Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Gabung ICE Institute, Mahasiswa Indonesia Bisa Ambil Mata Kuliah PT Luar Negeri – Espos.id

Gabung ICE Institute, Mahasiswa Indonesia Bisa Ambil Mata Kuliah PT Luar Negeri – Espos.id

Perbesar

ESPOS.ID – Tangkapan layar platform lokapasar digital mata kuliah Indonesia Cyber Education Institute (ICE Institute). (Solopos/Dhima Wahyu Sejati)

Esposin, SOLO — Semua orang berkesempatan mengikuti mata kuliah secara daring meski tidak duduk di bangku kuliah melalui platform Indonesia Cyber Education Institute (ICE Institute).

Wakil Rektor Bidang Riset Inovasi Kerja Sama dan Bisnis Univesitas Terbuka (UT) Surakarta, Rahmat Budiman, yang menjadi anggota konsorsium mengatakan ICE Institute merupakan lokapasar digital mata kuliah daring yang bisa diakses semua orang.

“ICE Institute merupakan lokapasar mata kuliah yang bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia dan luar negeri,” kata dia ketika ditemui wartawan di The Sunan Hotel Solo, Rabu (20/11/2024).

Dia mengatakan ICE Institute sudah dikembangkan sejak 2019. Dia mengatakan terdapat 14 perguruan tinggi anggota konsorsium yang menawarkan mata kuliah mereka di ICE Institute.

Selain itu juga terdapat mata kuliah dari lokapasar digital mata kuliah lain seperti edX, XuetangX, dan Coursera. Total terdapat ribuan mata kuliah lintas bidang termasuk dari Harvard University dan Massachusetts Institute of Technology (MIT).

“Sehingga mahasiswa di mana pun berada, termasuk di Indonesia, bisa mengambil mata kuliah dari universitas ternama di Amerika sampai China. Mulai dari berbahasa Inggris sampai Prancis,” kata dia.

Dia berharap melalui kehadiran ICE Institute ini lebih banyak mahasiswa Indonesia yang mendapatkan ilmu pengetahuan dengan tingkat kebaruan relatif lebih baru. Dengan begitu, dia berharap kompetensi mahasiswa Indonesia semakin tinggi.

“Misalnya mahasiswa Indonesia itu bisa mengambil mata kuliah yang ditawarkan oleh Harvard University dengan biaya yang murah. Nah sejak tahun ini ICE Institute mulai berbayar,” kata dia.

Dia mengatakan mata kuliah yang diambil bisa dikonversi menjadi Satuan Kredit Semester (SKS). Dia mengatakan kerja sama dengan perguruan tinggi lain hingga kini masih terus diperluas.

“Sehingga mata kuliah itu tidak hanya dinikmati oleh mahasiswa di perguruan tinggi yang bersangkutan, tapi bisa dinikmati oleh masyarakat umum,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.