Event: Perang Dunia II

  • Mengenal Jam Kiamat yang Sebentar Lagi Umumkan ‘Kiamat 2025’

    Mengenal Jam Kiamat yang Sebentar Lagi Umumkan ‘Kiamat 2025’

    Jakarta

    Doomsday Clock atau Jam Kiamat diatur ulang setiap awal tahun. Ilmuwan yang tergabung dalam Bulletin of the Atomic Scientists (BAS) akan memberikan ‘ramalan’ mengenai nasib Bumi.

    Penyetelan ulang biasanya dilakukan pada Januari, dan akan disiarkan langsung di situs BAS, atau di halaman Facebook dan YouTube mereka. Mereka akan mengumumkan apakah waktu pada Jam Kiamat yang ikonik itu berubah atau tidak.

    Apa Itu Jam Kiamat

    Jam Kiamat adalah jam simbolis yang mewakili kemungkinan risiko bencana global buatan manusia. Simbol ini dikelola sejak tahun 1947 oleh para ilmuwan anggota BAS di University of Chicago, Amerika Serikat (AS).

    Sedangkan BAS adalah sebuah organisasi yang terdiri dari para ahli dan ilmuwan yang bertugas menilai kemajuan ilmu pengetahuan dan risikonya pada manusia.

    BAS didirikan sekelompok ilmuwan ahli atom yang bekerja pada uji coba bom nuklir Manhattan Project. Nama itu diambil dari kode untuk pengembangan bom atom pada masa Perang Dunia II.

    Awalnya, Jam Kiamat dibuat untuk melakukan pengukuran risiko ancaman nuklir. Waktu pada jam telah berubah sesuai dengan seberapa dekat para ilmuwan meyakini umat manusia akan mengalami kehancuran total.

    BAS menyebut bahwa jam tersebut tidak dirancang untuk mengukur ancaman konkret soal kehancuran Bumi. Namun, keberadaannya bisa dijadikan pemicu percakapan tentang topik ilmiah yang rumit seperti perubahan iklim.

    Cara Membaca Jam Kiamat

    Semakin dekat jarum jam menuju ke angka 12.00 waktu tengah malam, artinya semakin dekat manusia menuju kehancuran Bumi, menurut perhitungan para ilmuwan.

    Tentu bukan artinya ini waktu sungguhan menuju kiamat, melainkan jam ini adalah simbol dari potensi kehancuran Bumi karena banyaknya kerusakan.

    Dikutip dari BBC, Senin (27/1/2025) jam ini tidak ditujukan untuk memberi tahu kita seberapa besar risiko yang dihadapi umat manusia, tetapi seberapa baik kita merespons risiko itu.

    Pertama kali diatur pada 1947, jam ini dinyatakan 7 menit menuju tengah malam. Namun, semakin bertambahnya kerusakan Bumi akibat banyak hal mulai dari bahaya nuklir, disinformasi, hingga perubahan iklim, jarum semakin mendekat menuju waktu tengah malam.

    Sepanjang catatan yang ada, jarak paling lama Jam Kiamat adalah 17 menit menuju tengah malam saat diatur ulang pada 1991.

    Hal itu terjadi saat Presiden Amerika Serikat (AS) George Bush dan presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev mengumumkan pengurangan persenjataan nuklir di masing-masing negara.

    Perang, uji coba nuklir, perubahan iklim, hingga dampak pandemi adalah beberapa hal yang menjadi pertimbangan ilmuwan. Masalah-masalah ini tidak tercipta oleh krisis global individual, namun bersifat sistemik, dan inilah yang coba diukur oleh Jam Kiamat. Dari sana, ilmuwan kemudian akan menentukan berapa menit atau bahkan detik Jam Kiamat menuju waktu tengah malam.

    Jam Kiamat 2025

    Jam Kiamat 2025 akan diumumkan ilmuwan pada Selasa, 28 Januari pukul 10.00 (EST), 15.00 (GMT), dan 16.00 (CET). Pengumuman tersebut dapat disaksikan secara online melalui siaran langsung di kanal YouTube @BulletinAtomic.

    [Gambas:Youtube]

    “Untuk 2025, Bulletin’s Science and Security Board (SASB) akan mempertimbangkan berbagai ancaman global dalam pengaturan Jam Kiamat, termasuk proliferasi senjata nuklir, teknologi disruptif seperti kecerdasan buatan, perang Rusia-Ukraina, perang Israel-Hamas, konflik Israel-Hizbullah, ancaman biologis, dan krisis iklim yang berkelanjutan,” demikian pernyataan BAS.

    (rns/rns)

  • Prajurit Perang Dunia II Dikubur Tanpa Otak, Jadi Bahan Penelitian Jerman

    Prajurit Perang Dunia II Dikubur Tanpa Otak, Jadi Bahan Penelitian Jerman

    Berlin

    Prajurit Skotlandia, Donnie MacRae, meninggal sebagai tawanan perang Jerman selama Perang Dunia Kedua. Tapi baru 80 tahun kemudian keluarganya tahu bahwa dia dikubur tanpa otak.

    Donnie meninggal di rumah sakit tawanan perang pada 1941 dan karena dia menderita kondisi neurologis yang langka, otopsi dilakukan.

    Selama otopsi, otak, dan sebagian sumsum tulang belakangnya diambil lantas dikirim ke Institut Kaiser di Munich untuk digunakan sebagai penelitian.

    Jenazahnya dikubur oleh pemerintah Jerman dan selanjutnya dikubur kembali oleh pihak sekutu di pemakaman Commonwealth War Graves di Berlin, tapi tidak seorang pun tahu bahwa otaknya telah diambil.

    Secara keseluruhan, sekitar 160 potongan kecil otak dan sumsum tulang belakang Donnie disimpan di pusat arsip penelitian Munich yang kemudian berganti nama menjadi Institut Max Planck untuk Psikiatri sejak saat itu.

    Sebuah dokumenter BBC Radio 4 berjudul Shadow of War: A Tainted Anatomy membahas mengapa hal ini terjadi dan tentang pekerjaan menyatukan kembali jenazah sang prajurit di kuburannya.

    Penyuka musik dan penjahit berbakat

    Donnie MacRae tumbuh sebagai penutur bahasa Gaelik di Gairloch yang terletak di pantai barat Skotlandia.

    Ia berencana menggunakan kain wol yang ditenun dengan tangan dari desa asalnya untuk mendirikan bisnis menjahit di Blair Atholl, Perthshire, tempat saudaranya tinggal dan bekerja sebagai sopir di sebuah hotel setempat.

    Namun pada 1939, ketika negara itu berada di ambang perang, Donnie bergabung dengan Tentara Teritorial dan dipanggil agar ikut berperang.

    Dia adalah prajurit Seaforth Highlanders dan ditangkap sebagai tawanan perang saat bertempur di St Valery, Prancis, pada Juni 1940.

    Pada tahun berikutnya, Donnie meninggal di usia 33 tahun di rumah sakit kamp tawanan perang.

    Donnie MacRae meninggal sebagai tawanan perang dan dimakamkan di Berlin (Libby MacRae)

    Meskipun keluarga MacRae mengetahui penangkapan dan kematian Donnie, mereka tidak pernah diberi tahu tentang otopsi atau soal pengambilan sampel dari otaknya.

    Baru pada 2020, ketika Profesor Paul Weindling dari Universitas Oxford Brookes menghubungi, keponakan Donnie yakni Libby MacRae tahu apa yang terjadi setelah kematian sang paman.

    Weindling merupakan bagian dari kelompok peneliti internasional yang meneliti catatan dari ribuan otak yang disimpan di Max Planck Society di Jerman.

    Tujuan dari proyek ini adalah untuk mengidentifikasi semua korban dan mengenang mereka dengan sebaik-baiknya.

    “Salah satu kelompok yang terabaikan tentu saja tawanan perang yang otaknya diambil untuk penelitian neuropatologis oleh Jerman dan disimpan selama bertahun-tahun,” kata Weindling.

    Jerman ingin menjadi yang terdepan dalam penelitian medis dan alasan mengapa otak Donnie berakhir di institut di Munich, diketahui dari bagaimana ia mati.

    Ketika dia ditangkap, Donnie terluka oleh peluru senapan di lutut dan punggung kiri. Meskipun lukanya sembuh, ia dirawat kembali di rumah sakit. Hanya saja kondisinya terus memburuk dalam beberapa bulan berikutnya.

    Kondisi langka

    Mulanya penglihatan Donnie kabur, ujung jarinya kesemutan dan kesulitan berbicara.

    Kondisi ini dengan cepat menyebabkan kelumpuhan di kedua lengan dan ketidakmampuan berbicara.

    Beberapa hari sebelum kematiannya, dia tidak bisa bergerak.

    Donnie meninggal pada 6 Maret 1941 karena kondisi langka yang disebut Kelumpuhan Landryatau di Inggris dikenal sebagai sindrom Guillain-Barre situasi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sistem saraf.

    Donnie MacRae dimakamkan kembali di pemakaman Commonwealth War Graves di Berlin (Paul Weindling)

    Kondisi ini biasanya tidak fatal dan sebagai akibatnya dilakukan otopsi, termasuk pembedahan otak.

    Sabine Hildebrandt, dosen di Harvard Medical School yang sangat tertarik dengan etika pada masa itu berkata kepada BBC, “fakta yang sangat mengerikan” bahwa pengangkatan jaringan setelah kematian bukanlah hal yang lazim.

    “Saya tidak mengatakan bahwa perbuatan itu benar secara etika, tapi tindakan tersebut merupakan bagian dari proses rutin kerja ilmiah pada saat itu,” ujar Hildebrandt.

    Potongan otak dan sumsum tulang belakang Donnie dimasukkan dalam larutan dan diletakkan pada wadah mikroskop kaca untuk digunakan sebagai penelitian tentang kondisinya.

    Libby yang merupakan keponakan Donnie, berkata: “Sulit untuk mengatakan seperti apa rasanya.”

    “Menurut saya, sungguh mengerikan membayangkan hal itu.”

    Baca juga:

    Selain Donnie, Weindling dan timnya menemukan catatan empat tawanan perang Inggris yang otaknya diambil dan ditahan untuk tujuan penelitian selama tahun 1941.

    Mereka adalah Patrick O’Connell, Donald McPhail, Joseph Elston, dan William Lancaster.

    Sampai saat ini, tidak ada keluarga dari para tawanan itu tahu apa yang terjadi pada kerabat mereka.

    Otak dari empat tawanan itu termasuk di antara sekitar 2.000 otak yang diambil untuk penelitian oleh lembaga-lembaga terkemuka di Berlin dan Munich selama Perang Dunia Kedua yang di antaranya ada otak anak-anak yang terbunuh selama Holocaust.

    Ribuan korban tersebut juga termasuk orang Yahudi dan Katolik Polandia. Mereka disebut memiliki penyakit mental, tahanan politik, pejuang perlawanan Belgia, dan prajurit Prancis serta Polandia.

    Lembaga-lembaga Jerman lainnya juga diketahui telah mengambil bagian-bagian tubuh mereka untuk penelitian.

    Hildebrand mengatakan hasil penelitian dari lembaga-lembaga Jerman itu sangat banyak dan para peneliti di seluruh dunia merasa “iri” dengan banyaknya karya yang dihasilkan negara tersebut.

    Setelah perang, pihak sekutu menyelidiki kejahatan yang dilakukan Nazi dan Pengadilan Nuremberg memutuskan hampir 200 orang dihukum karena kejahatan perang.

    Tapi, lembaga penelitian Kaiser Wilhelm dan para ahli anatomi yang terlibat diizinkan untuk melanjutkan pekerjaan mereka.

    Hal ini sebagian disebabkan oleh fakta bahwa meskipun sekarang dianggap sangat tidak etis untuk menyimpan jaringan manusia tanpa persetujuan, pada saat itu hal tersebut merupakan norma.

    Baca juga:

    Namun muncul pertanyaan mengapa selama ini tidak ada yang dilakukan terhadap materi yang disimpan di arsip Jerman.

    Pada akhir 1980-an ada desakan dari pemerintah Jerman untuk membuang semua spesimen yang “bersumber” dari Perang Dunia Kedua, khususnya semua sampel dari kelompok yang dianiaya.

    Bahkan akan ada penguburan massal ratusan ribu sampel jaringan “slide mikroskop” di Munich dengan tenggat waktu yang singkat hanya beberapa bulan saja.

    Prof Heinz Wssle, yang saat itu menjabat sebagai kepala departemen neurologi di Max Planck Institute for Brain Research di Berlin, berkata ada tekanan untuk bertindak sangat cepat.

    “Kami tidak bisa mengetahui secara cepat bagian mana yang berasal dari korban dan mana yang hanya bahan neuropatologi biasa, oleh karena itu keputusan kami adalah mengubur semua bagian dari tahun 1933 hingga 1945.”

    Tidak ada yang tahu otak Donnie MacRae telah diangkat (Libby MacRae)

    Tetapi, lembaga Munich memilih kebijakan yang berbeda.

    Lembaga ini hanya mengubur mereka yang diduga memiliki hubungan dengan apa yang disebut program eutanasia, yang merujuk pada pembunuhan sistematis terhadap mereka yang dianggap “tidak layak hidup” oleh Nazi karena dugaan penyakit atau cacat genetik.

    Banyak sampel jaringan “slide mikroskop” dianggap memiliki kepentingan ilmiah, tetap disimpan.

    Sampel Donnie MacRae pun disimpan untuk tujuan penelitian hingga 2015, ketika kemudian dimasukkan ke dalam koleksi arsip.

    Sekarang lebih dari 80 tahun setelah kematiannya, pekerjaan untuk menyatukan kembali bagian tubuh Donnie dengan sisa jenazahnya sedang dilakukan di Berlin.

    Prasasti makam Gaelik

    Prof Weindling dan rekan-rekannya telah menghubungkan sampel mikroskop dengan catatan pasien dan menghubungi keluarga terdekat.

    Komisi Makam Perang Persemakmuran baru-baru ini setuju untuk menerima sampel otak dan sumsum tulang belakang Donnie dari Institut Max Planck serta menyatukannya kembali dengan jenazah yang telah dikubur di pemakaman mereka di Berlin.

    “Kami berharap ini berarti kami berada dalam posisi untuk menguburkan kembali jenazah pada akhir tahun ini,” kata mereka.

    Libby berharap melihat sebuah prasasti di makam Donnie MacRae (Paul Weindling)

    Libby, keponakan Donnie, juga berharap situasi yang menyakitkan ini terselesaikan.

    “Saya sangat senang mendengar bahwa Komisi Makam Perang Persemakmuran akhirnya akan menguburkan spesimen tersebut dan semua bagian tubuh Donnie akan bersama di tempat yang damai,” katanya.

    Keinginannya adalah melihat prasasti Gaelik baru di makam Donnie di Berlin “Faodaidh an saoghal tighinn gu crch ach mairidh gaol is cel gu brth”.

    Artinya: “Dunia mungkin kiamat, tapi cinta dan musik akan bertahan selamanya.”

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • OPINI: AI Bukan Segala-galanya

    OPINI: AI Bukan Segala-galanya

    Bisnis.com, JAKARTA – Banyak yang beranggapan bahwa kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) merupakan segala-galanya, dapat berbuat apapun.

    AI akan segera mengganti peran manusia, dalam berbagai aspek kehidupan. Bahkan ada sementara ahli yang beranggapan AI sangat menakutkan.

    Sesungguhnya AI adalah buatan manusia sebagai alat untuk membantu manusia mencapai tujuan atau kepentingan manusia, seperti peningkatan produktivitas dan efisiensi.

    Manusia tetap menjadi pemegang kunci atas kinerja dan keunggulan AI yang akan terus berkembang lebih lanjut di masa mendatang.

    Tampaknya melihat peran AI, membuat bulu roma berdiri, karena mendengarnya ngeri bisa menggantikan segalanya. Padahal AI adalah buatan manusia. AI adalah tool atau alat bantu manusia untuk kepentingan manusia, bahkan kepentingan masyarakat seperti kemakmuran dan kesejahteraan manusia.

    AI sebatas kemampuannya sesuai dengan perintah manusia pembuatnya. Sama seperti penemuan mesin uap, listrik, teknologi nuklir, telepon dalan lain-lain, semua bisa dikendalikan manusia.

    HUKUM PARADOKS MORAVEC

    Satu petunjuk yang diidentifikasi oleh Brynjolfsson dan McAfee (2012, 2014) adalah Moravec’s Paradox atau Paradoks Moravec.  Pendekatan ini menyatakan bahwa sulit mengajarkan masalah yang kompleks kepada manusia, tetapi mudah mengajarkannya kepada AI. Hal ini mungkin memberikan wawasan baru di masyarakat.

    Meskipun hal itu merupakan topik penelitian daripada temuan Moravec dan dikemas dengan baik oleh Pinker (1995): “Pelajaran utama dari 35 tahun penelitian AI adalah bahwa masalah yang sulit itu mudah dan masalah yang mudah itu sulit bagi AI.”

    Bahwa AI punya keterbatasan, misalnya tidak dapat mengerjakan yang mudah, dan justru ini yang membuka celah bagi peningkatan aktivitas manusia, dalam tugas-tugas indra, indrawi, dan empati: dalam bentuk  merawat, merancang, mencipta, membuat, dan berimprovisasi, yang merupakan indikasi dari suatu pergerakan dalam masyarakat sehari hari.

    Namun, seperti yang dicatat oleh Brynjolfsson dan McAfee (2012,2014), kemampuan AI terus berkembang dan “membuat terobosan”  menuju ke Moravec’s Paradox.

    AI DAN MANUSIA SALING MEMBUTUHKAN

    Sejak manusia ada di dunia, kelemahan selalu ada sehingga manusia terus berpikir untuk menutupi kelemahannya. Manusia menemukan roda pada 3000 tahun SM, menemukan mesin uap pada abad ke-18 (dalam revolusi industri pertama), selanjutnya listrik, komputer, dan saat ini AI (revolusi industri keempat).

    Kemudian, menurut Frishammar dkk. (2019) dalam studinya, menemukan bahwa manusia umumnya menyadari mempunyai banyak kelemahan. Namun, ada faktor yang menarik yang ditemukan pada penelitian tersebut, bahwa justru kesadaran atas kelemahannya tersebut, manusia membuat sistem atau manajemen inovasi, sehingga dapat menemukan atau bahkan terobosan yang spektakuler.

    Umpamanya, Wilbur dan Orville pada 1903 mencipta pesawat terbang, lalu diperbaiki oleh generasi berikutnya, sehingga menjadi alat transportasi sangat andal dan dipakai oleh negara dimanapun di dunia.

    Demikian juga Leonardo da Vinci (1952—1519), menurut Frishammar dkk. (2019), mencipta kapal selam, kemudian menjadi sangat terkenal pada Perang Dunia I dan Perang Dunia II.

    ARTIFICIAL INTELLIGENCE MEMBANTU SELESAIKAN MASALAH MANUSIA

    Semua penemuan manusia seperti tersebut di atas adalah untuk membantu peradaban manusia mengatasi kelemahannya, berupaya mengatasi hambatan (bottleneck) dan  membuat terobosan atau inovasi, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Dan sekarang, kelemahan manusia dapat diatasi atau dibantu oleh AI.

    Manusia tidak fokus pada masalah sederhana, seperti memakai AI untuk membersihkan got/parit/selokan, memasak,  dll. Hal tersebut bersifat penting bagi ibu rumah tangga atau masyarakat pedesaan.

    Lalu, apakah masa kini perlu dipersoalkan bahwa masyarakat desa dibekali AI? Hal ini perlu dijawab oleh mereka yang perlu mencari kegiatan inovasi. Namun demikian, kerja sama yang baik manusia dan AI dapat mencapai tujuan atau kinerja yang lebih baik, dibandingkan dengan dilakukan sendiri oleh manusisa tanpa alat AI.

    Manusia mempunyai kelemahan, dan AI juga punya kelemahan. AI mudah mengerjakan yang sulit dan sulit mengerjakan yang mudah. Sementara itu, manusia dengan gampang mengerjakan hal yang mudah dan sulit mengerjakan yang sulit.

    Paradoks Moravec memberi pencerahan dan peluang bagi AI untuk pekerjaan yang sulit, atau bahkan sangat sulit, seperti pengolahan big data, menyetir mobil tanpa pengemudi manusia, dll.

    Menurut penelitian dari tesis Diploma Master dari Biran (2020) yang berjudul “Apakah saya dan AI menjadi sahabat yang akrab?” Biran menemukan bahwa manusia hidup membutuhkan hubungan dengan manusia lain, dengan animasi atau objek fisik, atau ide abstrak dan lainlain.

    Hubungan yang memberi makna dalam hidup adalah terutama hubungan antarmanusia. Namun, dalam kehidupan masyarakat modern, di mana manusia makin terisolir atau individualistik, manusia dapat asyik dalam hidupnya dalam hal hubungan dengan teknologi seperti komputer, internet dan telpon genggam, yang pada dasarnya mengandung AI.

    Maka pada masyarakat modern, teman terdekat manusia adalah teknologi canggih, antara lain AI, yang tidak membuat permusuhan, namun dapat menjadi teman membantu manusia dalam kehidupannya.

    Pada intinya, kehadiran AI dapat membantu manusia mencipta inspirasi, menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang sulit sekalipun dalam skala besar seperti diagnosa penyakit baru, dengan data yang cukup besar. Apapun argumentasinya tentang AI, pada ujung ujungnya manusia dan AI dapat dan perlu bersahabat, tiap saat seperti orang kemana-mana membawa telepon genggam.

  • 5 Ancaman dan Kritikan Trump di Hadapan Para Pemimpin Ekonomi Dunia

    5 Ancaman dan Kritikan Trump di Hadapan Para Pemimpin Ekonomi Dunia

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengambil mulai pendekatan agresif terhadap diplomasi internasional. Ia mengeluarkan ancaman tarif lewat pidato internasional pertamanya di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

    Dalam pidato itu, Trump sekali lagi mengancam tarif terhadap pesaing asing dan bahkan sekutu seperti Uni Eropa (UE) dan Kanada.

    “Pesan saya kepada semua bisnis di dunia sangat sederhana: Ayo buat produk Anda di Amerika, dan kami akan memberi Anda pajak terendah di antara negara manapun di bumi,” kata Trump pada Kamis (23/1/2025).

    “Tetapi jika Anda tidak membuat produk Anda di Amerika, yang merupakan hak prerogatif Anda, maka Anda harus membayar tarif. Jumlahnya berbeda-beda, tetapi tetap ada tarif.”

    Ia juga mengulangi daftar keluhannya yang biasa, termasuk terhadap pendahulunya, mantan Presiden Joe Biden, dan anggota pemerintahan sebelumnya.

    “Mereka telah membiarkan negara lain mengambil keuntungan dari AS. Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi lagi,” kata Trump.

    Berikut adalah lima hal agresif yang disampaikan Trump dalam pidatonya:

    Ancaman Tarif

    Pemimpin Partai Republik itu memimpin pidatonya dengan mengeluarkan seruan kepada para pemimpin bisnis di seluruh dunia, mendorong mereka untuk memindahkan industri ke AS.

    Ia menggembar-gemborkan rencana untuk memangkas pajak perusahaan dan menurunkan suku bunga untuk menciptakan iklim yang mendukung pertumbuhan bisnis.

    “Pemerintahan saya juga telah memulai kampanye deregulasi terbesar dalam sejarah, jauh melampaui upaya pemecahan rekor pada masa jabatan terakhir saya,” kata Trump.

    “Mereka mengatakan bahwa ada cahaya yang bersinar di seluruh dunia sejak pemilihan umum. Dan bahkan negara-negara yang tidak terlalu bersahabat dengan kita pun senang karena mereka memahami bahwa ada masa depan, betapa hebatnya masa depan itu,” katanya.

    “Di bawah kepemimpinan kita, Amerika kembali dan terbuka untuk bisnis.”

    Namun, ia memperingatkan, akan ada tarif yang dikenakan pada bisnis yang menolak berinvestasi dalam visi kesuksesan AS ini.

    Dalam beberapa bulan terakhir, Trump telah mengancam akan mengenakan tarif hingga 60% pada barang-barang China dan tarif 25% pada barang-barang dari Meksiko dan Kanada.

    Kritik Uni Eropa (UE)

    Namun, presiden menyimpan kemarahan khusus untuk UE, yang ia tuduh memberlakukan peraturan yang rumit dan menyerang bisnis AS. Ia mengutip kasus antimonopoli baru-baru ini terhadap raksasa teknologi yang berbasis di AS sebagai contoh.

    “Mereka mengajukan kasus hukum dengan Apple, dan mereka konon memenangkan kasus yang menurut kebanyakan orang tidak terlalu penting,” kata Trump. “Mereka memenangkan miliaran dolar dari Google. Saya pikir mereka mengincar Facebook miliaran dolar.”

    Ia menyiratkan bahwa kasus-kasus tersebut sebagian dimotivasi oleh negara asal perusahaan-perusahaan tersebut.

    “Ini adalah perusahaan-perusahaan Amerika,” kata Trump. “Mereka seharusnya tidak melakukan itu. Sejauh yang saya ketahui, itu adalah bentuk perpajakan.”

    AS adalah mitra dagang utama UE, dan pada tahun 2022, AS memiliki defisit perdagangan sebesar US$131 miliar dengan blok yang beranggotakan 27 negara tersebut. Menurut statistik pemerintah AS, AS mengekspor barang senilai US$592 miliar ke UE dan mengimpor US$723 miliar.

    Sebagian besar ekonom percaya bahwa defisit tidak selalu merupakan tanda masalah, sebab ketidakseimbangan dalam perdagangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perbedaan nilai mata uang dan kebiasaan belanja konsumen.

    Namun Trump telah memusatkan perhatian pada defisit perdagangan sebagai tanda kelemahan ekonomi, dan ia sekali lagi berjanji untuk menghilangkannya, seperti yang ia janjikan pada masa jabatan pertamanya, dari tahun 2017 hingga 2021.

    Ia juga membandingkan pajak pertambahan nilai Eropa – yang juga dikenal sebagai pajak PPN – dengan “tarif nonekonomi atau nonmoneter”.

    “Dari sudut pandang Amerika, UE memperlakukan kami dengan sangat, sangat tidak adil. Sangat buruk,” kata Trump. “Pada dasarnya mereka tidak mengambil produk pertanian kami, dan mereka tidak mengambil mobil kami. Namun mereka mengirimkan mobil kepada kami dalam jumlah jutaan. Mereka mengenakan tarif pada hal-hal yang ingin kami lakukan.”

    Ancam Kanada

    Pada minggu-minggu menjelang konferensi Davos, Trump menjelaskan bahwa ia berharap untuk memperluas perbatasan AS dalam beberapa tahun mendatang, dengan membawa Terusan Panama dan Greenland di bawah kendali AS.

    Pada konferensi pers bulan ini, Trump bahkan menolak untuk mengesampingkan “paksaan militer atau ekonomi” dalam upayanya untuk mendapatkan kedua wilayah tersebut.

    Namun di Davos pada Kamis, Trump berbicara singkat tentang negara lain yang menjadi incarannya: Kanada. Trump telah berulang kali mengatakan bahwa ia ingin melihat Kanada menjadi “negara bagian ke-51”, yang memicu kemarahan dari tetangga utara AS tersebut.

    “Kami akan menuntut rasa hormat dari negara lain,” kata Trump di Davos, yang langsung beralih ke Kanada. “Kami memiliki defisit yang sangat besar dengan Kanada. Kami tidak akan mengalaminya lagi. Kami tidak dapat melakukannya.”

    Menurut pemerintah AS, Kanada adalah pembeli barang-barang negara tersebut terbesar pada tahun 2022, dengan pembelian senilai US$356,5 miliar. Diperkirakan barang dan jasa senilai US$2,7 miliar melintasi perbatasan AS-Kanada setiap hari pada tahun 2023.

    Namun, Trump telah berjanji untuk mengenakan tarif tinggi pada Kanada, sebagai cara untuk memaksa negara tersebut mengatasi perdagangan narkoba dan migrasi ilegal melintasi perbatasan. Namun, di Davos, Trump menggoda dengan cara lain untuk menghindari tarif.

    “Seperti yang mungkin Anda ketahui, saya katakan: ‘Anda selalu bisa menjadi negara. Dan kemudian, jika Anda adalah negara, kami tidak akan mengalami defisit. Kami tidak perlu mengenakan tarif kepada Anda,’” kata Trump.

    Namun, para ekonom telah memperingatkan bahwa tarif dapat menjadi bumerang, karena negara lain mungkin menanggapi AS dengan tarif mereka sendiri – yang biayanya kemungkinan akan ditanggung oleh konsumen.

    Kecam Ukraina sebagai ‘Ladang Pembantaian’

    Terlepas dari sikap agresifnya terhadap tarif dan defisit perdagangan, Trump juga menggembar-gemborkan peran yang digambarkannya sendiri sebagai pembawa damai. Ia menyalahkan pendahulunya, Joe Biden, karena membiarkan invasi Rusia ke Ukraina.

    “Itu benar-benar medan pembantaian. Jutaan tentara terbunuh,” kata Trump. “Tidak ada yang pernah melihat hal seperti itu sejak Perang Dunia II. Mereka tergeletak mati di seluruh padang datar.”

    Namun, tambahnya, upaya untuk mengamankan penyelesaian damai “mudah-mudahan sekarang sedang berlangsung”. Ia juga mengisyaratkan kemungkinan kesepakatan dengan Rusia untuk membongkar semua atau sebagian persenjataan nuklirnya.

    “Kami ingin melihat denuklirisasi,” kata Trump, mengutip percakapan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama masa jabatan pertamanya.

    “Saya akan memberi tahu Anda bahwa Presiden Putin sangat menyukai gagasan untuk mengurangi nuklir. Dan saya pikir seluruh dunia, kami akan membuat mereka mengikuti, dan China akan ikut serta.”

    Selain itu, Trump juga menuding target lain: harga minyak.

    “Jika harga turun, perang Rusia-Ukraina akan segera berakhir,” kata Trump. “Saat ini, harganya cukup tinggi sehingga perang itu akan terus berlanjut. Anda harus menurunkan harga minyak. Anda akan mengakhiri perang itu.”

    Meskipun perang telah menaikkan harga energi, tidak jelas bagaimana Trump membayangkan pasar minyak akan mengakhiri perang di Ukraina. Sanksi akibat perang telah memberikan tekanan signifikan pada ekonomi Rusia.

    Trump sendiri telah mengancam sanksi lebih lanjut dan tarif “tingkat tinggi” terhadap Rusia, jika Rusia tidak segera mengakhiri perangnya di Ukraina.

    Ejek Kebijakan Perubahan Iklim

    Sebagai bagian dari dorongannya untuk deregulasi, Trump sekali lagi menyerang kebijakan lingkungan yang dirancang untuk mengurangi emisi karbon dan mengurangi krisis iklim.

    AS diperkirakan menjadi sumber emisi karbon tahunan terbesar kedua di dunia, setelah China. Emisi tersebut, sebagian besar dari bahan bakar fosil, memasuki atmosfer sebagai gas rumah kaca yang menangkap panas dan menyebabkan suhu meningkat.

    Namun, Trump sekali lagi menarik diri dari Perjanjian Paris pada Senin lalu. Ini adalah sebuah perjanjian iklim internasional yang dirancang untuk mengurangi emisi. Sebelumnya, ia menarik AS keluar dari perjanjian tersebut pada tahun 2019 selama masa jabatan pertamanya, meskipun Biden bergabung kembali pada tahun 2021.

    Di Davos, Trump kembali menggambarkan perjanjian iklim Paris sebagai “sepihak” dan ia mengulangi janjinya untuk “membuka” cadangan bahan bakar fosil AS.

    “Amerika Serikat memiliki jumlah minyak dan gas terbesar dari negara mana pun di Bumi. Dan kami akan menggunakannya,” kata Trump, menjanjikan “persetujuan cepat” untuk usaha energi.

    Trump juga mengejek lawan politiknya karena memajukan “Kesepakatan Baru Hijau”, serangkaian proposal kebijakan di AS yang dirancang untuk menurunkan emisi karbon.

    “Itu disusun oleh orang-orang yang merupakan siswa rata-rata, siswa yang kurang dari rata-rata,” kata Trump.

    Para ahli perubahan iklim sebelumnya telah mencatat bahwa tahun 2024 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat – dan jika tren saat ini terus berlanjut, cuaca dapat memburuk, yang menyebabkan bencana alam yang lebih mematikan.

    Saat ini, AS tengah bergulat dengan kebakaran hutan yang dahsyat di California selatan yang telah menewaskan sedikitnya 27 orang, yang kemungkinan diperparah oleh cuaca kering yang tidak sesuai musim.

    (luc/luc)

  • Kendari dalam bayang-bayang invasi Jepang

    Kendari dalam bayang-bayang invasi Jepang

    Kapal induk pesawat laut USS Childs (AVD-1). (wikipedia)

    24 Januari 1942: Kendari dalam bayang-bayang invasi Jepang
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 24 Januari 2025 – 06:00 WIB

    Elshinta.com – Pada tanggal 24 Januari 1942, peristiwa bersejarah terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara. Pertempuran Kendari menjadi salah satu episode penting dalam rangkaian invasi Jepang ke wilayah Hindia Belanda selama Perang Dunia II. Wilayah Kendari, yang saat itu memiliki nilai strategis tinggi karena keberadaan lapangan udara penting, menjadi target utama Jepang dalam upayanya menguasai kawasan Asia Tenggara.

    Setelah serangan terhadap Pearl Harbor pada Desember 1941, Jepang melancarkan invasi besar-besaran ke Asia Tenggara untuk memperluas kekuasaan dan mengamankan sumber daya alam yang penting bagi upaya perangnya. Wilayah Hindia Belanda, termasuk Kendari, kaya akan minyak dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan oleh Jepang. Kendari memiliki posisi strategis karena letaknya yang dekat dengan jalur pelayaran penting dan keberadaan lapangan udara yang dapat mendukung operasi militer di seluruh wilayah Indonesia Timur dan Pasifik.

    Pada dini hari tanggal 24 Januari 1942, pasukan Jepang yang dipimpin oleh Divisi Infanteri ke-38 melancarkan serangan amfibi ke Kendari. Serangan ini diawali dengan bombardemen laut yang intens untuk melemahkan pertahanan Belanda. Pasukan Jepang kemudian mendarat di pantai-pantai Kendari dengan kekuatan yang sangat besar.

    Di sisi lain, pasukan Hindia Belanda (KNIL) yang bertanggung jawab atas pertahanan Kendari menghadapi keterbatasan sumber daya dan personel. Meski telah mempersiapkan benteng pertahanan, perlawanan mereka tidak dapat menandingi superioritas militer Jepang yang dilengkapi dengan senjata modern dan dukungan udara. Pertempuran berlangsung sengit namun relatif singkat. Dalam hitungan jam, pasukan Jepang berhasil merebut lapangan udara Kendari, yang merupakan tujuan utama mereka. Dengan jatuhnya lapangan udara ini, Jepang mendapatkan pijakan strategis untuk melanjutkan invasi mereka ke wilayah lain di Indonesia, termasuk Timor dan Papua.

    Kemenangan Jepang di Kendari mempertegas lemahnya pertahanan Hindia Belanda terhadap invasi besar-besaran. Jatuhnya Kendari membuka jalan bagi Jepang untuk memperluas kontrolnya atas Indonesia Timur. Lapangan udara Kendari menjadi salah satu basis utama Jepang selama perang, mendukung operasi udara mereka di Pasifik Selatan. Di sisi lain, pertempuran ini juga menunjukkan pentingnya Kendari dalam konteks geopolitik saat itu. Meskipun hanya berlangsung singkat, pertempuran ini menandai awal dari pendudukan Jepang di Sulawesi Tenggara, yang berlangsung hingga akhir Perang Dunia II pada tahun 1945.

    Pertempuran Kendari pada 24 Januari 1942 adalah salah satu episode penting dalam sejarah pendudukan Jepang di Indonesia. Peristiwa ini mengingatkan kita akan perjuangan dan pengorbanan yang terjadi selama masa perang. Hari ini, Kendari telah berkembang menjadi kota yang damai dan terus maju, namun jejak sejarahnya tetap menjadi bagian penting dari identitasnya.

    Sumber : Sumber Lain

  • Brigade Givati IDF Hancur-hancuran Saat Ditarik Mundur dari Gaza, Israel Gagal Capai Target Perang – Halaman all

    Brigade Givati IDF Hancur-hancuran Saat Ditarik Mundur dari Gaza, Israel Gagal Capai Target Perang – Halaman all

    Brigade Givati IDF Hancur-hancuran Ditarik Mundur dari Gaza Saat Israel Gagal Capai Target Perang

     
    TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel (IDF) mengungkapkan kerugian yang diderita Brigade Givati, pasukan infanteri Israel yang menarik diri dari Jalur Gaza selama beberapa hari terakhir.

    Dikutip Khaberni, Brigade Givati diakui IDF kehilangan 86 prajurit dan perwira tingginya, termasuk sejumlah komandan di pasukan tersebut.

    Kematian personel Brigade Givati terjadi selama pertempuran di Jalur Gaza dan dalam serangan Banjir Al-Aqsa Hamas pada 7 Oktober 2023.

    Tentara IDF menambahkan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Rabu (22/1/2025), “Pasukan Brigade Givati ​​​​di bawah komando Divisi 162 sedang mempersiapkan misi yang akan datang setelah berminggu-minggu pertempuran di wilayah Jabalia di Jalur Gaza utara”.

    Brigade Givati ​​​​adalah salah satu dari lima brigade infanteri di ketentaraan Israel.

    Mereka mundur dari Jalur Gaza utara dengan berlakunya perjanjian gencatan senjata antara Gerakan Perlawanan Palestina Hamas dan Israel pada Minggu lalu.

    Sebelumnya, media Israel memberitakan Brigade Givati ​​​​mundur dari Gaza, tanpa mendapat perintah untuk bersiap kembali lagi.

    Faksi-faksi milisi perlawanan Palestina menimbulkan kerugian besar pada tentara pendudukan Israel selama serangan dahsyat yang dilancarkan di Jalur Gaza utara selama lebih dari 100 hari.

    Sejak awal perang pada Oktober 2023, jumlah perwira dan tentara yang tewas di tentara Israel – yang namanya boleh dipublikasikan – telah mencapai 841 orang tewas, dan 5.656 orang terluka, namun laporan Palestina dan Israel menunjukkan bahwa jumlah korban sebenarnya adalah lebih tinggi dari itu.

    Banyak Kaki Tentara Brigade Givati Diamputasi

    Pada Februari 2024 silam, seorang perwira militer IDF, mengakui situasi sulit yang dialami pasukannya dalam pertempuran melawan kelompok perlawanan Palestina.

    Dilansir PT, dia mengakui kalau pasukan Israel, setiap hari masuk perangkap Hamas.

    Perwira tersebut adalah Kapten Avihai Sorshan, perwira militer Israel, dari Brigade Givati, pasukan infanteri Israel.

    Pada Selasa (6/2/2024) Sorshan mengatakan kalau dalam pertempuran, Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas dan Brigade Al Quds, sayap militer PIJ, menghujani mereka dengan tembakan roket yang mematikan.

    “Roket-roket layaknya hujan deras menimpa kepala kami, oleh karena itu banyak tentara kami yang terbunuh, dan terluka,” katanya.

    Selain banyak yang terbunuh, tentara IDF juga banyak yang mengalami cacat seumur hidup karena serangan tersebut.

    “Banyak tentara di Brigade Givati, kehilangan kakinya, dan harus diamputasi, dan tidak ada yang bisa menghalangi neraka jahanam ini. Mereka kehilangan nyawanya demi para tawanan, dan kami setiap hari masuk perangkap Hamas.”

    Gadi Eisenkot, seorang anggota Knesset dan Kabinet Perang Israel mengumumkan, Israel, dalam proses pertukaran tawanan dengan Hamas, akan membayar biaya yang sangat besar, dan mengerikan.

    Tentara Israel membawa peti jenazah tentara IDF yang tewas di wilayah Al Quds, Palestina, pada 9 November 2023. (tangkap layar AP/Al-Mayadeen)

    Sementara itu, Juru bicara Angkatan Bersenjata Rezim Zionis, Daniel Hagari, mengatakan, baru-baru ini 31 tawanan Israel, terbunuh di Jalur Gaza per Februari 2024.

    Terkait hal ini, Hamas berulangkali mengumumkan, puluhan tawanan Israel, di Gaza, terbunuh karena serangan, dan pemboman pasukan IDF sendiri.

    Di sisi lain, Militer Israel, mengabarkan, Mayor David Shakori, Wakil Komandan Batalyon ke-601, Angkatan Bersenjata Israel, terbunuh dalam pertempuran di utara Jalur Gaza.

    Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Herzi Halevi, menghadiri upacara peletakan karangan bunga untuk memperingati Hari Peringatan Holocaust bagi enam juta orang Yahudi yang tewas dalam Perang Dunia II, di Monumen Holocaust Yad Vashem di Yerusalem pada 6 Mei 2024. (AMIR COHEN / POOL / AFP)

    Israel Gagal Capai Target Perang

    Pengumuman IDF tentang kerugian yang dialami Brigade Givati datang setelah pengakuan Kepala IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi atas kegagalan lainnya militer Israel di Perang Gaza.

    Halevi yang mengundurkan diri pada Selasa, mengatakan mereka belum mencapai semua tujuan militernya di Gaza.

    “Tujuan perang belum semuanya tercapai. Militer akan terus berjuang untuk lebih menghancurkan Hamas dan kemampuan pemerintahannya, memastikan kembalinya para sandera dan memungkinkan warga Israel yang mengungsi untuk kembali ke rumah,” katanya dalam surat pengunduran dirinya.

    Dalam surat pengunduran dirinya yang dirilis oleh militer, Halevi mengatakan kalau dia mengundurkan diri, “Karena pengakuan saya atas tanggung jawab atas kegagalan (militer) pada tanggal 7 Oktober.”

    Pemimpin oposisi “Israel” Yair Lapid memuji Halevi karena mengundurkan diri dan meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk melakukan hal yang sama.

    “Sekarang, saatnya bagi mereka untuk bertanggung jawab dan mengundurkan diri — perdana menteri dan seluruh pemerintahannya yang membawa bencana,” katanya.

    Mayor Jenderal Yaron Finkelman, kepala komando militer selatan Israel, yang bertanggung jawab atas Gaza, juga mengundurkan diri.

    Herzi Halevi meminta untuk meninggalkan jabatannya pada tanggal 6 Maret, dengan mengatakan, “Sampai saat itu, saya akan menyelesaikan penyelidikan atas peristiwa tanggal 7 Oktober dan memperkuat kesiapan (militer)”.

     

    (oln/khbrn/pt/*)

     
     

  • Kenapa Trump Tarik Amerika Serikat Keluar dari WHO? Ini Penjelasannya

    Kenapa Trump Tarik Amerika Serikat Keluar dari WHO? Ini Penjelasannya

    Jakarta

    Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) merupakan salah satu dari beberapa lembaga global yang dibangun setelah Perang Dunia II. Pasca dunia terkoyak oleh nasionalisme dan konflik, negara-negara sepakat untuk mengorbankan beberapa aspek kedaulatan mereka demi kebaikan bersama.

    Dikutip dari CNN, badan kesehatan tersebut didirikan pada tahun 1948 dalam upaya untuk melindungi kesehatan dunia. Konstitusinya, yang ditandatangani oleh semua anggota PBB saat itu, memperingatkan bahwa “pembangunan yang tidak merata” dalam sistem kesehatan di berbagai negara merupakan “bahaya bersama”.

    Tujuan organisasi tersebut adalah “pencapaian tingkat kesehatan setinggi mungkin oleh semua orang”.

    Saat ini, WHO bekerja di lebih dari 150 lokasi di seluruh dunia, memimpin upaya untuk memperluas cakupan kesehatan universal, dan mengarahkan respons internasional terhadap keadaan darurat kesehatan, mulai dari demam kuning hingga kolera dan Ebola.

    Mengapa AS Keluar dari WHO?

    Presiden AS Donald Trump pertama kali mencoba keluar dari WHO selama masa jabatan pertamanya pada tahun 2020, menuduh organisasi tersebut “sangat salah mengelola dan menutupi” penyebaran COVID-19.

    Trump telah lama mengatakan bahwa ia yakin virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China, yang berusaha disamarkan oleh Beijing. Khususnya, WHO telah menyampaikan beberapa kekhawatiran Trump dan pada bulan Desember, lima tahun sejak kasus pertama Covid-19 terdeteksi, menyerukan agar Tiongkok lebih transparan untuk membantu dunia memahami bagaimana pandemi ini bermula.

    Selama kampanye pemilihan terakhirnya, Trump lebih berani, menyebut organisasi itu “tidak lebih dari penipuan globalis yang korup” yang “secara memalukan menutupi jejak Partai Komunis China.”

    Alan Bernstein, direktur inisiatif Kesehatan Global di Universitas Oxford, mengatakan WHO sangat penting dalam meyakinkan China untuk merilis urutan genetik pada awal tahun 2020, yang menjadi dasar vaksin yang dikembangkan di AS.

    “Anda tidak dapat melawan pandemi secara efektif tanpa semacam meja global tempat negara-negara di seluruh dunia dapat bertemu dan berdiskusi serta saling menekan untuk merilis data,” kata Bernstein kepada CNN.

    Ada juga aspek finansial dari permusuhan Trump. Presiden sebelumnya mengatakan bahwa AS menyumbang sekitar USD 500 juta per tahun untuk WHO, dibandingkan dengan USD 40 juta yang diberikan China, meskipun jumlah penduduknya jauh lebih besar.

    Saat menandatangani perintah eksekutif hari Senin, Trump ditanya apakah, sebagai presiden selama COVID-19, ia menghargai pentingnya lembaga seperti WHO.

    “Ya, tetapi tidak ketika Anda ditipu seperti kami,” jawabnya.

    (kna/kna)

  • Seram, Jepang Diprediksi Kena Gempa ‘Monster’

    Seram, Jepang Diprediksi Kena Gempa ‘Monster’

    Jakarta

    Berada di kawasan Ring of Fire, Jepang memang rentan gempa. Bahkan kemungkinan gempa ‘monster’ atau megaquake melanda Jepang yang dapat memicu tsunami dahsyat dan menewaskan ratusan ribu orang kini mencapai 82%. Estimasi itu datang dari panel pemerintah Jepang sendiri.

    Komite Penelitian Gempa Bumi Jepang menaikkan perkiraannya tentang kemungkinan gempa bumi dahsyat tersebut terjadi di Palung Nankai, palung bawah laut sepanjang 800 kilometer yang membentang kira-kira sejajar dengan pantai Pasifik Jepang.

    Palung itu terletak di Cincin Api Pasifik tempat dua bagian raksasa kerak Bumi bertemu yaitu lempeng Eurasia dan lempeng Laut Filipina. Lempeng terakhir bergerak perlahan di bawah lempeng pertama dan menciptakan tekanan serta potensi gempa bumi sebagai akibatnya.

    Dikutip detikINET dari Newsweek, kedua lempeng tersebut dapat saling menempel saat bergerak melewati satu sama lain. Hal ini menciptakan penumpukan tekanan sangat besar.

    Menurut otoritas Jepang, pola aktivitas gempa bumi di sana selama 1.400 tahun terakhir memperlihatkan gempa besar terjadi di Palung Nankai setiap 100 hingga 200 tahun.

    Gempa monster terakhir yang melanda Jepang terjadi tahun 1946, yang terasa di seluruh Jepang dan menghancurkan 36.000 rumah di selatan pulau Honshu saja. “Sudah 79 tahun sejak gempa terakhir, dan kemungkinan terjadinya megaquake lain meningkat tiap tahun dengan kecepatan sekitar satu persen,” kata pejabat Earthquake Research Committee Jepang.

    Menurut perkiraan pemerintah Jepang sebelumnya, jika terjadi megaquake, pulau-pulau kecil di lepas pantai Jepang dapat dibanjiri tsunami setinggi lebih dari 30 meter, sementara gelombang besar dapat menghantam daerah di pulau-pulau utama Honshu dan Shikoku dalam beberapa menit.

    Asosiasi Meteorologi Jepang pada bulan Agustus lalu pernah mengeluarkan peringatan kemungkinan megaquake pertamanya berdasarkan peraturan yang dibuat setelah gempa bumi dan tsunami dahsyat tahun 2011, yang menewaskan 18.500 orang.

    Mereka saat itu mengatakan bahwa kemungkinan terjadinya gempa besar lebih tinggi dari biasanya setelah gempa berkekuatan 7,1 skala Richter melanda. Peringatan ini sempat menimbulkan kepanikan, mengakibatkan kekurangan beras dan makanan lainnya.

    Menilik sejarah di tahun 1707, semua segmen Palung Nankai pecah sekaligus, melepaskan gempa yang menjadi gempa bumi terkuat kedua di negara itu dan memicu letusan terakhir Gunung Fuji. Akhir Perang Dunia II, Jepang mengalami dua megaquake yang terjadi di sepanjang palung Nankai tahun 1944 dan 1946.

    (fyk/fyk)

  • Ilmuwan Terkejut Tahu Fakta Fosil ‘Manusia’ Tertua di Jepang

    Ilmuwan Terkejut Tahu Fakta Fosil ‘Manusia’ Tertua di Jepang

    Jakarta

    Tulang-tulang fosil berusia 20 ribu tahun dari ‘Manusia Ushikawa’ yang dianggap sebagai salah satu fosil manusia tertua di Jepang, ternyata bukan seperti yang diyakini para ilmuwan.

    Berdasarkan temuan penelitian baru, tulang tersebut ternyata adalah milik beruang purba. Fosil-fosil itu ditemukan pada akhir 1950-an di kota Toyohashi, sekitar 225 kilometer di barat daya Tokyo.

    Namun, Gen Suwa, seorang antropolog di Universitas Tokyo yang memimpin proyek penelitian baru itu, mengatakan bahwa keraguan tentang fosil Ushikawa pertama kali muncul pada akhir 1980-an, dan terus berlanjut sejak saat itu.

    Penelitian baru itu, yang diterbitkan pada 1 Desember 2024 di jurnal Anthropological Science, menunjukkan tanpa keraguan bahwa tulang-tulang itu berasal dari beruang cokelat purba.

    Ia menambahkan bahwa tulang-tulang beruang jarang ditemukan di situs-situs arkeologi di Jepang sejak saat itu, sehingga para ilmuwan Jepang, termasuk para paleontologi yang menemukan fosil-fosil tersebut pada 1950-an, memiliki pemahaman yang terbatas tentang seperti apa rupa tulang-tulang beruang.

    “Meski begitu, para ilmuwan ini telah membuat deskripsi yang terperinci dan sangat akurat, dan mengumpulkan sejumlah besar sisa-sisa kerangka fosil selama beberapa dekade,” kata Suwa.

    Penelitian baru ini telah menetapkan bahwa fosil ‘Manusia Ushikawa’ Jepang, yang pernah dianggap berasal dari manusia yang hidup lebih dari 20 ribu tahun yang lalu, sebenarnya berasal dari seekor beruang.

    Penelitian baru telah menetapkan bahwa fosil ‘Manusia Ushikawa’ Jepang, yang pernah dianggap berasal dari manusia yang hidup lebih dari 20 ribu tahun yang lalu, sebenarnya berasal dari seekor beruang.’ Foto: Universitas TokyoTulang-tulang Tua di Jepang

    Fosil-fosil tersebut diberi nama berdasarkan distrik Ushikawa di Toyohashi, tempat fosil-fosil tersebut ditemukan selama penggalian di sebuah tambang antara 1957 hingga 1959.

    Suwa mengatakan bahwa para ilmuwan Jepang pada saat itu mengira bahwa fragmen tulang yang berbeda yang dikenal sebagai ‘Manusia Akashi’ adalah fosil manusia paling awal dari daratan Jepang, mungkin berusia lebih dari 780 ribu tahun. Namun fosil tersebut hancur dalam serangan udara Sekutu di Tokyo selama Perang Dunia II.

    Pada 1980-an, analisis anatomi dari cetakan plester fosil Akashi yang hilang menunjukkan bahwa itu mungkin merupakan fragmen tulang lengan manusia baru-baru ini yang telah terhanyut ke dalam lapisan arkeologi yang berbeda, kemudian mengalami mineralisasi.

    “Penemuan itu menyebabkan perhatian yang lebih besar pada fosil-fosil Ushikawa,” kata Suwa.

    Fosil Ushikawa awalnya dipresentasikan sebagai tulang humerus dari lengan atas dan ujung atau kepala tulang femur dari kaki manusia yang hidup lebih dari 20 ribu tahun yang lalu.

    “Namun dalam studi baru, pemeriksaan visual dan pemindaian tomografi terkomputasi (CT) mengungkapkan bahwa humerus manusia yang diduga mungkin adalah tulang radius dari lengan bawah beruang cokelat (Ursus arctos) dari sekitar waktu itu, sementara kepala femur juga dipastikan berasal dari beruang,” jelas Suwa.

    Ditemukan pada akhir 1950-an, fosil-fosil tersebut terdiri dari tulang panjang yang diperkirakan berasal dari lengan manusia dan ujung atau ‘kepala’ tulang kaki. Foto: Universitas TokyoFosil Prasejarah

    Penemuan bahwa fosil Ushikawa bukanlah fosil manusia berarti fosil manusia tertua yang ditemukan di daratan Jepang berasal dari tambang batu kapur di dekat kota Hamakita, Jepang, sekitar 40 km di sebelah timur Ushikawa.

    Fosil tersebut terdiri dari fragmen tulang kaki manusia, tulang lengan, tulang selangka, dan tengkorak yang diperkirakan berasal dari dua orang yang berbeda. Salah satunya hidup sekitar 14 ribu tahun yang lalu dan yang lainnya hidup sekitar 17 ribu tahun lalu.

    Sisa-sisa fosil manusia juga telah ditemukan di Kepulauan Ryukyu Jepang, yang juga dikenal sebagai Kepulauan Nansei, yang terletak di tengah-tengah antara Jepang dan Taiwan. Para ilmuwan memperkirakan fosil termuda dari fosil-fosil ini berasal dari sekitar 18 ribu tahun lalu, sedangkan yang tertua mungkin berasal dari hingga 32 ribu tahun lalu.

    Ini bukan pertama kalinya penemuan di Jepang tertukar antara tulang manusia dan tulang beruang. Tulang yang ditemukan di sebuah gua di Alaska pada 1990-an sebelumnya diduga berasal dari seekor beruang. Tetapi penelitian baru menunjukkan bahwa tulang itu berasal dari seorang wanita penduduk asli Amerika yang hidup sekitar 3.000 tahun yang lalu.

    (rns/rns)

  • Kuba Gabung Afrika Selatan untuk Tuntut Israel di ICJ dalam Kasus Genosida Gaza – Halaman all

    Kuba Gabung Afrika Selatan untuk Tuntut Israel di ICJ dalam Kasus Genosida Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kuba akan bergabung dengan Afrika Selatan untuk menuntut Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) mengenai kasus genosida di Jalur Gaza.

    “Kuba, dengan mengacu pada Pasal 63 Statuta Mahkamah, telah mengajukan deklarasi intervensi ke Kepaniteraan Mahkamah dalam kasus mengenai Penerapan Konvensi tentang Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida di Jalur Gaza,” kata ICJ dalam sebuah pernyataan, Senin (13/1/2025).

    Dengan deklarasi tersebut, Kuba bergabung dengan Turki, Nikaragua, Kolombia, Libya, Meksiko, Palestina, dan Spanyol dalam kasus tersebut.

    Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Kuba mengindikasikan keprihatinan yang sama dengan Afrika Selatan terhadap genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.

    “Havana mempunyai keprihatinan yang sama dengan yang diungkapkan oleh Republik Afrika Selatan terhadap Israel, akibat genosida di Palestina,” bunyi pernyataan kementerian itu.

    “Pengadilan sedang melalui titik balik sejarah yang kompleks, di mana kredibilitas sistem hukum, yang dibangun setelah Perang Dunia II, terancam runtuh selamanya,” tambahnya.

    Kuba menekankan negaranya wajib menerapkan tindakan untuk menghukum kejahatan genosida berdasarkan Konvensi PBB tentang Pencegahan Genosida tahun 1948.

    “Sebagai pihak dalam Konvensi 1948 tentang Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida, Kuba berkewajiban untuk menerapkan semua tindakan untuk mencegah dan menghukum kejahatan genosida terhadap siapa pun yang berupaya menghancurkan suatu bangsa, etnis atau ras atau agama, secara keseluruhan atau sebagian,” kata kementerian itu, seperti diberitakan Al Mayadeen.

    Sebelumnya pada akhir Desember 2023, Afrika Selatan mengajukan gugatan terhadap Israel ke ICJ karena dianggap melanggar Konvensi PBB tentang Pencegahan Genosida tahun 1948.

    Afrika Selatan meminta ICJ untuk memutuskan tindakan pencegahan mengingat keseriusan situasi di Jalur Gaza.

    Pada tanggal 11-12 Januari 2024, ICJ menggelar sidang di Den Haag mengenai permintaan tindakan pencegahan genosida yang harus diterapkan oleh Israel di Jalur Gaza.

    Pada 26 Januari 2024, ICJ mengeluarkan instruksi terhadap Israel untuk sepenuhnya mematuhi arahan ICJ.

    Namun, pada 26 Februari 2024, Amnesty International dan Human Rights Watch mengatakan Israel tidak mematuhi arahan ICJ dan terus membatasi alisan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza serta meluncurkan serangan ke rakyat Palestina.

    Pada Oktober lalu, Afrika Selatan telah menyerahkan bukti genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

    Sementara itu, Israel menolak tuduhan Afrika Selatan dan mengklaim penyerahan kasus tersebut ke ICJ merusak kredibilitas pengadilan.

    Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 46.584 jiwa dan 109.731 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (13/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

    Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.

    Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel