Liputan6.com, Jakarta – Fore Coffee resmi mencatatkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 14 April 2025. Saham Fore langsung mengalami auto reject atas (ARA) dengan harga pembukaan Rp 252 per lembar, naik 34.04 persen dari harga penawaran Rp 188.
IPO Fore ini menawarkan 1,88 miliar saham, mengumpulkan dana signifikan untuk ekspansi dan inovasi. Keberhasilan ini ditandai dengan tingginya minat investor, dibuktikan dengan oversubscription lebih dari 200 kali lipat.
“Strategi yang kami implementasikan adalah investasi jangka panjang untuk memperkokoh fondasi bisnis, memperluas jangkauan pasar, serta bagian dari komitmen Fore Coffee untuk terus berinovasi memberikan kualitas kopi premium yang terjangkau,” ujar CEO Fore Coffee Vico Lomar dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (14/4/2025).
Komisaris Utama Fore Coffee dan Co-Founder East Ventures Willson Cuaca menuturkan, keputusan IPO di tengah gejolak pasar global merupakan bukti kepercayaan diri atas pengelolaan perusahaan yang baik dan profitable.
“Keputusan ini tampak berlawanan dengan intuisi, tetapi diambil berdasarkan keyakinan yang teguh,” tuturnya.
Menurut Wilson, IPO Fore Coffee ini akan menjadi contoh bahwa ada startup di Indonesia yang dikelola dengan baik, profitable, serta dijalankan dengan tata kelola yang baik.
“Investornya tidak selalu memikirkan valuasi dan exit serta mengutamakan pertumbuhan yang berkelanjutan. Misi ke depan Fore Coffee adalah membuat Indonesia bangga,” katanya.
Dana hasil IPO senilai sekitar Rp 353,44 miliar akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis Fore Coffee.
Sebagian besar dana, sekitar Rp 275 miliar, dialokasikan untuk membuka 140 gerai kopi baru di Indonesia dalam dua tahun ke depan. Ekspansi ini menargetkan perluasan jangkauan pasar dan peningkatan aksesibilitas bagi pecinta kopi Fore Coffee.