Event: Zakat Fitrah

  • Penghimpunan dana naik 157 persen dengan 1,6 juta penerima manfaat

    Penghimpunan dana naik 157 persen dengan 1,6 juta penerima manfaat

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Catatan Akhir Tahun 2024:

    LAZISNU PBNU: Penghimpunan dana naik 157 persen dengan 1,6 juta penerima manfaat
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 27 Desember 2024 – 15:33 WIB

    Elshinta.com – NU Care-LAZISNU PBNU menutup tahun 2024 dengan pencapaian luar biasa. Total penghimpunan dana yang tercatat mencapai Rp105.823.262.242, mengalami kenaikan signifikan hingga 157% dibanding tahun 2023. Demikian disampaikan Ketua LAZISNU PBNU, Ali Hasan Bahar di kantor NU Care-LAZISNU PBNU, Jakarta, Selasa (24/12/2024).

    “Selain itu, pada tahun ini NU Care-LAZISNU di tingkat pusat telah memberikan manfaat kepada 1.693.170 penerima manfaat yang tersebar di lima program utama LAZISNU yakni Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Lingkungan, serta Dakwah dan Kemanusiaan,” jelas Habib Ali Hasan.

    Menurutnya, pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat semakin mempercayakan NU Care-LAZISNU sebagai lembaga filantropi yang amanah dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan misi sosial-kemanusiaan.

    Keberhasilan itu, katanya, tidak lepas dari peran seluruh pihak yang mendukung, dari kalangan muzakki, munfiq, serta semua mitra strategis.

    “Alhamdulillah, ini adalah hasil kerja sama yang luar biasa. Kepercayaan yang diberikan kepada kami adalah amanah besar yang akan terus kami jaga dengan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi umat,” ungkapnya.

    Dirinya melanjutkan, program unggulan seperti NU Peduli Palestina tetap menjadi perhatian utama di tahun 2024, selain penyaluran bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya di Aceh dan aksi global lainnya seperti dukungan pembangunan Masjid dan Pesantren NU di Jepang.

    “NU Care-LAZISNU dalam program NU Peduli Palestina terus memberikan dukungan kepada saudara-saudara kita di Palestina yang tengah menghadapi berbagai kesulitan. Juga bantuan untuk pengungsi Rohingya dan bantuan untuk Masjid NU Jepang. Selain itu, respons cepat terhadap bencana alam di dalam negeri juga menjadi bagian dari komitmen NU Care-LAZISNU, seperti bantuan untuk korban banjir di Jawa dan Sumatera, erupsi gunung Lewotobi di NTT serta penanganan bencana yang melanda Sukabumi, Cianjur, dan daerah sekitarnya,” papar Habib Ali Hasan.

    Selain bantuan dalam pilar program dakwah dan kemanusiaan, NU Care-LAZISNU PBNU juga menyalurkan bantuan di bidang pendidikan seperti beasiswa santri duafa, renovasi sekolah terdampak kebakaran, dan bantuan fasilitas pendidikan.

    “Di bidang ekonomi ada bantuan modal usaha untuk duafa dan penyintas kebakaran, serta pelatihan bagi penggerak UMKM. Kemudian di bidang kesehatan ada kegiatan cek kesehatan gratis untuk santri duafa, dan alat bantu bagi difabel. Sementara di bidang lingkungan hidup, ada program penanaman pohon dan bantuan MCK untuk pesantren di Banten,” terangnya.

    Pihaknya menegaskan bahwa sebagai lembaga zakat nasional, NU Care-LAZISNU berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan program yang dijalankan.

    “Dengan adanya konsolidasi dan kerja sama yang semakin solid, NU Care-LAZISNU optimis akan mampu menjawab berbagai kebutuhan masyarakat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” katanya.

    Ia juga menyebut, sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas lembaga, NU Care-LAZISNU dari tahun ke tahun mendapatkan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Kantor Akuntan Publik (KAP) atas audit laporan keuangan NU Care-LAZISNU.

    “Terakhir, LAZISNU kembali mendapat predikat WTP dari KAP Mansur Arifin Suharyono dan Rekan atas Laporan Keuangan LAZISNU Tahun 2023. Sementara untuk audit KAP tahun 2024 ini masih dalam proses,” ujar Habib Ali Hasan.

    Belum lama ini, sambungnya, NU Care-LAZISNU yang merupakan mitra program kemaslahatan dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI juga mendapat penghargaan.

    “Penghargaan NU Care-LAZISNU sebagai Juara Kategori GRC (Governance, Risk, and Compliance) dalam kegiatan ‘Awarding Mitra Kemaslahatan BPKH 2024’ yang digelar pada 19 Desember 2024,” katanya.

    Selama tahun 2024, lanjutnya, NU Care-LAZISNU juga aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk memperkuat lembaga dan memperluas jangkauan kemanusiaan. Salah satunya adalah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NU Care-LAZISNU yang digelar pada 6-8 September 2024.

    “Rakernas ini bertujuan untuk memastikan bahwa program-program NU Care-LAZISNU dapat tekonsolidasi dengan baik, berjalan dengan lancar dan tepat sasaran, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah,” jelas mubalig dan akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

    Pihaknya juga menyebut, tahun 2024 juga menjadi momentum penting dalam merayakan Harlah ke-20 LAZISNU yang jatuh pada 1 Desember 2024.

    “Perayaan Harlah 2 Dekade LAZISNU dirayakan dengan kegiatan Maulidan bersama Gen-Z, satu acara yang melibatkan generasi muda untuk mengenalkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial. Tidak hanya itu, berbagai perlombaan juga digelar untuk masyarakat, sebagai bentuk apresiasi atas dukungan mereka terhadap lembaga filantropi ini,” bebernya.

    Menjelang akhir tahun, NU Care-LAZISNU kembali menunjukkan komitmennya untuk terus bergerak maju dengan menyelenggarakan Raker LAZISNU PBNU.

    “Rapat kerja ini bertujuan untuk merumuskan berbagai program strategis yang akan dijalankan di tahun 2025. Program-program tersebut dirancang untuk menjawab berbagai tantangan LAZISNU ke depannya, terutama dalam mewujudkan LAZISNU sebagai Lembaga Filantropi Islam Terkemuka,” jelasnya.

    Menyambut tahun baru 2025, ia pun mengajak masyarakat untuk terus merawat kepedulian dan membangun kemandirian umat.

    “Mari kita sambut tahun 2025 dengan optimisme dan semangat baru untuk terus menebar manfaat. Dan jangan lupa untuk menunaikan zakat akhir tahun saudara semua, sebagai kewajiban dan wujud rasa syukur kita kepada Allah,” tegasnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Dana yang Berhasil Dihimpun Lazisnu PBNU di 2024 Naik 157 Persen – Halaman all

    Dana yang Berhasil Dihimpun Lazisnu PBNU di 2024 Naik 157 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) PBNU menutup tahun 2024 dengan menghimpun dana mencapai Rp105.823.262.242.

    Angka ini mengalami kenaikan signifikan hingga 157 persen dibanding tahun 2023.

    Demikian disampaikan Ketua Lazisnu  PBNU, Ali Hasan Bahar di kantor NU Care-Lazisnu  PBNU, Jakarta, Selasa (24/12/2024).

    “Selain itu, pada tahun ini NU Care-Lazisnu di tingkat pusat telah memberikan manfaat kepada 1.693.170 penerima manfaat yang tersebar di lima program utama Lazisnu  yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan, serta dakwah dan kemanusiaan,” jelas Habib Ali Hasan.

    Menurutnya, pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat semakin mempercayakan NU Care-Lazisnu sebagai lembaga filantropi yang amanah dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan misi sosial-kemanusiaan.

    Keberhasilan itu, katanya, tidak lepas dari peran seluruh pihak yang mendukung, dari kalangan muzakki, munfiq, serta semua mitra strategis.

    “Alhamdulillah, ini adalah hasil kerja sama yang luar biasa. Kepercayaan yang diberikan kepada kami adalah amanah besar yang akan terus kami jaga dengan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi umat,” ungkapnya.

    Dirinya melanjutkan, program unggulan seperti NU Peduli Palestina tetap menjadi perhatian utama di tahun 2024, selain penyaluran bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya di Aceh dan aksi global lainnya seperti dukungan pembangunan Masjid dan Pesantren NU di Jepang.

    “NU Care-Lazisnu dalam program NU Peduli Palestina terus memberikan dukungan kepada saudara-saudara kita di Palestina yang tengah menghadapi berbagai kesulitan. Juga bantuan untuk pengungsi Rohingya dan bantuan untuk Masjid NU Jepang. Selain itu, respons cepat terhadap bencana alam di dalam negeri juga menjadi bagian dari komitmen NU Care-Lazisnu  seperti bantuan untuk korban banjir di Jawa dan Sumatera, erupsi gunung Lewotobi di NTT serta penanganan bencana yang melanda Sukabumi, Cianjur, dan daerah sekitarnya,” papar Habib Ali Hasan.

    Selain bantuan dalam pilar program dakwah dan kemanusiaan, NU Care-Lazisnu  PBNU juga menyalurkan bantuan di bidang pendidikan seperti beasiswa santri duafa, renovasi sekolah terdampak kebakaran, dan bantuan fasilitas pendidikan.

    “Di bidang ekonomi ada bantuan modal usaha untuk duafa dan penyintas kebakaran, serta pelatihan bagi penggerak UMKM. Kemudian di bidang kesehatan ada kegiatan cek kesehatan gratis untuk santri duafa, dan alat bantu bagi difabel. Sementara di bidang lingkungan hidup, ada program penanaman pohon dan bantuan MCK untuk pesantren di Banten,” terangnya.

    Pihaknya menegaskan bahwa sebagai lembaga zakat nasional, NU Care-Lazisnu  berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan program yang dijalankan.

    “Dengan adanya konsolidasi dan kerja sama yang semakin solid, NU Care-Lazisnu optimis akan mampu menjawab berbagai kebutuhan masyarakat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” katanya.

    Ia juga menyebut, sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas lembaga, NU Care-Lazisnu dari tahun ke tahun mendapatkan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Kantor Akuntan Publik (KAP) atas audit laporan keuangan NU Care-Lazisnu.

    “Terakhir, Lazisnu kembali mendapat predikat WTP dari KAP Mansur Arifin Suharyono dan Rekan atas Laporan Keuangan Lazisnu  Tahun 2023. Sementara untuk audit KAP tahun 2024 ini masih dalam proses,” ujar Habib Ali Hasan. 

    Belum lama ini, sambungnya, NU Care-Lazisnu yang merupakan mitra program kemaslahatan dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI juga mendapat penghargaan.

    “Penghargaan NU Care-Lazisnu  sebagai Juara Kategori GRC (Governance, Risk, and Compliance) dalam kegiatan ‘Awarding Mitra Kemaslahatan BPKH 2024’ yang digelar pada 19 Desember 2024,” katanya.

    Selama tahun 2024, lanjutnya, NU Care-Lazisnu juga aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk memperkuat lembaga dan memperluas jangkauan kemanusiaan. Salah satunya adalah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NU Care-LAZISNU yang digelar pada 6-8 September 2024.

    “Rakernas ini bertujuan untuk memastikan bahwa program-program NU Care-Lazisnu dapat tekonsolidasi dengan baik, berjalan dengan lancar dan tepat sasaran, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah,” jelas mubalig dan akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

    Pihaknya juga menyebut, tahun 2024 juga menjadi momentum penting dalam merayakan Harlah ke-20 Lazisnu yang jatuh pada 1 Desember 2024.

    “Perayaan Harlah 2 DekadeLazisnu dirayakan dengan kegiatan Maulidan bersama Gen-Z, satu acara yang melibatkan generasi muda untuk mengenalkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial. Tidak hanya itu, berbagai perlombaan juga digelar untuk masyarakat, sebagai bentuk apresiasi atas dukungan mereka terhadap lembaga filantropi ini,” bebernya.

    Menjelang akhir tahun, NU Care-Lazisnu kembali menunjukkan komitmennya untuk terus bergerak maju dengan menyelenggarakan Raker Lazisnu PBNU.

    “Rapat kerja ini bertujuan untuk merumuskan berbagai program strategis yang akan dijalankan di tahun 2025. Program-program tersebut dirancang untuk menjawab berbagai tantangan Lazisnu  ke depannya, terutama dalam mewujudkan   sebagai Lembaga Filantropi Islam Terkemuka,” jelasnya.

    Menyambut tahun baru 2025, ia pun mengajak masyarakat untuk terus merawat kepedulian dan membangun kemandirian umat.

    “Mari kita sambut tahun 2025 dengan optimisme dan semangat baru untuk terus menebar manfaat. Dan jangan lupa untuk menunaikan zakat akhir tahun saudara semua, sebagai kewajiban dan wujud rasa syukur kita kepada Allah,” tegasnya.

  • Finnet dan Muhammadiyah Berikan Kemudahan Anggota dengan Fitur WA Bot

    Finnet dan Muhammadiyah Berikan Kemudahan Anggota dengan Fitur WA Bot

    loading…

    PT Finnet Indonesia (Finnet) berkolaborasi dengan Muhammadiyah meluncurkan fitur WhatsApp Bot (WA Bot) untuk memudahkan anggota Muhammadiyah dalam berbagai kegiatan administratif. Foto: Ist

    JAKARTA – PT Finnet Indonesia (Finnet) berkolaborasi dengan Muhammadiyah meluncurkan fitur WhatsApp Bot (WA Bot) untuk memudahkan anggota Muhammadiyah dalam berbagai kegiatan administratif. Peluncuran ini berlangsung di Gedung Pandan Sari, Taman Wiladatika, Cibubur, di sela-sela acara Wisuda Sarjana Strata Satu ke-2 Tahun 2024.

    WA Bot ini hadir sebagai solusi strategis untuk mempercepat dan menyederhanakan berbagai kebutuhan anggota Muhammadiyah seperti pendaftaran anggota, pembayaran iuran wajib dan pokok, pembayaran zakat, infak, dan shodaqoh, serta penyediaan informasi umum.

    WA Bot juga memfasilitasi etalase produk UMKM yang dimiliki anggota Muhammadiyah. Semua layanan ini dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi WhatsApp.

    Rektor Universitas Saintek Muhammadiyah Dr Faiz Rafdhi menyampaikan transformasi digital memberikan kemakmuran untuk semua. Di era transformasi digital membawa perubahan besar dalam cara masyarakat belajar dan berinteraksi.

    “Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berkomitmen pada kemajuan umat memiliki peran strategis di dalam memastikan bahwa transformasi digital tidak hanya menciptakan kemajuan teknologi, tetapi juga mendukung kemakmuran yang lebih produktif,” ujar Faiz.

    Di kesempatan yang sama melalui siaran video, Aziz Sidqi selaku Direktur Enterprise Business Finnet menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Muhammadiyah.

    “Kami merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan Muhammadiyah untuk meluncurkan layanan WhatsApp Bot. Layanan ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi anggota Muhammadiyah dalam hal registrasi, akses informasi, pembayaran iuran, serta mendukung UMKM yang merupakan bagian dari ekosistem Muhammadiyah,” kata Aziz.

    “Inisiatif ini juga menjadi wujud komitmen kami untuk membangun inklusi keuangan digital di Indonesia, sehingga dapat memberikan manfaat teknologi bagi umat secara keseluruhan,” tambahnya.

    Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2022-2027 Buya Anwar Abbas memberikan pesan inspiratif pada acara tersebut. “Dengan agama hidup menjadi terarah dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah. Kami berharap transformasi digital ini, Muhammadiyah dapat terus bergerak maju dan membawa kemakmuran bagi umat,” katanya.

    WA Bot ini dihadirkan sebagai bagian dari upaya Muhammadiyah dalam mendukung transformasi digital dengan tujuan memberikan kemudahan akses bagi anggota dalam menjalankan aktivitas sehari-hari yang berkaitan dengan organisasi serta mengoptimalkan potensi digital dalam mendukung kemakmuran umat.

    (jon)

  • BSI Ramal Aset Industri Keuangan Syariah Tembus Rp3.430 T

    BSI Ramal Aset Industri Keuangan Syariah Tembus Rp3.430 T

    Jakarta, FORTUNE – Industri Keuangan Syariah diperkirakan masih melanjutkan pertumbuhan impresif dengan proyeksi pertumbuhan di atas perbankan nasional pada tahun 2025. Pada tahun 2025, sektor keuangan syariah nasional diperkirakan naik ke kisaran Rp3.157 triliun  hingga Rp3.430 triliun dari sisi aset. Sebagai catatan, realisasi aset keuangan syariah pada September 2024 masih di level Rp2.744 triliun atau naik 11,9 persen secara year on year (yoy).

    Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Banjaran Surya Indrastomo menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah didorong untuk berperan secara lebih aktif, salah satunya melalui pengembangan industri halal sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. 

    “Penguatan industri halal juga berpotensi mendorong pendapatan pajak dan penerimaan zakat yang krusial untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Selain itu, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal turut mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Surya saat Sharia Economic Outlook di Jakarta, Senin (23/12).

    DPK & kredit bank syariah diprediksi naik double digit

    Dirut BSI, Hery Gunardi dan Menteri BUMN Erich Thohir di sela-sela peluncuran SuperApp BYOND by BSI di Jakarta, (9/11)/Dok BSI

    Ia menambahkan, pertumbuhan kinerja ini ditopang oleh prospek pertumbuhan penyaluran pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga perbankan yang diproyeksikan masih tumbuh hingga dua digit.

    Di tengah prospek positif tersebut, ujar Banjaran, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia memiliki potensi kuat untuk menjadi aktor utama yang mendorong gerak industri keuangan syariah dan perekonomian halal nasional pada tahun 2025. Pasalnya, ujar Banjaran, sejak kelahirannya, BSI telah konsisten menjalankan fungsi lebih dari sekadar bank syariah dengan fungsi intermediasinya, melainkan beyond banking.

    “Selama ini BSI sudah berperan aktif dalam menghubungkan serta menggerakkan ekosistem ekonomi halal nasional. Dengan penguatan peran yang dilakukan, serta inovasi-inovasi yang terus dikembangkan, BSI dapat semakin memperkuat perannya dalam menggerakkan sektor keuangan dan perekonomian nasional. Peran ini semakin penting karena turbulensi ekonomi [global] itu masih membayangi,” paparnya.

    Menurut Banjaran, strategi pemanfaatan ekonomi syariah untuk pembangunan ekonomi 5 tahun ke depan adalah penciptaan sumber pertumbuhan baru, yang dapat didorong dari pengembangan di sektor pariwisata, akselerasi produksi produk industri halal seperti makanan dan minuman serta farmasi dan kosmetik halal, serta pengembangan sektor keuangan sosial syariah Ziswaf untuk mengatasi masalah kemiskinan dan masalah jumlah kelas menengah yang turun kelas. 

  • Baznas-Bazis Jakut salurkan beragam bantuan kepada warga

    Baznas-Bazis Jakut salurkan beragam bantuan kepada warga

    Minggu, 22 Desember 2024 17:20 WIB

    Arsip foto – Relawan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI saat menyalurkan paket makanan lewat Program Bank Makanan kepada para mustahik di Jakarta Utara, Rabu (31/7/2024). ANTARA/HO-Baznas RI.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Dorong Kelestarian Lingkungan, BSI Ajak Masyarakat Terapkan Wisata Berkelanjutan di Cikole Lembang – Halaman all

    Dorong Kelestarian Lingkungan, BSI Ajak Masyarakat Terapkan Wisata Berkelanjutan di Cikole Lembang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mendorong kelestarian lingkungan dan implementasi ESG. Kali ini BSI mendorong pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan dan ekonomi sirkular di Tanah Air. 

    Upaya tersebut sejalan dengan komitmen BSI untuk memberikan kemaslahatan kepada masyarakat, melalui implementasi prinsip Environment, Social and Governance (ESG) demi mewujudkan pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan. 

    Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan BSI sebagai satu-satunya bank yang memberikan keseimbangan antara kebutuhan finansial, sosial dan spiritual, terus meningkatkan peran dan kontribusinya dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat.

    “Kegiatan yang diselenggarakan ini merupakan bagian dari implementasi ESG BSI pada pilar Sustainable Operation dan pilar Sustainable Beyond Banking. BSI fokus terhadap kegiatan yang mendukung pencapaian target Net Zero Emission Indonesia di tahun 2060 salah satunya dengan mengkampanyekan wisata yang tetap menjaga kelestarian lingkungan dan ekonomi sirkular bagi masyarakat,” kata Hery.

    Di Cikole Lembang, BSI mengadakan kegiatan pengecatan tempat sampah, menempatkan tempat sampah di sejumlah titik strategis lokasi wisata, pengelolaan sampah, dan mendaur ulangnya agar dapat dipergunakan kembali menjadi barang serbaguna. 

    Lalu, BSI juga berpartisipasi dalam perbaikan mushola yang ada di sekitar lokasi wisata tersebut. Selain itu, BSI memberikan edukasi pengolahan sampah agar bisa didaur ulang dan dijual kembali untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

    BSI melalui produk dan layanan yang komprehensif secara konsisten menghadirkan manfaat berkelanjutan bagi nasabah, masyarakat dan umat selaras dengan prinsip-prinsip ESG. Hery memaparkan terdapat tiga pilar utama implementasi ESG yang dilakukan BSI. 

    Pertama, Sustainable Banking yang terdiri dari inisiatif peningkatkan tata kelola, pengembangan produk keuangan, dan peningkatan penyaluran pembiayaan berkelanjutan. 

    Kedua, Sustainable Operation yang meliputi inisiatif pencapaian target Net Zero Emission (NZE), transformasi digital, dan perlindungan data pribadi. Ketiga, Sustainable Beyond Banking yang mencakup inisiatif perluasan akses layanan keuangan bagi masyarakat serta optimalisasi distribusi zakat, infaq sedekah dan wakaf (ZISWAF) untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. 

    Hery menegaskan dalam menjalankan implementasi ESG, BSI memiliki visi untuk menjadi The Best Global Islamic Bank Based on Implementation Sustainable Finance. Dalam mencapai visi tersebut, BSI memiliki sejumlah misi implementasi ESG. 

    Pertama, memberikan akses keuangan berkelanjutan di Indonesia dengan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Kedua, menjadi bank yang memberikan kontribusi terbaik kepada ekonomi, lingkungan, dan sosial. BSI bertekad menjadi bank syariah global terbaik berdasarkan penerapan keuangan berkelanjutan dalam hal rasio pembiayaan berkelanjutan dan implementasi CSR, untuk memberikan kemanfaatan kepada masyarakat luas. 

    Donasi Pohon via BYOND

    BSI juga terus berupaya untuk berinovasi dan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap keberlanjutan lingkungan, BSI memfasilitasi nasabah untuk dapat berdonasi pohon yang dapat diakses melalui aplikasi BYOND By BSI. 

    BSI merupakan Bank Syariah Pertama yang menyediakan fasilitas transaksi perbankan sekaligus donasi untuk lingkungan secara digital dalam satu aplikasi. Program donasi yang diluncurkan kali ini bertema Sedekah Pohon Untuk Negeri dan berkolaborasi bersama mitra strategis BSI, yaitu BSI Maslahat. Hasil dari pengumpulan donasi ini nantinya akan disalurkan kembali untuk program penanaman pohon di seluruh Indonesia. 

    Sepanjang 2024, BSI meraih beberapa penghargaan bergengsi dari komitmen mereka dalam mengimplementasikan ESG secara serius. Tercatat BSI mendapatkan penghargaan Appreciated Social ESG Report dan Investor Daily ESG Appreciation Night, lalu sebagai Best Practices in Regulation Compliance dalam Anugerah ESG Republika Award 2024, dan Katadata Green Initiative Awards 2024. 

    Hingga kuartal III-2024, BSI berkontribusi dalam melakukan green activity di antaranya penyaluran pembiayaan keuangan berkelanjutan mencapai Rp62,5 triliun. Didominasi sektor SME (Rp34,1 triliun), Mikro (Rp15,1 triliun) dan pembiayaan  berkelanjutan (Rp6,7 triliun).  

    BSI juga aktif mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon melalui penerapan prinsip keberlanjutan dalam operasional dan pembiayaan. BSI mengoperasikan berbagai inisiatif hijau, termasuk pembangunan gedung berkonsep ramah lingkungan di Aceh, penggunaan 115 kendaraan listrik (EV), charging station, pemasangan panel surya yang berfokus pada efisiensi energi.

  • Entaskan Kemiskinan di ASEAN, Baznas Dorong Kolaborasi Pengelolaan Zakat Antarnegara

    Entaskan Kemiskinan di ASEAN, Baznas Dorong Kolaborasi Pengelolaan Zakat Antarnegara

    loading…

    Wakil Ketua Baznas Mokhamad Mahdum mendorong inisiatif kolaboratif antarnegara ASEAN untuk mengentaskan kemiskinan. Foto/istimewa

    JAKARTA – Badan Amil Zakat Nasional ( Baznas ) mendorong kolaborasi regional antarnegara ASEAN dalam pengelolaan zakat. Hal ini sebagai bagian dari langkah strategis untuk mendukung pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan umat.

    Hal itu mengemuka dalam Konferensi Zakat Internasional ke-8 atau The 8th International Conference on Zakat (ICONZ) 2024 yang diselenggarakan di Institute Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.

    Wakil Ketua Baznas Mokhamad Mahdum mendorong inisiatif kolaboratif antarnegara ASEAN untuk menciptakan kerangka kerja zakat bersama yang efektif, transparan, dan akuntabel.

    “Di ASEAN, kita memiliki tantangan serupa, yaitu bagaimana zakat dapat menjadi instrumen yang lebih signifikan dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Namun, perbedaan regulasi dan praktik antarnegara kerap menjadi hambatan dalam mewujudkan pengelolaan zakat yang terpadu,” ujar Mo Mahdum, Minggu (22/12/2024).

    Menurutnya, dalam mengatasi tantangan tersebut, diperlukan rasionalisasi kerangka kerja bersama yang meliputi standardisasi pengelolaan zakat, penguatan solidaritas Islam, serta mekanisme pengumpulan dan pendistribusian zakat lintas negara.

    Sebagai langkah awal, lanjut Mo Mahdum, BAZNAS mendorong dilaksanakannya rencana aksi zakat regional yang melibatkan pemangku kebijakan dari seluruh negara ASEAN. “Melalui rencana aksi ini, kita bisa mengidentifikasi tantangan dan solusi bersama, sehingga tercipta langkah-langkah efektif dalam pengelolaan zakat regional,” jelas Mo Mahdum.

    Baznas juga mengusulkan pembentukan asosiasi zakat ASEAN yang berfungsi sebagai forum koordinasi dan kerja sama antarlembaga zakat di kawasan. Asosiasi ini diharapkan dapat menjadi wadah berbagi praktik terbaik, mengatasi hambatan regulasi, dan memperkuat kapasitas kelembagaan dalam mengelola zakat.

    “Kolaborasi di tingkat ASEAN harus menjadi agenda bersama. Dengan menyelaraskan langkah, kita dapat memaksimalkan potensi zakat sebagai instrumen utama dalam menekan angka kemiskinan. Semangat solidaritas Islam dan komitmen bersama akan membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat ASEAN,” ucapnya.

  • Cetak Amil Profesional dan Tersertifikasi, Dompet Dhuafa Wisuda 67 Peserta CADP 2024

    Cetak Amil Profesional dan Tersertifikasi, Dompet Dhuafa Wisuda 67 Peserta CADP 2024

    Cetak Amil Profesional dan Tersertifikasi, Dompet Dhuafa Wisuda 67 Peserta CADP 2024
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Sebagai pelopor lembaga zakat di Indonesia,
    Dompet Dhuafa
    berkomitmen mencetak amil-
    amil zakat
    profesional secara merata di seluruh penjuru Tanah Air. 
    Hal itu diwujudkan melalui kelulusan 67 peserta Certified Amil Development Program (CADP) 2024 pada prosesi wisuda di Aula Zona Madina, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Rabu (18/12/2024).
    Untuk diketahui, CADP merupakan salah satu agenda peningkatan kapasitas anggota Mitra Pengelola Zakat (MPZ) Dompet Dhuafa. 
    Program tersebut bekerja sama dengan Forum Zakat dan Sekolah Amil Indonesia dengan tujuan mencetak amil hebat, profesional, dan kompeten, yang tersertifikasi dalam pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS). 
    Seperti tahun-tahun sebelumnya, pembelajaran CADP ketiga ini berlangsung selama tiga bulan, sejak September 2024 hingga sesi ujian akhir pada 10 Desember 2024. 
    Para peserta telah menjalani pelatihan intensif yang mencakup wawasan fikih ZIS, manajemen zakat, hingga praktek pengelolaan dana umat secara amanah dan profesional.
    Bendahara Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika Tri Estriani mengatakan, profesionalisme amil di era modern saat ini kian penting. 
    Pihaknya pun meyakini bahwa potensi zakat yang sangat besar mampu memberikan kemajuan keuangan syariah di Indonesia.
    Di sisi lain, kata dia, pihaknya juga memahami tantangan pemerintah dan masyarakat sipil dalam mengelola dana ZIS yang kian berkembang. Apalagi dengan tidak terbendungnya arus teknologi yang berbasis digital. 
    Seiring dinamika digital dan sosial di masyarakat yang kian masif, strategi-strategi inovatif sangat dibutuhkan dengan mengedepankan prinsip syariah.
    “Tantangan pengelolaan ZIS semakin kompleks, termasuk dalam menyikapi isu-isu kontemporer seperti investasi berbasis digital. Oleh karena itu, program CADP menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi dan kredibilitas amil dalam menghadapi perubahan zaman,” ujar Tri dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (21/12/2024).
    Pada kesempatan sama, General Manager Pengembangan Jaringan Dompet Dhuafa Bobby P Manullang mengatakan, tugas seorang amil zakat merupakan tugas yang dimensinya tidak hanya di dunia, tetapi juga dipertanggungjawabkan di akhirat. 
    Ia menggambarkan bahwa seorang amil seakan berdiri di sebelah jurang. Jurang tersebut adalah kemaksiatan. Maka tergelincir sedikit saja, amil akan terperosok ke dalam dosa yang begitu besar.
    “Meskipun demikian, jika seorang amil menjalankan tanggung jawabnya dengan amanah, maka, sebagai pekerja Allah, insya Allah, kemuliaan yang begitu tinggi akan menghampirinya,” jelasnya.
    Pada CADP 2024, tercatat 95 persen peserta berhasil memenuhi kualifikasi hingga mencapai tahap ujian akhir dan dinyatakan lulus. Dari 70 peserta yang mengikuti proses pembelajaran, sebanyak 67 peserta dinyatakan lulus. 
    Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kreativitas para fasilitator yang senantiasa memberikan pendampingan intensif kepada seluruh peserta di setiap kelompok, sehingga mereka dapat menyelesaikan pendidikan sertifikasi ini dengan baik.
    Sekretaris Umum Forum Zakat (FoZ), Udhi Tri Kurniawan, menambahkan, CADP yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa, FOZ, dan Sekolah Amil Indonesia merupakan bagian dari ikhtiar untuk mewujudkan kolaborasi komplit dalam meningkatkan kualitas SDM amil di Indonesia. 
    “Kami berharap, ini menjadi momentum pengalaman bagi wisudawan/wisudawati bahwa tanggung jawab ke depan dalam mewujudkan syariat zakat yang dipahami oleh masyarakat dalam program yang kita kelola,” kata Tri.
    Adapun CADP kini menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa dan Sekolah Amil Indonesia. 
    Alumnus CADP diharapkan dapat menjadi amil-amil yang kompeten dan profesional, sehingga bisa mendukung program pemerintah dalam mengoptimalkan pengelolaan dana zakat yang potensinya hingga lebih dari Rp 300 triliun. 
    Sementara itu, sertifikat CADP disebut berlaku sebagai prasyarat seorang amil untuk mengikuti sertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Keuangan Syariah (KS) yang sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) hingga memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
    Rangkaian kegiatan Wisuda CADP 2024 menghadirkan Prof Amin Suma, Dewan Pengawas Syariah Dompet Dhuafa guna mengisi kuliah umum bertema “Profesionalisme Amil dalam Pengelolaan Zakat”. 
    Dalam sesi tersebut, ia menekankan peran penting amil sebagai pengelola dana umat yang tidak hanya amanah, tetapi juga adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
    “Berdedikasi, jujur, amanah harus kita pegang kuat-kuat agar kita tidak terjerumus ke dalam neraka,” kata Amin.
     
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BAZNAS RI kembali raih predikat infomatif di anugerah keterbukaan informasi publik 2024

    BAZNAS RI kembali raih predikat infomatif di anugerah keterbukaan informasi publik 2024

    Foto: Istimewa

    BAZNAS RI kembali raih predikat infomatif di anugerah keterbukaan informasi publik 2024
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 20 Desember 2024 – 15:28 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI kembali meraih `Predikat Informatif` pada Malam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik tahun 2024. BAZNAS RI berada di posisi ketiga dalam kategori Lembaga Non Struktural dengan nilai 97,38.

    Penganugerahan diterima Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH Noor Achmad MA, pada Malam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2024 dari Komisi Informasi Pusat (KI Pusat) 2024, di Jakarta, Selasa (17/12). 

    Status Lembaga Non Struktural (LNS) “Informatif” mengulangi capaian sebelumnya, pada tahun 2023 BAZNAS berhasil mendapat nilai 94.21, peringkat keempat di kategori Lembaga Non Struktural.

    “Alhamdulillah, sebelumnya pada 2023 adalah kali pertama BAZNAS mendapat Predikat Informatif, dan ini adalah yang kedua kalinya. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Komisi Informasi Pusat (KI Pusat) atas penganugerahan predikat informatif kepada BAZNAS. Jika sebelumnya kami berada di posisi empat, sekarang alhamdulillah BAZNAS naik ke peringkat ketiga. Semoga tahun depan peringkat BAZNAS kembali naik,” katanya, seperti dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com.

    Ia menambahkan, kerja keras yang dilakukan seluruh amilin amilat BAZNAS semata-mata dilakukan karena BAZNAS selalu berkomitmen menjaga kepercayaan publik dan amanah dari para muzaki. 

    “Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen BAZNAS dalam upaya membangun dan menjaga kepercayaan publik,” ujar Noor Achmad.

    Menurut Noor, dana zakat yang dikelola BAZNAS membutuhkan transparansi kepada masyarakat. Karena zakat, infak, dan sedekah yang disalurkan muzaki, harus dipertanggungjawabkan agar tepat sasaran dan BAZNAS selalu dipercaya.

    BAZNAS juga terus meningkatkan kesadaran dan penguatan kinerja sehingga mampu mendorong kesadaran seluruh stakeholder di lingkungan BAZNAS atas pentingnya keterbukaan informasi publik.

    “Penghargaan ini dijadikan sebagai motivasi bagi BAZNAS untuk terus konsisten dan selalu meningkatkan kinerja dan memberikan yang terbaik,” ujar Noor.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Perkuat kolaborasi pengelolaan ZIS di ASEAN, ICONZ ke-8 hasilkan 5 poin resolusi

    Perkuat kolaborasi pengelolaan ZIS di ASEAN, ICONZ ke-8 hasilkan 5 poin resolusi

    Foto: Istimewa

    Perkuat kolaborasi pengelolaan ZIS di ASEAN, ICONZ ke-8 hasilkan 5 poin resolusi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 20 Desember 2024 – 14:27 WIB

    Elshinta.com –  Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI telah menggelar Konferensi Zakat Internasional ke-8 atau The 8th Indonesian Conference of Zakat (ICONZ) 2024, mengasilkan lima poin resolusi resolusi untuk memperkuat pengelolaan zakat, infak, sedekah (ZIS) di tingkat ASEAN.

    Penutupan konferensi bertema “The Zakat Contribution Towards the World Poverty Alleviation and Welfare” ini dilaksanakan di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Kamis, (19/12/2024). Hadir para pegiat zakat dari negara-negara ASEAN (Malaysia, Filipina, Kamboja, Brunei Darussalam, Myanmar), Jordania, juga para pegiat zakat dan akademisi di Indonesia. 

    Acara tersebut terselenggara atas kerja sama BAZNAS, Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Amal Salman, serta BAZNAS Provinsi Jawa Barat.

    Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan, Prof. (HC.) Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec., yang diwakili Direktur Kajian dan Pengembangan Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) BAZNAS RI, Muhammad Hasbi Zaenal membacakan tujuh resolusi yang disepakati dalam konferensi zakat internasional ke-8 tersebut. 

    “Menyadari zakat sebagai instrumen utama dalam mengatasi kesenjangan sosial-ekonomi, kami, peserta Konferensi Internasional Zakat ke-8 (ICONZ), yang terdiri dari akademisi, praktisi, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan, menegaskan kembali komitmen kami untuk memajukan zakat sebagai katalis pembangunan berkelanjutan,” ujar Hasbi, seperti dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com.

    Dia menyampaikan, resolusi tersebut merumuskan strategi-strategi yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan pengelolaan zakat, inovasi, dan dampak sosialnya yang lebih luas, dengan fokus khusus pada kolaborasi ASEAN untuk menghadapi tantangan bersama dan memanfaatkan peluang di kawasan.

    Berikut tujuh resolusi yang disepakati dalam ICONZ ke-8 di Bandung:

    1. Kami berkomitmen untuk mendorong penelitian zakat yang bersifat interdisipliner, dengan penekanan pada solusi inovatif untuk pengentasan kemiskinan, pemberdayaan sosial, dan ketahanan ekonomi. Kami akan membentuk Konsorsium Penelitian Zakat (Zakat Research Consortium) untuk memfasilitasi berbagi pengetahuan dan kolaborasi antara pemangku kepentingan global dan regional, termasuk negara-negara ASEAN.

    2. Kami berkomitmen untuk mengintegrasikan studi zakat ke dalam kurikulum universitas, dengan prioritas pada keahlian di bidang keuangan Islam, administrasi zakat modern, dan kesejahteraan sosial. Kami juga akan mempromosikan pengakuan bersama atas program akademik dan sertifikasi di seluruh ASEAN, serta bermitra dengan badan profesional untuk menawarkan pelatihan dan program peningkatan keterampilan yang dirancang khusus bagi praktisi zakat.

    3. Kami berkomitmen untuk mendukung digitalisasi sistem pengelolaan zakat, guna meningkatkan efisiensi, transparansi, dan aksesibilitas. Kami juga akan mendorong pembentukan Pusat Teknologi Zakat ASEAN (ASEAN Zakat Tech Hub) untuk memacu inovasi dalam platform digital dan mempromosikan penggunaan analitik data untuk meningkatkan dampak program zakat.

    4. Kami berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi ASEAN dalam menghadapi tantangan sosial-ekonomi melalui inisiatif zakat, dengan fokus pada pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan layanan kesehatan. Kami akan memanfaatkan kemitraan regional untuk menciptakan proyek percontohan berbasis komunitas yang menunjukkan praktik terbaik dalam pemanfaatan zakat dan pengukuran dampaknya, dengan memastikan inklusivitas bagi kelompok rentan.

    5. Kami berkomitmen untuk meresmikan Jaringan Zakat ASEAN (ASEAN Zakat Network) guna mendorong dialog yang berkelanjutan, perencanaan strategis, dan inisiatif bersama antar negara-negara anggota ASEAN. Jaringan ini akan berfokus pada prioritas sosial-ekonomi ASEAN, termasuk pengentasan kemiskinan, inklusi keuangan, dan pembangunan berkelanjutan.

    Sumber : Elshinta.Com