Event: vaksinasi

  • KPKP Jaksel vaksin 209 HPR di Kelurahan Pasar Minggu

    KPKP Jaksel vaksin 209 HPR di Kelurahan Pasar Minggu

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Jakarta Selatan (KPKP Jaksel) memvaksin 209 ekor hewan penular rabies (HPR) di Kelurahan Pasar Minggu, Kecamatan Pasar Minggu.

    “Total ada 209 ekor HPR yang berhasil divaksin rabies dalam pelaksanaan vaksinasi mulai 10-12 November 2025,” kata Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan, Irawati Harry Artharini di Jakarta, Kamis.

    Irawati mengatakan layanan jemput bola vaksinasi HPR tersebut diberikan secara gratis.

    Dia mengatakan, vaksinasi rabies gratis yang dilakukan di tiga tempat berbeda tersebut menyasar HPR seperti anjing, kucing, kera dan musang.

    Untuk pelaksanaan hari pertama di Balai Warga RW 03 berhasil menjangkau 36 ekor HPR.

    Kemudian, pada hari kedua di Lapangan RW 07 berhasil menjangkau 90 ekor HPR dan hari ketiga di Balai Warga RW 05 berjumlah 83 ekor HPR.

    Ia merinci, HPR yang berhasil divaksin terdiri dari, 175 ekor kucing, 29 anjing, tiga ekor kera dan dua ekor musang.

    “Vaksinasi rabies di Jakarta Selatan masih akan terus kita gencarkan untuk mempertahankan DKI Jakarta sebagai kota bebas rabies,” ucapnya.

    Sementara itu, salah seorang warga pemilik HPR, Renita mengucapkan terima kasih karena kucing miliknya sudah mendapatkan vaksinasi rabies gratis dengan harapan hewan peliharaannya bisa tetap sehat dan aktif.

    “Ini sangat membantu sekali, terlebih bagi pecinta kucing seperti saya yang memiliki kucing lebih dari satu ekor,” ucapnya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Video Pasokan yang Masih Diblokir Masuk Gaza: Jarum Suntik-Alat Sekolah

    Video Pasokan yang Masih Diblokir Masuk Gaza: Jarum Suntik-Alat Sekolah

    Juru bicara UNICEF Ricardo Pires menyebutkan masih ada sejumlah pasokan yang diblokir masuk ke Gaza oleh Israel. Mulai dari jarum suntik, kulkas tenaga surya, suku cadang alias sparepart truk air, alat-alat pendidikan, hingga botol susu formula.

    “Masalah terbesar yang sedang ditangani UNICEF saat ini adalah mengirimkan jarum suntik dan kulkas bertenaga surya ke Gaza yang telah dibeli beberapa bulan lalu,” ungkap Ricardo Pires. “Banyak layanan kami bergantung pada aliran pasokan yang konsisten termasuk untuk kampanye vaksinasi ini.”

    “Kami masih memiliki setidaknya 938.000 botol susu formula siap pakai yang tertahan di perbatasan sejak Agustus,” tambahnya.

  • Imbauan Kemenkes di Tengah Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Siapkan ‘Starter Kit’ Ini

    Imbauan Kemenkes di Tengah Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Siapkan ‘Starter Kit’ Ini

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti cuaca ekstrem sepekan ke depan, termasuk di DKI Jakarta. Ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai angin kencang.

    Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat menyiapkan ‘starter kit’ dan menjaga pola hidup sehat. Pola hidup bersih dan sehat tidak hanya soal higiene atau kebersihan lingkungan, tetapi juga memerhatikan asupan makanan.

    “Konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, rutin aktivitas fisik, jaga kebersihan diri dan lingkungan,” tandas Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman saat dihubungi detikcom, Senin (11/11/2025).

    Bila mengeluhkan gejala batuk, Aji mengimbau pemakaian masker agar menekan risiko penularan. Di tengah cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi, kasus influenza juga dilaporkan meningkat.

    Bagi masyarakat yang belum melakukan vaksinasi influenza rutin, untuk setidaknya menerima suntikan satu kali dalam setahun. Terlebih, bagi mereka yang masuk kelompok berisiko tinggi.

    “Apabila diperlukan, dapat melakukan vaksinasi influenza setahun sekali, khususnya bagi pelaku perjalanan dan masyarakat kelompok berisiko tinggi seperti tenaga kesehatan, lansia, ibu hamil, dan individu dengan penyakit kronis,” cerita dia.

    “Meskipun vaksin influenza tahunan belum menjadi bagian dari program imunisasi rutin nasional di Indonesia, namun tetap direkomendasikan,” pungkasnya.

    Saat keluhan dirasa tidak membaik, Aji juga menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    Sebelumnya diberitakan, DKI Jakarta termasuk wilayah yang menjadi perhatian, lantaran berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat di periode 10 sampai 12 November, bersama sebagian besar Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara.

    Hujan lebat disertai angin kencang juga masih akan terjadi di DKI Jakarta hingga pekan berikutnya. Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Banten juga dihantui potensi yang sama.

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan potensi cuaca ekstrem yang signifikan diperkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia sepanjang pekan ini.

    Ada beberapa wilayah yang diperkirakan masuk status Siaga atau kondisi hujan lebat dan sangat lebat, yakni:

    Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Sumatera Barat, NTB, Kaltim, Sulawesi Selatan, dan NTT.

    “Untuk potensi angin kencang, BMKG memprediksi wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat menjadi area yang perlu diwaspadai,” beber Andri dalam keterangannya, Senin (10/11/2025).

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Menkes Bahas Revisi Anggaran 2026 di Rapat Tambahan Bareng DPR”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/up)

  • BMKG Ungkap Wilayah yang Hadapi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wanti-wanti Kemenkes

    BMKG Ungkap Wilayah yang Hadapi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wanti-wanti Kemenkes

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Kondisi ini diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan, 10 hingga 16 November 2025.

    Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan potensi cuaca ekstrem yang signifikan diperkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia sepanjang pekan ini.

    BMKG juga memperkirakan hujan dengan kategori lebat, sangat lebat, masih akan berlanjut di sejumlah wilayah hingga periode 13-16 November 2025

    Penyebab Cuaca Ekstrem

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan peningkatan intensitas hujan kali ini dipicu oleh berbagai faktor dinamika atmosfer berskala global hingga lokal yang tengah aktif secara bersamaan. Kondisi ini dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

    “Beberapa faktor utama yang berperan pada periode ini antara lain Siklon Tropis FUNG-WONG, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Ekuator yang masih aktif di wilayah Indonesia hingga pertengahan November,” ujar Guswanto di Jakarta, Senin (10/11/2025).

    Siklon Tropis FUNG-WONG kini terpantau di Laut Filipina timur dan bergerak ke arah barat laut menuju Luzon, yang bisa berdampak tidak langsung bagi Indonesia. Fenomena ini mendorong peningkatan pertumbuhan awan hujan dan kecepatan angin lebih dari 25 knot di wilayah Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua bagian utara.

    Kombinasi antara Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator memperkuat pembentukan awan di sebagian besar wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.

    “Kondisi ini membuat potensi hujan sedang hingga sangat lebat meningkat di banyak wilayah dalam beberapa hari ke depan,” kata Guswanto.

    Wilayah yang Terdampak

    Di periode 10-12 November 2025, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di:

    Sebagian besar Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara.

    Sementara itu, hujan lebat, sangat lebat (status siaga) berpotensi terjadi di:

    Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Sumatra Barat, NTB, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan NTT.

    Sementara di periode 13-16 November, wilayah dengan status Siaga mencakup:

    Bengkulu, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

    Adapun hujan sedang-lebat berpotensi terjadi di wilayah yang lebih luas, termasuk:

    Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kepulauan Riau, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, hingga Papua Selatan.

    Potensi angin kencang juga masih terpantau di Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, NTB, Bali, DKI Jakarta, dan Banten.

    Imbauan BMKG untuk Masyarakat

    BMKG mengimbau agar masyarakat yang ada di wilayah dengan intensitas hujan tinggi, perlu ada kesiapsiagaan terkait potensi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Ini terutama di wilayah dengan topografi curam dan daerah aliran sungai.

    Maka dari itu, BMKG meminta masyarakat untuk menghindari aktivitas saat hujan lebat turun yang disertai petir dan angin kencang. Hindari beberapa area, seperti:

    Area terbuka.Pohon.Bangunan yang rapuh.

    Wanti-wanti Kemenkes di Tengah Cuaca Ekstrem

    Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan juga mengimbau agar masyarakat dapat terhindar dari penyakit selama menghadapi cuaca ekstrem tersebut. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, mengingatkan untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

    Mulai dari mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, rutin melakukan aktivitas fisik, dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan.

    “Cuci tangan dengan air mengalir dan sabut atau hand sanitizer. Gunakan juga masker bagi orang yang sedang sakit atau jika di keramaian, dan terapkan etika batuk atau bersin,” beber Aji saat dihubungi detikcom, Selasa (11/11).

    “Apabila diperlukan, dapat melakukan vaksinasi influenza setahun sekali, khususnya bagi pelaku perjalanan dan masyarakat kelompok berisiko tinggi. Misalnya seperti tenaga kesehatan, lansia, ibu hamil, dan individu dengan penyakit kronis,” tambahnya.

    Aji mengungkapkan vaksin influenza tahunan memang belum menjadi bagian dari program imunisasi rutin nasional di Indonesia. Tetapi, vaksin tersebut tetap direkomendasikan bila dibutuhkan.

    “Jika sakit memberat, segera ke dokter atau fasyankes terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Mensos Imbau Masyarakat Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • Sains Jadi Bentuk Kepahlawanan Masa Kini

    Sains Jadi Bentuk Kepahlawanan Masa Kini

    Jakarta

    Habibie Prize 2025 digelar bertepatan dengan Hari Pahlawan. Acara ini merupakan penghargaan bergengsi bagi ilmuwan dan tokoh bangsa terbaik Indonesia ini seolah memperlihatkan sains sebagai bentuk kepahlawan di era modern.

    Kepala BRIN Dr. Laksana Tri Handoko menegaskan bahwa penghargaan ini bukan sekadar simbol prestasi, melainkan bentuk nyata dari warisan intelektual Prof. B.J. Habibie, tokoh yang mempersatukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan cinta Tanah Air.

    “Habibie Prize merupakan legacy yang lahir dari semangat almarhum Bapak Habibie. Perjuangan masa kini bukan lagi di medan perang, melainkan di laboratorium, ruang riset, dan forum akademik. Kita mengisi kemerdekaan melalui sains, riset, dan inovasi. Itulah makna pahlawan masa kini,” ujarnya di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (10/11).

    Melalui sambutan yang disampaikan secara daring, salah satu putra B.J. Habibie, Ilham Akbar Habibie, menegaskan makna filosofis penghargaan ini sebagai bentuk kesinambungan cita-cita ayahandanya.

    “Penghargaan ini bukan hanya untuk mengakui prestasi ilmiah, tetapi juga sebagai simbol bahwa ilmu pengetahuan, iman, dan cinta Tanah Air harus berjalan bersama dalam membangun bangsa,” ujarnya.

    Ilham berharap penghargaan ini menjadi inspirasi bagi lahirnya lebih banyak ilmuwan muda Indonesia yang berkiprah di tingkat global. “Kita ingin melihat semakin banyak anak bangsa yang berani bermimpi, berinovasi, dan membawa karya mereka untuk kemajuan umat manusia,” katanya.

    Ia juga menegaskan bahwa Habibie Prize adalah ajakan untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri agar ilmu pengetahuan tidak berhenti di jurnal, tetapi hadir sebagai solusi nyata bagi masyarakat.

    Ilham Akbar Habibie menegaskan makna filosofis penghargaan Habibie Prize. Foto: Rachmatunnisa/detikINET

    Tahun ini, Habibie Prize dianugerahkan kepada lima ilmuwan nasional dari beragam bidang ilmu pengetahuan, mulai dari laboratorium kimia, ruang isolasi virus, peternakan hijau, ruang sidang konstitusi, hingga lembar tafsir Al Qur’an.

    Pertama, Dr. rer. nat. Rino Rakhmata Mukti, S.Si., M.Sc. menemukan energi bersih dari sekam padi. Dari laboratorium di Institut Teknologi Bandung, Rino menemukan cara mengubah limbah sekam padi menjadi zeolit sintetis, material canggih yang digunakan sebagai katalis dalam industri minyak bumi dan pupuk. Karyanya menegaskan bahwa inovasi besar bisa lahir dari bahan lokal yang sederhana.

    “Indonesia punya potensi luar biasa dari limbah pertanian. Sekam padi bisa menjadi sumber material maju untuk energi bersih dan pertanian berkelanjutan,” ujar Rino.

    Bagi Rino, penghargaan ini bukan akhir, tetapi pengingat agar riset selalu kembali ke akar, yaitu memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan memotivasi ilmuwan muda untuk tidak takut menapaki jalan panjang dunia penelitian.

    Kedua, R. Tedjo Sasmono, S.Si., Ph.D., yang menelusuri jejak virus demi kemanusiaan. Selama lebih dari dua dekade, Tedjo meneliti virus dengue dan arbovirus lain di Indonesia. Karyanya memetakan empat serotipe virus dengue di berbagai kota dan menjadi dasar bagi kebijakan vaksinasi nasional.

    “Setiap hari kita hidup berdampingan dengan virus ini. Maka tugas saya adalah memahami biologi dan dinamika penyebarannya agar masyarakat terlindungi,” katanya.

    Peneliti Lembaga Eijkman ini juga berperan dalam uji klinis vaksin dengue dan riset genomik untuk kesiapsiagaan pandemi. Ia menekankan bahwa bioteknologi adalah bentuk nyata dari sains untuk kemanusiaan.

    “Kita harus siap menghadapi tantangan kesehatan masa depan dengan kemampuan sendiri. Itulah semangat Habibie yang saya pegang,” tegasnya.

    Ketiga, Prof. Dr. Anuraga Jayanegara, S.Pt., M.Sc., mengubah pakan untuk menyelamatkan bumi. Sebagai ilmuwan muda dari IPB University, Anuraga memadukan riset peternakan dengan isu perubahan iklim. Ia mengembangkan formulasi pakan ternak berbasis bahan alami yang mampu menekan emisi gas rumah kaca, sekaligus meningkatkan produktivitas ternak.

    “Pakan menyumbang 70% biaya produksi,” jelasnya. Lebih lanjut ia berpesan jika kita bisa membuatnya efisien dan ramah lingkungan, sains tidak boleh berhenti di jurnal. Ia harus hidup di peternakan, di tangan masyarakat, di dapur industri agar manfaatnya besar bagi peternak dan Bumi.

    Keempat, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. yang mengingatkan etika sebagai pilar hukum. Nama Jimly Asshiddiqie identik dengan reformasi konstitusi dan etika bernegara. Sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi pertama, ia memperkenalkan gagasan ‘constitutional ethics’, bahwa hukum tidak bisa berdiri tanpa moral dan integritas.

    “Etika itu samudra, hukum itu kapal. Kapal hukum tidak akan sampai ke pulau keadilan jika samudra etikanya keruh,” ujarnya lantang.

    Jimly menegaskan pentingnya membangun sistem hukum yang tak hanya menghukum, tetapi juga mendidik dan menjaga kepercayaan publik. Ia berharap generasi muda memahami bahwa peradaban bangsa tidak hanya ditopang oleh teknologi, tetapi juga oleh nilai etika yang kokoh.

    Kelima, Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A. yang menyinari zaman dengan tafsir Al Qur’an. Sebagai mufasir besar Asia Tenggara, ia mengabdikan hidupnya untuk menjembatani pesan Al-Qur’an dengan kehidupan modern melalui Tafsir Al-Misbah.

    “Al Qur’an itu cahaya. Setiap orang akan melihat cahayanya dari sudut yang berbeda, dan perbedaan itu adalah rahmat,” ” ujarnya lembut.

    Ia mengingatkan pentingnya tafsir yang kontekstual dan penuh kasih, di tengah dunia yang dipenuhi disrupsi dan ujaran kebencian. “Beragama harus dengan pemahaman, bukan hanya hafalan. Ilmu harus dibarengi dengan adab,” pungkasnya.

    (rns/rns)

  • Cuaca Ekstrem Pagi Panas Sore Hujan, Bisa Begini Efeknya ke Sistem Imun Tubuh

    Cuaca Ekstrem Pagi Panas Sore Hujan, Bisa Begini Efeknya ke Sistem Imun Tubuh

    Jakarta

    Kasus influenza atau flu dilaporkan di berbgai wilayah Indonesia dalam beberapa minggu terakhir.

    Menurut pakar kesehatan pernapasan IPB University, Dr dr Desdiani, SpP, MKK, MSc (MBioEt), vaksinasi influenza dan kesadaran lingkungan mrupakan faktor yang penting dalam menghadapi lonjakan kasus flu belakangan ini.

    Tak hanya disebabkkan karena faktor kesehatan individu, lonjakan kasus tersebut juga dipengaruhi oleh dinamika lingkungan dan perubahan iklim. Pada bulan September 2025, suhu rata-rata di Indonesia mencapai 26,91 derajat celcius, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata klimatologis, 26,56 derajat celsius.

    “Anomali suhu ini merupakan yang tertinggi ketujuh sejak 1981 dan berpotensi meningkatkan kerentanan masyarakat terhadap infeksi saluran pernapasan,” ujarnya, dikutip dari laman IPB, Jumat (7/11/2025).

    Belakangan ini, fluktuasi suhu diurnal atau perbedaan suhu antara siang dan malam hari juga cenderung semakin besar. Varabilitas suhu per jam kini mencapai 4-5 derajat celsius.

    “Misalnya, saat ini jam 12 siang suhu bisa mencapai 37°C, lalu satu jam kemudian turun menjadi sekitar 32,5°C. Begitu seterusnya. Jadi tiap jam suhu udara bisa berubah-ubah,” jelasnya.

    Kondisi ini bisa membuat sisttem pertahanan saluran pernapasan menurun. Dengan begitu, virus influenza jadi lebih mudah masuk dan selanjutnya menginfeksi tubuh.

    “Perbedaan suhu yang ekstrem antara siang dan malam hari dapat menurunkan imunitas lokal saluran napas. Saat tubuh belum sempat beradaptasi dengan perubahan suhu yang cepat, risiko terinfeksi virus influenza meningkat,” paparnya.

    Tak hanya itu, perubahan iklim, urbanisasi, dan polusi udara juga memperkuat penyebaran penyakit. Adanya jumlah bangunan yang meningkat dan ruang hikau yang berkurang menyebabkan suhu mikro di daerah padat penduduk menjadi lebih tinggi.

    Pada saat yang bersamaan polutan seperti aerosol juga menurunkan kualitas udara dan membuat daya tahan tubuh semakin lemah. Kondisi tesebut mempercepat penyebaran virus influenza tipe A dan B yang menjadi penyebab uama wabah musiman.

    “Perubahan suhu dan kelembapan dapat memengaruhi stabilitas virus di udara. Udara kering atau dingin menurunkan efektivitas sistem pertahanan mukosa saluran napas, sehingga seseorang lebih mudah tertular,” jelasnya.

    dr Desdiani mengingatkan vaksinasi influenza juga menjadi langkah penting untuk mencegah kasus berat dan komplikasi. Menurutnya, vaksinasi terbukti efektif menurunkan risiko rawat inap, pneunomia, dan kematian, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, serta orang-orang dengan penyakit kronis atau imun lemah.

    Penting pula untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Mulai dari etika batuk, penggunaan masker saat sakit, serta menjaga kebersihan udara dan lingkungan.

    “Perubahan iklim dan penurunan kualitas udara bukan sekadar isu lingkungan, tetapi juga masalah kesehatan publik. Karena itu, mitigasi lingkungan harus menjadi bagian dari strategi pencegahan penyakit menular,” katanya.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • KPKP Jakbar vaksinasi ratusan hewan penular rabies di lima kelurahan

    KPKP Jakbar vaksinasi ratusan hewan penular rabies di lima kelurahan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat memvaksinasi 147 hewan penular rabies (HPR) secara serentak di lima kelurahan, Kamis.

    “Hari ini, sebanyak 137 HPR yang divaksinasi. Jenis HPR, anjing, kucing dan musang. Terbanyak yang divaksinasi tadi kucing sebanyak 106 ekor,” ujar Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Barat, Novy C Palit di Jakarta, Kamis.

    Ia menyebutkan, lima wilayah kelurahan yang menggelar layanan jemput bola vaksinasi HPR adalah Kelurahan Meruya Selatan (Kecamatan Kembangan), Kedaung Kaliangke (Cengkareng), Pegadungan (Kalideres), Keagungan (Taman Sari), dan Kebon Jeruk (Kebon Jeruk).

    Novy menambahkan, pihaknya terus melakukan vaksinasi HPR pada seluruh kelurahan di Jakarta Barat, di mana sejak Januari-Oktober tahun 2025, sebanyak 9.854 ekor HPR telaj divaksinasi.

    “Tahun ini targetnya sebanyak 9.236 HPR divaksinasi, realisasinya sudah 106,6 persen. Sudah melewati target,” tandasnya.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) meminta kontribusi masyarakat khususnya para pemilik hewan penular rabies (HPR) untuk mengantisipasi penularan virus tersebut di wilayah setempat.

    Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakbar, Novy C. Palit mengatakan bahwa kontribusi tersebut dilakukan dengan membawa HPR ke lokasi vaksinasi yang telah ditentukan.

    “Salah satunya adalah mengantarkan hewan kesayangannya ke lokasi yang menjadi tempat vaksinasi yang telah ditentukan oleh pihak RT/RW, kelurahan maupun kecamatan saat tim Sudin KPKP Jakbar ada giat vaksinasi,” kata Novy.

    Imbauan tersebut disampaikan Novy menyusul rendahnya partisipasi masyarakat pemilik HPR untuk membawa HPR-nya ke lokasi vaksinasi.

    “Tantangan selalu ada kawan-kawan lapangan, tingkat partisipasi masyarakat masih rendah,” ujar Novy.

    Lebih lanjut, Novy menuturkan bahwa membawa HPR ke lokasi vaksinasi juga menjadi salah satu bentuk tanggung jawab pemilik HPR terhadap lingkungan dan warga sekitar.

    “Masyarakat yang memiliki hewan kesayangan diharapkan untuk lebih memperhatikan kesehatan dan memelihara hewan kesayangannya sebagai bentuk tanggung jawab sebagai pemilik hewan peliharaan terhadap lingkungan sekitarnya,” ungkap Novy.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Risiko Infeksi Menular Seksual pada Pria dari Darah Haid

    Risiko Infeksi Menular Seksual pada Pria dari Darah Haid

    JAKARTA – Pria bisa terkena infeksi dari darah haid. Infeksi menular seksual (IMS) dapat menular melalui cairan tubuh, termasuk darah menstruasi saat berhubungan seksual.

    Salah satu cara untuk mencegah IMS adalah dengan melakukan tes kesehatan. Selama menstruasi, Anda tetap bisa melakukan tes darah, tes urin, atau tes swab.

    Pria bisa terkena IMS dari darah haid. Saat menstruasi, serviks (leher rahim) terbuka sedikit untuk memungkinkan darah keluar dari rahim.

    “Ketika ini terjadi, bakteri dan virus bisa masuk ke serviks bagian atas dan rongga rahim, atau keluar dari sana,” ujar Dr. Mary L. Rosser, seorang OB-GYN dari Universitas Columbia, dikutip dari laman Health.

    Biasanya pH vagina berada di kisaran 3,8–5,0, namun saat menstruasi, vagina menjadi kurang asam dan lebih basa. Perubahan ini membuat bakteri dan virus lebih mudah bertahan hidup.

    Kadar pH vagina yang lebih tinggi juga terkait dengan beberapa IMS, seperti bacterial vaginosis (infeksi bakteri pada vagina), chlamydia, gonore, dan trikomoniasis.

    Chlamydia dan gonore bisa lebih berbahaya saat menstruasi. Jika infeksi ini menyebar melewati serviks, dapat berkembang menjadi penyakit radang panggul (PID), yaitu infeksi lebih serius pada organ reproduksi wanita.

    Cara Mencegah Infeksi Saat Berhubungan Seksual Selama Menstruasi

    IMS ditularkan melalui cairan tubuh dari hubungan anal, oral, maupun vagina. Beberapa infeksi juga bisa menyebar melalui kontak kulit langsung. Beberapa langkah untuk mencegah IMS dari darah haid antara lain:

    – Mengurangi jumlah pasangan seksual.

    – Rutin melakukan tes IMS jika aktif secara seksual.

    – Melakukan vaksinasi seperti hepatitis dan HPV.

    – Menggunakan kondom.

    Gejala Infeksi yang Perlu Diperhatikan

    Beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala infeksi menular seksual (IMS). Namun bagi sebagian lainnya, infeksi bisa menimbulkan berbagai tanda yang perlu diwaspadai, seperti nyeri perut, keluarnya cairan atau bau tidak normal dari penis atau vagina, munculnya luka atau lepuh, serta demam.

    Gejala lain yang mungkin muncul termasuk sering atau nyeri saat buang air kecil, adanya luka atau kutil pada alat kelamin, rasa gatal, nyeri atau pendarahan pada area rektal, serta kemerahan pada kulit di sekitar organ genital.

    Anda tidak perlu menunggu menstruasi selesai untuk melakukan tes IMS. Darah haid tidak memengaruhi akurasi tes. Tes IMS dapat dilakukan melalui darah, urin, atau swab area yang dicurigai terinfeksi.

  • Riset Ilmiah Terbaru Bawa Kabar Nggak Enak Buat ‘Alumni’ COVID, Begini Temuannya

    Riset Ilmiah Terbaru Bawa Kabar Nggak Enak Buat ‘Alumni’ COVID, Begini Temuannya

    Jakarta

    Dalam beberapa minggu setelah seseorang terkena influenza atau COVID-19, risiko mengalami serangan jantung atau stroke dapat meningkat tajam. Sementara itu, infeksi kronis seperti HIV juga dapat meningkatkan risiko jangka panjang terhadap kejadian kardiovaskular serius.

    Hal ini diungkap dalam riset independen terbaru yang diterbitkan di Journal of the American Heart Association, jurnal ilmiah terbuka yang ditinjau sejawat oleh American Heart Association (AHA).

    Menurut Kosuke Kawai, Sc D, penulis utama studi sekaligus dosen di Divisi Penyakit Dalam dan Riset Layanan Kesehatan, David Geffen School of Medicine, University of California, Los Angeles, kaitan antara infeksi virus dan penyakit kardiovaskular belum banyak dipahami.

    “Selama ini, kita tahu bahwa virus seperti human papillomavirus (HPV) dan hepatitis B dapat menyebabkan kanker. Namun, hubungan antara infeksi virus dengan penyakit tidak menular lain seperti gangguan jantung masih belum jelas,” kata Kawai, dikutip dari laman resmi AHA.

    “Penelitian kami menemukan bahwa infeksi virus, baik yang akut maupun kronis, berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk stroke dan serangan jantung, dalam jangka pendek maupun panjang,” lanjutnya.

    Tim peneliti meninjau lebih dari 52 ribu publikasi ilmiah, dan menyaring 155 studi berkualitas tinggi yang meneliti kaitan antara infeksi virus apa pun dengan risiko stroke dan serangan jantung. Data-data tersebut kemudian dianalisis secara meta-analisis untuk mendapatkan gambaran menyeluruh.

    Hasilnya menunjukkan dalam studi yang membandingkan risiko kardiovaskular sebelum dan sesudah seseorang mengalami infeksi pernapasan yang terkonfirmasi laboratorium, yakni:

    Orang empat kali lebih mungkin mengalami serangan jantung dan lima kali lebih mungkin mengalami stroke dalam sebulan setelah terinfeksi flu.

    Ada risiko serangan jantung pasca kena COVID

    Setelah terinfeksi COVID-19, risiko serangan jantung dan stroke meningkat tiga kali lipat selama 14 minggu pertama, dan tetap lebih tinggi hingga satu tahun setelah infeksi.

    Sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap infeksi virus dengan melepaskan molekul yang memicu dan mempertahankan peradangan serta kecenderungan darah untuk membeku. Respons ini bisa bertahan lama meski infeksi telah sembuh.

    Baik peradangan maupun pembekuan darah dapat menurunkan kemampuan jantung untuk bekerja secara optimal, yang menjelaskan meningkatnya risiko serangan jantung dan stroke.

    baca juga

    Peradangan diketahui berperan besar dalam perkembangan penyakit kardiovaskular. Ia dapat menyebabkan terbentuknya plak di pembuluh darah dan memicu pecahnya plak, yang berujung pada serangan jantung atau stroke.

    Beberapa penanda peradangan yang tinggi juga terkait dengan prognosis yang lebih buruk, sehingga pengendalian peradangan menjadi bagian penting dalam pencegahan dan pengobatan penyakit kardiovaskular.

    Dalam analisis jangka panjang (rata-rata lebih dari lima tahun), dibandingkan dengan orang tanpa infeksi, ditemukan:

    Pengidap HIV memiliki risiko serangan jantung 60 persen lebih tinggi dan risiko stroke 45 persen lebih tinggi.Pengidap hepatitis C memiliki risiko serangan jantung 27 persen lebih tinggi dan risiko stroke 23 persen lebih tinggi.Pengidap herpes zoster (shingles) memiliki risiko serangan jantung 12 persen lebih tinggi dan risiko stroke 18 persen lebih tinggi.

    “Risiko kardiovaskular akibat HIV, hepatitis C, dan herpes zoster memang lebih rendah dibandingkan peningkatan tajam setelah flu atau COVID-19. Namun, risikonya tetap bermakna secara klinis karena berlangsung lama. Apalagi, shingles dapat menyerang sekitar satu dari tiga orang sepanjang hidupnya,” ujar Kawai.

    “Artinya, peningkatan risiko dari virus tersebut dapat berkontribusi signifikan terhadap jumlah kasus penyakit jantung di tingkat populasi.”

    Vaksin bisa melindungi

    Temuan ini juga menunjukkan bahwa vaksinasi terhadap influenza, COVID-19, dan herpes zoster berpotensi menurunkan angka kejadian serangan jantung dan stroke. Misalnya, sebuah tinjauan ilmiah pada 2022 menemukan peserta yang mendapat vaksin flu memiliki risiko kejadian kardiovaskular berat 34 persen lebih rendah dibanding mereka yang menerima plasebo.

    “Langkah pencegahan terhadap infeksi virus, termasuk vaksinasi, berperan penting dalam menekan risiko penyakit kardiovaskular. Pencegahan menjadi sangat penting bagi orang dewasa yang sudah memiliki penyakit jantung atau faktor risiko jantung,” kata Kawai.

    AHA menambahkan virus seperti influenza, COVID-19, RSV, dan herpes zoster dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, sementara orang yang sudah memiliki gangguan kardiovaskular bisa mengalami komplikasi lebih berat bila terinfeksi.

    Karena itu, individu dengan kondisi tersebut disarankan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk menentukan vaksin yang sesuai, karena vaksinasi memberikan perlindungan penting bagi kelompok berisiko tinggi.

    Meski sejumlah penelitian sebelumnya telah menunjukkan kemungkinan kaitan serupa, para peneliti mencatat bahwa bukti saat ini masih terbatas. Diperlukan studi lebih lanjut untuk memahami hubungan antara risiko penyakit jantung dan virus lain seperti cytomegalovirus (penyebab cacat lahir), herpes simplex 1 (penyebab luka di bibir), virus dengue, dan HPV.

    Peneliti juga menekankan bahwa analisis ini memiliki keterbatasan karena sebagian besar data berasal dari studi observasional, bukan uji klinis terkontrol. Meski demikian, sebagian besar studi telah menyesuaikan faktor pembaur yang relevan.

    Karena mayoritas penelitian hanya menilai satu jenis virus, belum dapat dipastikan bagaimana infeksi ganda virus atau bakteri memengaruhi hasil.

    Analisis ini pun berfokus pada virus yang umum di masyarakat dan tidak mencakup kelompok berisiko tinggi seperti penerima transplantasi organ.

    Halaman 2 dari 5

    (suc/kna)

  • Pemkot Jaktim gencarkan vaksinasi rabies dan edukasi masyarakat

    Pemkot Jaktim gencarkan vaksinasi rabies dan edukasi masyarakat

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) melalui Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) menggencarkan vaksinasi dan edukasi seputar hewan penular rabies (HPR) peliharaan warga guna mencegah penyebaran penyakit tersebut.

    “Kami terus menggencarkan vaksinasi dan edukasi hewan penular rabies milik warga, salah satunya saat pelaksanaan pasar tumbuh besok,” kata Kepala Sudin KPKP Jakarta Timur Taufik Yulianto di Jakarta, Kamis.

    Kegiatan pasar tumbuh itu digagas oleh Suku Dinas KPKP Jakarta Timur dan melibatkan berbagai unsur masyarakat, dunia usaha, dan perangkat daerah lintas sektor.

    Pasar tumbuh digelar pada Jumat, 31 Oktober 2025, di halaman Kantor Walikota Jakarta Timur, mulai pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB.

    Taufik menjelaskan tak hanya bazar hasil pertanian, kegiatan pasar tumbuh juga menyuguhkan berbagai layanan gratis bagi masyarakat yang hadir, di antaranya vaksinasi hewan kesayangan, seperti kucing dan anjing, konsultasi klinik tanaman dari UPT Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman, serta pembagian bibit tanaman gratis untuk warga.

    Selain itu, menurut dia, vaksinasi tersebut sangat penting untuk mencegah penyakit rabies yang dapat menjangkiti hewan maupun manusia.

    Oleh karena itu, dia mengajak seluruh warga pemilik HPR agar membawa hewan peliharaan mereka ke lokasi layanan vaksinasi dengan sistem jemput bola yang diadakan secara berkala, khususnya di lingkungan permukiman.

    “Kami terus berupaya menjaga wilayah Jakarta Timur tetap bebas rabies dengan melakukan vaksinasi secara rutin,” ucap Taufik.

    Vaksinasi itu juga membantu membangkitkan sistem imunitas tubuh hewan terhadap virus rabies sehingga antibodi yang terbentuk dapat menetralkan virus tersebut.

    Kegiatan vaksinasi seringkali bersamaan dengan edukasi kepada pemilik hewan peliharaan tentang cara merawat hewan agar tetap sehat dan terhindar dari rabies.

    Sudin KPKP Jaktim menargetkan vaksinasi rabies terhadap 13.112 ekor HPR sepanjang 2025.

    Sejak September 2025, sebanyak 13.135 hewan di Jakarta Timur telah mendapatkan vaksinasi rabies.

    Vaksinasi dilakukan terhadap berbagai jenis hewan penular rabies, seperti anjing, kucing, kera dan musang. Dari total 13.135 itu, sebanyak 10.833 merupakan kucing, 2.218 anjing, 45 kera dan 39 musang.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.