Event: Olimpiade

  • Tutup APSI 2024, Konsul RI Tawau Ajak Belajar dari Keberhasilan Timnas Sepakbola Jepang

    Tutup APSI 2024, Konsul RI Tawau Ajak Belajar dari Keberhasilan Timnas Sepakbola Jepang

    JABAR EKSPRES – Konsul RI Tawau Aris Heru Utomo resmi menutup puncak kegiatan Apresiasi Prestasi dan Seni (APSI) 2024 tingkat Sekolah Dasar (SD) secara luring di ruang Nusantara Konsulat RI di Tawau, Sabtu, 16 November 2024. Hadir di ruang Nusantara antara lain oleh Home Staff dan Pengurus Dharma Wanita Persatuan Konsulat RI Tawau, Tokoh Masyarakat Indonesia di Tawau, guru-guru Community Learning Center (CLC), para pelajar SD finalis APSI 2024 beserta orang tua masing-masing. Sedangkan secara daring lewat zoom hadir Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu dan para pelajar SD dari seluruh CLC di wilayah kerja Konsulat RI Tawau yang meliputi Tawau, Kunak, Lahad Datu, Kalabakan dan Semporna.

    Mengawali sambutannya, Konsul RI Tawau Aris Heru Utomo mengajak seluruh hadirin untuk menyongsong hadirnya generasi emas Indonesia lewat sebuah pantun berikut: Cahaya Malam sedikit temaram/Ladang sawit banyak di Malaysia/Mari Jadikan Indonesia aman dan tenteram/Untuk Menyongsong generasi emas Indonesia.

    Selanjutnya Konsul RI menyampaikan apresiasi kepada para guru CLC yang secara konsisten mendukung Konsulat RI menyelenggarakan kegiatan APSI setiap tahunnya.

    “Apresiasi atau pujian layak diberikan kepada seluruh Panitia APSI 2024 serta para guru pembimbing yang telah bekerja keras menyelanggarakan kegiatan pemberian apresiasi kepada pelajar SD yang mengikuti 11 jenis  perlombaan akademik dan non-akademik, diantaranya adalah lomba matematika, sains, menyanyi, menari, dan senam kesegaran jasmani,” ujar Konsul RI.

    Konsul RI juga menyampaikan bahwa beragamnya kategori perlombaan yang digelar dalam kegiatan APSI menunjukkan bahwa prestasi seorang pelajar sebenarnya dapat dipandang dari berbagai bidang, akademik dan non-akademik.

    “Saat ini masih banyak masyarakat yang memandang prestasi pelajar hanya dari aspek akademik saja. Prestasi pelajar dalam olimpiade matematika, sains dan sejenisnya lebih banyak disorot dibandingkan prestasi pelajar di bidang non-akademik seperti menyanyi, menari, menggambar, membaca puisi, berolahraga dan sebagainya. Akibatnya pelajar tidak terdorong untuk mengembangkan bakatnya di bidang non-akademik,” ujar Konsul RI lebih lanjut.

    “Padahal sekarang ini banyak profesi-profesi yang berkembang di masyarakat justru berangkat dari prestasi di bidang non-akademik seperti penyanyi, penari, pelukis dan juga olahragawan di antaranya pemain sepakbola,” jelas Konsul RI.

  • Berkat Internet, Siswa SD di Wilayah 3T Bisa Ikut Lomba Nasional

    Berkat Internet, Siswa SD di Wilayah 3T Bisa Ikut Lomba Nasional

    Kepulauan Anambas

    Muhammad Gunawansyah (11) terlihat seperti anak-anak seusianya yang menghabiskan waktu untuk bermain dan belajar. Di balik itu, bocah yang biasa dipanggil Gunawan ini memiliki segudang prestasi.

    Mewakili sekolahnya, SDN 005 Lembah Rewak, Desa Rewak, Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, Gunawan berhasil mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) ke tingkat provinsi. Adapun mata pelajaran yang dilombakan yaitu Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS).

    “Saya mengikuti OSN ke tingkat provinsi,” ujar Gunawan kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    Tak hanya mengikuti OSN, Gunawan juga mengikuti lomba bercerita. Ia pun berhasil lolos hingga tingkat kabupaten.

    “Saya waktu itu lomba bercerita tentang asal-usul Tukang Berlian. Ceritanya tentang anak yang durhaka dan menjadi batu sama ibunya karena dia tidak melaksanakan perintah ibunya,” imbuh Gunawan.

    Gunawan mengaku belajar untuk persiapan OSN dan lomba bercerita di rumah sang guru, Salawati (38) untuk mencari soal-soal hingga trik mendongeng di internet. Bahkan dalam pembelajarannya di sekolah, ia sudah dibiasakan untuk menggunakan internet.

    “Saya pakai internet di sekolah untuk belajar. Karena bisa belajar pakai laptop, infocus, sama HP,” ucap Gunawan.

    Dalam kesempatan tersebut, sang guru Salawati mengungkapkan Gunawan merupakan anak yang berkarakter baik. Gunawan juga dikenal sebagai bocah yang mudah bergaul.

    “Di kelas itu dia selalu memegang juara. Pertandingan-pertandingan juga banyak yang membawa nama baik sekolah,” kata Salawati.

    “Pertemanan dengan lingkungan sekitarnya, tampak dia lebih cenderung terbuka gitu anaknya, lebih bergaul,” sambungnya.

    Kepala Sekolah SDN 005 Lembah Rewak Rosnilawati (43) mengaku sangat bangga dengan pencapaian Gunawan. Meski sekolahnya berlokasi di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), anak didiknya mampu membawa nama baik sekolah.

    “Di tingkat provinsi dua tahun ini (OSN). Alhamdulillah kami di tingkat kabupaten juga (lomba bercerita), walaupun tidak bisa juara, tapi anak itu sudah mampu bersaing. Bagi saya, siswa itu sudah mampu bersaing untuk di luar sana merupakan suatu kebanggaan bagi pihak sekolah,” ungkap Rosnilawati.

    Foto: Rifkianto Nugroho

    Rosnilawati mengatakan prestasi yang diukir oleh Gunawan dan siswa-siswa lainnya tidak terlepas dari peran akses internet (Aksi) yang dihadirkan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital RI atau Komdigi (dulu Kominfo). Program ini menyediakan infrastruktur berteknologi fiber optic, radio link, serta VSAT (satelit).

    “Itu sangat membantu kami bahkan, bukan sikit (sedikit). Sangat membantu kami di daerah pedesaan ini,” kata Rosnilawati.

    “Dengan adanya BAKTI Aksi ini sangat membantu. Jadi, kami merasa kerja kami lebih dipermudah,” tambahnya.

    detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas untuk mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!

    (akd/akd)

  • Gregoria Lolos ke Final Kumamoto Masters Lewat Kemenangan Emosional dan Epic Comeback Melawan Korea

    Gregoria Lolos ke Final Kumamoto Masters Lewat Kemenangan Emosional dan Epic Comeback Melawan Korea

    Gregoria Melaju ke Final Kumamoto Masters Kemenangan Emosional dan Epic Comeback Melawan Korea

    TRIBUNJATENG.COM – Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, tampil menakjubkan di semifinal Kumamoto Masters Japan 2024, Sabtu (16/11/2024).

    Peraih medali perunggu Olimpiade itu tak mau menyerah di babak perebutan tiket final.

    Gregoria menolak menyerah dan berhasil comeback menghadapi lawannya, tunggal putri Korea Selatan, Sim Yu-jin.

    Tunggal Putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung melakukan pukulan melawan pemain Korea Selatan An Se-young dalam pertandingan semifinal bulu tangkis tunggal putri mereka pada Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena di Paris pada 4 Agustus 2024. (AFP/ARUN SANKAR)

    Gregoria menang via rubber game dengan skor 18-21, 21-17, 21-19 pada laga yang digelar di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Jepang.

    Kemenangan ini tampaknya sangat berarti bagi Gregoria. 
    Setelah kemenangannya dipastikan, dia menjatuhkan badan, berteriak, hingga membanting raketnya sampai rusak.

    Jalannya Pertandingan

    Gregoria lebih banyak mendapatkan tekanan di awal-awal laga. 

    Pertahanan yang belum cukup solid membuatnya harus tertinggal lima angka dengan skor 2-7.

    Sim Yu-jin melakukan dua kali kesalahan saat pukulan backhand menyangkut net dan pukulan lob yang melebar.

    Gregoria menambah satu angka lagi lewat smes menyilang untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 5-7.

    Namun, Sim berhasil melesat hingga mencapai interval dengan keunggulan 11-6 atas Gregoria.

    Selepas jeda, Gregoria menunjukkan gelagat kebangkitan setelah berhasil memperkecil skor menjadi dua angka pada skor 13-15 yang bertahan pada 14-16.

    Gregoria mampu menunjukkan pukulan-pukulan dropshot menyilang yang ciamik hingga membuat lawan mati langkah.

    Lagi, Gregoria melepaskan dropshot lurus yang tak bisa dikejar Sim untuk mengubah skor pada 16-18.

    Satu pukulan dari Sim yang keluar membuat Gregoria kini hanya tertinggal satu poin lagi untuk menyamakan skor.

    Sayangnya setelah skor 18-19, Gregoria harus kehilangan gim pertama.

    Gim kedua berjalan lebih ketat saat kedua pemain terus saling bergantian memimpin dan saling membalas angka sampai skor sama 9-9.

    Satu pukulan menyilang dari Gregoria yang diarahkan ke depan net membuatnya unggul satu angka.

    Satu dorongan bola dari Sim yang memanjang keluar membuat Gregoria unggul dengan skor 11-9 pada interval gim kedua.

    Setelah itu, Gregoria makin nyaman dalam bermain hingga mampu memimpin lima angka pada skor 17-12.

    Kesalahan tunggal putri Korea Selatan saat tak mampu menyeberangkan bola di depan net menghasilkan game point untuk Gregoria dengan skor 20-15.

    Sempat kecolongan dua poin, satu smes keras menyilang dari Gregoria akhirnya memaksa laga berlangsung lebih lama.

    Memasuki gim pamungkas, Sim memimpin duluan 3-1, tetapi Gregoria berhasil membalas dengan permainan yang meyakinkan untuk mengubah skor menjadi 5-3.

    Gregoria menjauh pada 8-3. Sim merespons untuk balik memimpin menjadi 9-8 setelah mencetak enam poin beruntun.

    Meski begitu, Gregoria mendapatkan momentum setelah kesalahan dari Sim menghasilkan keunggulan satu poin bagi tunggal putri Indonesia.

    Gregoria mendekatkan diri dengan kesuksesan misi mempertahankan gelarnya setelah mencetak match point duluan dengan skor 20-15.

    Sim masih melawan. Gregoria sampai harus memainkan tempo hingga mendapatkan kartu kuning karena dianggap mengulur-ulur.

    Hampir tersusul, Gregoria akhirnya memastikan kemenangan setelah smes keras Sim menabrak net. 

    Luapan emosi terlihat dari tunggal putri nomor satu Indonesia itu.

    Final Kumamoto Masters 2024 menjadi kebangkitan yang manis bagi Gregoria.

    Cedera memaksa Gregoria mundur pada penampilan sebelumnya di Denmark Open 2024 yang mana terjadi dalam laga semifinal.

    Kumamoto Masters Japan 2024 menjadi final kedua bagi Gregoria pada tahun ini setelah Swiss Open 2024 dengan hasil runner-up.

    Selain itu, Gregoria juga berhasil ke final dua kali dalam dua tahun berturut-turut pada Kumamoto Masters Japan.

    (*)

  • Spectaba Fest 2024 di Gunungpati Semarang Jadi Ajang Mengasah Kreatifitas Siswa

    Spectaba Fest 2024 di Gunungpati Semarang Jadi Ajang Mengasah Kreatifitas Siswa

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – SMIT Bina Amal Gunungpati, Kota Semarang terus berupaya untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik.

    Salah upaya yang dilakukan dengan memberikan kebebasan kepada para siswa untuk membuat sebuah kegiatan, salah satunya Spectaba Fest.

    Bertempat di halaman sekolah, puluhan stand berdiri menghiasi lokasi acara Spectaba Fest, Sabtu (16/11).

     Stand tersebut selain diisi pelaku UMKM serta sponsor juga menyuguhkan hasil dari kreatifitas siswa yakni gelar karya P5 dari para siswa.

    Pengunjung ramai memadati depan panggung utama. Silih berganti venue meyuguhkan hiburan penampilan dari para peserta. Mulai dari seni peran hingga fashion show.

    Kepala SMIT Bina Amal, Zulaicha Dwi Astuti mengungkapkan, Spectaba Fest adalah kegiatan yang sudah rutin dilakukan sejak tiga tahun terakhir.  Event ini merupakan ajang kreativitas yang dikelola oleh para siswa.

    Para siswa yang menggagas kegiatan ini mulai dari konsep perencananya, kemudian pelaksanaannya dan dikoordinasikan dengan guru-guru yang ada. Dalam Spectaba Fest tahun ini pihaknya juga mengadakan beragam lomba diantaranya Olimpiade IPA, IPS dan Matematika.

    Kemudian yang secara online ada kegiatan lomba sambung, ayat, kemudian story telling dan pidato. Kemudian juga ada kompetisi futsal. Beragam lomba tersebut diikuti oleh siswa SMP se Indonesia.

    “Lomba-lomba Olimpiade kita gratiskan. Hari ini  adalah closing Spectaba Fest kegiatan puncak. Nsnti ada tampilan-tampilan dari anak-anak, kemudian kita juga mengkolaborasi dengan kegiatan P5 project penguatan profil pelajar pancasila anak-anak dari SMP dan SMA IT bina amal membuat stan-stan sesuai dengan tema-tema masing-masing ” ujarnya.

    SMIT Bina Amal Gunungpati, Kota Semarang merupakan Boarding school untuk tingkatan SMP dan SMA. Saat ini jumlah total siswa ada sekitar 300 peserta didik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

    Zulaicha Dwi Astuti berharap dari kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk, kemudian melatih anak-anak dari sisi leadership dan organisasi. Selain itu diharapkan mereka juga punya rasa kepemilikan terhadap sekolah.

    Pengawas SMP Kota Semarang, Masrikan mengatakan kegiatan ini merupakan pesta  perayaan dari hasil P5 anak-anak. Namun tetapi yang perlu diingat ini bukan hasil akhir keberhasilan anak-anak.

    “Keberhasilan anak-anak adalah penguatan karakter jadi, ini hanya-hanya sebagai apa ya jadi, bonus-bonus kegiatan, tapi sekolah tetap punya bagaimana anak-anak tersebut menjadi lebih kuat karakternya,” ujarnya.

    Ia berharap, kegiatan ini menjadi hal yang positif dalam upaya melatih anak agar kuat di profil pelajar pancasila.

    Ketua Pendamping Guru, Galih Narendra Adhiatna, menambahkan, yang membedakan dari Spectaba Fest tahun lalu adalah dari jumlah kepesertaan lebih besar, yaitu sekitar 430 orang.

    Ia menambahkan mengusung tema “start the voyage, discover your treasure” pihaknya ingin melelui Spectaba Fest para siswa dapat menemukan harta karun berupa ilmu serta relasi yang didapat dari kegiatan ini.

    “Harapannnya agar para peserta dapat mengasah kemampuan mereka sebelum ke jenjang yang lebih tinggi atau terjun ke masyarakat mereka lebih siap,” pungkasnya. (*)

  • Internet Masuk Pulau, Siswa SD Bisa Melek Informasi

    Internet Masuk Pulau, Siswa SD Bisa Melek Informasi

    Kepulauan Anambas

    Pemerataan akses internet menjadi salah satu hal yang sedang digenjot oleh pemerintah. Tujuannya adalah untuk mempermudah konektivitas di seluruh wilayah Indonesia.

    Selain itu, akses internet dan teknologi informasi yang memadai juga akan memberikan dampak yang signifikan bagi pendidikan. Di antaranya bisa mendorong pertumbuhan dan kemajuan pembangunan.

    Apalagi, sejak pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI atau Kemendikbud (sekarang Kemendikdasmen) memperkenalkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum tersebut mengharuskan siswa dan guru beradaptasi dengan teknologi yang menggunakan internet.

    Hal ini turut dialami di sebuah SD yang terletak di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Tepatnya, di SDN 005 Lembah Rewak, Desa Rewah, Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas.

    “Awalnya di dunia pendidikan untuk internet ini mungkin agak lumayan aneh. Tapi kami dari Kurikulum Merdeka mengajarkan kami betapa pentingnya (penggunaan) internet itu,” ujar Kepala Sekolah SDN 005 Lembah Rewak Rosnilawati kepada detikcom, beberapa waktu lalu.

    “Apalagi di sekolah kami sebelumnya kan kami belum menggunakan internet. Dampaknya bagi siswa kami, bagi guru, sangat banyak,” sambungnya.

    Dikatakan Rosnilawati, internet hadir di SD tersebut sejak 2019 namun hanya sebatas 2G yang hanya sebatas bisa telepon dan SMS saja. Sehingga, ia mengaku merasa ‘asing’ dengan pembelajaran melalui internet.

    Internet Masuk Pulau, Siswa SD Bisa Melek Informasi Foto: Dok. Rifkianto Nugoroho/detikcom

    Adapun layanan internet dihadirkan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) melalui program Aksi (akses internet) yang menyediakan infrastruktur berteknologi fiber optic, radio link, serta VSAT (satelit). Kemudian, sekitar 2021-2022 akses 4G baru masuk ke Desa Rewak.

    “Itu mungkin jaringan di internet di sini agak aneh dekat kami. Kenapa aneh? Karena kami dulu belum menggunakan 4G,” kata Rosnilawati.

    Rosnilawati mengatakan guru maupun siswa menggunakan internet untuk kegiatan belajar mengajar melalui internet. Biasanya, mereka menggunakan internet untuk mencari ilmu-ilmu baru dan diimplementasikan dalam kegiatan di sekolah.

    “Pembelajaran di dalam kelasnya, kalau menggunakan internet kadang-kadang guru itu download dulu materinya. Baru kita masukkan di infocusnya,” tutur Rosnilawati.

    Rosnilawati mengatakan pihaknya terus menggalakkan penggunaan internet untuk siswa. Apalagi, kegiatan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) sudah wajib diterapkan di setiap sekolah, tak terkecuali di wilayah 3T.

    “Jadi kami dari pihak guru sudah harus membiasakan anak menggunakan internet. Jadi mau tidak mau saya bikin program (untuk menggunakan internet),” kata Rosnilawati.

    Di tengah keterbatasan sarana-prasarana, Rosnilawati mengatakan pihaknya berupaya semaksimal mungkin agar siswa tidak tertinggal. Adapun program yang dimaksud yaitu penggunaan laptop bagi seluruh siswa secara bergilir di sekolah.

    “Mungkin hari Senin di kelas 3, nanti di hari Selasa di kelas 2 (programnya). Sistem pembagian hari penggunaannya,” kata Rosnilawati.

    Rosnilawati juga menceritakan kendala Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) saat pandemi COVID-19. Saat itu, ia dan guru-guru SDN 005 Lembah Rewak harus berusaha ekstra dalam menyampaikan bahan ajar.

    “Itu kami pembelajaran BDR (Belajar dari Rumah). BDR ini kami pihak sekolah menggunakan grup WhatsApp,” ungkap Rosnilawati.

    Selain terkendala waktu, Rosnilawati mengatakan banyak orang tua yang kurang memiliki kesadaran akan pentingnya internet untuk PJJ. Oleh karenanya, ia harus ‘jemput bola’ agar siswa-siswa tersebut tetap belajar.

    “Jadi kami harus bisa, nih cakap ‘Bu, kalau jika tak punya HP Android, ibu harus ke tetangga sebelah tanyakan tugas anak-ibu yang terdekat’. Jadi kan tak mesti satu orang anak punya satu (HP),” kenangnya.

    “Tapi alhamdulillah, walaupun orang itu menggunakan WhatsApp, sudah sangat membantu. Tapi kalau tidak, guru harus rumah-rumah masing-masing siswa,” imbuh Rosnilawati.

    Internet Masuk Pulau, Siswa SD Bisa Melek Informasi Foto: Dok. Rifkianto Nugoroho/detikcom

    Mewakili guru-guru dan para siswa, Rosnilawati sangat bersyukur dengan adanya BAKTI Aksi ini. Sebab, akses internet yang diberikan oleh BAKTI Aksi sangat membantu mereka.

    “Itu sangat membantu kami bahkan, bukan sikit (sedikit). Sangat membantu kami di daerah perdesaan ini,” kata Rosnilawati.

    “Dengan adanya BAKTI Aksi ini sangat membantu. Jadi, kami merasa kerja kami lebih dipermudah,” tambahnya.

    Dalam kesempatan yang sama, wali kelas 5 SDN 005 Lembah Rewak Salawati menerapkan pembelajaran dengan internet kepada 10 orang murid di kelasnya.

    “Menyampaikan materi pakai laptop dan pakai infocus dan dibantu speaker sebagai pengeras suara, kadang pakai HP juga. Biasanya untuk men-download materi-materi pembelajaran,” kata Salawati.

    Selain sebagai wali kelas, Salawati juga berperan sebagai guru pembimbing kesenian sekaligus Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SD. Ia pun menggunakan internet sebagai sarana untuk mencari referensi.

    “Saya bisa mengakses pembelajaran seni tari dari internet itu sendiri. Saya memperlihatkan video apa yang ingin kita tampilkan untuk 17-an, jenis tariannya seperti apa,” ujar Salawati.

    “Kebetulan soal-soal OSN untuk itu menggunakan internet. Soal-soal yang didapat itu langsung dari pusat di Jakarta. Mereka secara online melaksanakan latihan itu melalui komputer,” tambahnya ketika bercerita soal dirinya sebagai pembimbing OSN.

    Salawati pun merasa sangat terbantu dengan adanya akses internet. Hal ini dikarenakan ia bisa mengakses berbagai macam informasi untuk diajarkan kepada para siswa.

    “Jadi dengan mudahnya ada internet ini, kita bisa mencari informasi. Jadi selain dari buku referensi yang kita dapat, dari internet juga banyak sekali manfaat yang didapatkan dari situ,” tutur Salawati.

    detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas untuk mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!

    (akn/ega)

  • Menpora Dito Jadi Saksi Transformasi Pordasi, Perjuangan Dimulai Demi Bisa Bersaing di Level Dunia

    Menpora Dito Jadi Saksi Transformasi Pordasi, Perjuangan Dimulai Demi Bisa Bersaing di Level Dunia

    TRIBUNJAKARTA.COM – Transformasi organisasi dilakukan Pordasi sebagaimana amanah dari Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Hybrid Pordasi, pada 8 juni 2024.

    Ketum PP Pordasi, Triwatty Marciano mengatakan, hal ini dilakukan bertujuan untuk prestasi olahraga berkuda.

    Terlebih Indonesia ditargetkan bisa masuk peringkat 5 besar Olimpiade pada tahun 2044. 

    “Pordasi berusaha menyesuaikan program kerjanya untuk mendukung kebijakan pemerintah tersebut, salah satunya adalah transformasi organisasi,” kata Triwatty Marciano kepada wartawan, Kamis (14/11/2024).

    “Secara organisasi, Pordasi sudah berkembang sangat pesat, namun kekuatan negara lain dalam olahraga berkuda sudah jauh lebih maju.”

    “Pordasi telah melakukan transformasi organisasi, agar masing-masing cabang olahraga dapat lebih fokus melakukan pembinaan olahraga prestasi, guna mengejar ketertinggalan dengan negara lain,” jelasnya.

    Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo memberikn apresiasi serta mengajak seluruh pihak bersatu demi olahraga berkuda. 

    “Olahraga berkuda ini merupakan olahraga favorit presiden kita, jadi mari kita bersatu untuk berkuda Indonesia, saya harap ke depan akan ada langkah konkret, dengan begitu kuda Indonesia bisa maju,” ujar Dito.

    Shin Tae-yong memberikan garansi Kevin Diks bakal dimainkan membela Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Terdekat Jepang bakal jadi ujian berat Garuda.

    Kehadiran Menpora sekaligus membuka Musyawarah Nasional (Munas) XIV Pordasi Tahun 2024. Munas tersebut dihadiri 24 pengurus provinsi Pordasi dari total 26 yang ada. 

    Merujuk Munaslub Pordasi XIV/2024 yang mengesahkan AD/ART Pordasi 2024, Munas XIV Pordasi 2024, untuk pertama kalinya memilih empat Ketua Umum Federasi Nasional Pordasi, yakni Pordasi Pacu, Pordasi Equestrian, Pordasi, Polo dan Pordasi Berkuda Memanah. 

    “Terima kasih atas dedikasi dan kontribusinya untuk olahraga berkuda,” ucap Menpora RI kepada Ketum Pengurus Pusat Pordasi masa bakti 2020-2024 Triwatty Marciano.

    Agenda utama Munas XIV Pordasi 2024 adalah memilih Ketua Umum Pordasi selanjutnya yang menggantikan Triwatty Marciano. 

    Selain Menpora Dito, Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman, mengajak masyarakat olahraga berkuda bersatu untuk bisa berprestasi. 

    “Perjuangan yang dilandasi tujuan baik dan dijalankan dengan hati tulus, itu akan baik. Kuda itu mempersatukan kita, jangan organisasi memecah kita,” tegas Marciano.

    Marciano melihat bahwa kesuksesan organisasi cabang olahraga sangat bergantung pada tata kelola organisasinya.

    “Tata kelola organisasi yang benar akan mengantarkan prestasi atlet-atletnya di masa yang akan datang,” ujarnya. 

    Ketum PP Pordasi Triwatty Marciano (Dok PP Pordasi)

    Pordasi Punya 4 Calon Ketua Umum 

    Berdasarkan laporan dari Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) PP Pordasi 2024, kini ada empat calon Ketua Umum dari masing-masingnya.

    Keempat calon itu adalah Dewi Larasati (Tike) sebagai calon Ketum Pordasi Equestrian dan Budi Tulodo sebagai sekjennya. 

    Pada Pordasi Pacu, ada Teddy Soediro yang telah menjadi calon ketumnya. Kemudian ada H. Muhammad Bunyamin atau Benny Polo sebagai calon ketum Pordasi Polo dan juga Dicky Kamsari pada Pordasi Berkuda Memanah. 

    Pordasi Pacu yang akan berafiliasi secara internasional dengan International Federation of Horseracing Authorities (IFHA), Pordasi Equestrian yang sudah menjadi anggota Fédération Equestre Internationale (FEI).

    Kondisi saat ini, Indonesia atas nama Asosiasi Polo Indonesia merupakan anggota dari Federation of International Polo (FIP). 

    Kedepan akan dilakukan penegasan/pembenahan kedudukan Pordasi Polo yang menjadi anggota FIP.

    Horseback Archery (HBA) juga akan menentukan internasional federasinya segera, termasuk akan membentuk federasi regional bersama Malaysia, Thailand dan Singapura.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ratusan Pelajar Dari Berbagai Negara Mulai Ikuti Olimpiade Sains dan Matematika Tingkat Asia di Banyuwangi

    Ratusan Pelajar Dari Berbagai Negara Mulai Ikuti Olimpiade Sains dan Matematika Tingkat Asia di Banyuwangi

    Liputan6.com, Banyuwangi – Lomba olimpiade matematika dan sains tingkat Asia, Asian Science & Mathematics Olympiad for Primary & Secondary Schools (ASMOPSS) ke 14 resmi dimulai di Banyuwangi. Sebanyak 136 peserta yang berasal dari berbagai negara di Asia akan bertanding guna menjadi yang terbaik. 

    Para peserta tersebut mengikuti pembukaan di Banyuwangi, Selasa malam (12/11/2024). Ratusan peserta ASMOPSS tampil memperkenalkan diri lewat defile dari masing-masing negara. Mereka berasal dari 10 negara diantaranya Indonesia, Tajikistan, Pakistan, Filipina, Thailand dan Filipina.

    Presiden ASMOPSS Munasprianto Ramli mengatakan bahwa ASMOPSS merupakan lomba olimpiade sains dan matematika bagi pelajar SD dan SMP tingkat Asia yang digelar setiap tahun oleh Yayasan Surya Intitute.  Surya Institute didirikan oleh Prof. Yohanes Surya, fisikawan Indonesia dan pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFI. “Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk mendorong siswa mempelajari sains dan matematika sejak usia dini, dan meningkatkan pengembangan hubungan internasional antar negara di kawasan Asia dalam bidang pendidikan sekolah dasar terutama dalam sains dan matematika,” kata Munasprianto.

    Lebih lanjut Munasprianto mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada Pemkab Banyuwangi. Banyuwangi sendiri dipilih menjadi tuan rumah karena dinilai sebagai daerah yang memiliki concern yang tinggi pada peningkatan mutu pendidikan, khususunya sains dan matematika.

    Sejak setahun lalu, Pemkab Banyuwangi berupaya mencetak ribuan jagoan matematika yang berasal dari desa-desa di Banyuwangi dengan mengenalkan metode “Smart Gasing”. Metode ini sendiri dikembangkan oleh Prof. Yohanes Surya. “Ada salah satu anak didik Banyuwangi hasil pembelajaran metode Smart Gasing yang cukup menonjol, namanya Felicia masih pelajar SD. Dia berhasil merebut kejuaraan di sejumlah lomba internasional. Dia juga ikut tergabung dalam tim nassional pada olimpiade ini,” kata Munasprianto.

    Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada Banyuwangi, pada olimpiade ini selain Felicia, delapan orang siswa siswi Banyuwangi juga diberi kesempatan untuk bertanding sebagai tim nasional di ASMOPPS. Sedangkan sebanyak tiga pelajar Banyuwangi lainnya lolos seleksi ASMOPSS secara mandiri. “Total ada 12 orang peserta dari Banyuwangi yang tergabung dalam tim nasional di olimpiade ini. Kami yakin siswa Banyuwangi bersama dengan tim nasional akan bisa bersaing dengan peserta dari negara-negara lainnya,” ujar Munasprianto.

  • Perkuat Ekosistem Digital, Telkomsel Kenalkan ‘Telkom Jaga Cita’

    Perkuat Ekosistem Digital, Telkomsel Kenalkan ‘Telkom Jaga Cita’

    Jakarta

    Telkomsel meluncurkan inisiatif ‘Telkomsel Jaga Cita’ untuk mendukung pendidikan yang adaptif, inklusif, dan merata. Hal itu juga sebagai bagian dari penerapan pilar sosial pada prinsip keberlanjutan Environmental, social, and governance (ESG).

    Telkomsel Jaga Cita juga merupakan payung program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dirancang untuk memperkuat kompetensi di dunia pendidikan, mulai dari kepala sekolah, guru, siswa hingga orangtua siswa. Adapun inisiatif itu diluncurkan di Yogyakarta, beberapa Waktu lalu.

    VP Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono mengatakan platform digital seperti Ilmupedia, Skul.id, Kuncie, by.U, dan Internet BAIK pada inisiatif Telkomsel Jaga Cita diharapkan dapat mendukung dan menjaga harapan anak-anak Indonesia untuk mewujudkan cita-citanya menyongsong masa depan yang lebih baik.

    “Inisiatif ini sekaligus merespons tantangan dalam pendidikan Indonesia, yang tercermin dalam Rapor Pendidikan Indonesia Tahun 2023, dari 50 juta murid yang dimiliki Indonesia, hanya sebanyak 61,53 persen murid jenjang Sekolah Dasar (SD), 59 persen murid jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 49,26 persen murid jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) yang memiliki kompetensi literasi di atas standar minimum,” kata Saki dalam keterangan tertulis, Senin (11/11/2024).

    Sementara itu, data dari Sustainability Report Telkomsel 2023 menunjukkan sebanyak 780 sekolah dari 249 kota dan kabupaten telah mendapatkan wawasan tentang interaksi positif di media sosial dan ekosistem digital melalui program Internet BAIK yang dapat membuka peluang bagi talenta muda menjadi agen perubahan di dunia digital.

    “Sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan, Telkomsel berperan penting dalam mendorong pembangunan yang berkelanjutan melalui inisiatif Telkomsel Jaga Cita. Kami ingin memberdayakan masyarakat, memungkinkan akses ke informasi dan beragam layanan jadi lebih mudah, membuka lebih banyak peluang, serta memastikan manfaat kemajuan digital dapat dirasakan secara inklusif di seluruh Indonesia. Telkomsel berkomitmen untuk menghadirkan dampak berkelanjutan melalui penerapan ESG dalam setiap aspek bisnis,” tuturnya.

    Sementara itu, VP Prepaid Consumer Marketing Telkomsel Tuty R. Afriza menambahkan kehadiran inisiatif tersebut bertujuan untuk membantu talenta muda dalam menentukan bakal mereka.

    “Sebagai bagian inisiatif Telkomsel Jaga Cita, kami menghadirkan beragam layanan edutainment melalui platform Ilmupedia yang siap membantu talenta muda dalam menemukan minat bakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, didukung dengan akses internet yang terjangkau dengan jaringan terbaik yang dapat digunakan melalui kartu telkomsel prabayar, kartuHalo maupun by.U,” kata Tuty.

    Roadshow Ilmupedia ‘Pintar Itu Beragam’

    Dalam rangka peluncuran inisiatif Telkomsel Jaga Cita, Telkomsel juga menggelar roadshow Ilmupedia ‘Pintar Itu Beragam’ yang memperkenalkan pembaruan platform Ilmupedia yang lebih interaktif, termasuk fitur teknologi AI, ‘Adeva’ yang berperan sebagai asisten belajar virtual siswa yang kini dapat diakses oleh para orang tua. Serta dapat membentuk komunitas kalangan para pelaku pendidikan.

    CEO Kuncie Kemas M. Fadhli mengatakan Adeva membantu siswa untuk mengeksplorasi informasi yang disajikan dari pertanyaan yang diinput ke dalam aplikasi chat AI, termasuk memahami konteks, memilah informasi penting, dan mengelompokkan data berdasarkan topik atau tema.

    “Adeva merupakan inovasi yang kami bangun untuk menjawab tantangan pembelajaran yang semakin dinamis yang kami harapkan bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. Kami terus berupaya untuk membuka akses pendidikan yang berkualitas ke lebih banyak lagi masyarakat Indonesia,” jelas Kemas M. Fadhli.

    Selain itu, di kesempatan yang sama pula, Telkomsel mengadakan kompetisi ‘Mini IBJ Quiz’ yang memberikan pengalaman langsung sekaligus proses registrasi untuk dua program besar ‘Ilmupedia Berani Jawab Season 5’ dan program ‘Ilmupedia Tryout Akbar UTBK’ yang akan kembali dilaksanakan mulai dari Januari hingga Maret 2025. Ada pula kompetisi membuat jingle Ilmupedia yang dibuka hingga Desember 2024, dan talkshow dengan pembicara dari beragam latar belakang keahlian.

    Pada gelaran ini Telkomsel juga memberikan bantuan piloting project digitalisasi sekolah dan apresiasi untuk pemenang Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) dan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) Kemendikdasmen melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI). Informasi lebih lengkap mengenai inisiatif Telkomsel Jaga Cita dapat diakses melalui Ilmupedia.co.id, skul.id, kuncie.com, byu.id, internetbaik.id.

    (akd/ega)

  • Menpora Lepas Timnas Indonesia untuk Kejuaraan Dunia IESF 2024 dan Asian Esports Games Bangkok – Page 3

    Menpora Lepas Timnas Indonesia untuk Kejuaraan Dunia IESF 2024 dan Asian Esports Games Bangkok – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, secara resmi melepas timnas esports Indonesia yang akan berlaga di dua ajang bergengsi internasional.

    Rencananya, para atlet esports ini akan bertanding di 16th IESF World Esports Championship (WEC) 2024 di Riyadh, Arab Saudi, pada 11-19 November.

    Setelah itu, atlet berbakat asal Indonesia ini akan lanjut memperlihatkan permainan terbaiknya di Asian Esports Games (AEG) 2024 di Bangkok, Thailand, pada 23 November hingga 1 Desember 2024.

    Pada acara pelepasan yang diselenggarakan di Kantor Kemenpora ini, turut dihadiri beberapa pihak terkait di skena esports, seperti Sekjen PB ESI Frengky Ong dan Wakil Menpora, Taufik Hidayat.

    Dalam sambutannya, Menpora Dito menyatakan dukungan penuh dari pemerintah dan harapan besar agar timnas esporst Indonesia pulang membawa gelar juara dunia.

    “Esports kini menjadi salah satu cabang olahraga unggulan Indonesia di tingkat dunia. Pemerintah berkomitmen memberikan dukungan maksimal, terutama menjelang Olimpiade Esports,” kata Dito sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Minggu (10/11/2024).

    Dia juga yakin, para atlet Indonesia ini dapat menampilkan permainan terbaiknya dan meraih gelar juara. “Timnas esports Indonesia mampu meraih gelar Juara Dunia di IESF 2024,” ucapnya.

    Pesan Inspiratif dari Wakil Menpora Taufik Hidayat

    Wakil Menpora Taufik Hidayat, legenda bulu tangkis Indonesia, memberikan pesan kusu bagi para atlet esports yang akan berlaga di kompetisi bergengsi ini.

    “Jaga kekompakkan tim dan perkuat mental. Di level dunia, ketangguhan mental menjadi kunci. Bawa nama bangsa, dan buktikan Indonesia mampu bersaing di panggung internasional,” ujar Taufik kepada atlet timnas esports Indonesia.

     

  • Hari Ganefo Diperingati 10 November, Ini Asal-usul Peringatannya

    Hari Ganefo Diperingati 10 November, Ini Asal-usul Peringatannya

    Jakarta

    Selain Hari Pahlawan, 10 November juga merupakan tanggal peringatan Hari Ganefo. Games of New Emergeing Forces (Ganefo) merupakan pagelaran olahraga yang digelar oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno.

    Lalu, bagaimana sejarah peringatan Hari Ganefo setiap 10 November? Berikut ulasannya.

    Dikutip dari situs Museum Kepresidenan RI, situasi dunia saat berlangsungnya Perang Dingin membuat Presiden Soekarno menyatakan bahwa dunia tidak terbagi dalam Blok Barat dan Blok Timur, tetapi terbagi menjadi dua blok, yaitu New Emerging Forces (Nefo) dan Old Established Forces (Oldefo).

    Negara maju memegang dominasi atas negara berkembang di segala aspek kehidupan dalam konteks internasional. Presiden Soekarno ingin mengubah tatanan dunia seperti ini, dengan mengemukakan konsepsi baru yang selaras dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia, yaitu untuk melawan imperialisme-kolonialisme dengan segala bentuk dan manifestasinya dengan menggunakan konfrontasi.

    Selain dalam masalah politik, kebijakan konfrontasi Presiden Soekarno juga dalam bidang olahraga, yaitu pelaksanaan Games Of The New Emerging Forces (Ganefo). Apa itu Ganefo?

    Ganefo merupakan kompetisi olahraga berskala internasional yang pernah diselenggarakan Indonesia pada tahun 1963 dan menjadi kebanggaan saat pemerintahan Presiden Soekarno. Presiden Soekarno dengan semangat nasionalisme berani menentang hegemoni barat melalui arena olahraga dan mampu mengangkat nama Indonesia dalam percaturan politik internasional.

    Skorsing IOC yang mengakibatkan Indonesia tidak dapat berpartisipasi dalam Olimpiade karena alasan yang tidak wajar, membuat Indonesia berusaha untuk mencari solusi agar prinsip yang dipegang teguh bangsa ini selalu dapat diperjuangkan salah satunya, dengan menyelenggarakan Ganefo.

    Momentum skorsing IOC dimanfaatkan oleh Presiden Soekarno sebagai alat pemersatu rakyat Indonesia untuk melawan bentuk imperialisme di bidang olahraga. Selain itu, Ganefo juga digunakan Presiden Soekarno sebagai alat bagi pencapaian tujuan-tujuan dan kepentingan-kepentingan politik tertentu.

    Asal-usul Hari Ganefo tanggal 10 November

    Games of The New Emerging Forces (Ganefo) adalah pesta olahraga yang digelar oleh Soekarno, Presiden pertama RI. Ganefo menjadi salah satu sejarah bangsa Indonesia dalam melawan imperialisme barat di bidang olahraga.

    Ganefo pertama kali dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 10 November 1963. Pesta olahraga ini diikuti sekitar 2.700 atlet dari 51 negara berkembang di Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Eropa.

    Pagelaran olahraga ini mendatangkan 51 negara yang disebut dengan “The New Emergeng Forces” (NEFO), untuk berlaga di gelanggang olahraga, menggelar festival kebudayaan, menyelenggarakan pertemuan-pertemuan bilateral untuk membahas isu ekonomi-politik dunia, dan mendirikan federasi olahraga dunia bernama Federasi Ganefo yang berpusat di Jakarta.

    Ganefo yang dilaksanakan dua kali pada tahun 1963 dan 1966, digunakan untuk menggali nilai-nilai perjuangan, salah satunya jiwa nasionalisme bangsa yang lebih dikenal dengan sebutan Nation Character Building. Olahraga juga dapat digunakan sebagai upaya pembentukan karakter dan kepribadian bangsa Indonesia karena mampu menanamkan sikap keberanian, kepercayaan diri, semangat berjuang memperoleh kemenangan, penghargaan kepada lawan, rasa tanggung jawab, gotong royong, harga diri, dan optimisme.

    Hingga kini, tanggal pelaksanaan Ganefo, yaitu 10 November, dijadikan sebagai peringatan Hari Ganefo.

    (kny/imk)