Timika, CNN Indonesia —
PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan limbah tambang alias tailing yang mereka alihkan dari areal pertambangan mereka aman.
Jaminan keamanan melakukan penelitian terhadap dampak tailing terhadap lingkungan.
Penelitian dilakukan di area penimbunan tailing Freeport berluas 100 hektare.
Dalam area penimbunan yang mereka kembangkan sebagai laboratorium reklamasi tailing alami sejak 1995 lalu tersebut, Manager Environmental Central System and Project PTFI Roberth Sarwom mengatakan pihaknya mencoba mengembangkan tanaman budidaya antara lain; sayur-sayuran, cabai, tomat, kelapa mangga, rambutan, jambu dan lain sebagainya.
Pengembangan dilakukan Freeport dengan melibatkan 400 orang masyarakat lokal yang digaji dengan besaran UMK di daerah Timika.
Hasil panen dari pengembangan pertanian itu kemudian dites di laboratorium lingkungan Freeport yang sudah terakreditasi.
Hasilnya; produk hasil panenan yang dikembangkan di lahan timbunan tailing itu Aman untuk dikonsumsi.
“Tidak ada sesuatu yang membahayakan hasilnya disandingkan dengan hasil baku mutu BPOM dan semua produk aman,” katanya di Timika, Rabu (11/12) kemarin.
Meski sudah aman, ia mengatakan Freeport tidak akan berhenti untuk terus memastikan keamanan produk yang dihasilkan dari lahan timbunan limbah tambang.
Pihaknya terus memantau perkembangan tanaman dan keamanan produknya.
“Karena mungkin sekarang, 20 tahun ini belum ada masalah. Tapi mungkin nanti ada masalah. Maka itu kita selalu kaji untuk mengetahuinya,” katanya.
(agt/sfr)