ANTARA – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pangkalpinang memberikan bantuan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) nonprosedural dari Myanmar di Pangkalpinang, Kamis (27/3). Bantuan berupa uang tunai senilai Rp400.000 per orang tersebut diberikan kepada 49 orang PMI nonprosedural asal Kota Pangkalpinang yang baru saja dipulangkan pada Jumat (21/3) lalu. (Chandrika Purnama Dewi/Chairul Fajri/Gracia Simanjuntak)
Event: Zakat Fitrah
-

Salurkan zakat ke Cilincing, Menko PM: Zakat alat entaskan kemiskinan
ANTARA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mendistribusikan zakat fitrah kepada warga Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (27/3). Dalam kesempatan tersebut, ia mengatakan zakat dapat menjadi alat untuk membantu mengentaskan warga dari kemiskinan. (Sanya Dinda Susanti/Azhfar Muhammad Robbani/Rizky Bagus Dhermawan/Gracia Simanjuntak)
-

BCA dan BAZNAS kerja sama layanan ZIS melalui aplikasi MyBCA
Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.
BCA dan BAZNAS kerja sama layanan ZIS melalui aplikasi MyBCA
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Rabu, 26 Maret 2025 – 16:20 WIBElshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menjalin kerja sama dengan PT Bank Central Asia Tbk (Bank BCA) memberikan kemudahan layanan zakat, infak, dan sedekah melalui aplikasi MyBCA, sebagai dukungan terhadap Gerakan Cahaya Zakat.
Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., bersama Direktur Bank BCA John Kosasih dan Antonius Widodo Mulyono di Kantor BAZNAS RI, Jakarta, pada Kamis (20/3/2025).
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan, kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam upaya meningkatkan kemudahan akses bagi masyarakat untuk menunaikan kewajiban dan amal ibadah mereka melalui kanal digital yang modern dan efisien.
“Penggunaan platform digital dalam transaksi keuangan telah menjadi kebutuhan yang tak terelakkan. Oleh karena itu, BAZNAS bersama BCA berinisiatif memanfaatkan platform myBCA untuk memfasilitasi masyarakat dalam menyalurkan ZIS dengan lebih mudah dan cepat,” ujar Kiai Noor.
Kiai Noor berharap, kerja sama yang terjalin antara BAZNAS RI dengan Bank BCA dalam kemudahan layanan ZIS diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menunaikan ZIS melalui kanal digital.
“Dengan semakin mudahnya akses dan proses penyaluran ZIS, diharapkan pengumpulan dana ZIS akan meningkat, sehingga lebih banyak lagi program-program sosial dan pemberdayaan yang dapat dijalankan oleh BAZNAS untuk kesejahteraan umat,” ucap Kiai Noor.
Direktur Bank BCA John Kosasih menambahkan, Bank BCA berkomitmen mendukung Gerakan Cahaya Zakat dari BAZNAS melalui penyediaan layanan pembayaran zakat, infak, dan sedekah via berbagai produk dan layanan. Selama ini, BCA dan BAZNAS telah bekerja sama dalam pengumpulan zakat, infak, dan sedekah melalui metode BCA Virtual Account dan transfer ke rekening BCA.
“Kini, BCA memperluas layanan tersebut dengan menghadirkan opsi pembayaran zakat, infak, dan sedekah via BAZNAS di fitur “bayar dan isi ulang” aplikasi myBCA. Langkah ini bertujuan untuk mendukung BAZNAS dalam meningkatkan layanan transaksi ZIS dengan solusi digital yang aman, nyaman, mudah, dan dapat diakses luas,” kata John Kosasih.
Pembayaran zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS via myBCA bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Nasabah masuk ke dalam aplikasi myBCA
2. Pilih fitur “bayar dan isi ulang”
3. Pilih fitur “Donasi & Zakat” dari submenu “Layanan Sosial”
4. Pilih “BAZNAS”
5. Isi detail zakat/infak/sedekah yang hendak dikirim
6. Selesaikan pembayaran“Kami mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS serta seluruh pihak yang telah mendukung terwujudnya kolaborasi ini. BCA mengajak seluruh nasabah menjadikan kemudahan ini sebagai kesempatan untuk berbagi dan berbuat baik. Dengan hanya beberapa langkah mudah di myBCA, kita dapat berkontribusi dalam menolong sesama dan ikut serta dalam upaya menciptakan kesejahteraan sosial,” ujar John Kosasih.
Sumber : Elshinta.Com
-

Prabowo dan jajaran kabinet Merah Putih serahkan zakat melalui Baznas
Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, beserta sejumlah jajaran menteri dan pejabat Kabinet Merah Putih menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
Berdasarkan pantauan ANTARA, Prabowo menyerahkan zakat didampingi oleh Ketua Baznas RI Noor Achmad. Presiden juga terlihat membaca niat zakat pada proses penyerahan zakat tersebut.
Pada momen tersebut, Wapres Gibran juga menyerahkan zakat. Usai Presiden dan wapres, sejumlah menteri dan pejabat Kabinet Merah Putih bergiliran melakukan penyerahan zakat melalui Baznas.
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnya peran zakat dalam membantu masyarakat yang masih menghadapi kesulitan hidup. Presiden menilai bahwa banyak saudara sebangsa yang berjuang memenuhi kebutuhan hidup dan mengatasi kondisi yang kurang baik.
“Marilah kita berdoa buat mereka, marilah kita mengulurkan tangan buat mereka. Salah satunya adalah dengan berzakat, berinfak, dan bersedekah. Dengan berzakat kita akan memperdalam rasa syukur dan terima kasih kita kepada Allah SWT atas segala karunia yang telah diberikan kepada kita,” ucap Prabowo.
Selain itu, Prabowo menyampaikan zakat juga menjadi sarana berbagi dengan sesama, menolong kaum duafa, dan meringankan beban hidup mereka.
Zakat disebut sebagai cerminan semangat gotong royong dan upaya mengurangi ketimpangan sosial, sekaligus wujud keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan.
Prabowo berharap zakat yang dikeluarkan dapat menyempurnakan ibadah Ramadhan serta meningkatkan ketakwaan.
“Semoga zakat yang kita keluarkan akan menyempurnakan ibadah Ramadhan kita serta meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT,” kata Kepala Negara.
Lebih lanjut Presiden juga mengatakan bahwa potensi zakat di Indonesia masih sangat besar, mencapai Rp327 triliun, sementara realisasi penerimaan tahun ini telah mencapai Rp41 triliun.
Menurutnya, dengan perhitungan yang ada, kemiskinan absolut dapat dihapuskan dengan dana sekitar Rp30 triliun.
“Dalam perhitungan kita, kita dapat menghilangkan kemiskinan absolut hanya dengan sekitar Rp30 triliun. Bayangkan kita bisa hilangkan tahun ini juga kemiskinan ekstrem. Berarti saudara-saudara peran dari Baznas sangat penting, sangat strategis,” ucap Presiden.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Ketua Baznas RI Noor Achmad mengatakan bahwa pada tahun ini potensi zakat nasional sebesar Rp327 triliun. Namun pihaknya hingga saat ini baru bisa mengumpulkan zakat sebesar Rp41 triliun.
Adapun para pembayar zakat atau muzaki juga terus meningkat. Dia menyampaikan bahwa pada 2021 jumlah muzaki sebesar 10 juta orang. Namun pada 2024 jumlahnya bertambah menjadi 28,1 juta orang.
Noor menilai hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki kesadaran untuk berbagi kepada sesama.
“Jadi artinya masyarakat Indonesia masyarakat yang luar biasa, yang Insya Allah tidak akan menyimpan hartanya, tapi ada sebagian yang ditujukan kepada saudara yang membutuhkan,” ucapnya.
“Alhamdulillah dari situ kami bisa melakukan banyak program untuk ekonomi, untuk kesehatan, untuk pendidikan dan lain sebagainya,” sambung dia.
Sejumlah menteri dan pejabat yang hadir dalam acara ini di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar.
Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti, Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad, dan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif Yovie Widianto.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025 -

Serahkan Zakat, Prabowo: Kemiskinan Ekstrem Bisa Dihapus Dengan Rp30 Triliun
Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Istana Negara, Kamis (27/3/2025).
Orang nomor satu di Indonesia itu mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk tidak hanya fokus pada ibadah pribadi, tetapi juga memikirkan nasib saudara-saudara yang tengah berjuang dalam kesulitan.
Presiden Ke-8 RI itu juga menekankan pentingnya zakat sebagai sarana untuk mengurangi ketimpangan sosial dan mendorong pemerataan kesejahteraan.
“Zakat adalah cerminan dari sikap gotong royong, upaya untuk mengurangi kemiskinan ekstrem dan menciptakan keadilan sosial,” ucapnya dalam forum itu.
Dia juga mengapresiasi peran Baznas yang telah bekerja keras, baik di dalam negeri maupun luar negeri, seperti di Palestina, untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Selain itu, Prabowo menegaskan pentingnya pengelolaan zakat yang transparan dan efektif.
“Pengelolaan zakat harus dilakukan dengan sebersih-bersihnya, harus sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan,” tegasnya.
Prabowo juga berharap agar sektor ini semakin diperkuat, dengan melibatkan peran lebih banyak pihak, termasuk Kementerian dan Lembaga yang memiliki otoritas untuk menyalurkan dana zakat secara lebih optimal.
Menurut laporan Baznas, potensi zakat di Indonesia tahun ini diperkirakan mencapai Rp327 triliun, dengan estimasi penerimaan sekitar Rp41 triliun.
Prabowo mengungkapkan bahwa dengan pengelolaan yang tepat, Indonesia dapat menghilangkan kemiskinan ekstrem hanya dengan sekitar Rp30 triliun.
“kita dapat menghilangkan kemiskinan absolut hanya dengan sekitar Rp30 triliun. Bayangkan kita bisa hilangkan tahun ini juga,” pungkas Prabowo.
-

THR Bukan Cuma Buat Lebaran, Begini Cara Biar Berguna Sampai Lama!
Jakarta: Tunjangan Hari Raya (THR) sering kali dihabiskan begitu saja untuk belanja kebutuhan Lebaran.
Padahal, jika dikelola dengan baik, uang THR bisa menjadi instrumen penting untuk perlindungan finansial di masa depan.
Bagaimana cara memanfaatkannya secara optimal? Simak tips berikut dilansir dari Antara!
1. Jangan habis sebelum lebaran!
Menurut Head of Marketing, Communications, and Customer Management Prudential Syariah, Adhi Nugraha Sugiharto, banyak orang menghabiskan THR untuk berbagai kebutuhan Lebaran seperti mudik, makanan, dan belanja. Sayangnya, tanpa pengelolaan yang baik, THR bisa cepat habis bahkan sebelum Lebaran tiba.Survei YouGov “Ramadan 2025 – How Indonesians Plan to Spend and Give This Festive Season” menunjukkan bahwa 58 persen masyarakat Indonesia memilih menabung sebagian dari THR mereka, sedangkan sisanya lebih memilih membelanjakannya.
Ini menunjukkan kesadaran masyarakat dalam mengelola keuangan semakin meningkat.
“Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, THR bisa saja habis lebih cepat, bahkan sebelum Lebaran tiba,” ujar Adhi.
2. Sisihkan untuk tabungan dan investasi
Menggunakan THR untuk tabungan dan investasi adalah langkah bijak agar tidak hanya habis untuk konsumsi. Dengan menyisihkan sebagian untuk dana darurat atau investasi, kamu bisa menciptakan keamanan finansial jangka panjang.
Jika ingin investasi yang aman dan mudah, bisa mempertimbangkan emas, reksa dana, atau deposito syariah. Dengan begitu, THR bukan hanya bermanfaat saat Lebaran, tetapi juga untuk masa depan.
3. Lengkapi proteksi finansial dengan asuransi
Selain menabung dan berinvestasi, THR juga bisa digunakan untuk memperkuat perlindungan finansial. Menurut Adhi, asuransi syariah dapat menjadi pilihan bagi mereka yang ingin melengkapi proteksi selain BPJS Kesehatan atau asuransi kantor.
“Asuransi ini dapat dipertimbangkan bagi mereka yang menjadi pencari nafkah utama atau banyak membantu perekonomian keluarga,” kata Adhi.
Jika sudah memiliki asuransi kesehatan, pertimbangkan untuk menambah asuransi jiwa syariah. Proteksi ini memberikan perlindungan jika terjadi risiko kehilangan sumber penghasilan akibat sakit atau kecelakaan. Apalagi saat musim mudik Lebaran, risiko kecelakaan meningkat, sehingga memiliki perlindungan tambahan bisa menjadi langkah yang bijak.
4. Pastikan THR digunakan dengan bijak
Agar THR tidak hanya sekadar lewat begitu saja, berikut beberapa cara bijak mengelolanya:
– Alokasikan sesuai kebutuhan seperti untuk zakat, kebutuhan Lebaran, tabungan, dan investasi.
– Hindari belanja impulsif
– Gunakan THR untuk hal yang memberikan manfaat jangka panjang, bukan hanya kepuasan sesaat.
Dengan pengelolaan yang baik, THR bukan hanya membawa kebahagiaan sesaat, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang untuk keuanganmu dan keluarga. Jadi, mau pakai THR untuk apa tahun ini?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(ANN)
-

Lazismu: Daya Beli Masyarakat Menurun, Semangat Berzakat, Infak dan Bersedekah Tetap Tinggi – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meski kondisi ekonomi dunia diwarnai ketidakpastian global yang memengaruhi daya beli masyarakat, tren zakat, infak dan sedekah masih menunjukkan pergerakan yang positif.
Ini artinya kepedulian umat terhadap sesama tetap tinggi.
“Jadi meskipun ada banyak tantangan, masyarakat masih memiliki semangat yang tinggi untuk berzakat dan bersedekah,” kata Ketua Badan Pengurus Lazismu, Ahmad Imam Mujadid Rais di sela-sela penandatanganan perjanjian kerja sama BCA dan Lazismu di Jakarta belum lama ini.
Penandatangann kerjasama dihadiri Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Muhadjir Effendy, Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah M Izzul Muslimin, Direktur Utama Lazismu Ibnu Tsani, Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono, dan Direktur BCA Santoso.
Dikatakannya, kerja sama dengan lembaga keuangan seperti BCA menjadi langkah strategis untuk memfasilitasi potensi zakat yang belum tergarap maksimal.
“Kami berharap melalui kolaborasi ini, kami dapat mendorong lebih banyak umat untuk berpartisipasi dalam program zakat dan amal,” kata Rais.
Dikatakannya, melalui platform BCA, Lazismu dan lembaga zakat Muhammadiyah berupaya mengoptimalkan potensi zakat yang masih banyak belum tergarap.
Saat ini potensi zakat nasional diperkirakan mencapai Rp367 triliun, angka yang terhimpun saat ini baru mencapai sekitar Rp41 triliun.
“Oleh karena itu, upaya penggalangan dana zakat melalui platform digital ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi umat Muslim di seluruh Indonesia,” katanya.
Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono mengatakan, kerja sama ini tidak hanya dilihat dari segi digitalisasi, tetapi juga dalam hal memperkuat komunikasi antara lembaga keuangan dan organisasi sosial.
“Kami berkomitmen untuk mendukung berbagai inisiatif kemanusiaan, dan dengan adanya dukungan penuh dari Lazismu, kami optimistis akan ada peningkatan jumlah donasi zakat dan amal melalui platform digital,” katanya.
Ditambahkannya, fitur pembayaran ZIS via Lazismu di aplikasi myBCA dimaksudkan mengoptimalkan pengumpulan zakat, infak, serta sedekah.
“Umat Islam di Indonesia dapat dengan mudah melakukan zakat, sedekah, dan infak kapan saja, tanpa khawatir soal waktu,” ujar Widodo.
-

Bersinergi dengan Baznas dan Lazismu, myBCA Hadirkan Fitur Pembayaran Zakat, Infak, dan Sedekah
Jakarta: PT Bank Centra Asia Tbk (BCA) resmi memperkenalkan fitur pembayaran zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di aplikasi digital mereka, myBCA. Inovasi ini hadir guna mempermudah nasabah dalam menunaikan kewajiban zakat, terutama pada bulan suci Ramadan.
Direktur BCA John Kosasih mengungkapkan langkah menghadirkan pembayaran ZIS ini menjadi respons terhadap perkembangan teknologi. Menurutnya, perkembangan teknologi ini terus mengubah cara masyarakat bertransaksi, termasuk dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah.
“Melalui fitur ini, pengumpulan ZIS dapat dilakukan dengan lebih efisien, transparan, dan mudah. Dengan demikian, optimalisasi pengumpulan dana sosial keagamaan dapat tercapai dengan baik,” ujar John Kosasih dalam tayangan program Primetime News di Metro TV, 24 Maret 2025.Fitur pembayaran ZIS di myBCA ini bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu).
Ketua Baznas, Noor Ahmad, menyambut baik inovasi ini. Ia menilai perkembangan digitalisasi sangat membantu masyarakat dalam menunaikan zakat secara praktis.
“Transformasi digital di bidang keuangan semakin maju, dan kami berharap aplikasi kami dapat berintegrasi dengan digitalisasi yang ada di BCA. Dengan begitu, kerja sama antara BCA dan Baznas dapat terus terjalin dan berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi,” ujar Noor Ahmad.
Sambutan positif juga diungkapkan Ketua Badan Pengurus Lazismu, Ahmad Imam Mujadid Rais. Ia menilai kerja sama ini sebagai langkah strategis untuk memperluas jangkauan pengumpulan dana zakat dan infak.
“Kami menargetkan perhimpunan dana zakat secara nasional sebesar Rp80-90 miliar di bulan Ramadan ini. Dengan lebih dari 8 juta pengguna myBCA, kami optimistis target ini dapat tercapai melalui sinergi yang kuat dengan BCA,” kata Ahmad Imam Mujadid Rais.
Fitur pembayaran zakat di myBCA melengkapi layanan sebelumnya yang telah tersedia melalui BCA Virtual Account dan transfer rekening BCA. Dengan adanya fitur ini, diharapkan semakin banyak nasabah yang dapat menunaikan ibadah zakat, infak, dan sedekah secara mudah, aman, dan nyaman melalui platform digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(ROS)


