Event: Zakat Fitrah

  • Zakat dan Infak Terkumpul Hampir Rp6,2 miliar, Baznas Kabupaten Mojokerto Penuhi Target di Tahun 2024

    Zakat dan Infak Terkumpul Hampir Rp6,2 miliar, Baznas Kabupaten Mojokerto Penuhi Target di Tahun 2024

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sepanjang tahun 2024, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Mojokerto berhasil mengumpulkan dana zakat sebesar Rp3,1 milir, sedangkan Infak kurang lebih Rp3,1 miliar. Angka tersebut melebihi target dari pembayaran ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) di tahun 2024 yakni sebesar Rp6 miliar.

    Ketua Baznas Kabupaten Mojokerto, Zamroni Ahmad mengatakan, Baznas Kabupaten Mojokerto dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Baznas Provinsi Jawa Timur di tahun 2024 ditarget pembayaran ZIS sebesar Rp6 miliar. “Target ini meningkat Rp2 miliar dari tahun sebelumnya yang hanya Rp4 miliar,” ungkapnya, Rabu (5/2/2025).

    Masih kata Gus Zam (panggilan akrab, red), total ada 6.665 orang yang wajib membayar zakat (Muzakki) yang setiap bulannya membayarkan ZIS melalui Baznas Kabupaten Mojokerto. Dari Muzakki aktif tersebut, total dana Zakat yang terkumpul Rp3,1 miliar, sedangkan Infak yang terkumpul kurang lebih Rp3,1 miliar.

    ‘Alhamdulillah, target yang menurut kami sangat berat bisa kami capai dengan baik. Dana ZIS sebesar Rp6 miliar rupiah bisa kami kumpulkan pada tahun 2024. Dana yang terkumpul disalurkan untuk para Mustahik dengan berbagai program yang telah direncanakan. Sebanyak 9.199 Mustahik yang menerima dana ZIS ini,” katanya.

    Dengan rincian, sebanyak 401 orang menerima bantuan biaya hidup di setiap bulannya, masing-masing menerima Rp2,4 juta selama satu tahun, 350 orang marbot masjid menerima fasilitasi BPJS ketenagakerjaan, renovasi 105 tempat ibadah dan sebanyak 874 siswa menerima bantuan beasiswa pendidikan di setiap bulannya.

    “Sebanyak 46 keluarga penerima program RUTILAHU (Rumah Tinggal Layak Huni) senilai Rp20 juta, sebanyak 74 orang menerima bantuan dalam bidang kesehatan dan sebanyak 190 orang penerima bantuan pendayagunaan untuk memberdayakan usaha kecil yang tersebar di 18 kecamatan yang ada dan program-program lain,” jelasnya.

    Untuk membangun kepercayaan publik dalam pengelolaan dana zakat, pihaknya juga membentuk Satuan Audit Internal (SAI). Ke depan, Baznas Kabupaten Mojokerto juga akan menggandeng akuntan publik dengan tujuan agar masyarakat semakin percaya dengan pengelolaan ZIS di Baznas Kabupaten Mojokerto.

    “Secara khusus, kami mengucapkan terima kasih pada Pimpinan Daerah dan semua ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Semoga Allah SWT memberikan pahala atas apa yang diberikan, memberikan berkah atas harta yang disimpan dan menjadikannya sebagai pembersih bagi semua para Muzakki, amin yra,” ujarnya.

    Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada PT. Superior Prima Sukses Tbk, sebagai perusahaan pertama yang bermitra dengan Baznas Kabupaten Mojokerto untuk membantu kehidupan masyarakat yang belum mampu. Pihaknya berharap semoga kedepan semakin banyak perusahaan yang ikut bermitra dengan Baznas Kabupaten Mojokerto.

    “Semoga kedepan semakin banyak perusahaan yang ikut bermitra dengan kami untuk bersama-sama bergerak menjaga impian dan harapan para kaum yang lemah. Di tahun 2025, kami menargetkan menjangkau lebih banyak penerima manfaat, targetnya 13 ribu mustahiq.Target pengumpulan juga ditingkatkan dari Rp6 miliar menjadi Rp6,6 miliar,” pungkasnya. [tin/kun]

  • Tingkatan ekonomi UMKM mustahik, BAZNAS RI luncurkan ZCorner di Bengkulu

    Tingkatan ekonomi UMKM mustahik, BAZNAS RI luncurkan ZCorner di Bengkulu

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Tingkatan ekonomi UMKM mustahik, BAZNAS RI luncurkan ZCorner di Bengkulu
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 04 Februari 2025 – 18:23 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) meluncurkan ZCorner di Provinsi Bengkulu, Selasa (4/2), demi mendukung perekonomian UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dan memajukan taraf hidup para mustahik.

    Pusat kuliner Halal (ZCorner) merupakan program pemasaran produk-produk binaan BAZNAS RI yang sudah terintegrasi seperti ZCoffee, ZMart, ZChicken dan produk kuliner halal lainnya.

    Adapun ZCorner ini terletak di depan kantor BAZNAS Provinsi Bengkulu. Hadir dalam peluncuran tersebut Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA., Plt Gubernur Provinsi Bengkulu yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs. H. Khairil Anwar, M.Si, serta Ketua BAZNAS Provinsi Bengkulu Dr. Fazrul Hamidy, SH., MH.

    “Kami mengucapkan banyak terima kasih atas kolaborasi yang hari ini kita wujudkan dalam program ZCorner ini,” ujar Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA.

    Menurut Saidah, peluncuran ZCorner ini sesuai amanat undang-undang bahwa BAZNAS memiliki tugas menjadi lembaga utama menyejahterakan umat.

    “Jadi kata kuncinya adalah kesejahteraan umat. Maka seluruh program-program yang arahnya pada kesejahteraan itu akan dilakukan BAZNAS baik BAZNAS RI, BAZNAS Provinsi ataupun BAZNAS Kabupaten/Kota,” kata Saidah.

    Saidah menambahkan, “Masih ada 281 ribu mustahik di Bengkulu. Oleh karena itu, kalau hari ini banyak program yang kita luncurkan ke Bengkulu itu menjadi bagian dari upaya kita untuk mempercepat pengurangan angka kemiskinan di Bengkulu. Mudah-mudahan program ini mampu meningkatkan perekonomian mustahik di Bengkulu.”

    Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs. H. Khairil Anwar, M.Si, menyebut ZCorner sebagai sebuah terobosan baru untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

    “Program ini sejalan dengan Pemerintah Provinsi oleh karena itu harus kita sinergikan. Karena kata kuncinya, kata Bu Saidah tadi yaitu kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua BAZNAS Provinsi Bengkulu Dr. Fazrul Hamidy, SH., MH. mengapresiasi peluncuran ZCorner yang diinisiasi oleh BAZNAS RI.

    Menurutnya, selama ini BAZNAS RI memiliki perhatian khusus dalam memberi kesejahteraan bagi masyarakat Bengkulu.

    “Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada Bu Saidah yang mempunyai perhatian khusus kepada BAZNAS Provinsi Bengkulu,” kata dia.

    Pihaknya berharap, dengan program-program yang telah diberikan BAZNAS RI untuk masyarakat Bengkulu semoga membawa keberkahan dan pahala.

    “Mudah-mudahan ini menjadi amal jariyah bagi para pimpinan BAZNAS RI,” ucapnya.

    Turut hadir dalam peluncuran Ketua PWNU Bengkulu Prof. Dr. H. Khairudin, M.Ag, Rois Suriyah PWNU Bengkulu KH. Hasbullah Achmad, Ketua STIES NU Bengkulu Agung Cucu Purnawirawan, S.HI, MH, jajaran Dewan Pembina STIES NU Bengkulu, Waka I BAZNAS Bengkulu, Kyai Romli Ronan, Ketua PWLPTNU Bengkulu Dr. Pasmah Candra, M.Pd.I, jajaran pengurus dan Keluarga Besar STIES NU Bengkulu.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Pembiayaan ESG Rp62 T, BSI Luncurkan Digital Carbon Tracking

    Pembiayaan ESG Rp62 T, BSI Luncurkan Digital Carbon Tracking

    Jakarta, FORTUNE – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah salurkan pembiayaan berkelanjutan berbasis Environmental, Social, dan Governance (ESG) senilai Rp62,5 triliun hingga kuartal III-2024. 

    Penyaluran ini didominasi segmen usaha kecil menengah (UKM) atau smallmedium enterprise (SME) senilai Rp34,1 triliun, kemudian diikuti segmen mikro Rp15,1 triliun dan pembiayaan hijau Rp6,7 triliun.   

    Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pada usia BSI yang keempat, pihaknya terus berupaya mengintegrasikan aspek sosial dan keberlanjutan lingkungan dalam setiap aspek yang dilakukan. Hal ini juga sejalan dengan asta cita pemerintah untuk mendorong kemandirian bangsa melalui ekonomi hijau dan pencapaian target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada 2060.  

    Ini kegunaan dari digital carbon tracking

    Ilustrasi emisi karbon. 123RF

    Bertepatan dengan ulang tahun ke-4, BSI juga meluncurkan platfrom Digital Carbon Tracking. Ini merupakan platform untuk mengukur, mengelola, dan melaporkan emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan dari kegiatan operasional BSI di kantor pusat dan 1.130 outlet di seluruh Indonesia. 

    “BSI menjadi bank syariah pertama yang memiliki Digital Carbon Tracking. Digital Carbon Tracking yang diluncurkan BSI saat ini memantau dua cakupan emisi yakni terkait konsumsi bahan bakar minyak [BBM], dan pemakaian listrik dari kegiatan operasional BSI,” papar Hery. 

    Menurut dia, Digital Carbon Tracking dapat merekam data baseline Emisi Karbon yang dihasilkan dalam operasional perusahaan. Hal ini akan memudahkan BSI untuk melakukan penyusunan peta jalan (roadmap) mendukung komitmen pencapaian Net Zero Emission Indonesia. 

    Dia menambahkan, pengurangan emisi karbon BSI juga tentunya memerlukan dukungan dari seluruh karyawan BSI melalui penerapan Green Business Culture. Hal ini dengan cara menjalankan setiap aktivitas berdasarkan prinsip-prinsip ramah lingkungan. 

    “Dengan mengintegrasikan kedua aspek ini, diharapkan inovasi ini dapat membawa kemanfaatan bagi kelestarian lingkungan serta peningkatan kualitas hidup Insan BSI dan masyarakat yang lebih baik dan sehat,” ucap Hery.

    BSI gunakan 139 EV untuk operasional

    BSI Gunakan Mobil Listrik Dalam Operasional Dalam Milad ke-4 BSI/Dok BSI

    BSI juga telah menggunakan 139 kendaraan operasional listrik (EV) untuk mendukung komitmen terhadap green operation.  Adapun kendaraan operasional Listrik didistribusikan ke 10 region BSI di seluruh Indonesia termasuk Kantor Pusat. 

    Selain itu, untuk memperkuat dukungan terhadap kegiatan sosial, pada Tasyakuran Milad ke 4 BSI juga meluncurkan 4 mobil musala yang akan digunakan mendukung event-event daerah dan nasional. Serta memfasilitasi masyarakat luas untuk kebutuhan tempat ibadah. 

    Hery memaparkan, ada tiga pilar utama yang dipegang BSI dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip ESG dalam operasional perusahaan. Pertama, Sustainable Banking yang terdiri dari inisiatif peningkatan tata kelola, pengembangan produk keuangan, dan peningkatan penyaluran pembiayaan berkelanjutan.  

    Kedua, Sustainable Operation yang meliputi inisiatif pencapaian target NZE, transformasi digital, dan perlindungan data pribadi. 

    Ketiga, Sustainable Beyond Banking yang mencakup inisiatif perluasan akses layanan keuangan bagi masyarakat serta optimalisasi distribusi zakat, infaq sedekah dan wakaf (ZISWAF) untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. 

  • Dibantu BAZNAS, usaha cireng Nunun raih omzet jutaan rupiah per hari

    Dibantu BAZNAS, usaha cireng Nunun raih omzet jutaan rupiah per hari

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Dibantu BAZNAS, usaha cireng Nunun raih omzet jutaan rupiah per hari
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Sabtu, 01 Februari 2025 – 17:35 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) telah membantu mengembangkan usaha cireng milik Nunun Suryani, seorang penerima manfaat asal Bogor, hingga meningkatkan omzet jutaan rupiah per hari.

    BAZNAS Microfinance Desa (BMD) adalah program pembiayaan produktif kepada para mustahik dengan prinsip nonprofit dalam rangka pengembangan usaha. Program ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi masyarakat desa dengan memberikan akses terhadap pembiayaan produktif, seperti usaha kecil dan menengah, pertanian, peternakan, dan perikanan.

    Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA., menyampaikan, dengan visi misi mewujudkan kesejahteraan umat, BAZNAS terus melakukan upaya terbaik membantu para mustahik pelaku usaha mikro dalam mengembangkan usahanya.

    “Bantuan ini adalah amanah yang dipercayakan para muzaki di seluruh Indonesia kepada BAZNAS, sehingga kami berkomitmen terus memperkuat ekonomi umat, khususnya dengan memberikan dukungan kepada para mustahik agar mampu berdaya secara ekonomi, serta meningkatkan taraf hidup dan kemandirian mereka,” ujar Saidah dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (31/1/2025).

    Saidah mengapresiasi semangat Nunun sebagai pelaku usaha yang menunjukkan tekad kuat dalam mengembangkan usaha cireng ini. Usaha ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi keluarga Nunun, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan roda ekonomi di lingkungan sekitar.

    “Bermula dari usaha kecil dengan modal seadanya dan bantuan dari BAZNAS, kini ia berhasil meraih omzet jutaan rupiah per hari hingga mampu ciptakan lapangan kerja baru dari usaha produksi cireng yang dirintisnya,” ucap Saidah.

    Nunun Suryani, ibu dengan tiga anak ini, telah tiga tahun menjalankan usaha produksi cireng bersama suaminya hingga berkembang pesat seperti saat ini. Namun, siapa sangka di balik gemilangnya usaha yang dilakoninya, tersimpan perjalanan yang penuh liku dan perjuangan.

    Nunun mengungkapkan, awal mula merintis usaha bukanlah perkara mudah. Dengan modal yang terbatas, tantangan dalam menjaga kualitas produk, fluktuasi harga bahan baku, serta legalitas usaha yang belum kunjung dimiliki mengharuskan Nunun dan suaminya terus berusaha keras.

    “Pada tahun 2023, titik balik usaha kami terjadi, ketika mendapatkan bantuan dari BAZNAS melalui program BMD. Bantuan tersebut bukan hanya berupa permodalan, tetapi juga mencakup legalitas usaha dan pendampingan yang berkelanjutan,” katanya.

    Nunun bercerita, setelah melalui beberapa proses, akhirnya saya dinyatakan berhak menerima bantuan BAZNAS Microfinance Desa yang membantu kembangkan usaha cireng saya dan suami.

    “Selain mendapatkan tambahan modal, kami juga dibimbing untuk mengurus legalitas usaha seperti Nomor Induk Berusaha (NIB). Ini sangat membantu dalam meningkatkan kepercayaan konsumen dan membuka peluang kerjasama dengan pihak lain,” jelasnya.

    Setelah mendapatkan bantuan dari BAZNAS, usaha produksi cirengnya mengalami perkembangan yang signifikan. Bahkan pernah ia meraih untung hingga Rp3.000.000 sampai Rp5.000.000 per harinya.

    “Saya sangat berterima kasih kepada BAZNAS atas bantuan yang telah diberikan. Bantuan ini benar-benar sangat bermanfaat sekali bagi saya dan keluarga. Saya berharap program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) terus berkembang sehingga akan lebih banyak masyarakat kecil yang bisa merasakan manfaatnya, seperti yang saya rasakan,” harapnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Majelis Taklim sebagai pusat pengumpulan zakat

    Majelis Taklim sebagai pusat pengumpulan zakat

    Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com.

    Zakat 4.0: Majelis Taklim sebagai pusat pengumpulan zakat
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 31 Januari 2025 – 19:45 WIB

    Elshinta.com – Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Syifa Fauziah, mendorong integrasi zakat 4.0 ke dalam program majelis taklim.

    Menurutnya, kemudahan berzakat melalui teknologi digital, yang kini dapat diakses hanya melalui ponsel dan dapat dimanfaatkan secara optimal.

    “Dalam program-program BKMT yang tersebar di seluruh Indonesia, kita tidak hanya fokus pada pembelajaran agama, tetapi juga pemberdayaan ekonomi dan peningkatan pengetahuan masyarakat. Salah satu peran penting BKMT adalah menjadi pusat pengumpulan zakat,” kata Syifa, Jumat (31/1).

    Ia menjelaskan, beberapa majelis taklim telah bertransformasi menjadi Unit Pengumpul Zakat (UPZ), bekerja sama dengan Baznas atau lembaga zakat lainnya.

    Hal ini memungkinkan pengumpulan zakat dari anggota BKMT secara terpusat dan selanjutnya disalurkan kembali kepada masyarakat.

    “Potensinya sangat besar, bahkan bisa memberikan kesejahteraan untuk ummat,” paparnya.

    Namun, Syifa mengakui masih ada tantangan dalam meningkatkan kesadaran berzakat.

    “Banyak yang masih beranggapan zakat hanya sebatas zakat fitrah di bulan Ramadan. Padahal, zakat meliputi berbagai jenis, termasuk zakat penghasilan. Kemudahan akses informasi dan platform digital seperti Kitabisa dan bank syariah seharusnya dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan berzakat,” ungkapnya.

    Ia menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi untuk memudahkan proses berzakat.

    “Sekarang, berzakat bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui ponsel.  Yang dibutuhkan hanyalah kemauan dan pengetahuan tentang kewajiban berzakat,” tegasnya.

    Syifa berharap majelis taklim dapat berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya zakat dan kemudahan berzakat di era digital.  

    “Jangan hanya menunggu Ramadan untuk berzakat. Mari kita manfaatkan teknologi untuk membangun masyarakat yang lebih baik,” pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Baznas Bazis DKI Siapkan Dana Rp 300 Juta untuk Masjid yang Kelola Zakat Pemberdayaan Umat – Halaman all

    Baznas Bazis DKI Siapkan Dana Rp 300 Juta untuk Masjid yang Kelola Zakat Pemberdayaan Umat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lembaga  Pemerintah non struktural Baznas (Bazis) Provinsi Jakarta bakal memberikan penghargaan kepada masjid-masjid yang berkontribusi positifnya terhadap masyarakat luas. 

    Penghargaan Masjid Award 2025 ini diberikan kepada pengelola masjid yang melakukan pemberdayaan umat melalui pengelolaan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) yang transparan dan bermanfaat bagi masyarakat.

    Baznas menyiapkan dana total Rp300 juta untuk pengurus DKM Masjid dan Musola. 

    “Pemprov juga telah memberi perhatian kepada DKM masjid dengan memberikan bantuan hibah Boti (bantuan operasional tempat ibadah),” ujar Plt Kepala Bagian Mental Spritual Biro Pendidikan Dan Mental Spritual (Dikmental) Pemerintah Provinsi Jakarta Aceng Zaini melalui keterangan tertulis, Jumat (31/1/2025).

    Sementara itu, Wakil Ketua IV Baznas (Bazis) DKI Jakarta, Mohd Nasir Tajang, SAg, MSi, mengatakan pihaknya berupaya mengoptimalkan pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS). 

    “Penghargaan ini diharapkan dapat mendorong masjid-masjid di Jakarta untuk lebih optimal dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan umat. Kami percaya, dengan pengelolaan yang baik, masjid dapat menjadi penggerak perubahan sosial yang signifikan.” ujarnya.

    Penilaian peserta Masjid Award 2025 kata Nasir, melibatkan DKM Masjid Jogokaryan Yogyakarta, DKI Masjid Pemuda Sejuta Umat, dan masjid milenial Bogor.

    Hadiah bagi juara tiap kategori sebesar Rp 25 juta, runner up Rp15 juta, dan peringkat ketiga sebesar Rp10 juta, sehingga total hadiah mencapai Rp 300 juta untuk enam kategori.

    Ketua DMI Provinsi DKI Jakarta, KH Ma’mun Al Ayyubi, mengatakan pengelola masjid di DKI Jakarta harus mampu berinovasi, sehingga perannya semakin baik dari waktu ke waktu.

    “Peran masjid sebagai tempat ibadah maghdoh, rumah Alloh itu juga harus berperan sebagai kegiatan sosial  yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata Kiai Ma’mun.

    Program Masjid Award memiliki enam kategori yaitu Masjid Ramah Anak, Masjid Ramah Pemuda, Masjid Ramah Lansia, Masjid Ramah Dhuafa, Masjid Ramah Disabilitas, dan Masjid Tanggap Bencana.

    Pendaftaran untuk kegiatan Masjid Award ini telah dibuka sejak 1 Januari 2025 dan telah terdaftar sebanyak 110 masjid dari seluruh Kota dan Kabupaten di DKI Jakarta. (*)

  • Kolaborasi Indonesia-Palestina Bangun Kembali Rumah Sakit di Gaza

    Kolaborasi Indonesia-Palestina Bangun Kembali Rumah Sakit di Gaza

    loading…

    Qudwah Indonesia menggelar Kolaborasi Indonesia Palestina Internasional Forum 2025 untuk memperkuat kerja sama dalam membantu rakyat Palestina, khususnya pembangunan kembali fasilitas kesehatan di Gaza. Foto: Ist

    JAKARTA – Qudwah Indonesia menggelar Kolaborasi Indonesia Palestina Internasional Forum 2025 dengan tujuan memperkuat kerja sama dalam membantu rakyat Palestina, khususnya dalam pembangunan kembali fasilitas kesehatan di Gaza.

    Acara ini dihadiri 30 dari 50 lembaga amil zakat dan fundraiser yang diundang serta melibatkan perwakilan dari empat negara yaitu Indonesia, Malaysia, Turki, dan Yaman.

    Forum menghadirkan berbagai lembaga kemanusiaan dan organisasi penting, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI), Qudwah Indonesia, Medics World Wide, Yayasan Indonesia Amanah Dermawan (YIAD), Hand of Charity of Berhad, dan ATAA.

    Direktur Qudwah Indonesia Lukman Hakim menuturkan pembangunan rumah sakit di Gaza menjadi prioritas karena banyak rumah sakit di wilayah tersebut telah berhenti beroperasi akibat serangan Israel. Salah satu proyek utama yakni pembangunan kembali Rumah Sakit Abu Yusuf Annajar yang mengalami kerusakan parah.

    Rumah sakit ini terletak di Rafah dan merupakan institusi medis utama di daerah kepadatan penduduk yang tinggi mencapai 250 ribu jiwa.

    Lukman mengatakan, pembangunan kembali rumah sakit ini membutuhkan biaya Rp20 miliar. “Insyaallah dengan kolaborasi berbagai lembaga nasional dan internasional dalam waktu 6-12 bulan bisa dibangun kembali rumah sakit ini,” ucapnya.

    Ketua MUI Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarmoto menyatakan pembangunan kembali rumah sakit ini bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga menjaga fungsi sejarahnya.

    “Sekarang tinggal menghitung kebutuhan dananya. Saya akan menyampaikan hal ini kepada MPR/DPR agar pemerintah juga turut berkontribusi. Jangan sampai hanya lembaga amil zakat yang membantu, sementara pemerintah hanya memberikan apresiasi,” ujarnya.

    Dia juga berencana membawa proyek ini ke dalam forum Konferensi Asia-Afrika mendatang agar mendapatkan dukungan lebih luas.

  • Permudah akses kesehatan mustahik, BAZNAS RI resmikan RSB di Pesawaran

    Permudah akses kesehatan mustahik, BAZNAS RI resmikan RSB di Pesawaran

    Foto: Istimewa

    Permudah akses kesehatan mustahik, BAZNAS RI resmikan RSB di Pesawaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 30 Januari 2025 – 19:35 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama BAZNAS Pesawaran meresmikan Rumah Sehat BAZNAS (RSB) untuk memberikan kemudahan dan memfasilitasi akses kesehatan gratis bagi mustahik, di Pesawaran, Provinsi Lampung, Kamis (30/01).

    Hingga kini, terdapat 30 Rumah Sehat BAZNAS di seluruh Indonesia, 23 RSB sudah berjalan dan beroperasi, dan 7 RSB lainnya dalam proses launching. Sampai Januari 2025, total sebanyak 362.690 jiwa lebih telah menerima manfaat dari layanan kesehatan Rumah Sehat BAZNAS di seluruh Indonesia yang telah beroperasi.

    Turut hadir dalam acara tersebut Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, Bupati Kabupaten Pesawaran Dr. H. Dendi Ramadhona, ST.,M.,Tr.,IP, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. Ir. H.M Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec., Ph.D., Ketua BAZNAS Provinsi Lampung DR. Drs. H. Iskandar Zulkarnain, M.H., serta Ketua BAZNAS Kabupaten Pesawaran Hi. A. Hamid, S., S.H., M.M.

    Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA dalam sambutannya mengatakan kehadiran RSB Kabupaten Pesawaran ini dalam rangka memberikan jaminan pelayanan kesehatan gratis bagi para mustahik.

    “Dengan adanya RSB Kabupaten Pesawaran ini, kami ingin agar mustahik dapat mendapatkan layanan kesehatan yang terbaik,” kata Kiai Noor, seperti dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com.

    Lebih lanjut, Kiai Noor menambahkan, semua RSB hadir untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, di antaranya pemberian vitamin, penyuluhan kesehatan, pendampingan, skrining kesehatan, khitanan massal, hingga operasi katarak.

    “Siapa pun yang memenuhi kriteria mustahik, akan langsung mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa dipungut biaya,” ucap Kiai Noor.

    “Adanya RSB di Kabupaten Pesawaran ini merupakan wujud nyata BAZNAS untuk terus memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat miskin di Indonesia, khususnya melalui peningkatan akses kesehatan,” tambahnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kabupaten Pesawaran Dr. H. Dendi Ramadhona, ST.,M.,Tr.,IP, mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS RI dan BAZNAS Kabupaten Pesawaran atas dibangunnya Rumah Sehat BAZNAS di Kabupaten Pesawaran.

    Menurutnya, saat ini kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi umat manusia, akan tetapi bagi kaum duafa seringkali sulit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.

    “Hadirnya RSB Pesawaran ini merupakan kebanggaan masyarakat Kabupaten Pesawaran. Kami berharap dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat khususnya kaum duafa di Kabupaten Pesawaran,” imbuhnya.

    Sementara itu, Ketua BAZNAS Kabupaten Pesawaran Hi. A. Hamid, S., S.H., M.M mengungkapkan rasa syukur atas peresmian Rumah Sehat BAZNAS Kabupaten Pesawaran.

    “Kehadiran RSB Pesawaran diharapkan mampu memberikan akses pelayanan kesehatan gratis yang layak bagi para mustahik,” jelasnya.

    Pihaknya juga mengatakan RSB Pesawaran dapat menjadi solusi nyata bagi masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan akses kesehatan yang baik.

    Adapun 23 RSB yang sudah beroperasi di antaranya, RSB Sumatra Utara, Batam, Lampung Tengah, Pesawaran, Jakarta, Banten, Kota Bogor, Cirebon, Yogyakarta, Kendal, Sidoarjo, Sragen, Brebes, Karanganyar, Pangkal Pinang, Sambas, Berau, Makassar, Lombok, Bima, Palu, Parigi Moutong, dan Papua. Ke depan, ada 7 RSB yang akan disiapkan, yakni RSB Sarolangun, Kepulauan Riau, Palembang, Mamuju Tengah, Pohuwato, Kabupaten Bogor, dan Masjid Istiqlal.

    Sumber : Sumber Lain

  • Kapan Malam Nisfu Syaban 2025? Ini Penjelasan dan Amalannya

    Kapan Malam Nisfu Syaban 2025? Ini Penjelasan dan Amalannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Malam Nisfu Syaban atau Syakban adalah salah satu malam yang penuh dengan keberkahan dalam tradisi Islam. Di malam ini, umat muslim meyakini bahwa Allah Swt menurunkan rahmat-Nya dengan melimpahkan ampunan kepada hamba-hamba-Nya yang berdoa dan memohon pertolongan.

    Selain sebagai waktu yang istimewa untuk beribadah, malam Nisfu Syaban juga menjadi momen untuk merenung, memperbanyak doa, dan membersihkan hati dari segala dosa.

    Bagi umat Islam, malam Nisfu Sayban memiliki makna spiritual yang dalam, mengingatkan mereka akan pentingnya taubat, istighfar, serta mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Ramadan yang penuh dengan rahmat.

    Lantas, kapan sebenarnya malam Nisfu Syaban pada 2025? Berikut jadwal pelaksanaan Nisfu Syaban yang jatuh pada Februari 2025, lengkap dengan amalannya.

    Kapan Malam Nisfu Syaban 2025?

    Mengutip dari laman Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Nisfu Syaban berarti pertengahan bulan Syaban. Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2025, 15 Syaban 1446 H jatuh pada tanggal 14 Februari 2025. Dengan demikian, malam Nisfu Syaban dimulai setelah Magrib pada 14 Syaban 1446 H, yaitu pada Kamis (13/2/2025) setelah waktu Magrib.

    Kapan Puasa Nisfu Syaban 2025?

    Puasa Nisfu Syaban adalah ibadah sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah. Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2025, puasa Nisfu Syaban bisa dilaksanakan pada 15 Syaban 1446 H, yang bertepatan dengan Jumat (14/2/2025) siang.

    Amalan Malam Nisfu Syaban

    Malam Nisfu Syaban adalah malam yang penuh keberkahan, di mana umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Berikut adalah beberapa amalan yang dapat dilakukan pada malam Nisfu Syaban, lengkap dengan hadis atau ayat Al-Qur’an yang mendukungnya:

    1. Salat malam

    Pada malam Nisfu Syaban, disunahkan untuk melakukan salat malam (qiyamul lail). Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah pada malam ini.

    Dari Aisyah Ra, ia berkata: “Rasulullah SAW tidak pernah tidur pada malam 15 Syaban. Beliau memperbanyak ibadah di malam itu” (HR Ibn Majah).

    2. Memohon ampunan dan doa

    Salah satu amalan utama pada malam Nisfu Syaban adalah berdoa dan memohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan.

    Dari Aisyah Ra, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Pada malam Nisfu Syaban, Allah memandang makhluk-Nya dan memberikan ampunan kepada semua hamba-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan” (HR Ibn Majah).

    3. Membaca Al-Qur’an

    Membaca Al-Qur’an di malam Nisfu Syaban juga dianjurkan, karena malam ini merupakan malam yang penuh berkah. Allah berfirman:

    إِنَّاۤ أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ

    Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang penuh berkah. Sesungguhnya Kami adalah pemberi peringatan.” (QS Ad-Dukhan: 3).

    Meskipun ayat ini mengacu pada malam Lailatul Qadar, namun banyak ulama yang menyebutkan malam Nisfu Syaban juga penuh berkah seperti malam-malam istimewa lainnya.

    4. Bertobat dan memperbanyak zikir

    Malam Nisfu Syaban adalah waktu yang tepat untuk bertaubat dengan sungguh-sungguh serta memperbanyak zikir kepada Allah.

    Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah melihat kepada hamba-hamba-Nya pada malam Nisfu Syaban, lalu Dia mengampuni seluruh dosa hamba-Nya kecuali dua orang: orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan” (HR Ibn Majah).

    5. Berdoa untuk kebaikan dunia dan akhirat

    Umat Islam dianjurkan untuk memohon kebaikan dunia dan akhirat pada malam ini, agar segala doa yang dipanjatkan terkabul.

    Rasulullah bersabda: “Pada malam Nisfu Syaban, Allah memerintahkan para malaikat untuk memanggil, ‘Apakah ada orang yang memohon ampunan, maka akan Aku ampuni? Apakah ada orang yang meminta sesuatu, maka akan Aku beri?” (HR Ibn Majah).

    Malam Nisfu Syaban adalah waktu yang penuh berkah, di mana Allah memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang benar-benar berdoa dan bertaubat. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memanfaatkan malam ini dengan ibadah yang maksimal.

  • Organisasi POROZ Bakal Kolaborasi untuk Memaksimalkan Pemanfaatan Zakat

    Organisasi POROZ Bakal Kolaborasi untuk Memaksimalkan Pemanfaatan Zakat

    Jakarta

    Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ) bakal terus memperkuat semangat kolaborasi organisasi masyarakat (ormas). Langkah itu bertujuan untuk zakat bisa menghadirkan banyak manfaat bagi mereka yang membutuhkan.

    Hal tersebut diungkapkan oleh, Ketua Umum POROZ, KH. Bukhari Muslim mengatakan sudah banyak Lembaga Amil Zakat (LAZ) ormas yang bergabung. Saat ini, sudah ada tujuh LAZ ormas anggota POROZ, termasuk Lazismu, Lazisnu, BMH, LAZ Persis, LAZ Dewan Da’wah, WIZ, dan LAZ Al-Irsyad.

    Bahkan ormas lain seperti Syarikat Islam, Persatuan Umat Islam (PUI), dan Al-Ittihadiyah menyatakan kesanggupan untuk bergabung. Hal itu diungkapkan olehnya saat Munas III POROZ di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (28/1/2025).

    “Kalau nanti semua ormas punya LAZ, maka akan ada 70 LAZ Ormas anggota POROZ,” ungkap Bukhari dalam keterangan tertulis, Kamis (30/1/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, POROZ meluncurkan buku ‘Kiprah & Jejak Langkah Kolaborasi Kebaikan POROZ’. Terbitnya buku tersebut, diharapkan lahir inspirasi baru bagi seluruh elemen masyarakat untuk terus bersinergi dalam menebar kebaikan.

    “Kami yakin, semakin banyak yang bersatu, semakin besar manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat,” tutur Bukhari.

    Prof. Abdul mengatakan pentingnya pemanfaatan digitalisasi untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat. Sehingga zakat bisa menghadirkan solusi jangka pendek hingga panjang.

    “Zakat bisa menjadi solusi jangka pendek, menengah, dan panjang secara berkelanjutan,” ujar Prof. Abdul.

    “Sehingga mampu membangun fondasi ekonomi kokoh bagi generasi mendatang,” jelasnya.

    Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI, KH. Ahmad Sudrajat menegaskan bahwa POROZ bukan sekadar nama. Menurutnya, inisiatif ini bagaikan semesta yang digerakkan oleh kehendak Allah SWT memperlihatkan bagaimana berbagai ormas besar seperti Muhammadiyah, Persis, NU, Dewan Da’wah, Al-Irsyad, Hidayatullah, dan Wahdah dapat bersatu.

    Ahmad mengingatkan pula bahwa memperkuat manajemen, tata kelola, mutu SDM, jaringan, dan infrastruktur adalah pekerjaan rumah bagi para pegiat zakat.

    “Kolaborasi adalah kunci. Kita harus bersatu dalam gerakan zakat,” tutup Ahmad Sudrajat.

    (ega/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu