Event: vaksinasi

  • Campak Hantui Negara Tetangga RI, Gimana Cara Efektif Menanganinya?

    Campak Hantui Negara Tetangga RI, Gimana Cara Efektif Menanganinya?

    Jakarta

    Lonjakan kasus campak di Asia Tenggara telah membawa penyakit menular ini masuk ke Australia, yang bertetangga dengan Indonesia, kemudian memicu peningkatan kasus di sana. Apa itu campak dan bagaimana cara paling efektif untuk menanganinya?

    Pada dua bulan pertama di 2025, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat telah muncul 3.098 kasus campak di seluruh dunia.

    Tahun lalu, kasus campak pun sempat melonjak di dua negara Asia Tenggara: Vietnam dan Thailand.

    Di Vietnam, ada 6.725 kasus campak terkonfirmasi pada 2024, naik lebih dari 130 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

    Sementara itu, kasus campak di Thailand naik dari hanya 38 di 2023 menjadi 7.507 pada 2024.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Pada awal 2025, Pemerintah Negara Bagian Victoria di Australia sempat merilis peringatan kesehatan yang menyebut telah terjadi peningkatan kasus campak yang dibawa orang-orang yang pulang dari luar negeri, termasuk dari Vietnam.

    Jumlah kasus campak di Australia tercatat sebesar 57 pada 2024, naik dari 26 kasus dibandingkan tahun sebelumnya.

    “Saat ini, setiap perjalanan ke luar negeri dapat menyebabkan paparan campak, mempertimbangkan wabah yang dilaporkan terjadi di negara-negara lain di AsiaThailand, Indonesia, dan Indiaserta Afrika, Eropa dan Inggris, Timur Tengah, dan Amerika Serikat,” seperti tertulis di peringatan itu.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Dua negara bagian AS pun kini tengah berhadapan dengan wabah campak, yang telah menewaskan setidaknya satu anak yang belum mendapat vaksin.

    Menurut Departemen Layanan Kesehatan Texas, ada 124 kasus campak terkonfirmasi sejak akhir Januari. Sementara itu, di New Mexico, sembilan kasus telah dilaporkan per 20 Februari.

    Selain itu, wabah campak belakangan tercatat terjadi di Pakistan, Yaman, Afganistan, Kirgiztan, Etiopia, dan Rusia.

    “Karena campak sangat menular, penyakit ini dapat dengan mudah melintasi perbatasan dan menyebabkan wabah di komunitas mana pun yang tingkat cakupan vaksinasinya di bawah 95%,” kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS di situs web resminya.

    Apa itu campak dan mengapa ia sangat menular?

    Campak adalah infeksi virus yang sangat menular, menyebar melalui udara dalam bentuk tetesan kecil saat orang yang terinfeksi bernapas, batuk, atau bersin.

    Campak juga dapat ditularkan melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.

    Sebuah artikel yang diterbitkan Kantor Ilmu Pengetahuan dan Masyarakat Universitas McGill di Kanada menjelaskan bahwa virus campak sangat kecil sehingga mustahil untuk melihatnya dengan mikroskop biasa.

    “Campak sangat menular. Dosis yang dibutuhkan untuk terinfeksi sangat kecil. Virus ini bertahan di udara dan keluar dari tubuh seseorang bahkan sebelum mereka menunjukkan gejala,” tulis Universitas McGill di artikel itu.

    “Karena penyakit ini telah diberantas di banyak negara, sejumlah dokter bisa jadi merasa tidak mungkin [pasien terkena campak]. Akibatnya, orang yang terinfeksi dapat menyebarkan virus lebih lama lagi.”

    Ilustrasi penderita campak. (Getty Images)

    Menurut CDC AS, penyakit ini adalah “salah satu penyakit manusia paling menular yang telah diketahui”.

    WHO memperkirakan bahwa satu orang yang terinfeksi dapat menyebarkan campak ke sembilan dari 10 kontak dekat mereka yang tidak divaksinasi.

    Orang yang terkena campak dapat menularkan penyakit ini sejak muncul gejala hingga setidaknya empat hari setelah timbul ruam.

    Campak biasanya sembuh dalam tujuh hingga 10 hari. Namun, penyakit ini dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, kebutaan, dan kejang.

    Bayi dan anak-anak di bawah usia lima tahun, ibu hamil, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko lebih tinggi.

    Di AS, sekitar satu dari lima orang yang tidak divaksinasi tercatat memerlukan rawat inap akibat campak, menurut penelitian Universitas Johns Hopkins. Pada 2024, angka tersebut bahkan lebih tinggisekitar 40% penderita campak dirawat di rumah sakit.

    Campak bisa jadi mematikan, tetapi ini jarang terjadi.

    Apa saja gejala campak?

    Getty ImagesIlustrasi penderita campak.

    Menurut Badan Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, gejala umum campak meliputi:

    demam dengan suhu 39 derajat Celsius atau lebih saat pasien belum minum obat seperti parasetamol atau ibuprofenhidung berair atau tersumbatbersin dan batukmata merah, nyeri, dan berairruam kulit, yang biasanya tidak gatal dan muncul tiga atau empat hari setelah gejala awal. Ruam ini berupa bintik-bintik merah, terkadang menonjol dari kulit dan membentuk bercak. Ruam biasanya mulai muncul di belakang telinga dan wajah, lalu menyebar ke anggota tubuh dan badanbintik putih kecil di pipikonjungtivitis atau mata merah karena peradangan

    Kasus yang parah dapat menyebabkan ensefalitis atau peradangan pada sistem saraf pusat. Menurut NHS, infeksi selama kehamilan dapat mengakibatkan keguguran, bayi terlahir mati, kelahiran prematur, atau rendahnya berat badan bayi yang baru lahir.

    Bagaimana cara mengobati campak?

    Getty ImagesIlustrasi penderita campak.

    Tidak ada obat antivirus khusus untuk campak.

    Dokter biasanya meresepkan obat-obatan seperti parasetamol untuk meredakan gejala-gejala utama seperti demam atau nyeri sementara sistem imun tubuh bekerja dan melawan virus.

    NHS menekankan bahwa “campak biasanya mulai membaik dalam waktu sekitar seminggu”.

    Selama periode ini, penting untuk beristirahat dan minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi.

    Dalam kasus lebih parah, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan, termasuk bantuan pernapasan dan pengobatan.

    Bagaimana cara mencegah campak?

    Cara terbaik untuk mencegah campak adalah vaksinasi.

    Vaksin yang umum digunakan adalah vaksin Measles, Mumps and Rubella (MMR), yang memberikan perlindungan sekaligus terhadap campak, gondongan, dan rubella.

    WHO dan lembaga kesehatan lainnya merekomendasikan agar anak-anak menerima dua dosis vaksin MMR untuk memastikan kekebalan seumur hidup.

    Dosis pertama biasanya diberikan kepada anak-anak berusia antara sembilan dan 15 bulan. Sementara itu, dosis kedua diberikan kepada bayi berusia sekitar 15-18 bulan, sesuai dengan kebijakan kesehatan masing-masing negara.

    Remaja dan orang dewasa juga disarankan disuntik vaksin MMR jika mereka belum mendapatkannya.

    Selain itu, orang dewasa yang mendapat vaksin campak antara tahun 1963 dan 1968 dianjurkan untuk memeriksa riwayat vaksinasi mereka untuk memastikan vaksin mana yang mereka terima.

    Selama periode itu, ada versi vaksin yang menggunakan bentuk virus tidak aktif yang ternyata efektivitasnya tidak sesuai harapan dan kemudian ditarik dari peredaran, kata Universitas Johns Hopkins.

    Getty ImagesVaksin MMR memberikan perlindungan sekaligus terhadap campak, gondongan, dan rubella.

    Karena campak menyebar dengan sangat mudah, sebagian besar orang perlu mendapat vaksin untuk menciptakan kekebalan populasi dan memastikan setiap orang terlindungi dari wabah atau epidemi.

    WHO mengatakan kekebalan kelompok untuk campak tercapai ketika 95% populasi telah menerima vaksin. Untuk 5% sisanya, mereka diharapkan dapat terlindungi karena vaksinasi telah menghentikan penyebaran campak di sebagian besar masyarakat.

    Vaksinasi campak berhasil mencegah lebih dari 60 juta kematian antara tahun 2000 dan 2023, menurut WHO.

    Namun, terlepas dari semua itu, campak tercatat menyebabkan sekitar 107.500 kematian secara global pada 2023. Sebagian besar terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun yang tidak disuntik vaksin.

    “Proporsi anak yang menerima dosis pertama vaksin campak adalah 83% pada 2023, jauh di bawah tingkat 2019 sebesar 86%,” menurut WHO.

    Mengapa sulit mencapai kekebalan kelompok?

    AS sebenarnya sempat secara resmi mendeklarasikan diri bebas dari campak pada 2000. Saat itu, selama lebih dari setahun mereka tidak mencatatkan satu pun kasus campak.

    Namun, belakangan, cakupan populasi AS yang telah menerima vaksin tak kunjung mencapai 95% sesuai syarat untuk mencapai kekebalan kelompok.

    Persentasenya naik-turun, dari titik terendah sebesar 89% pada 2014 hingga angka tertinggi sebesar 92% pada 2018.

    Pada 2021, data CDC menunjukkan hanya 90,6% anak-anak berusia 24 bulan yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin MMR.

    “Namun, persentase di beberapa komunitas jauh lebih rendah, menempatkan mereka pada risiko terbesar,” seperti tertulis di salah satu studi Universitas Johns Hopkins, yang menunjukkan distribusi penerimaan vaksin yang tidak merata.

    Tampaknya, akar masalahnya adalah keraguan terhadap vaksin, yang sering kali dipicu klaim palsu tentang efek samping dosis vaksin.

    “Dampak keraguan terhadap vaksin diperparah hambatan tambahan terhadap vaksinasi, termasuk kemiskinan dan kurangnya asuransi kesehatan,” tulis para ahli Universitas Emory di AS di sebuah makalah pada 2022.

    Hal serupa terjadi di Indonesia. Pada Agustus-September 2017, misalnya, pemerintah melaksanakan program imunisasi campak dan rubella massal untuk anak-anak, yang akhirnya diperpanjang hingga pertengahan Oktober karena penolakan dari orang tua di sejumlah daerah.

    Penolakan dari orangtua terjadi karena berbagai alasan, termasuk meragukan kualitas vaksin yang digunakan dalam program imunisasi massal dan juga terpengaruh berita bohong atau hoaks di media sosial.

    Pandemi Covid-19 pun sempat menghambat program vaksinasi anak, sehingga tingkat vaksinasi menurun dan kasus campak meningkat sepanjang 2022 lalu di Indonesia.

    Pada 2022, ada 3.341 kasus campak di Indonesia, naik 32 kali lipat dari tahun sebelumnya.

    “Untuk bisa anak-anak kita sehat, intervensinya harus preventif, salah satunya adalah imunisasi. Imunisasi itu harus diberikan lengkap supaya nanti daya tahan tubuhnya siap kalau ada penyakit menular yang menyerang,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

    Lihat juga Video: AS Laporkan Kematian Akibat Campak, 2 Pasien dari Texas

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • AS Dihantui Wabah Campak, Vaksinasi Rendah Jadi Biang Keroknya

    AS Dihantui Wabah Campak, Vaksinasi Rendah Jadi Biang Keroknya

    Jakarta

    Wabah campak baru-baru ini di Amerika Serikat meningkatkan kekhawatiran di kalangan pakar kesehatan masyarakat, terutama karena tingkat vaksinasi pada anak-anak masih rendah. Kekhawatiran tahun ini muncul setelah kematian pertama yang dilaporkan di AS sejak 2015 dan menyusul peningkatan signifikan jumlah kasus pada tahun 2024.

    Diberitakan CNN, wabah terbanyak di Texas Barat kemungkinan bertanggung jawab atas lonjakan kasus nasional sejauh ini pada tahun 2025. Lebih dari 140 kasus telah dilaporkan di negara bagian tersebut, menurut departemen kesehatan negara bagian pada akhir Februari.

    Kematian pertama telah dilaporkan dalam wabah campak yang terjadi di Texas bagian barat. Pejabat kesehatan mengatakan seorang anak dengan penyakit tersebut yang dirawat di rumah sakit meninggal dalam semalam.

    Campak adalah penyakit yang sangat menular melalui udara. Penyakit ini dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan yang serius atau kematian, terutama bagi anak-anak yang masih kecil dan tidak divaksinasi.

    Campak telah diberantas di AS pada tahun 2000. Kasus impor diperkirakan terjadi, tetapi ketika tingkat vaksinasi tinggi, risikonya tetap rendah dan wabah jarang terjadi. Wabah pada tahun 2019, khususnya dua di komunitas Yahudi Ortodoks yang kurang diimunisasi di New York, mengancam status eliminasi campak di AS.

    “Jika wabah campak berlanjut selama satu tahun atau lebih, Amerika Serikat dapat kehilangan status eliminasi campaknya,” menurut CDC.

    Karena campak sangat menular, cakupan vaksinasi tingkat tinggi adalah kunci untuk meminimalkan penyebaran. AS telah menetapkan target tingkat vaksinasi sebesar 95%, tetapi cakupan di antara anak-anak TK telah turun di bawah itu dalam beberapa tahun terakhir.

    Penyelesaian rangkaian vaksin MMR di antara anak-anak TK menurun dari 95,2% selama tahun ajaran 2019-2020 menjadi 92,7% pada tahun ajaran 2023-2024, yang menyebabkan sekitar 280.000 orang berisiko.

    (kna/kna)

  • Irjen Pol. Ibnu Suhendra, S.I.K. – Halaman all

    Irjen Pol. Ibnu Suhendra, S.I.K. – Halaman all

    Berikut profil Irjen Ibnu Suhendra yang pernah tangani kasus-kasus penting terkait terorisme, cek lengkapnya di sini

    Tayang: Senin, 3 Maret 2025 11:22 WIB

    SURYA.CO.ID/Haorrahman

    PROFIL POLISI – Irjen Pol Ibnu Suhendra bersama Bupati Banyuwangi, Ipuk Festiandani saat meninjau pelaksanaan vaksinasi yang digelar di Balai Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, Rabu (19/1/2022). Berikut profil Irjen Ibnu Suhendra lengkap dengan daftar kasus yang pernah ditangani 

    TRIBUNNEWS.COM – Irjen Pol. Ibnu Suhendra adalah perwira tinggi (Pati) Polri kelahiran Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur, pada 31 Maret 1971.

    Irjen Pol. Ibnu Suhendra merupakan Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI). 

    Irjen Ibnu Suhendra adalah lulusan Akademi Polisi atau Akpol 1993.

    Jenderal Bintang Dua ini berpengalaman dalam bidang Reserse. 

    Irjen Ibnu Suhendra sebelumnya menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Intelijen Densus 88 AT Polri.

    Kasus Penting yang Ditangani

    Irjen Pol Ibnu Suhendra diketahui pernah menangani beberapa kasus besar.

    Mulai dari Bom Bali II, Operasi Penegakan Hukum di Poso hingga Operasi Penegakan Hukum Bom Gereja di Surabaya di tahun 2018.

    Berikut daftar lengkap kasus yang pernah ditangani oleh Irjen Ibnu Suhendra dilansir Wikipedia :

    Bom Bali II (2005)
    Operasi Penegakan Hukum di Poso (2006 – 2007)

    Operasi Penegakan Hukum Dr. Azhari Batu Malang (2005)
    Operasi Penegakan Hukum di Wonosobo (2005)
    Operasi Penegakan Hukum Nurdin M. Top (2009)

    Operasi Penegakan Hukum Pelatihan Militer Teroris di Jantho Aceh (2010)
    Operasi Penegakan Hukum di Medan, Perampokan Bank Cimb (2010)
    Operasi Penegakan Hukum di Poso (2010)
    Operasi Penegakan Hukum di Ambon (2011)
    Operasi Penegakan Hukum Sigit Qordowi (2011)
    Operasi Penegakan Hukum di Bali (2011)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Bunuh Diri di Polres Cirebon (2011)
    Operasi Penegakan Hukum di Poso (2012)
    Operasi Comodo 2012, Menangkap Pengedar 1,5 Juta Butir Exstasi, Fredy Budiman di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta (2012)
    Operasi Penegakan Hukum Aman Maleo Ii Di Poso (2013)
    Operasi Penegakan Hukum Kelompok Mujahidin Indonesia Timur, Abu Roban di Batang Dan Kebumen (2013)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Bunuh Diri di Polres Poso (2013)
    Operasi Penegakan Hukum Jaringan Teroris Nurulhaq, Pembunuhan Polisi di Jakarta, Bom Vihara Ekayana, Bom Polsek Raja Polah (2013)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Thamrin Dan Penembak Jalanan, Jakarta (2016)
    Operasi Penegakan Hukum Rencana Penembkan Dan Pengeboman Mal, Surabaya (2016)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Bunuh Diri Polres Solo (2016)
    Operasi Penegakan Hukum Rencana Bom Istana Negara (2016)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Cicendo di Bandung (2017)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Bunuh Diri Kp. Melayu di Jakarta (2017)
    Operasi Penegakan Hukum Rencana Bom Radio Active di Bandung (2017)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Gereja di Surabaya (2018)

    (TRIBUNNEWS/Ika Wahyuningsih)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • CDC Ungkap Vaksin HPV Terbukti Bisa Cegah Kanker Serviks, Begini Temuannya

    CDC Ungkap Vaksin HPV Terbukti Bisa Cegah Kanker Serviks, Begini Temuannya

    Jakarta

    Sebuah studi baru yang diterbitkan para peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyoroti dampak kuat vaksin human papillomavirus (HPV) dalam mencegah lesi prakanker yang terdeteksi melalui skrining serviks.

    HPV adalah infeksi menular seksual yang paling umum, dan jenis tertentu dapat menyebabkan kanker serviks, vulva, vagina, dan kanker lainnya di kemudian hari.

    Temuannya mengejutkan. Di antara wanita berusia 20-24 tahun yang diskrining untuk kanker serviks antara tahun 2008 dan 2022, tingkat lesi prakanker risiko sedang hingga tinggi turun sekitar 80 persen.

    Sementara itu angkanya berkisar 37 persen pada mereka yang menerima vaksinasi HPV di usia 25-29 tahun.

    “Data tersebut konsisten dengan dampak yang cukup besar dari program vaksinasi HPV AS pada prakanker serviks, dengan penurunan terbesar pada kelompok usia termuda yang manfaat vaksinasinya akan pertama kali diamati,” tulis para penulis dalam Laporan Mingguan Morbiditas dan Mortalitas CDC.

    Jane Montealegre dari MD Anderson Cancer Center di Houston, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, menyebut penurunan tersebut dramatis dan mengatakan hal itu dapat dikaitkan dengan meningkatnya penggunaan vaksin HPV yang aman dan efektif.

    “Hal ini seharusnya meyakinkan orang tua bahwa mereka melakukan hal yang benar dalam memvaksinasi anak-anak mereka terhadap HPV,” kata Montealegre, seorang peneliti pencegahan kanker dikutip dari APNews.

    Wanita berusia 20-an adalah kelompok yang paling mungkin diberi vaksin HPV, yang telah direkomendasikan di AS sejak 2006 untuk anak perempuan berusia 11 atau 12 tahun dan sejak 2011 untuk anak laki-laki seusianya. Suntikan susulan direkomendasikan bagi siapa pun yang berusia hingga 26 tahun yang belum divaksinasi.

    Satuan Tugas Layanan Pencegahan AS merekomendasikan wanita berusia 21 hingga 65 tahun untuk menerima tes Pap smear sekali setiap tiga tahun dan wanita berusia di atas 30 tahun untuk menjalani tes HPV risiko tinggi setiap lima tahun.

    (kna/kna)

  • Menolak Lupa, Hari Ini Genap 5 Tahun Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia

    Menolak Lupa, Hari Ini Genap 5 Tahun Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat Indonesia memeringati lima tahun sejak kasus pertama  virus Covid-19 terdeteksi di Tanah Air, yaitu tepatnya pada 2 Maret 2025. 

    Kejadian tersebut menjadi titik balik yang mengubah banyak aspek kehidupan di Indonesia, mulai dari sektor kesehatan, sosial, hingga ekonomi.

    Pada 2 Maret 2020, Indonesia mengonfirmasi dua kasus pertama Covid-19, yakni dua warga negara Indonesia yang terpapar virus SARS-CoV-2 setelah kontak dengan warga negara Jepang. Kasus pertama ini menandai awal dari perjalanan panjang pandemi di Indonesia.

    Setelah penemuan dua kasus pertama, kasus Covid-19 mulai meningkat pesat. Pemerintah Indonesia mulai memberlakukan berbagai langkah pembatasan sosial, termasuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah, termasuk Jakarta, yang menjadi pusat penyebaran awal. 

    Pada akhir Juni 2020, jumlah kasus secara keseluruhan terdapat 56.385 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Kala itu, kasus sembuh secara total mencapai 24.806 kasus dan untuk kasus meninggal dunia mencapai 2.876 orang serta secara total terdapat 803.898 spesimen terkait virus corona yang sudah diuji di Indonesia.

    Pada Juli 2021, Indonesia mengalami lonjakan kasus terbesar yang disebut dengan Gelombang Kedua yang berhubungan erat dengan varian Delta yang lebih menular.

    Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 melaporkan, 37.284 terkonfirmasi positif Covid-19 pada Sabtu (31/7/2021). Dengan demikian, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia terhitung sejak Maret 2020 menjadi 3.409.658 orang.

    Pasien sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19 mencapai 2.770.092 orang. Sementara, kasus kematian di Tanah Air jumlahnya menjadi 94.119 orang.

    Pada periode ini, kapasitas rumah sakit penuh dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerapkan kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) darurat untuk membatasi mobilitas warga. Program vaksinasi nasional juga dimulai pada Januari 2021, meskipun distribusi vaksin masih terhambat pada tahap awal. 

    Pandemi Covid telah menyebabkan lonjakan angka kematian dan peningkatan jumlah kasus sakit. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Indonesia pada 2022, setelah program vaksinasi berjalan dengan lebih lancar, angka kasus Covid-19 mulai menurun. Kasus terkonfirmasi mencapai 5,5 juta, dengan tingkat kematian tercatat sekitar 150.000.

    Lalu, pada 202 Pandemi Covid-19 makin terkendali berkat vaksinasi yang masif dan protokol kesehatan yang diperketat. Jumlah kasus menurun, tetapi angka kematian total mencatatkan lebih dari 160.000 orang. 

    Sejak 2019, angka kematian akibat Covid-19 terus mengalami peningkatan sesuai dengan peningkatan jumlah kasus konfirmasi Covid-19.Virus tersebut memberikan dampak yang signifikan di berbagai aspek terutama kesehatan, hingga menyebabkan kematian. Kasus konfirmasi positif hingga kematian yang disebabkan paparan Covid-19 cukup tinggi baik di dunia dan Indonesia.

    erdasarkan hasil data Satgas Covid-19 Kementerian Kesehatan hingga 2022 menunjukkan jumlah kematian akibat Covid-19 dari tahun 2019 hingga 2022, yaitu 155.000 kematian atau sebesar 2,6% dari kasus konfirmasi. 

    Memasuki 2024, Indonesia memasuki fase pemulihan, dengan angka kasus yang sangat rendah. Namun, Covid-19 tetap menjadi ancaman dengan beberapa lonjakan kasus sporadis. Meski begitu, tingkat kesembuhan Covid-19 di Indonesia tercatat mencapai lebih dari 95%, berkat pengobatan yang lebih efektif, serta vaksinasi yang makin luas.

    Perbesar

    Dampak Ekonomi

    Pandemi Covid-19 juga membawa dampak yang luar biasa terhadap perekonomian Indonesia. Banyak sektor ekonomi, terutama pariwisata, transportasi, dan UMKM, mengalami penurunan signifikan.

    Misalnya, pada 2020, Indonesia mencatatkan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar -2,07%, yang merupakan resesi pertama dalam dua dekade terakhir 

    Meskipun sempat mencatat pertumbuhan negatif saat diterpa badai pandemi Covid-19 pada 2020, tetapi perekonomian nasional terus menunjukan resiliensi dan beranjak pulih lebih cepat.  

    Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh makin kuat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami peningkatan, yakni mencapai 3,70% pada 2021.

    Tahun 2022, secara full year, pertumbuhan ekonomi Indonesiajuga mencatatkan pertumbuhan impresif sebesar 5,31% (ctc). Angka tersebut melampaui target yang ditetapkan Pemerintah yakni sebesar 5,2% (ctc), dan kembali mencapai level 5% seperti sebelum pandemi. Adapun, pada 2023 perekonomian Indonesia juga masih berada di level 5% yaitu 5,05%.

    Pemerintah Indonesia mengimplementasikan berbagai kebijakan stimulus ekonomi, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), subsidi listrik, dan dukungan untuk UMKM. Selain itu, program vaksinasi yang massif juga mempercepat pemulihan sektor-sektor ekonomi yang terdampak pandemi 

    Saat ini, setelah lima tahun berlalu, Indonesia telah melalui banyak tantangan dan mengalami proses pemulihan. Namun, Covid-19 masih tetap menjadi ancaman yang memerlukan kewaspadaan. Pandemi ini mengajarkan pentingnya ketahanan sistem kesehatan, pentingnya solidaritas sosial, serta perlunya transformasi digital dalam menghadapi krisis.

    Baiknya, peringatan lima tahun ini juga menjadi momentum bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk terus memperkuat ketahanan bangsa dalam menghadapi pandemi global yang mungkin akan datang di masa depan.

  • Menag Nasaruddin Umar Sebut Efisiensi Anggaran Tidak Ganggu Aktivitas Ibadah di Masjid Istiqlal

    Menag Nasaruddin Umar Sebut Efisiensi Anggaran Tidak Ganggu Aktivitas Ibadah di Masjid Istiqlal

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Agama Nasaruddin Umar angkat bicara perihal isu efisiensi anggaran pemerintah terhadap operasional Masjid Istiqlal. Masjid milik negara tersebut dipastikan Nasaruddin tidak akan terpengaruh efisiensi anggaran terutama selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah.

    Menag menyampaikan hal tersebut saat jumpa pers ‘Ramadan di Istiqlal’ di Pintu VIP Al-Malik Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (28/2/2025) siang.

    “Tidak, insyaallah tidak terpengaruh (dampak efisiensi anggaran terhadap kegiatan Ramadan di Istiqlal,” kata Nasaruddin, Jumat (28/2/2025).

    Meski adanya efisiensi anggaran pemerintah melalui instruksi Presiden Nomor I Tahun 2025, Nasaruddin mengatakan masjid seharusnya menjadi katalis dari pusat kegiatan ekonomi masyarakat.

    Dia bahkan menyebutkan semisal Masjid Istiqlal sempat menjadi lokasi vaksinasi massal Covid-19 sebelumnya.

    “Ingat dahulu sewaktu jaman Covid-19 justru Masjid Istiqlal yang mensponsori dan tempat umum pertama yang melakukan suntik massal vaksinasi dan itu semuanya gratis,” jelas Nasaruddin.

    Lebih lanjut, imam Masjid Istiqlal itu mengeklaim mampu mengumpulkan dana dan datang dari umat agama mana pun.

    “Kita di sini juga mengumpulkan dana umat tanpa membedakan agama apa pun dan itu terkumpul lebih dari Rp 20 miliar,” terang dia.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan efisiensi anggaran belanja hingga Rp 306,95 triliun untuk tahun anggaran 2025. Pemerintah pusat dan daerah diminta untuk mengencangkan ikat pinggang guna memastikan program-program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat tetap berjalan dengan baik.

    Meskipun Masjid Istiqlal tak terpengaruh efisiensi anggaran, tetapi langkah itu dilakukan berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025. Pemerintah melakukan reviu anggaran kementerian/lembaga (K/L) dalam APBN 2025, APBD 2025, serta transfer ke daerah.

  • Banyak Jemaah Lansia Berangkat Haji dan Umrah, Rentan Tertular Penyakit Ini – Halaman all

    Banyak Jemaah Lansia Berangkat Haji dan Umrah, Rentan Tertular Penyakit Ini – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM JAKARTA – Meningkatnya jumlah lansia yang mengikuti ibadah haji dan umrah membuat konsultasi kepada tenaga medis menjadi langkah penting sebelum keberangkatan haji dan umrah.

     

    Ketua Tim Kerja Pemeriksaan Kesehatan Haji dr.Mohammad Imran, MKM, mengatakan terdapat studi yang menyatakan bahwa terdapat risiko penularan penyakit infeksi saluran pernapasan seperti influenza, coronavirus, hingga RSV antar jemaah ketika melakukan ibadah haji dan umrah.

    Penyakit infeksi pernapasan menular yang bisa dicegah melalui vaksinasi.

    “Vaksinasi menjadi salah satu solusi yang dapat dilakukan dalam mencegah penyakit dan menurunkan risiko komplikasi penyakit kronis,” ujar dia di Jakarta, Rabu, 26 Februari 2025.

    Tren peningkatan usia dan besarnya jumlah jemaah haji membuat penting untuk memperhatikan kesehatan para jemaah.

    Seiring bertambahnya usia, daya tahan atau kekebalan tubuh seseorang cenderung menurun sehingga meningkatkan kerentanan terhadap penyakit infeksi menular.

    Kondisi ini dikenal sebagai Penurunan Kekebalan Terkait Usia atau Age-Related Decline in Immunity (ARDI).

    RSV dapat menular melalui inhalasi atau kontak dengan droplet saluran napas dari mereka yang terinfeksi.

    Gejala umum pasien yang terinfeksi RSV termasuk hidung tersumbat, batuk, mengi, dan demam ringan.

    Untuk mencegah penyebaran RSV, salah satu yang bisa dilakukan adalah tertib menggunakan masker, menerapkan kebersihan pribadi seperti menutup mulut saat batuk atau bersin.

    Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Prof.Dr. Tjandra Yoga, Sp.PK, MARS, DTH, DTCE, FISR, mengatakan RSV ditemukan sebagai salah satu infeksi saluran pernapasan selama haji tahunan dan untuk mencegahnya kini sudah ada rekomendasi vaksin RSV.

    Di Arab Saudi, vaksin ini menjadi program imunisasi nasional untuk penduduk berusia 60 tahun ke atas.

    Di Indonesia, PDPI telah mengeluarkan panduan penatalaksanaan penyakit paru dan pernapasan bagi petugas kesehatan Haji dan Umrah.

    Sedangkan untuk pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti lansia, dapat menularkan virus sampai dengan 4 minggu.

    Karena itu, PDPI mengeluarkan Panduan Penatalaksanaan Penyakit Paru dan Pernafasan bagi Petugas Kesehatan Haji dan Umrah yang mencantumkan rekomendasi vaksinasi untuk meningokokus, influenza, pneumokokus, dan RSV (Respiratory Syncytial Virus).

    Infeksi RSV dapat menular dan menyebar dengan mudah di mana satu orang yang terinfeksi biasanya menginfeksi tiga orang lainnya, dan sebagian besar individu yang terinfeksi dapat menularkan dalam jangka waktu 3-8 hari.

    RSV seringkali dikaitkan sebagai penyakit anak-anak.

    Sedangkan pada golongan lansia, kekebalan tubuh mulai menurun sehingga lansia juga rentan terhadap infeksi RSV.

    Data Pusat Kesehatan Haji menyebutkan dalam 7 tahun terakhir terjadi tren peningkatan jemaah haji lansia dengan usia 65 tahun ke atas, di mana pada tahun 2024 sebanyak 21 persen jemaah adalah lansia.

    Terdapat 461 jemaah haji yang wafat di Arab Saudi pada operasional haji tahun 2024.

    Mayoritas jemaah yang wafat berada pada rentang usia 71 tahun ke atas, mencapai 207 jemaah.

    Tahun ini, Indonesia kembali mendapatkan kuota sebanyak 221.000 jemaah haji.

     

  • Apa Itu Abses Hati yang Diderita Hotman Paris? Ini Penyebab dan Cara Mengobatinya

    Apa Itu Abses Hati yang Diderita Hotman Paris? Ini Penyebab dan Cara Mengobatinya

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengacara Hotman Paris menderita abses hati. Hal tersebut diketahui saat dirinya harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Mount Elizabeth di Singapura saat menjalani sidang melawan Razman Arif Nasution di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara.

    Namun, belakangan terungkap, pemicu Hotman Paris jatuh sakit karena mengalami abses hati.

    “Inilah penyebab Hotman sakit,” tulis Hotman dalam unggahannya, berbarengan dengan video tangkapan layar yang memperlihatkan informasi abses hati.

    Lalu, apa itu abses hati yang diderita Hotman Paris, penyebab, dan cara mencegahnya? Berikut penjelasannya.

    Apa Itu Abses Hati?

    Abses hati seperti diderita Hotman Paris adalah kumpulan nanah yang terbentuk di dalam hati akibat infeksi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh bakteri, parasit, atau jamur yang menginfeksi jaringan hati. Abses hati dapat menimbulkan gejala seperti demam, nyeri perut bagian kanan atas, mual, muntah, serta penurunan berat badan. Jika tidak segera ditangani, abses hati dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pecahnya abses yang berisiko menyebarkan infeksi ke organ lain.

    Penyebab Abses Hati

    Abses hati seperti yang diderita Hotman Paris dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:

    Infeksi bakteri

    Disebut juga abses hati piogenik, kondisi ini terjadi akibat infeksi bakteri yang berasal dari sistem pencernaan atau aliran darah.

    Infeksi parasit

    Infeksi yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica, parasit yang dapat menyebabkan abses hati amuba.

    Infeksi jamur

    Infeksi jamur yang jarang terjadi namun bisa menyebabkan abses hati, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

    Cedera atau operasi pada hati 

    Trauma atau prosedur medis yang melibatkan hati bisa meningkatkan risiko terbentuknya abses.

    Gangguan pada saluran empedu

    Penyakit seperti batu empedu atau infeksi pada saluran empedu dapat menyebabkan penyebaran bakteri ke hati.

    Cara Mencegah Abses Hati

    Untuk mencegah abses hati, beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

    Menjaga kebersihan makanan dan minuman

    Mengonsumsi makanan yang bersih dan minuman yang aman untuk menghindari infeksi parasit dan bakteri.

    Menerapkan pola hidup sehat

    Menghindari alkohol berlebihan, menjaga berat badan ideal, serta menerapkan pola makan sehat untuk menjaga kesehatan hati.

    Menghindari kontak dengan lingkungan yang tidak higienis

    Terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk, untuk mengurangi risiko infeksi amuba.

    Mengobati infeksi sejak dini 

    Infeksi pada saluran pencernaan atau saluran empedu harus segera ditangani agar tidak menyebar ke hati.

    Melakukan vaksinasi

    Beberapa jenis infeksi yang dapat menyebabkan abses hati bisa dicegah dengan vaksinasi, seperti vaksin hepatitis.

    Cara Mengobati Abses Hati

    Pengobatan abses hati tergantung pada penyebabnya dan tingkat keparahan kondisi pasien. Beberapa metode pengobatan yang umum dilakukan meliputi:

    Pemberian antibiotik atau antiparasit

    Jika abses disebabkan oleh bakteri atau parasit, dokter akan meresepkan obat yang sesuai untuk mengatasi infeksi.

    Drainase abses

    Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan jarum atau kateter ke dalam abses untuk mengeluarkan nanah, biasanya dibantu dengan panduan USG atau CT scan.

    Operasi

    Jika abses berukuran besar atau terjadi komplikasi, tindakan pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat abses secara langsung.

    Perawatan pendukung

    Pasien mungkin perlu menjalani rawat inap untuk pemantauan ketat, termasuk pemberian cairan intravena dan obat pereda nyeri.

    Abses hati seperti diderita Hotman Paris adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan medis segera. Jika mengalami gejala yang mencurigakan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

  • Jelang Ramadan, Barantin pastikan kesehatan sapi dan daging 

    Jelang Ramadan, Barantin pastikan kesehatan sapi dan daging 

    Sumber foto: Aldi Evi/elshinta.com.

    Jelang Ramadan, Barantin pastikan kesehatan sapi dan daging 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 26 Februari 2025 – 16:57 WIB

    Elshinta.com – Badan Karantina Indonesia (Barantin) melakukan pengecekan kesehatan sapi untuk memastikan kesiapan jelang Ramadan 1446 H pada Instalasi Karantina Hewan (IKH) di Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (25/2). Kepala Barantin, Sahat M Panggabean menyampaikan bahwa daging dan sapi yang masuk ke Indonesia dan telah melewati proses karantina dipastikan sehat dan aman dikonsumsi.

    “Jadi jangan khawatir, sapi dan daging yang dikonsumsi dan telah melewati pemeriksaan karantina dipastikan aman, jadi ibadah juga bisa tenang,” ujar Sahat seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Aldi Evi, Rabu (26/2). 

    Sahat menjelaskan, sebelum dikirim, sapi-sapi yang akan dimasukkan ke Indonesia harus berasal dari peternakan yang sudah dipastikan status kesehatan hewan serta keamanannya melalui sistem pre border.

    Saat memasuki wilayah Indonesia dilakukan pemeriksaan at border di pelabuhan atau bandara, dan juga dilakukan masa karantina selama 14 hari dengan penerapan sistim biosekuriti di kandang. Selain itu karantina juga melakukan tindakan karantina pre border, berupa pemantauan setelah sapi-sapi tersebut dilalulintaskan di wilayah Indonesia.

    “Pemeriksaan ini tentu dilakukan secara terus menerus ya, baik untuk sapi hidup yang untuk digemukkan maupun daging, jadi tidak hanya saat menjelang lebaran atau puasa, tapi setiap saat termasuk nanti menghadapi lebaran haji,” tegas Sahat. 

    Hal yang sama disampaikan Deputi Bidang Karantina Hewan Sriyanto, yang menyampaikan bahwa pada tahun ini, selain pemasukan sapi bakalan yang akan digemukkan, pemerintah melalui Kementerian Pertanian juga mewajibkan adanya importasi sapi indukan. Selain importasi sapi tersebut, menurut Sriyanto, Barantin juga tengah melakukan pengawasan pemasukan sekitar 13 ribu ton daging sapi dan 16 ribu ton daging kerbau yang akan berlangsung selama dua bulan pertama di tahun 2025.

    Sriyanto juga menjelaskan bahwa tindakan karantina hewan di IKH meliputi beberapa tahapan yaitu desinfeksi, vaksinasi, pengambilan sampel dan uji laboratorium, pengamatan dan pengasingan, serta pembebasan. Selain itu sapi juga diberikan vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk mencegah penyebaran penyakit yang berpotensi merugikan sektor peternakan. 

    LSD dapat menyebabkan benjolan pada kulit sehingga sapi tidak nafsu makan serta mengakibatkan penurunan berat badan yang sangat merugikan peternak.

    Sementara PMK merupakan penyakit yang menyebabkan lepuh-lepuh pada sapi di sekitar mulut dan kaki yang dapat berdampak pada penurunan produktifitas sapi dan dapat menyebabkan kematian apabila terjadi infeksi sekunder oleh penyakit selain PMK.

    Amir Hasanuddin, Kepala Balai Besar Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jakarta yang turut hadir menambahkan bahwa saat ini, sapi yang yang tengah menjalani masa karantina di IKT PT. Lembun Jantan Perkasa terdiri atas 184 ekor indukan (heifer) dan 1.515 ekor bakalan (feeder), dengan total keseluruhan 1.699 ekor. 

    Lokasi IKH sendiri terbagi dua yaitu di Serang yang menampung 92 ekor indukan dan 815 ekor bakalan, serta di Purwakarta yang menampung 92 ekor indukan dan 700 ekor bakalan.

    Menurut Sahat, saat ini importasi sapi hidup hanya dari Australia, sedangkan dari negara lain masih dalah tahap pembahasan. Hal tersebut karena memerlukan analisis baik dari sisi regulasi, kesehatan maupun nilai ekonomi dan bisnisnya.

    “Intinya semua pemasukan baik hewan hidup maupun daging yang telah melewati karantina sudah aman, karena telah melewati serangkaian tindakan karantina yang ketat,” tandas Sahat. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pemkot Denpasar hadirkan D’TIK Festival dengan beragam kegiatan 

    Pemkot Denpasar hadirkan D’TIK Festival dengan beragam kegiatan 

    Memasuki usia Ke-13, D’TIK Fest merupakan ajang kolaborasi dalam mengenalkan dan mengedukasi teknologi informasi dan komunikasi yang diharapkan dapat menumbuhkan dan mendorong pembangunan di Kota Denpasar yang berkelanjutan

    Denpasar (ANTARA) – Pemerintah Kota Denpasar kembali menghadirkan Denpasar Teknologi Informasi dan Komunikasi Festival (D’TIK Fest) Tahun 2025 dengan menghadirkan beragam kegiatan berlandaskan spirit keberlanjutan.

    “Memasuki usia Ke-13, D’TIK Fest merupakan ajang kolaborasi dalam mengenalkan dan mengedukasi teknologi informasi dan komunikasi yang diharapkan dapat menumbuhkan dan mendorong pembangunan di Kota Denpasar yang berkelanjutan,” ujar Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfos) Kota Denpasar Ida Bagus Alit Adhi Merta di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) Denpasar, Rabu.

    D’TIK Festival 2025 berfokus di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) dan Kawasan Lumintang Denpasar, 27 Februari sampai 1 Maret 2025 mulai pukul 09.00 Wita sampai selesai.

    Dia mengatakan, kolaborasi antar perangkat daerah pada D’TIK Fest 2025 menjadikan event tahunan memperingati HUT Kota Denpasar ini makin menarik dan beragam.

    “Bukan hanya menampilkan event terkait inovasi dalam dunia teknologi, informasi dan komunikasi semata, namun juga hadirkan beragam event yang mengoptimalkan manfaat festival ini bagi masyarakat,” ujarnya.

    Sementara itu, Kadis Kominfos Kota Denpasar IB Alit Adhi Merta menyatakan bahwa D’TIK Fest kali ini mengangkat tema “Information and Communication Technology for Sustainability”.

    “D’TIK Festival menjadi wadah atau media dalam memfasilitasi dan mempublikasikan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berbasis budaya sesuai visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju,” ujar Gus Alit sapaan akrabnya.

    D’TIK Fest memfasilitasi Startup yang ada di Kota Denpasar, kampus yang bergerak di bidang TIK dengan berbagai inovasinya, layanan pelayanan publik dan inovasi smart city, komunitas e-Sport, UMKM Kota Denpasar melalui SENJA (Santai Kulineran Jalan-Jalan), memfasilitasi Dog Festival dan Kontes Ikan Mas Koki.

    Selain itu, memfasilitasi yowana untuk melestarikan budaya tradisi ngelawar dan memberikan ruang inovasi bagi generasi muda dalam pembuatan ogoh-ogoh, serta job fair untuk memfasilitasi informasi lowongan kerja bagi masyarakat kota Denpasar.

    Kolaborasi antar Perangkat Daerah dengan semangat Vasudhaiva Khutumbakam, menghadirkan event sebagai berikut:

    Dinas Kominfo dengan kegiatan Mandala Blockchain Academy, Seminar atau FGD (Seminar Digital Trust, Workshop Bali Al Connect, Coding Academy dan Seminar Kebiasaan Digital), aneka lomba (e-Sport, Lomba Logo, Lomba Website Instansi dan Lomba Video Potensi Desa Kelurahan), Expo dari 50 Penyaji Layanan Publik dan TIK, serta aneka hiburan dan pertujukan seni dan budaya.

    Sementara Diskop dan UMKM menghadirkan SENJA DENPASAR (Santal Kulineran Jalan-Jalan di Denpasar) dengan melibatkan 50 UMKM Kota Denpasar berlokasi di Lapangan Lumintang sisi selatan.

    “Acara ini juga juga menghadirkan musisi dan kesenian untuk menghibur pengunjung sambil menikmati kawasan Lumintang,” ujar Kadiskop UMKM Dr. I Dewa Made Agung.

    Disnaker hadir dengan kegiatan Job Fair yang siap memfasilitasi Lowongan sebanyak 5999 dari 30 Perusahaan.

    “Tak kalah, Dinas Pertanian juga hadir dengan Weekend Dog Festival berupa Lomba Anjing Sehat, Dog Fashion Show hingga Vaksinasi Rabies dan Sterilisasi,” kata Kadis Pertanian Kota Denpasar Ir. A.A. Gde Bayu Brahmasta.

    Hadir pula Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan dengan Kontes Ikan Mas Koki yang melibatkan asosiasi Ikan Mas Koki Bali. “Ikan mas koki yang dikonteskan ini merupakan ikan mas koki yang memang asli Bali,” ujar Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, drh. Ida Bagus Mayun Suryawangsa.

    “Kehadiran Yowana Denpasar dalam melaksanakan kegiatan Parade Ngelawar dan Technical Meeting Kasangan Festival juga menjadi daya tarik tersendiri dalam D’TIK Fest 2025 ini,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Drs. Raka Purwanta.

    Pada moment DTIK Fest ini pula dirangkaikan dengan apresiasi dan pertunjukan seni dengan tema Bergerak Bersama Menuju Denpasar Maju di Ruang Teksu DNA.

    Pewarta: Rolandus Nampu
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025