Fenomena Semburan Air di Sungai Rungkut Surabaya, Dosen ITS: Ada Kandungan Belerang dan Gas
Editor
SURABAYA, KOMPAS.com
– Munculnya semburan air di tengah sungai kawasan Rungkut Tengah, Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya sejak Kamis (16/10/2025) hingga siang ini tidak hanya menarik perhatian warga namun juga kalangan akademisi.
Dari pantauan semburan itu muncul dengan durasi berkisar 10 menit bersamaan dengan aroma gas kuat.
Kemudian akan menghilang berkisar lima menit sebelum muncul kembali dengan semburan yang sama kuatnya dengan ketinggian semburan sekitar 60 sentimeter.
Dosen Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Wien Lestari ST MT, melihat fenomena itu kemungkinan besar berasal dari kandungan gas alami yang tersimpan di bawah permukaan tanah, bukan dari kebocoran pipa utilitas.
“Dari laporan awal, kami sempat menduga apakah ada pipa gas yang terlepas. Namun hasil uji yang dilakukan pihak terkait menunjukkan kandungannya adalah belerang dan gas, bukan gas buatan dari pipa PGN,” ujar Wien saat ditemui di lokasi, Kamis (17/10/2025).
Berdasarkan kajian awal, gas tersebut kemungkinan berasal dari aktivitas vulkanik atau magmatis purba yang masih tersimpan di lapisan bawah tanah Surabaya.
Ia menambahkan, fenomena serupa sebelumnya pernah muncul di Gunung Anyar dan Kedung Sari, di mana semburan air dan gas bertahan cukup lama namun debitnya menurun seiring waktu.
Fenomena ini menambah daftar lokasi di Surabaya Timur yang pernah mengalami semburan serupa, memperkuat indikasi adanya zona rekahan bawah tanah yang menjadi jalur migrasi gas dari lapisan terdalam bumi ke permukaan.
“Secara geologis, Surabaya tersusun dari lapisan lempung dan endapan tebal yang memang menyimpan gas dan hidrokarbon. Itu sebabnya beberapa titik di Surabaya Timur sering muncul semburan seperti ini,” jelasnya.
Wien menuturkan, tim ITS bersama pihak terkait akan melakukan serangkaian studi lanjutan untuk memastikan sumber semburan tersebut.
Beberapa tahapan yang akan dilakukan antara lain pemetaan utilitas bawah tanah, studi geofisika permukaan, dan pengambilan sampel air untuk diuji di laboratorium.
“Sampel air akan diuji untuk melihat kandungan hidrokarbon atau logam berat. Kalau nanti terdeteksi minyak atau TPH (Total Petroleum Hydrocarbon), baru bisa dikategorikan sebagai potensi pencemaran,” imbuhnya.
Namun sejauh pengamatannya, tidak ditemukan tanda-tanda tumpahan minyak di permukaan air, seperti warna mengkilap atau lapisan gelap kental.
“Dari hasil pengamatan visual, tampaknya ini murni gas saja, bukan oil spill,” tegasnya.
Terkait keamanan, Wien memastikan fenomena tersebut tidak berbahaya bagi warga sekitar karena lokasinya berada di ruang terbuka.
“Selama aktivitas berada di area outdoor seperti ini, risiko sangat kecil. Hanya perlu hati-hati kalau muncul di area permukiman padat,” tukasnya.
Ia juga menyebut bahwa semburan kemungkinan akan mereda secara alami seiring berkurangnya tekanan gas di bawah tanah.
“Biasanya setelah kandungan gasnya habis, semburan akan berhenti sendiri. Kita cukup pantau dan pastikan tidak ada kebocoran pipa utilitas di sekitar lokasi,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
Kronologi Munculnya Semburan Air Di Sungai Rungkut Tengah, Ada Kandungan Belerang Dan Gas
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Fenomena Semburan Air di Sungai Rungkut Surabaya, Dosen ITS: Ada Kandungan Belerang dan Gas Surabaya 17 Oktober 2025
/data/photo/2025/10/17/68f1d9304e14a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)