Event: SEA Games

  • Apri/Fadia Lolos ke Perempat Final

    Apri/Fadia Lolos ke Perempat Final

    JAKARTA – Ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti berhasil mengamankan tiket perempat final Orleans Masters 2025.

    Mereka lolos usai mengalahkan pasangan Denmark, Julie Finne-Ipsen/Mai Surrow, dua gim langsung 21-18 dan 21-19 pada Kamis, 6 Maret 2025, malam WIB.

    Ini merupakan turnamen pertama peraih medali emas SEA Games 2021 tersebut setelah terakhir kali mereka bermain bersama di Olimpiade Paris pada 2024.

    Apriyani harus absen panjang untuk memulihkan cedera setelah pulang dari Paris. Selama periode tersebut, Fadia masuk lapangan bersama Lanny Tria Mayasari.

    Apri/Fadia adalah wakil kedua Indonesia yang lolos ke babak delapan besar. Mereka mengikuti jejak ganda campuran Rehan Naufal Kusaharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja.

    Pada babak perempat final, Jumat, 7 Maret 2025, Apri/Fadia akan mendapat ujian berat. Pasalnya, mereka akan bersua dengan unggulan pertama Korea Selatan, Baek Ha-na/Lee So-hee.

    Baek/Lee yang saat ini menduduki peringkat satu dunia mengamankan tiket babak perempat final turnamen Super 300 BWF ini setelah menang mudah 21-8 dan 21-8 atas wakil tuan rumah Elsa Jacob/Anne Tran.

    Sayangnya, keberhasilan Apri/Fadia dan Rehan/Gloria gagal diikuti pasangan ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu dan Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah.

    Jafar/Felisha pulang setelah takluk di tangan unggulan kelima Jesper Toft/Amalie Magelund (Denmark), sementara Amri/Nita menelan kekalahan melawan Ruttanapak Oupthong/Jhenicha Sudjaipraparat (Thailand).

  • Profil Bejo Sugiantoro, Legenda Persebaya Meninggal Dunia: Perjalanan Hidup dan Karier – Halaman all

    Profil Bejo Sugiantoro, Legenda Persebaya Meninggal Dunia: Perjalanan Hidup dan Karier – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO – Dunia sepak bola Indonesia berduka.

    Bejo Sugiantoro (47), pelatih Deltras FC, meninggal dunia. 

    Informasi itu disampaikan manajemen klub Deltras FC melalui akun media sosial Instagram.

    Bejo Sugiantoro dilaporkan meninggal dunia pada Selasa (25/2/2025) sore.

    Profil Bejo Sugiantoro

    Bejo Sugiantoro adalah seorang mantan pesepak bola dan pelatih kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur, pada 2 April 1977.

    Dia adalah mantan pemain timnas yang dilatih dan dididik oleh program pelatnas PSSI Primavera pada era 1990-an.

    Bejo Sugiantoro dikenal sebagai pemain yang berposisi bek tengah. Sebagian besar karier sepak bola dihabiskan di klub Persebaya Surabaya.

    Dia membela klub berjuluk Bajul Ijo pada periode 1994-2003 dan 2004-2008.

    Bejo Sugiantoro pernah meraih gelar juara Liga Indonesia bersama Persebaya pada era awal 2000-an. Atas prestasi di level klub, dia mendapat panggilan ke Timnas Indonesia.

    Bejo Sugiantoro membela Timnas Indonesia pada 1997-2004. Sejumlah prestasi di tingkat Timnas Indonesia pernah diraih, seperti runner-up Piala AFF 2000 dan 2002, serta medali perak di SEA Games 1997.

    Pasca pensiun sebagai pemain sepak bola, dia menjadi pelatih. Dia mengawali karier sebagai pelatih Persik Kediri pada 2017. Kini, dia menangani Deltras FC.

    Rachmat Irianto, anak Bejo Sugiantoro, mengikuti jejak sang ayah. Rachmat Irianto bermain di klub Persib Bandung.

    Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia

    Mantan pemain tim nasional Indonesia dan legenda Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro, meninggal dunia pada Selasa (25/2/2025) sore. Informasi itu disampaikan manajemen klub

    Deltras FC melalui akun media sosial Instagram. Bejo Sugiantoro diketahui melatih di klub Deltras FC.

    “Kabar Duka untuk Pelatih Kepala Kami: Bejo Sugiantoro Berpulang.”

    “Kabar duka menyelimuti segenap keluarga besar Deltras FC Sidoarjo saat ini.”

    “Kami segenap manajemen klub Deltras FC Sidoarjo serta Deltras FC Akademi turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya head coach Deltras FC 2024/2025 Bejo Sugiantoro.”

    “Coach Bejo menghembuskan nafas terakhirnya di Surabaya, Jawa Timur, pukul 17.35 WIB, Selasa 25 Februari 2025,” demikian keterangan Deltras FC.

    “Segenap manajemen dan akademi Deltras FC mengucapkan semoga keluarga yang ditinggal diberi ketabahan, keikhlasan, dan kesabaran,” begitu lanjut keterangan klub.

    Hingga kini, belum diketahui penyebab Bejo Sugiantoro meninggal dunia. Informasi sementara yang telah didapatkan, Bejo Sugiantoro meninggal dunia karena serangan jantung saat sedang berlatih di lapangan SIER, Surabaya.

    Kabar meninggalnya Bejo Sugiantoro juga beredar di grup-grup WhatsApp. Informasi itu disertai dengan gambar Bejo Sugiantoro memakai baju olahraga warna merah, sedang terbaring di ranjang rumah sakit.

    Biodata:

    Nama: Bejo Sugiantoro

    Tanggal Lahir: 2 April 1977

    Tempat Lahir: Sidoarjo

    Posisi: Bek

    Karier Junior

    PSSI Primavera 1993-1994

    Karier Senior

    Persebaya 1994-2003 dan 2004-2008

    PSPS 2003-2004

    Mitra Kukar 2008-2009

    Persidafon 2009-2010 dan 2011-2012

    Deltras 2010-2011

    Perseba Bangkalan 2012-2013

    Tim Nasional Indonesia 1997-2004

  • Indra Sjafri Tak Jadi Pelatih Timnas U-20 RI, Ini Alasan Erick Thohir

    Indra Sjafri Tak Jadi Pelatih Timnas U-20 RI, Ini Alasan Erick Thohir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melepas posisi Indra Sjafri dari jabatan sebagai pelatih kepala Timnas U-20 dan Timnas untuk persiapan SEA Games/Asian Games mendatang.

    Alasannya, menyusul pernyataan pelatih berusia 62 tahun yang siap bertanggung jawab dan bersedia menerima konsekuensi usai kegagalan mencapai target lolos ke Piala Dunia U-20 karena tersingkir di fase grup saat berlaga di Piala Asia U-20 yang berlangsung di Shenzen, Cina.

    “Setelah kami di PSSI, baik saya, wakil ketua, dan para exco mengadakan evaluasi, kami berkeputusan untuk melepas coach Indra Sjafri sebagai pelatih kepala Timnas U-20 dan Timnas untuk persiapan SEA Games/Asian Games. Saya pribadi dan PSSI sangat berterima kasih atas jasa dan kerja keras yang telah ditunjukkan coach Indra selama menangani Garuda Muda sehingga punya prestasi juara AFF dan lolos Piala Asia,” ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di Jakarta, Minggu (23/2/2025).

    Lebih lanjut, Erick menyatakan, PSSI akan segera mencari pengganti Indra Sjafri agar program pembinaan prestasi para pesepakbola muda yang sudah berjalan dalam dua tahun terakhir ini tetap berkelanjutan demi mempersiapkan mereka sebagai pelapis utama Timnas senior di masa mendatang.

    “Keputusan untuk melepas coach Indra diambil secara profesional. Artinya, coach Indra juga memahami dan menerima keputusan tersebut. Secara pribadi dan organisasi, hubungan kami tetap baik. Coach Indra masih dan akan tetap menjadi bagian dari sepakbola Indonesia,” lanjut Erick.

    (pgr/pgr)

  • Pengumuman! Indra Sjafri Tak Lagi Jadi Pelatih Timnas U-20 RI

    Pengumuman! Indra Sjafri Tak Lagi Jadi Pelatih Timnas U-20 RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya melepas posisi Indra Sjafri dari jabatan sebagai pelatih kepala Timnas U-20 dan Timnas untuk persiapan SEA Games/Asian Games mendatang.

    Keputusan tersebut diambil PSSI menyusul pernyataan pelatih berusia 62 tahun yang siap bertanggung jawab dan bersedia menerima konsekuensi usai kegagalan mencapai target lolos ke Piala Dunia U-20 karena tersingkir di fase grup saat berlaga di Piala Asia U-20 yang berlangsung di Shenzen, Cina.

    “Setelah kami di PSSI, baik saya, Wakil Ketua, dan para exco mengadakan evaluasi, kami berkeputusan untuk melepas coach Indra Sjafri sebagai pelatih kepala Timnas U-20 dan Timnas untuk persiapan SEA Games/Asian Games. Saya pribadi dan PSSI sangat berterima kasih atas jasa dan kerja keras yang telah ditunjukkan coach Indra selama menangani Garuda Muda sehingga punya prestasi juara AFF dan lolos Piala Asia,” ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di Jakarta, Minggu (23/2/2025).

    Lebih lanjut, Erick menyatakan, PSSI akan segera mencari pengganti Indra Sjafri agar program pembinaan prestasi para pesepakbola muda yang sudah berjalan dalam dua tahun terakhir ini tetap berkelanjutan demi mempersiapkan mereka sebagai pelapis utama Timnas senior di masa mendatang.

    “Keputusan untuk melepas coach Indra diambil secara profesional. Artinya, coach Indra juga memahami dan menerima keputusan tersebut. Secara pribadi dan organisasi, hubungan kami tetap baik. Coach Indra masih dan akan tetap menjadi bagian dari sepakbola Indonesia,” lanjut Erick.

    (pgr/pgr)

  • Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025 Rampung Dihelat

    Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025 Rampung Dihelat

    JAKARTA – Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025 yang diikuti 439 atlet dari 28 klub mitra PB Djarum sudah selesai digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu 8 Februari 2025.

    Kompetisi inisiasi Bakti Olahraga Djarum Foundation dan PB Djarum yang berlangsung sejak 3 Februari 2025 itu mempertandingkan empat kategori usia, yakni U-9, U-11, U-13, serta U-15 putri-putra. Kompetisi pun dibagi ke dalam nomor perorangan dan beregu.

    Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation sekaligus Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin mengatakan bahwa ajang ini bertujuan mengasah kemampuan, bakat serta teknik para pebulu tangkis muda ketika berlaga di tengah arena pertandingan.

    “Dengan saling bertemu di kejuaraan ini, atlet-atlet klub mitra bisa saling mengukur diri, mengasah kemampuan dan melakukan evaluasi demi perkembangan teknik serta bakat mereka di masa mendatang,” kata Yoppy dalam keterangan.

    Selain itu, ajang ini juga menggelar sharing session bersama pelatih-pelatih berpengalaman di sektor tunggal maupun ganda seperti Hendrawan dan Aryono Miranat, serta pelatih fisik PB Djarum Ari Subarkah. Wasit berlisensi BWF Raventus Pongoh juga hadir di sesi itu.

    Sesi tersebut digunakan untuk berbagi pengetahuan dan edukasi seputar pembinaan dan pengembangan talenta-talenta yang ada di klub masing-masing.  Dengan demikian, pelatih dan pengurus klub mitra bisa mengetahui perkembangan dunia bulu tangkis.

    “Tujuannya agar mereka dapat mengaplikasikan dalam program pelatihan sehingga bisa mencetak pebulu tangkis tangguh yang bisa meningkatkan kejayaan bulu tangkis Indonesia di masa mendatang,” ujar Yoppy.

    Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025 dibagi menjadi sembilan nomor pertandingan. Ada enam nomor yang dipertandingkan di sektor perorangan, yakni U-9 dan U-11 tunggal putra dan putri, U-13 tunggal putri, dan U-13 ganda putri. Adapun di sektor beregu mempertandingkan U-13 putra dan U-15 putra dan putri.

    Ketua Pelaksana Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025 Sigit Budiarto mengatakan bahwa pertandingan nomor beregu baru diadakan pada tahun ini. Ini bertujuan untuk mengasah mental dan kerjasama para pebulu tangkis muda dalam bermain secara tim.

    “Di level internasional terdapat ajang-ajang format beregu seperti Polytron Superliga Junior, Suhandinata Cup, Sudirman Cup, Thomas dan Uber Cup. Kemudian di Sea Games, Asian Games juga ada nomor beregu. Pentas-pentas itulah yang menjadi bahan pertimbangan kami,” jelas Sigit.

    Partai beregu mendapat antusiasme positif dari para peserta. Selain itu, sektor ini juga memiliki tensi pertandingan yang cukup tinggi karena tiap-tiap klub berhasrat meraih podium tertinggi.

    Pelatih PB Champion Klaten Pandu Dewantoro yang berhasil mengantarkan anak asuhnya menjadi kampiun di nomor beregu mengatakan bahwa partai beregu membuat atlet-atlet asuhannya belajar bermain secara tim dan mengasah kekompakan.

    “Menurut saya sangat bagus membiasakan atlet bertanding di nomor beregu sedini mungkin karena dengan begitu nantinya mereka bisa lebih matang secara teknik maupun kekompakan tim,”  ujar Pandu.

    Daftar pemenang Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025:

    Kategori Perorangan

    U-9 Putra

    – Juara I : Dardizha Ganivenar Maraqi

    – Juara II : Arsenio Kafeel Tan Indratno

    – Juara III : Tomothy Calvin Simanjuntak dan Bunayya Anza Perkasa

    U-9 Putri

    – Juara I : Biancha Ramadhani Zhafira Wardoyo

    – Juara II : Asha Adiba Zada

    – Juara III : Alifia Qurratu Ameera dan Citra Gita Reswara

    U-11 Putra

    – Juara I : Tristan Geovanni Pardosi

    – Juara II : Muhammad Mahrus Sulaiman

    – Juara III : Ashoka Putra Arvita dan Al Khalifi Messi Prastyanto

    U-11 Putri

    – Juara I : Aisyah Ayudia Safa Inara

    – Juara II : Kesy Hanifa Ramadhani

    – Juara III : Satmika Cinta dan Ailsie Elaina Sembiring

    U-13 Tunggal Putri

    – Juara I : Zora Rizqi Prasetyo

    – Juara II : Naila Putri

    – Juara III : Griselda Galafreya Naashir dan Vanezya Artha Nafasta

    U-13 Ganda Putri

    – Juara I : Griselda Galafreya Naashir/Neisya Syaza Vardian

    – Juara II : Nadhifa Aulia Ayundra/Vioarini Qurrota A’Yun

    – Juara III : Joylin Jusuf/Shallom Angelica Sari dan Meinanda Salsabila Azzahra/Zora Rizqi Prasetyo

    Kategori Beregu

    U-13 Putra

    – Juara I : PB Champion Klaten

    – Juara II : Istimewa BC

    U-15 Putra

    – Juara I : PB Arista

    – Juara II : PB Panorama

    U-15 Putri

    – Juara I : PB Champion Kudus

    – Juara II : PB PMS Solo

  • Battle 439 Pebulutangkis Muda di Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025, Siapa Jawaranya?

    Battle 439 Pebulutangkis Muda di Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025, Siapa Jawaranya?

    Ketua Pelaksana Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2024, Sigit Budiarto mengatakan, pertandingan nomor beregu baru diadakan pada Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum tahun ini. Hal ini bertujuan mengasah mental dan kerjasama para pebulutangkis muda dalam bermain secara tim.

    “Diharapkan, dengan sering bertanding secara beregu sejak usia dini, para atlet akan lebih siap ketika akan bersaing di kejuaraan beregu level internasional,” ujar Sigit yang juga legenda bulu tangkis Indonesia ini.

    Sigit memaparkan, di level internasional terdapat ajang-ajang format beregu seperti Polytron Superliga Junior, Suhandinata Cup, Sudirman Cup, Thomas dan Uber Cup. Lalu di Sea Games, Asian Games juga ada nomor beregu.

    “Pentas-pentas itulah yang menjadi bahan pertimbangan kami mengadakan nomor beregu di Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025. Dengan harapan, mereka sudah terbiasa bermain secara tim sejak usia muda,” terang Sigit.

    Meskipun baru diadakan pada tahun ini, kata Sigit, namun sektor beregu pada Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum memiliki tensi yang cukup tinggi. Sebab tiap-tiap klub yang bertanding berhasrat meraih podium tertinggi.

    “Antusiasme dan persaingannya cukup ketat, karena mereka menjaga pride masing-masing klub. Ini bagus untuk menumbuhkan jiwa kompetitif dan juga melatih mental para atlet muda,” imbuh Sigit.

    Digelarnya partai beregu dalam Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025, tentu saja mendapat antusiasme positif dari para peserta.

    Pandu Dewantoro, sebagai Pelatih PB Champion Klaten yang berhasil mengantarkan anak asuhnya menjadi kampiun di Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025, menilai bahwa partai beregu membuat atlet-atlet asuhannya belajar bermain secara tim dan mengasah kekompakan.

    “Menurut saya sangat bagus membiasakan atlet bertanding di nomor beregu sedini mungkin, karena mereka bisa lebih matang secara teknik dan kekompakan tim saat menghadapi turnamen besar di level internasional seperti Sudirman Cup maupun Thomas dan Uber Cup,” ujar Pandu yang telah mengantarkan sukses menjadi juara saaty mengalahkan Istimewa Badminton Club di nomor Beregu U-13 Putra.

    Dengan diadakannya sharing Session di sela kompetisi ini, Pandu mengaku mendapat banyak pengetahuan baru dari pelatih-pelatih kelas dunia. Seperti Hendrawan, Aryono Miranat, maupun Ari Subarkah untuk bisa diterapkan ke atlet-atlet di klub mitra PB Djarum.

    Hal senada juga dikatakan oleh Muhammad Rafa Shirdi. Salah satu atlet muda PB Champion Klaten yang sukses menjadi kampiun di Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025. Ia tampil di kategori beregu U-13 Putra, saat menjadi penentu kemenangan timnya 3-1 atas Istimewa Badminton Club asal Yogyakarta.

    Rafa turun di partai ganda putra Bersama Kafie El Azzam Abbasy ketika mengalahkan pasangan Baron Baswara/Kendrick Danzell Otnayyira dengan hasil akhir 21-16, 21-9.

    “Saya baru pertama kali mengikuti kejuaraan beregu seperti ini. Tadi saya sempat tegang sebelum pertandingan final, tapi akhirnya bisa lebih tenang Ketika sudah di lapangan dan bisa mengerahkan kemampuan terbaik. Alhamdulillah akhirnya saya bisa menjadi penentu kemenangan tim di nomor beregu U-13 Putra,” ucap Rafa.

    Arief Pramono

  • Naturalisasi Geypens, Markx, dan Romeny disetujui pada Rapat Paripurna DPR

    Naturalisasi Geypens, Markx, dan Romeny disetujui pada Rapat Paripurna DPR

    Tangkapan layar- Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir saat mengetok palu persetujuan naturalisasi, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2025). (ANTARA/Rio Feisal)

    Naturalisasi Geypens, Markx, dan Romeny disetujui pada Rapat Paripurna DPR
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 04 Februari 2025 – 13:25 WIB

    Elshinta.com – Rapat Paripurna DPR RI menyetujui memberikan pertimbangan kewarganegaraan Indonesia atau naturalisasi kepada tiga orang pemain sepak bola, masing-masing Tim Henri Victor Geypens, Dion Wilhelmus Eddy Markx, dan Ole Lennard Ter Haar Romeny.

    “Kami meminta persetujuan rapat paripurna hari ini, apakah permohonan pertimbangan pemberian kewarganegaraan Republik Indonesia atas nama Saudara Tim Henri Victor Geypens, Dion Wilhelmus Eddy Markx, dan Ole Lennard Ter Haar Romeny dapat disetujui?” tanya Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir saat memimpin rapat, yang kemudian dijawab setuju secara serempak oleh anggota DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

    Sebelum meminta persetujuan, Adies menjelaskan bahwa sebelumnya Komisi X dan Komisi XIII DPR RI telah menyetujui naturalisasi tiga orang pemain sepak bola tersebut.

    Komisi X dan Komisi XIII DPR menyetujui naturalisasi Geypens, Markx, dan Romeny pada rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2).

    Raker tersebut dihadiri Geypens dan Markx secara daring, sedangkan Romeny tidak mengikutinya.

    Proses berikutnya setelah rapat paripurna adalah dokumen naturalisasi tiga pemain tersebut akan diajukan kepada Presiden Republik Indonesia untuk penerbitan keputusan presiden sebagai syarat pengambilan sumpah warga negara Indonesia (WNI).

    Geypens merupakan pemain sepak bola dengan posisi bek kiri dan Markx berposisi bek tengah. Dua pemain itu diharapkan dapat membela tim Garuda pada SEA Games 2025.

    Sementara itu, Romeny yang berposisi penyerang diharapkan dapat membela tim nasional Indonesia pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia pada 20 Maret mendatang.

    Sumber : Antara

  • Rapat Paripurna DPR setujui naturalisasi Geypens, Markx, dan Romeny

    Rapat Paripurna DPR setujui naturalisasi Geypens, Markx, dan Romeny

    Jakarta (ANTARA) – Rapat Paripurna DPR RI menyetujui memberikan pertimbangan kewarganegaraan Indonesia atau naturalisasi kepada tiga orang pemain sepak bola, masing-masing Tim Henri Victor Geypens, Dion Wilhelmus Eddy Markx, dan Ole Lennard Ter Haar Romeny.

    “Kami meminta persetujuan rapat paripurna hari ini, apakah permohonan pertimbangan pemberian kewarganegaraan Republik Indonesia atas nama Saudara Tim Henri Victor Geypens, Dion Wilhelmus Eddy Markx, dan Ole Lennard Ter Haar Romeny dapat disetujui?” tanya Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir saat memimpin rapat, yang kemudian dijawab setuju secara serempak oleh anggota DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

    Sebelum meminta persetujuan, Adies menjelaskan bahwa sebelumnya Komisi X dan Komisi XIII DPR RI telah menyetujui naturalisasi tiga orang pemain sepak bola tersebut.

    Komisi X dan Komisi XIII DPR menyetujui naturalisasi Geypens, Markx, dan Romeny pada rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2).

    Raker tersebut dihadiri Geypens dan Markx secara daring, sedangkan Romeny tidak mengikutinya.

    Proses berikutnya setelah rapat paripurna adalah dokumen naturalisasi tiga pemain tersebut akan diajukan kepada Presiden Republik Indonesia untuk penerbitan keputusan presiden sebagai syarat pengambilan sumpah warga negara Indonesia (WNI).

    Geypens merupakan pemain sepak bola dengan posisi bek kiri dan Markx berposisi bek tengah. Dua pemain itu diharapkan dapat membela tim Garuda pada SEA Games 2025.

    Sementara itu, Romeny yang berposisi penyerang diharapkan dapat membela tim nasional Indonesia pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia pada 20 Maret mendatang.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Paripurna DPR Setujui Status WNI Tim Geypens, Dion Markx dan Ole Romeny

    Paripurna DPR Setujui Status WNI Tim Geypens, Dion Markx dan Ole Romeny

    Jakarta

    DPR RI menyetujui pemberian status kewarganegaraan Indonesia kepada tiga atlet sepak bola. Adapun tiga atlet yang dimaksud adalah Tim Henri Victor Geypens, Dion Wilhelmus Eddy Markx, dan Ole Lennard Ter Haar Romenij.

    Persetujuan status WNI terlaksana di rapat paripurna DPR RI ke-12 masa persidangan II Tahun Sidang 2024-2025. Rapat ini dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir.

    “Apakah permohonan pemberian pertimbangan kewarganegaraan RI atas nama Saudara Tim Henri Victor Geypens, Dion Wilhelmus Eddy Markx, dan Ole Lennard Ter Haar Romenij dapat disetujui?” tanya Adies.

    “Setuju,” jawab peserta rapat.

    “Selanjutnya persetujuan tersebut akan ditindaklanjuti sesuai dengan mekanisme yang berlaku,” ujat Adies.

    Sebelumnya Komisi XIII dan X DPR RI telah menyetujui pemberian kewarganegaraan bagi tiga pemain sepakbola. Keputusan itu diambil pada rapat yang terlaksana di gedung DPR RI kemarin.

    Menpora Dito Ariotedjo menjelaskan alasan perkembangan pemberian status WNI kepada tiga atlet sepakbola ini. Dia mengatakan Timnas Indonesia membutuhkan pemain dalam posisi penyerang, bek tengah dan bek kiri.

    “Bahwa Tim Nasional Indonesia putra membutuhkan pemain dalam posisi penyerang, bek tengah, dan bek kiri, berkaitan dengan permintaan naturalisasi pemain (keturunan) yang bernama Ole Lennard Ter Haar Romenij, Dion Markx, dan Tim Geypens merupakan pemain yang sudah terbiasa bermain di liga Belanda,” kata Dito Ariotedjo.

    Dia berharap ketiga pemain ini dapat memperkuat Timnas untuk kualifikasi Piala Dunia. Dito ingin ketiga atlet ini bisa memperkuat nilai persatuan dan kebanggaan kepada RI.

    “Ketiga atlet sepakbola dimaksud, warga negara Belanda berkeinginan untuk menjadi Warga Negara Indonesia karena yang bersangkutan dibutuhkan untuk memperkuat Tim Nasional Sepakbola Indonesia,” ujar Dito.

    “Pemberdayaan atlet Dion Markx dan Tim Geypens dalam jangka pendek di bawah 5 tahun di perlukan untuk AFC U20 Asian Cup 2025, FIFA U20 World Cup 2025, SEA Games 2025, AFC U23 Asian Cup Saudi Arabia 2026, Asian Games 2026 dan Asian Cup Saudi Arabia 2027. Sedangkan pemberdayaan untuk target jangka panjang (di atas 5 tahun) termasuk atlet Ole Romenij adalah untuk lolos Kualifikasi Piala Dunia 2030 pada tahun 2028 dan 2029, Lolos Piala Dunia 2030 dan Peringkat 50 Besar FIFA,” tambahnya.

    (dwr/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Komisi X DPR Juga Setuju Tim Geypens, Dion Markx dan Ole Romeny Jadi WNI

    Komisi X DPR Juga Setuju Tim Geypens, Dion Markx dan Ole Romeny Jadi WNI

    Jakarta

    Komisi X DPR RI juga menyetujui pemberian status warga negara Indonesia (WNI) terhadap tiga atlet pesepakbola keturunan Indonesia. Ketiga atlet tersebut, yaitu Tim Henri Victor Geypens, Dion Wilhelmus Eddy Markx, dan Ole Lennard Ter Haar Romenij.

    Rapat tersebut digelar di ruang rapat Komisi X DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025). Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian.

    Menpora Dito Ariotedjo menjelaskan alasan perkembangan pemberian status WNI kepada tiga atlet sepak bola ini. Dia mengatakan jika Timnas Indonesia membutuhkan pemain dalam posisi penyerang, bek tengah dan bek kiri.

    “Bahwa Tim Nasional Indonesia putra membutuhkan pemain dalam posisi penyerang, bek tengah, dan bek kiri, berkaitan dengan permintaan naturalisasi pemain (keturunan) yang bernama Ole Lennard Ter Haar Romenij, Dion Markx dan Tim Geypens merupakan Pemain yang sudah terbiasa bermain di liga Belanda,” kata Dito Ariotedjo.

    Dia berharap ketiga pemain ini dapat memperkuat Timnas untuk kualifikasi Piala Dunia. Dito ingin ketiga atlet ini bisa memperkuat nilai persatuan dan kebanggaan kepada RI.

    “Ketiga atlet sepakbola dimaksud, warga negara Belanda berkeinginan untuk menjadi Warga Negara Indonesia karena yang bersangkutan dibutuhkan untuk memperkuat Tim Nasional Sepakbola Indonesia,” ujar Dito.

    “Pemberdayaan atlet Dion Markx dan Tim Geypens dalam jangka pendek di bawah 5 tahun di perlukan untuk AFC U20 Asian Cup 2025, FIFA U20 World Cup 2025, SEA Games 2025, AFC U23 Asian Cup Saudi Arabia 2026, Asian Games 2026 dan Asian Cup Saudi Arabia 2027. Sedangkan pemberdayaan untuk target jangka panjang (diatas 5 tahun) termasuk atlet Ole Romenij adalah untuk lolos Kualifikasi Piala Dunia 2030 pada tahun 2028 dan 2029, Lolos Piala Dunia 2030 dan Peringkat 50 Besar FIFA,” tambahnya.

    Perwakilan fraksi menyampaikan pandangannya terkait naturalisasi ketiga atlet tersebut. Berdasarkan keputusan rapat Komisi X, status warga negara ketiga atlet ini disetujui untuk dibawa ke paripurna besok hari.

    “Komisi X memutuskan menyetujui rekomendasi pemberian kewarganegaraan RI atas nama saudara Tim Henri Victor Geypens, Dion Wilhelmus Eddy Markx dan saudara Ole Lennard Ter Haar Romenij,” ujar Hetifah.

    Kendati demikian Komisi X menyampaikan catatan atas persetujuan ini, di antaranya harus dibarengin dengan perkembangan ekosistem persepakbolaan Indonesia. Dia menyebut ketiga atlet ini juga harus menumbuhkan jiwa nasionalisme.

    “Dengan catatan bahwa kewarganegaraan atlet harus menjadi bagian dari upaya strategis dalam membangun dan mengembangkan ekosistem persepakbolaan nasional, tidak hanya untuk meningkatkan kualitas tim nasional, tetapi juga mendorong pembinaan pemain lokal demi kemajuan sepakbola secara keseluruhan,” ujar Hetifah.

    “Harus menjadi sarana untuk menumbuhkan nasionalisme memperkuat rasa persatuan dan menjadi inspirasi bagi generasi muda sehingga tidak hanya berkontribusi pada prestasi olahraga tetapi juga memperkokoh persatuan san kebanggaan sebagai bangsa,” imbuhnya.

    (dwr/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu