Event: Zakat Fitrah

  • Rapat Banggar Panas, DPRD Kota Probolinggo Kritik Tajam Anggaran Seremonial dan Pungutan ASN

    Rapat Banggar Panas, DPRD Kota Probolinggo Kritik Tajam Anggaran Seremonial dan Pungutan ASN

    Probolinggo (beritajatim.com) – Rapat Paripurna Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Probolinggo berlangsung panas dengan kritik tajam terhadap rancangan anggaran yang disusun Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Sejumlah anggota dewan menilai banyak pos belanja tidak menyentuh kebutuhan rakyat dan terlalu fokus pada anggaran seremonial.

    Isu pertama yang memicu sorotan adalah pungutan zakat profesi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Juru bicara Banggar, Mukhlas Kurniawan, menilai kebijakan tersebut perlu dievaluasi karena tidak semua ASN memenuhi syarat nisab. “Banyak ASN sudah mencabut pernyataan karena merasa keberatan. Ini jelas perlu ditinjau ulang,” tegas Mukhlas dalam forum rapat.

    Selain itu, Banggar menyoroti belanja pegawai dan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Mukhlas menekankan bahwa setiap rupiah anggaran wajib melalui persetujuan DPRD. “Setiap rupiah anggaran wajib melalui persetujuan DPRD, tidak boleh asal dicairkan,” tambahnya.

    Sejumlah pos anggaran dinilai tidak relevan dengan kebutuhan prioritas. Dana sewa kendaraan senilai Rp2 miliar dan hibah instansi vertikal Rp350 juta dipersoalkan karena dianggap tidak mendesak. Banggar meminta pergeseran anggaran ke program yang lebih menyentuh masyarakat, seperti bantuan untuk pondok pesantren dan rumah ibadah.

    Sorotan tajam juga tertuju pada pengadaan kendaraan roda tiga (Tossa) untuk RW senilai Rp6,7 miliar. “Jumlahnya fantastis, harus jelas manfaatnya agar tidak jadi proyek asal-asalan,” kata Mukhlas keras.

    Banggar semakin keras mengkritik penurunan belanja modal dalam PPAS 2026 yang anjlok 31,5 persen dibandingkan realisasi 2024. Penurunan sekitar Rp34 miliar ini dinilai mengancam program prioritas Wali Kota.

    Persoalan bansos turut dibahas. Dari 37.717 KK miskin kategori Desil 1–5, masih ada 19.347 KK yang belum tersentuh Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). “Ini fakta pahit yang harus segera dijawab Pemkot. Rakyat kecil butuh perhatian, bukan proyek mercusuar,” desak Mukhlas.

    Banggar juga menekankan pentingnya percepatan digitalisasi pajak dan sinkronisasi program lintas pemerintahan untuk meningkatkan transparansi. Bahkan detail kecil seperti anggaran Rp70 juta untuk apeksi, Rp300 juta renovasi kampung seni, hingga Rp3,4 miliar tambahan honor narasumber DPRD dan konsumsi turut diungkap.

    “Kesimpulannya jelas: stop belanja seremonial dan anggaran mubazir. APBD 2026 harus kembali pada kebutuhan nyata rakyat,” pungkas Mukhlas. [ada/beq]

  • ​Jelang Pelayaran ke Gaza, Relawan IGPC Doa Bersama di Wisma KBRI Tunis

    ​Jelang Pelayaran ke Gaza, Relawan IGPC Doa Bersama di Wisma KBRI Tunis

    Tunisia: Kedutaan Indonesia di Tunisia menggelar doa bersama relawan Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) jelang pelayaran ke Jalur Gaza. Acara yang digelar di Wisma KBRI Tunis pada Jumat, 5 September 2025 ini dihadiri seluruh relawan IGPC yang akan ikut berlayar maupun tidak.

    Saat ini terdapat 60 relawan dari Indonesia yang berada di Kota Tunis, Tunisia. Sebanyak 34 orang akan ikut berlayar dalam misi Global Sumud Flotilla (GSF) untuk menembus blokade Gaza bersama ribuan relawan lain dari 44 negara.

    Dari 34 orang yang akan ikut berlayar menembus blokade Gaza, adalah perwakilan dari berbagai lembaga kemanusiaan, seperti INH, Rumah Zakat, Aqsho Working Grup , tim Medis, influenzer dan artis serta jurnalis dari berbagai media massa. Termasuk reporter Metro TV Iqbal Himawan dan juru kamera Metro TV, Yahdin Syafrial .

    Dalam sambutannya, Duta Besar Indonesia untuk Tunisa, Zuhairi Misrawi, menyebut para relawan IGPC adalah orang-orang yang mendapatkan tugas mulia untuk melanjutkan perjuangan pendiri bangsa bagi kemerdekaan Palestina.

    “Dulu sebagai pengamat Timur Tengah, saya mengamati dari luar. Kini sebagai duta besar, saya langsung merasakan (soal Palestina) di jantung persoalan,” ungkap Zuhairi, Jumat 5 September 2025.

    Ia menambahkan, perjuangan untuk Gaza (Palestina) ini akan meneguhkan kembali peradaban kemanusiaan. Bahwa manusia yang punya hati nurani akan dapat membedakan antara yang benar dan salah. 

    “Apa yang terjadi di Gaza dan Tepi Barat itu adalah kesalahan. Karena itu adalah kesalahan, maka kita tidak boleh diam,” tegas pria yang akrab disapa Gus Mis itu.

    Gus Mis mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan dan pergerakan kapal-kapal yang bertolak dari sejumlah negara di Eropa (Barat).

    “Bayangkan Barat dan Timur itu tidak pernah ketemu. Tapi dalam isu Palestina ini mereka bersatu dan mengatakan ada yang salah dalam kebijakan luar negeri negara-negara besar itu,” ujarnya.

    “Bahkan kejahatan Israel disebut dengan genosida yang merupakan kejahatan tertinggi. Tidak ada kejahatan yang lebih tinggi dari genosida ini,” ia menegaskan.
     

     

    Perbaiki peradaban manusia

    Karenanya, lanjut Gus Mis, berdasarkan hukum internasional, pergerakan kapal-kapal GSF ini dibenarkan. Sebab, ini merupakan momen untuk memperbaiki arah peradaban manusia.

    Sebagai perwakilan dari pemerintah, Gus Mis mengucapkan terima kasih kepada para semua relawan yang akan berlayar dalam misi yang penuh risiko ini. 

    “Kawan-kawan adalah para pejuang bangsa yang akan dicatat dan selalu disebutkan namanya dalam perjalanan bangsa, dan perjalanan kemanusiaan yang akan datang,” tandasnya.

    Gus Mis menambahkan, tak lama lagi dunia akan melihat momen kemerdekaan Palestina. Dan Gaza betul-betul bebas dari genosida. 

    Gerakan kemanusiaan

    Koordinator IGPC, Muhammad Husein, menuturkan bahwa IGPC adalah gerakan baru yang muncul sejak tiga bulan lalu. 

    “Kita sudah marah melihat genosida yang terjadi di Gaza. Akhirnya kita berkumpul dengan para ulama dan aktivis untuk mengarahkan gerakan ini pada gerakan strategis,” tuturnya.

    “Akhirnya muncullah IGPC. Kita akan konvoi menembus blokade Gaza,” lanjut Husein.

    Husein menambahkan, gerakan besar konvoi ini diinisiasi oleh gerakan Global Movement to Gaza. Di bawahnya ada gerakan maritim yang disebut dengan GSF. Sementara untuk wilayah Asia Tenggara disebut dengan Sumud Nusantara.

    “Kita orang-orang Indonesia sudah membuat gerakan, Allah kasih ini programnya. Dan subhanallah, gerakan ini ke Tunis. Sebuah negara yang bebas visa,” tutur Husein.

    Ia tak dapat membayangkan jika gerakan ini bergerak menuju negara yang wajib visa seperti Spanyol, misalnya. “Tidak bisa masuk kita,” ujarnya. “Ini seperti sesuatu yang bersambung, dan tidak ada yang kebetulan.”

    GSF, kata Husein, adalah salah satu langkah strategis yang berbasis kemanusiaan. Ini gerakan dan aksi paling mendasar agar kita layak disebut sebagai seorang manusia.

    “Risiko terburuk yang mungkin akan menimpa kita dalam perjalanan ini, tidak akan mungkin lebih buruk dari apa yang terjadi di Gaza,” tegas Husein.

    Tunisia: Kedutaan Indonesia di Tunisia menggelar doa bersama relawan Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) jelang pelayaran ke Jalur Gaza. Acara yang digelar di Wisma KBRI Tunis pada Jumat, 5 September 2025 ini dihadiri seluruh relawan IGPC yang akan ikut berlayar maupun tidak.
     
    Saat ini terdapat 60 relawan dari Indonesia yang berada di Kota Tunis, Tunisia. Sebanyak 34 orang akan ikut berlayar dalam misi Global Sumud Flotilla (GSF) untuk menembus blokade Gaza bersama ribuan relawan lain dari 44 negara.
     
    Dari 34 orang yang akan ikut berlayar menembus blokade Gaza, adalah perwakilan dari berbagai lembaga kemanusiaan, seperti INH, Rumah Zakat, Aqsho Working Grup , tim Medis, influenzer dan artis serta jurnalis dari berbagai media massa. Termasuk reporter Metro TV Iqbal Himawan dan juru kamera Metro TV, Yahdin Syafrial .

    Dalam sambutannya, Duta Besar Indonesia untuk Tunisa, Zuhairi Misrawi, menyebut para relawan IGPC adalah orang-orang yang mendapatkan tugas mulia untuk melanjutkan perjuangan pendiri bangsa bagi kemerdekaan Palestina.
     
    “Dulu sebagai pengamat Timur Tengah, saya mengamati dari luar. Kini sebagai duta besar, saya langsung merasakan (soal Palestina) di jantung persoalan,” ungkap Zuhairi, Jumat 5 September 2025.
     
    Ia menambahkan, perjuangan untuk Gaza (Palestina) ini akan meneguhkan kembali peradaban kemanusiaan. Bahwa manusia yang punya hati nurani akan dapat membedakan antara yang benar dan salah. 
     
    “Apa yang terjadi di Gaza dan Tepi Barat itu adalah kesalahan. Karena itu adalah kesalahan, maka kita tidak boleh diam,” tegas pria yang akrab disapa Gus Mis itu.
     
    Gus Mis mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan dan pergerakan kapal-kapal yang bertolak dari sejumlah negara di Eropa (Barat).
     
    “Bayangkan Barat dan Timur itu tidak pernah ketemu. Tapi dalam isu Palestina ini mereka bersatu dan mengatakan ada yang salah dalam kebijakan luar negeri negara-negara besar itu,” ujarnya.
     
    “Bahkan kejahatan Israel disebut dengan genosida yang merupakan kejahatan tertinggi. Tidak ada kejahatan yang lebih tinggi dari genosida ini,” ia menegaskan.
     

     

    Perbaiki peradaban manusia

    Karenanya, lanjut Gus Mis, berdasarkan hukum internasional, pergerakan kapal-kapal GSF ini dibenarkan. Sebab, ini merupakan momen untuk memperbaiki arah peradaban manusia.
     

    Sebagai perwakilan dari pemerintah, Gus Mis mengucapkan terima kasih kepada para semua relawan yang akan berlayar dalam misi yang penuh risiko ini. 
     
    “Kawan-kawan adalah para pejuang bangsa yang akan dicatat dan selalu disebutkan namanya dalam perjalanan bangsa, dan perjalanan kemanusiaan yang akan datang,” tandasnya.
     
    Gus Mis menambahkan, tak lama lagi dunia akan melihat momen kemerdekaan Palestina. Dan Gaza betul-betul bebas dari genosida. 
     
    Gerakan kemanusiaan
     
    Koordinator IGPC, Muhammad Husein, menuturkan bahwa IGPC adalah gerakan baru yang muncul sejak tiga bulan lalu. 
     
    “Kita sudah marah melihat genosida yang terjadi di Gaza. Akhirnya kita berkumpul dengan para ulama dan aktivis untuk mengarahkan gerakan ini pada gerakan strategis,” tuturnya.
     
    “Akhirnya muncullah IGPC. Kita akan konvoi menembus blokade Gaza,” lanjut Husein.
     
    Husein menambahkan, gerakan besar konvoi ini diinisiasi oleh gerakan Global Movement to Gaza. Di bawahnya ada gerakan maritim yang disebut dengan GSF. Sementara untuk wilayah Asia Tenggara disebut dengan Sumud Nusantara.
     
    “Kita orang-orang Indonesia sudah membuat gerakan, Allah kasih ini programnya. Dan subhanallah, gerakan ini ke Tunis. Sebuah negara yang bebas visa,” tutur Husein.
     
    Ia tak dapat membayangkan jika gerakan ini bergerak menuju negara yang wajib visa seperti Spanyol, misalnya. “Tidak bisa masuk kita,” ujarnya. “Ini seperti sesuatu yang bersambung, dan tidak ada yang kebetulan.”
     
    GSF, kata Husein, adalah salah satu langkah strategis yang berbasis kemanusiaan. Ini gerakan dan aksi paling mendasar agar kita layak disebut sebagai seorang manusia.
     
    “Risiko terburuk yang mungkin akan menimpa kita dalam perjalanan ini, tidak akan mungkin lebih buruk dari apa yang terjadi di Gaza,” tegas Husein.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • Long Weekend September 2025, BRI Pastikan Transaksi Nasabah Lancar dengan Weekend Banking dan Layanan Digital – Page 3

    Long Weekend September 2025, BRI Pastikan Transaksi Nasabah Lancar dengan Weekend Banking dan Layanan Digital – Page 3

    Nasabah juga dapat menikmati kemudahan layanan perbankan digital melalui super app BRImo, yang menyediakan berbagai fitur seperti transfer, QRIS, dan BRIVA. Dengan BRImo, masyarakat pun dapat dengan mudah menyalurkan infak dan sedekah secara digital ke lembaga-lembaga pengelola dana zakat yang kredibel, diantaranya Dompet Dhuafa, Yayasan Baitul Maal (YBM) BRILiaN, BAZNAS, Rumah Zakat, Rumah Yatim, dan LAZ Al-Azhar.

    Tidak hanya itu, untuk mendukung kebutuhan long weekend nasabah, BRImo juga menghadirkan ragam kegiatan melalui fitur Lifestyle. Nasabah dapat membeli tiket wisata di menu Aktivitas Seru, memesan lapangan olahraga lewat sewa lapangan, membeli tiket perjalanan Pesawat, Whoosh, KAI, Bus & Travel, hingga menikmati beragam promo menarik melalui Voucher Lifestyle.

    Guna mendukung kenyamanan nasabah secara digital, layanan Asisten Virtual “Sabrina” turut tersedia di WhatsApp 0812 1214 017. Sabrina memberikan informasi produk dan promo, serta melayani pengecekan saldo, mutasi rekening, penonaktifan kartu debit, pengaduan, lokasi layanan Weekend Banking, dan pencarian lokasi layanan BRI terdekat.

    Selain itu, Contact BRI tetap aktif 24 jam melalui 1500017, layanan bebas pulsa, serta Pusat Bantuan pada BRImo.

     

    (*)

  • BRI Pastikan Transaksi Nasabah Lancar dengan Weekend Banking dan Layanan Digital Selama Long Wekend Maulid Nabi 2025

    BRI Pastikan Transaksi Nasabah Lancar dengan Weekend Banking dan Layanan Digital Selama Long Wekend Maulid Nabi 2025

    Selain layanan Weekend Banking, BRI juga menghadirkan kemudahan akses perbankan melalui BRImo dan berbagai kanal digital, jaringan E-Channel, dan AgenBRILink yang tersebar hingga ke pelosok Tanah Air, sehingga layanan tetap tersedia secara efisien kapan pun dibutuhkan.

    Tercatat hingga Triwulan II 2025, BRI mengoperasikan lebih dari 700 ribu unit E-Channel yang mencakup 10.650 ATM, 9.007 CRM dan 682.370 merchant. Selain itu, BRI juga didukung jaringan AgenBRILink yang kini berjumlah lebih dari 1,22 juta agen, tersebar di lebih dari 67 ribu desa di seluruh Indonesia untuk memenuhi berbagai kebutuhan transaksi masyarakat.

    “Melalui agen-agen ini, masyarakat dapat melakukan berbagai transaksi seperti setor dan tarik tunai, transfer antarbank, pembayaran tagihan, top-up dompet digital dan BRIZZI, serta layanan tambahan seperti pembukaan rekening, asuransi mikro, remitansi, hingga pembelian tiket perjalanan,” tutur Hakim.

    Nasabah juga dapat menikmati kemudahan layanan perbankan digital melalui super app BRImo, yang menyediakan berbagai fitur seperti transfer, QRIS, dan BRIVA. Lewat Dengan BRImo, masyarakat pun dapat dengan mudah menyalurkan infak dan sedekah secara digital ke lembaga-lembaga pengelola dana zakat yang kredibel, diantaranya Dompet Dhuafa, Yayasan Baitul Maal (YBM) BRILiaN, BAZNAS, Rumah Zakat, Rumah Yatim, dan LAZ Al-Azhar.

    Tidak hanya itu, untuk mendukung kebutuhan long weekend nasabah, BRImo juga menghadirkan ragam kegiatan melalui fitur Lifestyle. Nasabah dapat membeli tiket wisata di menu Aktivitas Seru, memesan lapangan olahraga lewat sewa lapangan, membeli tiket perjalanan Pesawat, Whoosh, KAI, Bus & Travel, hingga menikmati beragam promo menarik melalui Voucher Lifestye.

  • Bupati Sidoarjo Subandi Serahkan Kunci Rumah Hasil Renovasi

    Bupati Sidoarjo Subandi Serahkan Kunci Rumah Hasil Renovasi

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Bupati Sidoarjo H. Subandi, menyerahkan kunci hasil renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik Munjiati dan Madekan di Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Sidoarjo, Jumat (5/9/2025).

    Dua rumah tersebut selesai direnovasi oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo dengan anggaran sebesar Rp 20–25 juta per rumah. Proses renovasi memakan waktu 15 hari kerja, mulai dari awal pengerjaan hingga tahap finishing.

    Bupati Sidoarjo H. Subandi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Baznas serta Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Sidoarjo yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk program sosial tersebut.

    “Terima kasih kepada Baznas dan seluruh ASN Sidoarjo yang telah berkontribusi nyata. Dana yang disisihkan ini terbukti mampu menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat. Semoga semangat gotong royong ini terus terjaga untuk membantu warga yang membutuhkan,” ucap Subandi.

    Ketua Baznas Sidoarjo M. Chasbil Aziz Saldju Sodar menambahkan, program renovasi RTLH terus ditingkatkan dari tahun ke tahun. Di tahun 2025 ini, masih mencapai 156 RTLH yang direnovasi.

    “Di tahun 2024, Baznas berhasil merenovasi rata-rata 10 rumah setiap bulan. Sementara pada tahun 2025 ini, target kami meningkat dua kali lipat, yakni mencapai 20 rumah per bulan. Kami berharap program ini semakin berdampak luas bagi warga kurang mampu di Sidoarjo,” jelasnya.

    Lanjut pria sapaan akrapnya Gus Jazuk itu, jika anggaran renovasi RTLH melebihi Rencana Anggaran Biaya (RAB) maka dirinya berkolaborasi dengan lazizmu dan lazizmu.

    “Jika ternyata anggaran melebihi RAB maka kami akan berkolaborasi dengan Lazizmu dan Laziznu agar tetap berjalan dengan baik, selanjutnya plakat akan di tulis Baznas berkolaborasi dengan lazizmu atau laziznu,” harapnya. (isa/but)

     

  • Mengapa Arab Saudi Tidak Merayakan Maulid Nabi? Ini Alasannya

    Mengapa Arab Saudi Tidak Merayakan Maulid Nabi? Ini Alasannya

    Jakarta: Bagi umat Islam di banyak negara, Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati dengan doa bersama, ceramah, hingga perayaan budaya yang meriah. 

    Namun berbeda halnya dengan Arab Saudi, negara itu justru tidak memperingati Maulid Nabi secara resmi. Mengapa demikian?
    Konteks sejarah dan budaya
    Merangkum dari laman Mabruk Tour, sebagai tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW dan pusat perkembangan Islam, Arab Saudi memiliki pendekatan yang sangat konservatif dalam beragama. 

    Sejak lama, para ulama di sana menganggap perayaan Maulid Nabi sebagai bid’ah atau inovasi dalam ibadah yang tidak diajarkan secara langsung oleh Rasulullah.

    Bagi mereka, tradisi Islam seharusnya lebih menekankan pada praktik ibadah pokok yang diajarkan Nabi, seperti shalat, puasa Ramadan, zakat, dan haji, ketimbang menambah bentuk perayaan baru.
     

    Pandangan ulama dan interpretasi keagamaan
    Salah satu alasan utama Arab Saudi tidak merayakan Maulid Nabi adalah interpretasi keagamaan. Banyak otoritas keagamaan di negara itu berpendapat bahwa perayaan Maulid tidak memiliki dasar kuat dalam Al-Quran maupun Hadis.

    Dengan otoritas keagamaan yang dominan, pandangan konservatif inilah yang kemudian diadopsi sebagai sikap resmi negara.
    Fokus pada ibadah yang dianggap murni
    Arab Saudi juga ingin menekankan ibadah yang dianggap lebih otentik sesuai ajaran Nabi. Dalam pandangan mereka, perayaan Maulid justru bisa menggeser fokus dari ibadah-ibadah utama.

    Karena itu, masyarakat lebih diarahkan untuk memperbanyak amal ibadah seperti membaca Al-Quran, memperdalam sunnah, memperbanyak shalawat, hingga menjaga akhlak, dibanding menggelar perayaan Maulid dengan tradisi khusus.
    Beda negara, beda tradisi
    Meski tidak dirayakan di Arab Saudi, Maulid Nabi tetap menjadi momen penting bagi umat Islam di banyak belahan dunia. Di Indonesia misalnya, perayaan ini diwarnai dengan pengajian, zikir bersama, hingga tradisi budaya khas daerah.

    Perbedaan ini mencerminkan kekayaan tradisi Islam yang beragam di seluruh dunia. Semua kembali pada interpretasi, budaya, dan cara masing-masing masyarakat dalam mengekspresikan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.

    Jakarta: Bagi umat Islam di banyak negara, Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati dengan doa bersama, ceramah, hingga perayaan budaya yang meriah. 
     
    Namun berbeda halnya dengan Arab Saudi, negara itu justru tidak memperingati Maulid Nabi secara resmi. Mengapa demikian?
    Konteks sejarah dan budaya
    Merangkum dari laman Mabruk Tour, sebagai tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW dan pusat perkembangan Islam, Arab Saudi memiliki pendekatan yang sangat konservatif dalam beragama. 
     
    Sejak lama, para ulama di sana menganggap perayaan Maulid Nabi sebagai bid’ah atau inovasi dalam ibadah yang tidak diajarkan secara langsung oleh Rasulullah.

    Bagi mereka, tradisi Islam seharusnya lebih menekankan pada praktik ibadah pokok yang diajarkan Nabi, seperti shalat, puasa Ramadan, zakat, dan haji, ketimbang menambah bentuk perayaan baru.
     

    Pandangan ulama dan interpretasi keagamaan
    Salah satu alasan utama Arab Saudi tidak merayakan Maulid Nabi adalah interpretasi keagamaan. Banyak otoritas keagamaan di negara itu berpendapat bahwa perayaan Maulid tidak memiliki dasar kuat dalam Al-Quran maupun Hadis.
     
    Dengan otoritas keagamaan yang dominan, pandangan konservatif inilah yang kemudian diadopsi sebagai sikap resmi negara.
    Fokus pada ibadah yang dianggap murni
    Arab Saudi juga ingin menekankan ibadah yang dianggap lebih otentik sesuai ajaran Nabi. Dalam pandangan mereka, perayaan Maulid justru bisa menggeser fokus dari ibadah-ibadah utama.
     
    Karena itu, masyarakat lebih diarahkan untuk memperbanyak amal ibadah seperti membaca Al-Quran, memperdalam sunnah, memperbanyak shalawat, hingga menjaga akhlak, dibanding menggelar perayaan Maulid dengan tradisi khusus.
    Beda negara, beda tradisi
    Meski tidak dirayakan di Arab Saudi, Maulid Nabi tetap menjadi momen penting bagi umat Islam di banyak belahan dunia. Di Indonesia misalnya, perayaan ini diwarnai dengan pengajian, zikir bersama, hingga tradisi budaya khas daerah.
     
    Perbedaan ini mencerminkan kekayaan tradisi Islam yang beragam di seluruh dunia. Semua kembali pada interpretasi, budaya, dan cara masing-masing masyarakat dalam mengekspresikan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (ANN)

  • Gencar Gerakan Zakat, Walkot Pekanbaru Terima Penghargaan dari Baznas RI

    Gencar Gerakan Zakat, Walkot Pekanbaru Terima Penghargaan dari Baznas RI

    Pekanbaru

    Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho menerima langsung penghargaan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia, hari ini. Penghargaan ini diserahkan oleh Ketua Baznas RI Prof Noor Achmad dalan Baznas Awards 2025 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta.

    Dalam kesempatan itu, Wako Agung menerima penghargaan sebagai kepala daerah pendukung gerakan zakat. Dimana, Pemko Pekanbaru telah berupaya memperkuat peran zakat sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi umat.

    “Alhamdulillah, hari ini saya menerima penghargaan Baznas Awards 2025. Di mana ini penghargaan yang diberikan kepada kami sebagai kepala daerah yang mendukung gerakan zakat di Pekanbaru,” sebut Wako Agung usai menerima penghargaan.

    Dia menyebutkan, zakat tidak hanya merupakan kewajiban bagi umat yang memiliki penghasilan. Namun, zakat juga terbukti dapat membantu perekonomian masyarakat. Sebab, zakat yang disalurkan akan dapat meringankan beban dari masyarakat lain yang kurang mampu.

    “Jadi harapan kami bagaimana sinergi antara Baznas dan Pemko Pekanbaru dapat terjalin lebih erat. Bersama-sama menggerakan zakat untuk umat dan perekonomian masyarakat,” tambahnya.

    (anl/ega)

  • BAZNAS Trenggalek Sabet Nominasi di Ajang BAZNAS Award 2025, Pacu Semangat Demi Masyarakat

    BAZNAS Trenggalek Sabet Nominasi di Ajang BAZNAS Award 2025, Pacu Semangat Demi Masyarakat

    BAZNAS Trenggalek dikenal sebagai lembaga yang minim personel tapi mempunyai banyak fungsi. Diketahui, meski minim anggota, BAZNAS Trenggalek memiliki berbagai program yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat.

    BAZNAS Trenggalek memiliki program lintas OPD seperti Program Beasiswa, Program Bedah Rumah, Bantuan Biaya Hidup Fakir, Bantuan Kebencanaan, Bantuan UMKM, Bantuan Pembangunan Masjid/Mushala, Bantuan Advokasi dan Dakwah, Bantuan Kesehatan, BPJS Masyarakat miskin, dan masih banyak lagi.

    “Alhamdulillah dengan personil yang kami miliki 8 Pelaksana, 4 pimpinan dan relawan BTB dalam melaksanakan program yang begitu banyak, dan memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat miskin” terangnya.

    Berkat nominasi dan penghargaan terbaik itu BAZNAS Trenggalek tidak pernah berhenti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk pembayar zakat, donatur, dan semua yang terlibat dalam pengelolaan zakat di BAZNAS Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

  • Hari Ini, MK Putuskan 13 Perkara, Salah Satunya Terkait Rangkap Jabatan Wakil Menteri
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 Agustus 2025

    Hari Ini, MK Putuskan 13 Perkara, Salah Satunya Terkait Rangkap Jabatan Wakil Menteri Nasional 28 Agustus 2025

    Hari Ini, MK Putuskan 13 Perkara, Salah Satunya Terkait Rangkap Jabatan Wakil Menteri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang pengucapan putusan untuk 13 perkara pengujian undang-undang, Kamis (28/8/2025).
    Pengucapan putusan tersebut dijadwalkan dimulai pukul 13.30 WIB di Ruang Sidang Pleno Gedung I Mahkamah Konstitusi RI, Jakarta Pusat.
    Salah satu perkara yang menjadi sorotan publik adalah terkait pengujian Undang-Undang Kementerian Negara Nomor 39 Tahun 2008.
    Perkara tersebut diajukan oleh seorang advokat, Viktor Santosa Tandiasa, dan seorang pengemudi ojek, Didi Supandi.
    Mereka meminta MK agar mengubah Pasal 23 UU Kementerian Negara dengan mencantumkan frasa “wakil menteri” di dalamnya terkait larangan rangkap jabatan menteri.
    Selain itu, terdapat juga gugatan uji materi terkait pemisahan pemilu yang diputuskan MK dalam putusan 135/PUU-XXIII/2025.
    Gugatan yang dilayangkan oleh Muhammad Adam Arrofiu Arfah itu meminta MK menganulir putusannya sendiri terkait pemisahan pemilu lokal dan nasional dalam UU Pemilu 2017.
    Berikut 13 perkara yang akan diputuskan MK pada hari ini:
    1. Perkara 32/PUU-XXIII/2025 terkait Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang-Undang.
    2. Perkara 129/PUU-XXIII/2025 terkait Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi.
    3. Perkara 128/PUU-XXIII/2025 terkait Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 61 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara.
    4. Perkara 127/PUU-XXIII/2025 terkait Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
    5. Perkara 54/PUU-XXIII/2025 terkait Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
    6. Perkara 97/PUU-XXII/2024 terkait Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
    7. Perkara 119/PUU-XXIII/2025 terkait Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-Undang.
    8. Perkara 118/PUU-XXIII/2025 terkait Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
    9. Perkara 120/PUU-XXIII/2025 terkait Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
    10. Perkara 126/PUU-XXIII/2025 terkait Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang.
    11. Perkara 124/PUU-XXIII/2025 terkait Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota.
    12. Perkara 125/PUU-XXIII/2025 terkait Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BSI optimalkan potensi zakat Indonesia melalui Green Zakat Framework

    BSI optimalkan potensi zakat Indonesia melalui Green Zakat Framework

    Green Zakat Framework merupakan solusi yang diharapkan dapat menciptakan kolaborasi yang lebih luas antarlembaga dan meningkatkan minat masyarakat untuk berzakat.

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi zakat di Indonesia yang mencapai Rp327 triliun melalui implementasi zakat hijau sebagaimana tertuang dalam inisiatif Green Zakat Framework atau Kerangka Kerja Zakat Hijau.

    “Green Zakat Framework merupakan solusi yang diharapkan dapat menciptakan kolaborasi yang lebih luas antarlembaga dan meningkatkan minat masyarakat untuk berzakat, sehingga potensi zakat Indonesia yang mencapai Rp327 triliun dapat dioptimalkan dan tercipta kemaslahatan bagi umat yang lebih luas,” kata Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Green Zakat Framework merupakan inovasi dan inisiatif strategis pertama di dunia yang dilahirkan untuk mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan dalam praktik zakat.

    Dengan adanya Green Zakat Framework, pendayagunaan zakat tidak hanya berfungsi sebagai instrumen pengentasan kemiskinan, tetapi juga sebagai alat untuk mendukung kelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

    Anggoro mengatakan, BSI selalu mengedepankan program-program yang dapat memberikan kemaslahatan bagi umat serta keberlanjutan dalam menjalankan bisnis dan operasionalnya.

    Hingga Juni 2025 (unaudited), BSI telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan dengan total sebesar Rp72,8 triliun atau tumbuh 19,3 persen year on year (yoy).

    Pembiayaan tersebut terdiri dari kategori green financing sebesar Rp15,3 triliun (tumbuh 14,5 persen yoy) dan social financing sebesar Rp57,5 triliun (tumbuh 20,6 persen yoy).

    Penyaluran green financing didominasi oleh sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan berkelanjutan, eco efficient, dan energi terbarukan. Selain itu, BSI juga aktif menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik.

    Anggoro menegaskan bahwa percepatan pembiayaan berkelanjutan menjadi pendukung bagi tercapainya pembangunan nasional yang berkelanjutan.

    Hal ini merupakan bagian strategis BSI untuk sebagai agen perubahan dalam bisnis berkelanjutan, menjaga kelestarian lingkungan, memastikan pertumbuhan ekonomi yang merata, menjaga daya saing nasional, serta memperkuat peran Indonesia dalam menghadapi krisis iklim global.

    Program-program berkelanjutan yang dilakukan oleh BSI, di antaranya peluncuran green building, program one home one tree untuk setiap pencairan pembiayaan rumah, pembangunan charging station, dan penggunaan kendaraan listrik untuk operasional.

    BSI juga telah menerapkan standar ISO-26000 untuk memenuhi tujuan keberlanjutan pada pilar Sustainable Beyond Banking dan menjadi lead dalam ekosistem ziswaf (zakat, infak, sedekah, dan wakaf) untuk pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

    Sementara dari sisi sosial, BSI telah mendistribusikan zakat dari korporasi dan pegawai. Selain itu, BSI aktif dalam program pemberdayaan seperti membentuk desa binaan yang ditujukan untuk membantu mengurangi kemiskinan, menghadirkan RVM untuk mendaur ulang botol plastik kemasan air minum, serta program lain untuk kemaslahatan umat.

    Hingga Mei 2025, perseroan telah menyalurkan zakat sebesar Rp65,6 miliar (year to date/ytd). Beberapa fokus bidang penyaluran antara lain ekonomi, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, dan dakwah atau advokasi dengan total penerima manfaat mencapai 240.075 orang.

    Dengan adanya zakat hijau, perseroan juga terus mengembangkan program pemberdayaan lingkungan dari pemanfaatan zakat. Di antaranya program Desa dan Sentra UMKM BSI yang di dalamnya terdapat kegiatan aksi kepedulian terhadap lingkungan, seperti pemasangan solar panel, pembangunan green house, waste management, pemeliharaan ekosistem lingkungan laut, dan pengelolaan sampah terpadu.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.