Ewindo dukung DKI sukseskan pertanian perkotaan melalui benih unggul

Ewindo dukung DKI sukseskan pertanian perkotaan melalui benih unggul

Jakarta (ANTARA) – PT East West Seed Indonesia (Ewindo) mendukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyukseskan pertanian perkotaan melalui penyediaan benih unggul sayuran tropis yang tahan terhadap virus dan tidak membutuhkan banyak pupuk.

“Untuk pertanian perkotaan (urban farming) di DKI Jakarta, kami pakai program corporate social responsibility (CSR) bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK kota dan kabupaten dengan memanfaatkan lahan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA),” kata Managing Director Ewindo, Glenn Pardede dalam bincang-bincang dengan wartawan di Jakarta, Rabu.

Kualitas benih yang dikembangkan di DKI Jakarta serupa dengan yang dikembangkan petani konvensional di berbagai daerah, yakni tahan terhadap penyakit dan minim pemakaian pupuk.

Benih sayuran yang dikembangkan di DKI Jakarta seperti melon, pepaya, semangka, mentimun, labu, cabai, bawang, tomat, peria, buncis, jagung manis, kangkung, bayam, dan lainnya juga dirancang untuk berbagai kondisi cuaca termasuk untuk dataran rendah, sehingga cocok untuk mewujudkan ketahanan pangan.

“Seperti yang kami kembangkan di salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB) setiap kali panen bisa dikonsumsi siswa dan pengajar yang pada akhirnya ikut mendukung perbaikan gizi,” tutur Glenn.

Dalam mewujudkan benih sayuran unggul tentunya dibutuhkan riset dan pengembangan yang terus menerus mengingat tantangan yang dihadapi berupa perubahan iklim dan penyakit juga senantiasa mengalami perubahan.

Glenn mengatakan dalam meningkatkan pelayanan kepada petani, perusahaan telah menyiapkan fasilitas penelitian dan pengembangan baru di Purwakarta, Jawa Barat, yang akan beroperasi pada pertengahan Mei 2025.

Fasilitas ini akan dilengkapi dengan laboratorium biomolekular, bioselular dan laboratorium penyakit tanaman yang lebih luas. Ketiga laboratorium ini perannya sangat strategis dalam menjamin kemurnian dan keaslian sumber genetik, mempercepat seleksi varietas unggul tahan penyakit, adaptif terhadap perubahan iklim, dan sesuai kebutuhan pasar.

Tidak hanya itu, fasilitas baru ini juga akan dilengkapi dengan laboratorium biokimia dan laboratorium bioinformatika. Beroperasinya kedua laboratorium tersebut nantinya dapat mendukung percepatan proses perakitan varietas baru, dan memungkinkan dilakukannya deteksi senyawa biokimia melalui analisis DNA, RNA guna mendukung pengembangan varietas sayuran dengan kandungan nutrisi tinggi.

“Aplikasi teknologi ini memungkinkan kami menyederhanakan proses yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun dalam pengembangan varietas. Ini tidak hanya efisien dari sisi waktu, tapi juga meningkatkan akurasi dalam mendapatkan hasil terbaik,” tambah Glenn.

Kemudian dalam rangka mengedukasi petani, perusahaan juga telah membangun 20 “learning farm” dan tiga rumah bawang. Dengan cara ini diharapkan banyak kalangan muda yang tertarik untuk bertanam sayuran.

Fasilitas ini memungkinkan petani untuk saling berbagi informasi dan melakukan praktik bertani dengan baik dan berkelanjutan, mulai dari teknologi budidaya, penanggulangan hama dan penyakit serta berbagai persoalan lain yang dihadapi petani.

Untuk mempermudah petani dalam menentukan sayuran apa yang mesti ditanam, Ewindo juga terus mengembangkan aplikasi Sipindo yang di dalamnya mencantumkan informasi harga sayur di pasar. Informasi tersebut diharapkan dapat membantu petani sayur mengetahui jika pasar sudah jenuh terhadap produk sayuran tertentu.

Pertumbuhan produk hortikultura (sayuran dan buah-buahan) di Indonesia dalam kurun lima tahun terakhir rata-rata tumbuh dua hingga tiga persen, sedangkan Ewindo sendiri pada tahun lalu mampu tumbuh dobel digit.

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025