Ganti Plastik Sekali Pakai! UMKM Ini Tawarkan Alternatif Berbahan Organik – Halaman all

Ganti Plastik Sekali Pakai! UMKM Ini Tawarkan Alternatif Berbahan Organik – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Plastik adalah material yang memiliki dua sisi layaknya mata pisau. Di satu sisi, plastik memberikan banyak manfaat bagi manusia, tetapi di sisi lain, keberadaannya juga dapat menjadi ancaman bagi kehidupan.

Setiap harinya, manusia selalu berinteraksi dengan plastik, baik itu dalam bentuk kantong untuk membawa barang, wadah penyimpanan makanan, sedotan untuk menikmati minuman favorit, maupun di berbagai keperluan lainnya.

Namun, karena plastik menawarkan kemudahan dan efisiensi dalam kehidupan sehari-hari, penggunaannya menjadi semakin sulit dikendalikan. Akibatnya, meskipun membantu mempermudah berbagai pekerjaan, plastik juga dapat berpotensi menimbulkan dampak berbahaya.

Permasalahan plastik, atau yang dikenal sebagai polusi plastik, merupakan isu serius yang tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan serta memengaruhi perekonomian. 

Demi mengatasi hal ini, banyak orang kemudian mulai berupaya mengurangi penggunaan plastik dengan menciptakan berbagai alternatif produk yang dapat menggantikan plastik tanpa mengurangi fungsinya.

Salah satu UMKM yang turut berkontribusi dalam upaya pengurangan plastik ini adalah “Bukan Plastik”. Berbasis di Kota Semarang, UMKM ini menghadirkan alternatif terhadap plastik sekali pakai. 

Bahan bakunya berasal dari bahan organik

Produk mereka, seperti kantong belanja dan sedotan, dibuat menggunakan bahan-bahan organik yaitu saripati ketela dan bambu serta dirancang agar mudah terurai dan lebih bersahabat dengan lingkungan.

Dalam sebuah wawancara eksklusif bersama Tribun Jateng pada (1/1/2022), pendiri Bukan Plastik, Aisa Putri Wibowo, berbagi kisah di balik lahirnya usaha Bukan Plastik pada tahun 2020. Kegemarannya dalam membaca sejak kecil membuatnya semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.

Menyaksikan dampak buruk dari penggunaan plastik yang semakin meluas, ia pun terdorong untuk mendirikan usaha yang menawarkan alternatif ramah lingkungan sebagai pengganti plastik sekali pakai. Melalui usahanya, Aisa berharap dapat mengajak masyarakat serta pelaku bisnis lain untuk turut berperan dalam mengurangi konsumsi plastik sekali pakai.

“Dalam pembuatan kantong, kami menggunakan material saripati ketela yang dapat mudah terurai di tanah dalam waktu 180 hari. Sedangkan, untuk pengganti sedotan kami memakai bambu yang dibuat secara manual,” ungkap Aisa.

Dalam usahanya memasarkan produk, Aisa memanfaatkan media sosial karena dinilai mampu menjangkau lebih banyak orang. Tidak hanya untuk mempromosikan produknya agar laku terjual, media sosial itupun ia gunakan untuk memberikan edukasi serta mengajak lebih banyak orang untuk memahami dampak negatif plastik sekali pakai dan manfaat beralih ke alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Selain melalui media sosial, Aisa juga memfasilitasi pembelian produknya melalui e-commerce seperti Tokopedia. Hal ini bertujuan agar masyarakat serta pelaku usaha yang ingin “tobat” dari penggunaan plastik sekali pakai dapat dengan mudah mendapatkan produk dari Bukan Plastik.

“Lewat Tokopedia, ribuan lembar kantong belanja Bukan Plastik terjual setiap bulannya dan penjualan kami meningkat hingga 10x lipat bahkan telah menjangkau wilayah Gorontalo,” tutur Aisa.

Langkah Aisa dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai melalui usahanya, Bukan Plastik, patut diapresiasi. Dengan semakin banyaknya inovasi alternatif pengganti plastik sekali pakai seperti Bukan Plastik, sudah tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak mulai mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

#LokalAsri #ArahkanAksiAsrikanIndonesia #TribunNetwork #MataLokalMenjangkauIndonesia