Event: Piala Dunia 2022

  • 5 Kiper Termahal di Asia, Nomor 2 Ternyata Asal Indonesia – Page 3

    5 Kiper Termahal di Asia, Nomor 2 Ternyata Asal Indonesia – Page 3

    Sebelumnya, skuad Timnas Indonesia besutan pelatih Patrick Kluivert terus menambah jajaran pemain naturalisasi yang berkiprah di luar negeri. Rencananya, nama-namanya baru seperti Emil Audero Mulyadi, Dean James dan Joey Pelupessy bakal segera dinaturalisasi guna menambah kedalaman skuad.

    Bertambahnya ketiga pemain baru itu pun akan semakin membuat nilai pasar Timnas Garuda semakin besar. Terlebih untuk Emil Audero, dimana mantan kiper Internazionale Milan ini bakal jadi pemain Indonesia termahal kedua setelah Mees Hilgers.

    Mengutip laman Transfermarkt, Rabu (26/2/2025), Mees Hilgers yang bermain sebagai bek tengah di FC Twente kini dibanderol Rp 156,43 miliar. Disusul Emil Audero Mulyadi dengan harga pasar Rp 86,91 miliar.

    Adapun bila dihitung dengan jumlah pemain yang ada, total potensi nilai pasar Timnas Indonesia racikan Kluivert bisa mencapai Rp 626,59 miliar. Angka itu keluar setelah mempertimbangkan beberapa faktor. Termasuk dengan mencantumkan total 26 pemain di dalam tim, seperti angka maksimal di Piala Dunia 2022 dan Euro 2024.

    Selanjutnya, dilihat dari harga pasar per masing-masing individu. Pemain Timnas dengan harga tertinggi paling banyak berposisi sebagai pemain belakang. Selain Hilgers, beberapa nama besar lain mulai dari Kevin Diks (Rp 78,22 miliar), Jay Idzes (Rp 52,14 miliar), dan Calvin Verdonk (Rp 43,45 miliar).

    Pemain di posisi lain semisal gelandang dan penyerang secara angka memang tidak semahal para bek Timnas. Ambil contoh Thom Haye, pemain Almere City ini jadi gelandang termahal Skuad Merah Putih dengan banderol sekitar Rp 26,07 miliar.

    Untuk di posisi penyerang, Oleh Romeny yang baru saja mengambil sumpah menjadi WNI pada Februari 2025 ini jadi yang termahal, dengan nilai sekitar Rp 22,60 miliar.

    Hanya saja, sejumlah nama di posisi tengah dan depan tetap wajib dimasukan. Terlebih Patrick Kluivert sendiri nantinya bakal memakai formasi 4-3-3 untuk Timnas Indonesia. “Saya suka bermain menyerang,” tegas mantan striker Barcelona dan Ajax tersebut.

     

  • Tak Akan Ada Alkohol Jenis Apa pun di Piala Dunia 2034 Arab Saudi

    Tak Akan Ada Alkohol Jenis Apa pun di Piala Dunia 2034 Arab Saudi

    JAKARTA – Para suporter yang menghadiri Piala Dunia 2034 di Arab Saudi tidak akan diizinkan untuk minum alkohol. Hal itu disampaikan Duta Besar Arab Saudi untuk Inggris Raya pada Rabu, 12 Februari 2025, waktu setempat.

    Pangeran Khalid bin Bandar Al Saud mengatakan mereka yang bepergian ke turnamen tersebut harus menghormati budaya negara Teluk tersebut dan bahwa alkohol tidak akan dijual di mana pun selama acara berlangsung, termasuk hotel.

    Arab Saudi dikonfirmasi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034 setelah asosiasi anggota FIFA ditawari satu opsi pemungutan suara.

    Negara-negara memberikan dukungan Arab Saudi melalui aklamasi–sebuah proses di mana sebuah keputusan disahkan oleh para pemilih yang bertepuk tangan untuk menyatakan persetujuan mereka.

    “Saat ini, kami tidak mengizinkan alkohol,” kata Duta Besar Arab saudi tersebut kepada LBC.

    “Banyak kesenangan yang bisa didapat tanpa alkohol–itu tidak 100 persen diperlukan. Jika Anda ingin minum setelah Anda pergi, Anda dipersilakan, tetapi saat ini kami tidak menyediakan alkohol. Seperti cuaca kita, negara ini kering,” ujarnya.

    Ketersediaan alkohol menjadi bahan pembicaraan menjelang Piala Dunia 2022 di Qatar, negara lain yang hukum dan adat istiadatnya dibentuk oleh nilai-nilai Muslim.

    Keputusan untuk mengizinkan penjualan alkohol di stadion Qatar dibatalkan dua hari sebelum pertandingan pembukaan turnamen setelah pembicaraan pada menit-menit terakhir.

    Pada akhirnya, para pendukung dapat membeli minuman beralkohol di hotel dan taman khusus penggemar.

    Ketika ditanya apakah kurangnya alkohol disambut baik oleh para penggemar yang bepergian ke Arab Saudi, Pangeran Khalid bin Bandar Al Saud menegaskan pihaknya tak mau mengubah budaya demi orang lain.

    “Setiap orang memiliki budaya mereka sendiri. Kami senang mengakomodasi orang-orang dalam batasan budaya kami, tetapi kami tidak ingin mengubah budaya kami untuk orang lain.”

    “Maksud saya, benarkah? Anda tidak bisa hidup tanpa minuman?” tutur Duta Besar tersebut.

    Kelompok hak asasi manusia telah menyuarakan kekhawatiran atas prospek Piala Dunia di Arab Saudi. Amnesty International mengatakan sebelum negara Timur Tengah tersebut diberikan hak tuan rumah bahwa pekerja migran akan menghadapi eksploitasi dan banyak yang akan mati.

    Salah satu penyebab utama kekhawatiran adalah apakah orang-orang LGBTQIA+ akan didiskriminasi di negara tersebut, di mana orang-orang dapat dijatuhi hukuman mati jika terbukti telah melakukan tindakan seksual sesama jenis.

    Ketika ditanya apakah penggemar LGBTQIA+ akan dapat menghadiri Piala Dunia 2034 dengan aman, Pangeran Khalid bin Bandar Al Saud mengungkapkan bahwa pihaknya akan menyambut.

    “Kami akan menyambut semua orang di Saudi. Ini bukan acara Saudi, ini acara dunia. Pada umumnya, kami akan menyambut semua orang yang ingin datang,” tutur Pangeran Khalid bin Bandar Al Saud lagi.

  • 10 Merek Jam Tangan Asal Swiss

    10 Merek Jam Tangan Asal Swiss

    Berikut ini adalah beberapa merek jam tangan asal Swiss:

    Didirikan oleh Carlo Crocco pada tahun 1980, Hublot berhasil menggabungkan estetika desain Italia dengan kualitas jam tangan Swiss. Salah satu seri andalannya, Hublot Big Bang.

    Seri ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2005 dan menjadi jam tangan chronograph revolusioner dengan penggunaan berbagai material seperti karbon, keramik, titanium, dan tantalum. Merek ini juga dikenal di dunia olahraga sebagai pencatat waktu resmi FIFA, termasuk pada Piala Dunia 2022.

    Didirikan pada tahun 1832, Longines berbasis di Saint-Imier, Swiss, dan merupakan bagian dari Swatch Group untuk segmen high range. Pada tahun 1970, Longines menciptakan jam tangan dengan layar LCD pertama di dunia. 

    Selain itu, Longines Feuille d’Or tercatat sebagai jam tangan quartz tertipis pada era 1980-an dengan ketebalan 1,98 mm. Beberapa seri terkenal dari Longines antara lain HydroConquest, Heritage Military, dan DolceVita.

    Didirikan pada 1860 oleh Edouard Heuer, TAG Heuer bermarkas di Neuchâtel, Swiss. Salah satu pencapaian bersejarahnya ditandai dengan diluncurkannya jam tangan Mikrograph pada 1916, jam tangan mekanik pertama dengan fitur stopwatch yang mampu mengukur hingga 1/100 detik. 

    Inovasi ini menjadi revolusi di dunia olahraga dan menjadikan TAG Heuer sebagai pencatat waktu resmi pada Olimpiade tahun 1920. Merek ini juga pernah menjadi sponsor resmi tim Formula 1 pada tahun 1970-an. Dengan pilar utama seperti olahraga, gaya hidup, seni, dan musik, TAG Heuer memiliki jam tangan berkarakter kuat, termasuk seri Carrera, Monaco, dan Formula 1.

    Didirikan pada tahun 1853 oleh Charles-Félicien Tissot dan putranya, Tissot bermula dengan mempopulerkan jam saku dengan fitur dual timezone. Salah satu inovasi revolusioner Tissot adalah penciptaan Astrolon, jam tangan mekanik pertama dengan case berbahan plastik, yang menjadi cikal bakal jam plastik Swatch. 

    Keberhasilan ini melahirkan Swatch Group pada tahun 1998, hasil kerjasama antara Tissot dan Omega. Perjalanan panjang Tissot diakui dengan penghargaan dalam ajang internasional, seperti Concours International de Chronométrie 2011. Saat ini, Tissot terus berkembang dengan membuka sekitar 14.000 outlet di seluruh dunia.

    Oris didirikan pada 1904 oleh Paul Cattin dan Georges Christian. Merek ini tetap eksis dengan lini jam tangan mekanik berkualitas tinggi, termasuk seri Divers Sixty-Five yang populer. 

    Selain jam tangan penyelam, Oris juga menawarkan berbagai model lain seperti aviator’s watch, chronograph, dress watch, dan sport watch. Ciri khas jam tangan Oris terletak pada rotor berwarna merah yang mulai diperkenalkan sekitar tahun 2002. 

    Pada tahun 2014, Oris meluncurkan Calibre 110, movement in-house pertamanya, diikuti oleh Calibre 400 dengan power reserve hingga 5 hari. Desain timeless dan kualitas tinggi menjadikan Oris sebagai pilihan bagi pecinta jam tangan.

    Franck Muller dikenal sebagai produsen jam tangan mewah dengan mekanisme movement yang kompleks. Pendiri merek ini, Franck Muller, adalah pembuat jam tangan custom yang terkenal dan menciptakan jam tangan tourbillon pertamanya pada tahun 1984. 

    Bersama Vartan Sirmakes, ia mendirikan pabrik jam di Jenewa pada 1991. Salah satu seri populernya adalah Franck Muller Vanguard, jam tangan mewah dengan bentuk tonneau yang memiliki tampilan sporty elegan dan cocok untuk pria maupun wanita.

    Didirikan pada 11 November 1918 oleh Georges Schaeren, Mido adalah salah satu merek jam tangan Swiss yang telah beroperasi lebih dari satu abad. Merek ini dikenal dengan berbagai seri unggulan seperti Ocean Star, Multifort, dan Commander. 

    Salah satu pencapaian penting Mido adalah peluncuran Mido Multifort pada tahun 1934, yang menjadi jam tangan otomatis anti-magnetik pertama di dunia. Inovasi ini menjadikan Multifort sebagai salah satu seri terlaris dari tahun 1930-an hingga 1950-an. 

    Selain itu, Mido juga dikenal dengan seri Ocean Star yang menawarkan ketahanan luar biasa di dalam air. Saat ini, Mido merupakan bagian dari Swatch Group dan terus menghadirkan koleksi terbaru yang dapat ditemukan di berbagai toko jam tangan terkemuka.

    Didirikan pada tahun 1839, Patek Philippe adalah simbol kemewahan dan keahlian tinggi dalam pembuatan jam tangan. Merek ini terkenal dengan desain klasik dan mekanisme rumit yang sering menjadi koleksi para bangsawan dan tokoh terkenal. 

    Beberapa model ikonik seperti Nautilus dan Calatrava terkenal dengan desainnya yang abadi serta kompleksitas teknisnya yang mengagumkan. Setiap jam tangan Patek Philippe dibuat dengan teknik pengerjaan tangan yang teliti, memastikan kualitas tinggi di setiap komponennya. 

    Merek ini juga dikenal dengan komplikasi jam tangan canggih, seperti perpetual calendar, minute repeater, dan tourbillon. Dengan koleksi terbatas dan harga yang tinggi, Patek Philippe menjadi simbol eksklusivitas dan prestise.

    Omega telah menjadi merek jam tangan yang erat kaitannya dengan eksplorasi luar angkasa dan olahraga. Jam tangan Omega Speedmaster, misalnya, menjadi bagian dari misi Apollo 11 yang mendarat di bulan pada 1969.

    Omega Seamaster sering dipilih oleh penyelam dan bahkan menjadi jam tangan resmi James Bond dalam berbagai film. Omega juga dikenal dengan teknologi Co-Axial Escapement yang meningkatkan ketepatan waktu dan mengurangi gesekan dalam mekanisme jam. 

    Omega juga memiliki koleksi Constellation dan De Ville yang menampilkan desain elegan dan klasik, cocok untuk penggunaan sehari-hari maupun acara formal. Dengan sejarah panjang dan inovasi teknologi, Omega terus menjadi pilihan utama bagi banyak profesional dan kolektor.

    Audemars Piguet terkenal dengan desain unik dan inovatifnya, seperti koleksi Royal Oak yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1972. Merek ini menawarkan kombinasi antara estetika dan kecanggihan mekanisme jam tangan. 

    Keunggulan Audemars Piguet terletak pada pengerjaan tangan yang detail serta penggunaan material berkualitas tinggi seperti emas dan titanium. Selain Royal Oak, Audemars Piguet juga memiliki koleksi Code 11.59 yang menghadirkan desain modern dengan fitur-fitur inovatif. 

    Merek ini dikenal dengan mekanisme jam tangan rumit seperti perpetual calendar dan minute repeater, yang menunjukkan keahlian tinggi dalam pembuatan jam mekanis.

    Merek jam tangan asal Swiss tidak hanya sekadar alat penunjuk waktu, tetapi juga karya seni yang mencerminkan kemewahan, inovasi, dan tradisi panjang dalam dunia horologi. Baik Anda seorang kolektor, pencinta jam tangan, atau sekadar mencari jam tangan berkualitas tinggi, merek-merek Swiss tetap menjadi pilihan utama dalam industri ini.

  • Belum Jadi Pelatih Timnas Indonesia ‘Borok’ Patrick Kluivert Sudah Terkuak, Taktiknya Diakui Buruk 

    Belum Jadi Pelatih Timnas Indonesia ‘Borok’ Patrick Kluivert Sudah Terkuak, Taktiknya Diakui Buruk 

    TRIBUNJAKARTA.COM – Nama Patrick Kluivert dirumorkan menjadi kandidat terkuat sebagai pelatih Timnas Indonesia menggantikan posisi Shin Tae-yong.

    Patrick Kluivert disebut terdepan mengisi kekosongan tersebut, terlebih sosoknya sudah bertemu langsung Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

    Kendati begitu, banyak perdebatan yang tak setuju Patrick Kluivert bergabung ke Timnas Indonesia.

    Jejak karier kepelatihan Patrick Kluivert dianggap suporter Indonesia kurang mumpuni.

    Bahkan, tak ada catatan yang cukup oke ketika Patrick Kluivert bertugas sebagai pelatih.

    Kini mulai terkuak juga rahasia kurang baik dari gaya kepimpinan Patrick Kluivert saat melatih.

    Akun media Curacao @curacaofootball1 memberikan testimoni terhadap gaya kepemimpinan Patrick Kluivert.

    Seperti diketahui, Patrick Kluivert  pernah menangani Curacao dalam dua kesempatan.

    Media asing ternama Marca menyebut Patrick Kluivert akan disusul gurunya di Belanda, yakni Louis van Gaal (LVG) menukangi Timnas Indonesia. Kini ada bantahan dari sosok terkenal di Belanda terkait masa depan LVG.

    Patrick Kluivert pernah menjadi pelatih Curacao pada tahun 2015–16 dan kemudian dipilih kembali menjadi pelatih Curacao pada tahun 2021.

    Dari dua kesempatan tersebut tak ada kabar menggembirakan dari karier kepelatihan Patrick Kluivert.

    Bahkan Curacao gagal dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan kemudian dihajar Bahrain 0-4 dalam laga persahabatan.

    Bersama Curacao, Patrick Kluivert hanya meraih satu kemenangan dari enam laga yang dijalani (1 menang, 2 imbang, 3 kalah).

    lihat foto
    Patrick Kluivert menjadi kandidat terdepan menjadi pelatih Timnas Indonesia.

    Di level menangani klub sepak bola, lagi-lagi Patrick Kluivert harus dipecat klub Liga Turki, Adana Demirspor pada Juli 2023.

    Pelatih asal Belanda ini dipecat Adana pada Desember 2023 setelah enam bulan bertugas.

    Menilik rekam jejak Patrick Kluivert sebagai pelatih, satu akun media Curacao @curacaofootball1 memberikan testimoni yang kurang baik atas kinerja dari sang pelatih.

    Berdasarkan laporan media tersebut, Patrick Kluivert memang pandai mencari pemain keturunan, namun payah dalam meracik taktik.

    “Dalam hal perekrutan, dia bagus. Para pemain yang bergabung dengan kami pada tahun 2015 hanya bergabung karena dia adalah manajernya,” tulis @curacaofootball1.

    “Namun, taktiknya buruk sekali. Selama pertandingan, para pemain kami tampak kebingungan, dan kami hanya bisa menang tipis melawan pulau-pulau yang bahkan tidak memiliki liga semi-profesional,” jelasnya.

    Tak hanya itu, media Curacao tersebut juga terheran dengan cara Kluivert saat memilih pemain di lapangan.

    Patrick Kluivert pernah menangani Curacao dalam dua kesempatan. (curacao-united.com/Twitter @Curacaofootbal1)

    Pasalnya, Kluivert mengganti posisi pemain Timnas Cucarao.

    Pergantian posisi memang sangat lumrah. Namun yang dilakukan Kluivert terlalu beresiko.

    Seperti pemain gelandang bertahan dibuatnya menjadi striker.

    “Kluivert menjadi pelatih Curacao pada tahun 2021 sebagai pelatih sementara, Kluivert menangani 6 pertandingan dan hanya menang 1 kali dan kalah 4 kali, dalam pertandingan WCQ ia memainkan salah satu gelandang kami sebagai pemain sayap dan gelandang bertahan kami sebagai penyerang dan kami kalah dan tersingkir,” tulis media Curacao tersebut.

    Dirangkum dari laman Transfermarkt, Patrick Kluivert mulai terjun di dunia kepelatihan pada Juli 2008 ketika menjadi pelatih penyerang AZ Alkmaar.

    Setelah satu setengah tahun, Kluivert direkrut Ange Postecoglou ke klub Australia Brisbane Roar sebagai asisten pelatih pada 2010.

    Kluivert kembali jadi pelatih striker di NEC Nijmegen kemudian melatih FC Twente U21. Dari 45 laga bersama Twente U21, Kluirt 25 kali menang dan 13 kali kalah.

    Di tangan Kluivert FC Twente U21 menempati peringkat pertama Beloften Eredivisie.

    Epic bersama Jong Twente mengantar Kluivert jadi asisten Louis van Gaal di timnas Belanda. Pada Maret 2015, Kluivert untuk kali pertama jadi pelatih tim senior di timnas Curacao.

    Akan tetapi Kluivert gagal dalam Kualifikasi Piala Dunia 2016 zona CONCACAF. 

    Gagal di Curacao, Kluivert lalu menjadi pelatih Ajax Amsterdam U19.

    Kariernya berlanjut jadi penasihat timnas Curacao dan direktur olahraga Paris Saint-Germain (PSG).

    Sosok Patrick Kluivert semasa aktif bermain hingga pensiun. (Kolase TribunJakarta)

    Pelatih 48 tahun ini kembali ke Curacao sebagai caretaker pada 2021. Namun lagi-lagi gagal dalam Kualifikasi Piala Dunia 20222, kemudian dihajar Bahrain 0-4 dalam laga persahabatan.

    Klub Liga Turki, Adana Demirspor jadi satu-satunya klub yang dilatih Kluivert pada Juli 2023.

    Tetapi pelatih asal Belanda ini dipecat Adana pada Desember 2023 setelah enam bulan bertugas.

    Total, Kluivert telah menjadi pelatih dalam 80 laga sepanjang kariernya.

    Hasilnya, dia mencatatkan 37 kemenangan, 18 imbang dan 25 menalan kekalahan.

    Adapun Shin Tae-yong bisa dibilang lebih pengalaman menjadi pelatih ketimbang Kluivert.

    Pasalnya, Shin Tae-yong tercatat sejauh ini pernah menjadi pelatih dalam 350 laga.

    Dari 350 laga itu Shin Tae-yong berhasil meraih 153 menang, 81 imbang dan 116 kalah.

    (Tribunnews.com/TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Jay Idzes Beri Perpisahan Menyentuh untuk Shin Tae-yong, Singgung Perjuangan dan Kerasnya Dunia

    Jay Idzes Beri Perpisahan Menyentuh untuk Shin Tae-yong, Singgung Perjuangan dan Kerasnya Dunia

    Jay Idzes Beri Perpisahan Menyentuh untuk Shin Tae-yong, Singgung Perjuangan dan Kerasnya Dunia

    TRIBUNJATENG.COM – Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, menyampaikan salam perpisahan kepada Shin Tae-yong, Senin (6/1/2025).

    Melalui unggahan Insta-Story, Jay menuliskan pesan menyentuh kepada mantan pelatihnya itu.

    Diketahui, PSSI baru saja memutus hubungan kerja Shin Tae-yong.

    Pidato Penuh Semangat Jay Idzes Menyatukan Suporter Timnas Indonesia: Kami Bermain untuk Kalian! (Instagram Timnas Indonesia)

    Setelah hampir lima tahun melatih Timnas Indonesia, kini kerjasama PSSI dan Shin Tae-yong kini resmi berakhir.

    Menanggapi kabar mengejutkan tersebut, Jay Idzes langsung memberikan salam perpisahan kepada STY.

    Jay sangat berterimakasih kepada Shin Tae-yong atas segala kenangan baik yang sudah diciptakan bersama.

    Pemain Venezia itu juga menyinggung setiap momen dan sejarah yang diciptakan selama bertarung bersama STY di lapangan.

    Lebih lanjut, Jay menilai PSSI memiliki pertimbangan terbaik untuk negara, meski harus mengakhiri kerjasama dengan Shin Tae-yong.

    Terakhir, Jay Idzes juga mengajak Shin Tae-yong untuk terus berjuang mengejar impian.

    “Coach, thank you for the memories that we made with Timnas. We wrote history together and I cherish every single moment that we had.”

    “Although it’s a hard world, I believe that the federation will always make decisions based on what’s considered best for the country.”

    “Let’s all stick together and fight for our dreams. Kita Garuda,” tulis Jay Idzes.

    Ini Alasan Erick Thohir Pecat Shin Tae-yong

    PSSI resmi memutus hubungan kerja Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia, Senin (6/1/2024).

    Melalui konferensi pers yang digelar, Ketua PSSI, Erick Thohir, menyampaikan secara langsung keputusan berat ini.

    Diketahui sebelumnya, kabar PHK Shin Tae-yong sudah bocok ke publik.

    BREAKING NEWS: Resmi Erick Tohir Pecat Shin Tae Yong, Siapa Sosok Penggantinya? (tribunnews.com)

    Di media sosial, para pecinta sepak bola Timnas Indonesia terbelah menjadi dua kubu, yang pro dan kontra terhadap pemecatan Shin Tae-yong.

    Namun kini PSSI sudah mantap menentukan keputusannya berdasarkan evaluasi yang dilakukan.

    “Pak Sumardji sudah bertemu Shin Tae-yong tadi pagi dan Shin Tae-yong sudah menerima surat menyuratnya,” ucap Erick Thohir di depan awak media.

    “Nanti tentu ada proses yang berikutnya mengenai hubungan kita yang sudah berakhir dan saya mengucapkan sekali lagi terima kasih,” imbuhnya.

    PSSI juga sudah memiliki calon pengganti Shin Tae-yong sebagai juru taktik.

    Mereka akan segera mengumumkannya dalam waktu dekat.

    “Kami sudah mendapatkan calonnya nanti nanti kita undang semua media pada tanggal 12,” kata Erick Thohir.

    Pergantian pelatih ini menurut PSSI adalah hal yang wajar dan diambil semata-mata demi target Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

    “Target utamanya Piala Dunia, dan keputusan ini bukan karena Timnas ini milik siapa-siapa, tapi milik Indonesia,” ujar Erick Thohir.

    Deretan Prestasi Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia

    Kedatangan Shin Tae-yong memang mengubah perwajahan sepak bola Indonesia.

    Shin Tae-yong tercatat menjadi pelatih skuad Garuda semenjak Desember 2019. 

    PSSI menunjuk pelatih Shin Tae-yong untuk menggantikan Simon McMenemny. 

    Shin datang kurang dari dua tahun setelah menukangi timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018. 

    Shin awalnya menukangi timnas Indonesia U20 yang tadinya disiapkan turun untuk Piala Dunia U20 2021. 

    Setelah itu, ia menangani timnas u23 dan juga timnas senior. 

    Laga pertama Shin menangani timnas U20 adalah pada laga persahabatan kontra Bulgaria pada September 2020 di tengah pandemi. 

    Beberapa pemain yang ketika itu sudah menjadi bagian skuadnya adalah Rizky Ridho dan Pratama Arhan, dua pilar yang sampai sekarang masih jadi bagian timnas senior. 

    Kemenangan pertama Shin di level apapun bagi timnas Garuda datang kala Tim U20 mengalahkan Qatar 2-1 masih dalam rangkaian laga persiapan jelang turnamen Piala Dunia U20. 

    Brylian Aldama dan Supriadi menjadi pencetak gol-gol Garuda Muda pada laga yang berlangsung pada 17 September 2020 tersebut. 

    Sementara, debut Shin di timnas senior adalah pertandingan persahabatan kontra Oman pada Mei 2021 yang berakhir dengan kekalahan 1-3. 

    Gol pertama Timnas senior di bawah asuhan STY datang dari upaya Evan Dimas pada laga tersebut. 

    Pertandingan kompetitif pertama Timnas senior di bawah Shin datang kala Garuda bermain imbang 2-2 lawan Thailand di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Juni 2021. 

    Kemenangan pertama Shin bersama Garuda adalah hasil 2-1 melawan Taiwan pada Oktober 2021 yang menjadi laga kualifikasi pertama Piala Asia 2022. 

    Ramai Rumakiek dan Evan Dimas menjadi pencetak gol Garuda hari itu. 

    Shin secara total menangani timnas Indonesia senior sebanyak 57 kali. 

    Ia juga tercatat menukangi timnas U23 sebanyak 21 kali, timnas U19 sebanyak 18 kali, dan timnas U20 sebanyak 14 kali. 

    Beberapa pencapaian Shin adalah berhasil membawa Timnas Indonesia lolos dari fase grup Piala Asia, untuk kali pertama sepanjang sejarah Garuda melenggang ke babak knockout turnamen. 

    STY juga membawa Timnas U23 lolos untuk kali pertama ke semifinal Piala Asia U23 di mana ia menyingkirkan negara asalnya, Korea Selatan. 

    Timnas U23 Indonesia bahkan hanya terpaut satu kemenangan dari tampil di Olimpiade Paris 2024. 

    Di bawah asuhannya, Garuda juga bermain untuk kali pertama di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

    Prestasi Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia: 

    Runners up Piala AFF 2020 

    Medali perunggu SEA Games 2021 

    Runners Up Piala AFF U23 2023 

    Babak 16 besar Piala Asia 2023 

    Fase grup Piala Asia U20 2023 

    Semifinalis Piala Asia U23 2024 

    Lolos ke Piala Asia 2027 

    Lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

    (*)

  • Ternyata PSSI Ingin Memecat Shin Tae-yong Sebelum Duel China Vs Indonesia, Ini Kata Erick Thohir

    Ternyata PSSI Ingin Memecat Shin Tae-yong Sebelum Duel China Vs Indonesia, Ini Kata Erick Thohir

    Ternyata PSSI Ingin Memecat Shin Tae-yong Sebelum Duel China Vs Indonesia, Ini Kata Erick Thohir

    TRIBUNJATENG.COM – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyebut hubungan PSSI dan Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sudah lama tidak harmonis, Senin (6/1/2025).

    Hal itu disampaikan Erick Thohir dalam konferensi pers yang digelar bersama awak media.

    Erick Thohir menyebut ketidakcocokan PSSI dengan Shin Tae-yong bermula sebelum laga China vs Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

    BREAKING NEWS: Resmi Erick Tohir Pecat Shin Tae Yong, Siapa Sosok Penggantinya? (tribunnews.com)

    Dalam laga tersebut, Timnas Indonesia menelan kekalahan tragis dengan skor 2-1.

    Padahal di atas kertas Timnas Indonesia memiliki kesempatan untuk memetik poin.

    Taktik dan pilihan susunan pemain oleh Shin Tae-yong pada laga tersebut juga banyak dikritik.

    Thom Haye dan Malik Risaldi yang bermain bagus melawan Bahrain dibangkucadangkan.

    Sandy Walsh yang on fire juga diganti oleh Shayne Pattynama yang tampil kurang optimal di bek kiri.

    Setelah laga lawan China, PSSI sebenarnya ingin memecat Shin Tae-yong.

    Namun karena alasan waktu yang terlalu mepet, PSSI menundanya hingga hari ini.

    “Bahkan sebelum pertandingan Indonesia lawan China cuma waktunya terlalu mepet waktu itu,”

    “Dan yang terbaik ya hari ini karena kita masih punya waktu dua bulan setengah untuk persiapan,” kata Erick Thohir.

    Kini PSSI sudah mantap menentukan keputusannya untuk memecat Shin Tae-yong berdasarkan evaluasi yang dilakukan.

    “Pak Sumardji sudah bertemu Shin Tae-yong tadi pagi dan Shin Tae-yong sudah menerima surat menyuratnya,” ucap Erick Thohir di depan awak media.

    “Nanti tentu ada proses yang berikutnya mengenai hubungan kita yang sudah berakhir dan saya mengucapkan sekali lagi terima kasih,” imbuhnya.

    PSSI juga sudah memiliki calon pengganti Shin Tae-yong sebagai juru taktik.

    Mereka akan segera mengumumkannya dalam waktu dekat.

    “Kami sudah mendapatkan calonnya nanti nanti kita undang semua media pada tanggal 12,” kata Erick Thohir.

    Pergantian pelatih ini menurut PSSI adalah hal yang wajar dan diambil semata-mata demi target Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

    “Target utamanya Piala Dunia, dan keputusan ini bukan karena Timnas ini milik siapa-siapa, tapi milik Indonesia,” ujar Erick Thohir.

    Deretan Prestasi Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia

    Kedatangan Shin Tae-yong memang mengubah perwajahan sepak bola Indonesia.

    Shin Tae-yong tercatat menjadi pelatih skuad Garuda semenjak Desember 2019. 

    PSSI menunjuk pelatih Shin Tae-yong untuk menggantikan Simon McMenemny. 

    Shin datang kurang dari dua tahun setelah menukangi timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018. 

    Shin awalnya menukangi timnas Indonesia U20 yang tadinya disiapkan turun untuk Piala Dunia U20 2021. 

    Setelah itu, ia menangani timnas u23 dan juga timnas senior. 

    Laga pertama Shin menangani timnas U20 adalah pada laga persahabatan kontra Bulgaria pada September 2020 di tengah pandemi. 

    Beberapa pemain yang ketika itu sudah menjadi bagian skuadnya adalah Rizky Ridho dan Pratama Arhan, dua pilar yang sampai sekarang masih jadi bagian timnas senior. 

    Kemenangan pertama Shin di level apapun bagi timnas Garuda datang kala Tim U20 mengalahkan Qatar 2-1 masih dalam rangkaian laga persiapan jelang turnamen Piala Dunia U20. 

    Brylian Aldama dan Supriadi menjadi pencetak gol-gol Garuda Muda pada laga yang berlangsung pada 17 September 2020 tersebut. 

    Sementara, debut Shin di timnas senior adalah pertandingan persahabatan kontra Oman pada Mei 2021 yang berakhir dengan kekalahan 1-3. 

    Gol pertama Timnas senior di bawah asuhan STY datang dari upaya Evan Dimas pada laga tersebut. 

    Pertandingan kompetitif pertama Timnas senior di bawah Shin datang kala Garuda bermain imbang 2-2 lawan Thailand di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Juni 2021. 

    Kemenangan pertama Shin bersama Garuda adalah hasil 2-1 melawan Taiwan pada Oktober 2021 yang menjadi laga kualifikasi pertama Piala Asia 2022. 

    Ramai Rumakiek dan Evan Dimas menjadi pencetak gol Garuda hari itu. 

    Shin secara total menangani timnas Indonesia senior sebanyak 57 kali. 

    Ia juga tercatat menukangi timnas U23 sebanyak 21 kali, timnas U19 sebanyak 18 kali, dan timnas U20 sebanyak 14 kali. 

    Beberapa pencapaian Shin adalah berhasil membawa Timnas Indonesia lolos dari fase grup Piala Asia, untuk kali pertama sepanjang sejarah Garuda melenggang ke babak knockout turnamen. 

    STY juga membawa Timnas U23 lolos untuk kali pertama ke semifinal Piala Asia U23 di mana ia menyingkirkan negara asalnya, Korea Selatan. 

    Timnas U23 Indonesia bahkan hanya terpaut satu kemenangan dari tampil di Olimpiade Paris 2024. 

    Di bawah asuhannya, Garuda juga bermain untuk kali pertama di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

    Prestasi Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia: 

    Runners up Piala AFF 2020 

    Medali perunggu SEA Games 2021 

    Runners Up Piala AFF U23 2023 

    Babak 16 besar Piala Asia 2023 

    Fase grup Piala Asia U20 2023 

    Semifinalis Piala Asia U23 2024 

    Lolos ke Piala Asia 2027 

    Lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

    (*)

  • Ini Alasan Erick Thohir Pecat Shin Tae-yong: Demi Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026

    Ini Alasan Erick Thohir Pecat Shin Tae-yong: Demi Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026

    Ini Alasan Erick Thohir Pecat Shin Tae-yong: Demi Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026

    TRIBUNJATENG.COM – PSSI resmi memutus hubungan kerja Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia, Senin (6/1/2024).

    Melalui konferensi pers yang digelar, Ketua PSSI, Erick Thohir, menyampaikan secara langsung keputusan berat ini.

    Diketahui sebelumnya, kabar PHK Shin Tae-yong sudah bocok ke publik.

    Grafis Shin Tae-yong Dipecat dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia? (Tribun Jateng / Bram Kusuma)

    Di media sosial, para pecinta sepak bola Timnas Indonesia terbelah menjadi dua kubu, yang pro dan kontra terhadap pemecatan Shin Tae-yong.

    Namun kini PSSI sudah mantap menentukan keputusannya berdasarkan evaluasi yang dilakukan.

    “Pak Sumardji sudah bertemu Shin Tae-yong tadi pagi dan Shin Tae-yong sudah menerima surat menyuratnya,” ucap Erick Thohir di depan awak media.

    “Nanti tentu ada proses yang berikutnya mengenai hubungan kita yang sudah berakhir dan saya mengucapkan sekali lagi terima kasih,” imbuhnya.

    PSSI juga sudah memiliki calon pengganti Shin Tae-yong sebagai juru taktik.

    Mereka akan segera mengumumkannya dalam waktu dekat.

    “Kami sudah mendapatkan calonnya nanti nanti kita undang semua media pada tanggal 12,” kata Erick Thohir.

    Pergantian pelatih ini menurut PSSI adalah hal yang wajar dan diambil semata-mata demi target Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

    “Target utamanya Piala Dunia, dan keputusan ini bukan karena Timnas ini milik siapa-siapa, tapi milik Indonesia,” ujar Erick Thohir.

    Deretan Prestasi Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia

    Kedatangan Shin Tae-yong memang mengubah perwajahan sepak bola Indonesia.

    Shin Tae-yong tercatat menjadi pelatih skuad Garuda semenjak Desember 2019. 

    PSSI menunjuk pelatih Shin Tae-yong untuk menggantikan Simon McMenemny. 

    Shin datang kurang dari dua tahun setelah menukangi timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018. 

    Shin awalnya menukangi timnas Indonesia U20 yang tadinya disiapkan turun untuk Piala Dunia U20 2021. 

    Setelah itu, ia menangani timnas u23 dan juga timnas senior. 

    Laga pertama Shin menangani timnas U20 adalah pada laga persahabatan kontra Bulgaria pada September 2020 di tengah pandemi. 

    Beberapa pemain yang ketika itu sudah menjadi bagian skuadnya adalah Rizky Ridho dan Pratama Arhan, dua pilar yang sampai sekarang masih jadi bagian timnas senior. 

    Kemenangan pertama Shin di level apapun bagi timnas Garuda datang kala Tim U20 mengalahkan Qatar 2-1 masih dalam rangkaian laga persiapan jelang turnamen Piala Dunia U20. 

    Brylian Aldama dan Supriadi menjadi pencetak gol-gol Garuda Muda pada laga yang berlangsung pada 17 September 2020 tersebut. 

    Sementara, debut Shin di timnas senior adalah pertandingan persahabatan kontra Oman pada Mei 2021 yang berakhir dengan kekalahan 1-3. 

    Gol pertama Timnas senior di bawah asuhan STY datang dari upaya Evan Dimas pada laga tersebut. 

    Pertandingan kompetitif pertama Timnas senior di bawah Shin datang kala Garuda bermain imbang 2-2 lawan Thailand di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Juni 2021. 

    Kemenangan pertama Shin bersama Garuda adalah hasil 2-1 melawan Taiwan pada Oktober 2021 yang menjadi laga kualifikasi pertama Piala Asia 2022. 

    Ramai Rumakiek dan Evan Dimas menjadi pencetak gol Garuda hari itu. 

    Shin secara total menangani timnas Indonesia senior sebanyak 57 kali. 

    Ia juga tercatat menukangi timnas U23 sebanyak 21 kali, timnas U19 sebanyak 18 kali, dan timnas U20 sebanyak 14 kali. 

    Beberapa pencapaian Shin adalah berhasil membawa Timnas Indonesia lolos dari fase grup Piala Asia, untuk kali pertama sepanjang sejarah Garuda melenggang ke babak knockout turnamen. 

    STY juga membawa Timnas U23 lolos untuk kali pertama ke semifinal Piala Asia U23 di mana ia menyingkirkan negara asalnya, Korea Selatan. 

    Timnas U23 Indonesia bahkan hanya terpaut satu kemenangan dari tampil di Olimpiade Paris 2024. 

    Di bawah asuhannya, Garuda juga bermain untuk kali pertama di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

    Prestasi Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia: 

    Runners up Piala AFF 2020 

    Medali perunggu SEA Games 2021 

    Runners Up Piala AFF U23 2023 

    Babak 16 besar Piala Asia 2023 

    Fase grup Piala Asia U20 2023 

    Semifinalis Piala Asia U23 2024 

    Lolos ke Piala Asia 2027 

    Lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

    (*)

  • Penggunaan Aplikasi Medsos hingga Gaming bakal Melonjak saat Libur Natal dan Tahun Baru – Page 3

    Penggunaan Aplikasi Medsos hingga Gaming bakal Melonjak saat Libur Natal dan Tahun Baru – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Penggunaan aplikasi media sosial hingga game diprediksi meningkat tajam saat momen libur Natal dan Tahun Baru 2026.

    Indosat Ooredoo Hutchison memprediksi, bakal terjadi lonjakan trafik data sekitar 17 persen dibandingkan trafik rata-rata harian. Hal ini dipicu penggunaan aplikasi media sosial, aplikasi chatting, streaming, sampai ke game mobile.

    Deretan aplikasi yang diperkirakan akan menyumbang lonjakan trafik internet meliputi WhatsApp, TikTok, Instagram, Facebook, dan YouTube. Aplikasi game popular seperti Mobile Legends, Roblox, hingga PUBG.

    Untuk itulah, Indosat berupaya mengoptimalkan jaringan di lebih dari 15.731 lokasi prioritas dan meningkatkan kapasitas di 415 titik strategis. Titik tersebut meliputi tempat ibadah, bandara, stasiun kereta api, hingga tempat wisata.

    Presiden Direktur and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan, Indosat memiliki fokus untuk memastikan pelanggan bisa menikmati layanan terbaik kapan saja dan di mana saja.

    “Untuk menyambut Natal dan Tahun Baru, kami berkomitmen menghadirkan pengalaman digital terbaik dengan berbagai persiapan konektivitas agar pelanggan bisa berkomunikasi dan menikmati liburan yang nyaman,” katanya.

    Kurang dari 2 pekan, Piala Dunia 2022 Qatar akan dihelat. Salah satu penyedia layanan telepon seluler, Indosat Ooredoo Hutchison, siap memanjakan Anda dengan memberikan pengalaman menyaksikan sepakbola kelas dunia di Vidio dalam genggaman dan bebas d…

  • Statistik Timnas Vietnam Saat Bertanding Menggunakan VAR, 14 Laga Mendapat 7 Kali Hukuman Penalti

    Statistik Timnas Vietnam Saat Bertanding Menggunakan VAR, 14 Laga Mendapat 7 Kali Hukuman Penalti

    Statistik Timnas Vietnam Saat Bertanding Menggunakan VAR, 14 Laga Mendapat 7 Kali Hukuman Penalti

    TRIBUNJATENG.COM – Timnas Vietnam memiliki statistik yang buruk saat bertandingan dalam pengawasan Video Assistant Referee (VAR).

    Hal ini membuat media Vietnam khawatir mengenai performa The Golden Star Warriors di ASEAN Cup 2024.

    Sebagaimana diketahui, ASEAN Cup 2024 akan menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR).

    Suka cita pemain timnas Vietnam merayakan gol ke gawang timnas Filipina pada semifinal pertama Piala AFF 2018 di Stadion Panaad, Bacolod City, 2 Desember 2018. (twitter.com/affsuzukicup)

    ASEAN Cup 2024 yang bakal berlangsung ini akan menerapkan VAR untuk pertama kalinya.

    AFF sebenarnya telah mengumumkan bakal memakai VAR sejak Juli lalu.

    Dengan pengumuman ini, AFF menekankan bakal menerapkan VAR di setiap pertandingan yang bergulir pada ASEAN Cup 2024.

    Kepastian ini ternyata langsung mendapatkan sorotan dari Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF).

    Mereka bahkan dikabarkan bakal melakukan penyuluhan terkait VAR terhadap para pemain tim nasional mereka.

    Langkah ini diharapkan para pemain bisa berperilaku lebih baik dan tidak brutal lagi agar tidak merugikan tim.

    Media Vietnam menyoroti pengumuman penting ini karena dengan hadirnya teknologi VAR di setiap pertandingan ASEAN Cup 2024 bisa saja malah tak menguntungkan buat mereka.

    Menurut The Thao 247, pengunaan VAR ini sebenarnya membuat Timnas Vietnam lebih sering merasakan kerugian dibandingkan keuntungan.

    Alih-alih mendapatkan keuntungan dari adanya VAR, justu pemain Vietnam lebih sering mendapat hukuman.

    “AFF secara bertahap menerapkan VAR di turnamen lain, dimulai dari U-19 pada 17 hingga 29 Juli 2024, disusul Kejuaraan Antarklub Asia Tenggara pada 21 Agustus 2024 hingga 21 Mei 2025, dan ASEAN Cup setelahnya yang dimulai tanggal 8 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025,” tulis The Thao 247, Sabtu (23/11/2024).

    “VAR seringkali membawa lebih banyak kerugian dibandingkan keuntungan bagi tim Vietnam.”

    Statistik Vietnam Saat Pertandingan Menggunakan VAR

    Menurutnya, AFF memiliki catatan statistik soal performa Timnas Vietnam saat tampil dalam ajang resmi yang menerapkan VAR.

    Dari 14 pertandingan yang telah dilakoni, sebanyak 7 kali Timnas Vietnam mendapatkan pelanggaran yang berujung penalti.

    Tentu hal ini karena pemain Vietnam melakukan pelanggaran sehingga berujung hukuman penalti.

    Situasi ini membuat media Vietnam khawatir karena penerapan VAR di Piala AFF 2024 bisa saja menjadi kerugian.

    “Southeast Asian Football Forum Asean Football memiliki statistik performa Timnas Vietnam di turnamen resmi yang menerapkan teknologi VAR,” tulis The Thao 247.

    “Total The Golden Star Warriors menjalani 14 laga resmi FIFA dan AFC yang menerapkan VAR, antara lain final Piala Asia 2019 (1 laga perempat final), babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 (10 laga), dan babak Kualifikasi Asia 2024.”

    “Dalam 14 pertandingan yang disebutkan di atas, tim Vietnam kalah 12 kali, seri 1 kali, dan hanya menang sekali.”

    “Dalam 12 kekalahan, ada 7 kali Vietnam dihukum penalti, rata-rata setiap 2 pertandingan tim menderita penalti. Ini adalah statistik yang cukup mengkhawatirkan.”

    Media Vietnam mengakui situasi ini mengkhawatirkan karena dari catatan tersebut rata-rata dalam setiap dua pertandingan mereka menerima hukuman penalti.

    Sepertinya situasi ini juga disadari oleh VFF sehingga para pemain tim nasional mereka nantinya diharapan tak brutal lagi.

    Oleh karena itu, mereka telah mengusulkan agar semua pemain bisa memahami peraturan VAR.

    Harapannya, Vietnam tak akan mendapatkan kerugian nantinya.

    “Namun, penerapan VAR secara luas di V-League saat ini turut membantu mengatasi situasi tersebut,” tulis The Thao 247.

    “Selain itu, VFF telah mengusulkan rencana untuk menginstruksikan pemain agar lebih memahami peraturan saat bermain dengan VAR sehingga mengharapkan perubahan yang lebih positif.”

    (*)

  • ASEAN Cup 2024 Menggunakan VAR, Timnas Indonesia Tak Perlu Khawatir Vietnam Bakal Main Kasar

    ASEAN Cup 2024 Menggunakan VAR, Timnas Indonesia Tak Perlu Khawatir Vietnam Bakal Main Kasar

    ASEAN Cup 2024 Menggunakan VAR, Timnas Indonesia Tak Perlu Khawatir Vietnam Bakal Main Kasar

    TRIBUNJATENG.COM – Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) telah menetapkan bakal menerapkan Video Assistant Referee (VAR) pada ajang ASEAN Cup 2024.

    Hal ini membuat media Vietnam panik karena kelakuan pemainnya sendiri.

    ASEAN Cup 2024 atau yang dulu dikenal dengan nama Piala AFF bakal berlangsung pada 8 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.

    Suka cita pemain timnas Vietnam merayakan gol ke gawang timnas Filipina pada semifinal pertama Piala AFF 2018 di Stadion Panaad, Bacolod City, 2 Desember 2018. (twitter.com/affsuzukicup)

    Jelang ajang ini, Timnas Vietnam sudah memulai persiapan untuk bersaing di turnamen.

    Dalam ajang dua tahunan ini, Vietnam dipastikan bergabung dalam Grup B bersama Timnas Indonesia, Myanmar, Laos, dan Filipina.

    Media Vietnam, The Thao 247, mengabarkan bahwa The Golden Star Warriors telah menerima pengumuman penting dari Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF).

    Piala AFF 2024 yang bakal berlangsung ini akan menerapkan VAR untuk pertama kalinya.

    AFF sebenarnya telah mengumumkan bakal memakai VAR sejak Juli lalu.

    Dengan pengumuman ini, AFF menekankan bakal menerapkan VAR di setiap pertandingan yang bergulir pada ASEAN Cup 2024.

    Kepastian ini ternyata langsung mendapatkan sorotan dari Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF).

    Mereka bahkan dikabarkan bakal melakukan penyuluhan terkait VAR terhadap para pemain tim nasional mereka.

    Langkah ini diharapkan para pemain bisa berperilaku lebih baik dan tidak brutal lagi agar tidak merugikan tim.

    Media Vietnam menyoroti pengumuman penting ini karena dengan hadirnya teknologi VAR di setiap pertandingan ASEAN Cup 2024 bisa saja malah tak menguntungkan buat mereka.

    Menurut The Thao 247, pengunaan VAR ini sebenarnya membuat Timnas Vietnam lebih sering merasakan kerugian dibandingkan keuntungan.

    Alih-alih mendapatkan keuntungan dari adanya VAR, justu pemain Vietnam lebih sering mendapat hukuman.

    “AFF secara bertahap menerapkan VAR di turnamen lain, dimulai dari U-19 pada 17 hingga 29 Juli 2024, disusul Kejuaraan Antarklub Asia Tenggara pada 21 Agustus 2024 hingga 21 Mei 2025, dan ASEAN Cup setelahnya yang dimulai tanggal 8 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025,” tulis The Thao 247, Sabtu (23/11/2024).

    “VAR seringkali membawa lebih banyak kerugian dibandingkan keuntungan bagi tim Vietnam.”

    Menurutnya, AFF memiliki catatan statistik soal performa Timnas Vietnam saat tampil dalam ajang resmi yang menerapkan VAR.

    Dari 14 pertandingan yang telah dilakoni, sebanyak 7 kali Timnas Vietnam mendapatkan pelanggaran yang berujung penalti.

    Tentu hal ini karena pemain Vietnam melakukan pelanggaran sehingga berujung hukuman penalti.

    Situasi ini membuat media Vietnam khawatir karena penerapan VAR di Piala AFF 2024 bisa saja menjadi kerugian.

    “Southeast Asian Football Forum Asean Football memiliki statistik performa Timnas Vietnam di turnamen resmi yang menerapkan teknologi VAR,” tulis The Thao 247.

    “Total The Golden Star Warriors menjalani 14 laga resmi FIFA dan AFC yang menerapkan VAR, antara lain final Piala Asia 2019 (1 laga perempat final), babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 (10 laga), dan babak Kualifikasi Asia 2024.”

    “Dalam 14 pertandingan yang disebutkan di atas, tim Vietnam kalah 12 kali, seri 1 kali, dan hanya menang sekali.”

    “Dalam 12 kekalahan, ada 7 kali Vietnam dihukum penalti, rata-rata setiap 2 pertandingan tim menderita penalti. Ini adalah statistik yang cukup mengkhawatirkan.”

    Media Vietnam mengakui situasi ini mengkhawatirkan karena dari catatan tersebut rata-rata dalam setiap dua pertandingan mereka menerima hukuman penalti.

    Sepertinya situasi ini juga disadari oleh VFF sehingga para pemain tim nasional mereka nantinya diharapan tak brutal lagi.

    Oleh karena itu, mereka telah mengusulkan agar semua pemain bisa memahami peraturan VAR.

    Harapannya, Vietnam tak akan mendapatkan kerugian nantinya.

    “Namun, penerapan VAR secara luas di V-League saat ini turut membantu mengatasi situasi tersebut,” tulis The Thao 247.

    “Selain itu, VFF telah mengusulkan rencana untuk menginstruksikan pemain agar lebih memahami peraturan saat bermain dengan VAR sehingga mengharapkan perubahan yang lebih positif.”

    (*)