Event: vaksinasi

  • Vaksinasi Rabies Gratis bagi Hewan Peliharaan di Yogyakarta

    Vaksinasi Rabies Gratis bagi Hewan Peliharaan di Yogyakarta

    Foto Health

    ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko – detikHealth

    Kamis, 20 Feb 2025 13:00 WIB

    Yogyakarta – Vaksinasi rabies gratis dilakukan di Poliklinik Hewan Kota Yogyakarta. Tujuannya untuk menjadikan Kota Yogyakarta bebas rabies.

  • Mirip Jepang, Kasus Anak Influenza di RI Lagi Nanjak! Picu Komplikasi-Dirawat di RS

    Mirip Jepang, Kasus Anak Influenza di RI Lagi Nanjak! Picu Komplikasi-Dirawat di RS

    Jakarta – Perubahan cuaca tidak menentu, seperti pancaroba atau cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini, sering kali membuat tubuh anak rentan terhadap penyakit, termasuk paparan virus Influenza. Hal ini dikarenakan cuaca yang tak menentu dapat menyebabkan imunitas tubuh anak lemah.

    Ketua Divisi Infeksi dan Pediatri Tropik Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM-FKUI, dr Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), MSc, mengatakan banyak kasus anak-anak yang terkena virus influenza, bahkan ada yang sampai dirawat di rumah sakit akibat komplikasi virus tersebut.

    Mereka yang dirawat, lanjutnya, disertai kondisi infeksi sekunder atau tambahan, salah satunya infeksi bakteri. Virus influenza bisa menyebabkan komplikasi, seperti pneumonia, khususnya pada kelompok rentan, seperti anak-anak, usia lanjut, wanita hamil, dan orang yang memiliki penyakit kronik.

    “Influenza memang lagi booming di Jepang. Tapi jangan salah kasus-kasus kita di anak juga lagi tinggi, influenza A dan B. Kebanyakan kasus yang dirawat itu dengan (komplikasi) pneumonia,” ucapnya saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2025).

    Menurut dr Mulya, anak-anak rentan terhadap infeksi virus, terutama ketika berada di tempat umum seperti sekolah, kolam renang, dan playground. Tempat-tempat ini menjadi lingkungan yang berisiko karena banyaknya interaksi antara anak-anak serta penggunaan fasilitas yang sama.

    “Namanya anak kalau udah main, ingusan, yasudah dia memegang semua alat-alat di tempat fasilitas umum dan itu bisa menularkan,” katanya.

    Lantas, bagaimana cara memutus penularan?

    Menurut dr Mulya, salah satu langkah penting dalam memutus rantai penularan adalah dengan memakai masker bagi yang sedang sakit. Apabila anak sedang sakit, sebaiknya beristirahat di rumah.

    Dengan cara ini, lanjutnya, bisa menekan penyebaran virus, dan anak yang sakit juga dapat pulih lebih cepat tanpa menularkan ke orang lain. Penting juga untuk mendapatkan vaksinasi untuk mencegah fatalitas dari virus influenza.

    “Sekarangkan eranya ke balik, bukan semua harus pakai masker, tapi yang sakit menggunakan masker supaya memutuskan penularan ke orang lain,” tuturnya.

    “Anak kalau misalnya ada yang sakit, dia istirahat di rumah. Jadi sebaiknya dirumahkan, atau istirahat, supaya nggak menular ke sekitar.”

    (suc/naf)

  • Lindungi Masa Depan Perempuan: AdMedika Gelar Seminar Eliminasi Kanker Serviks – Halaman all

    Lindungi Masa Depan Perempuan: AdMedika Gelar Seminar Eliminasi Kanker Serviks – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lewat Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim sekaligus memperingati Hari Kanker Nasional di bulan Februari, AdMedika, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mendukung program pemerintah. 

    AdMedika yang bergerak di bidang Digital Health Third Party Administrator (TPA) dan B2B Digital Health menggelar seminar Kesehatan Kanker Serviks dengan tema “Cervical Health Matters: Prevent, Protect, Thrive”. 

    Acara ini diselenggarakan secara hybrid di ACE Room AdMedika, Telkom STO Gambir, Jakarta, dan diikuti oleh karyawan perempuan AdMedika, pada Kamis (13/2). 

    Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran (awareness) mengenai bahaya Kanker Serviks, pentingnya screening test, serta upaya pencegahan melalui vaksinasi HPV.

    Kegiatan ini juga menjadi bagian dari komitmen AdMedika dalam mendukung misi ke-4 Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI, khususnya di bidang kesehatan dan penguatan perempuan.

    Sebagai bentuk kolaborasi antara AdMedika Group dan Brawijaya Hospital Saharjo yang merupakan provider rekanan AdMedika, seminar ini menghadirkan dr. Alesia Novita, Sp.OG, seorang dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Brawijaya Hospital Saharjo.

    Dalam pemaparannya, dr. Alesia menjelaskan bahaya Human Papillomavirus (HPV) sebagai penyebab utama Kanker Serviks serta pentingnya vaksinasi HPV dan deteksi dini sebagai langkah pencegahan.

    “Membangun kesadaran terhadap Kanker Serviks serta melakukan vaksinasi adalah langkah yang sangat penting karena lebih baik mencegah daripada mengobati,” ujar dr. Alesia.

    Senada dengan hal tersebut, CEO AdMedika Dian Prambini dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar ini merupakan wujud kepedulian AdMedika terhadap kesehatan karyawan perempuan.

    “Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran kita semua tentang Kanker Serviks serta berkontribusi dalam mendukung program eliminasi kanker leher rahim yang telah dicanangkan oleh Pemerintah,” ungkap Dian.

    Melalui seminar ini, AdMedika berharap dapat menciptakan sumber daya manusia yang lebih sehat, sehingga mampu terus memberikan pelayanan terbaik dan sepenuh hati demi kepuasan pelanggan.

    #ElevatingYourFuture

  • Trump Akan Bekukan Bantuan ke Sekolah-Universitas yang Wajibkan Vaksin COVID

    Trump Akan Bekukan Bantuan ke Sekolah-Universitas yang Wajibkan Vaksin COVID

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana membekukan bantuan dana ke sekolah dan universitas yang mewajibkan siswa dan mahasiswa divaksinasi COVID-19. Hal ini tercantum dalam perintah eksekutif Trump yang ditandatangani belum lama ini.

    Diberitakan APNews, perintah eksekutif tersebut diperkirakan tidak akan berdampak besar secara nasional karena mandat vaksin COVID-19 sebagian besar telah dibatalkan di sekolah dan perguruan tinggi di seluruh Amerika Serikat.

    Perintah tersebut mengarahkan Departemen Pendidikan dan Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan untuk membuat rencana mengakhiri mandat vaksin COVID-19. Badan-badan tersebut diminta untuk mengidentifikasi hibah atau kontrak federal diskresioner yang diberikan kepada sekolah saat melanggar perintah tersebut, serta menghapus pendanaan, sesuai dengan hukum yang berlaku.

    “Mengingat risiko penyakit COVID-19 yang serius sangat rendah bagi anak-anak dan dewasa muda, mengancam untuk mengeluarkan mereka dari pendidikan merupakan pelanggaran yang tidak dapat ditoleransi terhadap kebebasan pribadi,” tulis laman White House.

    Perintah tersebut hanya berlaku untuk vaksin COVID-19. Semua negara bagian memiliki undang-undang yang mengharuskan anak-anak yang bersekolah divaksinasi terhadap penyakit tertentu termasuk campak, gondongan, polio, tetanus, batuk rejan, dan cacar air.

    Dalam lembar fakta yang diberikan kepada wartawan, Gedung Putih mengatakan perintah itu diperlukan karena mandat vaksin COVID “mengancam kesempatan pendidikan bagi siswa.”

    “Orang tua dipaksa ke posisi yang sulit: mematuhi mandat yang kontroversial atau mempertaruhkan masa depan pendidikan anak mereka,” tulis Gedung Putih.

    Saat ini, semua 50 negara bagian mewajibkan siswa menerima vaksinasi tertentu, termasuk untuk mencegah campak. Namun, banyak negara bagian menawarkan pengecualian karena alasan agama.

    (kna/naf)

  • Komisi B DPRD Tulungagung Pastikan Produksi Susu Tak Terpengaruh Merebaknya PMK

    Komisi B DPRD Tulungagung Pastikan Produksi Susu Tak Terpengaruh Merebaknya PMK

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Komisi B DPRD Tulungagung telah menyelesaikan kunjungan ke sejumlah kandang sapi perah di Kecamatan Sendang, Tulungagung, Jawa Timur.

    Komisi yang membidangi Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat ini juga menggali informasi di antara peternak.

    Hasilnya, mereka memastikan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) tidak berpengaruh dengan peternakan sapi perah.

    “Sampai saat ini belum ada laporan kasus PMK pada sapi perah,” ungkap Ketua Komisi B DPRD Tulungagung, Widodo Prasetyo, Senin (17/2/2025).

    Salah satu sasaran yang dikunjungi adalah Koperasi Tani Wilis Kecamatan Sendang, tempat bernaung ratusan peternak sapi perah.

    Mereka memastikan produksi susu tidak terpengaruh isu PMK.

    Dengan demikian, produksi susu dari para peternak tetap terserap pasar seperti biasanya.

    “Tidak ada kasus pada sapi perah, semua aman terkendali. Produksi susu tidak terpengaruh sama sekali,” tegas Widodo.

    Secara umum kasus PMK di Kabupaten Tulungagung juga sudah landai.

    Hal ini tidak lepas dari upaya vaksinasi pada sapi-sapi yang sehat, sehingga mampu memutus penularan.

    Menurut Widodo, vaksin dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) terbatas.

    Para peternak banyak yang mengadakan vaksin secara mandiri, salah satunya lewat koperasi yang menaungi.

    “Mereka mengandalkan para mantri suntik yang ada di desa-desa. Vaksinnya memang terbatas,” katanya.

    Widodo mengaku juga selalu berkomunikasi dengan para pedagang sapi, utamanya di selatan Tulungagung.

    Para pedagang ini juga mengakui jika kasus PMK di Tulungagung terus menurun.

    Karena itu pembukaan Pasar Hewan Terpadu (PHT) dianggap sudah sangat tepat.

    “PMK sudah tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Pedagang menilai kondisinya sudah aman,” tandas Widodo.

    Sebelumnya, PHT Tulungagung ditutup sejak 9 Januari-9 Februari 2025 karena merebaknya kasus PMK.

    PHT dibuka kembali pada pasaran Pahing, Jumat (14/2/2025), namun jumlah sapi yang diperdagangkan hanya 208 ekor.

    Para pedagang banyak yang datang tanpa membawa sapi, sekedar untuk memantau harga hewan ternak.

    Sementara jumlah sapi yang diperdagangkan saat situasi normal mencapai 750 ekor.

    PHT Tulungagung menjadi salah satu pasar hewan terbesar di wilayah barat daya Jawa Timur.

    Setiap Pahing pedagang yang datang bukan hanya dari Tulungagung, namun juga wilayah sekitar, seperti Blitar, Trenggalek, Kediri juga Malang.

    Bahkan pedagang dari Madura, Sidoarjo dan Gresik banyak yang datang ke PHT, terutama menjelang Iduladha.

  • 10 Cara Sederhana Mencegah Penyakit Ginjal sejak Dini

    10 Cara Sederhana Mencegah Penyakit Ginjal sejak Dini

    Jakarta, Beritasatu.com – Ginjal memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan tubuh dengan menyaring limbah, mengatur cairan, serta mengontrol tekanan darah. Karena fungsi ginjal yang vital, menjaga kesehatan ginjal sangat penting untuk mencegah penyakit ginjal. Lalu, bagaimana cara mencegah penyakit ginjal?

    Penyakit ginjal kronis (CKD) dapat berkembang dari waktu ke waktu, terutama pada individu yang memiliki kondisi seperti diabetes atau penyakit jantung. Jika tidak dicegah, kerusakan ginjal dapat menyebabkan ginjal gagal, yang memerlukan perawatan dialisis atau bahkan transplantasi ginjal.

    Berikut ini 10 cara mencegah penyakit ginjal melalui kebiasaan sehari-hari yang sederhana tetapi efektif, dikutip dari laman CDC, Senin (17/2/2025).

    1. Turunkan berat badan
    Berat badan berlebih meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, termasuk penyakit ginjal. Obesitas dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, diabetes, serta gangguan metabolisme yang berkontribusi pada kerusakan ginjal. Menurunkan berat badan melalui diet sehat dan olahraga teratur dapat mengurangi beban pada ginjal dan meningkatkan fungsi ginjal secara keseluruhan.

    2. Aktiflah secara fisik
    Olahraga adalah cara alami untuk menjaga kesehatan tubuh, termasuk ginjal. Aktivitas fisik yang rutin membantu mengontrol kadar gula darah, yang sangat penting dalam mencegah penyakit ginjal, terutama bagi penderita diabetes.

    Selain itu, olahraga dapat meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi tekanan darah, dan memperbaiki kesehatan jantung, yang secara tidak langsung mendukung kesehatan ginjal.

    3. Berhenti merokok
    Merokok dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk pembuluh darah di ginjal, yang berfungsi untuk menyaring darah. Perokok lebih rentan mengalami hipertensi dan diabetes, dua kondisi utama yang dapat menyebabkan penyakit ginjal. Oleh karena itu, berhenti merokok sangat penting sebagai cara mencegah penyakit ginjal dan menjaga kesehatan ginjal dalam jangka panjang.

    4. Minum obat sesuai resep dokter
    Jika Anda menderita kondisi medis seperti hipertensi atau diabetes, sangat penting untuk mengikuti petunjuk dokter dalam mengonsumsi obat-obatan. Obat-obatan ini membantu mengontrol kondisi yang dapat merusak ginjal. Pastikan Anda tidak melewatkan dosis atau mengubah jadwal pengobatan tanpa izin dokter, karena hal ini dapat memperburuk kerusakan ginjal yang sudah ada.

    5. Kontrol kadar kolesterol
    Memiliki kadar kolesterol yang sehat dapat membantu melindungi ginjal dari kerusakan. Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh darah, yang memperlambat aliran darah ke ginjal dan meningkatkan risiko gangguan fungsi ginjal. Anda dapat mencapai kadar kolesterol yang sehat melalui diet rendah lemak, olahraga, serta pengobatan yang diresepkan oleh dokter.

    6. Kurangi konsumsi garam
    Makanan tinggi garam dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan salah satu faktor utama risiko penyakit ginjal. Mengurangi konsumsi garam dalam makanan sehari-hari dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil, sehingga mendukung kesehatan ginjal Anda.

    7. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran
    Makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral seperti buah dan sayuran sangat baik untuk kesehatan ginjal. Kandungan antioksidan dalam buah dan sayuran dapat membantu mengurangi peradangan di tubuh, termasuk pada ginjal. Selain itu, konsumsi buah dan sayuran yang cukup dapat membantu menurunkan tekanan darah dan menjaga kadar gula darah dalam batas normal.

    8. Batasi konsumsi alkohol
    Alkohol dapat menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan tekanan darah, yang pada gilirannya dapat membebani ginjal. Meskipun sesekali konsumsi alkohol tidak berbahaya, konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Oleh karena itu, batasi jumlah alkohol yang Anda konsumsi sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyakit ginjal.

    9. Lakukan vaksinasi flu setiap tahun
    Penyakit flu dapat menjadi lebih berbahaya bagi orang yang menderita CKD atau gangguan ginjal. Vaksinasi flu dapat membantu melindungi Anda dari infeksi yang dapat memperburuk kondisi ginjal Anda. Pastikan untuk mendapatkan vaksin flu tahunan sebagai langkah pencegahan yang penting.

    10. Periksa kadar gula darah secara rutin
    Diabetes adalah salah satu penyebab utama penyakit ginjal kronis. Oleh karena itu, penting untuk memantau kadar gula darah secara teratur. Dengan mengontrol kadar gula darah, Anda dapat mencegah komplikasi jangka panjang, termasuk kerusakan ginjal yang disebabkan oleh diabetes. Jika kadar gula darah tidak terkontrol, ginjal Anda akan bekerja lebih keras untuk menyaring darah, yang dapat mempercepat kerusakan ginjal.

    Cara mencegah penyakit ginjal sangat terkait dengan pola hidup sehat yang mencakup diet yang tepat, olahraga, pengendalian berat badan, dan manajemen penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi. Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ginjal atau memiliki faktor risiko lain seperti penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, sangat penting untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan ginjal Anda.

  • Kabupaten Kudus dapat tambahan vaksin PMK 800 dosis

    Kabupaten Kudus dapat tambahan vaksin PMK 800 dosis

    Tahap pertama kami mendapatkan 500 dosis, sedangkan tahap kedua mendapatkan tambahan 300 dosis

    Kudus (ANTARA) – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggenjot vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak guna mencegah penyebaran penyakit PMK, menyusul adanya tambahan 800 dosis vaksin PMK.

    “Vaksin PMK sebanyak itu kami terima bulan ini dalam dua tahap. Tahap pertama kami mendapatkan 500 dosis, sedangkan tahap kedua mendapatkan tambahan 300 dosis,” kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Arin Nikmah di Kudus, Senin.

    Ia mengungkapkan tahap pertama sudah disuntikkan ke ternak, baik sapi maupun kerbau. Sedangkan tambahan sebanyak 300 dosis rencananya pekan ini segera dijalankan agar target akhir Februari 2025 sebanyak 800 dosis bisa tuntas.

    Untuk tambahan 300 dosis, kata dia, rencananya difokuskan untuk hewan ternak besar, namun di lokasi ketika ada ternak kecil seperti kambing dan domba juga bisa diberikan vaksin PMK.

    Pemberian vaksin PMK, dinilai salah satu cara yang paling efektif untuk menekan kasus PMK yang sebelumnya ditemukan 67 kasus, lima ekor ternak di antaranya mati dan selebihnya ada yang sembuh dan dipotong paksa.

    Tingkat kesembuhan hewan ternak terjangkit PMK, kata dia, cukup tinggi karena dari 67 kasus tercatat 50 ekor hewan ternak dinyatakan sembuh, sedangkan dipotong paksa ada 12 ekor.

    “Hingga kini, belum ditemukan adanya tambahan kasus PMK baru. Tetapi, kami tetap waspada dan meminta para peternak juga waspada dan menjaga kebersihan kandang dan ternak,” ujarnya.

    Untuk situasi Pasar Hewan Gulang, Kecamatan Mejobo, Kudus, menurut dia, pada awal Januari hingga awal Februari 2025 transaksi sempat turun, kini mulai ramai dan sapi tercatat sudah ada 10 ekor sapi yang ditawarkan. Sedangkan kerbau masih mendominasi dalam transaksi di pasar hewan.

    Pewarta: Akhmad Nazaruddin
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kasus Campak di AS Meningkat, Vaksinasi Rendah Jadi Biang Keroknya

    Kasus Campak di AS Meningkat, Vaksinasi Rendah Jadi Biang Keroknya

    Jakarta

    Kasus campak meningkat di AS dengan infeksi yang dikonfirmasi di sedikitnya lima negara bagian. Wabah campak telah dilaporkan di Alaska, Georgia, New York City, Rhode Island, dan Texas, sebagian besar terjadi pada orang yang tidak divaksinasi campak.

    Departemen Layanan Kesehatan Negara Bagian Texas melaporkan wabah campak yang pertama kali dilaporkan di Gaines County, Texas, telah berlipat ganda menjadi 48 kasus sejak kasus pertama dicatat awal Februari 2025. Departemen kesehatan negara bagian ini mengatakan mereka memperkirakan lebih banyak kasus akan dilaporkan di Gaines County dan daerah sekitarnya.

    Di antara 48 kasus, 13 telah dirawat di rumah sakit.

    Diberitakan CNN, semua kasus terjadi pada orang yang tidak divaksinasi yang tinggal di Gaines County, yang berbatasan dengan New Mexico. Dua kasus terjadi pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, sedangkan kasus yang tersisa terjadi pada anak-anak dan remaja.

    Ada 285 kasus campak yang dilaporkan di AS tahun lalu, yang merupakan jumlah terbanyak sejak 2019, demikian catatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. Tahun ini, kasus campak telah diidentifikasi di Texas, Alaska, New Mexico, Georgia, Rhode Island, dan New York City.

    Pejabat kesehatan telah mendesak para orang tua untuk memvaksinasi anak-anak yang belum menerima suntikan campak, gondongan, rubella (MMR). CDC merekomendasikan agar anak-anak mendapatkan dua dosis dengan dosis pertama pada usia 12 hingga 15 bulan dan dosis kedua antara usia 4 dan 6 tahun. Satu dosis efektif 93 persen dan dua dosis efektif 97 persen mencegah penyakit tersebut.

    Tingkat vaksinasi telah tertinggal di AS. Baru 93 persen anak usia TK menerima vaksin rutin tertentu, termasuk vaksin MMR, untuk tahun ajaran 2022-23.

    Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS telah menetapkan target bahwa setidaknya 95% anak TK mendapatkan dua dosis vaksin MMR, ambang batas yang diperlukan untuk membantu mencegah wabah penyakit yang sangat menular ini. AS kini gagal mencapai ambang batas tersebut selama empat tahun berturut-turut.

    (kna/kna)

  • Kemenkes Catat 6.050 Kasus Dengue pada Awal Tahun 2025, Kematian Mencapai 28 Jiwa

    Kemenkes Catat 6.050 Kasus Dengue pada Awal Tahun 2025, Kematian Mencapai 28 Jiwa

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 6.050 kasus dengue terjadi secara nasional dari awal tahun hingga 3 Februari 2025. Dari kasus yang tercatat itu, sebanyak 28 kasus kematian terjadi.

    Direktur Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, mengatakan, kasus dengue yang terjadi pada awal tahun 2025 menunjukkan incidence rate (IR) sebesar 2,14 per 100.000 penduduk. Adapun dari kasus kematian akibat dengue sebanyak 28 kasus dari 6.050 kasus yang tercatat, menunjukkan case fatality rate (CFR) sebesar 0,46 persen.

    “Kasus dengue dilaporkan dari 235 kabupaten, kota, di 23 provinsi,” katanya dalam diskusi bertajuk Langkah Bersama Cegah DBD di Central Park, Jakarta, pada Sabtu, 15 Februari 2025.

    Adapun selama tahun 2024, terjadi 244.409 kasus dengue dengan IR sebesar 87,34 per 100.000 penduduk. Dari kasus akumulatif tersebut, terdapat 1.430 kasus kematian dengan CFR 0,59%.

    Ina mengatakan, dengue adalah ancaman nyata bagi masyarakat Indonesia. Kasusnya selalu ada sepanjang tahun dan cenderung meningkat di musim hujan.

    “Ini bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berdampak pada produktivitas masyarakat dan membebani sistem layanan kesehatan,” tuturnya.

    Menurutnya, pemerintah Indonesia terus berkomitmen dalam mengendalikan penyakit dengue melalui berbagai program, seperti pengendalian vektor, Gerakan 3M Plus, dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, yang diperkuat dengan edukasi berkelanjutan.

    Ia menambahkan, strategi berbasis inovasi, seperti implementasi nyamuk ber-Wolbachia, telah dilakukan di Yogyakarta, Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, Kupang, dan vaksinasi sebagai langkah perlindungan tambahan.

    Selain itu, telah didtapkan juga Strategi Nasional Penanganan Dengue 2021-2025, yang menekankan sinergi lintas sektor. “Salah satu bentuk nyata kolaborasi ini adalah kegiatan Langkah Bersama Cegah DBD bersama dengan Takeda, yang membantu memperluas jangkauan edukasi dan pencegahan,” tuturnya.

    Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, mengatakan, dengue menjadi ancaman kesehatan utama saat ini. Risiko terinfeksi dengue dapat terjadi kepada siapa saja tanpa melihat umur dan tempat tinggal.

    “Seseorang bisa berisiko terkena dengue lebih dari sekali. Anak-anak usia sekolah dan dewasa adalah yang paling terdampak,” katanya.

    Menurutnya, tidak ada obat spesifik untuk penyembuhan dengue. Oleh sebab itu, pencegahan dengue menjadi hal penting. “Kita perlu disiplin menerapkan 3M Plus, terus meningkatkan kesadaran, serta
    mempertimbangkan pendekatan yang inovatif untuk pencegahan,” tuturnya.

    Anak Terinfeksi Dengue

    Spesialis Penyakit Anak, I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, mengatakan, sebanyak 47 persen kasus dengue terjadi pada anak dan remaja, dengan 12 persen terjadi pada kelompok usia 1-4 tahun dan 35 persen pada usia 5-14 tahun. Lebih mengkhawatirkan lagi, kematian tertinggi juga terjadi pada kelompok usia ini, yaitu 45 persen pada anak usia 5-14 tahun dan 21 persen pada anak usia 1-4 tahun.

    Ia mengatakan, dengue pada anak sering kali diawali dengan demam tinggi mendadak, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi. Selain itu, muncul bintik merah di kulit, muntah, serta sakit perut yang terus-menerus.

    Hingga saat ini, belum ada obat spesifik untuk menyembuhkan dengue. Pengobatan yang diberikan hanya bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi yang lebih parah. “Untuk itu, pencegahan menjadi kunci utama, salah satunya bisa melalui vaksinasi,” tuturnya.

    Tidak kebal

    Spesialis Penyakit Dalam, Suzy Maria, mengatakan, masih ada kesalahpahaman mengenai infeksi dengue yang hanya akan terjadi sekali dalam sejarah hidup seseorang dan ketika seseorang telah terkena dengue, maka ia bisa kebal. Hal tersebut tidak benar.

    Menurutnya, seseorang bisa terinfeksi dengue lebih dari satu kali, dan infeksi yang berikutnya berisiko lebih parah. Sistem imun yang sudah pernah terpapar virus dengue dapat bereaksi lebih kuat terhadap infeksi berikutnya dan hal ini meningkatkan risiko komplikasi serius, seperti perdarahan hebat atau syok dengue.

    Oleh karena itu, langkah pencegahan menjadi penting. “Masyarakat juga perlu mempertimbangkan langkah pencegahan dari dalam tubuh, seperti vaksinasi, yang kini telah direkomendasikan penggunaannya oleh asosiasi medis bagi anak-anak dan orang dewasa. Namun demikian, untuk mendapatkan perlindungan yang optimal, vaksinasi harus dilakukan secara lengkap sesuai dosis yang dianjurkan,” tuturnya.

    Dalam diskusi tersebut, turut hadir Zaskia Adya Mecca, figur publik dan juga seorang Ibu dari lima orang anak. Zaskia bercerita tentang pengalamannya terinfeksi dengue sampai tiga kali. Ia juga mengaku pernah terinfeksi dengue bersamaan dengan tipes. Menurutnya, nyamuk pembawa dengue bisa berkembang di tempat-tempat yang tidak diduga.

    “Jika ada langkah tambahan yang bisa membantu kita merasa lebih aman, tentu patut untuk dipertimbangkan. Semakin banyak upaya pencegahan yang kita lakukan, semakin kecil kemungkinan kita dan keluarga terkena dengue,” tuturnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Alhamdulillah! Arab Saudi Larang Anak-anak Ikut Haji dan Jemaah Belum Pernah Haji Dapat Prioritas

    Alhamdulillah! Arab Saudi Larang Anak-anak Ikut Haji dan Jemaah Belum Pernah Haji Dapat Prioritas

    TRIBUNJATENG.COM, RIYADH — Menjelang musim haji 2025 yang akan berlangsung pada Juni, Arab Saudi mengumumkan sejumlah aturan baru untuk mengelola kepadatan jemaah.

    Salah satu perubahan penting adalah larangan bagi anak-anak untuk ikut haji tahun ini, CNBCtv18 dan Business Today melaporkan.

    Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan anak-anak, mengingat kerumunan besar yang sering terjadi selama pelaksanaan ibadah haji.

    Selain larangan bagi anak-anak, pemerintah Arab Saudi juga akan memberikan prioritas kepada mereka yang belum pernah menunaikan ibadah haji. Kebijakan ini berlaku untuk jemaah domestik maupun asing.

    Menurut Kementerian Haji dan Umrah, haji adalah kewajiban sekali seumur hidup bagi umat Islam, sehingga jemaah yang sudah pernah berhaji sebelumnya tidak diperbolehkan mengikutinya lagi.
    4-6 Juni

    Haji 2025 diperkirakan akan berlangsung pada tanggal 4 hingga 6 Juni 2025, yang akan bergantung pada penampakan bulan. Jemaah dari berbagai negara akan mulai memasuki Arab Saudi pada bulan Mei 2025.

    Untuk jemaah Indonesia, mereka dijadwalkan mulai masuk asrama haji pada 1 Mei 2025 dan berangkat pada 2 Mei 2025. Kloter terakhir dijadwalkan tiba di Arab Saudi pada 31 Mei 2025.

    Visa dan Pendaftaran

    Arab Saudi juga memperkenalkan aturan visa yang lebih ketat. Mulai 1 Februari 2025, beberapa negara, termasuk Indonesia, India, dan Pakistan, hanya bisa mendapatkan visa sekali masuk, yang berlaku selama 30 hari.

    Aturan ini bertujuan untuk mengurangi praktik haji ilegal yang sering kali menyebabkan kepadatan di lokasi ziarah.

    Pendaftaran untuk haji 2025 telah dibuka melalui aplikasi Nusuk dan situs web resmi, di mana jemaah diwajibkan memverifikasi data mereka dan mendaftarkan pendamping, khususnya bagi wanita yang memerlukan mahram.

    Jemaah yang ingin mengikuti haji 2025 harus memenuhi persyaratan kesehatan tertentu, seperti bebas dari penyakit akut atau menular, serta sudah menerima vaksinasi meningitis dan influenza.

    Kementerian Haji dan Umrah juga menekankan bahwa data yang dimasukkan dalam pendaftaran harus akurat.
    Jika ditemukan ketidaksesuaian, pendaftaran dapat ditolak. Selain itu, setiap jemaah wajib memiliki izin haji yang dicetak melalui portal Nusuk, dan kode QR harus terlihat jelas.

    Pembayaran

    Pemerintah Saudi juga telah memperkenalkan opsi pembayaran berbasis cicilan bagi jemaah domestik, memungkinkan mereka untuk membayar biaya haji dalam tiga kali cicilan. Biaya yang telah dibayar tidak dapat dikembalikan setelah pelaksanaan ibadah haji dimulai.

    Jemaah juga harus menyimpan izin haji mereka sepanjang ibadah, dan izin tersebut tidak boleh dipindahtangankan kepada orang lain.

    Pelunasan Biaya

    Kemenag membuka proses pengisian kuota dan pelunasan biaya haji dalam dua tahap. Tahap pertama ditujukan bagi jemaah haji yang sudah masuk kuota keberangkatan 2025 serta jemaah reguler yang diprioritaskan, seperti lansia.

    Tahap kedua diperuntukkan bagi pengisian sisa kuota yang belum terpenuhi pada tahap pertama. Tahap ini diisi oleh jemaah reguler tahap sebelumnya, pendamping lansia dan penyandang disabilitas, serta jemaah haji cadangan.

    Syarat dan mekanisme pelunasan biaya haji bagi jemaah reguler dapat dilakukan sesuai ketentuan dalam surat edaran yang telah ditetapkan. “Jemaah haji sudah membayar setoran awal sebesar Rp25juta.

    Rata-rata dari mereka juga mendapat nilai manfaat yang masuk melalui virtual account sekitar Rp2 jutaan. Sehingga mereka dalam proses pelunasan nanti tinggal membayar selisihnya,” sambung Hilman, Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah dikutip dari laman Kemenag RI.

    Kuota Haji 2025 adalah sebesar 221.000 jemaah, kuota akan dibagi menjadi dua, yaitu haji khusus dan haji reguler. Untuk haji khusus, alokasi jemaah adalah sebanyak 17.860 orang. Kemudian, untuk jemaah haji reguler adalah sebanyak 203.320, pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah sebesar 685 orang, dan petugas haji daerah sebanyak 1.572. (tribunnews/kontan)