Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Fedi Nuril Tanggapi Santai Permintaan Pindah Negara dari Netizen

Fedi Nuril Tanggapi Santai Permintaan Pindah Negara dari Netizen

Jakarta, Beritasatu.com  – Unggahan-unggahan aktor Fedi Nuril tentang politik yang diutarakannya lewat media sosial yang dianggap menyinggung pemerintah membuat banyak orang yang tidak suka dengannya. Bahkan sebagian netizen tidak simpatik lagi dengan pemain film Bila Esok Ibu Telah Tiada itu karena kerap membalas omongan netizen pada akun media sosialnya yang membuat orang terpancing emosi akibat komentar-komentarnya.

Bahkan sejumlah netizen menagih janji Fedi untuk pindah negara karena dianggap terlalu vokal dan tidak suka dengan pemerintahan saat ini. Menanggapi hal itu, Fedi mengaku santai menjawab permintaan sebagian netizen itu. 

Hal tersebut diungkapkannya saat menjadi bintang tamu dalam sebuah acara talkshow di salah satu program televisi yang dikutip Beritasatu.com, Sabtu (16/11/2024).

“Kalau dari netizen sih yang paling sering ditanya ‘kapan pindah negara?’. Ini karena netizen mengeklaim gue pernah ngomong itu padahal gue enggak pernah itu bilang seperti begitu atau enggak pernah sama sekali menulis itu di media sosial, tetapi netizen mendesak gue pernah menulis itu,” ungkap Fedi.

Terkait desakan pindah negara, Fedi mengaku santai dan tidak pernah merasa terganggu dengan permintaan dan cibiran netizen.

“Ya enggak apa-apa wajar, aku sih santai dan enggak risih ya dengan (pertanyaan kapan pindah negara), karena kadang mereka itu cuma mau bikin emosi saja mungkin. Jadi paling yang gue memancing balik emosi netizen saja,” terang Fedi.

Fedi mengaku komentar-komentarnya dalam media sosial terkait problematika dan kondisi yang sedang besar di Indonesia adalah hal yang wajar. Ini lantaran dirinya menganggap setiap orang berhak berpendapat dan sebagai negara demokrasi kebebasan berpendapat adalah hak seseorang.

“Karena kalau gue bicara itu berupaya pakai data dan enggak asal. Hal yang terpenting bagi gue adalah selalu berupaya menjunjung tinggi kebebasan berpendapat,” tandasnya.