Event: Zakat Fitrah

  • Said Abdullah: Ramadhan Mengisi Energi Gotong Royong

    Said Abdullah: Ramadhan Mengisi Energi Gotong Royong

    Surabaya (beritajatim.com) – MH Said Abdullah, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim mengatakan, bulan Ramadhan segera berlalu dan meninggalkan berbagai kesan yang pada setiap orang.

    “Bahkan, suara Ramadhan juga memberi kesan bagi warga non muslim, mereka ikut berjualan dan membeli ta’jil. Ikut meramaikan ngabuburit sebagai tradisi khas Islam nusantara,” katanya, Minggu (7/4/2024).

    Pancaran spiritual Ramadhan memberikan penyegaran luar biasa, sepanjang satu bulan berbagai kegiatan keagamaan demikian khusu’ dilaksanakan kaum muslim di pelosok negeri.

    Masjid-masjid dipenuhi berbagai aktivitas keagamaan seperti tadarus, ceramah jelang tarawih, kuliah subuh, pesantren kilat dan lainnya. Semua diharapkan makin meningkatkan kualias keimanan, nilai-nilai spiritual-transendental

    “Tentu saja, berbagai kegiatan keagamaan tak hanya menjadi penataan rohani, peningkatan hubungan manusia dengan Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa. Aktivitas Ramadhan, terutama puasa menahan lapar dan haus, harusnya mengalirkan perasaan empati untuk ikut merasakan rasa serba kekurangan yang dirasakan saudara saudara kita yang fakir dan miskin. Dari rasa empati itulah bisa membuahkan daya dorong untuk untuk berbagi dan peduli,” ujarnya.

    “Pada bulan Ramadhan kita menyaksikan dan merasakan berbagai aktivitas sosial seperti pembagian ta’jil, makanan berbuka puasa, santunan anak yatim dan kalangan kurang mampu, pasar murah dan lainnya. Mosaik indah, warna warni aktivitas sosial sepanjang Ramadhan hendaknya menjaga sikap mental kita untuk terus berbagi dan peduli, menjaga diri tangan diatas untuk terus memberi,” tambahnya.

    Di ujung Ramadhan, seluruh umat muslim yang mampu diwajibkan untuk berzakat fitrah. Kewajiban berzakat fitrah menegaskan, bahwa Islam bukan semata urusan transendensi.

    “Bagi muslim sejati kesalehan transendensi saja tidak cukup. Zakat Fitrah adalah pesan atas pentingnya bagi semua muslim untuk menjaga kesalehan sosial, sebagai satu tarikan napas dengan kesalehan ritual,” tuturnya.

    Di Indonesia semangat berbagi patut diapresiasi sudah mentradisi, terutama di desa desa. Saling berbagi bahan makanan dan makanan bukanlah sesuatu yang istimewa, hal itu menjadi praktik hidup sehari-hari bangsa. Bahkan, saling menukarkan tenaga, dengan bergotong royong membangun rumah tetangga, dan fasilitas umum dengan mudah kita jumpai di desa desa. “Modal sosial ini perlu terus kita rawat, kita wariskan tradisi baik ini kepada anak cucu kita,” imbuhnya.

    Penelitian Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index, pada tahun 2022 mencatatkan masyarakat Indonesia kembali dinilai paling dermawan sedunia. Posisi tertinggi itu, merupakan ketiga kalinya disandang masyarakat Indonesia. Semangat kepedulian dan tolong menolong masyarakat Indonesia mengalahkan Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru dan Kenya. Sangat luar biasa.

    Mudah sekali melacak tingginya semangat kepedulian masyarakat Indonesia. Cobalah simak bila terjadi musibah di bagian negeri ini seperti banjir, gempa bumi, kecelakaan dan musibah lainnya. Semangat kebersamaan untuk saling membantu sangat luar biasa. Mudah sekali berbagai lembaga menghimpun dana bantuan dari seluruh kalangan masyarakat.

    Namun, sikap mental dan konsistensi bangsa memang sangat manusiawi, terkadang semangat peduli dan berbagai, semangat gotong royong mengalami pasang-surut, dengan segala problematika yang menyertainya. Melalui momentum Ramadhan yang dijalani ini menjadi kesempatan emas menyegarkan kembali, mengisi kembali energi kedisiplinan dan konsistensi untuk peduli dan berbagai, menjaga mental gotong royong tetap menyala dalam hati.

    “Kita yakin, begitu Ramadhan berlalu, energi kita untuk terus peduli dan berbagi tetap terjaga dengan baik. Mentalitas kita dikuatkan kembali melalui penggemblengan selama Ramadhan. Dan, energi itu akan tetap terjaga, bukankah banyak ritus keagamaan dan budaya kita untuk selalu mengingatkan kita untuk tidak berpaling dari semangat peduli dan berbagi?” jelasnya.

    :Idul Fitri dipraktikkan dengan saling bermaaf-maafkan, dan berbagi makanan. Idul Adha kita jalani dengan berbagi daging hewan kurban, demikian juga tahun baru Islam kita jalani di Bulan Muharam dengan di sunnahkan untuk berpuasa, semua pesan sentralnya adalah peduli dan berbagi, bergotong royong,” tambahnya.

    “Semangat untuk berbagi dan peduli menjaga kita tidak lupa diri. Dan setiap Ramadhan kita kembali di ingatkan, alarm zakat fitrah menyala sebagai tanda, bahwa dunia dan seisinya adalah sarana kita berbagi dan peduli. Dan Idul Fitri menggugurkan seluruh keangkuhan diri, untuk saling bersimpuh, saling maaf-memaafkan,” pungkasnya.

    Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Minal Aidin Wal Faidin, Mohon Maaf Lahir dan Batin. (tok)

  • Kades di Jombang Bagikan Zakat dan Sedekah Hingga Rp7,7 Miliar, Antrean Tukang Becak Capai 3 Km

    Kades di Jombang Bagikan Zakat dan Sedekah Hingga Rp7,7 Miliar, Antrean Tukang Becak Capai 3 Km

    Jombang (beritajatim.com) – Kades (Kepala Desa) Mojokrapak Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Warsubi membagikan zakat dan sedekah untuk tukang becak, Sabtu (6/4/2024). Selain itu, Warsubi beserta keluarga juga membagikannya ke desa-desa yang ada di Jombang.

    Dari penghitungan yang dilakukan, sebanyak 77 ribu paket dibagikan. Setiap paket terdiri dari uang Rp100 ribu dan beras 5 kilogram. Sehingga jika ditotal uang yang dibagikan mencapai Rp7,7 miliar, belum termasuk beras.

    Nah, pada Sabtu (6/4/2024), pembagian zakat dan sedekah dikhususkan untuk abang becak yang ada di Kabupaten Jombang. Jumlahnya mencapat 2.500 tukang becak. Tentu saja, antren ribuan tukang becak ini mengular hingga 3 kilometer (Km).

    Mulai dari Desa Mojokrapak Kecamatan Tembelang hingga Desa Plosogeneng Kecamatan/Kabupaten Jombang. Satu per satu mereka bergerak ke rumah Kades Warsubi. Sementara itu, di kediaman kades yang juga pengusaha pemotongan ayam tersebut panitia nampak sibuk.

    Meja panjang berdiri di sampaing kediaman itu. Sejumlah perempuan yang merupakan panitia sibuk mendata para penerima. Begitu abang becak mendapatkan beras dan uang, panitia kemudian meminta tukang becak tersebut mencelupkan jarinya di tinta warna merah.

    Itu sebagai penanda bahwa yang bersangkutan sudah menerima sedekah. Selain itu, becak yang dibawa juga ditempeli stiker bergambar Warsubi. Lalu disembur menggunakan cat warna merah. Para tukang becak ini antre mulai pukul tiga dini hari atau saat sahur.

    Warsubi yang mengenakan baju putih bergaris tidak kalah sibuk. Dia menyerahkan secara simbolis beras dan uang Rp100 ribu kepada tukang becak di antrean pertama. Warsubi juga didampingi sang istri serta anaknya.

    Warsubi menjelaskan bahwa zakat dan sedekah tersebut adalah dirinya beserta keluarga. Termasuk sang adik, Agung Wicaksono yang juga pengusaha pemotongan ayam. Jumlah yang dibagikan sekitar 77 ribu paket.

    Kades Mojokrapak Warsubi saat menyerahkan beras dan uang kepada abang becak

    “Kalau tahun lalu 70 ribu paket. Sedangkan Ramadhan ini yang kita bagikan 77 ribu paket. Setiap paket terdiri dari beras 5 kg dan uang Rp100 ribu, Ini zakat/sedekah dari keluarga saya dan adik saya Agung Wicaksono,” ujar Warsubi yang juga Ketua AKD (Asosisasi Kepala Desa) Kabupaten Jombang.

    Warsubi mengungkapkan bahwa 77 ribu paket tersebut dibagikan ke berbagai pihak. Di antaranya ke seluruh desa yang ada di Kabupaten Jombang. Sedangkan khusus untuk tukang becak jumlahnya 2500 paket.

    “Ini adalah bentuk saling berbagai di keluarga kami. Karena bulan Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk berbagi dengan sesama. Ramadhan adalah bulan penuh maghfiroh. Makanya kita membagikan paket sembako ini,” ujar Ketua AKD Jombang ini.

    Pembagian paket sembako ini mendapat apresiasi dari para tukang becak. Oleh sebab itu, begitu mendapatkan kabar adanya pembagian sedekah mereka langsung bergegas. Salah satu tukang becak itu adalah Trimo (63), warga Kecamatan Diwek Jombang.

    Trimo datang saat dini hari. Dia mengendarai becak motor dari rumahnya di Kecamatan Diwek. Wlhasil, Trimo mendapatkan antrean di barisan depan. Sehingga saat pukul delapan dirinya sudah mendapatkan paket beras dan uang itu.

    “Alhamdulillah bisa digunakan untuk kebutuhan lebaran. Bukan hanya tahun ini saja. Tahun-tahun sebelumnya saya juga ke Abah Warsubi untuk menerima paket beras dan uang. Saya berangkat bersama tukang becak lainnya,” ujar Trimo dengan senyum lebar. [suf]

  • Laskar Ngawi Gandeng Baznas dan Agung Intiland Sebar THR untuk 300 Anak Yatim

    Laskar Ngawi Gandeng Baznas dan Agung Intiland Sebar THR untuk 300 Anak Yatim

    Ngawi (beritajatim.com) – Laskar Ngawi dan Anis Rupata Nera Foundation menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Ngawi, PT Agung Intiland, Ngale In Love dan Joksyn, menebar kebaikan di bulan Ramadan. Kali ini dengan memberikan THR untuk 300 Anak Yatim.

    “Anak yatim diantaranya berasal dari siswa siswi Sekolah Dasar se-kecamatan Ngawi, kemudian dari anak yatim dI sekitar lingkungan tempat tinggal para anggota Laskar Ngawi,” jelas Ketua Umum Laskar Ngawi, Moch Sjah Nur di Karang Tengah Kota Ngawi, Jumat (5/4/2024).

    Dalam pandangannya, anak-anak yatim adalah golongan pertama di antara orang-orang lemah yang paling berhak mendapatkan pertolongan dan kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya. “Itu yang melatarbelakangi kami membuat kegiatan tersebut,” papar wartawan senior di ibukota Jakarta ini.

    Lebih dari itu, lebaran sudah di ambang mata. “Anak yatim perlu mendapatkan perhatian, mendapatkan kasih sayang dan tentunya mereka akan senang jika mendapatkan THR,” bebernya.

    Ditambahkan Sjah Nur, menyantuni anak yatim bukanlah amalan yang mudah. Pasalnya harus mencurahkan kasih sayang dengan tulus. “Allah SWT telah menyiapkan pahala berlimpah bagi siapapun yang menyayangi anak-anak yatim,” tutupnya.

    Sementara itu Direktur Anis Rupata Nera Foundation, Nera menambahkan bahwa kegiatan sosial yang dijalani sudah rutin dilakukan. Namun kali ini dikemas secara istimewa.

    Selain anak yatim, pihaknya juga menyantuni para lansia yang berada di lingkungan markas Laskar Ngawi di bilangan Karang Tengah Kota (Katengko). “Semoga apa yang dilakukan Laskar Ngawi dan Anis Rupata Nera Foundation ini bisa memberi manfaat kepada masyarakat sesuai moto kami sebagai mata, telinga dan hati masyarakat Ngawi,” kata dia.

    Seperti diketahui, Laskar Ngawi dan Anis Rupata Nera Foundation merupakan perkumpulan yang memiliki visi dan misi sama, yaitu bergerak dibidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan. “Kami hadir dengan niat yang tulus dan terpanggil untuk membantu meringankan beban sesama, khususnya ke masyarakat di kota Ngawi,” pungkas kader muda PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi ini. [kun]

  • Wali Kota Blitar Ajak Anak Yatim Berbelanja Baju Baru

    Wali Kota Blitar Ajak Anak Yatim Berbelanja Baju Baru

    Blitar (beritajatim.com) – Wali Kota Blitar, Santoso bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Blitar kembali menggelar program Orang Tua Asuh Sehari (OASE). Dalam program ini, Santoso mengajak para anak yatim piatu untuk berbelanja baju baru jelang Hari Raya Idulfitri ini.

    Santoso mengatakan program OASE yang dihadirkan Baznas Kota Blitar ini sebagai bentuk simpati dan perhatian bagi anak yatim piatu, agar saat Lebaran nanti mereka memiliki baju baru. Meski sederhana namun, diharapkan program ini diharapkan bisa memberikan kebahagiaan bagi anak-anak yatim piatu di tengah momen lebaran.

    Total ada 124 anak yatim piatu yang diajak Wali Kota Blitar untuk berbelanja di tiga toko pakaian.

    “Hari ini kita bersama Baznas Kota Blitar mengajak sejumlah anak yatim piatu untuk berbelanja pakaian untuk kebutuhan lebaran” kata Santoso, Wali Kota Blitar, Jumat (5/4/2024).

    Sementara itu, Ketua Baznas Kota Blitar, Mariyoto mengatakan OASE merupakan program tahunan yang dihadirkan setiap menjelang Lebaran. Dalam program ini, 124 anak yatim piatu dibelanjakan oleh 86 orang tua asuh.

    Para anak yatim piatu ini, diajak berbelanja di toko baju sekitar Jalan Tanjung, utara Pasar Legi dan di daerah Kelurahan Tanggung – Kecamatan Kepanjenkidul.

    Mariyoto menyebut, Baznas dan Pemerintah Kota Blitar memberikan uang senilai Rp500 ribu untuk keperluan belanja masing-masing anak.

    “Program OASE menjadi salah satu program unggulan Baznas untuk memberikan perhatian anak yatim piatu agar mereka dapat berbelanja pakaian menjelang Hari Raya Idulfitri” kata Mariyoto.

    Mariyoto berharap melalui program OASE seluruh anak yatim piatu dapat merasakan kebahagiaan yang sama seperti anak-anak pada umumnya. Sehingga kebahagiaan lebaran tetap bisa dirasakan oleh anak-anak yatim piatu.

    “Semoga program ini bisa memberikan kebahagiaan bagi anak-anak yatim piatu,” imbuhnya.

    Sementara itu, Dani salah satu anak yatim piatu mengungkapkan kebahagiaannya usai diajak Wali Kota Blitar berbelanja baju baru. Ia pun berterima kasih kepada Pemkot Blitar yang telah peduli kepada dirinya.

    “Ini tadi beli baju satu stel, seneng banget ini kan mau lebaran,” katanya.

    Ia pun berharap kegiatan ini bisa terus dilakukan oleh Pemkot Blitar kedepannya. Sehingga anak-anak yatim piatu ini tetap bisa merasakan kebahagiaan Hari Raya Idulfitri.

    “Seneng sekali pokoknya, Alhamdulillah mau dipakai untuk hari Raya Idul Fitri besok,” kata Dani. [owi/beq]

  • LKSA Lamongan Terima Uang Rp5,5 Juta, Sembako, dan Al-Quran

    LKSA Lamongan Terima Uang Rp5,5 Juta, Sembako, dan Al-Quran

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Lamongan menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada seluruh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) yang berada di Kabupaten Lamongan.

    Bantuan tersebut diserahkan dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Kabupaten Lamongan ke-52, di Pendopo Lokatantra. Secara simbolis, bantuan itu diterima langsung oleh Nadzir, selaku Ketua Forum LKSA Lamongan.

    Dalam kesempatan ini, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menuturkan bahwa fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara. Hal tersebut sesuai dengan UU pasal 34 ayat 1.

    Sehingga, menurut Yuhronur, penyerahan bantuan yang dilakukan ini menjadi sebuah kewajiban, terlebih digelar saat bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.

    “Penyaluran bantuan kepada anak yatim tentu menjadi prioritas Pemkab Lamongan, karena sesuai dengan aturannya bahwa anak yatim dan fakir miskin menjadi tanggung jawab pemerintah,” tutur Bupati Yuhronur usai menyerahkan bantuan kepada 40 LKSA di Kabupaten Lamongan, Rabu (3/4/2024).

    Tak cukup itu, Bupati Yuhronur juga menjelaskan bahwa bentuk dukungan kepada anak yatim di Lamongan ini juga diberikan melalui APBD setiap tahunnya. Bantuan tersebut berupa uang senilai Rp150 ribu per bulan.

    “Di Lamongan sendiri ada 2.672 anak yatim yang dinaungi dalam 40 LKSA. Dalam setiap bulannya seluruh anak yatim juga menerima bantuan dari Kementerian Sosial sebesar Rp200 ribu rupiah per anak,” tuturnya.

    Sementara itu, Ketua Forum LKSA Lamongan, Nadzir menyebutkan, ada 18 LKSA Lamongan yang sudah berhasil berpredikat A, 19 LKSA berpredikat B, dan 3 LKSA masih berpredikat C.

    Nadzir mengatakan, capaian tersebut menunjukkan bahwa LKSA di Lamongan telah memenuhi standar program, proses layanan, manajemen, sumber daya manusia, sarana prasarana dan hasil layanan.

    “Kami ucakan terimakasih kepada Ketua LKSA masing-masing yang telah berkontribusi dalam LKSA, sehingga menjadikan LKSA Lamongan memenuhi standar nasional,” kata Nadzir.

    Nadzir juga menerangkan bahwa dana yang dipergunakan LKSA Lamongan 70 persen berasal dari APBD, ZIS (zakat, infaq, shodaqoh), dan lainnya yang berasal dari lembaga usaha milik LKSA.

    Lebih lanjut, penyaluran bantuan ini dilakukan dengan berkolaborasi langsung dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lamongan, dimana masing-masing LKSA Lamongan menerima bantuan sosial berupa uang tunai Rp5,5 juta, beras 50 kg, mie instan 2 karton, minyak goreng 1 karton dan 5 kitab suci Al Quran.

    Ketua Baznas Lamongan Bambang Eko Moeljono menyampaikan bahwa pada tahun ini Baznas Lamongan berhasil mengumpulkan dana senilai Rp6,48 miliar. Dari capaian tersebut 92,5 persen di antaranya berasal dari ASN di Lamongan.

    “Terimakasih atas kerjasama yang diinisiasi oleh PKK. Alhamdulillah tahun ini jumlah bantuannya meningkat namun belum bisa dikatakan signifikan. Namun akan terus kami usahakan agar selalu ada peningkatan,” ungkap Bambang. [riq/ian]

  • Santunan 1000 Anak Yatim dan Disabilitas di Pasuruan: Bukti Kepedulian Pemerintah dan Baznas

    Santunan 1000 Anak Yatim dan Disabilitas di Pasuruan: Bukti Kepedulian Pemerintah dan Baznas

    Pasuruan (beritajatim.com) – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Timur bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Pasuruan menunjukkan kepeduliannya terhadap anak yatim dan penyandang disabilitas. Salah satu bentuk kepeduliannya dengan memberikan santunan kepada 1.000 anak yatim piatu dan puluhan anak penyandang disabilitas.

    Acara penyerahan santunan ini bertempat di aula kantor PCNU Kabupaten Pasuruan yang dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Akhmad Jazuli, Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto; Ketua Baznas Provinsi Jawa Timur, Ali Maschan Moesa; Ketua PCNU KH Imron Mutamakkin; dan penceramah Ketua PP Muslimat, Khofifah.

    Akhmad Jazuli, mewakili Pj Gubernur Jawa Timur, menyampaikan bahwa santunan ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah bersama Baznas. Salah satunya dengan membantu masyarakat yang membutuhkan.

    Jazuli juga mengapresiasi peran aktif Baznas dalam menggalang dan menghimpun dana infaq atau sedekah. “Kita terus berkeliling dalam rangka Safari Ramadhan dan sekaligus menyalurkan santunan kepada sekitar 1.000 anak yatim piatu,” kata Jazuli, Selasa (2/4/24).

    Jazuli menambahkan bahwa Baznas tidak hanya memberikan santunan kepada anak yatim dan penyandang disabilitas, tetapi juga membantu UMKM dan usaha mikro dalam hal permodalan guna menurunkan angka kemiskinan.

    Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto, menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Pasuruan juga akan menyalurkan santunan melalui Baznas di Kabupaten Pasuruan. Sasaran penyaluran santunannya tidak hanya terfokus kepada anak yatim piatu tetapi juga kepada keluarga miskin di Kabupaten Pasuruan.

    “Kita hari ini melakukan penggalangan dana dari karyawan pemkab, dan nantinya akan kita sampaikan ke Baznas untuk di salurkan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan,” kata Andriyanto.

    Kegiatan ini merupakan bukti nyata kepedulian pemerintah dan Baznas terhadap masyarakat yang membutuhkan, khususnya anak yatim piatu, penyandang disabilitas, dan keluarga miskin. (ada/kun)

  • Kemenag Lumajang Berkunjung ke Gubuk Jumadi dan Rehan

    Kemenag Lumajang Berkunjung ke Gubuk Jumadi dan Rehan

    Lumajang (beritajatim.com) – Pihak Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Lumajang datang untuk mengunjungi gubuk bekas nira milik Jumadi (71) yang tinggal bersama anak laki-lakinya Rehan, yang berusia 7 tahun.

    Kementrian Agama Kabupaten Lumajang juga terlihat memberikan sejumlah bantuan berupa sembako kepada Jumadi dan Rehan. Tidak hanya itu, pihak Kemenag juga berencana untuk merelokasi Jumadi dan Rehan ke tempat yang lebih layak.

    Diketahui, selama 10 tahun Jumadi terpaksa tinggal di gubuk bekas pengolahan nira yang dulunya milik almarhum Jumali di Dusun Krajan, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Jumadi menetap bersama dengan anaknya yang bernama Rehan (7) sejak usia bocah tersebut baru mencapai 2 bulan.

    Gubuk reyot tersebut dengan mudah diguyur hujan deras karena bagian atapnya yang bolong. Selain itu, Jumadi merasakan kegelapan saat malam karena gubuknya tidak dialiri listrik. Untuk sekadar makan, Jumadi dan Rehan bergantung ke tetangga yang sesekali memberi makanan kepada keduanya.

    “Kami dari Kemenag siap membantu pak Jumadi serta anaknya Rehan, dengan merehabilitasi rumah. Saat ini masih berkoordinasi dengan pemerintah setempat ” ungkap Hidayatullah, Selasa (2/4/2024).

    Namun, pihak Kemenag tidak mengambil langkah untuk merenovasi gubuk Jumadi karena dulunya milik Jumali yang sudah meninggal dunia.

    “Kemenag sebetulnya mau membantu, tapi kalau tanahnya milik orang lain jadi tidak bisa” lanjutnya

    Adapun rencana yang lain adalah dengan merelokasi keduanya ke hunian tetap (Huntap) untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru, atau menyerahkannya kepada Badan Amil Zakat. Saat ini, pihak Kemenag masih berkoordinasi dengan pihak desa setempat untuk mencari solusi secepatnya terkait tempat tinggal bagi Jumadi dan Rehan.

    “Kami masih mencoba menghubungi pemerintah desa bersama mencari solusi. Pak Jumadi ini ingi direlokasi, namun intinya mau diapakan juga mau sebetulnya” pungkas Hidayatullah. (ted)

  • Ada 1.198 Bidang Tanah Wakaf, Kemenag Tuban Lakukan Percepatan Sertifikat

    Ada 1.198 Bidang Tanah Wakaf, Kemenag Tuban Lakukan Percepatan Sertifikat

    Tuban (beritajatim.com) – Kementerian Agama (Kemenag) Tuban bersama tim Monev melaksanakan Monev Percepatan Sertifikat Tanah Wakaf di kabupaten Tuban. Selasa (02/04/2024).

    Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Penais (Penerangan Agama Islam) dan Pemberdayaan Zakat Wakaf Kanwil Kemenag Jawa Timur Mufi Imron Rosyadi bersama tim Monev Percepatan Sertifikat Tanah Wakaf di Aula Kemenag Tuban pada senin sore.

    Menurutnya, Jawa Timur pada tahun lalu menjadi tertinggi di tingkat nasional dengan jumlah sekitar 11 ribu bidang tanah wakaf. Sehingga, harapannya pada tahun 2024 pihaknya bisa mempertahankan jumlah sekian.

    “Dengan adanya pertemuan ini diharapkan ada sinkronisasi data secara valid dari semua KUA,” ucap Mufi Imron Rosyadi.

    Ia juga menyampaikan, perlu adanya pendataan tanah wakaf yang belum ber AIW dan yang sudah ber AIW. Sedangkan, yang sudah ber AIW tapi belum bersertifikat wakaf dan yang sudah bersertifikat wakaf sehingga untuk penuntasan sertifikat tanah bisa lebih mudah dan jelas datanya.

    “Maka dari itu, perlu sinkronisasi antara KUA, Kemenag, BPN dan BWI,” tegasnya.

    Pihaknya juga berpesan agar Kemenag bisa mengoptimalkan operator simkah untuk menghidupkan kembali aplikasi wakaf. “Semoga segera ada aplikasi bersama yang bisa dioptimalkan antara BWI, KUA dan pertanahan,” terang pria asli Bojonegoro itu.

    Ditempat yang sama, Kepala Kemenag Tuban Umi Kulsum dengan didampingi Plt. Penyelenggara Zakat Wakaf mengucapkan terimakasih kepada Kabid beserta tim untuk pencerahannya.

    “Monev ini yang sangat kami butuhkan, terimakasih juga kepada KUA yang sudah berpartisipasi aktif semoga upaya menyelamatkan aset Allah ini mendapatkan kemudahan,” kata Umi Kulsum.

    Adapun data tanah wakaf kabupaten Tuban per 1 April 2024 ada 2.751 bidang tanah wakaf. Sedangkan, hasil monitoring dan evaluasi, untuk kabupaten Tuban yang sudah bersertifikat 1.553 bidang dan yang belum bersertifikat ada 1.198 bidang yang menyebar di seluruh 20 kecamatan yang ada di Tuban. [ayu/aje]

  • PJ Wali Kota Kediri Tinjau Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional

    PJ Wali Kota Kediri Tinjau Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional

    Kediri (beritajatim.com) – PJ Wali Kota Kediri Zanariah meninjau pelaksanaan Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional Kota Kediri yang dilaksanakan di depan Taman Makam Pahlawan, Senin (1/4/2024).

    Gerakan pangan murah serentak ini merupakan upaya Badan Pangan Nasional dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan di tingkat produsen dan konsumen serta pengendalian inflasi, dengan menggandeng stakeholder terkait. Selain itu juga untuk memberikan kemudahan aksesibilitas pangan bagi masyarakat.

    Setelah meninjau, PJ Wali Kota Kediri menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini dilakukan agar masyarakat tidak mengantri panjang untuk dapat bahan pangan murah. Masyarakat juga tidak perlu bingung cari bahan pangan murah.

    Harapannya setelah Idul Fitri 1445 H, harga bahan pangan tidak naik. Ketersediaan pasokan juga masih aman setelah lebaran nanti. TPID Kota Kediri juga selalu mengupayakan agar stabilitas harga pangan di Kota Kediri terjaga, ketersediaan pasokan juga aman.

    “Saya tadi cek untuk membuktikan benar enak atau tidak bahan pangan yang dijual di sini seperti sayur, beras, aneka bawang dan juga telur. Saya juga minta kepada rekan media agar disebarluaskan kegiatan ini agar masyarakat tahu dan bisa belanja,” ujar Zanariah.

    Antusias masyarakat untuk belanja pada Gerakan Pangan Murah Serentak ini sangat luar biasa. Karena sebelum pukul 08.00 WIB, masyarakat sudah mulai memenuhi lokasi untuk belanja. Seperti halnya Fajar warga Kelurahan Burengan yang juga belanja berbagai komoditas seperti sayur, beras, gula, dan juga telur.

    Menurutnya, adanya Gerakan Pangan Murah ini sangat membantu masyarakat. Walaupun kegiatan ini serentak dilakukan di seluruh daerah di Indonesia, namun harapannya bisa diadakan rutin oleh pemerintah daerah.

    “Saya tahu Gerakan Pangan Murah Serentak ini saat melewati depan sini. Lalu saya mampir terus belanja. Senang adanya Gerakan Pangan Murah ini karena bisa dapat bahan pangan dengan harga yang lebih rendah,” terangnya.

    Berbagai komoditas dijual dalam Gerakan Pangan Serentak ini dimana harganya di bawah pasaran. Ada Beras SPHP Rp 10.400/kg, beras premium Rp 13.600/kg, beras zakat Rp 40.800/pak, minyak goreng mulai Rp 16.000/liter, sayuran serba Rp 5.000/pak, telur Rp 25.000/kg, gula Rp 15.500/kg.

    Bawang putih Rp 38.000/kg, bawang merah Rp 29.000/kg, Ikan Lele Rp 20.000/kg, dan aneka cabai Rp 22.000/kg. Tersedia juga bahan pangan lain seperti tepung terigu, aneka makanan kemasan, sirup, santan instan dan lainnya.

    Turut mendampingi Kepala Dinas Kesehatan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Mohammad Ridwan. [nm/kun]

  • Safari Ramadhan, Pj Gubernur Jatim Santuni Seribu Anak Yatim di Kediri

    Safari Ramadhan, Pj Gubernur Jatim Santuni Seribu Anak Yatim di Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono melanjutkan agenda Safari Ramadhan 1445 Hijriah. Kali ini singgah di Kabupaten Kediri.

    Adhy Karyono menyerahkan santunan hasil kolaborasi dari BAZNAS Jawa Timur dan BAZNAS Kabupaten Kediri kepada 1000 anak yatim. Acara berlangsung di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG), pada Sabtu (30/03/2024).

    Selain kepada anak yatim, santunan dan tali asih turut diberikan kepada pendamping PKH,Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Tagana serta pemberian apresiasi kepada seniman serta juru pelihara cagar budaya.

    “Safari ramadan kali ini adalah yang kedelapan. Berbeda dari biasanya, juga diserahkan apresiasi kepada seniman dan juru pelihara cagar budaya karena mereka yang selama ini membuat budaya di Jawa Timur terjaga dengan baik. Kita juga mengggelar pasar murah untuk masyarakat Kabupaten Kediri,” ujar Adhy Karyono.

    Safari Ramadhan, Pj Gubernur Jatim Santuni Seribu Anak Yatim di Kediri

    Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, melalui Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa menuturkan pihaknya selama ini selalu mendorong pengoptimalan pengumpulan zakat, diantaranya dengan membentuk dan mengaktifkan unit pengumpulan zakat (UPZ) di masing-masing OPD yang ada di pemerintahan Kabupaten Kediri.

    Dengan saat ini total jumlah ASN di Kabupaten Kediri kurang lebih 9.000 orang, diharapkan mampu memberikan dampak yang lebih luas melalui BAZNAS.

    Bupati Kediri juga berharap ke depan, BAZNAS bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas zakat infak dan sedekah (ZIS) yang disalurkan serta lebih luas lagi cakupannya.

    “Artinya sangat memungkinkan untuk membantu lebih banyak lagi saudara-saudara yang membutuhkan. Sehingga apa yang jadi tujuan dari BAZNAS bisa tercapai,” tuturnya.

    Sementara itu Ketua BAZNAS Kabupaten Kediri HM Iffatul Lathoif mengungkapkan 1000 anak yatim dan dhuafa yang hadir dalam kesempatan itu, berasal dari kecamatan dan desa yang ada di Kabupaten Kediri.

    Usai kegiatan ini, HM Iffatul Lathoif berharap ke depan akan lebih banyak pihak yang terpanggil untuk membantu sesamanya yang membutuhkan. Serta berkolaborasi untuk menyalurkan ZIS yang terkumpul, sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih luas lagi. “Bisa langsung menghubungi BAZNAS. Sewaktu-waktu untuk pengumpulan kita siap datang,” pungkasnya. [nm/kun]