Jakarta, Beritasatu.com – Selama ini banyak orang mengira bahwa kucing suka dan butuh minum susu. Gambar kucing menjilat semangkuk susu sering kali dianggap wajar, bahkan lucu. Tapi faktanya, susu ternyata berbahaya bagi kucing dan bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Seperti mamalia lainnya, kucing memang memulai hidup dengan menyusu pada induknya. Tapi setelah disapih, sekitar usia 6 hingga 12 minggu, kucing berhenti memproduksi enzim laktase, enzim yang diperlukan untuk mencerna laktosa dalam susu.
Dikutip Dailymail, Rabu (28/5/2025), Julia Henning dari Fakultas Ilmu Hewan dan Kedokteran Hewan Universitas Adelaide, mengatakan sebagian besar kucing dewasa mengalami intoleransi laktosa. Itulah sebabnya susu ternyata berbahaya bagi kucing, karena sistem pencernaannya tidak lagi mampu mengolah laktosa dengan baik.
Jika tetap diberikan susu sapi, yang kandungan laktosanya tinggi, kucing bisa mengalami gejala seperti perut kembung, nyeri, muntah, hingga diare. Dalam jangka panjang, gangguan pencernaan ini bisa menyebabkan dehidrasi dan kekurangan nutrisi.
Meski sebagian kucing terlihat menyukai susu karena rasanya yang creamy dan kandungan lemaknya yang tinggi, bukan berarti itu aman. Bahkan dalam jumlah kecil, susu bisa menyebabkan ketidaknyamanan.
“Jawaban singkatnya, tidak boleh. Susu bukan bagian alami dari pola makan kucing. Meski mereka menyukainya, susu justru bisa membahayakan kesehatan,” tegas Henning.
Henning juga mengingatkan, kucing adalah hewan yang pandai menyembunyikan rasa sakit. Jadi meskipun terlihat baik-baik saja setelah minum susu, bisa jadi mereka sebenarnya menderita dalam diam.
Kalaupun ingin memberikan susu, pilih susu khusus kucing yang bebas laktosa – dan itu pun hanya sesekali saja. Namun perlu dicatat, susu jenis ini tetap tidak memberikan manfaat nutrisi yang berarti.
Sementara itu, alternatif seperti susu almond, oat, atau kedelai juga tidak disarankan karena tetap bisa mengganggu sistem pencernaan kucing.
Kesimpulannya jelas, susu ternyata berbahaya bagi kucing. Daripada menambah risiko masalah kesehatan, lebih baik beri mereka air bersih dan makanan khusus kucing yang sudah diformulasikan sesuai kebutuhan nutrisinya.
Dalam studi terpisah yang diterbitkan tahun 2023, para peneliti menemukan bahwa beberapa kucing ternyata suka bermain lempar tangkap, mirip dengan anjing.
Survei terhadap hampir 1.000 pemilik kucing menunjukkan bahwa kucing lebih responsif dalam permainan jika mereka merasa mengontrol situasinya. Meski perilaku ini jarang terlihat, peneliti yakin itu berasal dari naluri alami dan tidak perlu pelatihan khusus.
Temuan ini memperlihatkan bahwa bermain bersama kucing, termasuk aktivitas seperti lempar tangkap, bisa meningkatkan kesejahteraan mereka dan memperkuat hubungan dengan pemiliknya.
