Event: vaksinasi

  • Jaktim vaksinasi 13 ribu hewan penular rabies hingga September 2025

    Jaktim vaksinasi 13 ribu hewan penular rabies hingga September 2025

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Timur mengungkapkan, sebanyak 13 ribu hewan di wilayah tersebut telah mendapatkan vaksinasi rabies sejak Januari hingga September 2025.

    “Rekapitulasi sejak Januari hingga September tahun ini sebanyak 13.135 hewan penular rabies sudah melakukan vaksinasi rabies,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur Taufik Yulianto saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Vaksinasi dilakukan terhadap berbagai jenis hewan penular rabies seperti anjing, kucing, kera dan musang. Sebanyak 13.135 tersebut terdiri dari 10.833 kucing, 2.218 anjing, 45 kera dan 39 musang.

    Taufik menyebutkan, vaksinasi HPR ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempertahankan status bebas rabies yang dilakukan secara konsisten.

    Karena itu, kegiatan vaksinasi ini dilakukan secara rutin oleh petugas di seluruh kecamatan Jakarta Timur, baik melalui pos pelayanan vaksinasi tetap hingga kegiatan jemput bola ke permukiman warga.

    “Kami terus upayakan secara konsisten melakukan vaksinasi hewan penular rabies termasuk melalui kerja sama dengan komunitas pecinta hewan dan klinik hewan swasta,” ujar Taufik.

    Taufik menjelaskan, tingkat partisipasi masyarakat dalam program vaksinasi rabies tahun ini cukup tinggi.

    Hal tersebut menunjukkan meningkatnya kesadaran warga terhadap pentingnya menjaga kesehatan hewan peliharaan dan mencegah penularan penyakit yang dapat berakibat fatal tersebut.

    “Rabies masih menjadi ancaman jika tidak dicegah. Karena itu, kami terus mengedukasi masyarakat agar memastikan hewan peliharaannya divaksin secara berkala,” katanya.

    Selain vaksinasi, Suku Dinas (Sudin) KPKP Jakarta Timur juga rutin mengadakan sosialisasi tentang bahaya rabies dan cara penanganan bila terjadi gigitan hewan.

    Warga dapat segera mencuci luka gigitan dengan air mengalir dan sabun selama minimal 15 menit. Kemudian melapor ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    Hingga akhir tahun 2025, Sudin KPKP Jakarta Timur (Jaktim) menargetkan cakupan vaksinasi bisa terus bertambah, terutama melalui kegiatan lapangan yang menyasar wilayah padat penduduk dan permukiman padat hewan peliharaan.

    “Harapan kami, seluruh masyarakat berperan aktif dengan membawa hewan peliharaannya ke pos vaksinasi terdekat. Pencegahan rabies adalah tanggung jawab bersama,” katanya.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ratusan Hewan Peliharaan Jalani Suntik Vaksin Rabies Gratis

    Ratusan Hewan Peliharaan Jalani Suntik Vaksin Rabies Gratis

    Foto Health

    Rafida Fauzia – detikHealth

    Sabtu, 11 Okt 2025 14:30 WIB

    Surabaya – Vaksinasi rabies gratis digelar untuk hewan peliharaan warga di Surabaya. Program ini bertujuan melindungi hewan sekaligus mencegah penularan rabies.

  • Siapa Diana Murni Payapo? Pendukung Jokowi Ajak Demo Pakai BH dan Celana Dalam

    Siapa Diana Murni Payapo? Pendukung Jokowi Ajak Demo Pakai BH dan Celana Dalam

    GELORA.CO – Ajakan demonstrasi hanya mengenakan baju dalam dari seorang pendukung mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Diana Murni Payapo, ramai jadi perbincangan.

    Diana mengancam akan mengajak ratusan perempuan berdemo mengenakan pakaian dalam jika Mabes Polri tak kunjung menyelesaikan kasus dugaan ijazah palsu ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu.

    “Jadi, kalau bisa Mabes Polri cepat menyelesaikan ini, kalau tidak saya organisasi perempuan, kita lima ratus perempuan berencana akan turun memakai BH (Breast Holder) dan celana dalam untuk Mabes Polri. Kita marah karena Pak Jokowi tiap hari di-bully,” kata Diana, dikutip dari akun Instagram @kata_hati165, Minggu (5/10/2025).

    Dalam sebuah konferensi pers, Diana mengaku ajakannya itu hanya spontanitas untuk menarik perhatian publik.

    Ia mengaku kesal terhadap Roy Suryo cs karena tak kunjung ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ijazah palsu Jokowi.

    Padahal, kata dia, Roy Suryo cs sudah dilaporkan Jokowi atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah pada April 2025.

    Baca juga:  Viral Soal Demo Pakai Dalaman, Emak-emak Pendukung Jokowi: Spontanitas Saya, Biar Dapat Perhatian

    “Kemarin itu, spontanitas atas sakit hati kita yang kesal, karena polisi sampai saat ini belum menetapkan status hukum terhadap Roy Suryo cs.”

    “Padahal kan sudah tingkat penyidikan, biasanya itu kan cepat status hukumnya, tapi ini kok lambat sekali,” kata Diana kepada awak media pada Rabu (8/10/2025), dikutip dari tayangan KompasTV.

    “Maksudnya, saya membuat kalimat itu supaya jadi perhatian, saya buat jebakan.”

    “Tujuan saya untuk menjebak orang dengan bahasa supaya ada perhatian. Buktinya, jadi perhatian dengan kalimat ini,” imbuh dia.

    Siapa Diana Murni Payapo?

    Diana Murni Payapo atau Diana diketahui menjabat sebagai Ketua Persatuan Perempuan Peduli Pancasila (P4).

    Dikutip dari akun X resminya, dituliskan P4 didirikan pada 2 Agustus 2019.

    Selama pandemi Covid-19, P4 kerap menggelar acara untuk kaum perempuan.

    Contohnya, saat menjelang HUT RI 17 Agustus 2020, P4 menggelar lomba kebaya bermasker di Sekretariat P4, Jalan Otista 1A, Jatinegara, Jakarta Timur.

    “Tujuan acara ini untuk menyongsong HUT RI pada 17 Agustus sekaligus HUT P4 pada tanggal 2 Aguatus. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mensosialisasikan apa yang dianjurkan pemerintah seperti menggunakan masker dalam pandemi,” jelas Diana, Sabtu (18/7/2020), dilansir TribunJakarta.com.

    P4 juga pernah mengadakan lomba memancing saat Hari Ibu pada Desember 2020, di Jakarta Timur.

    Karena digelar dalam rangka Hari Ibu, lomba tersebut diikuti oleh ibu-ibu sembari mengenakan kebaya.

    Saat pemerintah mewajibkan vaksin Covid-19 di tengah pandemi, P4 termasuk salah satu organisasi yang mendukung.

    Seperti ketika muncul hoaks mengenai vaksin Covid-19 Sinovac, P4 gencar mengajak masyarakat untuk tidak termakan isu palsu.

    P4 menegaskan pihaknya mendukung pemerintah soal vaksin Covid-19 untuk memutus penyebaran virus tersebut.

    “Kita berharap kepada perempuan-perempuan di Indonesia untuk tak percaya hoaks. Kita dukung pemerintah dalam program vaksinasi ini,” ujar Diana, Rabu (6/1/2021), masih dari TribunJakarta.com.

    Baca juga:  Pemuda Patriot Nusantara Desak Polri Serius Tangani Kasus Ijazah Jokowi, Minta Segera Ada Tersangka

    “Kami dari P4 mengajak masyarakat untuk mendukung apa yang dilakukan pemerintah termasuk vaksin Sinovac.”

    “Sebab vaksin ini tak jauh berbeda dengan imunisasi seperti Campak yang sewaktu kecil telah diberikan. Mari menghargai upaya pemerintah yang sudah berusaha keras menghadirkan program vaksinasi Covid-19,” jelas dia.

    Sosok Diana juga pernah muncul ketika ramai pencopotan baliho Rizieq Shihab pada November 2020.

    Pencopotan itu dilakukan oleh pihak terkait sebab tak memiliki izin yang kemudian berujung pro dan kontra.

    Terkait hal itu, Diana mengajak perempuan Indonesia untuk tidak terpengaruh polemik pencopotan baliho Rizieq Shihab.

    Dengan melihat karangan bunga berisi ucapan terima kasih di depan Markas Kodam Jaya, Diana mengajak perempuan agar lebih berpikiran terbuka.

    “Kami dari P4, melihat seperti ini (karangan bunga) kami berterima kasih kepada TNI/Polri yang telah bekerja keras  untuk menurunkan baliho baliho.”

    “Tapi, kami juga menghormati Habib Rizieq sebagai sesama umat muslim ya, kalau bisa peran perempuan harus ada dalam situasi seperti ini,” tutur Diana kepada awak media, Selasa (24/11/2020).

    Diana menegaskan agar polemik ini diserahkan kepada pihak terkait dan mengimbau perempuan di tanah air untuk gencar mensosialisasikan protokel kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

    Pasalnya, bila semakin banyak yang terlibat, kata Diana, maka dikhawatirkan dapat menimbulkan perselisihan yang justru melenceng dari sila ke-3 Pancasila.

    “Masalah ini masuk dalam sila ke-3 tentang Persatuan Indonesia. Sehingga peran perempuan juga sangat penting dalam kondisi saat ini.”

    “Sehingga bagaimana perempuan-perempuan di Indonesia bisa tetap menjaga kedamaian. Kalau bisa tidak seperti itu, berdamai-damai saja. Sebab sekarang ini kan juga situasi Covid-19,” tandasnya.

  • Hewan penular rabies divaksinasi rabies di Kramat Jati

    Hewan penular rabies divaksinasi rabies di Kramat Jati

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Pelaksana Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, melakukan vaksinasi rabies bagi hewan peliharaan warga di wilayah tersebut.

    “Layanan ini dilakukan dengan sistem jemput bola untuk memudahkan masyarakat memperoleh layanan vaksinasi rabies bagi hewan penular rabies (HPR) peliharaan secara gratis,” kata Kepala Satuan Pelaksana (Satpel) KPKP Kecamatan Kramat Jati, Norman saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Sebanyak 37 HPR mendapatkan layanan vaksinasi rabies gratis di aula Kantor Sekretariat RW 04, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati.

    “Total ada 37 HPR yang divaksin, seluruhnya adalah kucing milik warga RW 04, Kelurahan Balekambang,” ujar Norman.

    Norman menjelaskan, layanan vaksinasi ini bertujuan menekan penyebaran penyakit rabies, terutama pada kucing yang banyak dipelihara masyarakat.

    Layanan vaksinasi ini gratis untuk warga Jakarta. “Kami mengimbau warga yang belum mengetahui jadwal vaksinasi dapat memantau melalui akun Instagram @sudinkpkp.jaktim, khusus bagi warga yang ber-KTP DKI dan sesuai domisilinya,” katanya.

    Layanan jemput bola vaksinasi rabies ini melibatkan empat petugas kesehatan hewan, dibantu unsur kelurahan, kecamatan, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), RT, RW, Bhabinkamtibmas serta kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

    Kegiatan vaksinasi rabies gratis yang diselenggarakan Satpel KPKP Kecamatan Kramat Jati ini mendapat sambutan positif dari warga.

    “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara rutin dengan lokasi yang berpindah-pindah agar semakin banyak hewan peliharaan yang terjangkau vaksin rabies,” kata Lurah Balekambang, Herman Triono.

    Sebelumnya, Suku Dinas (Sudin) KPKP Jakarta Timur menggencarkan layanan jemput bola vaksinasi rabies gratis bagi HPR peliharaan warga.

    “Layanan vaksinasi lebih banyak dilakukan dengan sistem jemput bola, secara gratis bagi warga yang punya peliharaan hewan penular rabies di Jakarta Timur,” kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Timur, Taufik Yulianto saat dihubungi di Jakarta, Rabu (8/10).

    Taufik menyebutkan, vaksinasi itu sangat penting untuk mencegah penyakit rabies yang dapat menjangkiti hewan maupun manusia.

    Karena itu, dia mengajak seluruh warga pemilik HPR agar membawa hewan peliharaan mereka ke lokasi layanan vaksinasi dengan sistem jemput bola yang diadakan secara berkala, khususnya di lingkungan permukiman.

    Sudin KPKP Jakarta Timur (Jaktim) menargetkan vaksinasi rabies terhadap 13.112 ekor HPR sepanjang 2025.

    Sepanjang 2024, Sudin KPKP Jaktim telah memberikan layanan vaksinasi rabies terhadap 14.645 ekor HPR yang merupakan hewan peliharaan warga.

    Sebanyak 14.645 ekor hewan yang divaksin itu terdiri dari 2.363 ekor anjing, 12.126 ekor kucing, 104 ekor kera dan 52 ekor musang.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Peringati Hari Rabies Sedunia, Dinakeswan Bagi 100 Dosis Vaksin Gratis

    Peringati Hari Rabies Sedunia, Dinakeswan Bagi 100 Dosis Vaksin Gratis

    Tulungagung (beritajatim.com) – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Tulungagung memberikan vaksinasi rabies gratis. Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia.

    Dokter Hewan, Disnakeswan Tulungagung, Erna Dwi Lestari menyampaikan pihaknya mendapatkan suplai vaksin rabies sebanyak 75 dosis dari pemerintah pusat.

    “Kemudian jumlah tersebut ditambahkan dengan pengadaan vaksin rabies oleh Disnakeswan sebanyak 25 dosis,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).

    Vaksinasi rabies gratis dilaksanakan setiap tahun. Tujuannya sebagai pencegahan penyebaran virus rabies pada hewan. Sebelum melakukan vaksinasi rabies, pihak Disnakeswan lebih dahulu membuka pendaftaran bagi masyarakat yang berkenan peliharaannya divaksin.

    “Sesuai data pendaftaran vaksin, mayoritas hewan yang terdaftar adalah kucing sebanyak 100 ekor,” urainya.

    Setiap pemilik kucing maksimal hanya bisa mendapat 3 dosis saja. Setiap kali dilakukan vaksinasi rabies gratis animo masyarakat terhitung tinggi. Seperti pendaftaran vaksin 2025, banyak pemilik hewan yang tidak mendapat kuota.

    “Vaksin rabies ini terhitung mahal jika dilakukan secara mandiri, untuk satu kali dosis bisa menghabiskan uang Rp 200 ribu,” terangnya.

    Pelaksanaan vaksinasi dilakukan selama dua hari mulai kemarin hingga hari ini di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kedungwaru. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada titik tertinggi populasi kucing. Jadwal vaksinasi untuk 100 dosis diatur agar menghindari potensi stres pada kucing.

    “Karena jika kucing mengalami stres, vaksin tidak bisa dilakukan. Harus menunggu kucing tenang, baru vaksinasi bisa direalisasikan,” pungkasnya. [nm/ian]

  • Jepang Dihantui Peningkatan Kasus Influenza, RS Penuh-Ratusan Sekolah Tutup

    Jepang Dihantui Peningkatan Kasus Influenza, RS Penuh-Ratusan Sekolah Tutup

    Jakarta

    Lonjakan kasus influenza yang muncul lebih awal dari biasanya membuat otoritas kesehatan Jepang menetapkan status epidemi nasional. Para ahli memperingatkan bahwa virus flu kali ini tampak berkembang lebih cepat dan menular lebih mudah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

    Wabah tersebut membuat sejumlah rumah sakit penuh dan ratusan sekolah di berbagai wilayah Jepang terpaksa ditutup. Kasus flu ini dilaporkan muncul lima minggu lebih cepat dibandingkan musim lalu, menandakan adanya perubahan perilaku virus yang lebih adaptif.

    Namun, tren serupa juga diamati di berbagai negara lain. Para peneliti global memperingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus flu yang semakin cepat ini.

    “Musim flu datang sangat lebih awal tahun ini. Dalam perubahan lingkungan global seperti sekarang, hal seperti ini bisa menjadi lebih sering terjadi,” ujar Prof Yoko Tsukamoto, ahli kesehatan dari Health Sciences University of Hokkaido, dikutip dari South China Morning Post.

    Riset terbaru menunjukkan virus influenza kini menyebar lebih efisien dan mulai menunjukkan tanda resistansi terhadap pengobatan konvensional. Tsukamoto menjelaskan, hal ini dapat menjelaskan mengapa Jepang mengalami musim flu paling awal kedua dalam dua dekade terakhir.

    “Kami melihat tanda-tanda resistansi di Jepang, dan laporan serupa juga muncul di berbagai negara lain,” ujarnya.

    Menurut pejabat kesehatan, kembalinya aktivitas pariwisata massal pascapandemi menjadi salah satu pemicu. Mobilitas tinggi masyarakat mempercepat perpindahan virus lintas wilayah dan negara.

    “Kami melihat sirkulasi orang yang lebih besar, baik di Jepang maupun di seluruh dunia, dengan orang-orang membawa virus ke tempat-tempat baru, yang merupakan faktor lain di balik adaptasi virus terhadap lingkungan baru,” kata Tsukamoto.

    Pada 3 Oktober, Kementerian Kesehatan Jepang mengumumkan status epidemi setelah 4.030 pasien dirawat akibat influenza di rumah sakit rujukan nasional selama pekan yang dimulai 22 September, meningkat 957 kasus dibandingkan minggu sebelumnya.

    Rata-rata jumlah pasien mencapai 1,04 orang per fasilitas, melampaui ambang batas epidemi. Pada periode yang sama, 135 sekolah, taman kanak-kanak, dan pusat penitipan anak terpaksa ditutup karena wabah, tiga kali lebih banyak dibandingkan tahun lalu.

    Wilayah Yamagata, Okinawa, Tokyo, dan Kagoshima menjadi daerah yang paling terdampak, sementara 28 dari 47 prefektur di Jepang melaporkan peningkatan kasus.

    Dengan puncak musim flu yang diperkirakan datang lebih cepat, Tsukamoto mengimbau masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi influenza, terutama bagi anak-anak, lansia, dan individu dengan penyakit kronis.

    “Bagi orang sehat, flu mungkin tidak terlalu berbahaya, tapi tetap bisa sangat mengganggu,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa anak-anak, lansia, dan siapa pun yang memiliki kondisi kesehatan tertentu disarankan untuk mendapatkan vaksinasi.

    “Masyarakat perlu mengambil tindakan pencegahan yang masuk akal,” tambah Tsukamoto.

    “Saya akan divaksinasi akhir minggu ini dan masyarakat harus mencuci tangan secara teratur, meskipun mereka merasa tidak pernah bersentuhan dengan virus.”

    Halaman 2 dari 2

    (suc/kna)

  • Jakarta Barat vaksin ratusan hewan penular rabies

    Jakarta Barat vaksin ratusan hewan penular rabies

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat memvaksin 115 hewan penular rabies (HPR) pada enam kelurahan di daerah itu.

    Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Barat, Novy C. Palit di Jakarta, Selasa, menyebutkan, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga dan mencegah penularan rabies dari hewan ke hewan atau, dari hewan kepada manusia.

    “Ini untuk pertahankan DKI Jakarta bebas rabies, sesuai Keputusan Menteri Pertanian (SK Mentan) Nomor 556/Kpts/PD 640/10/2004 tentang pernyataan bahwa DKI, Banten dan Jawa Barat bebas dari penyakit anjing gila (rabies),” katanya.

    Novy mengatakan, vaksinasi HPR menyasar hewan peliharaan masyarakat pada enam kelurahan yakni, RW 01 Kelurahan Krukut, RW 08 Kelurahan Kembangan Selatan, RW 07 Kelurahan Jelambar, RW 12 Kelurahan Kalideres, RW 05 Kelurahan Kelapa Dua, dan RW 01 Kelurahan Rawa Buaya.

    “Hasilnya, 115 hewan peliharaan telah divaksin, dengan rincian, 27 ekor kucing di RW 01 Krukut, 18 ekor ( 14 anjing & 4 kucing) RW 08 Kembangan Selatan, 12 ekor (2 anjing dan 10 kucing) RW 07 Jelambar, 29 ekor (1 anjing dan 28 kucing) RW 12 Kalideres, 17 ekor kucing RW 05 Kelurahan Kelapa Dua, dan 12 ekor kucing RW 01 Kelurahan Rawa Buaya,” kata dia.

    Novy pun mengimbau kepada masyarakat yang memelihara hewan seperti kucing dan anjing untuk membawa ke tempat vaksin yang sudah dijadwalkan Sudin KPKP Jakarta Barat.

    “Soal syarat supaya bisa ikut vaksinasi rabies yakni, warga memiliki KTP DKI Jakarta, hewan minimal berusia empat bulan, dalam kondisi sehat, tidak hamil dan menyusui,” kata Novy.

    Data Sudin KPKP Jakbar menyebutkan sejak Januari hingga Mei 2025, telah memvaksin 3.772 HPR atau 40,84 persen dari target vaksinasi 9.236 HPR tahun ini.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Antisipasi Rabies, DKP2P Tuban Bakal Gelar Vaksinasi Hewan Gratis

    Antisipasi Rabies, DKP2P Tuban Bakal Gelar Vaksinasi Hewan Gratis

    Tuban (beritajatim.com) – Peringati hari hewan sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Oktober 2025, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban menggelar kegiatan vaksinasi gratis kepada hewan ternak seperti Anjing, Kucing, Musang dan Monyet.

    Diketahui, kegiatan tersebut dilaksanakan pada 7 Oktober 2025 mendatang di lokasi Bidang Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban yang terletak di Jalan Raya Merakurak, Bogorejo, Tuban.

    Kepala Bidang Kesehatan Hewan DKP2P Tuban Pipin Diah Larasati mengatakan bahwa kemarin tanggal 28 September 2025 memperingati Hari Rabies, sehingga kegiatan ini termasuk dalam hal itu dengan mengusung tema Bergerak Bersama Kamu, Saya dan Komunitas (Act Now, You, Me and Community).

    “Walaupun di Kabupaten Tuban khususnya di Jawa Timur masih bebas rabies, tapi kita perlu mengedukasi masyarakat sehingga kita bergerak sekarang,” ujar Pipin Diah Larasati. Sabtu (04/09/2025).

    Adapun untuk pendaftaran pagunya sebanyak 400 dosis tapi sudah terpenuhi, padahal buka flyer itu hanya satu hari, sehingga saat ini sudah closed. “Animo masyarakat luar biasa, memang 400 pendaftar itu beberapa ada pemilik yang memiliki lebih dari satu hewan,” tambahnya.

    Ia menjelaskan, nantinya hewan sebelum dilakukan vaksinasi akan diperiksa dulu kondisi hewannya, harus sehat, kalau misal ada kondisi yang kurang bagus, ada kutunya, kadang stres, biasanya tidak pernah keluar dibawa kesini suhunya tinggi, tekanan detak jantung tinggi tidak di kasih vaksinasi tapi vitamin.

    “Pemberian vaksinasi ini gratis, memang sebagai salah satu upaya pencegahan dengan vaksinasi, jadi pemerintah Kabupaten Tuban setiap tahunnya komitmen,” terang Pipin sapanya.

    Apabila hewan itu sehat pastinya akan mempengaruhi lingkungan, termasuk rabies itu penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia. “Kita tahu, masyarakat yang sudah memilih untuk mengurusi hewan harus menjaga kesejahteraannya, dari memberi makan, memberi perlindungan dari hujan, panas kemudian dari kedinginan rasa kelaparan itu perlu, termasuk penanganan penyakitnya,” tutup Pipin. [dya/kun]

  • Anggota DPR dorong pelibatan aktif pemdadalam percepatan MBG

    Anggota DPR dorong pelibatan aktif pemdadalam percepatan MBG

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi II DPR RI Muhammad Khozin mengusulkan skema tugas pembantuan untuk pelibatan pemerintah daerah (pemda) dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Khozin mengatakan model tersebut menekankan pada aspek kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kota/kabupaten.

    “Keterlibatan pemda dalam program MBG harus dengan spirit otonomi daerah. Skema yang paling memungkinkan dilakukan melalui tugas pembantuan,” kata Khozin saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Khozin yang juga pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswi Al-Khozini, Jember itu menyebutkan bahwa tugas pembantuan merupakan skema penugasan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah untuk menjalankan sebagian kewenangan pemerintah pusat kepada pemda.

    “Ketentuan mengenai tugas pembantuan diatur dalam UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemda, serta PP No 19 Tahun 2022 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan,” ujarnya.

    Dengan skema itu, Khozin menilai tanggungjawab dan pendanaan tetap melekat pada pemerintah pusat, sedangkan pemda terlibat secara aktif dalam penyelenggaraan program MBG, baik keterlibatan aparatur pemerintah daerah maupun dalam penyelenggaraan kegiatan di lapangan.

    “Poinnya, keterlibatan Pemda dalam MBG ini ada payung hukumnya yang didasari pada semangat desentralisasi,” kata Khozin.

    Dia menegaskan bahwa semestinya sejak awal MBG diluncurkan, skema tugas pembantuan dapat dipilih sebagaimana dalam program yang selama ini dimiliki oleh pemerintah pusat.

    Khozin mencontohkan program vaksinasi yang merupakan program pusat, dalam praktiknya dibantu pelaksanaannya oleh pemda.

    “Segera buat formula kerjanya agar MBG ini bisa berjalan secara akseleratif dan optimal di lapangan, tidak ada lagi persoalan keracunan dalam pelaksanannya. Pemda diharapkan dapat menjadi tulang punggung demi suksesnya MBG ini,” katanya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Imam Budilaksono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lebih Banyak Anak Meninggal atau Sakit Parah Akibat Flu di Tengah Menurunnya Tingkat Vaksinasi

    Lebih Banyak Anak Meninggal atau Sakit Parah Akibat Flu di Tengah Menurunnya Tingkat Vaksinasi

    JAKARTA – Musim flu tiba membawa tantangan baru bagi kesehatan anak-anak, terutama di tengah kecenderungan penurunan angka vaksinasi. Baru-baru ini, laporan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkap bahwa lebih banyak anak kini menderita kasus flu parah atau bahkan meninggal dunia. Angka yang mencemaskan mengingat cara paling efektif melawan influenza hampir selalu disebut adalah vaksinasi rutin. Fenomena ini menuntut kesadaran lebih dari orang tua dan masyarakat luas, agar langkah pencegahan kembali mendapat prioritas utama dalam keseharian keluarga.

    Laporan CDC, melansir Medical Daily, Senin, 29 September menyebutkan bahwa musim flu 2024–2025 mencatat sejumlah kejadian ekstrem di kalangan anak-anak: 109 kasus anak yang didiagnosis dengan encephalopathy nekrotik akut (Acute Necrotizing Encephalopathy, ANE), suatu kondisi peradangan otak yang sangat serius, setelah terinfeksi virus influenza. 

    Data lain menunjukkan bahwa dari kasus encephalopathy terkait influenza yang status vaksinasinya diketahui, 84 persen anak-anak tersebut belum pernah divaksinasi.  Di sisi lain, tahun lalu tercatat 280 kematian bayi dan anak akibat komplikasi flu, angka tertinggi sejak pandemi H1N1 tahun 2009–2010. 

    Para ahli infeksi anak menyatakan bahwa sulit untuk memprediksi siapa yang akan mengalami bentuk flu paling parah. Sehingga mereka menganjurkan vaksinasi bagi semua anak usia minimal enam bulan ke atas sebagai tindakan preventif. 

    Ironisnya, di tengah naiknya risiko komplikasi, justru terjadi penurunan angka vaksinasi influenza. CDC terus mendorong agar orang tua dan tenaga kesehatan mempertahankan atau meningkatkan cakupan imunisasi flu.  Dewan Penasihat Praktik Imunisasi (Advisory Committee on Immunization Practices, ACIP) juga telah merekomendasikan perubahan pedoman imunisasi COVID-19, namun rekomendasi untuk vaksin flu tetap tegas: semua anak usia enam bulan ke atas sebaiknya menerima vaksin tahunan.

    Mengapa Vaksinasi Flu Penting bagi Anak?

    Perlindungan dari komplikasi berat

    Vaksin influenza membantu mencegah terjadinya kondisi parah seperti pneumonia, infeksi sekunder, atau kerusakan organ, termasuk otak pada kasus ANE.

    Mengurangi beban sistem kesehatan

    Bila banyak anak terinfeksi parah, tekanan terhadap fasilitas kesehatan akan meningkat, peningkatan kunjungan ke rumah sakit, rawat inap, dan kebutuhan perawatan intensif.

    Dengan semakin banyak anak yang divaksin, risiko penularan ke orang rentan (bayi, lansia, penderita penyakit kronis) juga menurun.

    Tips Memastikan Perlindungan Optimal Bagi Anak

    Pastikan anak Anda mendapat vaksin influenza tahunan, terutama sebelum musim flu mulai.Konsultasikan ke dokter apabila anak memiliki kondisi kronis atau gangguan imun.Terapkan protokol higienis: cuci tangan rutin, tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, hindari kerumunan saat wabah.Perhatikan gejala serius (sesak napas, muntah hebat, kebingungan), dan segera cari pertolongan medis.

    Penurunan vaksinasi yang terjadi saat ini menjadi sinyal alarm bahwa Anda tak boleh lengah terhadap ancaman penyakit musiman. Lindungi generasi muda dengan kesadaran dan tindakan preventif karena kesehatan anak adalah investasi paling berharga.