Event: SEA Games

  • Catatan Prestasi Eko Yuli Irawan di Ajang Sea Games, Raih Perunggu Pertama di 9 Kali Partisipasinya

    Catatan Prestasi Eko Yuli Irawan di Ajang Sea Games, Raih Perunggu Pertama di 9 Kali Partisipasinya

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Lifter asal Indonesia, Eko Yuli Irawan kembali mencatatkan prestasi di ajang Sea Games 2025.

    Turun di cabang olahraga (cabor) angkat besi, Eko Yuli Irawan sukses mempersembahkan medali perunggu nomor men 65kg yang digelar di Chon Buri Physical Education School, Chonburi, Minggu (14/12/2025) sore.

    Weightlifter berusia 36 tahun itu mencatatkan 138kg dalam angkatan snatch dan 166kg pada angkatan clean and jerk dengan total angkatan 304kg.

    Di ajang Sea Games kali ini, Eko kalah dari atlet tuan rumah, Patsaphong Thongsuk, dengan memperoleh total angkatan 307kg dan lifter Malaysia, Muhamad Aznil Bidin, dengan 306kg.

    Meski membawa pulang medali perunggu, namun ini jadi prestasi baru untuk Eko Yuli.

    Dalam sembilan kali keikutsertaannya di ajang multi-event olahraga se-Asia Tenggara ini, perunggu di Thailand jadi pertama kali untuk.

    Salah satu jurnalis olahraga kenamaan Indonesia, Ainur Rohman lewat cuitan di akun media sosial X pribadi membeberkan pretasi luar biasa Eko Yuli.

    Dalam sembilan kali partisipasinya di ajang Sea Games dari tahun 2007 sudah berapa kali ini membawa pulang medali emas.

    “Debut di SEA Games 18 tahun lalu, hari ini Eko Yuli Irawan🇮🇩 meraih perunggu pertamanya,” tulisnya dikutip Minggu (14/12/2025)

    Tercata sudah tujuh medali emas diraih serta satu medali perak dan terbaru satu medali perunggu di ajang Sea Games 2025 ini.

    “2007 Nakhon Ratchasima🥇
    2009 Vientiane🥇
    2011 Jakarta–Palembang🥇
    2013 Naypyidaw🥇
    2017 Kuala Lumpur🥈
    2019 Philippines🥇
    2021 Vietnam🥇
    2023 Cambodia🥇
    2025 Bangkok-Chonburi🥉,” paparnya.

  • Klasemen Medali SEA Games 2025 Minggu Pagi, Indonesia Ungguli Vietnam

    Klasemen Medali SEA Games 2025 Minggu Pagi, Indonesia Ungguli Vietnam

    JAKARTA – Sejumlah pertandingan dari berbagai cabang olahraga di SEA Games 2025 akan kembali dipertandingkan pada Minggu, 14 Desember. Hingga Minggu pagi, kontingen Indonesia berhasil mengungguli perolehan medali emas Vietnam.

    Jumlah itu didapat berkat perolehan 11 medali emas di hari sebelumnya. Total hingga Minggu pagi, Indonesia berhasil meraih 31 medali emas, 42 medali perak, dan 35 perunggu.

    Torehan itu membawa Indonesia menempati peringkat runner up klasemen medali SEA Games 2025. Thailand masih memimpin klasemen medali dengan mengemas 92 medali emas, 59 medali perak, dan 36 medali perunggu.

    Sedangkan Vietnam berada di posisi ketiga klasemen dengan koleksi 30 medali emas, 27 perak, dan 53 perunggu.

    Pada Sabtu, 13 Desember Indonesia berhasil meraih medali emas dari cabor menembak nomor air rifle team 10m putri yang diperkuat Yasmin Figlia Achadiat.

    Kemudian di nomor menembak air rifle putri 10 meter juga berhasil meraih medali emas lewat Dewi Laila Mubrarokah. Lalu dari cabor angkat besi putri 48 kg, Luluk Diana Tri Wijayana sukses menyumbangkan medali emas untuk Indonesia.

    Dari cabor karate nomor Kumite putra 75kg, Ignatius Joshua Kandou juga berhasil menorehkan medali emas.

    Selanjutnya atlet taekwondo Arya Danu Susilo juga berhasil medali emas SEA Games 2025 di nomor putra 74kg. Kemudian I Made Sastra Dharma juga berhasil menyumbangkan medali emas di nomor Judo putra 90kg.

    Lalu atlet atletik andalan Indonesia Maria Natalia Londa sukses meraih medali emas lewat lompat jangkit putri.

    Selain itu, tim tenis putra dan putri mengukir prestasi tertinggi dengan meraih medali emas.

    Klasemen Medali SEA Games 2025

    1. Thailand 94 emas 59 perak 36 perunggu (total 189 medali)

    2. Indonesia 31 emas 42 perak 35 perunggu (total 108 medali)

    3. Vietnam 30 27 53 110

    4. Singapura 16 18 25 59

    5. Malaysia 15 14 47 76

    6. Filipina 14 23 52 89

    7. Myanmar 2 12 16 30

    8. Laos 2 3 13 18

    9. Brunei Darussalam 0 1 4 5

    10. Timor Leste 0 0 2 2.

  • Timnas Indonesia Gagal di SEA Games 2025, Ustaz Hilmi: Dibangun STY, Dihancurkan Federasi Sendiri

    Timnas Indonesia Gagal di SEA Games 2025, Ustaz Hilmi: Dibangun STY, Dihancurkan Federasi Sendiri

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kegagalan Tim Nasional Indonesia melaju ke babak semifinal SEA Games 2025 menuai beragam reaksi dari publik.

    Salah satunya datang dari penceramah kondang, Ustaz Hilmi Firdausi, yang mengaku kecewa dengan performa timnas sepanjang fase grup.

    UHF, akronim namanya menilai, bukan hanya hasil akhir yang mengecewakan, tetapi juga cara bermain yang ditampilkan skuad Garuda di ajang tersebut.

    Dikatakan UHF, kondisi ini mengingatkan kembali pada masa-masa kelam sepak bola nasional.

    “Melihat kegagalan lolos semifinal dan juga cara main Timnas Sea Games kali ini,” ujar UHF di X @hilmi28 (13/12/2025).

    Ia pun menyampaikan kekhawatirannya bahwa Timnas Indonesia berpotensi kembali memasuki periode keterpurukan yang pernah dialami sebelumnya.

    “Sepertinya saya akan mengucapkan Selamat Datang kembali era kegelapan timnas Indonesia,” lanjutnya.

    Lebih jauh, UHF menyinggung peran federasi sepak bola nasional dalam situasi tersebut.

    Kata Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) ini, fondasi yang sebelumnya telah dibangun dengan baik justru tidak dijaga dengan konsisten.

    “Dibangun oleh STY (Shin Tae-yong), dihancurkan oleh federasi sendiri,” sesalnya.

    Sebelumnya, Timnas Indonesia harus mengubur mimpinya melangkah jauh ke babak semifinal ajang SEA Games 2025.

    Kegagalan Timnas Indonesia U-22 ke babak semifinal dipastikan usai raihan meraih kemenangan menghadapi Myanmar.

    Timnas U-22 Indonesia menang 3-1 melawan Myanmar pada babak pertama pertandingan Grup C sepak bola putra SEA Games 2025 di Stadion 700th Anniversary, Chiang Mai, Thailand, Jumat (12/12/2025).

  • Garuda Muda Kehilangan Bonus Rp 1 Miliar dari Prabowo

    Garuda Muda Kehilangan Bonus Rp 1 Miliar dari Prabowo

    Liputan6.com, Jakarta – Perjalanan skuad tim nasional Indonesia di kancah sepakbola Sea Games 2025 harus terhenti. Kemenangan pada hasil Indonesia vs Myanmar belum cukup membawa Garuda Muda melangkah ke babak selanjutnya.

    Hasil ini membuat skuad Timnas Indonesia kehilangan peluang mendapat bonus dari Presiden Prabowo Subianto. Padahal, Kepala Negara sudah menyiapkan Rp 1 miliar.

    Bonus itu bukan tanpa syarat. Bonus Rp 1 miliar hanya diberikan kepada para atlet peraih medali emas. Angka itu naik dari anggaran awal Rp 500 juta.

    Angka itu muncul saat Prabowo melepas keberangkatan para atlet Sea Games 2025 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (5/12/2025).

    “Kita akan dorong, Menpora bagaimana yang dapat medali emas, akan kita kasih insentif? Rp 500 (juta)? Bisa dinaikkan jadi Rp 1 miliar begitu? Bisa? Mensesneg, bisa? Alhamdulillah!” janji Prabowo kala itu.

    Sayangnya, laju Timnas Indonesia di cabang olahraga (cabor) sepakbola kini harus terhenti pasca hasil pertandingan Indonesia vs Myanmar. Padahal, Indonesia memegang medali emas Sea Games 2023 lalu.

    Pesan Prabowo

    Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto resmi memberangkatkan kontingen Indonesia menuju SEA Games ke-33 di Thailand. Menurut dia, menjadi perwakilan bangsa di cabang olahraga menjadi sesuatu yang patut dihargai dan dihormati.

    “Jadi putra kita, putri kita, yang membela kehormatan dan nama baik bangsa kita selalu akan menghargai, terima kasih. Untuk itu, bertandinglah dengan sepenuh hati, konsentrasi, keberanian, percaya diri, ya,” pesan Prabowo saat memberikan pidato penyemangat di Istana Negara Jakarta, Jumat (5/12/2025).

     

  • Bonus 1 Miliar Menanti Atlet yang Raih Medali Emas di Sea Games 2025

    Bonus 1 Miliar Menanti Atlet yang Raih Medali Emas di Sea Games 2025

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pemerintah menyatakan komitmennya untuk atlet dari kontingen Indonesia yang saat ini berlaga di ajang Sea Games 2025.

    Lewat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Erick Thohir, Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmennya.

    Komitmen ini terkait kenaikan bonus yang didapatkan para atlet dari Rp 500 juta menjadi Rp 1 Miliar bagi peraih medali emas SEA Games 2025 Thailand

    Presiden Prabowo sebelumnya mengatakan pemerintah akan memberikan bonus senilai Rp 1 miliar kepada atlet yang meraih medali emas.

    Hal itu disampaikan Prabowo saat acara pelepasan atlet kontingen Indonesia menuju SEA Games 2025 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (5/12) lalu. 

    Presiden Prabowo berpesan kepada para atlet agar berjuang memberikan sumbangsih untuk bangsa.

    “Yang dapat medali emas, Saudara, tapi mereka didorong oleh cinta Tanah Air, mereka ingin mendengar lagu kebangsaan Indonesia dihormati oleh bangsa-bangsa lain. Jadi, anak-anak muda, putera-puteri bangsa Indonesia yang saya hormati, saya hanya bisa pesan berbuatlah yang terbaik yang bisa kau perbuat. Berikan yang terbaik, berikan segala yang bisa kau berikan,” pesan Prabowo kepada para atlet.

    Terkait ini, Menpora Erick punya harapan besar bagi atlet yang berlaga agar berusaha memberikan yang terbaik untuk mendapatkan pretasi yang terbaik tentunya.

    SEA Games tahun ini adalah ajang evaluasi untuk menentukan masa depan olahraga Indonesia. Mulai dari regenerasi atlet, peningkatan sport science hingga evaluasi yang transparan. Semua ini dilakukan sesuai harapan Presiden Prabowo bahwa target utamanya adalah Olimpiade. 

  • Ganda Putri dan Putra Kompak Dapat Tiket Perempat Final

    Ganda Putri dan Putra Kompak Dapat Tiket Perempat Final

    JAKARTA – Empat ganda Indonesia dari cabang olahraga (cabor) bulu tangkis kompak mendapat tiket babak perempat final SEA Games Thailand 2025.

    Dari ganda putra, tiket pertama diamankan oleh pasangan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana. Unggulan keempat tersebut menghentikan Hein Thiha Aung/Phone Htet Zhaw dari Myanmar dengan skor akhir 21-4 dan 21-7.

    Pada babak delapan besar nanti, Leo/Bagas akan bersua dengan ganda putra asal Singapura, yakni Eng Keat Wesley Koh/Junsuke Kubo, yang mendapat tiket usai mengandaskan pasangan Christian Bernardo/Alvin Morada dari Filipina.

    Pasangan berikutnya yang ikut melangkah ke babak perempat final ialah Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani. Mereka menghentikan pasangan Phyo Thurain Kyaw/Lal Zuidika yang berasal dari Myanmar.

    Sabar/Reza, yang berstatus unggulan ketiga di nomor individual, selanjutnya akan bertemu Solomon Jr. Padiz/Julius Villabrille (Filipina). Pasangan itu memulangkan Donovan Willard Wee/Jia Hao Howin Wong (Singapura).

    Adapun dua tiket dari sektor ganda putri didapat oleh pasangan Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum dan Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari.

    Rachel/Febi, yang berstatus sebagai unggulan keempat, menjaga harapan mereka berkat kemenangan atas Zheng Hong Li/Zheng Yan Li. Selanjutnya mereka bertemu dengan pasangan Pham Thi Dieu Ly/Pham Thi Khanh dari Vietnam.

    Sementara itu, pasangan Febi/Meilysa menghentikan Insyirah Khan/Lee Xin Yi Megan dari Singapura untuk bersua dengan unggulan kedua asal Malaysia, yakni pasangan Go Pei Kee/Teoh Mei Xing.

    Secara keseluruhan, bulu tangkis Indonesia berhasil menempatkan sembilan wakil di babak perempat final. Sisa lima wakil lainnya terdiri dari dua tunggal putri, dua tunggal putra, dan satu ganda campuran.

    Dari tunggal putri, tiket didapat Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi dan Putri Kusuma Wardani—yang mendapat bye di babak 16 besar. Dari tunggal putra, ada Alwi Farhan dan Mohammad Zaki Ubaidillah dan dari ganda campuran ada Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu.

    Satu-satunya wakil yang angkat koper lebih awal ialah Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah. Perjalanan pasangan ini kandas di babak 16 besar usai ditekuk oleh Hee Yong Kai Terry/Jin Yu Jia.

  • Timnas Esports Indonesia Berangkat ke SEA Games 2025 Thailand, PB ESI Targetkan Gelar Juara Umum

    Timnas Esports Indonesia Berangkat ke SEA Games 2025 Thailand, PB ESI Targetkan Gelar Juara Umum

    Timnas Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Women Indonesia kembali mencatatkan sejarah di kancah esports internasional. Para Srikandi Merah Putih tampil dominan sejak awal turnamen digelar, dan menutup Grand Final IESF World Esports Championship 2025 dengan indah.

    Menghadapi Kamboja di babak final, Timnas esports Indonesia yang diperkuat oleh Fumi Eko, Vival, Cinnyyy, Chel, dan Vivian berhasil menang telak dengan skor akhir 3-0 dalam pertandingan Grand Final IESF WEC 2025 di Kuala Lumpur pada Sabtu, 6 Desember 2025, malam.

    Digelar di Quill City Mall, atlet MLBB Women Indonesia yang saat ini berada di bawah organisasi Team Vitality, menunjukkan konsistensi performa mengagumkan sepanjang tahun.

    Vival dkk sukses mempertahankan gelar juara dunia mereka yang sebelumnya diraih di IESF 2024 Riyadh, dan melanjutkan momentum emas dari Asian Esports Games 2024 hingga Esports World Cup 2025.

    Richard Permana, Kepala Pelatih Timnas Esports Indonesia, menegaskan kemenangan ini hasil dari proses panjang. Ia menyebut para atlet tampil dengan mental juara dan disiplin tinggi.

    “MLBB Women’s meraih seluruh gelar ini dengan latihan serta persiapan sangat panjang. Vivian dkk sudah menunjukkan etos kerja luar biasa, dan menampilkan will power kemenangan. Bagi mereka, rekor adalah skill. Kita yakin tim ini merupakan dream team yang sangat sulit didapatkan beberapa saat ke depan,” ujar Richard dalam keterangannya.

  • Pelatih Harap Tunggal Putri Indonesia Bisa Mengimbangi Thailand.

    Pelatih Harap Tunggal Putri Indonesia Bisa Mengimbangi Thailand.

    JAKARTA – Pelatih tunggal putri Indonesia, Imam Tohari, ingin anak-anak asuhnya bisa mengimbangi pemain-pemain tuan rumah Thailand saat bersua dalam partai final beregu cabang olahraga (cabor) bulu tangkis SEA Games 2025.

    Skuad bulu tangkis putri Indonesia dan Thailand akan bentrok untuk perebutan medali emas di Thamasat Rangsit Gym 4, Bangkok, pada Rabu, 10 Desember 2025. Pertandingan kedua negara dimulai pada pukul 10.00 WIB.

    Imam mengatakan bahwa dia sudah melakukan evaluasi dari pertandingan babak semifinal melawan Malaysia. Dia pun berharap anak asuhnya bisa memperbaiki kekurangan.

    “(Thailand) cukup kuat, tetapi ‘kan ini pertandingan beregu. Jadi, saya berharap tunggal pertama dan tunggal kedua ini, siapa pun yang diturunkan bisa mengambil poin buat tim,” kata dia dalam keterangan yang diterima.

    Dalam pertandingan melawan Malaysia, tunggal putri Indonesia memainkan Putri Kusuma Wardani, Gregoria Mariska Tunjung, dan Mutiara Ayu Puspitasari. Dari ketiga nama itu, hanya Gregoria yang merasakan kekalahan.

    Peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 itu dipasang melawan Wong Ling Ching. Dia menelan kekalahan setelah berjuang dalam pertandingan yang berlangsung rubber game.

    “Untuk Gregoria, sayang memang terlepas di gim pertama. Fokus dan konsentrasinya buyar, belum bisa kembali ketika di situasi seperti itu,” ujar Imam.

    Dia lebih lanjut mengatakan bahwa ketiga tunggal putri andalan itu Indonesia sudah sangat siap untuk laga menentukan besok. Ia ingin mereka bisa mengeluarkan semua kemampuan di situasi krusial.

    “Dari kesiapan mereka, hari ini setelah latihan, saya rasa bagus sekali. Kondisinya oke. Nanti kami juga ada kumpul lagi untuk diskusi siapa yang siap diturunkan. Dia yang mentalnya memang harus siap, harus berani,” katanya.

    Bentrok tim putri Indonesia dan Thailand merupakan pertandingan ulang dari final SEA Games 2023 di Kamboja. Ketika itu, Indonesia harus puas mendapat medali perak setalah kalah telak 0-3.

  • Kalah dari Filipina, Timnas Indonesia U-22 Bisa Tersingkir Lebih Cepat di Sea Games 2025

    Kalah dari Filipina, Timnas Indonesia U-22 Bisa Tersingkir Lebih Cepat di Sea Games 2025

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Timnas Indonesia U-22 bisa angkat koper lebih cepat dari ajang Sea Games 2025.

    Sebelumnya, Timnas Indonesia U-22 harus menelan kekalahan di ajang Sea Games 2025.

    Kekalahan ini didapatkan Timnas Indonesia U-22 dari Filipina di laga perdana grupnya.

    Laga yang berlangsung di Stadion 700th Anniversary, Chiang Mai, Thailand, Filipina 1-0 Indonesia.

    Satu-satunya gol kemenangan dari Filipina diciptakan oleh Otu Banatao lewat lemparan ke dalam yang disambarnya di menit ke-45.

    Kekalahan ini membuat skuad asuhan pelatih Indra Sjafri itu berada di posisi sulit untuk mendapatkan tiket ke babak semifinal.

    Bahkan, mereka bisa dipastikan tersingkir dari ajang ini sebelum memainkan laga kedua mereka menghadapi Myanmar.

    Hal itu lantaran laga Vietnam vs Malaysia bakal digelar pada Kamis (11/12/2025) alias satu hari sebelum duel Indonesia vs Myanmar.

    Andai duel Vietnam vs Malaysia berakhir imbang, otomatis Timnas Indonesia U-23 dipastikan tersingkir.

    Hasil imbang membuag Vietnam keluar jadi runner up terbaik dengan nilai empat poin, tak mungkin bisa dikejar Timnas Indonesia U-23 dengan sisa satu laga.

    Itu berarti skuad Garuda muda tinggal berharap ke Malaysia agar bisa meraih kemenangan di laga ini.

    Pasalnya, Malaysia punya selisih gol yang lebih bagus dibanding Vietnam.

    Andai Malaysia menang atas Vietnam, misal dengan selisih satu gol, berarti Vietnam ada di posisi runner up dengan selisih gol nol.

    Jika skenario ini tercipta, maka Ivar Jenner dan kawan-kawan hanya butuh kemenangan dua gol untuk memastikan tiket ke babak semifinal.

  • Ambisi ‘Push the Limit’ Anak Lari Vs Risiko Fatal Jantung Kolaps

    Ambisi ‘Push the Limit’ Anak Lari Vs Risiko Fatal Jantung Kolaps

    Jakarta

    Pegiat olahraga lari sering terjebak dilema saat berlomba, antara harus ‘push the limit’ demi mencapai target dengan wanti-wanti ‘listen to your body’. Jika tak hati-hati, risikonya fatal: jantung bisa kolaps!

    Menurut spesialis olahraga, dr Andhika Raspati, SpKO, seorang pelari bisa-bisa saja terus berlari dengan mengusung semangat atau jargon ‘push the limit’. Namun, hal ini harus sesuai dengan aturan mainnya.

    “Kalau kita bicara safety ya, push the limit ada aturan mainnya. Artinya nggak boleh terlalu mendadak. Kalau kita biasa di pace 7, ya jangan nge-push pace 5, tapi ke pace 6.30 dulu atau pace 6.45,” kata dr Dhika kepada detikcom saat dihubungi, Senin (8/12/2025).

    Aturan main selanjutnya, lanjut dr Dhika yakni tentang bagaimana seseorang mampu meredam ego dalam olahraga ini. Tujuan haruslah disesuikan dengan kemampuan tubuh masing-masing orang.

    “Kedua, mau cepet-cepet ngebut, mau ngapain sih? Mau ikutan Sea Games? Itu kan ego saja sebenarnya,” katanya.

    “Pingin lebih baik? Nggak ada ujungnya lebih baik mah. Jadi memang bisa dibilang kalau kita rekreasional, pingin sehat, nggak perlu sampek push-push amat,” sambungnya.

    Mawas Diri Itu Penting

    dr Dhika menambahkan bahwa pentingnya mengukur diri sendiri sebelum memutuskan ‘bertarung’ di track lari, baik itu trail run atau road run sangat penting.

    “Misalnya kita harus banget menyatakan siapa yang harus bertanggung jawab, buat saya peserta sendiri,” kata dr Dhika.

    “Lebih mawas diri, lebih tahu kondisi badannya. Kalau bikin surat sehat bukan sekadar ditimbang sama di-tensi, tapi benar-benar cek jantung, EKG, kalau perlu treadmill atau kalau perlu ekokardiografi,” lanjutnya.

    Di luar sana, tidak bisa dipungkiri masih ada pelari yang memaksakan diri. Menurut dr Dhika, kebanyakan alasannya adalah ingin memenuhi target pribadi.

    “Personal best-nya pingin mereka kejar, padahal mungkin kondisi tidak memungkinkan. Bisa itu dari lapangannya, dari fisiknya yang nggak fit atau kurang terlatih atau kepancing teman-temannya misalnya, kebawa semangat padahal nggak fit dan ketarik pace-nya,” katanya.

    Berlari Aman Tanpa Takut ‘Ambruk’

    Serangan jantung pada dasarnya terjadi ketika otot jantung tiba-tiba tidak mendapatkan suplai oksigen yang memadai, biasanya karena sumbatan akut pembuluh darah koroner atau karena gangguan irama jantung berat.

    “Pada olahraga intens seperti trail run, terutama di medan ekstrem dengan elevasi curam, kebutuhan oksigen tubuh meningkat drastis,” kata spesialis jantung dr Aditya Agita Sembiring, SpJP kepada detikcom, Senin (8/12/2025)

    Beban ini bisa memicu masalah jantung pada orang yang memiliki faktor risiko tersembunyi seperti:

    Penyempitan pembuluh darah koroner (sering tanpa gejala sebelumnya)Tekanan darah yang tidak terkontrolRiwayat merokok, diabetes, atau kolesterol tinggiKelainan struktur jantung atau gangguan irama

    “Kelelahan berat, altitude, suhu dingin, dan dehidrasi juga bisa memperbesar beban kerja jantung, sehingga mempercepat munculnya gangguan tersebut,” kata dr Aditya.

    Gejala yang Harus Diwaspadai

    Bagi mereka yang memiliki faktor risiko masalah jantung, dr Aditya mengimbau untuk tetap mengutamakan keselamatan daripada pencapaian.

    Pada sebagian orang, serangan jantung memang muncul tiba-tiba tanpa gejala awal yang jelas. Namun, banyak kasus sebenarnya memiliki tanda peringatan yang sering diabaikan, seperti:

    Nyeri dada atau dada terasa tertekanSesak napas yang tidak wajarJantung berdebar atau pusingMudah lelah secara tidak biasa dibanding latihan-latihan sebelumnyaMual atau keringat dingin

    “Jika muncul gejala yang tidak biasa, khususnya nyeri dada, sesak berat, pusing, atau jantung berdebar tidak wajar, hentikan aktivitas segera. Lanjut berlari justru mempercepat kerusakan otot jantung,” katanya.

    “Keselamatan jauh lebih penting daripada pencapaian waktu atau jarak,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Cerita Menkes Pilih-pilih Olahraga Ternyaman, Renang hingga Lari”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

    Lagi-lagi Kolaps saat Lari

    12 Konten

    Anjuran ‘listen to your body’ saat lari tak selalu gampang diterapkan. Ego untuk ‘push the limit’ dan mendapatkan progres tertentu sesuai target, dapat mengaburkan batas-batas kemampuan fisik. Risiko jantung kolaps mengintai para pelari.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya