Event: SEA Games

  • Laga Timnas U-23 Indonesia vs India Digelar Malam Ini: 456 Polisi Disiagakan, Rekayasa Lalu Lintas Siap Dijalankan – Page 3

    Laga Timnas U-23 Indonesia vs India Digelar Malam Ini: 456 Polisi Disiagakan, Rekayasa Lalu Lintas Siap Dijalankan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Polisi menyiapkan pengamanan untuk mengawal jalannya pertandingan Timnas Indonesia U-23 akan berhadapan dengan India dalam laga uji coba pada Jumat (10/10/2025) pukul 20.00 WIB, di Stadion Madya, komplek Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat (10/10/2025).

    Total ada 456 personel kepolisian dikerahkan untuk mengamankan jalannya laga Timnas Indonesia ini. Di mana, semuanya akan difokuskan di Stadion Madya.

    “Pengamanan bola sebnayak 456 personel,” kata kata Kasi Humas Polres Metro Jakpus, Ipda Ruslan Basuki, (10/10/2025).

    Selain mengamankan jalannya pertandingan, kepolisian juga mengatur arus lalu lintas agar tetap lancar.

    Ruslan menyebut, skenario arus lalu lintas juga disiapkan, namun sifatnya situasional tergantung dinamika di sekitar kawasan Senayan.

    “Rekayasa lalin situasional,” tandas dia.

    Adapun, laga ini menjadi bagian dari rangkaian persiapan menuju SEA Games 2025. Timnas Indonesia U-23 dijadwalkan menjalani dua pertandingan melawan India pada 10 dan 13 Oktober di Stadion Madya, Jakarta.

    Uji coba ini merupakan bagian dari rangkaian pemusatan latihan (TC) yang berlangsung sejak 2 Oktober, di mana juru taktik berusia 62 tahun memanggil total 32 nama untuk berpartisipasi.

    Diharapkan melalui TC dan uji coba, tim pelatih bisa menemukan format terbaik untuk SEA Games, sekaligus menyeleksi 23 nama yang ideal dibawa ke turnamen multievent Asia tenggara.

    “Tujuan dari uji coba yaitu melihat kualitas 32 pemain (yang dipanggil ke TC),” kata Indra Sjafri dalam konferensi pers jelang laga di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat pada Kamis (9/1/2025) siang WIB.

    “Ini adalah uji coba dalam rangka mencari format terbaik, 23 pemain terbaik untuk SEA Games. Juga secara bertahap dan berproses mencari 11 pemain terbaik. Oleh sebab itu, penampilan timnas U-22 besok adalah penampilan awal, bukan penampilan yang siap di SEA Games,” tambahnya.

  • Gulat Target Minimal Bawa Pulang 3 Medali Emas dari SEA Games 2025

    Gulat Target Minimal Bawa Pulang 3 Medali Emas dari SEA Games 2025

    JAKARTA – Cabang olahraga (cabor) gulat menargetkan membawa pulang tiga medali emas dari ajang SEA Games Thailand 2025 yang akan berlangsung pada akhir tahun nanti.

    Pesta olahraga multicabang dua tahunan itu dijadwalkan berlangsung pada 9-20 Desember 2025 di tiga kota besar di Thailand, yakni Bangkok, Chonburi, dan Songkhla.

    Maurice Sihombing yang menjabat sebagai pelatih tim nasional gulat mengatakan bahwa pengurangan nomor pertandingan ikut memengaruhi target Indonesia dalam event ini.

    “Minimal tiga medali emas. Sebagai seorang pelatih seharusnya maunya lebih, tetapi lihat kondisi,” ujar Maurice di sela-sela kunjungan Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Bayu Priawan Djokosoetono.

    Di SEA Games Thailand nanti, Indonesia akan turun dalam 12 kelas pertandingan. Jumlah ini menyusut dua dari 14 nomor pertandingan yang diikuti oleh Indonesia pada saat di SEA Games Kamboja 2023.

    Saat itu pihak penyelenggara mempertandingkan 30 nomor dengan ketentuan setiap negara hanya boleh bertanding dalam 18 nomor. Namun, Indonesia memutuskan untuk turun dalam 14 saja.

    “Kami minta doa dari masyarakat karena beban yang diberikan kepada kami. Kalau menurut saya pada prinsip itu, di level ASEAN kita masih bisa berbicara,” kata dia.

    Dari 12 nomor pertandingan yang dilombakan di Thailand, delapan emas di antaranya akan diperebutkan di kelas freestyle dan empat sisanya di kelas graco-roman.

    Sebelumnya, saat di Kamboja, dari 14 pegulat yang dikirim Indonesia, semuanya berhasil mendapat medali. Jumlah itu terdiri dari enam medali emas, enam medali perak, dan dua perunggu.

    Saat itu Indonesia berada di belakang Vietnam yang keluar sebagai juara umum dengan koleksi 13 medali emas, empat medali perak, dan satu medali perunggu.

  • Timnas Esports Raih Prestasi di Kejuaraan Dunia, Diminta Pertahankan

    Timnas Esports Raih Prestasi di Kejuaraan Dunia, Diminta Pertahankan

    Jakarta

    Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) memberikan apresiasi kepada para atlet esports Tanah Air, yang berhasil menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Mereka diharapkan bisa mempertahankan, bahkan meningkatkan prestasi ke depannya.

    “Jadi kalau puas, kami juga merasa puas yang sudah dicapai para atlet ini. Namun demikian kita tidak boleh lengah terhadap pencapaian tersebut, tapi bagaimana ke depannya kita bisa meningkatkan prestasi ini terus, dan bisa mempertahankan apa yang sudah dicapai,” ujar Ketua Harian PB ESI, Bambang Sunarwibowo, dalam acara Penyerahan Apresiasi Kepada Timnas Esports Indonesia di Kejuaraan Antar Bangsa di Kantor PB ESI, Jakarta, Kamis (2/10/2025).

    Bambang mengaku, dari tahun ke tahun, timnas esports selalu diperbaiki agar bisa menghasilkan tim yang sesuai harapan. Dirinya menjelaskan, di dalam prosesnya, terdapat serangkaian seleksi dan pemusatan latihan, hingga mampu menciptakan atlet yang handal.

    Ia juga berharap, dari formula yang sudah dijalankan PB ESI, Indonesia dapat memiliki atlet-atlet baru dengan kemampuan yang lebih ciamik. Hal ini mengingat, ke depannya, kemampuan atlet esports dari negara-negara lainnya akan terus berkembang, dan punya keinginan yang sama dengan Indonesia, yakni meraih prestasi sebanyak-banyaknya.

    “Kita harapkan ke depan kita lebih siap untuk bertanding dan berprestasi di dunia internasional,” ujar Bambang.

    Bambang melanjutkan, rangkaian prestasi yang ditorehkan sepanjang 2024 hingga keberhasilan di CAEC 2025 memberikan dampak positif dalam memperkuat kepercayaan diri Timnas Esports Indonesia. Ia menegaskan kepercayaan diri ini menjadi modal penting bagi persiapan menuju Asian Youth Games (AYG) Bahrain 2025 dan SEA Games Thailand 2025.

    “Kami yakin, para Atlet yang hari ini menerima apresiasi akan terus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk berprestasi sekaligus siap membela negara lewat Esports,” imbuhnya.

    Adapun sederet turnamen yang diikuti timnas dan mendapat apresiasi dari PB ESI adalah sebagai berikut:

    IESF 2024 Riyadh: Mobile Legends Men (Perunggu), Mobile Legends Women (Emas) dan PUBG Mobile (peringkat lima).Asian Esports Games (AEG) 2024 di Bangkok: Mobile Legends Women (Emas)Asian Youth Esports Championship 2025: eFootball Men’s Single dan Mixed Doubles (Emas), eFootball Women’s Single dan Mixed Double (Emas)ASEAN Esports Competition 2025: Valorant (Emas) dan Mobile Legends (Perunggu)

    “Berkat raihan tersebut, Indonesia ditasbihkan oleh IESF sebagai juara umum pada gelaran bergengsi IESF 2024. Prestasi yang luar biasa, dan ini menjadi pengulangan prestasi yang sama seperti yang kita raih pada kejuaraan dunia yang berlangsung di Bali,” ujar Dewan Pakar PB ESI, Bambang Mugono.

    (hps/fay)

  • “Olympic Day 2025” bakal berlangsung di Jakarta

    “Olympic Day 2025” bakal berlangsung di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – “Olympic Day 2025” bakal berlangsung di Jakarta pada 12 Oktober mendatang dengan salah satu agenda utamanya, yakni “Fun Run 5K” yang terbuka bagi masyarakat umum.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mendukung penuh kegiatan tersebut. Apalagi “Olympic Day 2025” ini sekaligus untuk menanamkan nilai-nilai kompetisi atau persaingan, kerukunan dan gotong-royong.

    “Pemprov DKI Jakarta memang memberikan ruang yang seluas-luasnya untuk olahraga,” ujar Pramono di Balairung, Balai Kota DKI Jakarta, Kamis.

    Tak hanya untuk menumbuhkan kerukunan dan gotong-royong, Pramono meyakini dengan adanya aktivitas olahraga yang cukup banyak, Jakarta bisa meraup keuntungan.

    Misalnya, hotel-hotel akan penuh dan para pedagang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bisa mendapatkan banyak pembeli.

    Selain itu, dengan adanya berbagai kegiatan olahraga, Pramono meyakini penyelenggaraan olahraga di Jakarta kini semakin baik.

    “Kami akan memberikan ‘support’ sepenuhnya acara ‘Olympic Day 2025’ yang diselenggarakan di Jakarta ini,” kata Pramono.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari berterima kasih atas dukungan Pemprov DKI Jakarta.

    Ia mengungkapkan bahwa KOI telah menetapkan target ambisius untuk Olimpiade Los Angeles 2028.

    “Kami sudah dikasih tugas, yaitu targetnya empat emas. Itu targetnya luar biasa karena targetnya dua kali lipat dari yang pernah tertinggi yang ada di Indonesia,” ujarnya.

    “Olympic Day 2025” ini diselenggarakan sebagai bagian dari menyambut berbagai kegiatan olahraga internasional yang akan diikuti oleh Indonesia.

    Acara ini sebagai bentuk dukungan kepada para atlet yang berpartisipasi pada Asian Youth Games Bahrain 2025, Islamic Solidarity Games Riyadh 2025 dan SEA Games Thailand 2025.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jakarta siap jadi tuan rumah ajang olahraga nasional dan internasional

    Jakarta siap jadi tuan rumah ajang olahraga nasional dan internasional

    Jakarta (ANTARA) – Provinsi DKI Jakarta siap menjadi tuan rumah berbagai ajang olahraga tingkat nasional maupun internasional.

    Bahkan, kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di Balaikota Jakarta, Kamis, apabila ada kegiatan yang belum bisa digelar di daerah lain, Jakarta siap menampung dan menyelenggarakan acara tersebut.

    “Termasuk kegiatan-kegiatan yang tidak bisa diselenggarakan di daerah, saya sudah minta kepada Kepala Dinas Olahraga, Pak Andri, untuk ditarik ke Jakarta. Kami jadi tuan rumah,” ujar Pramono dalam konferensi pers “Olympic Day 2025”.

    Pramono mengatakan, tahun ini Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XVII yang seharusnya diadakan di Medan dan Aceh juga akan berlangsung di DKI Jakarta.

    Menurut Pramono, banyaknya aktivitas olahraga justru memberikan keuntungan besar bagi Jakarta.

    Misalnya, kata Pramono, saat ini Kejuaraan Jakarta Internasional Golf digelar di Pantai Indah Kapuk (PIK). Acara tersebut turut dihadiri pegolf dunia seperti Bubba Watson dan Anthony Kim.

    Selain itu, Jakarta juga akan menggelar “Jakarta Running Festival” pada Oktober 2025 dengan jumlah peserta lebih dari 27.000 orang yang mencakup kategori maraton, “half marathon” dan kategori lainnya.

    Tak hanya itu, bahkan setiap minggunya, Jakarta selalu rutin mengadakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau “Car Free Day” (CFD).

    Pramono optimistis jika olahraga dikelola dengan baik dan konsisten, Indonesia bisa meraih prestasi lebih baik di ajang internasional seperti Asian Games, Asian Youth Games, Islamic Solidarity Games hingga SEA Games di Thailand.

    Pramono juga berharap sinergi antara Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Erik Thohir bisa semakin memperkuat pembinaan olahraga nasional.

    DKI Jakarta memberikan ruang yang seluas-luasnya untuk olahraga. “Kami akan mendukung penuh penyelenggaraan ‘Olympic Day 2025’ dan berbagai ‘event’ lainnya di Jakarta,” kata Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 3
                    
                        Pesan Terakhir Naufal Atlet Gimnastik dari Rusia untuk Sang Ibu: "Mamak yang Sabar"
                        Surabaya

    3 Pesan Terakhir Naufal Atlet Gimnastik dari Rusia untuk Sang Ibu: "Mamak yang Sabar" Surabaya

    Pesan Terakhir Naufal Atlet Gimnastik dari Rusia untuk Sang Ibu: “Mamak yang Sabar”
    Editor
    GRESIK, KOMPAS.com
    – Papan karangan bunga berjejer di Jalan KH Kholil, Gang 11, Nomor 07, RT 01/RW 02, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Sabtu (27/9/2025).
    Nurul Khotimah (57), ibunda atlet gimnastik yang meninggal dunia di Rusia, Naufal Takdir Al Bari tampak berusaha tegar.
    Wanita berkerudung ini duduk di ruang depan rumah yang tampak sederhana di dalam gang, tempat di mana putranya yang masih berusia 19 tahun dan berprestasi di bidang olahraga itu dibesarkan.
    Lebih dari dua hari, dia harus menerima kenyataan pahit bahwa putra bungsunya meninggal dunia di Rusia, Kamis (25/9/2025).
    Naufal Takdir Al Bari meninggal dunia di Penza, Rusia setelah menjalani perawatan intensif selama 12 hari di Rumah Sakit GA Zakharyin.
    Atlet berusia 19 tahun tersebut meninggal dunia usai mengalami kecelakaan saat sesi latihan.
    Sebelum insiden itu terjadi, pada Sabtu (13/9/2025) sekitar pukul 01.00 WIB, ponsel Nurul berdering. Sambungan video telepon dari Naufal masuk.
    Nurul menceritakan, putranya saat itu mengatakan bahwa di Rusia masih hari Jumat (12/9/2025) pukul 21.00 WIB. 
    Dalam
    video call
    tersebut, Naufal menitip pesan kepada ibunya. Selama 15 menit, ibu dan anak ini bertukar kabar dan doa.
    “Pesan terakhir kemarin, Mamak yang sabar, doakan ya Mak, Mamak hati-hati, saya bilang kamu yang hati-hati, dia selalu ingatkan saya, jangan sampai tidak kontrol,” ujar Nurul menirukan ucapan anak keenamnya itu.
    Nurul yang memiliki riwayat sakit jantung ini membuat Naufal kepikiran. Kakaknya pun selalu diminta untuk menemani sang ibu kontrol ke dokter.
    Kepergian Naufal membuatnya tak kuasa menahan air mata. Sejak 1 September, Naufal selalu mengirimi foto kepadanya.
    Mulai dari foto saat di bandara, saat transit, foto
    selfie
    Naufal selalu masuk ke ponselnya.
    “Mamak mau lihat kamu main ke Jakarta, iya Mak tidak apa-apa, biasanya tidak boleh, tanggal 18 Mamak berangkat,” ungkap Nurul sambil mengusap air mata.
    Agenda padat sudah menunggu Naufal. Sepulang dari Rusia, Naufal akan berangkat ke Thailand pada November nanti. 
    Rencananya, bulan Januari ia mau pulang dulu ke Gresik.
    “Mau mengajak saya ke makam abahnya di Kalimantan,” kata Nurul. 
    Sebelum insiden tersebut, sejumlah kardus berisi barang pribadi Naufal dikirimkan ke Gresik.
    Barang tersebut dikirim dari mess di Bandung dan berisi mainan, jam tangan, parfum serta barang lainnya.
    “Nanti Mamak pajang ya,” kata Nurul menirukan ucapan putranya saat itu. 
    Andi Irawan, salah satu kakak korban mengungkapkan, info terakhir yang diterima keluarga, jenazah baru bisa keluar dari rumah sakit di Rusia pada Minggu.
    “Info terakhir yang saya dapat hari Minggu baru bisa keluar rumah sakit di Rusia. Masih proses urus dokumen, kartu, dan lainnya,” ucap Andi.
    Sejak Kamis tahlilan di rumah digelar, sang ibu menanti kepulangan anak bungsunya, demi melihat wajah putra kesayangannya itu.
    Naufal merupakan atlet gimnastik Indonesia yang dipersiapkan untuk ajang bergengsi, yakni di 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025, SEA Games 2025 Bangkok, dan diproyeksikan dapat lolos Olimpiade 2028 Los Angeles.
    Naufal Takdir Al Bari meninggal dunia saat sedang menjalani
    training camp
    (TC) di Rusia
    Naufal mengalami kecelakaan latihan pada 16 September. Ia pun menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit GA Zakharyin selama 12 hari sebelum meninggal dunia. 
    Saat ini, pihak federasi Gymnastic Indonesia dan KBRI di Rusia sudah turun tangan membantu segala proses administrasi maupun teknis pemulangan jenazah Naufal.
    Naufal bersama empat atlet nasional gimnastik artistik putra Indonesia dengan didampingi dua pelatih menjalani pelatihan di The Palace of Sport Training Center Burtasy dalam program
    training camp
    atas dukungan pembiayaan dari Pemusatan Pelatihan Olahraga Nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga (PPON Kemenpora) sejak 1 September.
     
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul “Duka Ibunda Naufal, Atlet Gimnastik yang Meninggal di Rusia : Kirim Pesan Terakhir Ini.”
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Pesan Terakhir Naufal Atlet Gimnastik dari Rusia untuk Sang Ibu: "Mamak yang Sabar"
                        Surabaya

    Sosok Naufal, Atlet Gimnastik yang Meninggal di Rusia dan Cita-citanya untuk Sang Ibu Belum Tercapai Surabaya 29 September 2025

    Sosok Naufal, Atlet Gimnastik yang Meninggal di Rusia dan Cita-citanya untuk Sang Ibu Belum Tercapai
    Editor
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Kabar duka menyelimuti dunia olahraga Indonesia setelah kehilangan salah satu talenta terbaik gimnastik asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), Naufal Takdir Al Bari, yang meninggal di Rusia pada Kamis (25/9/2025).
    Naufal Takdir Al Bari meninggal dunia saat menjalani pemusatan latihan atau
    training camp
    (TC) di Rusia.
    Naufal Takdir, atlet berusia 19 tahun itu meninggal setelah menjalani perawatan selama 12 hari di RS G.A. Zakharyin.
    Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Senam Indonesia (Persani) Jatim menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Naufal Takdir Al Bari, atlet berbakat binaannya asal Gresik.
    Ketua II Persani Jatim, Indra Sibarani, mengenang sosok mendiang Naufal Takdir Al Bari.
    “Naufal ini adalah atlet binaan kami sejak kecil di Petro Kimia Gresik. Dia kelas 1 SD sudah ikut berlatih,” tutur Indra Sibarani kepada
    Surya.co
    , Sabtu (27/9/2025).
    “Dalam perjalanannya, anak ini memang berbakat. Dia atlet yang paling muda, kemarin sudah bisa ikut tampil di PON. Meraih medali perak di alat lantai dan beregu,” ujarnya. 
    Indra Sibarani, yang juga seorang pelatih, mengaku pernah bicara secara pribadi dengan Naufal.
    Ia menyampaikan potensi besar Naufal untuk masa depan Indonesia.
    Pesan khusus itu direspons positif Naufal dengan semakin giat berlatih.
    Naufal yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu diproyeksikan lolos Olimpiade 2028.
    “Memang semangatnya tinggi. Capaian, tangkapannya itu jelas. Terbukti, saat ini kan dia sudah lolos masuk ke tim SEA Games 2025,” kata Indra Sibarani.
    Untuk persiapan SEA Games 2025, Naufal mengikuti Pelatnas. Ia pun menjalani
    try out
    di Jepang.
    “Nah, ini dia
    training camp
    di Penza, Rusia. Dan ternyata Allah berkehendak lain,” tutur Indra Sibarani.
    Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Kepramukaan di Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Jatim itu mengaku sangat mengenal pribadi mendiang Naufal Takdir Al Bari karena ikut membina Naufal sejak kelas 1 SD.
    Menurut dia, Naufal merupakan anak yang tekun dan disiplin. 
    “Sama-sama di Mes Petro itu mengurus mereka semua, termasuk Naufal. Sampai saat ini Naufal itu kalau tidak ada Pelatnas, dia tinggal di Mes Petro,” tutur Indra Sibarani.
    “Anak ini sangat tekun, punya disiplin tinggi. Kan kelihatan kalau pagi itu kelihatan segar. Nah, dia bisa menjaga. Dan memang anak ini dari keluarga menengah ke bawah,” kata dia lagi.
    Indra Sibarani menyebutkan, ada dua cita-cita mendiang Naufal Takdir Al Bari yang belum tersampaikan untuk membahagiakan ibundanya.
    Meski tabungan sudah cukup, Naufal saat ini masih disibukkan menjalani program latihan ketat, dan belum sempat merealisasikan cita-cita mulia itu.
    “Anak ini mau belikan rumah, mau ajak umrah untuk ibunya. Jadi memang anak ini, Naufal Takdir Al Bari ini anak yang luar biasa,” kata Indra Sibarani.
     
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul “Sosok Naufal Atlet Gimnastik Gresik yang Meninggal di Rusia, Ada 2 Cita-cita Mulia untuk Sang Ibu.”
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rektor Unesa Kehilangan Mahasiswa Sekaligus Atlet Terbaik Gimnastik

    Rektor Unesa Kehilangan Mahasiswa Sekaligus Atlet Terbaik Gimnastik

    Surabaya (beritajatim.com) – Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Prof Dr Nurhasan M.Kes, menyampaikan kabar duka atas wafatnya Naufal Takdir Al Bari Bin Hasyim, atlet gimnastik terbaik Jawa Timur yang juga mahasiswa Unesa.

    Diusianya yang masih sangat muda, Naufal menghembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan medis di Rusia selama 12 hari akibat cedera yang dialaminya saat latihan.

    Naufal diketahui merupakan mahasiswa S1 PJKR angkatan 2021 Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Unesa. Sebagai mahasiswa sekaligus atlet, ia dikenal penuh semangat dan memiliki dedikasi besar baik dalam pendidikan maupun karier olahraga.

    “Almarhum merupakan sosok inspiratif dan menjadi kebanggaan keluarga dan kampus serta masyarakat Indonesia. Kepergiannya tidak hanya menjadi kehilangan sekaligus duka bagi Unesa tapi juga olahraga tanah air,” ungkap Nurhasan, Jumat (26/9/2025) di Surabaya.

    Sebelumnya, pesenam artistik putra Indonesia itu mengalami kecelakaan saat menjalani latihan di Rusia. Naufal yang baru berusia 22 tahun sebenarnya diproyeksikan tampil di 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025.

    Ia juga dipersiapkan untuk SEA Games 2025 di Bangkok serta menjadi salah satu harapan Indonesia menuju Olimpiade 2028 Los Angeles. [way/ian]

  • Timnas Basket 3×3 Putra Menjalani Pemanasan SEA Games 2025 di Filipina

    Timnas Basket 3×3 Putra Menjalani Pemanasan SEA Games 2025 di Filipina

    JAKARTA – Timnas Basket 3×3 Putra Indonesia mengikuti Manila Challenger 2025 sebagai bagian dari persiapan menyambut SEA Games 2025 di Thailand pada akhir tahun ini.

    Manila Challenger berlangsung selama dua hari pada 20-21 September 2025. Di ajang ini, tim nasional basket 3×3 Indonesia memakai nama East Jakarta.

    Empat pemain yang masuk di dalam daftar untuk mengikuti ajang tersebut adalah Nickson Gosal, Sandy Ibrahim, Surliyadin, dan Diftha Pratama.

    Pelatih Timnas 3×3 Fandi Andika Ramadhani mengatakan bahwa pemain-pemain yang berangkat untuk Manila Challenger semua sudah pernah bermain di kategori 3×3.

    “Akan tetapi, kita sedang mencoba dan melihat lagi mereka karena game 3×3 yang sekarang ini berbeda sekali dengan game 3×3 yang sudah pernah mereka ikuti sebelumnya beberapa tahun lalu,” katanya.

    East Jakarta akan memulai perjalanan dari babak kualifikasi Grup B. Di tahap ini Nickson Gosal dan kolega akan bersaing dengan Shanghai China dan SG Marina Bay Jumpshot SGP.

    East Jakarta langsung kalah dua kali dalam laga perdana. Mereka takluk 8-21 atas Shanghai China dan menyerah 16-21 dari SG Marina Bay Jumpshot Singapura.

    Fandi Andika menambahkan bahwa para pemain menjadikan ajang ini sebagai pembelajaran. Ini karena Manila Challenger diikuti banyak tim bagus.

    “Manila Challenger bisa jadi pembelajaran yang baik untuk tim karena tim-tim yang berpatisipasi sangat bagus di Manila Challenger ini,” ujar dia.

  • Menpora Erick Thohir: Saya Agak Keras, Tapi Itu Bentuk Cinta Saya ke Tim

    Menpora Erick Thohir: Saya Agak Keras, Tapi Itu Bentuk Cinta Saya ke Tim

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir mengatakan bahwa dirinya adalah sosok yang keras dan punya mimpi membawa atlet Indonesia ke kancah dunia.

    Namun, menurut Erick, sikap keras dirinya itu merupakan bentuk rasa cintanya kepada para atlet dan Indonesia. Erick mengatakan bahwa jika atlet Indonesia berhasil menang olahraga di tingkat internasional, maka hal tersebut merupakan keberhasilan seluruh warga Indonesia bukan dirinya.

    “Saya orang yang egaliter, tapi agak keras ya. Tapi percayalah, kekerasan saya itu karena saya cinta tim saya. Selain itu, sukses kita di sini bukanlah sukses pribadi melainkan sukses kita bersama,” tuturnya di Jakarta, Kamis (18/9/2025).

    Erick juga berjanji setelah ditunjuk menjadi Menpora, dirinya bakal menjadi sosok yang mengayomi, bukan memimpin Kementerian Pemuda dan Olahraga.

    “Jadi dengan segala kerendahan hati, saya di sini bukan untuk memimpin, tetapi saya ingin mengayomi,” katanya.

    Selain itu, menurut Erick, semua hal baik yang telah diwariskan oleh  Menpora Dito Ariotedjo bakal dilanjutkan agar olahraga Indonesia menjadi semakin baik dan bisa berlaga di dunia internasional.

    “Semua akan kita jalankan sebaik-baiknya. Saya juga pasti akan banyak permintaan kepada Pak Dito,” ujarnya.

    Sebagai langkah awal, menurut Erick, dia bakal membuat peta jalan atau roadmap untuk semua cabang olahraga Indonesia, kemudian mendiskusikannya dengan para sesepuh.

    “Jadi kita nanti akan konsolidasi nasional. Saya berharap nanti para tokoh nasional, pimpinan pemuda mau turun tangan dan ikut membantu agar bisa paham arah olahraga kita ke depan,” tuturnya.

    Erick Thohir berkomitmen menyusun peta jalan pembangunan olahraga nasional yang berkesinambungan hingga 2045.

    Erick mengungkapkan sudah berkomunikasi dengan sejumlah pendahulunya, termasuk Dito Ariotedjo dan Zainudin Amali. Dia berencana mengundang seluruh mantan Menpora untuk berdiskusi menyamakan arah pembangunan olahraga nasional.

    Hal ini ia sampaikan usai pelantikan menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih sisa masa jabatan 2024–2029 di Istana Negara, Rabu (17/9/2025).

    “Besok kita akan diskusi, saya akan mengundang semua bekas Menpora, apakah besok atau minggu depan, untuk kita konsolidasi road map. Jangan masing-masing Menpora punya road map sendiri-sendiri. Justru kita sama-sama bersepakat, road map ke depan sampai 2045 seperti apa. Jadi semua ex-menteri kita akan undang, kita diskusi untuk kebaikan bangsa ini,” kata Erick.

    Dia menegaskan, pembahasan detail program kerja, termasuk SEA Games maupun agenda olahraga lainnya, akan dilakukan setelah serah terima jabatan (sertijab) dan rapat pimpinan internal Kemenpora. Erick juga menekankan pentingnya menciptakan tata kelola olahraga yang bersih dan transparan.

    “Olahraga ini juga harus bersih, transparan, tanpa ada hal-hal yang selama ini banyak stigma olahraga ini kurang sehat,” tegasnya.