Event: Zakat Fitrah

  • Pimpinan DPR Harap Idul Fitri Jadi Momen Saling Berbagi Kepedulian – Page 3

    Pimpinan DPR Harap Idul Fitri Jadi Momen Saling Berbagi Kepedulian – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal berharap momen Idul Fitri bukan menjadi sekadar perayaan kemenangan spiritual setelah menjalankan ibadah puasa, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya berbagi dengan sesama, terutama bagi rakyat kecil yang masih menghadapi kesulitan ekonomi.

    “Semoga kebahagiaan Idul Fitri tidak hanya menjadi milik kita sendiri, tetapi juga dirasakan oleh saudara-saudara kita yang membutuhkan,” kata Cucun dalam keterangannya, Selasa (1/4/2025).

    Cucun menegaskan salah satu esensi utama Idul Fitri adalah memperkuat solidaritas sosial, memperbanyak sedekah, dan meningkatkan kepedulian terhadap kaum dhuafa serta masyarakat kurang mampu.

    Karena itu, Cucun mengajak masyarakat Indonesia untuk menjadikan semangat berbagi sebagai bagian di momen Idul Fitri dan juga dalam kehidupan sehari-hari bagi yang berkecukupan. Baik melalui zakat, infak, maupun bentuk kepedulian lainnya.

    “Islam mengajarkan kita untuk saling membantu dan berbagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan. Semangat gotong royong yang telah menjadi tradisi bangsa ini harus terus kita pelihara dan perkuat, terutama di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi sebagian masyarakat,” papar Cucun.

    Pimpinan DPR koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) tersebut pun berharap kebersamaan yang terjalin dalam momen Idul Fitri dapat menjadi pemicu bagi seluruh elemen bangsa untuk bekerja sama dalam mewujudkan kehidupan yang lebih adil dan sejahtera bagi semua. Terutama, kata Cucun, bagi mereka yang berada dalam kondisi ekonomi rentan.

    “Saya mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Idul Fitri sebagai momen refleksi, mempererat persaudaraan, dan memperkuat tekad untuk membangun bangsa yang lebih baik,” sebut Waketum PKB itu.

  • Bawa 12 Ton Bantuan, Baznas Kirim Personel Bantu Korban Gempa Myanmar

    Bawa 12 Ton Bantuan, Baznas Kirim Personel Bantu Korban Gempa Myanmar

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengirim tim kemanusiaan untuk membantu korban bencana gempa bumi di Myanmar. Tim ini dipimpin oleh Kepala Biro Umum dan Protokoler Baznas Tito Kurniawan dan tergabung dalam tim aju.

    Diketahui, tim aju merupakan kelompok yang terdiri atas personel terbatas untuk bertugas sebagai perwakilan awal Pemerintah Indonesia dalam memberikan bantuan darurat kepada masyarakat terdampak gempa di Myanmar.

    Ketua Baznas KH Noor Achmad mengatakan tim kemanusiaan Baznas yang ikut dalam tim aju telah dilepas oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di Kantor BNPB, Senin (31/3/2025).

    “Setelah pelepasan, seluruh personel menjalani vaksinasi tetanus di base off Halim Perdanakusuma. Vaksinasi ini dilakukan sebagai langkah pencegahan terhadap risiko penyakit yang mungkin dihadapi di daerah terdampak bencana,” ujar KH Noor Achmad kepada wartawan, Selasa (1/4/2025).

    KH Noor Achmad mengatakan, tim kemanusiaan Baznas juga mengikuti apel kesiapan yang dipimpin oleh Wakil Menteri Pertahanan, Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan untuk memastikan kesiapan mental dan fisik seluruh personel sebelum diberangkatkan ke wilayah terdampak.

    “Kemudian, pada sore harinya, tim bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma menuju Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh. Tim akan bermalam di Aceh sebelum melanjutkan perjalanan ke Myanmar,” tandas KH Noor Achmad soal bantuan untuk korban gempar Myanmar itu.

    Dia berharap, tim kemanusiaan yang dikirim Baznas dapat memberikan manfaat dan meringankan penderitaan para korban gempa di Myanmar serta membawa kebaikan bagi semua pihak yang membutuhkan bantuan.

    Sementara itu, Wamenhan Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan mengatakan, Indonesia mengirimkan bantuan untuk korban terdampak gempa magnitudo 7,7 di Myanmar, sebanyak 12 ton bantuan.

    Pesawat Hercules yang membawa tim aju dan bantuan kemanusiaan dijadwalkan akan menempuh perjalanan langsung ke Myanmar dengan rute penerbangan Halim PK-Banda Aceh (RON)-Naypyidaw (NPT) dan bergabung dengan tim tanggap darurat di lokasi gempa itu.

  • Gempa Myanmar, Kepala BNPB: WNI Aman, Tidak Ada yang Luka, apalagi Korban Jiwa
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 April 2025

    Gempa Myanmar, Kepala BNPB: WNI Aman, Tidak Ada yang Luka, apalagi Korban Jiwa Nasional 1 April 2025

    Gempa Myanmar, Kepala BNPB: WNI Aman, Tidak Ada yang Luka Apalagi Korban Jiwa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
    BNPB
    )
    Suharyanto
    mengatakan, informasi yang ia dapat sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban luka-luka maupun korban jiwa akibat gempa bumi di Myanmar.
    “Nah, sejauh ini WNI aman, Alhamdulillah baik. Yang luka-luka, apalagi korban jiwa, tidak ada,” kata Suharyanto, dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/4/2025).
    Kendati demikian, Suharyanto meminta awak media untuk memastikan lebih lanjut kepada pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk pembaruan informasi tersebut.
    “Tetapi untuk lebih jelas
    update
    -nya, silakan bertanya ke jajaran Kementerian Luar Negeri,” ujar dia.
    Jenderal TNI bintang tiga ini menuturkan, pemerintah telah mengirimkan bantuan berupa logistik dan personel sejak kemarin.
    Pada hari ini, pemerintah kembali mengirimkan Satgas Kemanusiaan ke Myanmar, yakni sebanyak 73 personel dari berbagai kementerian/lembaga.
    Dirinya mengeklaim, bantuan yang dikirimkan oleh Indonesia sejauh ini adalah yang paling lengkap dibandingkan negara lain.
    “Dan sebagai informasi, yang lengkap ada tim kesehatannya, ada tim pencarian pertolongannya, ada logistiknya, ya sejauh ini baru Indonesia,” ujar dia.
    “Kita patut bangga bahwa pemerintah Indonesia sangat peduli pada masyarakat negara lain yang sedang tertimpa bencana,” sambung Suharyanto.
    Adapun Satgas Kemanusiaan yang dikirim berasal dari BNPB, Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), dan personel TNI.
    Diketahui, gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7,7 melanda Myanmar pada Jumat (28/3/2025).
    Hingga Senin (31/3/2025), jumlah korban tewas telah menembus angka 2.056 jiwa.
    Sementara itu, lebih dari 3.900 orang dilaporkan terluka dan 270 lainnya masih hilang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi Tolak Parsel Lebaran, Beri Cara Ganti Jadi Paket Sembako Buat Warga Jabar Pra-Sejahtera

    Dedi Mulyadi Tolak Parsel Lebaran, Beri Cara Ganti Jadi Paket Sembako Buat Warga Jabar Pra-Sejahtera

    TRIBUNJAKARTA.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menolak parsel Lebaran 2025 dari pihak manapun.

    Politikus Gerindra itu memberi tutorial atau cara agar parsel itu diganti menjadi paket sembako.

    Paket sembako itu nantinya dibagikan kepada masyarakat Jawa Barat pra-sejahtera.

    Menurut Dedi Mulyadi, lebih baik uang untuk membeli parsel tersebut digunakan untuk sedekah ke masyarakat.

    Dedi Mulyadi memberikan contoh, jika parsel senilai Rp1,5 juta, akan lebih baik diganti menjadi paket sembako sebanyak 10 paket.

    Paket-paket sembako ini kemudian dibagikan ke warga Jawa Barat yang membutuhkan.

    “Saya menyarankan paket dibagi 10 masing-masing seharga Rp 150 ribuan, isinya beras atau bahan makanan, lalu dibagikan ke masyarakat,” kata Dedi Mulyadi dalam keterangan resminya, Minggu (30/3/2025).

    Dedi Mulyadi meminta agar paket sembako tersebut diberi tulisan bahwa paket itu adalah bentuk ucapan Lebaran dari gubernur, lalu ditujukan kepada penerima dengan alamat yang jelas.

    Menurut Dedi Mulyadi, hal tersebut agar bisa tepat sasaran kepada masyarakat yang lebih berhak.

    “Beri tulisan Selamat Hari Raya Idul Fitri buat Kang Dedi Mulyadi, paket ini sudah dikirim ke penerima, sebutkan nama dan alamatnya,” kata Dedi Mulyadi.

    Tidak tanggung-tanggung, Dedi Mulyadi mengaku akan turun langsung mengecek pemberian paket sembako tersebut.

    “Bayangkan jika ada yang mengirim 100 parsel (yang dibagi menjadi 10 paket senilai Rp150 ribu), maka akan ada 1.000 paket yang diterima masyarakat,” ucap Dedi Mulyadi.

    Lebaran Dedi Mulyadi

    Dedi Mulyadi senang atas pelaksanaan lebaran pertama di Gasibu, Kota Bandung.

    Biasanya, kata Dedi Mulyadi, dia melaksanakan lebaran di Alun-alun Kian Santang Purwakarta atau di halaman rumahnya di Lembur Pakuan.

    “Ini lebaran pertama yang saya laksanakan bersama warga Kota Bandung. Tadi, saya lihat ada yang dari Lampung, Kalimantan, Karawang, Cianjur dan Garut sengaja salat Idulfitri di Gasibu.”

    “Saya lihat hampir seluruh pelosok Jabar banyak warganya yang datang melaksanakan salat Idulfitri di Gasibu,” katanya, Senin (31/3/2025).

    Hal paling utama, lanjutnya, pada lebaran tahun ini terjadi kenaikan pembayaran zakat fitrah 100 persen.

    Itu menandakan kesadaran dan kemampuan orang untuk membayar zakat semakin meningkat dan kualitas ekonomi masih relatif sangat baik.

    “Ini harus menjadi catatan penting, karena kalau kualitas ekonominya buruk, orang belum tentu bisa membayar zakat fitrah atau bayar zakat lainnya. Alhamdulillah acara malam takbiran pun lancar tak ada peristiwa yang menonjol. Lalu, arus mudik terkelola dengan baik yang menandakan koordinasi lintas sektoral baik antarforkopimda di Jabar maupun pusat dengan daerah berjalan efektif,” ujarnya.

    Dedi Mulyadi setelah melaksanakan salat Idulfitri di Lapangan Gasibu, kemudian berlanjut menggelar open house di Gedung Pakuan.

    Masyarakat pun sudah banyak menunggu untuk bersalaman sekaligus berfoto dengan orang nomor satu di Jabar tersebut.

    Setelah bersalaman, para warga langsung dipersilakan untuk makan yang telah disediakan pihak Gedung Pakuan.(TribunJabar/Wartakota)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 5 Tips Mengelola Uang THR Anak dengan Bijak Zaman Now! – Page 3

    5 Tips Mengelola Uang THR Anak dengan Bijak Zaman Now! – Page 3

    3. Libatkan Anak dalam Keputusan Keuangan

    Agar anak lebih bertanggung jawab atas uang yang mereka miliki, ajak mereka berdiskusi dalam mengambil keputusan keuangan. Bantu mereka menentukan berapa persen yang sebaiknya ditabung, dibelanjakan, atau didonasikan.

    Saat akan membeli sesuatu, ajak anak untuk memilih sendiri barang yang ingin mereka beli dan biarkan mereka membayarnya sendiri. Pengalaman ini akan mengajarkan mereka konsekuensi dari setiap keputusan keuangan yang diambil.

    4. Ajarkan Konsep Berbagi

    Selain menabung dan berbelanja, ajarkan anak pentingnya berbagi dengan sesama. Kenalkan konsep zakat, infak, dan sedekah sebagai bagian dari tanggung jawab sosial.

    Ajak mereka berdonasi ke panti asuhan, berbagi makanan dengan orang yang membutuhkan, atau bentuk kebaikan lainnya. Dengan begitu, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang dermawan dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

     

  • Rutin Berzakat Lewat Dompet Dhuafa, Pasutri Ini Rasakan Keberkahan dan Kemudahan Layanan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Maret 2025

    Rutin Berzakat Lewat Dompet Dhuafa, Pasutri Ini Rasakan Keberkahan dan Kemudahan Layanan Nasional 31 Maret 2025

    Rutin Berzakat Lewat Dompet Dhuafa, Pasutri Ini Rasakan Keberkahan dan Kemudahan Layanan
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Pasangan suami istri (Pasutri), Eko dan Aida, telah rutin menunaikan
    zakat
    melalui
    Dompet Dhuafa
    sejak 2008. Mereka memilih lembaga ini karena dinilai memiliki program yang terstruktur dan transparan.
    Dompet Dhuafa menawarkan layanan Jemput
    Zakat
    , yang memungkinkan masyarakat
    menunaikan zakat
    tanpa perlu keluar rumah. Layanan ini tetap tersedia hingga 1 Syawal 1446 Hijriah.
    Eko pertama kali mengenal Dompet Dhuafa saat membayar zakat lewat konter di pusat perbelanjaan ibu kota. Sebelumnya, ia sempat menyalurkan zakat melalui beberapa lembaga lain.
    Namun, setelah mencermati berbagai program, ia merasa Dompet Dhuafa lebih konsisten dan terorganisir.
    “Kayaknya lebih teratur,” kata Eko dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (31/3/2025).
    Menurutnya, zakat tidak hanya kewajiban, tapi juga bentuk syukur. Ia bahkan mulai menambah nominal zakat secara bertahap, meski penghasilannya saat itu belum memenuhi nisab.
    “Saya tambahkan (nominal zakat) sedikit demi sedikit biar jadi sedekah. Meski begitu, penghasilan saya malah meningkat,” ujarnya.
    Kini, keluarga Eko secara rutin menggunakan layanan Jemput Zakat untuk menunaikan
    zakat mal
    dan zakat usaha dari rumah. Hal yang sama juga dilakukan istrinya, Aida.
    Pada Selasa (25/3/2025), Aida kembali menunaikan zakat mal melalui layanan tersebut. Ia mengaku memilih Dompet Dhuafa karena lembaga ini terbuka dalam pelaporan.
    “Transparan, ada laporannya, ada buletin. Zakat (mengalir) ke mana saja jelas, dan kayaknya realisasinya nyata,” ucap Aida.
    Selain zakat usaha, Eko juga menyalurkan dana abadi umat untuk membantu rakyat Palestina. Menurutnya, kondisi di sana sangat memprihatinkan dan membutuhkan uluran tangan.
    “Orang Palestina sedang sangat membutuhkan. Syukur-syukur nanti mereka bisa merdeka dan makmur,” katanya.
    Tak hanya itu, Eko juga menunaikan
    wakaf
    sebagai bentuk bakti kepada ayahnya yang telah wafat. Ia berharap, pahala dari wakaf bisa menjadi amalan jariah.
    “Dulu belum bisa membalas jasa orangtua. Ini sebagai balas budi, biar tetap bisa berbakti,” tuturnya.
    Selama bertahun-tahun, mereka merasa layanan Jemput Zakat sangat memudahkan. Selain praktis, pembayaran zakat juga terasa lebih khidmat karena disertai doa dari petugas Dompet Dhuafa.
    “Di gawai memang mudah, tapi rasanya lebih senang dijemput langsung,” ujar Eko.
    Hal serupa dirasakan Aida. Meski tersedia aplikasi, ia merasa doa langsung dari amil membuat proses zakat lebih bermakna.
    “Lebih afdal, lebih terasa. Beda rasanya dibanding doa sendiri,” ujarnya.
    Saat akan melafalkan niat zakat, Aida bahkan sempat menahan tangis. Ia menganggap zakat sebagai cara menyucikan harta sekaligus investasi akhirat.
    “Saya terharu, sampai detik ini masih bisa bayar zakat mal. Alhamdulillah, dimudahkan dan dilancarkan,” katanya.
    Baginya, menunaikan zakat juga menjadi latihan menahan hawa nafsu. Ia menyebut zakat sebagai “jalan menuju surga”.
    Eko dan Aida berharap, Dompet Dhuafa terus amanah dalam menyalurkan zakat kepada mereka yang berhak. Mereka juga mendukung program pemberdayaan agar penerima manfaat kelak dapat menjadi muzakki.
    “Zakat bukan cuma kewajiban. Ini bagian dari perjalanan spiritual,” kata Eko.
    Melalui zakat, menurut mereka, kebaikan akan terus mengalir, membuka pintu rezeki, dan memberi harapan bagi kehidupan yang lebih baik
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Amalan yang Sunnah Dilakukan saat Bulan Syawal, Mulai dari Puasa hingga Bersedekah – Halaman all

    Amalan yang Sunnah Dilakukan saat Bulan Syawal, Mulai dari Puasa hingga Bersedekah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Memasuki bulan Syawal, berikut beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan.

    Syawal adalah bulan kemenangan bagi umat Islam setelah menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadan.

    Bulan Syawal mempunyai keistimewaan sebagai pelengkap ibadah di bulan Ramadhan.

    Maka keberkahannya akan terus mengalir bagi semua muslim.

    Namun terdapat sejumlah amalan yang dapat mendatangkan pahala berlimpah apabila dikerjakan semata-mata karena Allah.

    Mengutip dari Baznas.go.id, berikut amalan-amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan setiap muslim pada bulan Syawal, mulai dari puasa hingga sedekah.

    Amalan Sunnah di Bulan Syawal

    Puasa Syawal 6 Hari

    Puasa enam hari di bulan Syawal memiliki keutamaan seperti puasa sepanjang tahun.

    Seperti yang telah disebutkan dalam riwayat yang berasal dari Abu Ayub Al Anshari, Rasulullah SAW bersabda:

    مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر

    “Barang siapa berpuasa Ramadan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun.”

    (HR Muslim, Imam Ahmad juga meriwayatkan dari hadits Jabir).

    2. Puasa Senin Kamis

    Selain puasa Syawal, beberapa riwayat mengatakan puasa Senin dan Kamis merupakan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW.

    Sebagaimana diriwayatkan Aisyah ra : “Rasulullah SAW sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis.”

    (HR. Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad).

    Mengutip dari buku Puasa Senin-Kamis oleh Mahmud Ahmad Mustafa, hari Senin dan Kamis merupakan hari diperiksanya amal seseorang, diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda :

    “Amal-amal perbuatan itu diajukan (diaudit) pada hari Senin dan Kamis, oleh karena itu aku ingin amal perbuatanku diajukan (diaudit) pada saat aku sedang puasa.” (HR Tirmidzi).

    Para ulama menyebutkan bahwa niat puasa Senin Kamis yang digabungkan dengan puasa Syawal hukumnya adalah boleh dilakukan.

    Puasa Senin Kamis dan puasa Syawal baik untuk digabungkan, diibaratkan seperti niat melakukan sedekah dan silaturahmi. 

    Jika seseorang menggabungkan dua puasa sunnah, maka akan memperoleh pahala dari keduanya.

    Maka umat muslim yang mengerjakannya bisa mendapatkan dua manfaat dari dua aktivitas puasa sunnah tersebut.

    3. Puasa Ayyamul Bidh

    Amalan sunnah di bulan Syawal lainnya adalah puasa Ayyamul Bidh.

    Puasa sunnah ini dikerjakan setiap tangal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah) setiap bulannya.

    Pada riwayat Bukhari yang berasal dari Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash RA disebutkan, salah satu keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh adalah seperti berpuasa sepanjang tahun.

    Keutamaan ini juga dijelaskan dalam riwayat Abu Daud.

    صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

    Artinya:

    “Puasa tiga hari di setiap bulannya adalah seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari).

    Puasa Ayyamul Bidh juga menjadi salah satu dari tiga hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi SAW.

    Sebagaimana tertulis dalam riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW memberikan tiga wasiat kepada salah seorang sahabatnya, Abu Darda.

    أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

    Artinya:

    “Rasulullah SAW berpesan kepadaku tiga hal yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati, yaitu berpuasa setiap tiga hari pada setiap bulannya, mengerjakan dua rakaat salat duha, serta salat witir sebelum tidur.” (HR Bukhari dan Muslim).

    4.  Silaturahmi

    Syawal merupakan bulan yang baik untuk menyambung tali silaturahmi.

    Anjuran untuk menjalin tali silaturahmi disebutkan dalam sebuah hadis dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan ke dalam surga, lantas Rasulullah menjawab :

    تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ

    Artinya:

    “Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Bukhari no. 5983)

    Selain mendapatkan keutamaan berupa kelapangan rezeki dan juga perwujudan keimanan seseorang, menyambung tali silaturahmi juga dapat mencegah diri kita dari dosa yang menjerumuskan kita ke dalam api neraka. Hal ini sesuai dengan apa yang disebutkan dalam hadis dari Abu Bakroh, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

    مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا – مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِى الآخِرَةِ – مِثْلُ الْبَغْىِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ

    Artinya:

    “Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya bagi para pelakunya [di dunia ini] -berikut dosa yang disimpan untuknya [di akhirat]- daripada perbuatan melampaui batas (kezhaliman) dan memutus silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat)” (HR. Abu Daud no. 4902, Tirmidzi no. 2511, dan Ibnu Majah no. 4211, shahih).

    5.  Bersedekah

    Sedekah juga menjadi amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk dilakukan kapanpun.

    Sedekah sebaiknya dilakukan segera sebagai salah satu bentuk ungkapan syukur atas nikmat Allah SWT.

    Amalan ini sangat dicintai Allah, sehingga diberikan balasan dan pahala yang berlipat ganda bagi setiap muslim yang mengerjakannya.

    Dengan melaksanakan sedekah, kita jadi memiliki empati yang tinggi, terhindar dari sifat kikir dan selalu bersyukur, serta membukakan pintu rezeki dari arah manapun.

    Maka sedekah tidak pernah mengurangi harta, dan malah sebaliknya.

    Sedekah justru akan membuka pintu rejeki selebar-lebarnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

    مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

    Artinya :

    “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim no. 2558, dari Abu Hurairah)

    Menurut riwayat lain, Asma’ binti Abi Bakr berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padaku:

    أنفقي أَوِ انْفَحِي ، أَوْ انْضَحِي ، وَلاَ تُحصي فَيُحْصِي اللهُ عَلَيْكِ ، وَلاَ تُوعي فَيُوعي اللهُ عَلَيْكِ

    Artinya :

    “Infaqkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.”

    (Tribunnews.com/Oktavia WW)

  • Mudik di Kampung tak Usah Flexing

    Mudik di Kampung tak Usah Flexing

    GELORA.CO – Masyarakat Indonesia telah mudik ke kampung halamannya masing-masing untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 M. Saat di kampung, mereka pun akan saling bermaaf-maafan dan melakukan silaturrahim dengan sanak famili, saudaranya dan tetangganya.

    Saat merayakan lebaran di kampung, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis pun mengingatkan kepada masyarakat agar menghindari flexing atau memamerkan kekayaannya secara berlebihan.

    “Yang mudik tunjukkan perhatian kita, kepedulian kita berbagi nikmat dengan masyarakat di kampung, hidupkan ekonomi masyarakat. Jangan hanya menunjukkan keberhasilan apalagi flexing,” ujar Kiai Cholil saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (30/3/2025).

    Dia menjelaskan, Idul Fitri ini merupakan ajang bagi umat Islam untuk saling bersilaturrahim dan peduli terhadap sesama.

    “Mari kita sambung silaturrahmi antara kita, kita saling menghalalkan antara kita. Artinya dari berpuasa kita belajar untuk empati dan memaafkan kepada yang lain,” ucap Rais Syuriah PBNU ini.

    Sebelum melakukan Sholat Idul Fitri pada Senin (31/3/2025), Kiai Cholil juga mengingatkan kepada umat Islam untuk mengeluarkan zakat fitrahnya. Karena, zakat fitrah hukumnya wajib bagi umat Islam.

    “Jangan lupa melaksanakan atau mengeluarkan zakat fitrah sebelum sholat dilaksanakan,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Cendikia Amanah Depok ini.

    Selain itu, kiai asal Madura ini juga mengajak kepada umat Islam untuk banyak bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat Ramadhan yang telah berhasil dilalui.

    “Mari kita perbanyak syukur dan banyak tahmid dan juga takbir dan juga tahlil kepada Allah SWT dan bersyukur atas nikmat Ramadhan yang telah kita lalui,” jelas Kiai Cholil. (*)

  • Benarkah Semua Dosa Diampuni Saat Idulfitri?

    Benarkah Semua Dosa Diampuni Saat Idulfitri?

    Jakarta, Beritasatu.com – Idulfitri adalah momen penuh kebahagiaan bagi umat Islam di seluruh dunia. Setelah menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadan, hari raya ini menjadi simbol kemenangan atas hawa nafsu serta kesempatan untuk kembali kepada fitrah.

    Namun, muncul pertanyaan penting, apakah benar pada saat Idulfitri semua dosa manusia dapat diampuni?

    Idulfitri memiliki makna mendalam dalam ajaran Islam. Kata “fitri” berasal dari “fitrah”, yang berarti sifat dasar manusia yang suci. Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an surah Yunus ayat 58:

    قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ

    Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan,’.”.

    Ayat ini menegaskan Idulfitri adalah waktu untuk bersyukur atas rahmat Allah Swt setelah menjalankan ibadah puasa.

    Benarkah Saat Idulfitri Semua Dosa Diampuni?

    Dalam tradisi Islam, Idulfitri sering dikaitkan dengan kesucian dan pengampunan dosa. Rasulullah Saw. bersabda:

    “Barang siapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”. (HR Bukhari dan Muslim)

    Pengampunan dosa saat Idulfitri tidak terjadi secara otomatis, tetapi melalui usaha. Puasa Ramadan menjadi syarat utama, sebagaimana sabda Rasulullah SAW siapa yang berpuasa dengan iman dan mengharap pahala akan diampuni dosa-dosanya.

    Selain itu, zakat fitrah berperan dalam menyempurnakan ibadah Ramadan dengan membersihkan jiwa serta menghapus kesalahan kecil yang terjadi selama berpuasa.
    Pengampunan dosa juga terkait dengan hubungan antarsesama.

    Dosa kepada manusia hanya dapat dihapus jika ada permintaan dan pemberian maaf yang tulus. Namun, menurut Habib Umar bin Hafidz, terdapat empat golongan yang tidak akan diampuni dosanya oleh Allah Swt selama Ramadan dan Idulfitri, kecuali jika mereka bertaubat dengan sungguh-sungguh.

    1. Durhaka kepada orang tua

    Mereka yang tidak menghormati atau menyakiti hati orang tua, tidak memenuhi hak-hak mereka, atau bersikap kasar terhadap mereka.

    2. Pemutus silaturahmi

    Orang yang memutus hubungan kekerabatan atau enggan menjalin hubungan baik dengan keluarga dan kerabatnya.

    3. Peminum minuman keras dan zat memabukkan lainnya

    Individu yang mengonsumsi alkohol atau zat lain yang menyebabkan hilangnya kesadaran dan akal sehat.

    4. Menyimpan dendam terhadap sesama muslim

    Mereka yang memelihara rasa benci atau dendam terhadap sesama muslim tanpa berusaha untuk memaafkan atau berdamai.

    Penting untuk dicatat, meskipun dosa-dosa yang disebutkan di atas tidak diampuni secara otomatis, Allah Swt selalu membuka pintu taubat bagi hamba-Nya yang benar-benar menyesal dan bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.

    Dengan bertaubat sebelum Idulfitri, seseorang dapat berharap mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah Swt. Sehingga, Idulfitri menjadi momen yang benar-benar bermakna, bukan hanya sebagai perayaan, tetapi juga kesempatan untuk kembali kepada kesucian dan ketakwaan yang sejati.

  • Khotbah Idulfitri 2025 di Masjid Istiqlal: Merawat Kemabruran Puasa

    Khotbah Idulfitri 2025 di Masjid Istiqlal: Merawat Kemabruran Puasa

    Jakarta, Beritasatu.com – Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie ditunjuk sebagai khatib dalam salat Idulfitri 2025 kenegaraan yang digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Senin (31/3/2025). Terdapat pesan penting dan menyejukkan dalam ceramahnya tersebut.

    Ahmad Tholabi Kharlie menyampaikan pesan penting setelah melewati Ramadan, yaitu kohesivitas bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi merupakan sebuah tindakan yang harus diusahakan dengan sungguh-sungguh. 

    “Kebersamaan selama bulan Ramadan sejatinya mengandung makna penting, keberkahan lahir dari kebersamaan dan persatuan. Al barokah ma’al jamaah,” kata Ahmad dalam ceramah Idulfitri 2025 yang bertema “Merawat Kemabruran Puasa” di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (31/3/2025).

    Lebih lanjut, Ahmad menyadari bahwa untuk membangun negara yang besar, diperlukan persatuan dan kebersamaan dari seluruh elemen bangsa, sambil tetap mengakui dan menghargai keragaman latar belakang yang ada. 

    Dia juga menekankan pentingnya memahami pandangan sunatullah bahwa manusia diciptakan berbeda-beda, namun perbedaan itu harus dibangun dalam semangat persatuan.

    Selain itu, Ahmad menyoroti pentingnya sikap empati sebagai instrumen utama dalam membangun soliditas dan solidaritas antarwarga negara. 

    Dia juga mengungkapkan data kuantitatif mengenai peningkatan pengumpulan zakat di Indonesia yang terus menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun. 

    “Hal ini memperkuat posisi Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia, berdasarkan laporan World Giving Index pada 2024,” ujarnya melengkapi ceramahnya pada momen Idulfitri 2025.

    Pada tahun ini, tema yang diangkat dalam salat Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah adalah “Menjaga Kemabruran Puasa”.

    Diketahui, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga menjalankan salat Idulfitri di Masjid Istiqlal. Begitu juga tamu lainnya yang hadir, antara lain 28 menteri dan wakil menteri dari Kabinet Merah Putih, 20 duta besar negara sahabat, serta sejumlah tokoh agama, kenegaraan, dan organisasi masyarakat lainnya yang ikut melaksanakan salat Idulfitri 2025 di Masjid Istiqlal.