Fluktuatif, IHSG Hari Ini Terdampar di Zona Merah

Fluktuatif, IHSG Hari Ini Terdampar di Zona Merah

Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan bursa hari ini, Kamis (13/3/2025) akhirnya menyerah setelah berfluktuasi sejak awal perdagangan. IHSG hari ini melemah dan bergerak pada rentang 6.618-6.707.

Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, IHSG hari ini ditutup melemah 17,6 poin atau 0,26% dan berakhir di level 6.647. Sebanyak 287 saham menguat, 322 saham melemah, dan 189 saham stagnan.

Adapun volume perdagangan IHSG hari ini mencapai 15,9 miliar lembar saham dan transaksi mencapai Rp 8,85 triliun dengan frekuensi perdagangan sebanyak 1,108 juta kali.

Mayoritas saham sektoral menunjukkan tren pelemahan pada perdagangan bursa hari ini. Sektor keuangan menjadi saham sektoral yang ambles terdalam mencapai 1,39%, diikuti sektor transportasi yang melemah 0,82%, sektor perindustrian melemah 0,77%, dan infrastruktur turun 0,51%.

Sementara, saat IHSG hari ini melemah, lima saham sektoral catat kenaikan, yakni teknologi yang melesat 5,87%, konsumsi nonprimer naik 0,42%, kesehatan menguat 0,13%, serta properti dan konsumsi primer yang masing-masing naik 0,05% dan 0,01%.

Kemudian, tiga saham catat kenaikan hingga masuk top gainers, yakni PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI) mengaut 28,6%, PT Sinar Terang Mandiri Tbk (SMDM) bertambah 25,00%, dan PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) naik 24,62%.

Senada dengan IHSG hari ini yang di zona merah, tiga saham juga catat pelemahan dan jadi top losers. Tiga saham itu, yakni PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) turun 20,94%, PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) melemah 20,36%, dan PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) ambles 12,50%.

IHSG hari ini mengalami volatilitas akibat ketidakpastian yang dipicu oleh ketegangan perdagangan global, terutama setelah rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

Pilarmas Investindo Sekuritas menilai, inflasi konsumen AS yang lebih rendah memberikan harapan terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Inflasi bulan Februari tercatat turun secara bulanan (mom) dari 0,5% menjadi 0,2%, sementara secara tahunan (yoy) turun dari 3% menjadi 2,8%.

“Data ini mengonfirmasi bahwa inflasi bergerak ke arah yang diharapkan, sehingga meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed dapat menurunkan suku bunga utama tahun ini,” tulis Pilarmas dalam risetnya, Kamis (13/3/2025).

Selain prediksi pergerakan IHSG hari ini, Pilarmas juga menyoroti kekhawatiran pasar terhadap potensi eskalasi perang tarif di bawah kepemimpinan Presiden AS Donald Trump. Kebijakan tarif yang lebih agresif, termasuk ancaman kenaikan tarif terhadap negara-negara Eropa, masih menjadi faktor yang diawasi ketat oleh pelaku pasar.