Jakarta, CNN Indonesia —
Harga minyak dunia turun pada Kamis (19/12) setelah para gubernur bank sentral di AS dan Eropa mengisyaratkan kehati-hatian atas pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun 51 sen atau 0,7 persen menjadi US$72,88 per barel.
Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS untuk pengiriman Januari turun 67 sen, atau 1 persen menjadi US$69,91 per barel. Kontrak WTI Februari yang lebih aktif turun 64 sen menjadi $69,38 per barel.
Analis menyebut isyarat kehati-hatian yang dilakukan oleh sejumlah bank sentral terkait kebijakan moneter mereka meningkatkan kekhawatiran pasar atas prospek ekonomi ke depan.
Mereka khawatir kehati-hatian membuat aktivitas ekonomi melemah dan mengurangi permintaan minyak tahun depan sehingga membuat harganya tertekan.
“Fed yang kurang akomodatif pada 2025 dibandingkan perkiraan awal. Itu membuat pasar menyesuaikan ekspektasi mereka sehingga membuat harga minyak tertekan,” kata Alex Hodes, analis di pialang komoditas StoneX.
Harga minyak juga mendapatkan tekanan dari hasil analisis J.P. Morgan yang memperkirakan bahwa pasokan akan melebihi permintaan hingga mencapai 1,2 juta barel per hari.
(agt/agt)