Event: Ramadhan

  • Pernikahan Malem Songo di Tuban Diprediksi Menurun

    Pernikahan Malem Songo di Tuban Diprediksi Menurun

    Tuban (beritajatim.com) – Tradisi pernikahan malam sembilan bulan Ramadhan atau Nikah Malem Songo di Kabupaten Tuban diprediksi mengalami penurunan pada tahun 2024.

    Berdasarkan data dari Kementerian Agama (Kemenag) Tuban, hingga tanggal 4 April 2024, tercatat 303 calon pengantin yang mendaftar untuk menikah di Malem Songo. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 353 pasangan.

    Kasi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Tuban, Mashari, mengatakan bahwa Nikah Malem Songo tahun ini jatuh pada hari Senin Kliwon tanggal 8 April 2024. Biasanya, pada malam tersebut, ratusan pasang pengantin di Tuban melangsungkan pernikahan mereka.

    “Tahun ini, tercatat 303 calon pengantin yang mendaftar. Kami telah menyiapkan 29 penghulu yang akan disebar di seluruh wilayah Kabupaten Tuban,” kata Mashari, Kamis (4/4/2024).

    Dari jumlah tersebut, terdapat 4 pasangan calon pengantin di bawah umur. 3 calon istri berasal dari KUA Kerek dan 1 calon suami dari KUA Soko.

    Mashari menjelaskan bahwa penurunan jumlah pendaftar Nikah Malem Songo terjadi sejak tahun 2022. Pada tahun 2022, tercatat 391 calon pengantin yang menikah di Malem Songo.

    “Penurunan ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan pola pikir masyarakat yang tidak lagi terpaku pada tradisi Malem Songo, serta kesibukan dan persiapan pernikahan yang lebih matang,” ujar Mashari.

    Tradisi Nikah Malem Songo diyakini masyarakat Tuban sebagai malam yang istimewa dan penuh keberkahan untuk melangsungkan pernikahan. Di malam ini, calon pengantin tidak perlu memperhitungkan hari baik berdasarkan adat Jawa.

    “Malam Songo atau Malam Sembilan dinamakan ‘Ngebo Bingung’, artinya kalau mencari hari pernikahan tidak usah memakai perhitungan adat Jawa,” kata Fatkhurrahman, Kepala KUA Soko.

    Di KUA Soko sendiri, terdapat 24 pasang calon pengantin yang mendaftar untuk menikah di Malem Songo.

    Meskipun mengalami penurunan, tradisi Nikah Malem Songo tetap menjadi bagian penting dari budaya masyarakat Tuban dan masih dilestarikan hingga saat ini. (ayu/ted)

    Sebagai informasi berikut daftar jumlah nikah malem songo pada tiap Kecamatan :
    1. Kecamatan Widang 47 pasang
    2. Kecamatan Semanding 24 pasang
    3. Kecamatan Plumpang 24 pasang
    4. Kecamatan Parengan 24 pasang
    5. Kecamatan Soko 24 pasang
    6. Kecamatan Palang 23 pasang
    7. Kecamatan Jenu 22 pasang
    8. Kecamatan Merakurak 18 pasang
    9. Kecamatan Tuban Kota 18 pasang
    10. Kecamatan Bangilan 12 pasang
    11. Kecamatan Rengel 12 pasang
    12. Kecamatan Grabagan 12 pasang
    13. Kecamatan Senori 11 pasang
    14. Kecamatan Montong 10 pasang
    15. Kecamatan Kerek 8 pasang
    16. Kecamatan Jatirogo 4 pasang
    17. Kecamatan Tambakboyo 3 pasang
    18. Kecamatan Singgahan 3 pasang
    19. Kecamatan Bancar 2 pasang
    20. Kecamatan Kenduruan 2 pasang.

  • Lebaran, Cak Ji Pastikan RS dan Puskesmas Surabaya Siaga

    Lebaran, Cak Ji Pastikan RS dan Puskesmas Surabaya Siaga

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji atau Cak Ji memastikan layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) maupun puskesmas siaga jelang libur Lebaran Idulfitri 1445 Hijriah. Saat meninjau layanan kesehatan di RSUD Soewandhie, dia menegaskan layanan kesehatan akan menjadi perhatian utama jelang libur Lebaran.

    “Layanan kegawatdaruratan RSUD di bawah Pemerintah Kota Surabaya maupun puskesmas rawat inap akan disiagakan untuk melayani masyarakat,” kata Armuji, Kamis (4/4/2024).

    Armuji mengatakan, di IGD Soewandhie terjadi peningkatan pasien sehingga petugas medis cukup kewalahan. Bahkan, ada sejumlah pasien yang terinfeksi Demam Berdarah (DBD).

    “Saya berharap warga Surabaya sehat semua untuk menyambut datangnya Hari Raya Idulfitri. Terima kasih juga pada segenap dokter, perawat, maupun tenaga medis yang bertugas di lapangan selama Ramadhan,” ungkap Cak Ji, sapaan akrab Armuji.

    Sejak bulan November, sebanyak 63 puskesmas di Kota Surabaya melayani pasien 24 jam. Kebijakan itu berlaku baik untuk puskesmas dengan rawat inap maupun rawat jalan.

    “23 puskesmas melayani rawat inap 24 jam, dan 40 puskesmas lainnya melayani rawat jalan 24 jam,” ujar mantan Ketua DPRD Surabaya ini.

    Berikut daftar puskesmas yang melayani rawat inap 24 jam:

    * Puskesmas Balongsari

    * Banyu Urip

    * Bulak Banteng

    * Dukuh Kupang

    * Dupak

    * Gunung Anyar

    * Jagir

    * Kebonsari

    * Kedurus

    * Keputih

    * Krembangan Selatan

    * Manukan Kulon

    * Medokan Ayu

    * Mulyorejo

    * Pakis

    * Sememi

    * Sidotopo Wetan

    * Simomulyo

    * Siwalankerto

    * Tanah Kali Kedinding

    * Tanjungsari

    * Tenggilis

    * Wiyung

    Berikut daftar puskesmas yang melayani rawat jalan 24 jam:

    * Puskesmas Asemrowo

    * Balas Klumprik

    * Bangkingan

    * Benowo

    * Dr. Soetomo

    * Gading

    * Gayungan

    * Gundih

    * Jemursari

    * Jeruk

    * Kalijudan

    * Kalirungkut

    * Kedungdoro

    * Kenjeran

    * Ketabang

    * Klampis Ngasem

    * Lidah Kulon

    * Lontar

    * Made

    * Menur

    * Mojo

    * Morokrembangan

    * Ngagelrejo

    * Pacar Keling

    * Pegirian

    * Peneleh

    * Perak Timur

    * Pucang Sewu

    * Putat Jaya

    * Rangkah

    * Sawah Pulo

    * Sawahan

    * Sidosermo

    * Sidotopo

    * Simolawang

    * Tambak Wedi

    * Tambakrejo

    * Tembok Dukuh

    * Wonokromo

    * Wonokusumo

    Armuji mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan selama libur lebaran. Jika mengalami sakit, masyarakat dapat segera mengunjungi puskesmas atau RSUD terdekat.

    “Semoga masyarakat Surabaya selalu sehat dan dapat menikmati libur lebaran dengan penuh kebahagiaan,” pungkas politisi kawakan ini. [asg/beq]

  • LKSA Lamongan Terima Uang Rp5,5 Juta, Sembako, dan Al-Quran

    LKSA Lamongan Terima Uang Rp5,5 Juta, Sembako, dan Al-Quran

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Lamongan menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada seluruh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) yang berada di Kabupaten Lamongan.

    Bantuan tersebut diserahkan dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Kabupaten Lamongan ke-52, di Pendopo Lokatantra. Secara simbolis, bantuan itu diterima langsung oleh Nadzir, selaku Ketua Forum LKSA Lamongan.

    Dalam kesempatan ini, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menuturkan bahwa fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara. Hal tersebut sesuai dengan UU pasal 34 ayat 1.

    Sehingga, menurut Yuhronur, penyerahan bantuan yang dilakukan ini menjadi sebuah kewajiban, terlebih digelar saat bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.

    “Penyaluran bantuan kepada anak yatim tentu menjadi prioritas Pemkab Lamongan, karena sesuai dengan aturannya bahwa anak yatim dan fakir miskin menjadi tanggung jawab pemerintah,” tutur Bupati Yuhronur usai menyerahkan bantuan kepada 40 LKSA di Kabupaten Lamongan, Rabu (3/4/2024).

    Tak cukup itu, Bupati Yuhronur juga menjelaskan bahwa bentuk dukungan kepada anak yatim di Lamongan ini juga diberikan melalui APBD setiap tahunnya. Bantuan tersebut berupa uang senilai Rp150 ribu per bulan.

    “Di Lamongan sendiri ada 2.672 anak yatim yang dinaungi dalam 40 LKSA. Dalam setiap bulannya seluruh anak yatim juga menerima bantuan dari Kementerian Sosial sebesar Rp200 ribu rupiah per anak,” tuturnya.

    Sementara itu, Ketua Forum LKSA Lamongan, Nadzir menyebutkan, ada 18 LKSA Lamongan yang sudah berhasil berpredikat A, 19 LKSA berpredikat B, dan 3 LKSA masih berpredikat C.

    Nadzir mengatakan, capaian tersebut menunjukkan bahwa LKSA di Lamongan telah memenuhi standar program, proses layanan, manajemen, sumber daya manusia, sarana prasarana dan hasil layanan.

    “Kami ucakan terimakasih kepada Ketua LKSA masing-masing yang telah berkontribusi dalam LKSA, sehingga menjadikan LKSA Lamongan memenuhi standar nasional,” kata Nadzir.

    Nadzir juga menerangkan bahwa dana yang dipergunakan LKSA Lamongan 70 persen berasal dari APBD, ZIS (zakat, infaq, shodaqoh), dan lainnya yang berasal dari lembaga usaha milik LKSA.

    Lebih lanjut, penyaluran bantuan ini dilakukan dengan berkolaborasi langsung dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lamongan, dimana masing-masing LKSA Lamongan menerima bantuan sosial berupa uang tunai Rp5,5 juta, beras 50 kg, mie instan 2 karton, minyak goreng 1 karton dan 5 kitab suci Al Quran.

    Ketua Baznas Lamongan Bambang Eko Moeljono menyampaikan bahwa pada tahun ini Baznas Lamongan berhasil mengumpulkan dana senilai Rp6,48 miliar. Dari capaian tersebut 92,5 persen di antaranya berasal dari ASN di Lamongan.

    “Terimakasih atas kerjasama yang diinisiasi oleh PKK. Alhamdulillah tahun ini jumlah bantuannya meningkat namun belum bisa dikatakan signifikan. Namun akan terus kami usahakan agar selalu ada peningkatan,” ungkap Bambang. [riq/ian]

  • Khofifah dan Nurkholis Santuni 500 Anak Yatim se-Kota Probolinggo

    Khofifah dan Nurkholis Santuni 500 Anak Yatim se-Kota Probolinggo

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa turut hadir dalam rangkaian kegiatan Semarak Ramadhan yang digelar Pemprov Jatim bersama Baznas Jatim. Khofifah memberikan santunan anak yatim pada 500 anak yatim se-Kota Probolinggo, Rabu (3/4/2024).

    Dalam kesempatan ini, Khofifah bersama Pj Wali Kota Probolinggo Nurkholis memacu semangat anak-anak yatim agar tak putus asa bercita-cita. Ia mencontohkan, ada banyak pejabat bergelar pendidikan yang tinggi turut hadir dalam kegiatan ini.

    “Siapa di sini yang ingin menjadi kiai? Atau ingin menjadi pejabat? Semoga anak-anakku di sini yang ingin jadi kiai sekaligus pejabat diijabah oleh Allah SWT,” tegas Khofifah disambut sautan Aamiin ratusan anak yatim yang hadir.

    Khofifah mengatakan, bahwa saat ini sudah memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan. Maka, ia mengajak anak-anak dan warga Kota Probolinggo untuk berlomba-lomba mengejar Lailatul Qadar.

    Ia bahkan memberikan tantangan pada anak yatim yang hadir untuk hapalan Surat Al-Qadar. Bagi yang berani maju ke depan dan melantunkan seluruh ayat Surat Al-Qadar diberikan hadiah Al-Qur’an. Hal itu sengaja dilakukan Khofifah untuk menambah motivasi anak-anak untuk semangat membaca dan cinta Al-Qur’an.

    “Terangi dan lembutkan hati dengan Al-Qur’an. Insya Allah ketika Kalam Allah ada di hati dan tindak tanduk kita, maka Allah akan memudahkan apa yang kita cita-citakan,” tegasnya.

    Lebih lanjut, bicara tentang Lailatul Qadar, Khofifah kemudian mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya oleh istrinya Aisyah r.a apa yang harus dilakukan dan doa apa yang harus dimunajatkan jika bertemu dengan Lailatul Qadar. Maka Rasulullah menjawab ketika bertemu Lailatul Qadar, maka yang perlu dilakukan adalah membaca doa dan meminta ampun pada Allah SWT.

    “Doa yang dianjurkan oleh Rasulullah berbunyi Allahumma Innaka Afuwwun Karim Tuhibbul Afwa Fa’fu Anni. Yang artinya Yaa Allah, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku,” kata Khofifah.

    Yang kemudian disambung dengan istighfar dan doa dan permohonan ridho akan surganya Allah SWT dengan membaca Astaghfirullah Allahumma inna nas’aluka ridhaka wal jannah, wa naudzu bika min sakhathika wan naar. Ya Tuhanku, aku memohon ridha dan surga-Mu. Aku juga berlindung kepada (rahmat)-Mu dari murka dan neraka-Mu.

    “Ini adalah doa sederhana dan ini biasa kita baca setelah shalat witir. Semoga kita semua bertemu Lailatul Qadar,” tambah Khofifah.

    Di akhir acara Khofifah juga menyerahkan Al-Qur’an kepada anak-anak hafiz/hafizah. Acara ini turut dihadiri Dandim 0820 Letkol Heri Budiasto dan Wakapolres Probolinggo Kota Kompol M. Lutfi.

    Acara ini dihadiri pula oleh Ketua Baznas Provinsi Jatim Ali Maschan Moesa, Wakil Ketua 2 Baznas Provinsi Jatim Ahsanul Haq, Wakil Ketua 3 Baznas Provinsi Jatim Muhammad Zakki, serta perwakilan perangkat daerah Jatim, sedangkan Baznas Kota Probolinggo diwakili Ketua 2, Imam Mudzakir.

    Sebagai rincian, 1.058 penerima bantuan antara lain 500 anak yatim, 129 kyai, 21 ibu nyai, 306 marbot, dan 102 huffadz.
    Selain santunan kepada anak yatim, sembako berupa 10 kg beras dan uang tunai untuk 405 orang tenaga kebersihan dengan total senilai Rp. 101.250.000, tali asih kepada marbot masjid, hafiz/hafizah, dan kyai/nyai.

    “Terima kasih kepada Baznas Provinsi Jatim yang juga telah berkolaborasi mendukung kegiatan ini,” ujar Pj Wali Kota Probolinggo, Nurkholis.

    Dalam kegiatan ini, Semarak Ramadhan juga digelar rangkaian Pasar Murah. Pasar Murah ini menyediakan sembako murah di bawah HET. Mulai dari beras premium maupun medium, telur ayam, dan juga minyak goreng. Semua dijual dengan harga murah di bawah harga murah di bawah HET.

    Sebagaimana di titik lain, dalam pasar murah di Kota Probolinggo ini, Khofifah turut membagikan beras dan juga telur ayam. Beras dibagikan pada lansia pada masyarakat yang mengantre pasar murah. Sedangkan telur ayam dibagikan pada ibu-ibu hamil dan yang membawa anak kecil.

    “Ini upaya kita untuk menguatkan ekonomi keluarga lansia dhuafa. Maka kita bagikan beras gratis. Sedangkan, telur ayam kita bagikan untuk ibu hamil dan ibu yang membawa anak-anak sebagai upaya untuk memerangi stunting sebagai pemenuhan gizi untuk anak-anak dan ibu hamil,” pungkasnya. (tok/ian)

  • Tekan Inflasi di Kabupaten Pasuruan, Kejari Gelar Bazar Ramadhan

    Tekan Inflasi di Kabupaten Pasuruan, Kejari Gelar Bazar Ramadhan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Antisipasi lonjakan bahan pokok atau inflasi, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Pasuruan menggelar Bazar Ramadan di halaman kantor Kejari setempat pada Rabu (3/4/2024). Ribuan masyarakat Bangil dan sekitarnya langsung menyerbu bazar yang menyediakan paket sembako murah ini.

    Hanya dalam hitungan jam, seluruh paket sembako yang dijual di stan-stan langsung ludes terjual. Bazar Ramadan ini dihadiri oleh Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto, dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Pasuruan, Abdi Reza Pachlewi Junus.

    Kajari Pasuruan, Abdi Reza Paclevi Junus, mengatakan bahwa Bazar Ramadan ini merupakan bentuk kepedulian Kejari terhadap masyarakat. Ia mengatakan bahwa sudah sewajibnya saling membantu terhadap sesama, terutama di bulan Ramadan.

    “Sebagai instansi pemerintah, kami wajib membantu masyarakat yang membutuhkan. Ini tanggung jawab pemerintah untuk membantu menekan laju inflasi,” kata Kajari.

    Kajari menambahkan bahwa Kejari tidak bisa sendirian dalam menyelenggarakan Bazar Ramadan ini. Pihaknya dibantu oleh Bulog, Bank Jatim, dan beberapa pihak lainnya.

    Tujuan utama Bazar Ramadan ini adalah untuk membantu beban masyarakat. Masyarakat dapat membeli sembako dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran.

    Bazar Ramadan ini menyediakan berbagai macam produk kebutuhan pokok, di antaranya yakni beras dengan total 8 ton, minyak goreng dengan total 240 liter, gula, dan masih banyak lagi.

    Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto, sangat mengapresiasi kegiatan Bazar Ramadan ini. Ia menilai bahwa Bazar Murah yang digagas Kejari sangat membantu masyarakat.

    “Ini adalah bentuk sinergitas dan kolaborasi antar pihak. Jujur, ini sebuah kegiatan yang menggembirakan. Ini cara pemerintah hadir untuk masyarakatnya,” ujar Pj Bupati Pasuruan.

    Bazar Ramadan ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok selama bulan Ramadan. (ada/ian)

  • Polrestabes Surabaya Digeruduk 500 Abang Becak, Ternyata Bukber dan Bagi Paket Sembako

    Polrestabes Surabaya Digeruduk 500 Abang Becak, Ternyata Bukber dan Bagi Paket Sembako

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 500 abang becak di Surabaya tampak sumringah berkumpul di lapangan A Polrestabes. Mereka semua bersemangat berbuka bersama dengan jajaran Pejabat Utama (PJU) Polrestabes Surabaya dan ibu Bhayangkari, Rabu (03/04/2024).

    Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur di bulan Ramadhan. Selain buka bersama, 500 abang becak juga mendapatkan paket sembako untuk hari raya Idul Fitri 2024.

    “Alhamdulillah semuanya antusias dan berjalan lancar. Kita juga tadi berdialog langsung dengan para abang tukang becak,” kata Pasma.

    Dalam acara ini, Pasma juga menghimbau kepada para abang tukang becak untuk sama-sama menjaga situasi kamtibmas di kota Surabaya. Menurut Pasma, kota Surabaya adalah kota yang dinamis sehingga perlu dijaga bersama.

    “Ya tadi kita sampaikan untuk sama-sama menjaga kota Surabaya. Alhamdulillah kita bisa berbagi lagi,” tutur Pasma.

    Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi mengatakan bahwa acara makan bersama abang tukang becak rutin dilakukan oleh pihaknya untuk momen berbagi.

    “Momen seperti ini sudah sering kita lakukan di luar bulan Ramadhan. Nah khusus di bulan penuh berkah ini tentunya kami ingin berbagi kepada masyarakat lebih,” pungkas Haryoko. (ang/ian)

  • 492 Pasangan Calon Pengantin Bojonegoro Gelar Ijab Kabul saat Malam Songo

    492 Pasangan Calon Pengantin Bojonegoro Gelar Ijab Kabul saat Malam Songo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Ratusan calon pengantin memilih untuk melangsungkan prosesi ijab kabul pada Malam Songo atau malam ke-29 pada bulan Ramadhan.

    Data dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro per 1 April 2024 ada sebanyak 492 pasangan calon pengantin yang sudah terdaftar.

    Malam Songo atau pada malam 29 hari menjalani puasa ini dipercaya oleh sebagian besar masyarakat sebagai hari baik untuk melangsungkan ijab kabul pernikahan. Sehingga, animo masyarakat untuk ijab kabul pada hari itu masih cukup tinggi.

    “Masyarakat Bojonegoro menilai malam sanga, atau H-1 Idul Fitri merupakan malam berkah untuk melangsungkan pernikahan,” ujar Kasi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro Zaenal Arifin, Rabu (3/4/2024).

    Untuk itu, Kemenag Bojonegoro harus mengatur jadwal sepadat mungkin penghulu di setiap Kantor Urusan Agama (KUA) masing-masing wilayah. Sebab, banyak calon pengantin yang akan melangsungkan ijab kabul pada hari terakhir ramadhan itu.

    Untuk diketahui, Malam Songo adalah tradisi masyarakat Jawa yang melibatkan pernikahan pada malam ke-29 dalam bulan Ramadan.

    Pada malam ini, ratusan pasangan calon pengantin melaksanakan akad nikah. Tradisi ini dianggap sebagai malam yang baik untuk mengikat janji suci pernikahan, dan biasanya terjadi menjelang Idul Fitri.

    Tradisi ini khususnya berakar kuat di Kabupaten Bojonegoro, serta sebagian masyarakat di Kabupaten Tuban dan Lamongan.

    Malam Songo dianggap memiliki banyak berkah, sehingga banyak pasangan memilih untuk menikah pada malam ini.

    Bagi mereka, ini adalah saat yang istimewa dan penuh makna dalam perjalanan hidup bersama. [lus/ian]

  • Gus Muhdlor Bersama ASN Berbagi Takjil Gratis Berkah Ramadhan

    Gus Muhdlor Bersama ASN Berbagi Takjil Gratis Berkah Ramadhan

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dan jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Sidoarjo membagikan takjil sebanyak 4.750 di sembilan titik di wilayah Kabupaten Sidoarjo.

    Pembagian takjil tersebut dipimpin oleh Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor). Ikut mendampingi, Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo H. Usman, Sekretaris Daerah Fenny Apridawati, Kepala BKD Budi Basuki, Kepala Dinas PCKTR Mochamad Bachruni Aryawan, Kepala Dinas Perikanan Dwijo Prawito, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Yudhi Iriyanto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Dwi Eko Saptono, serta tokoh masyarakat.

    Saluran takjil yang dibagikan tersebut berasal dari 14 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diantaranya, Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Sidoarjo, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sidoarjo, dan Dinas Perumahan, Permukiman, Cipta Karya Dan Tata Ruang (PCKTR) Kabupaten Sidoarjo, Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD), Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Dinas Sosial (Dinsos), Satuan Polisi Pamong Praja (Saptol PP), Kecamatan Balongbendo, Kecamatan Buduran, Kecamatan Candi, Kecamatan Gedangan, dan Kecamatan Krembung.

    Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) mengatakan aksi bagi takjil ini merupakan wujud dari kepedulian Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terhadap masyarakat serta menjemput berkah Ramadan yang kami sebut “ASN Berbagi Takjil Kepada Masyarakat”.

    “Hari ini kami sangat senang karena bisa bagi-bagi takjil dengan masyarakat. Alhamdulillah, semoga bisa menjadi berkah bagi kita semua di bulan suci Ramadan ini,” katanya seusai pembagian takjil sebanyak 1.170 di depan Monumen Jayandaru Alun-alun Sidoarjo
    Rabu (3/4/2024).

    “Ada sebanyak 14 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berpartisipasi membagikan takjil di 9 titik dengan total keseluruhan takjil yang dibagikan 4.750,” sambungnya menambahkan.

    Nantinya, lanjut dia, ASN berbagi takjil kepada masyarakat ini akan dilakukan seluruh OPD yang ada di Kabupaten Sidoarjo tepatnya mulai hari ini Rabu (3/4/2024) hingga tiga hari atau sampai dengan Jumat (5/4/2024).

    “Seluruh OPD wajib membagikan takjil kepada masyarakat, untuk banyaknya masing-masing berbeda-beda yaitu kisaran 100 hingga 400 per OPD,” jelasnya.

    Bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor tersebut juga mengungkapkan pelaksanaan bagi-bagi takjil berjalan lancar dengan antusias masyarakat di tengah padatnya aktivitas di jalanan. “Semua takjil yang disediakan pun habis dibagikan kepada masyarakat,” ungkapnya. (isa/ian)

  • Jelang Lebaran, Produsen Kue Kering di Lumajang Banjir Orderan

    Jelang Lebaran, Produsen Kue Kering di Lumajang Banjir Orderan

    Lumajang (beritajatim.com) – Sebuah produsen rumahan kue kering di Lumajang mulai banjir pesanan jelang lebaran tahun 2024.

    Sejauh ini pesanan datang dari luar kota seperti Malang dan Probolingo hingga luar provinsi seperti Jakarta.

    Inilah proses produksi kue kering rumahan milik seorang ibu rumah tangga bernama Sri Utami (49), yang membuat 12 macam kue kering manis seperti nastar, castengle, putri salju, kue abon, dan masih banyak lainnya.

    Rumah produksi yang berada di Perumahan Bumi Rejo blok T no. 3 Desa Sumberejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang itu dipenuhi dengan aroma wangi butter kue kering yang memadati di setiap sudut ruangan.

    Siapapun yang memasuki ruangan produksi kue kering tersebut pasti tidak sabar untuk mencicipi rasa kue kering satu persatu. Setelah dicetak dan diolesi butter, kue kering dimasukkan ke dalam oven beruhu tinggi hingga 150 derajat celsius. Kemudian didiamkan dan dimasukkan ke dalam toples yang telah diberikan stiker Ramadhan dan logo brand produksi kue.

    Selain bentuknya yang unik, kue kering produksi rumahan itu dinilai memiliki rasa yang kaya, mulai dari manis sampai gurih. Dengan beragam isian seperti kacang, cokelat, dan bawang.

    Proses produksi saat ini dibantu oleh karyawan yang bertambah dari awalnya 4, menjadi 11 karyawan karena saking banyaknya pesanan. Sri Utami (49), pemilik usaha mengaku juga sempat memperlebar ruangan rumahnya.

    “Jelang lebaran pesanan bertambah banyak, alhamdulillah. Biasanya kirim ke Kabupaten Malang, Probolinggo, dan pernah kemaren ke Jakarta. Awalnya keeyawan cuma 4, sekarang bertambah jadi 11 orang” ungkapnya, Selasa (2/4/2024).

    Kue kering yang dibuat di rumahnya tersebut memiliki rentang harga antara 40 ribu hingga 80 ribu rupiah pertoples. Sri Utami menjelaskan, saat ini ia disibukkan dengan banyaknya permintaan pesanan kue keringnya. Dengan begitu, karena musiman, pesanan dinilai naik hingga 2 sampai 3 kali lipat dari hari biasa. Dan omzet yang dihasilkan bisa mencapai ratusan juta rupiah.

    “Untuk harga kisaran 40-80 ribu pertoples. Karena momen jelang lebaran pesanan naik sampai 3 kali lipat dari biasanya. Omzetnya ratusan juta rupiah” lanjutnya

    Perayaan lebaran bagi umat muslim tidak hanya soal bagaimana berkumpul dengan sanak keluarga saja. Tapi lebaran juga dinilai memberikan keberkahan tersendiri, seperti rezeki yang dihasilkan Sri Utami semakin mengalir jelang lebaran tahun 2024. (vid/ted)

  • Tolak Perang Sarung, 3 Kelompok Ini Pilih Berbagi Takjil

    Tolak Perang Sarung, 3 Kelompok Ini Pilih Berbagi Takjil

    Surabaya (beritajatim.com) – Forum Ikatan Perempuan Indonesia Peduli (IPIP) bersama Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI), dan Wartawan Pokja Taman Surya (POTAS) membagikan takjil berbuka puasa.

    Dalam pembagian takjil tersebut, ketiga kelompok ini membawakan misi #SarungUntukKebaikan dan menolak adanya fenomena perang sarung yang selalu muncul di saat Bulan Ramadhan.

    “Di sini kami menunjukan kepedulian terhadap perempuan, dan tentunya terhadap anak-anak,” ujar Ketua IPIP Kota Surabaya, Asrilia Kurniati, Selasa (2/4/2024).

    Dalam kesempatan ini, Asrilia mengatakan, jika IPIP sudah lama mempunyai program yang mengutamakan kedudukan perempuan, dan juga kepedulian terhadap anak.

    “Ini wujud kami, sehingga kami sudah sekian lama berkosentrasi terhadap perempuan dan anak. Kami sudah sekian lama menjalankan program tersebut,” terangnya.

    Sementara itu, Ketua POTAS Robby Juliarto mengatakan, jika program dari IPIP dan misi yang dibawa POTAS kali ini sangat klop, sehingga tak ada salahnya keduanya berkoordinasi.

    “Dalam kesempatan ini, kami dibantu oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, menyerukan tolak perang sarung. Senada dengan apa yang digaungkan IPIP,” ucap Robby.

    Selain itu, Robby juga mengatakan jika programnya kali ini juga untuk menjaga kondusifitas Kota Surabaya, khusunya di Bulan Ramadhan, terlebih lagi di tahun politik.

    “Sebisa mungkin agar masyarakat Kota Surabaya, bisa menjaga anak-anaknya, dan memberikan imbauan agar tak turut serta dalam fenomena ini,” kata dia. [asg/but]