Daftar Isi
Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Yunani telah mengumumkan keadaan darurat di Santorini. Hal tersebut terjadi setelah lebih dari 200 gempa bumi mengguncang pulau wisata populer itu minggu ini dan mendorong lebih dari 10.000 penduduk dan pekerja mengungsi.
Sejak Minggu, gempa bumi yang hampir konstan berulang terjadi di laut antara Santorini dan Pulau Amorgos, dengan magnitudo terkuat 5,2. Pada Rabu hingga Kamis malam gempa juga masih terasa di sana.
“Pihak berwenang memperingatkan risiko tanah longsor yang tinggi di beberapa bagian pulau itu,” tulis laporan Reuters, dikutip Sabtu (8/2/2025).
“Mereka telah menutup sekolah, mengirim penyelamat, dan menyarankan penduduk untuk menghindari pelabuhan dan pertemuan di dalam ruangan,” tambahnya. “Satuan tentara, pemadam kebakaran, dan polisi telah dikerahkan ke pulau itu.”
Kementerian Krisis dan Perlindungan Sipil mengatakan keadaan darurat akan berlaku hingga 3 Maret. Langkah diambil guna memungkinkan pemerintah menanggapi kebutuhan penduduk dan konsekuensi dari aktivitas seismik.
Berikut fakta-fakta lain terkait gempa di Yunani, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Sabtu (8/2/2025):
1.440 Gempa Bumi Tercatat di Pulau Santorini sejak 1 Februari
Melansir Anadolu Agency (AA), sekitar 1.440 gempa bumi telah tercatat di pulau Santorini, Yunani, di Laut Aegea selatan sejak 1 Februari, menurut Institut Geodinamika negara itu.
Dari jumlah tersebut, sekitar 440 gempa berkekuatan di atas 3 skala Richter dan 73 gempa berkekuatan di atas 4 skala Richter.
Pulau itu juga mencatat 45 gempa pada hari Rabu, termasuk dua gempa berkekuatan di atas 4 skala Richter dan 10 gempa di atas 3 skala Richter.
Seismolog Warning Gempa Susulan Terbesar
Aktivitas seismik yang mengguncang Santorini dan pulau-pulau Yunani lainnya belum berakhir dan gempa terbesar yang pernah terjadi mungkin masih akan terjadi, menurut peringatan dari seorang seismolog.
Rémy Bossu, Sekretaris Jenderal Pusat Siesmologi Eropa-Mediterania, mengatakan “berhari-hari, atau mungkin, berminggu-minggu” akan diperlukan untuk mengevaluasi getaran yang tidak biasa tersebut tetapi mengatakan bahwa serangkaian gempa biasanya terjadi dalam persiapan untuk getaran yang lebih besar.
Bossu menggambarkan aktivitas seismik yang mengguncang Santorini saat ini – yang dikenal sebagai “kawanan gempa bumi” – sebagai “sangat tidak biasa.”
Biasanya, katanya, “yang Anda amati adalah gempa bumi besar yang diikuti oleh gempa susulan yang berkurang seiring waktu dalam hal besaran dan frekuensi.
“Di sini, kami mengamati (fenomena) yang sangat berbeda. Kami melihat bahwa besaran gempa telah meningkat seiring waktu dan laju gempa telah meningkat, jadi ini bukan perilaku yang umum,” katanya, seperti dikutip CNN International.
Berapa Lama ‘Krisis Seismik’ Santorini Akan Berlangsung?
Singkatnya, tidak mungkin untuk memastikannya. Ada harapan bahwa gempa Rabu, yang terjadi pada malam hari, akan menjadi gempa terbesar yang melanda pulau itu.
Namun, para seismolog mengatakan bahwa sulit untuk memastikannya. Pihak berwenang telah memperingatkan bahwa aktivitas tersebut dapat berlangsung selama berminggu-minggu. Para ahli juga tidak tahu apakah rangkaian gempa ini merupakan gempa pendahuluan yang mengarah ke gempa besar atau kejadiannya sendiri.
Profesor Joanna Faure Walker, seorang ahli geologi gempa di Institut Pengurangan Risiko Bencana UCL, mengatakan beberapa gempa besar memang mengalami gempa pendahuluan – peningkatan tingkat kejadian seismik kecil hingga sedang – sebelum gempa utama.
Namun, menurut Dr Athanassios Ganas, direktur penelitian Observatorium Nasional Athena, yang terjadi sekarang bukanlah gempa vulkanik. Gempa vulkanik memiliki ciri khas berupa bentuk gelombang frekuensi rendah dan ini belum pernah terjadi di sini.
Dr Margarita Segou dari Survei Geologi Inggris mengatakan ia dan rekan-rekannya telah menganalisis gempa bumi sebelumnya di wilayah tersebut dengan pembelajaran mesin – metode analisis data yang mampu membuat prediksi – untuk mempelajari bagaimana gempa bumi di wilayah tersebut pada tahun 2002 dan 2004 berakhir.
Besarnya gempa bumi tersebut tidak sekuat yang dirasakan sekarang, katanya. Namun, “tanda-tanda” bagaimana gempa bumi dimulai dan berakhir dapat membantu membangun gambaran tentang pola apa yang harus diwaspadai.
Yunani sendiri adalah salah satu negara di Eropa yang paling rawan gempa. Tetapi seismolog mengatakan bahwa aktivitas seismik yang tinggi belum pernah terjadi sebelumnya dan dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Berada di dekat batas lempeng tektonik Afrika dan Eurasia yang besar, Santorini sering mengalami aktivitas seismik, tetapi jarang sekali terjadi dengan intensitas yang begitu kuat dan dalam waktu yang lama. Selain Santorini, pulau-pulau di dekatnya, Amorgos and Ios, juga terguncang.
Santorini sendiri terbentuk saat ini setelah salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah, sekitar tahun 1600 SM.
(dce)