Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Fanatisme Suporter Klub BRI Liga 1, Napas bagi Penjahit hingga Tukang Sablon Atribut – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Fanatisme Suporter Klub BRI Liga 1, Napas bagi Penjahit hingga Tukang Sablon Atribut

Fanatisme Suporter Klub BRI Liga 1, Napas bagi Penjahit hingga Tukang Sablon Atribut

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Bicara sepakbola tak hanya menyoal olahraga. Cabang olahraga tersebut punya penggemar terbanyak dan fanatis di dunia. 

Jika dikelola dengan baik, sepakbola bisa menggerakkan ekonomi dengan perputaran uang yang menjanjikan. 

Begitupun pada BRI Liga 1 2024/2025 yang sedang bergulir saat ini. 

Kompetisi kasta tertinggi yang disponsori Bank Rakyat Indonesia (BRI) itu lebih dari sekadar pertandingan sepakbola. 

Tingginya animo masyarakat untuk mengikuti setiap pertandingan klub-klub kasta tertinggi jadi pasar potensial untuk menggerakkan ekonomi. 

18 klub peserta BRI Liga 1 yang membawa nama daerah masing-masing punya banyak penggemar. 

Banyaknya suporter yang gila bola ini jadi ladang matapencaharian bagi sebagian orang. 

Tidak kecuali pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang konveksi. 

Banyaknya kebutuhan penggemar sepakbola melahirkan peluang bisnis tersendiri. 

Aris Sugi pemilik usaha konveksi di Kecamatan Ngaliyan ikut ketiban berkah dari penyelenggaraan kompetisi BRI Liga 1.

“Sering dapat order untuk jahit kaus suporter Liga 1. Biasanya dari komunitas yang dikoordinir, ” katanya, Minggu (30/3/2025). 

Kecintaan para fans terhadap klub bukan sekadar dengan menonton pertandingan. 

Mereka juga mengenakan berbagai atribut yang berhubungan dengan klub kesayangan. 

PENJUAL ATRIBUT: UMKM penjual atribut suporter di CFD stadion Diponegoro Kota Semarang,  Minggu (23/3/2025). (TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI)

Atribut yang dikenakan banyak dari bahan tekstil, misal kaus, syal, bendera hingga spanduk. 

Tak ayal pemilik usaha tekstil seperti Aris ikut ketiban rizki. Ia sering menerima pesanan untuk menjahit kaus dari penggemar klub Liga 1, khususnya PSIS Semarang. 

Aktifnya kompetisi BRI Liga 1 ikut mempengaruhi geliat usahanya. 

“Kalau kompetisinya aktif, orderan juga lancar,” katanya

Aris mengatakan, ia hanya menerima jasa menjahit dengan sistem borongan. 

Ia tak memasang tarif lebih untuk menjahit atribut klub, alias disamakan dengan tarif jasa saat menjahit kaus jenis lainnya. 

Barang yang datang di tempatnya biasanya sudah dalam bentuk bahan potongan dan sudah disablon.

Tugasnya tinggal menjahit sesuai ukuran dan keinginan pemesan. 

Ia senang ketika mendapat pesanan kaus dari suporter klub Liga 1. 

Sebab kaus yang dipesan biasanya dalam jumlah banyak. Sehingga hasil yang dia dapatkan juga lebih besar. 

Ia mengaku kagum dengan jaringan suporter klub Liga 1 yang kuat. Bahkan, di desanya pun ada komunitas fans yang sering mengikuti pertandingan klub PSIS kesayangannya. 

Setiap PSIS berlaga, komunitas suporter biasanya memperbarui atribut yang dipakai, termasuk kaus untuk mendukung tim kecintaannya. 

“Mereka gak cuma nonton pas di Semarang, kemana PSIS main mereka ikut, ” katanya.

KAUS: Display kaus suporter sepakbola PSIS Semarang. (TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI)

 

Berkah UMKM Sablon

Untuk menjadi kaus jadi sesuai pesanan komunitas, harus melewati beberapa proses pembuatan. 

Setiap tahapannya melahirkan ladang matapencaharian. Dari bahan yang dibeli pastinya ikut meramaikan pasar industri kain.

Kemudian tahap penjahitan memberi matapencaharian kepada para penjahit atau pengusaha konveksi. 

Kaus itu juga butuh disablon sesuai desain yang diinginkan. 

Proses ini juga menjadi ladang rizki bagi para penyedia jasa desain dan sablon. 

Belum lagi para broker yang ikut mengambil untung karena perannya menghubungkan pengguna dengan produsen. 

Mata rantai pembuatan atribut suporter yang panjang ini mampu menyerap banyak tenaga kerja. Perputaran uang juga besar di dalamnya. 

Pengusaha sablon asal RT 34 RW 14 Kelurahan Kroyo Kecamatan Karangmalang Sragen Burhan pun ikut mendulang rupiah dari bergulirnya BRI Liga 1. 

Usahanya terbantu dengan adanya euforia BRI Liga 1. 

“Sekali pesan 50 an pcs, ” katanya.

Burhan menceritakan, pernah melayani jasa sablon untuk kaus Aremania. Aremania adalah sebutan untuk suporter klub sepakbola Arema FC. 

Burhan mengaku senang saat menerima pesanan dari fans klub BRI Liga 1. 
Pasalnya, ia bisa membanderol harga lebih tinggi dari sablonan normal. 

Sehingga hasil yang ia dapatkan dari menjual jasa itu lebih menjanjikan. 

Ia mengatakan, khusus untuk sablon kaus suporter, para pengusaha sablon sudah memiliki standar untuk menerapkan tarif. 

“Karena masuknya itu custom, sablonnya tiap kaus beda karena ada nomornya,” katanya

Keberadaan suporter klub BRI Liga 1 jadi asa tersendiri bagi pelaku UMKM sepertinya. Mereka jadi pasar potensial untuk jadi pelanggan setianya. 

Begitupun untuk pengusaha konveksi atau tukang jahit di daerahnya. 

Burhan mengatakan, meski masuk wilayah Solo Raya, tidak mesti penggila sepakbola di daerahnya Kabupaten Sragen menjadi pendukung setia Persis Solo. 

Banyak komunitas suporter klub BRI Liga 1 yang lain, di luar Persis yang tak kalah fanatis. 

Ia mencontohkan, di Kabupaten Sragen ada banyak Aremania atau suporter Arema FC yang bermarkas di Malang. 

Di Sragen juga terdapat suporter fanatis Persija Jakarta yang terkenal dengan sebutan Jakmania. 

Ia pun mengaku punya jaringan dengan suporter. Relasi itu penting untuk mendukung keberlangsungan usahanya. 

“Di sini Aremania besar. Jakmania juga ada,” katanya. (aqy)

Merangkum Semua Peristiwa