Event: vaksinasi

  • Pemprov Babel Siapkan 4.000 Dosis Vaksin Setelah 109 Sapi Kena PMK

    Pemprov Babel Siapkan 4.000 Dosis Vaksin Setelah 109 Sapi Kena PMK

    Pangkalpinang, Beritasatu.com – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan 4.000 vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap sapi milik peternak.  

    Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung Sugito mengatakan, jumlah vansin yang disiapkan sebanyak 4.000 dosis dan disalurkan ke kabupaten dan kota di provinsi tersebut.

    “Rinciannya, sebanyak 500 dosis vaksin untuk sapi di Kota Pangkalpinang,  700 di Kabupaten Bangka, 1.500 di Bangka Tengah, 300 untuk Bangka Selatan,  300 di Bangka Barat, Belitung 500, dan Belitung Timur 200 dosis vaksin,”  kata Sugito, Rabu (22/1/2025).

    “Tindakan vaksinasi ini merupakan bagian dari program pencegahan yang lebih besar untuk melindungi sapi yang sehat, dan memastikan ketahanan pangan di Bangka Belitung.” paparnya lagi soal vaksinasi PMK di daerahnya.

    Sementara salah seorang peternak, Lukysan, sangat bersyukur dengan adanya vaksinasi. Dia berharap dengan vaksinasi PMK ini populasi sapi di wilayah ini dapat terjaga dan mencegah kerugian yang lebih besar bagi para peternak.

    “Kita berharap dengan adanya vaksinasi ini dapat mencegah serangan PMK yang selama ini sangat dikhawatirkan oleh peternak,” paparnya.

  • Pentingnya Vaksin Influenza Mencegah Infeksi Pernapasan, Khususnya Bagi Lansia, Ini Kata Dokter – Halaman all

    Pentingnya Vaksin Influenza Mencegah Infeksi Pernapasan, Khususnya Bagi Lansia, Ini Kata Dokter – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Vaksin influenza menjadi salah satu langkah penting dalam mencegah infeksi pernapasan, terutama bagi lansia dan kelompok rentan lainnya. 

    Dokter spesialis paru dan pernapasan dr. Gatut Priyonugroho, Sp.P(K)-Onk., FISR, menjelaskan bahwa vaksin ini sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko komplikasi akibat influenza.

    “Vaksin influenza sebenarnya sudah lama tersedia, hanya saja belum menjadi bagian dari program nasional. Vaksin ini sangat penting, terutama bagi lansia, karena angka kematian akibat influenza meningkat drastis pada kelompok usia ini,” kata dr. Gatut di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2025).

    Ia menjelaskan bahwa influenza dapat merusak saluran napas dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi sekunder seperti bakteri dan jamur, yang bisa berujung pada perawatan intensif di ICU atau bahkan kematian. 

    Oleh karena itu, vaksinasi influenza menjadi langkah pencegahan yang sangat dianjurkan.

    Influenza merupakan penyakit yang ditularkan melalui udara atau true airborne, yang berarti virus ini selalu ada di udara dan jumlahnya meningkat pada musim tertentu, seperti musim hujan di Indonesia. 

    Dalam penelitian di negara lain, jumlah virus di udara saat wabah bisa meningkat hingga 100 kali lipat dibandingkan dengan musim biasa.

    “Virus ini terus mengalami mutasi, itulah sebabnya vaksin influenza harus diperbarui setiap enam bulan. Jika tidak memungkinkan, vaksinasi setahun sekali juga tetap bisa memberikan perlindungan. Yang terpenting, semakin sering seseorang divaksin, semakin baik daya tahan tubuhnya terhadap virus influenza,” jelasnya.

    Meski vaksin influenza tidak secara langsung melindungi dari penyakit lain seperti Human Metapneumovirus (HMPV) atau COVID-19, vaksinasi tetap membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan. 

    Dengan daya tahan tubuh yang lebih kuat, risiko terkena berbagai virus pernapasan lainnya bisa berkurang.

    “Influenza sering dianggap sepele, padahal pada kelompok rentan, infeksi ini bisa memicu komplikasi serius. Dengan vaksinasi yang rutin, kita bisa menekan angka kejadian penyakit yang lebih berat,” ungkap dr. Gatut.

    Selain vaksinasi, masyarakat juga disarankan untuk menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat, mencuci tangan secara rutin, menggunakan masker saat berada di tempat umum, serta menjaga daya tahan tubuh dengan asupan gizi seimbang dan olahraga teratur.

  • Panduan Pemeriksaan Kesehatan Paru-paru, Apa Saja yang Perlu Diketahui? – Halaman all

    Panduan Pemeriksaan Kesehatan Paru-paru, Apa Saja yang Perlu Diketahui? – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemeriksaan kesehatan paru-paru menjadi langkah penting dalam mendeteksi dan mencegah penyakit pernapasan sejak dini. 

    Menurut dr. Gatut Priyonugroho, Sp.P(K)-Onk., FISR, dokter spesialis paru & pernapasan dari Eka Hospital Depok, pemeriksaan kesehatan paru sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh mereka yang memiliki keluhan, tetapi juga sebagai bagian dari pemeriksaan rutin, terutama bagi kelompok dengan risiko tinggi.

    “Pemeriksaan kesehatan paru mencakup beberapa tahap, mulai dari asesmen keluhan pasien, pemeriksaan fisik, hingga tes penunjang seperti rontgen dan analisis dahak jika diperlukan,” jelas dr. Gatut di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2025).

    Ia menambahkan bahwa pemeriksaan ini sangat penting bagi individu yang sering mengalami batuk kronis, sesak napas, atau memiliki riwayat penyakit paru seperti asma dan bronkitis.

    Dalam pemeriksaan kesehatan, ada empat tahap utama yang menjadi pedoman, yaitu:

    1. Promosi kesehatan, yaitu edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit paru dan cara pencegahannya.

    2. Pencegahan (preventif), termasuk vaksinasi dan menghindari faktor risiko seperti paparan asap rokok dan polusi udara.

    3. Kuratif, yaitu pengobatan bagi mereka yang telah terdiagnosis penyakit paru.

    4. Rehabilitasi, untuk pasien dengan kondisi kronis agar tetap dapat menjalani kehidupan dengan baik.

    Menurut dr. Gatut, pemeriksaan kesehatan paru di fasilitas kesehatan seperti puskesmas biasanya dimulai dengan wawancara medis untuk menilai gejala dan riwayat kesehatan pasien. 

    Jika ditemukan indikasi penyakit serius seperti infeksi paru, TBC, atau tumor paru, pasien akan dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Jika pasien mengalami batuk berkepanjangan, sesak napas yang tidak kunjung membaik, atau nyeri dada, dokter akan menyarankan pemeriksaan lanjutan seperti rontgen dada atau tes dahak untuk melihat apakah ada infeksi atau masalah lain pada paru-paru,” paparnya.

    Selain itu, dr. Gatut juga mengingatkan pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi individu yang bekerja di lingkungan dengan risiko paparan zat berbahaya. 

    “Mereka yang bekerja di lingkungan dengan paparan debu, asap, atau bahan kimia sebaiknya melakukan pemeriksaan kesehatan paru secara berkala untuk memastikan tidak ada gangguan fungsi paru yang berkembang,” ungkapnya.

    Pemeriksaan kesehatan paru tidak hanya ditujukan untuk mereka yang sudah mengalami gejala, tetapi juga sebagai upaya deteksi dini agar penyakit dapat dicegah atau ditangani sebelum berkembang lebih parah. 

    “Lebih baik mencegah daripada mengobati. Dengan pemeriksaan yang rutin dan pola hidup sehat, kita bisa menjaga kesehatan paru-paru lebih baik,” pungkas dr. Gatut.

     

  • Trump Titahkan AS Keluar dari WHO, Apa Dampaknya Bagi Dunia?

    Trump Titahkan AS Keluar dari WHO, Apa Dampaknya Bagi Dunia?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk mengeluarkan Negeri Paman Sam dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal ini terjadi sesaat setelah Trump dilantik menjadi Presiden, Senin (20/01/2025).

    Trump menyebut serangkaian alasan dalam keluarnya AS dari WHO. Ini termasuk penanganan pandemi Covid-19 yang dianggap buruk dan kegagalan organisasi tersebut dalam melakukan reformasi yang mendesak.

    “WHO menuntut pembayaran yang sangat memberatkan dari AS,” ungkap Trump, seraya menambahkan bahwa kontribusi China jauh lebih kecil.

    Menanggapi rencana Trump tersebut, Jerman pun turun tangan berupaya melobi Trump untuk tidak meninggalkan WHO. Menteri Kesehatan Jerman, Karl Lauterbach, mengatakan bahwa keluarnya AS dari WHO memiliki dampak yang besar bagi infrastruktur kesehatan global.

    “Kami akan mencoba membujuk Donald Trump untuk mempertimbangkan kembali keputusan ini,” ucapnya, dilansir dari Reuters, Selasa (21/01/2025).

    Jerman adalah donor nasional terbesar kedua bagi WHO, yang menyumbang sekitar 3% dari pendanaan lembaga tersebut.

    Dalam reaksi pertama Badan Kesehatan PBB terhadap langkah AS tersebut, Juru Bicara WHO Tarik Jašarević mengatakan bahwa pihaknya meminta Trump untuk kembali memikirkan dampak dari langkahnya itu.

    “Kami berharap AS mempertimbangkan kembali, dan kami sangat berharap akan ada dialog yang konstruktif demi kepentingan semua orang, bagi warga Amerika tetapi juga bagi orang-orang di seluruh dunia,” tuturnya.

    Dampak AS Keluar dari WHO

    Lantas, apa saja dampak bila AS benar-benar keluar dari WHO?

    Keluarnya AS dari WHO ternyata memiliki sejumlah dampak bagi kesehatan dunia. Berikut daftarnya, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (21/01/2025):

    1. Donor

    AS menyumbang sekitar 18% pendanaan untuk WHO. Diketahui, anggaran dua tahun lembaga tersebut untuk tahun 2024-2025 adalah US$ 6,8 miliar.

    Pada periode tersebut, AS membiayai 75% program WHO untuk HIV dan penyakit menular seksual lainnya. Selain itu, lebih dari setengah kontribusi dana itu untuk memerangi tuberkulosis, data lembaga tersebut menunjukkan.

    Di luar WHO, AS sejauh ini merupakan donor kesehatan global teratas di dunia. Washington tercatat memberikan US$ 15,8 miliar pada 2022.

    2. Pandemi

    Trump juga skeptis tentang negosiasi yang dipimpin WHO untuk perjanjian pascapandemi Covid-19 yang bertujuan untuk meningkatkan solidaritas global saat ancaman kesehatan berikutnya menyerang.

    Miliarder sekutu Trump, Elon Musk, mengatakan negara-negara tidak boleh “menyerahkan wewenang” kepada WHO. AS juga akan menghentikan negosiasi dalam perjanjian tersebut sementara penarikannya terus berlanjut.

    3. Staf AS di Jenewa

    Perintah Trump juga mengatakan bahwa staf dan kontraktor AS yang bekerja dengan WHO akan ditarik dan dipindahkan.

    Diketahui, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) sebelumnya telah bekerja sama erat dengan WHO terkait karyawan AS. Tercatat, Washington menempatkan sekitar 30 staf di Jenewa dan berkolaborasi dalam penelitian dan wabah.

    4. Pengawasan Wabah Dunia

    AS, seperti negara anggota WHO lainnya, merupakan bagian dari jaringan pengawasan influenza global yang diawasi oleh WHO.

    Di antara hal-hal lain, kelompok tersebut memberikan saran tentang komposisi vaksin flu musiman tahunan.

    Di luar kerja samanya dengan WHO, AS juga mendanai banyak program kesehatan global lainnya.

    5. Kampanye Melawan AIDS

    AS merupakan penyandang dana utama dalam perang melawan HIV. Sebagian besar berasal dari PEPFAR, Rencana Darurat Presiden AS untuk Penanggulangan AIDS (PEPFAR).

    Rencana tersebut baru disahkan kembali oleh Kongres selama satu tahun tahun lalu setelah klaim konservatif bahwa beberapa penerima hibah mempromosikan aborsi. Otorisasi tersebut berakhir pada bulan Maret.

    6. Aborsi

    Pada masa jabatan terakhirnya, Trump memberlakukan kembali apa yang disebut “Kebijakan Mexico City”, yang mewajibkan badan amal asing yang menerima dana keluarga berencana AS untuk menyatakan bahwa mereka tidak menyediakan layanan atau memberikan nasihat tentang aborsi.

    Ia memperluas kebijakan tersebut, yang dikenal oleh para kritikus sebagai “aturan pembungkaman global”, dengan menindak badan amal yang mendanai kelompok lain yang mendukung aborsi. Trump juga memangkas dana untuk Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA), yang menangani kesehatan reproduksi.

    7. Vaksin

    Dengan Robert F. Kennedy Junior yang skeptis terhadap vaksin dicalonkan sebagai Menteri Luar Negeri untuk kesehatan, pendekatan pemerintahan Trump terhadap vaksinasi, baik di dalam negeri maupun internasional masih belum jelas.

    Namun, selama pemerintahan terakhir Trump, kontribusi untuk kelompok vaksin global, Gavi, tetap hampir sama seperti di bawah pendahulunya dari Partai Demokrat di Gedung Putih, Joe Biden

    Pendanaan juga tetap pada tingkat yang sama untuk Dana Global untuk Memerangi AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria, pelaku kesehatan global utama lainnya.

    8. Penelitian

    Badan-badan kesehatan di AS menanggapi keadaan darurat dan wabah di seluruh dunia, dan juga menetapkan norma dan standar untuk obat-obatan dan keamanan melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan dan CDC.

    National Institutes of Health AS juga merupakan salah satu pusat penelitian terkemuka di dunia dan mendanai upaya kesehatan global di seluruh dunia, mulai dari upaya memerangi mpox hingga Ebola.

    Peran global AS di bidang-bidang ini di bawah Trump belum jelas, dan kemungkinan akan dipengaruhi oleh peristiwa dan prioritas. Misalnya, Trump mendirikan Operation Warp Speed, untuk menggarap vaksin Covid-19.

    (wia)

  • Lindungi Sapi, Wamentan Dorong Pemda Anggarkan Vaksin PMK

    Lindungi Sapi, Wamentan Dorong Pemda Anggarkan Vaksin PMK

    Jakarta, FORTUNE – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Sudaryono mendorong pemda menyiapkan Anggaran khusus vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk melindungi hewan ternak seperti sapi. Vaksinasi PMK ini bertujuan guna menanggulangi penyebaran PMK di Tanah Air.

    Sudaryono menuturkan, keterlibatan pemda untuk ikut serta dalam pemenuhan dosis vaksinasi PMK ini dalam rangka mendukung kebutuhan di seluruh Indonesia.

    “Kita punya dosis 4 juta dan itu tidak akan cukup memenuhi kebutuhan vaksin sapi nasional. Oleh karena itu, kami imbau pemerintah daerah harus menyiapkan anggran khusus untuk vaksin,” kata Sudaryono, Selasa (21/1).

    Menurut dia, pemberian vaksinasi pada sapi ternak sangat penting dilakukan untuk mencegah penyebaran PMK yang dapat berkembang dengan cepat. Selain itu, Sudaryono pun menekankan bahwa vaksinasi PMK harus dilakukan secara masif dan merata di seluruh Tanah Air.

    Lanjut dia, hal itu penting dilakukan agar tak mengganggu target swasembada daging nasional.

    “Sekarang ada beberapa kasus PMK di beberapa daerah. Ini harus kita antisipasi, baik melalui isolasi maupun pemberian vasksin secara rutin. Kami juga terus lakukan monitoring (pemantauan) dengan menyediakan 4 juta dosis,” ujar Sudaryono.

    Kemudian dia mendorong sektor swasta dan pengusaha untuk membeli vaksin secara mandiri dan melakukan vaksinasi di tingkat peternak. Sudaryono mengeklaim, harga vaksin yang terjangkau sekitar Rp17 ribu–Rp25 ribu per dosis memungkinkan perusahaan untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi.

    “Harga vaksin itu murah Pak, satu dosis Rp17.000–Rp25.000, hanya seharga satu bungkus rokok. Jadi kami mendorong perusahaan untuk melaksanakan vaksin mandiri,” kata dia.

    Sudaryono berharap, PMK dapat dikendalikan dengan lebih efektif dan populasi sapi di Indonesia dapat terlindungi dari penyebaran penyakit tersebut.

    Mengutip laman resmi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Selasa (21/1) masih ada 323 ekor hewan ternak yang terkena kasus PMK dan 3 mati akibat PMK per kemarin, Senin (20/1). Kasus ini telah dilaporkan dari 6 provinsi; 22 kabupaten atau kota; 48 kecamatan; 82 desa.

  • Mudahkan Pemantauan, DKPP Kabupaten Kediri Pasang Eartag pada Sapi yang Sudah Divaksin PMK

    Mudahkan Pemantauan, DKPP Kabupaten Kediri Pasang Eartag pada Sapi yang Sudah Divaksin PMK

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri kembali melakukan pemasangan eartag pada ternak sapi yang telah menerima vaksin PMK.

    Eartag merupakan tanda identifikasi berbentuk label yang dipasang di telinga sapi yang bertujuan untuk mempermudah pendataan serta memastikan hewan ternak telah divaksinasi. 

    Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, drh. Tutik Purwaningsih, menjelaskan bahwa pemasangan eartag kali ini memanfaatkan sisa stok yang masih tersedia dari program tahun 2022-2023 saat wabah PMK melanda Kediri. Dengan adanya tanda ini, pihaknya dapat lebih mudah memantau perkembangan kesehatan sapi pasca vaksinasi.  

    “Kami manfaatkan eartag yang masih tersisa agar dapat digunakan kembali. Ini sangat membantu dalam pendataan dan pemantauan ternak yang sudah divaksin atau belum,” kata Tutik saat dikonfirmasi, Senin (20/1/2025). 

    Namun, Tutik mengakui masih ada beberapa peternak yang enggan menggunakan eartag, dengan alasan bahwa sapi mereka sudah pernah dipasangi tanda tersebut sebelumnya.

    Meski begitu, pihaknya terus memberikan edukasi kepada peternak mengenai pentingnya pemasangan eartag sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran PMK.  

    “Kami tetap memasang eartag meskipun sapi dalam kondisi sehat dan sudah sembuh. Langkah ini menjadi bagian dari upaya maksimal kami untuk menekan penyebaran PMK, termasuk dengan adanya penutupan sementara pasar hewan,” imbuhnya.  

    Selain pemasangan eartag, DKPP Kabupaten Kediri juga terus menggencarkan vaksinasi PMK ke 26 kecamatan. Saat ini, pihaknya mendistribusikan sekitar 200-250 dosis vaksin per wilayah untuk mempercepat cakupan vaksinasi.  

    “Kami menyadari jumlah vaksin yang tersedia masih belum mencukupi seluruh kebutuhan. Namun, vaksinasi terus kami optimalkan agar semua sapi bisa mendapatkan perlindungan. Targetnya, akhir Januari 2025 seluruh vaksin harus sudah tersalurkan, bahkan kalau bisa lebih cepat,” jelas Tutik.

    Dalam pelaksanaan vaksinasi, sapi yang masih sehat menjadi prioritas utama, terutama yang belum pernah menerima vaksin sebelumnya. Berdasarkan evaluasi dari akhir 2024 hingga awal 2025, banyak kasus PMK ditemukan pada sapi potong yang belum mendapatkan vaksinasi. Oleh karena itu, DKPP memfokuskan program ini untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.  

    “Kami memprioritaskan vaksinasi untuk sapi yang masih sehat dan belum pernah divaksin. Sementara untuk sapi yang sudah terinfeksi PMK, kami melakukan pengobatan secara terpisah guna mencegah risiko penularan silang,” pungkasnya.  

  • PMK Merebak di Sidoarjo, Dinas Pangan dan Pertanian Berencana Tutup Sementara Pasar Hewan

    PMK Merebak di Sidoarjo, Dinas Pangan dan Pertanian Berencana Tutup Sementara Pasar Hewan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

    TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Penyakit mulut dan kuku (PMK) merebak di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

    Sedikitnya ada sekira 135 kasus yang belakangan ini terjadi.

    Dari jumlah itu, sembilan ekor sapi mati karena terinfeksi. 

    Data di Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo mencatat, pada awal Januari 2025 lalu, ada 42 sapi terinfeksi PMK.

    Sekarang jumlahnya meningkat tajam.

    Sampai 20 Januari 2025 bertambah menjadi 135 kasus.

    Dengan rincian sakit 109 sapi, 9 sapi mati, dan potong paksa ada 17 sapi. 

    “Jumlahnya memang meningkat. Dan sejauh ini masih belum ada yang sembuh ketika sapi terjangkit PMK,” sebut Kepala Bidang Produksi Peternakan Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo, drh Tony Hartono, Senin (20/1/2025). 

    Menurut dia, salah satu penyebab tingginya angka sapi terinfeksi PMK karena banyaknya kiriman sapi dari luar daerah.

    Kebanyakan adalah sapi yang didatangkan sebagai persiapan kurban. 

    “Sapi-sapi yang didatangkan ke Sidoarjo tersebut ternyata ada yang terinfeksi PMK, sehingga gampang menular ke sapi lainnya,” kata dia. 

    Ketika sudah terjangkit PMK, para peternak terpaksa ada yang harus memotong paksa sapinya sebelum mati.

    Itu dilakukan untuk mengantisipasi kerugian semakin besar. 

    Tingginya kenaikan kasus tersebut membuat pihaknya kini menerapkan pembatasan lalu lintas hewan secara ketat. 

    Hewan sakit tidak boleh masuk Sidoarjo.

    “Pengirim ternak harus melengkapi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) jika akan distribusi ternak. Baik keluar maupun masuk harus ada SKKH,” jelasnya. 

    Namun, untuk penyekatan hewan di titik perbatasan Sidoarjo saat ini belum sampai dilakukan.

    Hanya penerapan SKKH saja dan sudah disampaikan ke pedagang maupun peternak.  

    Pihaknya juga melakukan pengawasan yang lebih intensif pada daerah terjadinya kasus. 

    Selain itu, Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo berencana menutup sementara pasar hewan yang ada di Sidoarjo.

    Namun pelaksanaan rencana tersebut masih menunggu perkembangan lebih lanjut. Terutama saat menjelang Hari Raya Iduladha mendatang, karena lalu lintas hewan dipastikan akan padat. 

    Terkait pengobatan, sampai saat ini proses pengobatan juga tetap berlangsung.

    Isolasi ternak yang tertular juga sudah dilakukan.

    Pihaknya sudah melakukan pendataan by name by address bagi ternaknya yang tertular.

    Tak hanya itu, saat ini pihaknya juga tengah penyiapan vaksinasi terhadap seluruh ternak sehat pada daerah terancam dengan cakupan minimal 70 persen. 

    Pemkab Sidoarjo sudah menerima bantuan vaksin dari pemerintah pusat. Jumlahnya sekira 3500 dosis.

    Dengan vaksin itu nantinya akan ada vaksinasi massal.

  • Ponorogo Sebar 3.500 Dosis Vaksin PMK untuk Zona Hijau

    Ponorogo Sebar 3.500 Dosis Vaksin PMK untuk Zona Hijau

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebanyak 3.500 dosis vaksin untuk menanggulangi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tiba di Kabupaten Ponorogo. Ribuan dosis vaksin itu, bakal diberikan kepada ternak yang berada di zona hijau di Bumi Reog. Artinya, vaksin PMK tersebut, diberikan kepada ternak yang masih sehat dan belum terinfeksi.

    “Vaksin PMK ini merupakan jatah dari Pemerintah Pusat yang disalurkan melalui Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” kata Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertahankan) Ponorogo, Supriyanto, Senin (20/1/2025).

    Supriyanto kini proses vaksinasi difokuskan di beberapa kecamatan seperti Sooko, Ngebel, Balong, Sukorejo, Pulung, dan Slahung. Pemfokusan vaksin di zona hijau itu, kata Supriyanto kalau ternak yang sudah terinfeksi atau sakit PMK, tidak bisa divaksin. Vaksinasi PMK di zona hijau ini, merupakan bentuk upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo untuk mengurangi persebaran kasus PMK di wilayah Ponorogo.

    Selain vaksinasi, Dipertahankan Ponorogo juga menginstruksikan petugas di pusat kesehatan hewan (puskeswan) untuk terus memantau dan melakukan tindakan pencegahan di lapangan. Langkah ini diharapkan dapat menekan angka kasus PMK di Ponorogo sehingga wabah tidak meluas. Dengan alokasi vaksin ini, Pemkab Ponorogo optimistis mampu menjaga kesehatan ternak di wilayahnya serta mengurangi dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh wabah PMK.

    Supriyanto menambahkan, bahwa sebelum mendapatkan vaksin dari Pemerintah Pusat yang disalurkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemkab Ponorogo telah mengambil langkah proaktif dengan menyediakan vaksin melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sebanyak 500 dosis vaksin telah diberikan kepada sapi dan kambing milik peternak sejak akhir Desember tahun lalu.

    “Sebelum vaksin dari Pemerintah Pusat ini, kami sudah melakukan pengadaan vaksin PMK sebanyak 500 dosis. Ini respon cepat dalam upaya kami mencegah penyebaran,” tutupnya. [end/beq]

  • Wabah Kolera Landa 8 Distrik di Zimbabwe, Krisis Sanitasi dan Kontaminasi Air Perburuk Situasi – Halaman all

    Wabah Kolera Landa 8 Distrik di Zimbabwe, Krisis Sanitasi dan Kontaminasi Air Perburuk Situasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Wabah kolera melanda delapan distrik di Zimbabwe, menyebabkan kekhawatiran yang mendalam terkait krisis sanitasi dan kontaminasi air.

    Kementerian Kesehatan dan Perawatan Anak Zimbabwe mengonfirmasi bahwa distrik-distrik yang terimbas wabah kolera meliputi Bikita, Bindura, Chiredzi, Chipinge, Kariba, Goromonzi, Mazowe, dan Shamva.

    Kota pertanian Glendale di distrik Mazowe, sekitar 70 kilometer utara Harare, menjadi salah satu episentrum wabah.

    Warga setempat mengeluhkan buruknya kondisi sanitasi, yang semakin parah akibat sistem pipa air yang rusak dan dibiarkan terbengkalai selama berbulan-bulan.

    Hal ini menyebabkan limbah manusia mencemari sumber air tawar di Glendale dan sekitarnya.

    Pada Kamis (26/12/2024), 10 anggota keluarga Nyirongo di Glendale dilarikan ke Pusat Perawatan Kolera Tsungubvi setelah mengalami gejala penyakit yang ditularkan melalui air.

    Keluarga tersebut selama ini bergantung pada sumur dangkal, kini harus menghadapi kenyataan pahit bahwa sumber air mereka telah tercemar limbah, terutama setelah hujan deras pada akhir Desember.

    “Kami berharap pemerintah segera menyediakan air bersih agar kami bisa terhindar dari penyakit,” kata Erecta Nyirongo, anggota keluarga tersebut. dikutip dari DW News.

    Di seluruh Zimbabwe, termasuk ibu kota Harare, krisis sanitasi semakin memperburuk penyebaran kolera.

    Banyak sumber air yang tercemar akibat limbah yang masuk ke dalam sistem air bersih, sementara sistem pipa air yang ada terus-menerus rusak dan belum diperbaiki.

    Tindakan Pemerintah

    Wakil Menteri Kesehatan dan Perawatan Anak Zimbabwe, Sleiman Timios Kwidini baru-baru ini mengunjungi distrik Mazowe.

    Ia mengonfirmasi bahwa satu orang telah meninggal akibat kolera di daerah tersebut.

    Sebagai bagian dari upaya mengatasi masalah, pemerintah bekerja sama dengan organisasi lain untuk mengebor dua sumur bor di Glendale.

    Sayangnya belum jelas apakah langkah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi seluruh warga.

    Pemerintah juga berencana menyediakan tablet pembunuh bakteri untuk digunakan pada sumur-sumur lokal dan menghimbau masyarakat untuk merebus air sebelum digunakan.

    Namun, situasi tetap sangat memprihatinkan mengingat infrastruktur sanitasi yang rusak dan tidak memadai.

    Seorang spesialis kesehatan masyarakat di organisasi kesehatan swasta JF Kapnek Zimbabwe, Kudzai Masunda menekankan pentingnya peningkatan kebersihan di rumah tangga dan komunitas untuk mencegah penyebaran kolera.

    “Kolera ditularkan melalui air dan feses, sehingga penting bagi masyarakat untuk mempraktikkan kebersihan yang baik,” kata Masunda.

    Dia juga menyarankan untuk meningkatkan kualitas air dan sanitasi, terutama di daerah pinggiran kota dan pedesaan, yang seringkali menjadi titik rawan wabah kolera.

    Sebagai langkah jangka pendek, vaksinasi kolera sudah dilakukan untuk mengurangi kejadian kolera dalam beberapa tahun ke depan, sembari memperbaiki sistem air dan sanitasi.

    Wabah kolera sebelumnya telah terjadi di Zimbabwe, dengan yang terakhir tercatat pada 2023 yang mempengaruhi seluruh 10 provinsi negara tersebut.

    Menurut laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), selama wabah tersebut Zimbabwe melaporkan lebih dari 34.500 kasus suspect, dengan 4.217 kasus terkonfirmasi dan 33.831 pemulihan.

    Sementara itu, wabah kolera paling parah yang pernah tercatat di negara ini terjadi pada tahun 2008 dan 2009, yang menyebabkan hampir 100.000 kasus terkonfirmasi dan 4.288 kematian.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Demi Kepastian Dunia Usaha, Arsjad Rasjid Nilai Kadin Harus Tetap Solid – Halaman all

    Demi Kepastian Dunia Usaha, Arsjad Rasjid Nilai Kadin Harus Tetap Solid – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menyatakan, Kadin Indonesia harus tetap satu dan harus tetap solid sebagai mitra strategis pemerintah demi menjaga kestabilan dan kepastian dari dunia usaha dalam mendukung kesuksesan Asta Cita pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melalui program-program pembangunan ekonomi. 

    Hal itu disampaikan Arsjad dalam pidatonya di acara “Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia” yang dilangsungkan di Ballroom Hotel The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (16/1/2025).

    “Insya Allah Kadin sebagai mitra strategis, sehingga kepercayaan investor dan dunia internasional terus meningkat, dunia usaha semakin maju dan berdaya saing, sehingga target ekonomi yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto pertumbuhan ekonomi 8 persen dapat tercapai,” kata Arsjad.

    Dalam sambutannya, Arsjad menyampaikan pertanggunjawabannya sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia periode sebelumnya. Di masa kepemimpinannya, Arsjad menjelaskan peran Kadin Indonesia yang menghadirkan program Vaksinasi Gotong Royong dan Rumah Oksigen Gotong Royong saat pandemi tahun 2021.

    Arsjad menambahkan, di tahun 2022, Kadin Indonesia menjadi tuan rumah G20 Indonesia, lalu Kadin Indonesia memegang Keketuaan ASEAN Business Advisory Council pada 2023, serta menyusun peta jalan Indonesia Emas 2045 dan telah diserahkan kepada pemerintah.

    Dan di tahun 2024, Kadin Indonesia mengadakan Dialog Calon Presiden (Capres), lalu kemudian menyambut pemerintahan baru dengan menyusun White Paper Arah Kebijakan Pembangunan Bidang Ekonomi 2024-2029.

    “Kadin juga membentuk Indonesia Center for International Cooperation dan arbitrase pertanahan Internasional. Tentunya masih banyak lagi hasil konkret dan kolaborasi inklusif Kadin Indonesia bersama Kadin Provinsi, Kadin Kabupaten/Kota juga dengan Anggota Luar Biasa (ALB), pemerintah, dunia usaha organisasi internasional selama tahun 2021-2024,” jelas Arsjad.

    Arsjad berharap, hal-hal baik yang sudah dilakukan di masa kepemimpinannya dapat menjadi awal dari Kadin Indonesia yang lebih baik lagi ke depan. Arsjad juga mengapresiasi jajaran pengurus Kadin Indonesia, jajaran Kadin Provinsi, Kadin Kabupaten/Kota dan juga ALB serta seluruh anggota biasa Kadin Indonesia yang telah berjuang mengutamakan keutuhan Kadin Indonesia.

    “Saya juga terharu dengan solidaritas dan dedikasi yang telah ditunjukkan untuk mempertahankan satu Kadin yang solid. Dari hati yang terdalam, saya ingin menyampaikan bahwa saya sangat bangga (kepada) Ibu Bapak semua, keluarga besar Kadin Indonesia,” ucap Arsjad.

    Arsjad juga menyampaikan permintaan maaf apabila ada program dan kegiatan yang belum sempurna di masa kepemimpinannya. Arsjad berharap di kepemimpinan Ketua Umum Kadin Indonesia yang baru, Anindya Novyan Bakrie, Kadin Indonesia semakin solid dan dapat terusbersama-sama bergotong royong, berkontribusi bagi seluruh rakyat, dan perekonomian nasional, dan dunia usaha.

    “Saya juga mengucapkan selamat bertugas kepada seluruh anggota Kadin Indonesia dan pengurus (Kadin Indonesia),” ucap Arsjad.