Event: Ramadhan

  • Sekeluarga Nekat Ngecamp di Cemoro Sewu Saksikan Mbok Yem Turun Gunung Lawu

    Sekeluarga Nekat Ngecamp di Cemoro Sewu Saksikan Mbok Yem Turun Gunung Lawu

    Magetan (beritajatim.com) – Satu keluarga asal Majalengka nekat mendaki Gunung Lawu dan ngecamp di Cemoro Sewu hanya untuk menyaksikan momen Mbok Yem turun gunung.

    Bersama istri dan anaknya, Muklas rela mendaki Gunung Lawu untuk menyaksikan momen sang legenda pemilik warung di puncak setinggi 3.265 MDPL itu mudik ke kampung halaman.

    Muklas sekeluarga sangat menantikan momen penting tersebut, senang bertemu Mbok Yem hingga mengajak foto bersama.

    “Senang banget saya akhirnya bisa ketemu Mbok Yem. Ini momen yang langka. Saya minta foto-foto,” kata Muklas ketika dijumpai Beritajatim.com, Sabtu (7/4/2024).

    Sosok Mbok Yem memang menginspirasi banyak pendaki. Hidup sebatang kara di atas gunung, membuka warung, hingga lolos dari kobaran api yang melahap Lawu beberapa tempo lalu.

    Muklas pun mendoakan Mbok Yem agar diberi panjang umur dan kesehatan sehingga mampu menginspirasi lebih banyak orang. “Mudahan Mbok Yem sehat selalu,” doa Muklas.

    Momen turun gunung Mbok Yem untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman juga menarik, karena kini dilakukan hanya satu tahun sekali.

    Usia Mbok Yem yang tak lagi muda membuatnya tak berjalan kaki menuruni gunung untuk melakukan mudik lebaran, melainkan dengan tandu yang terbuat dari kayu.

    Perempuan bernama asli Wakiyem berada di atas tandu, sementara Maryono dan Jarwo memikulnya setapak demi tapak dari lokasi warung Mbok Yem hingga Pos Cemoro Sewu.

    “Saya tadi turun dari atas sekitar jam 7.00 pagi. Setiap malam 27 Ramadhan, saya turun harus ditandu. Sudah tidak kuat berjalan kaki, sudah tua,” tutur Mbok Yem.

    Sempat beberapa kali berhenti istirahat, Mbok Yem di atas tandu akhirnya sampai pada pos di mana keluarga telah menunggunya.

    Kilas balik, Mbok Yem sebelumnya setahun bisa tiga kali turun dari atas Gunung Lawu untuk menemui keluarganya di Dusun Bedagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.

    Namun, karena alasan usia yang sudah lanjut, sudah lima tahun ini Mbok Yem hanya pulang sekali dalam setahun menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. [ian]

  • SIGAP Gelar Ngaji dan Buka Puasa Bersama Ojol

    SIGAP Gelar Ngaji dan Buka Puasa Bersama Ojol

    Surabaya (beritajatim.com) – SIGAP (Solomon Indo Global Aksi Peduli) menggelar ngaji dan buka puasa bersama para ojek online (ojol) di Graha YKP, Jalan Medokan Asri Utara, Rungkut, Surabaya, Sabtu (06/04/2024). Selain para ojol, hadir juga para mualaf dan yayasan janda untuk diberi santunan.

    CEO PT Solomon Indo Global M. Thobroni Ali menjelaskan acara ngaji dan buka bersama bareng ini merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Solomon Indo Global di bulan Ramadhan. Acara ngaji dan buka bersama ini merupakan program tahunan untuk berbagi masyarakat.

    “Setiap bulan kita ada CSR. Tapi bentuknya macam-macam. Kalau Ramadhan seperti sekarang ya buka bersama dan ngaji bareng,” kata Thobroni Ali.

    Menurut M. Thobroni Ali Perusahaan yang bergerak dibidang perawatan pria bermerek Bromen itu ingin agar keuntungan penjualan tidak hanya dinikmati oleh internal mereka sendiri. Namun, juga masyarakat sekitar dan orang-orang yang membutuhkan.

    “Area CSR ini luas kita bagi-bagi ga di sini saja. Kita pernah bersih-bersih pantai juga. Jadi intinya kami ingin menjalin relasi baik dengan mitra, dengan konsumen apalagi masyarakat luas,” imbuh pria yang akrab dipanggil Roni itu.

    Dalam acara Bukber Akbar itu, PT Solomon Indo Global mengundang 150 orang dari berbagai kalangan masyarakat. Seperti ojol, janda-janda, mualaf dan anak yatim.

    Sebelum buka bersama dimulai, para audience mendengarkan kajian islam dari Ustad dr. H. Agus Ali Fauzi yang juga ahli paliatif RSUD dr. Soetomo. Mereka diberikan berbagai tips untuk bisa bersyukur sehingga terhindar dari stress.

    “Harapannya agar nikmat yang selama ini kita dapat bisa dirasakan oleh masyarakat luas,” pungkas Thobroni. (ang/ian)

  • KH. Mas Sulthon Ajak Warga Dagangan Madiun Berdzikir dalam Jumat Berkah

    KH. Mas Sulthon Ajak Warga Dagangan Madiun Berdzikir dalam Jumat Berkah

    Madiun (beritajatim.com) – Ratusan warga berkumpul di Mushola Sunan Kalijogo Punden Panggung Dagangan Madiun pada hari Jumat Pahing, 5 April 2024, untuk menghadiri kegiatan Jumat Berkah yang dipenuhi dengan berbagai acara.

    Kegiatan ini dimulai pada pukul 04.00 WIB, tepat sebelum adzan subuh. Acara ini diawali dengan sholat subuh berjamaah, dilanjutkan dengan dzikir bersama, doa bersama, dan pembagian sembako Jumat Berkah.

    Acara ini dihadiri oleh banyak kyai terkemuka, termasuk KH. Mohammad Munir (Ketua PCNU Kabupaten Madiun), KH. Muhaimin, KH. Mudjib, KH. Asrori, KH. Djumali, KH. Tafrikhan, Gus Hamami, dan H. Hari Wuryanto (mantan Wakil Bupati Madiun). Selain itu, hadir pula Danrem 081/Dsj Madiun Kolonel Inf H. Sugiyono, Dandim Madiun, Jajaran Forkopimca Kecamatan Dagangan, para anggota TNI/POLRI, para kepala desa, dan tamu undangan lainnya.

    Dalam sambutannya, KH. Mas Sulthon/Gus Sulthon menceritakan bahwa kegiatan Jumat Berkah ini sudah dicontohkan oleh para kyai sejak zaman dahulu. “Salah satu contohnya adalah Mbah Kyai Sahlan Waliyullah Sidorangu Krian Sidoarjo yang setiap Jumat pagi menyembelih kambing untuk dimasak dan dibuat makan bersama jamaah sholat Jumat,” kata Gus Thon.

    Gus Sulthon juga menjelaskan amalan dzikir yang beliau terima dari para guru-gurunya untuk memudahkan rizki atau menjadi orang kaya raya. Amalan tersebut meliputi membaca Surah Al-Waqiah setiap habis sholat Isyak, sholat sunah 2 rokaat setelah adzan subuh, dilanjutkan dengan dzikir Yaa Hayyu Yaa Qoyyum Laila illa Anta 41 kali dan dzikir Tasbih Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adhim Astaghfirullah 100 kali, serta dzikir rutinan setelah sholat subuh, membaca Surah Al Insyiroh atau Surah Alam Nasyroh 41 kali, dilanjutkan dengan dzikir Yaa Allah Yaa Fattah Yaa Allah Yaa Rozaq 300 kali.

    KH. Mohammad Munir, yang mengisi pengajian di acara tersebut, menjelaskan bahwa menurut Imam Al-Ghozali, kemungkinan Lailatul Qodar jatuh pada malam 27 Ramadhan (Sabtu malam Minggu). Untuk mendapatkan malam Lailatul Qodar, KH. Mohammad Munir menyarankan untuk sholat malam, membaca Al-Qur’an, meskipun hanya 3 kali Surah Al-Ikhlas atau Qulhu, dan bersedekah.

    Danrem 081/Dsj Madiun sangat mengapresiasi kegiatan Jumat Berkah yang dilakukan oleh Gus Sulthon dan patut dicontoh bersama. Kegiatan ditutup dengan doa yang dibawakan oleh para kyai yang hadir secara bergantian dan diakhiri dengan pembagian paket sembako kepada masyarakat. [fiq/ian]

  • Mbok Yem Legenda Lawu Turun Gunung Rayakan Lebaran

    Mbok Yem Legenda Lawu Turun Gunung Rayakan Lebaran

    Magetan (beritajatim.com) – Mbok Yem, sang pemilik warung legendaris di puncak Gunung Lawu, kembali turun gunung. Dia hendak berlebaran, merayakan Idulfitri bersama keluarga.

    Pada usianya ke-65 tahun, Mbok Yem ditandu turun gunung karena kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan untuk berjalan kaki. Sudah tiga tahun ini, Mbom Yem mudik dengan ditandu.

    Perjalanan turun gunung dimulai pada Sabtu (6/4/2024) pagi pukul 07.00 WIB. Dibutuhkan waktu 3 jam bagi rombogan untuk mencapai Basecamp Pos Cemoro Sewu.

    Keluarga wanita bernama asli Wakiyem itu telah menunggu dengan mobil. Mereka akan mengantar Mbok Yem ke kampung halaman di Dusun Bedagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.

    “Saya tadi turun dari atas sekitar jam 7.00 pagi. Setiap malam 27 Ramadhan, saya turun harus ditandu. Sudah tidak kuat berjalan kaki, sudah tua,” ungkap Mbok Yem.

    Maryono dan Jarwo, dua orang yang mengusung tandu Mbok Yem bercerita, mereka harus berhati-hati selama perjalanan lantaran medan yang terjal dan berbahaya. Mereka juga sempat berhenti empat kali untuk beristirahat.

    Maryono menambahkan, Mbok Yem sudah 5 tahun ini hanya pulang setahun sekali karena usianya yang sudah lanjut.

    “Mbok Yem sebelumnya memang sering turun gunung, ya, setahun bisa tiga kali lebih. Tapi, karena Mbok Yem sudah sepuh, ya, sekarang tinggal setahun sekali saja (pulang) pas waktu mau lebaran begini,” kata Maryono.

    Momen Mbok Yem turun gunung untuk rayakan Lebaran ini tidak hanya ditunggu keluarga. Banyak pendaki yang mengenalnya juga menanti momen ini, salah satunya Muklas sekeluarga asal Majalengka yang ingin mudik ke Ngawi.

    Muklas mengaku senang bisa bertemu Mbok Yem. Ia dan anak istrinya bahkan ngecamp di Cemorosewu untuk menunggu momen ini.

    “Senang banget saya akhirnya bisa ketemu Mbok Yem. Ini momen yang langka. Saya minta foto-foto. Mudahan Mbok Yem sehat selalu,” kata Muklas.

    Kisah Mbok Yem dan semangatnya dalam menjalani hidup menjadi inspirasi bagi banyak orang. Momen turun gunungnya untuk merayakan Lebaran bersama keluarga menjadi bukti bahwa kasih sayang dan kebersamaan adalah hal yang paling berharga. [fiq/beq]

  • Paguyuban Pedagang Mobil Jombang Bagikan 5000 Paket Takjil

    Paguyuban Pedagang Mobil Jombang Bagikan 5000 Paket Takjil

    Jombang (beritajatim.com) – Paguyuban Pedagang Mobil Jombang (PPMJ) terus menebar kebaikan di bulan Ramadhan 1445 H ini. Mereka membagikan 5000 paket takjil di sejumlah titik strategis.

    Selain itu PPMJ juga memberikan santunan untuk anak yatim dan duafa. Yakni memberikan ratusan paket sembako berupa beras, minyak dan gula. “Pembagian takjil dan santunan anak yatim kita lakukan Jumat sore. Alhamdulillah acaranya sukses,” kata Sekretaris PPMJ Amin Tohari, Sabtu (6/4/2024).

    Amin Tohari mengatakan pada Sebar Takjil Ramadhan 1445 Hijriah ini, pihaknya membagikan sebanyak 5.000 paket takjil kepada masyarakat dan pengendara jalan di tiga titik lokasi. Yakni di pinggir jalan Stadion Jombang, Gerdu papak Parimono, dan Pertigaan atau simpang tiga Kecamatan Ngoro, Jombang.

    Ribuan paket takjil ini, menurut Amin, merupakan hasil dari partisipasi anggota PPMJ yang jumlahnya mencapai 300 orang. Kegiatan ini dalam rangka berbagi kebahagiaan dengan semua orang di bulan Ramadhan.

    “Ini rutin tiap tahun digelar sebagai kentuk kepedulian PPMJ kepada sesama di bulan Ramadhan yang penuh berkah. PPMJ yang anggotanya berjumlah 300 ini berharap kegiatan tersebut dapat membantu meringankan beban masyarakat,” kata Amin.

    Kegiatan berbagi takjil dan santunan anak yatim ini merupakan salah satu bentuk komitmen PPMJ untuk terus berkontribusi kepada masyarakat dan menjalankan nilai-nilai sosial yang mengedepankan kepedulian dan kebersamaan, terutama saat Ramadhan.

    “Ini merupakan bentuk partisipasi kami dalam menyemarakkan bulan suci Ramadan tahun ini. Mudah-mudahan yang dilakukan hari ini menjadi bermanfaat bagi semua pihak,” pungkas Amin.

    Walhasil, pengguna jalan sangat terbantu dengan adanya takjil gratis dari PPMJ. Karena mereka bisa membatalkan puasa saat di jalan. Tentu saja, mereka antusias menerima takjil yang dibagikan oleh PPMJ.

    “Alhamdulillah, mendapatkan takjil. Jadi saya tidak perlu pergi ke warung untuk berbuka. Ini langsung bisa berbuka saat kumandang azan magrib,” kata Doni (52), pengguna jalan yang sedang menuju Kediri ini. [suf]

  • Kades di Jombang Bagikan Zakat dan Sedekah Hingga Rp7,7 Miliar, Antrean Tukang Becak Capai 3 Km

    Kades di Jombang Bagikan Zakat dan Sedekah Hingga Rp7,7 Miliar, Antrean Tukang Becak Capai 3 Km

    Jombang (beritajatim.com) – Kades (Kepala Desa) Mojokrapak Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Warsubi membagikan zakat dan sedekah untuk tukang becak, Sabtu (6/4/2024). Selain itu, Warsubi beserta keluarga juga membagikannya ke desa-desa yang ada di Jombang.

    Dari penghitungan yang dilakukan, sebanyak 77 ribu paket dibagikan. Setiap paket terdiri dari uang Rp100 ribu dan beras 5 kilogram. Sehingga jika ditotal uang yang dibagikan mencapai Rp7,7 miliar, belum termasuk beras.

    Nah, pada Sabtu (6/4/2024), pembagian zakat dan sedekah dikhususkan untuk abang becak yang ada di Kabupaten Jombang. Jumlahnya mencapat 2.500 tukang becak. Tentu saja, antren ribuan tukang becak ini mengular hingga 3 kilometer (Km).

    Mulai dari Desa Mojokrapak Kecamatan Tembelang hingga Desa Plosogeneng Kecamatan/Kabupaten Jombang. Satu per satu mereka bergerak ke rumah Kades Warsubi. Sementara itu, di kediaman kades yang juga pengusaha pemotongan ayam tersebut panitia nampak sibuk.

    Meja panjang berdiri di sampaing kediaman itu. Sejumlah perempuan yang merupakan panitia sibuk mendata para penerima. Begitu abang becak mendapatkan beras dan uang, panitia kemudian meminta tukang becak tersebut mencelupkan jarinya di tinta warna merah.

    Itu sebagai penanda bahwa yang bersangkutan sudah menerima sedekah. Selain itu, becak yang dibawa juga ditempeli stiker bergambar Warsubi. Lalu disembur menggunakan cat warna merah. Para tukang becak ini antre mulai pukul tiga dini hari atau saat sahur.

    Warsubi yang mengenakan baju putih bergaris tidak kalah sibuk. Dia menyerahkan secara simbolis beras dan uang Rp100 ribu kepada tukang becak di antrean pertama. Warsubi juga didampingi sang istri serta anaknya.

    Warsubi menjelaskan bahwa zakat dan sedekah tersebut adalah dirinya beserta keluarga. Termasuk sang adik, Agung Wicaksono yang juga pengusaha pemotongan ayam. Jumlah yang dibagikan sekitar 77 ribu paket.

    Kades Mojokrapak Warsubi saat menyerahkan beras dan uang kepada abang becak

    “Kalau tahun lalu 70 ribu paket. Sedangkan Ramadhan ini yang kita bagikan 77 ribu paket. Setiap paket terdiri dari beras 5 kg dan uang Rp100 ribu, Ini zakat/sedekah dari keluarga saya dan adik saya Agung Wicaksono,” ujar Warsubi yang juga Ketua AKD (Asosisasi Kepala Desa) Kabupaten Jombang.

    Warsubi mengungkapkan bahwa 77 ribu paket tersebut dibagikan ke berbagai pihak. Di antaranya ke seluruh desa yang ada di Kabupaten Jombang. Sedangkan khusus untuk tukang becak jumlahnya 2500 paket.

    “Ini adalah bentuk saling berbagai di keluarga kami. Karena bulan Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk berbagi dengan sesama. Ramadhan adalah bulan penuh maghfiroh. Makanya kita membagikan paket sembako ini,” ujar Ketua AKD Jombang ini.

    Pembagian paket sembako ini mendapat apresiasi dari para tukang becak. Oleh sebab itu, begitu mendapatkan kabar adanya pembagian sedekah mereka langsung bergegas. Salah satu tukang becak itu adalah Trimo (63), warga Kecamatan Diwek Jombang.

    Trimo datang saat dini hari. Dia mengendarai becak motor dari rumahnya di Kecamatan Diwek. Wlhasil, Trimo mendapatkan antrean di barisan depan. Sehingga saat pukul delapan dirinya sudah mendapatkan paket beras dan uang itu.

    “Alhamdulillah bisa digunakan untuk kebutuhan lebaran. Bukan hanya tahun ini saja. Tahun-tahun sebelumnya saya juga ke Abah Warsubi untuk menerima paket beras dan uang. Saya berangkat bersama tukang becak lainnya,” ujar Trimo dengan senyum lebar. [suf]

  • Santuni 150 Yatim Pamekasan, Ketua AJP: Cara Kami Harapkan Berkah

    Santuni 150 Yatim Pamekasan, Ketua AJP: Cara Kami Harapkan Berkah

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sebanyak 150 anak yatim di Pamekasan, mendapatkan santunan dari komunitas wartawan yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP), pada momentum Ramadhan 1445 Hijriah.

    Jumlah tersebut merupakan anak yatim yang tersebar di 13 kecamatan berbeda di Pamekasan, mereka mendapatkan tali asih dari AJP melalui kegiatan rutin Ramadhan, khususnya menjelang perayaan Hari Raya Idulfitri 2024.

    Kegiatan sosial rutin Ramadhan tersebut, secara simbolis dimulai dari Masjid Al-Amin Polai Atas, Desa Kertagenah Dhaja, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Jum’at (5/4/2024). Selanjutnya dilakukan secara bertahap di 13 kecamatan berbeda di Pamekasan.

    “Santunan anak yatim ini merupakan program sosial yang rutin kita laksanakan setiap Ramadhan, khususnya menjelang Idulfitri. Bertujuan untuk berbagi kebahagiaan bersama anak yatim,” kata Ketua AJP Pamekasan, Mohammad Khairul Umam.

    Langkah tersebut dilakukan sebagai salah satu cara dari anggota AJP, agar selalu termotivasi untuk berbagi termasuk bagi anak yatim. “Tujuan lainnya tentunya berharap keberkahan dari anak yatim menjelang hari kemenangan (Idulfitri),” ungkapnya.

    “Total 150 anak yatim ini tersebar di 13 kecamatan berbeda di Pamekasan, mereka nantinya akan diberikan santunan secara door to door oleh para pengurus AJP,” jelasnya.

    Dari itu pihaknya menhampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut serta membantu sukseskan program santunan anak yatim. “Program ini kita harapkan rekan-rekan dapat selalu termotivasi untuk selalu berbagi dengan masyarakat, khususnya dengan anak yatim,” harapnya.

    “Alhamdulillah untuk kegiatan pertama ini berjalan lancar, dan tentunya berkat dukungan dari semua pihak. Terima kasih kami sampaikan bagi semuanya, terkhusus bagi rekan-rekan AJP,” pungkasnya. [pin]

  • Seberapa Layak Achmadi Bersaing di Pilkada Pamekasan 2024?

    Seberapa Layak Achmadi Bersaing di Pilkada Pamekasan 2024?

    Pamekasan (beritajatim.com) – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan, terbilang serius menghadapi momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pamekasan, pada November 2024 mendatang.

    Hal tersebut tidak lepas dari munculnya sosok Achmadi, yang mulai gencar melakukan beragam rangkaian sosialisasi bersamaan dengan momentum Ramadhan 1445 Hijriah.

    Bahkan dalam momentum tersebut, ia juga mulai melakukan silaturahim dengan berkunjung ke sejumlah tokoh maupun stakeholder khususnya di kabupaten Pamekasan.

    Tidak hanya itu, ratusan atau bahkan seribu banner berbagai ukuran bergambar Achmadi juga sudah mulai tampak menyebar di berbagai titik di Pamekasan. Tidak hanya di wilayah perkotaan, tetapi juga tersebar hingga pelosok desa.

    Terkait keseriusan politisi yang menjabat sebagai anggota DPRD Pamekasan, Periode 2019-2024, juga disampaikan langsung oleh Ketua DPC PPP Pamekasan, RPA Wazirul Jihad. “Insya’ Allah (maju),” ungkapnya, Jum’at (5/4/2024) malam.

    Namun kepastian maju tidaknya Achmadi pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Pamekasan, tentunya masih menunggu situasi dan perkembangan politik di wilayah setempat.

    Terlebih saat ini sudah terdapat beberapa nama yang digadang-gadang bakal kembali meramaikan momentum pilkada Pamekasan. Bahkan nama-nama tersebut merupakan sosok familiar di kalangan masyarakat Pamekasan.

    Semisal mantan Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman dan Badrut Tamam yang dikabarkan kembali mencalonkan diri. Termasuk juga mantan Wakil Bupati Fattah Jasin, mantan Kepala Kemenag Pamekasan, Affandi.

    Selain itu juga terdapat Kasi Penyidikan Kantor Syahbandar Utama Surabaya, Rudy Susanto, hingga Kabid Inovasi dan Teknologi Badan Riset dan Inovasi Daerah Jatim, Firman Syah Ali hingga sejumlah politisi muda lainnya, seperti Ismail, Mohammad Sahur hingga Nady Mulyadi.

    PPP dan Pilkada Pamekasan
    Memang selama ini, partai politik (parpol) berlogo Ka’bah selalu menjadi parpol pemenang dalam setiap perhelatan Pemilu di Pamekasan. Termasuk pada Pemilu 2024, sekalipun hasil perolehan kursi pada pemilu terakhir berbanding terbalik dari Pemilu sebelumnya.

    Namun selama itu juga, mereka masih jarang mengantarkan kader terbaik untuk berkompetisi pada ajang pilkada serentak. Tercatat hanya beberapa nama yang tampil sebagai kandidat pada pelaksanaan pilkada, salah satunya Kholil Asy’ari yang sempat terlebih Wakil Bupati Pamekasan, bersama Bupati Achmad Syafii.

    Selain itu, mereka justru relatif terbilang jarang mendelegasikan kader terbaik untuk perhelatan pemilu, sekalipun di setiap kesempatan, mereka selalu ansih mendukung salah satu pasangan calon (Paslon) pada tiap pelaksanan pilkada Pamekasan.

    Dengan keberadaan Achmadi yang mulai gencar melakukan beragam rangkaian sosialiasi maupun silaturrahim ke sejumlah tokoh, akankan PPP Pamekasan, kembali ambil bagian dan mendelegasikan kader terbaik mereka pada pelaksanaan pilkada serentak 2024 mendatang? Layak disimak. [pin/ted]

  • Ramadhan, Mahasiswa IAI Al-Khairat Pamekasan Santuni Yatim dan Duafa’

    Ramadhan, Mahasiswa IAI Al-Khairat Pamekasan Santuni Yatim dan Duafa’

    Pamekasan (beritajatim.com) – Mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Al-Khairat Pamekasan, memberikan santunan kepada anak yatim dan keluarga kurang mampu bersamaan dengan momentum Ramadhan 1445 Hijriah, Jumat (5/4/2024).

    Kegiatan santunan tersebut digagas oleh pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (DEMA-I) IAI Al-Khairat Pamekasan, sekaligus digelar kegiatan buka bersama dalam rangka mewujudkan kebersamaan antar kepengurusan.

    “Bersamaan dengan momentum Ramadhan 1445 Hijriah, kami mencoba berbagi dengan sesama khususnya anak yatim dan keluarga kurang mampu,” kata Presiden Mahasiswa IAI Al-Khairat Pamekasan, Sholihil Umam melalui Wakil Presma, Paramita.

    Santunan tersebut merupakan inisiasi dari pengurus berserta sejumlah mahasiswa, khususnya dalam memanfaatkan momentum Ramadhan dan menjelang Idulfitri 1445 Hijriah.

    “Melalui kegiatan santunan ini, kami berharap dapat menjadi motivasi bagi teman-teman pengurus, termasuk mahasiswa agar selalu bisa berbagi dan membantu meringankan beban sesama, khususnya mereka yang kurang beruntung, yakni anak yatim dan kaum duafa’,” ungkapnya.

    Selain itu pihaknya juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi demi suksesnya kegiatan tersebut, termasuk sivitas akademika di lingkungan Perguruan Tinggi yang beralamat di Jl Raya Palengaan (Palduding) Nomor 2 Pamekasan.

    “Terima kasih atas atensi dan dukungan dari semua pihak yang ikut serta sukseskan program santunan anak yatim dan duafa, semoga bermanfaat bagi sesama di bulan penuh berkah,” pungkasnya.

    Dalam kegiatan santunan tersebut, mahasiswa IAI Al-Khairat Pamekasan, memberikan santunan kepada sebanyak 9 anak yatim, serta 2 orang duafa’ yang berada di wilayah Pantura Pamekasan. [pin/ian]

  • PWI Sidoarjo Bagikan Takjil ke Pengguna Jalan

    PWI Sidoarjo Bagikan Takjil ke Pengguna Jalan

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidoarjo membagikan 500 paket takjil. Pembagian kepada pengendara yang melintas di depan Balai Wartawan PWI Cabang Sidoarjo, Jalan Raya Ahmad Yani, Sidoarjo, Jumat (5/4/2024).

    Kegiatan tahunan tersebut merupakan salah satu bentuk rasa syukur para jurnalis di Sidoarjo atas berkat dan rahmat yang diberikan oleh Allah SWT selama setahun ini.

    “Ini merupakan bentuk rasa syukur kami dengan berbagi kepada masyarakat saat bulan Ramadhan,” kata Ketua PWI Kabupaten Sidoarjo, Mustain.

    Pria yang juga sebagai jurnalis Harian Bangsa dan bangsaonline.com ini menuturkan, takjil yang dibagikan kepada masyarakat secara gratis tersebut merupakan hasil kolektif anggota PWI Sidoarjo yang dikoordinir selama beberapa hari terakhir.

    “Kegiatan ini merupakan wujud rasa syukur kami. Semoga apa yang kami berikan bisa membantu masyarakat, khususnya mereka yang sedang dalam perjalan pulang,” katanya.

    Meski sempat diguyur hujan deras, ratusan paket takjil itu akhirnya kembali dibagikan. Sejumlah pengendara juga terlihat antusias. Ini terlihat dari antrian panjang pengguna jalan di depan balai wartawan. Mulai dari pemotor hingga sopir angkutan umum.

    Andy, salah satu pengguna jalan mengaku, senang dengan adanya pembagian takjil tersebut. Ia saat itu dalam perjalanan pulang setelah bekerja dapat segera membatalkan puasa saat adzan maghrib berkumandang.

    “Terima kasih kepada PWI Sidoarjo semoga perbuatan baik dan amal ibadah teman-teman PWI Sidoarjo semakin berkah dan sehat selalu,” teriaknya dari atas sepeda motor maticnya.

    Setelah membagikan ribuan paket takjil gratis tersebut, puluhan anggota PWI Sidoarjo melangsungkan buka puasa bersama. Panitia sudah menyiapkan takjil dan makanan dalam kemasan. Kemudian, dilanjutkan dengan salat Magrib berjamaah di balai wartawan. [isa/but]