Event: Zakat Fitrah

  • Program ZMart UPZ Masjid Nurul Ilmi Makassar dorong ekonomi masyarakat sekitar

    Program ZMart UPZ Masjid Nurul Ilmi Makassar dorong ekonomi masyarakat sekitar

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Program ZMart UPZ Masjid Nurul Ilmi Makassar dorong ekonomi masyarakat sekitar
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Selasa, 12 November 2024 – 18:22 WIB

    Elshinta.com – Kehadiran minimarket ZMart Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Nurul Ilmi Universitas Negeri Makassar (UNM) di Jalan Raya Pendidikan, Gunung Sari, Kota Makassar, Sulawesi Selatan dinilai mampu mendorong perekonomian masyarakat sekitar.

    Hal tersebut dikemukakan Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI Bidang Koordinasi Nasional KH. Achmad Sudrajat, Lc. MA melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (12/11/2024).

    Menurut Kiai Ajat, begitu ia biasa disapa, selain di wilayah masjid, keberadaan ZMart UPZ BKM Nurul Ilmi juga dinilai mampu memudahkan ribuan mahasiswa UNM dalam memenuhi kebutuhan sehari- hari.

    “Tentunya dengan adanya program ZMart ini, BAZNAS dapat memantau setiap perkembangan mustahik binaan dari segi omzet usahanya,” ujar Kiai Ajat yang juga Pembina Wilayah BAZNAS Provinsi se-Sulsel.

    Alumni Al-Azhar Kairo ini menambahkan, program ZMart merupakan salah satu program unggulan BAZNAS RI yang telah terbukti memberi kesejahteraan kepada para mustahik serta mampu meningkatkan perekonomian keluarga miskin. 

    “Program ZMart ini merupakan komitmen BAZNAS dalam mendorong kesejahteraan mustahik sehingga mampu menjadikan mereka menjadi muzaki di kemudian hari” ucapnya. 

    Lebih lanjut Kiai Ajat mengharapkan, ZMart UPZ Masjid Nurul Ilmi Makassar terus berjalan lancar sehingga mampu membantu perekonomian masyarakat yang membutuhkan di sekitar.

    “Kami berharap melalui program itu para mustahik dapat berkembang dan ekonominya meningkat,” ujarnya.

    Minimarket ZMart yang diiniasi oleh UPZ BKM Nurul Ilmi UNM telah beroperasi selama 4 tahun sejak September 2021.

    Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM Ashar Tamanggong mengapresiasi UPZ BKM Nurul Ilmi karena berinisiatif melaksanakan program ZMart ini. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk berzakat melalui UPZ atau BAZNAS Kota Makassar.

    “Kenapa kita penting berzakat lewat UPZ dan BAZNAS, karena keduanya menyalurkan bantuan dengan tepat pada sasaran yang diharapkan yakni kepada kaum dhuafa,” ujar Ashar yang juga Dirut PT Saudi Amanah Wisata Umrah dan haji Plus ini. 

    ZMart binaan BAZNAS Kota Makassar dan BKM UPZ Masjid Nurul Ilmi UNM ini diharapkan terus berkembang, sehingga keuntungannya dan dalam waktu tertentu dialokasikan untuk membantu mahasiswa dan masyarakat kurang mampu yang membutuhkan.

    “ZMart ini berada di tengah kampus UNM untuk melayani mahasiswa dan jamaah Masjid Nurul Ilmi, juga masyarakat di wilayah sekitar kampus ini. Kami menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari,” ujar Manajer ZMart UPZ BKM Masjid Nurul Ilmi, Nawadia Rahmat kepada awak media yang mengikuti media visit tim BAZNAS Media Center (BMC) ke BAZNAS Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pekan lalu.

    Rahmat menjelaskan, dalam melayani konsumen, ZMart UPZ BKM Nurul Ilmi telah mamanfaatkan pembayaran digital (QRIS) dan e-wallet yang sudah sangat populer digunakan oleh mahasiswa dan masyarakat sebagai alat pembayaran cashless melalui e-wallet OVO, DANA, Gopay, ShopeePay, SpeedCash, atau dari aplikasi mobile banking yang sudah banyak beredar.

    Ketua BKM UPZ Masjid Nurul Ilmi, H Kulasse Kana dan pengawas UPZ, Darwis Mallolowar menambahkan, selain ZMart, pihaknya juga memiliki sejumlah program kegiatan berupa pelatihan pembuatan kue tradisional dan pelatihan pertanian perkotaan (urban farming).

    “Alhamdulillah, kegiatan ini bisa bermanfaat bagi warga setempat karena lahan pertanian di kota terbatas,” tandasnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • BAZNAS RI apresiasi program pemberdayaan mustahik BAZNAS Bone

    BAZNAS RI apresiasi program pemberdayaan mustahik BAZNAS Bone

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    BAZNAS RI apresiasi program pemberdayaan mustahik BAZNAS Bone
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Senin, 11 November 2024 – 16:11 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mengapresiasi program pemberdayaan ekonomi untuk mustahik melalui pemberian bantuan modal usaha dan pembinaan UMKM yang dilaksanakan oleh BAZNAS Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). 

    “Alhamdulillah ini adalah bentuk konkret dari pelayanan BAZNAS Kabupaten Bone untuk mengentaskan kemiskinan serta memperkuat ekonomi masyarakat di sana dengan memberikan akses terhadap pembiayaan produktif, seperti bantuan modal usaha ZMart, kedai minuman, penjual gorengan dan tukang jahit,” kata Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional sekaligus Pembina Wilayah BAZNAS Provinsi se-Sulsel, KH. Achmad Sudrajat, Lc, MA, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (9/11/2024). 

    Kiai Ajat berterima kasih kepada BAZNAS Provinsi, Kabupaten/Kota dan seluruh stakeholder yang telah membantu hadirnya program pemberdayaan ekonomi BAZNAS di Kabupaten Bone.

    Menurutnya, hal ini merupakan sinergi positif yang terjalin untuk memberi manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan.

    “Alhamdulillah, kami sangat bersyukur BAZNAS Provinsi dan Kabupaten/Kota terus bergerak memberikan kebermanfaatan dan keberkahan bagi masyarakat yang membutuhkan, dan tentunya juga berkat dukungan yang positif dari seluruh stakeholder setempat,” kata Kiai Ajat.

    Kiai Ajat menambahkan, adanya bantuan modal yang diberikan kepada para mustahik di Kabupaten Bone diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat serta membantu mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Bone. 

    “Dana zakat yang disalurkan masyarakat melalui BAZNAS sangat memberikan manfaat untuk orang-orang yang ingin meningkatkan kemampuan mereka dalam bidang ekonomi. Dalam hal ini  juga BAZNAS tidak hanya memberikan dana, namun mustahik juga dibekali pelatihan. Hal ini dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengelola perekonomian mereka,” ujarnya. 

    Adapun para penerima manfaat sebagian besar merupakan pedagang kecil, baik di pasar tradisional maupun pedagang keliling.

    Dalam kegiatan tersebut, mustahik juga diberikan motivasi, teknik pemasaran, pengelolaan keuangan, serta strategi perdagangan lainnya.

    Sementara itu, Ketua BAZNAS Bone, Drs. H. Zainal Abidin menyampaikan, program ini merupakan bentuk komitmen BAZNAS Kabupaten Bone dalam membantu meningkatkan kualitas hidup mustahik.

    “Kami berharap dengan bantuan ini, para pedagang dapat mengembangkan usaha mereka, meningkatkan pendapatan, dan secara tidak langsung juga membantu mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Bone,” ujarnya.

    “Program ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi para pedagang kecil di Bone,” kata Zainal.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Bank Makanan BAZNAS distribusikan 4.000 Sajian Berkah Bergizi untuk warga miskin di Bogor

    Bank Makanan BAZNAS distribusikan 4.000 Sajian Berkah Bergizi untuk warga miskin di Bogor

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Bank Makanan BAZNAS distribusikan 4.000 Sajian Berkah Bergizi untuk warga miskin di Bogor
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Minggu, 10 November 2024 – 20:25 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui program Bank Makanan BAZNAS melakukan pendistribusian 4000 paket makanan Sajian Berkah Bergizi untuk untuk masyarakat miskin di wilayah Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/11).

    Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan MA. mengatakan, pendistribusian paket makanan Sajian Berkah Bergizi ini ditujukan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan guna memenuhi gizi mereka. 

    “Pendistribusian makanan ini juga sebagai upaya meringankan beban mustahik, serta menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat solidaritas sosial di masyarakat, terutama bagi mereka yang rentan, penyandang disabilitas dan masyarakat yang kurang mampu.” kata Saidah dalam keterangan tertulis, Minggu (10/11). 

    Menurut Saidah, pendistribusian makanan ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk turut serta dalam memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. 

    “Sajian Berkah Bergizi yang disiapkan BAZNAS merujuk pada pemenuhan gizi seimbang dan proses Bank Makanan menerapkan prinsip EMAS yaitu 4 prinsip dalam pendistribusian bantuan makanan diantaranya Enak, Mudah diakses, Aman dikonsumsi, dan Sederhana dalam pengemasan,” jelasnya. 

    Pendistribusian program Bank Makanan diberikan kepada mustahik dengan asnaf fakir, miskin, dan fisabililah dengan prioritas penyaluran kepada kluster pekerja rentan, kluster difabel, kluster orang terlantar, kluster panti/yayasan dhuafa, yatim piatu serta klaster tenaga pendidik dan dakwah berpenghasilan rendah. 

    “Semoga pendistribusian ini dapat membantu meringankan kebutuhan makanan bergizi bagi masyarakat difabel dan masyarakat rentan di Kecamatan Ciseeng, Bogor,” tuturnya.

    Saidah juga mengatakan bantuan ini merupakan buah dari kebaikan yang terus dilakukan masyarakat melalui BAZNAS, yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat yang membutuhkan.

    “BAZNAS mengucapkan terima kasih atas uluran tangan dari donatur yang telah berbagi dengan masyarakat rentan yang membutuhkan bantuan. Semoga keberkahan selalu menyertai kita semua,” ucapnya.

    Untuk diketahui, BAZNAS mengoperasionalkan dapur umum lapangan di daerah Ciseeng dengan melibatkan masyarakat sekitar. Adapun paket makanan tersebut didistribusikan kepada masyarakat miskin yang berada di wilayah Kecamatan Ciseeng yang rata-rata mereka adalah para pekerja serabutan dengan penghasilan yang tak menentu. 

    Program Bank Makanan merupakan salah satu upaya BAZNAS untuk menyelesaikan dua masalah besar yaitu mengurangi jumlah makanan yang terbuang sia-sia dan memberikan akses makanan sehat untuk orang yang kekurangan melalui pendekatan kolaboratif bekerja sama dengan berbagai pihak.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Program ZChicken BAZNAS di Sulsel bantu ekonomi warga 

    Program ZChicken BAZNAS di Sulsel bantu ekonomi warga 

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Program ZChicken BAZNAS di Sulsel bantu ekonomi warga 
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Jumat, 08 November 2024 – 20:56 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus berkomitmen menyusun dan menjalankan program-program pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada peningkatan ekonomi dan bertujuan mencetak enterpreneur baru dari kalangan mustahik. Salah satunya melalui program ZChicken.

    Salmawati (50) asal Kota Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) merupakan salah satu penerima manfaat yang merasakan dampak positif dari bantuan program ZChicken BAZNAS. 

    Setelah ditinggal suaminya, Salmawati kini harus menghidupi ketiga anaknya seorang diri. Tentu tidak mudah, apalagi anak-anaknya masih sekolah.

    Namun kini, perempuan usia 50 tahun asal Sulawesi Selatan (Sulsel) ini merasa sangat terbantu setelah mendapatkan permodalan dari BAZNAS melalui Program ZChicken.

    Sejak dua minggu memulai usaha ZChicken, Salma demikian sapaannya, telah menjual sebanyak 30 potong ayam goreng krispi setiap harinya. 

    Setiap harinya, Salma berjualan di depan rumahnya dengan gerobak mulai pukul 09.00-22.00. Pembelinya memberikan tanggapan positif mengenai cita rasa ZChicken. 

    “Alhamdulillah, saya bersyukur bisa menjual 30 potong ayam goreng krispi setiap harinya dalam kurun waktu dua minggu sejak buka usaha ini,” ucap Salma saat ditemui di Kota Makassar, Sulsel pada Rabu (6/11/2024) malam.

    Meski penghasilannya terbilang kecil dan belum memadai untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, tapi Salma tetap merasa bersyukur. Setidaknya, dengan memiliki usaha dan bantuan Program ZChicken BAZNAS, dia masih punya harapan di masa depan.

    Apalagi menurutnya, semua permodalan dan bahan-bahan masih disalurkan dari BAZNAS, baik itu daging ayam dan bahan lainnya.

    “Semua bahan belum ada yang beli masih bantuan dari BAZNAS. Omzet dari jualan seminggu itu mencapai 700 ribu.  Alhamdulillah ada harapan untuk biaya sekolah anak saya,” ujar Salma.

    Selain menjalani usaha ZChicken, untuk menambah penghasilan dia juga melengkapi dengan menjual minuman. 

    Salma bersyukur dirinya menjadi salah satu mustahik yang dapat binaan BAZNAS Sulsel. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS yang telah mengangkat derajat hidup keluarganya menjadi lebih sejahtera.

    “Sejak suami wafat, saya banting tulang sendiri. Anak saya itu 4, yang 1 orang sudah menikah. Jadi saya harus menghidupi 3 anak. Alhamdulillah berkat Program ZChicken, ekonomi keluarga saya terbantu. Terima kasih BAZNAS,”  ucap Salma. 

    Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional sekaligus Pembina Wilayah BAZNAS Propinsi Sulsel, KH. Achmad Sudrajat, Lc, MA mengatakan, ZChicken merupakan program BAZNAS yang dilaksanakan secara nasional sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas mustahik.

    Program ZChicken ini jelasnya, merupakan salah satu program unggulan BAZNAS yang bertujuan memberdayakan umat melalui usaha kuliner berbasis ayam goreng krispi yang dikelola oleh para mustahik atau penerima manfaat. 

    “Program ZChicken ini menjadi komitmen BAZNAS dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan menyejahterakan umat,” ujar Kiai Ajat melalui keterangan tertulis, Jumat (8/11/2024).

    Kiai Ajat berharap Program ZChicken ini mampu direplikasi oleh BAZNAS daerah dengan harapan mampu menjadi program yang lebih masif.

    Ia menambahkan, BAZNAS  menyediakan pelatihan, modal usaha, dan dukungan pemasaran bagi para peserta, dibekali dengan keterampilan mengolah ayam goreng berkualitas, teknik pemasaran dan manajemen keuangan.

    “Program ZChicken ini menjadi tanggungjawab BAZNAS dalam mengelola dana zakat yang disalurkan muzaki agar tepat sasaran dan  dirasakan manfaatnya langsung oleh mustahik,” ujarnya.

    Lebih lanjut ia menjelaskan, pada tahun 2022, BAZNAS berkomitmen mengembangkan ZChicken menjadi program unggulan secara nasional dimulai dengan pengembangan 1.000 gerai di Pulau Jawa. Kemudian tahun 2023 dilakukan ekspansi ke luar Pulau Jawa dengan harapan demi kemanfaatan program ZChicken secara luas.

    Sementara itu, Ketua BAZNAS Sulsel, Khidri Alwi menyambut baik pelaksanaan Bimtek Pendamping ZChicken.

    Dalam program ZChicken ini, BAZNAS Propinsi Sulsel memperoleh kouta sebanyak 150 unit, yang terbagi 100 dari BAZNAS Pusat dan 50 unit sharing kota/kabupaten. 

    “Sementara posisi BAZNAS Sulsel sebatas koordinasi, karena kota/kabupaten masing-masing mempunyai penanggungjawab,” kata Khidri.

    Hasil rapat Pimpinan BAZNAS Propinsi Sulsel Bidang Pendistribusian dan Program Pendayagunaan Ekonomi Mustahik mencatat bantuan program tersebut direalisasikan di Kota Makassar sebanyak 30 unit, Kota Gowa 30 unit, Kota Maros 20 unit, dan Kota Pangkep 20 unit.

    Ia berharap program ini dapat mengubah status mustahik menjadi muzaki.

    “Program ZChicken di Sulsel ini sebagai program piloting pertama di luar Pulau Jawa. Selain ZChicken, BAZNAS RI juga mempercayakan sejumlah program lain kepada BAZNAS Sulsel, seperti ZAuto dan ZMart,” pungkas Khidri Alwi.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Baznas beri beasiswa untuk disabilitas, komunitas adat dan daerah 3T

    Baznas beri beasiswa untuk disabilitas, komunitas adat dan daerah 3T

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Baznas beri beasiswa untuk disabilitas, komunitas adat dan daerah 3T
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Kamis, 07 November 2024 – 23:39 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menghadirkan program beasiswa yang ditujukan untuk kelompok penyandang disabilitas, daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta komunitas adat guna memperoleh akses terhadap pendidikan yang baik.

    Ketua Baznas KH. Noor Achmad mengatakan Program bernama Beasiswa Kemitraan Pendidikan Khusus Disabilitas, Daerah 3T, dan Komunitas Adat itu terkait erat dengan program Asta Cita yang beberapa di antaranya membahas tentang pendidikan dan penyandang disabilitas.

    “Program ini sangat terkait erat dengan SDGs dan Asta Cita Bapak Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang patut bagi kita semua untuk mem-back up dan mendukung sekuat tenaga kita semua,” kata Noor dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Program Beasiswa Kemitraan Pendidikan Khusus Disabilitas, Daerah 3T, dan Komunitas Adat telah dijalankan Baznas sejak 2021 di 13 provinsi.

    Beasiswa itu bekerja sama dengan 38 lembaga, di antaranya 18 lembaga yang berfokus pada kelompok disabilitas, 11 lembaga yang bergerak di daerah 3T, dan 9 lembaga yang fokus pada komunitas adat.

    Noor menambahkan, program beasiswa akan sukses apabila dilakukan secara bersama dengan lintas sektoral. Oleh karena itu, ia mendorong partisipasi aktif berbagai pihak sehingga akan banyak kelompok masyarakat miskin ekstrem yang dapat diselamatkan, dan fakir miskin bisa menjadi muzaki (pemberi zakat).

    “Saya punya keyakinan bahwa dengan dana ZIS dan kerja sama kita yang simultan akan terus bisa mengatasi persoalan di daerah 3T dan persoalan disabilitas, sehingga apa yang kita lakukan ini dapat mengurangi kemiskinan ekstrem dan mengangkat fakir miskin menjadi muzaki,” ujarnya.

    Sementara itu, Deputi II BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Imdadun Rahmat menambahkan, program beasiswa kemitraan 2024 merupakan bentuk keberpihakan Baznas terhadap kelompok masyarakat di daerah 3T dan penyandang disabilitas.

    “Program beasiswa yang bersifat inklusif ini sejalan dengan prinsip no one life behind dan ini in line dengan Suistainable Development Goals, terutama yang berfokus pada tujuan akses pendidikan yang berkualitas, mengurai ketimpangan, dan membangun kemitraan,” ujarnya.

    Sumber : Antara

  • BAZNAS RI dorong optimalisasi pengelolaan zakat di daerah lewat Aplikasi SIMBA

    BAZNAS RI dorong optimalisasi pengelolaan zakat di daerah lewat Aplikasi SIMBA

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Rakorda se-Sulawesi Selatan

    BAZNAS RI dorong optimalisasi pengelolaan zakat di daerah lewat Aplikasi SIMBA
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 06 November 2024 – 20:55 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terus berupaya meningkatkan pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di daerah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong penggunaan aplikasi SIMBA (Sistem Manajemen Informasi BAZNAS) untuk mencapai transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan ZIS.

    Hal ini disampaikan oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen M.S., M.Ec., Ph.D, dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) se-Sulawesi Selatan, Selasa malam (5/11/2024).

    Dalam sambutannya, Prof. Nadra menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam mengelola ZIS. Menurutnya, aplikasi SIMBA dirancang untuk mengintegrasikan seluruh proses pengelolaan ZIS, mulai dari pengumpulan, pencatatan, hingga penyaluran. 

    “Dengan SIMBA, kita dapat memantau secara real-time pengelolaan ZIS dan memastikan bahwa dana zakat disalurkan kepada yang berhak secara tepat dan transparan,” ujar Prof. Nadra.

    Menurutnya, SIMBA berfungsi juga untuk menguatkan pembuatan RKAT via SIMBA, sebagai bahan Monev (Monitoring dan Evaluasi), dan tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel terutama pada aspek penyaluran dan pendayagunaan.

    “Aplikasi SIMBA selayaknya dapat memenuhi seluruh fungsi manajemen dari RKAT, Pengumpulan, Keuangan, Penyaluran, Monev dan Laporan. Dalam hal ini juga BAZNAS terus berupaya melakukan perbaikan-perbaikan dan modernisasu SIMBA guna meningkatkan tata kelola zakat yg lebih baik,” jelas Prof. Nadra. 

    SIMBA diharapkan dapat menjadi solusi bagi berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan ZIS, seperti kurangnya transparansi, inefisiensi, dan kesulitan dalam mengakses data. 

    Dengan menggunakan SIMBA, lanjut Prof. Nadra, BAZNAS daerah dapat meningkatkan akuntabilitas, misalnya setiap transaksi ZIS akan tercatat secara digital dan dapat diakses oleh publik, juga mempercepat proses penyaluran sehingga penyaluran bantuan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.

    “Memudahkan monitoring dan evaluasi artinya, kinerja pengelolaan ZIS dapat dipantau secara berkala untuk memastikan efektivitas program. SIMBA juga dapat digunakan untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas, termasuk generasi muda,” lanjutnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Prof. Nadra juga menyampaikan target BAZNAS untuk memiliki 400 kantor digital pada tahun 2025. Kantor digital ini diharapkan dapat menjadi pusat layanan ZIS yang modern dan efisien, serta menjadi sarana untuk meningkatkan literasi zakat di masyarakat.

    “Dengan demikian, masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan ZIS dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan,” tambah Prof. Nadra.

    Dengan semakin banyaknya BAZNAS daerah yang mengadopsi SIMBA dan mengembangkan kantor digital, diharapkan pengelolaan ZIS di Indonesia dapat semakin transparan, akuntabel, dan efisien. Hal ini akan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ekonomi umat.

    “Kami berharap SIMBA dapat menjadi solusi yang komprehensif untuk pengelolaan ZIS di Indonesia. Dengan dukungan dari seluruh pihak, kita dapat mewujudkan pengelolaan zakat yang lebih baik dan bermanfaat bagi umat,” ucapnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Raih juara di ISEF, BAZNAS RI apresiasi program pengentasan kemiskinan BAZNAS Jabar

    Raih juara di ISEF, BAZNAS RI apresiasi program pengentasan kemiskinan BAZNAS Jabar

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Raih juara di ISEF, BAZNAS RI apresiasi program pengentasan kemiskinan BAZNAS Jabar
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 06 November 2024 – 14:07 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mengapresiasi BAZNAS Provinsi Jawa Barat yang berhasil meraih Juara 1 kategori Champion of The Champion Lembaga ZISWAF se-Indonesia dalam acara Anugerah International Sharia Economic Forum (ISEF) Award 2024 yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) di Jakarta. 

    Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan, prestasi tersebut tidak hanya menjadi bukti nyata bahwa upaya dan inovasi dalam program pengentasan kemiskinan yang digalakkan BAZNAS Jawa Barat mampu menunjukkan hasil yang konkret dan positif.

    “BAZNAS RI mengapresiasi kerja keras seluruh pengelola zakat, relawan, dan para pihak yang terlibat dalam merealisasikan program-program yang memberdayakan mustahik dan mendorong kesejahteraan umat,” ujar Kiai Noor, dalam keterangan tertulis, Senin (4/11/2024). 

    Menurutnya, dengan semangat kolaborasi dan sinergi, BAZNAS di berbagai daerah termasuk Jawa Barat telah memperkuat misi besar untuk menjadikan zakat sebagai solusi permasalahan sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat.

    “Capaian di ISEF ini juga menjadi pemicu semangat bagi kita semua untuk terus berinovasi dan berjuang dalam pengelolaan zakat yang transparan, profesional, dan amanah. Mari kita jadikan momentum ini sebagai langkah untuk meningkatkan layanan dan manfaat yang dirasakan oleh mustahik di seluruh Indonesia,” katanya.

    Kiai Noor berharap, prestasi yang diraih BAZNAS Jabar ini mampu menginspirasi BAZNAS di provinsi lain untuk terus berbenah dan memperkuat kontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih mandiri dan berdaya.

    “Terima kasih kepada seluruh jajaran BAZNAS Jawa Barat, mitra, dan semua pihak yang telah mendukung upaya ini. Mari kita terus bekerja bersama untuk menghadirkan manfaat yang lebih luas dan keberkahan bagi umat,” katanya.

    Sementara itu, pada Anugerah ISEF Award 2024, ketua tim ISEF BAZNAS Jabar Rachmat Ari Kusumanto memaparkan terkait “Optimasilasi Dana Zakat untuk Penanganan Percepatan Penurunan Daerah Kemiskinan Ekstrem melalui Dhuafa Investor dan Pra Koperasi”.

    ” Dhuafa Investor (bagian dari Program Mustahik to Pengusaha – MtoP ) adalah program pemberdayaan ekonomi mustahik melalui pola Investasi kepada Pengusaha/Saudagar, dengan keuntungan (yang tertuang dalam Akad Kerjasama) antara lain, mustahik dapat pekerjaan, dapat bagi hasil dan pengembalian dana investasi,” ujarnya.

    Sementara, lanjut Rahmat, program Pra Koperasi merupakan langkah strategis BAZNAS Jabar bekerja sama dengan Pemprov Jabar dalam memberdayakan masyarakat miskin ekstrem agar dapat mandiri secara ekonomi.

    Dia berharap, kerja sama antara Pemprov Jabar melalui BAPPEDA Jabar dan BAZNAS ini dapat menjadi model pemberdayaan ekonomi yang efektif dan berkelanjutan, khususnya bagi masyarakat miskin ekstrem yang masih kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar.

    “Dua program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami berharap program ini dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, serta penghargaan yang kami terima ini menjadi motivasi ke depan untuk terus berupaya memberikan yang terbaik untuk umat,” harapnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Cara Askrindo Syariah Dukung Pemberdayaan Ekonomi Lokal

    Cara Askrindo Syariah Dukung Pemberdayaan Ekonomi Lokal

    Jakarta: PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah (Askrindo Syariah) melalui Unit Pengelolaan Zakat (UPZ) melakukan penyerahan bantuan gerobak UMKM untuk mendukung pemberdayaan ekonomi lokal. Bantuan tersebut diserahkan melalui Lembaga Manajemen Infaq (LMI) LAZ Nasional dan Baitulmaal Muamalat (BMM).
     
    Penyerahan bantuan  bantuan program pemberdayaan UMKM berupa gerobak berkah kepada LMI ini diserahkan langsung oleh Ketua UPZ Farid Datul Rohman pada Selasa, 5 November 2024. Sementara itu, bantuan gerobak UMKM kepada BMM diserahkan langsung oleh Kepala Sekretaris Perusahaan Catur Heru Putranto.
     
    “Bantuan gerobak ini adalah salah satu langkah nyata perusahaan dalam mendukung pemberdayaan UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Dukungan berkelanjutan terhadap UMKM merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memajukan ekonomi Indonesia,” kata Catur di Jakarta pada Rabu, 6 November 2024.
    Ia mengungkapkan, pemberdayaan UMKM karena sektor ini dinilai memiliki potensi besar untuk berkembang. Program ini turut mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dalam rangka memberikan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengembangkan ekonomi lokal.
     

    Bantuan beasiswa
    Dalam upaya mendukung akses pendidikan yang lebih baik, Askrindo Syariah berkolaborasi dengan Lazisnur menyerahkan bantuan Beasiswa Si Hebat kepada 60 siswa di Pesantren Penghafal Quran (PPQ) Nahwa Nur Kabupaten Bogor. Bantuan beasiswa diberikan kepada siswa dengan jenjang pendidikan SD dan SMP.
     
    “Pemberian beasiswa ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang, tidak hanya bagi penerima beasiswa, tetapi juga untuk masyarakat secara keseluruhan. Program ini juga merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan dan mendukung SDGs dalam rangka memastikan pendidikan yang berkualitas,” ujar Farid.
     
    Kedua program bantuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat. Bantuan beasiswa akan menciptakan generasi muda yang lebih terdidik, sementara bantuan gerobak UMKM diharapkan dapat mempercepat pemulihan dan pertumbuhan perekonomian nasional.
     
    Askrindo Syariah melalui jaringannya yang tersebar di 41 kota memberikan kemudahan akses dan layanan bagi seluruh mitra bisnis, Sehingga diharapkan dapat terus berkolaborasi dalam mendukung penyaluran pembiayaan kepada UMKM yang lakukan oleh lembaga keuangan tersebut yang pada akhirnya dapat meningkatkan ekonomi syariah di Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • Di Hadapan Mahasiswa UI, MPP Dompet Dhuafa Paparkan Praktik Ziswaf
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 November 2024

    Di Hadapan Mahasiswa UI, MPP Dompet Dhuafa Paparkan Praktik Ziswaf Megapolitan 6 November 2024

    Di Hadapan Mahasiswa UI, MPP Dompet Dhuafa Paparkan Praktik Ziswaf
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    — Mitra Pengelola Program (MPP) dari 
    Dompet Dhuafa
     memaparkan program dan praktik pengelolaan atau manajemen dan penyaluran dana
    zakat
    , infaq, sedekah dan wakaf (
    Ziswaf
    ) yang dikelola Dompet Dhuafa kepada Mahasiswa
    Universitas Indonesia
    (UI).
    Hal tersebut disampaikan MPP Dompet Dhuafa saat menerima kunjungan Mahasiswa UTI di Aula Sasana Kriya dan Budaya Dompet Dhuafa, Jakarta, Kamis (31/10/2024).
    MPP Dompet Dhuafa terdiri atas beberapa yayasan, di antaranya Yayasan Pendidikan Umar Usman, Yayasan Wirausaha Indonesia Berdaya, Yayasan Sumberdaya Daya Masyarakat Indonesia dan Yayasan Rumah Sehat Terpadu.
    Beberapa yayasan tersebut memaparkan materi
    kuliah umum
    kepada 20 mahasiswa Fakultas Hukum UI (
    FHUI
    ) dan empat mahasiswa Fakultas Matematika serta Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI.
    Deputi Direktur Corporate Secretary Dompet Dhuafa, Dian Mulyadi mengatakan bahwa Dompet Dhuafa telah menjadi pelopor gerakan zakat modern sejak 1993 dengan konsep “From Mustahik to Muzakki”.
    “Mudah-mudahan
    sharing session
    kali ini, bisa memberikan wawasan bagaimana zakat dikelola dengan modern, dengan profesional, sehingga bisa memberikan dampak berkelanjutan,” katanya dalam keterangan tertulis, (6/11/2024).
    Dalam kunjungan tersebut juga dijelaskan terkait pilar Dompet Dhuafa yang mampu menjawab tantangan masyarakat sekaligus memberdayakan masyarakat supaya lebih mandiri.
    Dalam bidang ekonomi, Senior Officer Program Ekonomi MPP Dompet Dhuafa, Dwi Tanty menyampaikan bahwa Dompet Dhuafa menggagas konsep Filantropreneurship yang menggabungkan konsep filantropi dan kewirausahaan.
    “Dompet Dhuafa berupaya mewujudkan gagasan Filantropreneurship, yaitu dengan mengoptimalkan dana Ziswaf sebagai asas kegiatan ekonomi produktif,” ujarnya.
    Dalam bidang pendidikan, Yayasan Pendidikan Umar Usman menginisasi program Great Edunesia yang aktif memberikan akses pendidikan kepada berbagai lapisan masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu.
    Pemaparan materi dilanjutkan oleh Yayasan Sumberdaya Daya Masyarakat dan Yayasan Rumah Sehat Terpadu, serta pemaparan materi literasi wakaf.
    Sementara itu, Dosen Bidang Studi Hukum Adat & Islam FHUI Farida Prihatini berharap, peserta dapat lebih memahami implementasi zakat dan wakaf serta manfaatnya dan juga menyebarkan pemahaman tersebut kepada masyarakat.
    “Kami memilih Dompet Dhuafa karena sudah dikenal masyarakat dan kinerjanya juga baik, jadi bisa menjadi contoh dan tempat pembelajaran bagi mahasiswa, jadi tidak hanya tahu teorinya tapi juga tahu manfaat
    Zakat
    dan Wakaf bagi masyarakat,” ujarnya.
    Salah satu mahasiswa FHUI Nabila Wasilah Rahmi mengatakan bahwa penjelasan terkait Ziswaf yang disampaikan Dompet Dhuafa sangat bermanfaat, terutama terkait cara implementasinya secara langsung.
    “Kalau di kelas secara teori, tapi ternyata ketika dijelaskan oleh orang yang memang pakar dalam zakat dan wakaf itu ternyata beda implementasinya, dan itu hal yang kita tidak dapatkan di kelas,” katanya.
    Perlu diketahui, kunjungan yang dipimpin langsung oleh Dosen Bidang Studi Hukum Adat dan Islam FHUI Farida Prihatini tersebut merupakan bagian dari Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Mata Kuliah Hukum Islam UI. Acara ini bertujuan untuk melengkapi materi yang telah didapatkan sebelumnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • AZAWON Nigeria apresiasi pengelolaan zakat BAZNAS RI

    AZAWON Nigeria apresiasi pengelolaan zakat BAZNAS RI

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    AZAWON Nigeria apresiasi pengelolaan zakat BAZNAS RI
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Selasa, 05 November 2024 – 14:59 WIB

    Elshinta.com – Lembaga pengelola zakat Nigeria, Association of Zakat and Waqf Operators in Nigeria (AZAWON) mengapresiasi pengelolaan zakat yang dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia. 

    Chairman AZAWON, Muhammad Lawal Maidoki mengatakan, 43 program dan 10 program prioritas BAZNAS RI sangat baik untuk dikembangkan dan diterapkan di Nigeria. 

    “Kami merasa BAZNAS telah memberi banyak kontribusi untuk kami dan saya sangat bersyukur atas perjalanan BAZNAS sejauh ini,” katanya dalam pertemuan di Gedung BAZNAS, Jakarta, Senin (4/11/2024).

    Ia menyebut apa yang telah BAZNAS lakukan telah menggerakkan perkumpulan lembaga zakat di Nigeria. Ia mengaku akan berkolaborasi bersama BAZNAS untuk mempelajari program dan transfer teknologi dari BAZNAS. 

    Lawal berharap dengan kerja sama tersebut maka pengelolaan zakat dan wakaf di Afrika dapat dikembangkan menjadi lebih baik.

    Sementara itu, Wakil Ketua BAZNAS RI, Mo Mahdum menyambut baik kedatangan AZAWON serta turut bangga program-program BAZNAS akan diduplikasi di luar negeri. 

    Ia juga menyampaikan harapannya terkait pengelolaan serta pengembangan zakat dan wakaf untuk kepentingan umat. 

    “Dunia zakat bukan hanya dunia muslim, tapi global juga sehingga praktik bagus di BAZNAS dapat diduplikasi di negara lain,” kata Mahdum.

    Pertemuan itu turut dihadiri Pimpinan Bidang Perencanaan, Kajian dan Pengembangan Prof. (HC) Dr. H. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec, Pimpinan Bidang SDM, Keuangan dan Umum Kol. Caj. (Purn) Nur Chamdani, Deputi I Bidang Pengumpulan M. Arifin Purwakananta, Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si, Kabiro/Direktur, Kabag/Kadiv, serta jajaran.

    Sumber : Elshinta.Com