Event: Olimpiade

  • AS Tingkatkan Kewaspadaan di Beberapa Pangkalan Militer di Eropa

    AS Tingkatkan Kewaspadaan di Beberapa Pangkalan Militer di Eropa

    Jakarta

    Militer Amerika Serikat telah menaikkan tingkat kewaspadaan di beberapa pangkalan militer di Eropa ke tingkat tertinggi kedua.

    Media-media Amerika, ABC News dan CNN melaporkan pada Minggu (30/6) bahwa pangkalan-pangkalan militer Amerika, yang berlokasi di seluruh Eropa, dinaikkan ke tingkat siaga “Charlie”. Demikian dilaporkan kedua media AS tersebut mengutip pejabat-pejabat yang tidak disebutkan namanya.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (1/7/2024), tingkat kewaspadaan tersebut ditetapkan ketika “sebuah insiden terjadi atau informasi intelijen diterima yang menunjukkan kemungkinan adanya tindakan teroris atau menargetkan personel atau fasilitas,” kata Angkatan Darat AS di situs webnya.

    Tingkat tertinggi “Delta” diterapkan ketika serangan teroris telah terjadi atau “akan terjadi”.

    Komando Eropa AS (USEUCOM) tidak mengkonfirmasi perubahan status tersebut ketika dihubungi oleh AFP, namun mengatakan: “kami tetap waspada.”

    Sementara itu, Pentagon mengatakan bahwa “karena kombinasi berbagai faktor yang berpotensi berdampak pada keselamatan dan keamanan anggota militer AS dan keluarga mereka yang ditempatkan di kawasan Eropa, Komando Eropa AS melipatgandakan upayanya untuk menekankan kewaspadaan selama bulan-bulan musim panas.”

    Departemen Luar Negeri AS saat ini menyarankan warga Amerika di Jerman, tempat USEUCOM bermarkas, untuk meningkatkan kewaspadaan akibat terorisme.

    Meskipun tidak ada ancaman spesifik yang disebutkan, negara-negara Eropa telah meningkatkan kewaspadaannya sejak kelompok pria bersenjata pada bulan Maret lalu, menewaskan hampir 150 orang di pinggiran Moskow, ibu kota Rusia. Serangan tersebut diklaim dilakukan oleh kelompok Negara Islam (ISIS).

    Otoritas Prancis juga telah meningkatkan kewaspadaannya menjelang Olimpiade Paris, sementara Jerman saat ini menjadi tuan rumah turnamen sepak bola internasional.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • 200 Galaxy S24 Ultra Bakal Dipakai Streaming Pembukaan Olimpiade 2024

    200 Galaxy S24 Ultra Bakal Dipakai Streaming Pembukaan Olimpiade 2024

    Jakarta

    Samsung mengumumkan kerja samanya dengan International Olympic Committee (IOC) dan Olympic Broadcasting Services untuk mentransformasi pengalaman menonton Olimpiade Paris 2024, yang digelar di Prancis antara bulan Juli sampai Agustus 2024 mendatang.

    Caranya adalah dengan menggunakan Galaxy S24 Ultra untuk memvideokan dan melakukan live streaming upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024. Ponsel andalan Samsung ini akan dipakai untuk merekam video upacara pembukaan Olimpiade di Sungai Seine dan juga kompetisi layar.

    Samsung akan memasang lebih dari 200 Galaxy S24 Ultra di haluan kapal dan di setiap sisi dari 85 kapal atlet. Tujuannya untuk merekam aksi dari dekat dan “menangkap” reaksi dari para atlet selama kesempatan unik ini.

    Sebagai informasi, upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 akan digelar di luar stadion untuk pertama kalinya. Dalam upacara pembukaan tersebut akan ada 10.500 atlet melakukan parade di Sungai Seine menggunakan kapal, yang merepresentasikan delegasi setiap negara.

    Parade tersebut akan dimulai dari Jembatan Austerlitz dan berlayar pada rute sepanjang enam kilometer melintasi pusat kota Paris, Prancis, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Selasa (18/6/2024).

    Setiap Galaxy S24 Ultra itu akan terhubung ke jaringan 5G privat dari oeprator Orange — partner operator seluler resmi Olimpiade Paris 2024, dan kemudian ditayangkan secara langsung ke penonton lewat internet.

    Orange akan memasang belasan BTS 5G sepanjang Sungai Seine untuk keperluan ini, dan diklaim akan menjadi jaringan standalone 5G pertama di Prancis.

    Teknologi serupa kemudian akan dipakai di pertandingan cabang olahraga layar yang digelar di Marseille. Galaxy S24 Ultra akan dipasang di setiap kapal peserta agar para penonton bisa merasakan pengalaman yang unik dan imersif.

    (asj/asj)

  • Ini Segudang Prestasi Felicia Dahayu, Pelajar Kampung Asal Banyuwangi yang Bertemu Elon Musk

    Ini Segudang Prestasi Felicia Dahayu, Pelajar Kampung Asal Banyuwangi yang Bertemu Elon Musk

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Felicia Dahayu, pelajar kampung asal Banyuwangi yang menyita perhatian publik. Siswa SDN 1 Pesanggaran ini tak disangka mendapat kesempatan bertemu dengan Elon Musk, pesohor asal Amerika.

    Kesempatannya bertemu CEO SpaceX sekaligus Tesla Inc. di Bali tersebut memang bukan sebuah kebetulan. Ternyata, Felicia Dahayu memang memiliki segudang prestasi di bidang akademik.

    Felicia yang kini duduk di kelas V SD itu merupakan salah produk dari pelatihan matematika “Smart Gasing” yang diinisiasi oleh Pemkab Banyuwangi. Diketahui, metode itu hasil pengembangan bersama Prof Yohanes Surya seorang fisikawan Indonesia dan Pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFI.

    Prestasinya berawal dari peringatan Hari Jadi Banyuwangi, Desember 2023. Saat itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memberikan penghargaan kepada Felicia Dahayu sebagai “Warga Inspiratif”.

    Bahkan saat ini, Felicia Dahayu mendapat training khusus dari tim Prof Yohanes Surya, untuk menghadapi Olimpiade Matematika se-Asia, “Asia Science and Mathematics Olympiad for Primary and Secondary School (ASMOPSS)”. Pesertanya adalah para pelajar terbaik se-Asia, yang akan digelar tahun ini.

    Selain itu, prestasinya yang lain yakni Felicia berhasil meraih juara di Olimpiade Matematika, di Bitung, Sulawesi, November 2023 lalu.

    “Felicia bersama Jose mendapat training khusus dari tim Prof Surya dari Jakarta. Dia diajak Prof Surya di Bali, dan mendapat kesempatan bertemu Elon Musk,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Bupati Ipuk berharap, kesempatan Felicia ini bisa menjadi pelecut siswa Banyuwangi lainnya untuk lebih semangat. Terutama, gigih belajar dan mencintai sains.

    “Semoga Felicia ini menjadi motivasi bagi anak-anak Banyuwangi terus mencintai ilmu-ilmu sains,” tutup Ipuk. [rin/aje]

  • Pelajar Kampung asal Banyuwangi Ketemu Elon Musk, Bukan Anak Sembarangan

    Pelajar Kampung asal Banyuwangi Ketemu Elon Musk, Bukan Anak Sembarangan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Felicia Dahayu bak mimpi di siang bolong yang menjadi kenyataan. Pelajar kampung yang berstatus siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Pesanggaran ini bisa bertemu langsung dengan pesohor asal Amerika, Elon Musk.

    Gadis yang duduk di bangku kelas V itu menjadi salah satu yang mendapatkan tes langsung dari CEO SpaceX sekaligus Tesla Inc itu. Ya, pertemuan mereka saat di sela-sela World Water Forum (WWF) ke-10, di Bali, (19/5/2024) kemarin.

    Pertemuan dengan Elon Musk memang cukup berliku. Namun, Felicia memang bukan anak sembarangan.

    Dia adalah salah satu pencetus produk dari pelatihan dengan metode Smart Gasing” yang bekerjasama dengan Pemkab Banyuwangi. Salah satu Metode pembelajaran matematika tersebut berkembang berkat tangan Profesor Yohanes Surya.

    Dia seorang fisikawan Indonesia dan Pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFI. Kolaborasi antara Prof. Surya dan Pemkab Banyuwangi karena sevisi untuk mencetak ribuan jagoan matematika di daerahnya.

    Metodenya, memadukan pengajaran matematika dengan pengembangan kecerdasan lainnya, seperti kecerdasan musikal, logika matematika, hingga kinestetik.

    Benar saja, pengikut atau pelajar yang turut dalam program pelatihan ini mayoritas berada di desa, bahkan jauh dari pusat Banyuwangi. Mereka berasal dari Kecamatan Siliragung, Pesanggaran, Tegaldlimo, dan Bangorejo.

    Salah satunya Felicia. Dia tinggal di Dusun Krajan, Siliragung. Ibunya merupakan guru Taman Kanak-Kanak (TK) di desanya.

    Berkat kecerdasannya, Felicia juga didaulat berbagi pengetahuan matematika di Fakultas Teknik Universitas Cendrawasih. Termasuk akan menghadapi Olimpiade Matematika se-Asia, “Asia Science and Mathematics Olympiad for Primary and Secondary School (ASMOPSS).

    Pertemuan Felicia Dahayu dengan Elon Musk cukup menyita perhatian. Felicia hadir bersama pelajar dari Papua, Jose Nerotou. Dalam pertemuan tersebut, Elon Musk sempat memberikan tes kepada dua bocah tersebut.

    “Felicia dan Jose mendapat tantangan dari Elon. Tantangan itu adalah pengerjaan soal integral. Salah satunya, mereka diminta menghitung turunan volume bola. Jawaban dari dua bocah ini sempat membuat kagum Elon,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat di Bali bertemu Felicia bersama Prof Yohanes. [rin/aje]

  • Riuh Netizen Bahas Marselino di Indonesia Vs Irak Semalam

    Riuh Netizen Bahas Marselino di Indonesia Vs Irak Semalam

    Jakarta

    Gelandang muda Timnas Indonesia U-23 Marselino Ferdinan masuk trending topic di X. Namanya sudah disebut lebih dari 38.000 tweet usai laga Indonesia vs Irak, Kamis (2/5), untuk memperebutkan peringkat tiga Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa.

    Indonesia kalah tipis dengan skor 1-2, gol Garuda Muda dicetak oleh Ivar Jenner pada menit ke-19. Akibatnya, Timnas U-23 gagal mendapatkan tiket lolos langsung ke Olimpiade Paris 2024.

    Setelah pertandingan tersebut, nama Marselino disebut-sebut netizen khususnya di X (dulu Twitter). Walaupun banyak yang mengapresiasi performanya, ada juga yang menyebut pemain asal KMSK Deinze itu kurang bekerja sama dengan timnya.

    “Marselino udah secara halus disindir Pak Erick buat ga egois, klo blm sadar juga yo wislah,” kata @sweetk**iie.

    “Marsel di match tadi dan dua match terakhir sering egois, ya. Beberapa peluang yang harusnya bs dimaksimalkan jadi gol, andai dia mau ngoper ke temennya yg lebih bebas, jadi lepas gitu aja karena dia maksain nendang sendiri 🥲 Sayangg bangett kebuang percuma semua peluangnya :(,” keluh @melo**fs_.

    “Mau berkomentar tapi gua ga bisa main bola,” kata yang lain netral ketika ditanya soal pendapatnya tentang performa Marselino.

    “Marselino Maafkan mereka yang ekspektasinya terlalu tinggi lupa membumi. Kalo tiap kekalahan dicari kambing hitamnya terus menerus, berlarut-larut mau sampe kapan?? Kalah Menang ya satu paket, jangan dipuji sepaket dihujat personal. Masa depan mereka masih panjang di Timnas Indonesia. Ayolah! Timnas Butuh Atmospher Mental yang Positif daripada Hujatan yang berlebihan,” ujar SiaranBolaLive.

    “We should stop scapegoating and put all the blame on one person. A few days it was the ref, then the VAR. Last night because the ref was alright, spotlight on Marselino. It’s ridiculously unhealthy,” ucap @pange***siahaan.

    Walaupun Indonesia kalah dari Irak di perebutan peringkat tiga Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia U-23 masih punya satu peluang ke Olimpiade Paris 2024. Garuda Muda harus melalui babak playoff melawan wakil Afrika, Guinea, pada 10 Mei 2024 nanti di Prancis.

    (ask/fay)

  • Khofifah-Emil Kompak Nonton Bareng Timnas vs Uzbekistan

    Khofifah-Emil Kompak Nonton Bareng Timnas vs Uzbekistan

    Surabaya (beritajatim.com) – Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak bersama-sama menonton laga Indonesia melawan Uzbekistan dalam acara nobar yang digelar di rumah pribadi Gubernur Jawa Timur 2019-2024 itu. Acara nobar ini juga dihadiri langsung oleh masyarakat setempat.

    Khofifah dan Emil tampak semangat dan kompak saat menyaksikan pertandingan bersejarah bagi Indonesia dalam kancah Piala Asia U-23 perta kalinya.

    Kekompakan tersebut nampak pada saat nobar laga semifinal Piala Asia U-23 antara Indonesia melawan Uzbekistan di rumah pribadi Khofifah Indar Parawansa, Jalan Jemusari Surabaya.

    Suasana nobar sempat pecah riuh sorakan saat Indonesia mencetak gol melalui Muhammad Ferarri pada menit ke-63 ke gawang Uzbekistan namun gol tersebut dianulir wasit setelah mengecek VAR.

    Hingga dipenghujung babak kedua, skor 0-2 untuk Uzbekistan tidak berubah. Dengan hasil ini, Timnas Indonesia akan melanjutkan perjuangan di laga perebutan tempat ketiga untuk merebut tiket otomatis ke Olimpiade Paris 2024.

    Kemenangan Uzbekistan diraih berkat gol dari K. Norchaev pada menit ke 68 dan dan Gol bunuh diri yang tercipta P. Arhan pada menit ke 86 saat berusaha mengantisipasi didepan gawang usai tendangan bebas Uzbekistan.

    Saat usai Nobar, Emil meyakini Timnas U-23 akan bangkit pada pertandingan perebutan juara ketiga yang akan memberikan tiket otomatis Olimpiade Paris 2024.

    “Doa dan dukungan masyarakat jawa timur menyertai perjuangan Timnas Indonesia, perjuangan selanjutnya ialah merebut tempat ketiga sambil menunggu hasil pertandingan antara Jepang melawan Irak,” pungkasnya. [tok/beq]

  • Bupati Kediri: Peluang ke Olimpiade Paris Bukan Hal Mustahil

    Bupati Kediri: Peluang ke Olimpiade Paris Bukan Hal Mustahil

    Kediri (beritajatim.com) – Tim Nasional (Timnas) Indonesia harus mengakui keunggulan Uzbekistan dengan skor 0-2 di fase semifinal Piala Asia U-23 Asian Football Confederation (AFC). Namun, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana optimis tim garuda mampu mengamankan peluang tiket menuju Olimpiade Paris 2024.

    Hal itu disampaikan saat gelaran Nonton Bareng (Nobar) semifinal antara Timnas Indonesia melawan Uzbekistan yang bertempat di Depan Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, Senin (29/4/2024) malam.

    “Kalau Indonesia bisa menang di pertandingan perebutan juara 3, maka ke olimpiade yang terakhir kali tahun 1958 bukan hal yang tidak mungkin,” kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito.

    Sebagaimana diketahui, meski Indonesia gagal meraih kemenangan saat menghadapi Uzbekistan, mimpi Indonesia untuk bersinar di panggung Olimpiade Paris itu kembali terbuka setelah 68 tahun menunggu. Sehingga Indonesia harus berjuang lebih keras untuk mengamankan tiket menuju Olimpiade Paris 2024 di laga perebutan juara 3 mendatang.

    Kendati meraih hasil yang tak diharapkan, Mas Dhito tetap mengapresiasi perjuangan tim nasional kelompok umur di bawah 23 tahun itu. Pasalnya, Jeam Kelly Sroyer dan kawan-kawan berhasil melampaui target yang dipasang oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yaitu lolos ke babak delapan besar Piala Asia U-23 AFC.

    “Tentunya sudah melampaui batas, sudah masuk semifinal dan masih ada perebutan juara tiga. Sampai hari ini Timnas Indonesia U23 sudah mencatat sejarah,” tegas bupati berusia 31 tahun itu.

    Laga yang berlangsung di Stadion di Stadion Abdullah bin Khalifa tersebut, sejak awal babak pertama, kedua kubu saling mencoba mendominasi permainan dengan melancarkan serangan dari kaki ke kaki. Hal itu terlihat di 15 menit pertama, Uzbekistan telah mendapatkan sepakan pojok sebanyak kedua kali.

    Timnas Indonesia yang juga berupaya menahan tekanan tim lawan sangat menjaga transisi bertahan dengan compact. Ketegangan bertahan itu akhirnya lebih mencair setelah memasuki menit 20’ Indonesia mencoba bermain sedikit lebih tenang untuk mendominasi permainan.

    Ketenangan itu terlihat ketika pemain Indonesia Witan Sulaeman mendapat benturan di area kotak penalti. Namun usai wasit melihat tayangan ulang menggunakan teknologi VAR, akhirnya dinyatakan sebagai benturan bersih oleh pemain Uzbekistan Abdukodir Khusanov.

    Babak pertama pun di tutup dengan skor kacamata 0-0. Dengan statistik penguasaan bola 39% Indonesia dan 61% Uzbekistan. Ditambahi dengan dua kartu kuning untuk pemain Indonesia Nathan dan Pratama Arhan.

    Memulai babak kedua, Indonesia terus mendapat pressing tinggi dari kubu Uzbekistan sehingga membuat Timnas Garuda cukup kesulitan dalam membangun serangan dan hanya mengandalkan serangan balik.

    Upaya menciptakan peluang sempat berbuah gol, namun gol Muhammad Ferarri dibatalkan usai kaki Ramadhan Sananta dinyatakan offside meski sangat tipis di depan garis pertahanan Uzbekistan. Kemudian, momentum justru berbalik, Uzbekistan merobek gawang Indonesia melalui tandukan Husain Norchaev di menit 69’. Skor berubah menjadi 0-1 sementara.

    Tak hanya itu, pada menit 84’ Indonesia harus bermain dengan 10 pemain lantaran kapten Garuda Rizky Ridho mendapat ganjaran kartu merah usai menekel Jasurbek Jaloliddinov. Kelengahan pun terjadi, Uzbekistan menambah kedudukan melalui Own Goal (OG) Pratama Arhan di menit 86’. Skor bertambah menjadi 2-0 bagi tim lawan.

    Keadaan itu tak membuat Garuda berhenti berjuang. Terlihat Marselino Ferdinan melakukan tembakan ke arah gawang, namun masih sedikit melebar ke arah sasaran. Melihat kebuntuannya, Pelatih Indonesia Shin Tae-Yong memasukkan tiga pemain sekaligus, Ikhsan Zikraj, Rio Fahmi, Dony Tri Pamungkas dengan menarik keluar Pratama Arhan, Fajar Fatur Rahman, Ivar Jenner.

    Namun hingga sang pengadil pertandingan memberikan tambahan waktu 90+16’ tak merubah kedudukan. Skor akhir 0-2 untuk kemenangan Uzbekistan dengan statistik penguasaan bola 37% Indonesia dan 63% Uzbekistan.

    Hasil tersebut membuat Indonesia gagal mencapai final dan menduduki bangku perebutan juara 3 melawan tim antara Jepang dan Irak.

    Adapun, melihat antusias masyarakat dalam mendukung Tim Nasional Garuda, Pemerintah Kabupaten Kediri berencana akan menggelar Nobar lanjutan dalam pertandingan perebutan juara ketiga.

    “Nobarnya luar biasa. Nanti kita lanjut (Nobar) di tanggal 2 Mei untuk perebutan juara 3,” pungkasnya.[ADV PKP/nm]

  • Timnas Garuda Muda Tetap Membanggakan Meski Uzbek Gagal Dipulangkan

    Timnas Garuda Muda Tetap Membanggakan Meski Uzbek Gagal Dipulangkan

    Jakarta

    Timnas Indonesia gagal memulangkan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23. Kendati begitu Garuda Muda tetap membanggakan.

    Pertandingan yang berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Senin malam (29/4/2024), Timnas Indonesia U-23 menunjukkan permainan yang gigih sepanjang pertandingan. Meskipun Uzbekistan berhasil menekan sejak menit awal, Garuda Muda berhasil mempertahankan kebuntuan hingga akhir babak pertama.

    Hasil akhir kalah 0-2 dari Uzbekistan memang bikin sedih, tapi semua itu tidak mengurangi dukungan dari para penggemar. Netizen Indonesia mengaku tetap bangga dengan perjuangan Ridho, Sananta, Arhan dan rekan-rekannya.

    Timnas Garuda Muda telah menunjukkan potensi besar dan masa depan yang cerah untuk sepakbola Indonesia. Kekalahan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru yang akan membawa Timnas Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.

    “Tegaklah bangga, Garuda Muda. Perjalanan yang mengagumkan, membuka banyak harapan berbalut tepuk tangan. Semangatlah; Masih banyak pertandingan, bangkitlah kembali dan menangkan. Kami selalu ada di semarak dan teriak, dalam satu cinta: INDONESIA! 🇮🇩” ujar komika @wiranagara.

    “terima kasih sudah berjuang sampai detik terakhir. tetap semangat kami bangga dengan perjuangan kalian🇮🇩,” ujar @ilyzky.

    “Sepanjang turnamen, Uzbekistan belum pernah kalah dan belum pernah kebobolan. Sepanjang turnamen, Indonesia hanya kalah oleh kartu merah, keputusan wasit dan VAR yang tidak bersahabat. Chin up, young folks! Get up again for 3rd place. KAMI PUN AKAN TETAP BANGGA,” ucap @jerryarvino.

    “Bersyukur udah lolos sejauh ini. Mari kita habiskan kesedihan atas hasil hari ini dan besok fokus support dan dukung kembali timnas u-23 karena masih ada pertandingan lain yang sangat penting dan siapa tahu rezeki kita bisa lolos olimpiade paris 2024. Tetap semangat dan good game,” kata @kak_SDana.

    “Walaupun kalah hari ini, kita semua tetap bangga dengan Indonesia! Permainan Timnas Indonesia terlihat tetap spartan dan pantang menyerah. 💪 Kalah karena dipengaruhi faktor keputusan wasit adalah kekalahan yang tidak memalukan. Harus diakui, Uzbekistan memang main bagus. Tetapi wasit dan VAR hari ini memang bikin kesel, bahkan Shin Tae-yong sampai geleng-geleng kepala. Masih ada kesempatan di perebutan tempat ketiga melawan Jepang/Iraq untuk mendapatkan satu tiket ke Olimpiade Paris 2024. Optimis, keep positive vibes!,” tulis @utdabout.

    “Apa pun hasil yang dicapai tadi malam, #TimnasIndonesia harus dapat apresiasi yg tinggi karena sudah melampaui ekspektasi. Terima kasih sudah membuat bangga rakyat Indonesia,” kata @roniyuzirman.

    “Nonton bola semalem, beneran sebangga ini aku sama timnas.. Aku ngerasain pressure nya sampe sini semalam. Indonesia sudah sangat baik bermain, lawannya pun sangat tangguh Meski dihiasi bbrpa kejadian janggal, tak apa… Aku sangat bangga,” tulis @mungkook01.

    (afr/afr)

  • Timnas Kalah atas Uzbekistan 0-2, Pj Wali Kota Mojokerto: Assalamualaikum Olimpiade Paris

    Timnas Kalah atas Uzbekistan 0-2, Pj Wali Kota Mojokerto: Assalamualaikum Olimpiade Paris

    Mojokerto (beritajatim.com) – Laga semifinal Piala Asia U-23 antara Tim Nasional (Timnas) Indonesia melawan Uzbekistan berakhir dengan skor, 0-2. Pejabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro berharap Garuda Muda masih bisa meraih juara tiga sebagai tiket menuju Olimpiade Paris 2024.

    “Kita masih punya kesempatan lagi di babak play off dan saya harapkan sekali lagi assalamualaikum Olimpiade Paris. Kita insya Allah pasti dapat,” ungkapnya usai nobar di halaman GOR Seni Majapahit Kota Mojokerto, Senin (29/4/2024).

    Masih Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur ini, antusias warga untuk menyaksikan Timnas Indonesia khususnya warga Kota Mojokerto cukup tinggi. Terbukti dengan membludaknya jumlah penonton memehuni halaman GOR Seni Majapahit dan depan Balai Kota Mojokerto.

    “Antusias warga bisa dilihat, ini ada ribuan warga yang hadir dan alhamdulillah saya harapkan, tadi sudah disampaikan agar pulang tetap tertib dan taat berlalu-lintas. Sesama pendukung garuda kita harapkan seluruh supporter bisa pulang secara tertib sampai dengan rumah selamat semuanya,” harapnya.

    Mas Pj (sapaan akrab, red), mengucapkan bisa bertemu kembali dengan para masyarakat pencinta bola di Kota Mojokerto di laga selanjutnya. Menyusul, meski garuda muda kalah 0-2 atas Uzbekistan, namun Pemkot Mojokerto masih berencana akan kembali menggelar nobar Piala Asia U-23 perebutan Juara 3.

    “Ya kita tetaplah, selagi garuda muda bertanding kita tetap mengadakan nobar dan kita akan support terus untuk garuda muda mengangkasa. Sampai bertemu di pertandingan laga berikutnya, babak play off perebutan satu tempat. Peringkat ketiga,” tegas orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto ini.

    “Indonesia tidak kalah, Indonesia hampir menang. Peringkat ketiga menuju Olimpiade Paris. Hidup Indonesia,” tambah Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto.

    Ribuan pasang mata memenuhi halaman parkir GOR Seni Majapahit Kota Mojokerto, Senin (29/4/2024) malam. Masyarakat pecinta sepak bola ini datang berbondong-bondong menyaksikan Rizky Ridho dkk. Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto kembali menggelar nonton bareng (nobar).

    Layar lebar di pasang di beberapa titik menyusul antusias penonton yang datang nobar bersama Forkiminda Mojokerto Raya tersebut. Ada empat layar lewar lebar dipasang dan satu layar lebar dipasang di depan Balai Kota Mojokerto lantaran halaman GOR Seni Majapahit tak lagi bisa menampung penonton.

    Meski berakhir kecewa atas gol yang diakumulir wasit Shen Yinhao asal China, pecinta bola di Kota Mojokerto masih memenuhi lokasi nobar. Meski sejumlah supporter bola ini meninggalkan lokasi sebagai bentuk kekecewaan, namun yang bertahan hingga akhir babak kedua masih banyak.

    Dalam laga semi final Piala Asia U-23 tersebut, garuda muda harus menelan kekalahan 0-2 atas Uzbekistan. Muhammad Ferarri gagal membuka keunggulan bagi Indonesia pada menit ke-61. Wasit meninjau tayangan VAR, menilai dalam proses gol tersebut, Ramadhan Sananta berada dalam posisi offside.

    Timnas Indonesia belum berhasil mencapai partai final seusai kalah dari Uzbekistan pada babak semifinal Piala Asia U23 2024. Uzbekistan berhasil menang 2-0 atas Indonesia. Dwigol Serigala Putih, julukan Uzbekistan U23, tercipta melalui aksi Khusain Norchaev di menit 68  dan gol bunuh diri Pratama Arhan menit 86. [tin/ian]

  • Indonesia Kalah, Wasit VAR Dicecar Netizen!

    Indonesia Kalah, Wasit VAR Dicecar Netizen!

    Jakarta

    Timnas Indonesia U-23 dikalahkan Uzbekistan dengan skor 0-2 pada semifinal Piala Asia U-23 2024 yang digelar di Qatar. Kepemimpinan wasit dan VAR menjadi sumber kritikan netizen. Namun demikian, netizen tetap bangga dengan Garuda Muda dan masih ada peluang ke Olimpiade Paris 2024.

    Kedua tim gagal mencetak gol di babak pertama. Muhammad Ferrari sempat mencetak gol menit ke-61 tapi dianulir karena offside Ramadan Sananta. Uzbekistan memecah kebuntuan pada menit ke-68 oleh pemain pengganti Norchaev Khusayin. Petaka kembali menimpa Indonesia menit ke-83 akibat kartu merah Rizky Ridho. Uzbekistan menambah gol di menit ke-87 melalui gol bunuh diri Pratama Arhan.

    Banyak reaksi netizen Indonesia yang kesal dengan kepemimpinan wasit asal China, Shen Yinhao. Mereka juga kesal dengan wasit VAR yang menganulir gol Indonesia.

    “KONTROVERSI WASIT INDONESIA VS UZBEKISTAN. Cek Var penalti malah ga pelanggaran sama sekali. Cek Var goal Indonesia dianggap offside. Tetep semangat Timnas,” tulis akun yang kecewa dengan kepemimpinan wasit di laga ini.

    “Sepanjang turnamen, Indonesia hanya kalah oleh kartu merah, keputusan wasit dan VAR yang tidak bersahabat. Chin up, young folks! Get up again for 3rd place. KAMI PUN AKAN TETAP BANGGA 🇮🇩,” kata netizen yang lain.

    “Proud of you timnas, kami tetap bangga karena udah sampai ke titik ini,” sebut sebuah akun di linimasa X, dulunya Twitter. “Gapapa, Kalian keren sudah bisa sampai 4 besar, kita bangga sama perjuangan kalian. We Proud of you Timnas Indonesia,” tulis yang lain.

    Harapan disematkan agar Timnas U-23 fokus mengamankan jatah ke Olimpiade Paris. “Nice try untuk Timnas Indonesia U23 yg jadi debutan, fokus perebutan juara 3 biar bisa lolos Olimpiade Paris 2024,” harap seorang warganet.

    “Semoga timnas U-23 kita bisa segera bangkit dan menang pada pertandingan perebutan tempat ketiga. Aku masih berharap timnas U-23 kita bisa lolos langsung ke Olimpiade Paris 2024 lewat jalur Asia Cup U-23 bukan playoff lawan Guinea,” doa yang lain.

    Permainan Uzbekistan juga dipuji. “Terimakasih timnas U-23 mainnya udh bagus semua, emg ukbez kerenn hbsss permainan kelas eropa passing umpan bkn maen rapih cepet semua sampe kewalahan kita,” tulis seorang warganet dengan sportif.

    (fyk/fay)