Dalam perkembangannya, pulau ini juga menarik perhatian para pemimpin dan tokoh nasional Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda, Banda Neira dijadikan tempat pengasingan bagi para pejuang pergerakan kemerdekaan Indonesia, termasuk Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir.
Selama masa pembuangan ini, kedua tokoh tersebut tetap aktif berdiskusi dan menyusun strategi pergerakan kemerdekaan, sehingga Banda Neira memiliki makna historis yang mendalam bagi perjuangan bangsa Indonesia.
Bahkan hingga kini, bekas rumah pengasingan mereka masih dapat ditemukan di Banda Neira dan telah menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang menarik minat wisatawan.
Kini, Banda Neira terkenal sebagai salah satu destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam bawah laut yang luar biasa dan peninggalan sejarah yang kaya. Laut di sekitar Banda Neira dikenal dengan keanekaragaman hayati laut yang sangat tinggi, menjadikannya surga bagi para penyelam dan pecinta laut.
Selain itu, bangunan-bangunan kolonial peninggalan Belanda masih berdiri kokoh, seperti Benteng Belgica dan Benteng Nassau, yang menjadi saksi bisu masa-masa kolonial yang penuh gejolak.
Kombinasi antara sejarah, budaya, dan keindahan alam membuat Banda Neira memiliki daya tarik yang unik bagi wisatawan dari seluruh dunia.
Penulis: Belvana Fasya Saad