Event: Olimpiade

  • Jangan Pakai Kode Redeem FF Ini, Dijamin Menyesal

    Jangan Pakai Kode Redeem FF Ini, Dijamin Menyesal

    Jakarta

    Di internet banyak sekali bertebaran kode redeem Free Fire (FF). Tapi tahukah kalian, ternyata kode-kode ini sudah tidak bisa diklaim.

    Jadi daripada kalian menghabiskan waktu mengeceknya satu-satu, lebih baik langsung simak artikel ini untuk mengetahui kode apa saja yang sudah tidak bisa. Seperti yang diketahui banyak gamer, kode redeem FF memang sangat ditunggu kemunculannya.

    Hal itu dikarenakan, setiap kode memiliki benefit yang dapat menunjang pengalaman bermain pemainnya lebih seru. Biasanya gamer akan mendapatkan sejumlah voucher, token, atau item menarik lainnya.

    Nah kode redeem FF yang resmi sudah pasti datangnya dari sang developernya, yakni Garena. Namun mereka tidak selalu memberikannya kepada pemain.

    Garena akan memberikan kode unik ini saat momen-momen tertentu saja. Ambil contoh saat Indonesia meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024 melalui cabang olahraga angkat besi dan panjat tebing.

    Ketika itu mereka memberikan kode EMASOLIM2024. Hadiah di dalamnya ialah 10 incubator voucher. Namun sayangnya masa aktif kodenya telah berakhir, sehingga tidak dapat digunakan lagi.

    Bukan cuma kode tersebut yang sudah tidak bisa diklaim. Masih banyak kode redeem FF yang sudah kadaluarsa, tapi baru-baru ini masih ada yang membagikannya.

    Nah untuk membantu kalian memilah kode mana yang sudah tidak bisa, detikINET telah menjajal rentetan kode ini, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber, Sabtu (18/1/2025).

    Sebanyak 14 kode redeem FF yang sudah dicoba detikINET dan tidak menghasilkan apa-apa. Setiap kali mengklaimnya keteranganya selalu sama, yakni ‘Gagal mengambil hadiah. Kode tidak valid atau sudah digunakan’.

    FFWCRTAV4CT2FFPSTXV5FRDMYFW2Y7NQFV9SKFN9Y6XW4Z89RD3TZK7WME654F96ZWSWS2R4HE3WH99A89S85GBV2KFWZ7D84AZYG8SZ1FJ6J6V4NGGHSYKBKIOSGAMERFF1TIMNASETB5J1INDOR0D4W8E64AZYG8SZ1FJ6

    Perlu ditekankan sekali lagi, kode redeem FF yang resmi selalu diberikan oleh Garena. Namun tidak diketahui pasti kapan pengembang yang satu ini akan membagikannya, entah ketika perayaan atau saat kompetisinya,

    (hps/hps)

  • Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 Disarankan Dicabut atau Direvisi

    Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 Disarankan Dicabut atau Direvisi

    loading…

    Seminar Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) dengan tema Membedah Arah Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 di Jakarta, Kamis (16/1/2025). Foto/Istimewa

    JAKARTA Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga atau (Permenpora) Nomor 14 Tahun 2024 yang mengatur tentang Standar Pengelolaan Organisasi Olahraga Lingkup Olahraga Prestasi dianggap cacat hukum. Sebab, isi Permenpora tersebut dinilai bertentangan peraturan perundang-undangan di atasnya, bahkan melanggar Piagam Olimpiade (Olympic Charter).

    Hal itu diungkapkan oleh Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes) sekaligus staf ahli KONI Benny Riyanto dalam acara seminar yang digelar oleh Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) dengan tema ‘Membedah Arah Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 – Tinjauan Hukum, Implementasi, dan Masa Depan Kebijakan Olahraga Indonesia’ di Jakarta, Kamis (16/1/2025).

    Benny mengatakan, cacat hukum itu terlihat pada Pasal 10 ayat (2) Permenpora 14 Tahun 2024 tentang kongres atau musyawarah organisasi olahraga harus mendapat rekomendasi kementerian. Padahal, lanjut dia, selama ini kongres atau musyawarah organisasi cabang olahraga yang memberikan rekomendasi adalah KONI.

    Karena KONI dibentuk dan disepakati oleh cabang olahraga itu sendiri yang sesuai dengan Pasal 37 ayat (1) UU Nomor 11 Tahun 2022. “Sehingga Pasal 10 ayat (2) Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 ini tidak selaras dengan asas independensi dan merupakan bentuk intervensi dari pemerintah terhadap teknis pengelolaan organisasi olahraga yang melanggar UU Nomor 11 Tahun 2022 Pasal 37 ayat (3) jo PP Nomor 46 Tahun 2024 Pasal 73 ayat (3) dan Olympic Charter, prinsip dasar ke-5 dan ke-7 serta chapter 16 verse 1.5,” katanya.

    Karena, lanjut Benny, menurut Olympic Charter tersebut mengatur bahwa pengurus organisasi olahraga adalah independen serta tidak boleh diintervensi pihak mana pun. Dia melanjutkan, dalam Pasal 28 ayat 1 Permenpora 14 Tahun 2024 yang menyebutkan bahwa menteri berwenang untuk membentuk tim transisi dalam hal sengketa telah menghambat proses pembinaan olahragawan.

    Sebab kewenangan tersebut selama ini menjadi kewenangan KONI, karena KONI adalah Induk cabang olahraga. “Keberadaan KONI dibentuk oleh cabang olahraga sesuai pasal 37 Ayat (1) UU Nomor 11 tahun 2022. Sehingga Kemenpora terkesan terlalu ikut masuk mengurusi teknis pembinaan keolahragaan. Hal ini justru berdampak mengurangi faktor independensi dari organisasi olahraga,” kata Benny.

    “Padahal kewenangan kementerian harusnya sebagai regulator bukan operator, sehingga urusan teknis pembinaan olahraga diserahkan kepada organisasi olahraga bisa organisasi induk cabang olahraga ataupun KON/KONI,” sambung Benny yang juga merupakan Wakil Ketua Umum PB Forki dan Waketum PP INKAI ini.

    Selain itu, Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang juga merupakan Direktur Indonesian Center for Legislative Drafting Fitriani Ahlan Sjarif menjelaskan, legalitas dan prosedur pembentukan peraturan harus sesuai dengan hierarki hukum. Ia menggarisbawahi bahwa partisipasi publik dalam proses legislasi sangat penting.

    “Permenpora 14 Tahun 2024 harus mengacu pada asas Lex Superior Derogat Legi Inferiori. Asas ini menyatakan bahwa peraturan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi. Dengan demikian, peraturan yang lebih tinggi akan mengenyampingkan peraturan yang lebih rendah. Sedangkan Permen sendiri posisinya lebih rendah dari UU, dan PP,” ungkapnya.

    Di sisi lain, Dewan Pakar AAI Patra M Zen menyampaikan bahwa Permenpora bertentangan dengan prinsip otonomi organisasi olahraga. “AAI siap menjadi mediator antara Kementerian dan Para Cabang Olah Raga yang dirugikan termasuk jika perlu menjalankan fungsi advokasi untuk melakukan uji materiil atas Permenpora 14 tahun 2024,” tegasnya.

    Wakil Ketua Umum DPP AAI Alfin Sulaiman menyatakan bahwa seminar ini bertujuan untuk menciptakan sinergi kolaborasi yang baik antara pembuat kebijakan, pelaku olahraga, dan komunitas hukum, sehingga menciptakan ekosistem olah raga yang lebih maju, adil demi masa depan olahraga Indonesia yang lebih gemilang.

    “Dan kita telah menggarisbawahi bahwa kesimpulan seminar ini menunjukkan bahwa Permenpora 14 Tahun 2024 bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan di atasnya, bahkan melanggar Olympic Charter. Sehingga saran dari para narasumber Permenpora 14 Tahun 2024 seharusnya dibatalkan atau dicabut atau setidak-tidaknya direvisi,” pungkasnya.

    (rca)

  • Gregoria Mulus Lewati 32 Besar India Open 2025, Pelatih Baru Datang Bawa Semangat Baru

    Gregoria Mulus Lewati 32 Besar India Open 2025, Pelatih Baru Datang Bawa Semangat Baru

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, berhasil memulai start manis di India Open 2025.

    Atlet berusia 25 tahun itu berhasil mengalahkan wakil dari Denmark, Line Christophersen, di babak 32 besar, Selasa (14/1/2025).

    Tampil di Indira Gandhi Sports Complex, Gregoria menang dengan skor akhir 25-27, 21-12, dan 21-11, dalam waktu 55 menit.

    “Di gim awal saya cukup kesulitan untuk menyesuaikan keadaan karena cuaca cukup dingin di sini.” ungkap Gregoria dalam keterangan dari PBSI, Selasa (14/1/2025).

    “Pemanasan sudah ekstra tapi belum konsisten permainannya.”

    “Bersyukur di gim kedua dan ketiga bisa lebih tenang dan menguasai permainan,” sambung pebulutangkis yang akrab disapa Jorji itu.

    Hasil ini pun menjadi catatan manis Gregoria yang dikawal oleh pelatih barunya di Pelatnas PBSI, Imam Tohari.

    Gregoria pun menyebut jika Imam merupakan sosok yang tenang, tidak jauh berbeda dengan pelatih sebelumnya, Herli Djaenudin.

    Jeje mantan penerjemah Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, marah besar setelah mengetahui sang pelatih disindir oleh Bung Towel. Jeje menyinggung etika yang tak pantas dari Bung Towel.

    Kendati demikian, atlet asal Wonogiri itu mengaku tetap membutuhkan waktu untuk penyesuaian dengan Imam Tohari.

    Ia pun menyadari hadirnya pelatih baru membuat semangatnya kembali membara dalam bertanding di level internasional.

    “Hari ini pertama kali mas Imam (Tohari) berada di kursi pelatih mendampingi saya,” ujarnya.

    “Kami merasa kami masih dalam penyesuaian tapi kurang lebih mas Imam mirip dengan kak Herli (Djaenudin), dengan pembawaan yang tenang,” ungkap Gregoria.

    Lebih lanjut, Gregoria pun berjanji akan tampil lebih baik di babak 16 besar India Open 2025.

    Pada babak 16 besar, unggulan nomor 4 itu akan menghadapi pemenang duel antara Natsuki Nidaira (Jepang) dan Sin Yan Happy LO (Hongkong).

    “Babak 16 besar lusa saya ingin tampil lebih baik,” janji peraih medali perunggu Olimpiade 2024 Paris itu.

    (TribunJakarta/Tribunnews, Alfarizy)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Wahyu Kandacong Beruntung Dapat Tanda Tangan Patrick Kluivert di Bandara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Januari 2025

    Wahyu Kandacong Beruntung Dapat Tanda Tangan Patrick Kluivert di Bandara Megapolitan 12 Januari 2025

    Wahyu Kandacong Beruntung Dapat Tanda Tangan Patrick Kluivert di Bandara
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com

    Wahyu Kandacong
    (32), seorang suporter Timnas Indonesia, merasa sangat beruntung bisa mendapatkan tanda tangan langsung dari
    Patrick Kluivert
    , legenda sepak bola Belanda, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
    Momen tersebut terjadi saat Patrick baru tiba di Jakarta untuk menghadiri agenda bersama Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
    “Saya sudah menunggu dari setelah salat Ashar di terminal. Begitu Patrick keluar, saya langsung menyodorkan spidol dan meminta tanda tangannya di jersei Timnas Indonesia saya,” kata Wahyu saat dihubungi
    Kompas.com
    , Sabtu (11/1/2025).
    Menurut Wahyu, Patrick merespons permintaannya untuk menandatangani baju jersei miliknya dengan ramah.
    “Saya bilang pakai bahasa Inggris, ‘tolong kasih tanda tangan di baju saya’. Dia langsung senyum dan bilang oke-oke, lalu menandatangani baju saya,” kata dia.
    Wahyu mengaku hanya membawa satu jersei untuk ditandatangani oleh Patrick. Pasalnya, saat menyambut kedatangan pelatih asal Belanda itu, situasinya tidak kondusif dan sangat ramai.
    Selain itu, dia memastikan tidak akan menjual Jersei tersebut dan memilih untuk diabadikannya
    “Jersey ini pasti akan saya simpan. Mudah-mudahan jadi bukti bahwa Indonesia bisa masuk ke Olimpiade suatu saat nanti, amin,” kata Wahyu penuh harapan.
    Lebih lanjut, Wahyu menilai kejadian yang dialaminya ini, dianggap sebagai keberuntungan besar di awal tahun 2025.
    “Ini mungkin keberuntungan pertama saya di tahun ini. Semoga ke depan ada kesempatan lagi,” kata dia.
    Sebelumnya, Patrick Kluivert menandatangani jersei Timnas milik salah seorang suporter yang menyambut kedatangannya di pintu kedatangan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (11/1/2025).
    Suporter laki-laki itu mengenakan jersei Timnas warna merah. Begitu Kluivert keluar dari pintu kedatangan, suporter tersebut langsung menghampiri.
    Suporter itu seketika memberikan spidol ke Kluivert. Sementara, sambil tersenyum, Kluivert langsung membubuhkan tanda tangannya di jersei suporter tersebut bagian dada kiri.
    Setelahnya, Kluivert mengembalikan spidol itu dan menepuk lengan kiri suporter tersebut.
    Suporter laki-laki itu tersenyum lebar, pun dengan Kluivert.
    Kluivert lantas kembali berjalan dengan pengawalan ketat. Ia menuju ke mobil Alphard hitam yang membawanya meninggalkan bandara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • TAG Heuer Geser Rolex Sebagai Official Timekeeper Formula 1

    TAG Heuer Geser Rolex Sebagai Official Timekeeper Formula 1

    Jakarta, FORTUNE – Tag Heuer, merek jam tangan mewah asal Swiss, resmi menggantikan Rolex sebagai Official Timekeeper Formula 1. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan kontrak selama 10 tahun oleh perusahaan induknya, LVMH. Kesepakatan ini  yang menjadi tonggak baru dalam sejarah panjang kemitraan TAG Heuer dengan olahraga balap motor.

    Musim Formula 1 tahun 2025 memang belum dimulai, tetapi TAG Heuer sudah mencetak kemenangan besar melalui pencapaian ini. Dilaporkan bahwa selama musim panas lalu, TAG Heuer gencar mengupayakan posisi sebagai penjaga waktu resmi, jabatan yang sebelumnya dipegang oleh Rolex sejak 2013. Kini, setelah lebih dari dua dekade, LVMH berhasil menyelesaikan proses sponsorship ini.

    “Saya senang menyambut TAG Heuer sebagai Official Timekeeper Formula 1 saat mereka memulai babak baru dari sejarah panjang mereka di olahraga kami,” ujar Stefano Domenicali, Presiden dan CEO Formula 1, dalam pernyataan resminya, dikutip Rabu (8/1).

    Stefano juga meyakini, dengan fokus mereka pada inovasi, akurasi, dan keunggulan, TAG Heuer dapat menjadi mitra yang diandalkan. “Ada kisah-kisah baru untuk masa depan saat kami merayakan ulang tahun ke-75 Formula 1,” katanya.

    TAG Heuer dan dunia balap motor

    TAG Heuer sebelumnya telah memegang peran ini dari 1992 hingga 2003, sebelum Rolex mengambil alih. Sebagai bagian dari sejarah panjangnya di dunia balap, logo TAG Heuer pertama kali muncul di mobil F1 pada 1969 dan menjadi sponsor mewah pertama tim balap pada 1971, yaitu tim legendaris Enzo Ferrari.

    Meskipun gelar timekeeper sempat dialihkan, TAG Heuer tetap aktif di dunia balap dengan menjadi sponsor utama McLaren hingga 2015 dan penjaga waktu resmi serta mitra Oracle Red Bull Racing sejak 2016.

    “Dalam olahraga yang ditentukan oleh ketahanan mental, kekuatan fisik, strategi, inovasi, dan performa, sangatlah wajar jika TAG Heuer berada di pusat Formula 1 sebagai Penjaga Waktu Resmi,” kata Antoine Pin, CEO TAG Heuer.

    LVMH, konglomerasi yang dimiliki oleh miliarder Prancis Bernard Arnault, semakin memperluas jejaknya di dunia olahraga. Setelah menjadi sponsor Olimpiade Paris 2024, LVMH memastikan kontribusi signifikan melalui merek-merek andalannya, seperti Chaumet yang mendesain medali, Louis Vuitton yang menangani kotak obor, dan Berluti yang merancang seragam atlet.

    Dengan kontrak baru ini, kehadiran merek-merek LVMH di sirkuit Formula 1 akan semakin terlihat, termasuk Moët & Chandon yang ditunjuk sebagai pemasok sampanye resmi untuk musim 2025.

  • Viral di TikTok, Squid Game Konon Terinspirasi Kisah Nyata di Korea

    Viral di TikTok, Squid Game Konon Terinspirasi Kisah Nyata di Korea

    Jakarta

    Viral di TikTok bahwa series Netflix Squid Game terinspirasi dari kisah nyata di Korea Selatan pada 1986, Brothers’ Home. Netizen mengungkap sejumlah kesamaan antara keduanya. Salah satu akun yang mengatakan membagikan konsep ini ada podcast Jumpers Jump di YouTube.

    Kemudian, cuplikan video soal ini langsung diunggah ulang oleh banyak akun, termasuk di TikTok, @soupclipsz. Potongan video itu telah disaksikan lebih dari 3,2 juta kali.

    “Squid Game sebenarnya terinspirasi dari kisah nyata dan ini disensor di mana pun. Dan hanya ada satu orang yang bicarakan soal ini makanya ini jadi… ya. Jadi, itu disebut ‘Brother’s Home’,” ujar Gavin Ruta.

    [Gambas:Youtube]

    Lantas, seperti apa kasus dari ‘Brothers’ Home’?

    Melansir BBC, pada suatu hari tahun 1984, seorang anak kecil bernama Han Jong-sun berusia 8 tahun sedang menemani ayahnya ke kota. Ada juga saudara perempuannya yang ikut.

    Ayahnya sangat sibuk di sana, sehingga memutuskan meninggalkan anak-anaknya ke petugas polisi agar aman, namun ternyata itu keputusan yang salah. Han dan saudarinya diculik lalu dipaksa masuk ke dalam bus.

    “Sebuah bus berhenti di depan kantor polisi dan kami dipaksa masuk ke dalam bus,” kenang Han lebih dari 30 tahun kemudian.

    “Kamu tidak tahu ke mana kami dibawa. ‘Ayah meminta kami tunggu di sini! Ayah akan datang!’ kami menangis dan tersedu-sedu. Mereka mulai memukuli kami dan berkata kami terlalu berisik,” lanjutnya.

    Ke mana Han dan saudarinya diculik?

    Tanpa dia ketahui, bus itu membawa mereka ke Hyungje Bokjiwon, sebuah fasilitas swasta yang secara resmi merupakan pusat pembinaan masyarakat. Namun pada kenyataannya, menurut mereka yang selamat, itu adalah pusat penahanan brutal yang menyiksa ribuan orang.

    Menurut kesaksian dan bukti yang dikumpulkan dari lokasi tersebut, para tahanan mengatakan mereka digunakan sebagai budak di lokasi konstruksi, pertanian, dan pabrik selama tahun 1970 hingga 1980-an. Mereka juga dikabarkan mengalami penyiksaan dan ruda paksa. Ratusan orang meninggal dalam kondisi yang tidak manusiawi.

    Han dan saudara perempuannya ditahan di sana selama tiga setengah tahun. Akan tetapi, keadaan mencekam di sana mengubah seluruh kehidupan termasuk memengaruhi kesehatan mental mereka.

    Mengapa Brothers’ Home disebut mirip Squid Game? >>>

    Mengapa Brothers’ Home disebut mirip Squid Game?

    Foto: Dok. asli via Bored Panda

    Pertama, mereka disiksa. Bukan dengan memainkan permainan anak-anak, melainkan anak-anak justru dipaksa meninggalkan masa muda mereka untuk bermain dan belajar. Anak yang ditahan di sana tak jauh berbeda dengan orang dewasa yang ditangkap, mereka juga harus bekerja.

    Dari kesaksian korban, para korban tahanan diatur untuk menggunakan baju training berwarna biru dan sepatu karet. Mereka juga diberikan hanya sepotong celana dalam nilon.

    “Saya jarang punya kesempatan untuk mandi. Kutu ada di sekujur tubuh saya. Kami makan ikan busuk dan nasi jelai yang bau setiap hari, benar-benar setiap hari. Hampir semua penghuni kekurangan gizi,” kisah Choi Seung-woo yang ditahan waktu umur 13 tahun.

    “Empat orang tidur secara zig-zag di tempat tidur kecil. Pemerkosaan terjadi setiap malam di sudut asrama,” tuturnya.

    Tak ada yang dapat kabur dari sana, semua karena ‘petugas’ sangat kasar dan memaksa mereka terus bekerja. Meski begitu, sebenarnya orang tua dari anak-anak yang diculik itu melapor ke kepolisian, tapi tidak diacuhkan.

    Pada 1980-an, akhirnya rumor beredar di Busan. Rumor itu menyebut orang-orang dikurung, disiksa sampai mati, oleh tempat ‘kesejahteraan masyarakat’.

    Yakin bahwa anak-anaknya diculik dan dijebak di fasilitas itu, ayah Choi mengetuk pintu Hyungje Bokjiwon. Protesnya membuat para pengelola pusat membebaskan kedua bersaudara itu pada tahun 1986.

    Setahun kemudian, Park In-guen, yang mengelola Hyungje Bokjiwon, ditangkap. Pusat itu pada akhirnya ditutup. Setelah itu diketahui alasan penculikan itu. Konon, seluruh negeri dilanda euforia menjelang Asian Games 1986 dan Olimpiade Seoul 1988. Karena itu, pemerintah mulai memacu upaya-upaya membangun kembali citra negara itu, termasuk menyingkirkan orang-orang yang dianggap ‘merusak pemandangan’ di jalanan kota.

    Tidak (akan) berakhir indah

    Anak-anak dipaksa turun dan disembunyikan di Brothers’ Home. Foto: Dok. asli via Bored Panda

    Walaupun neraka dunia itu sudah ditutup, trauma yang dialami para korban dan keluarga masih berlangsung. Han kehilangan kontak dengan saudara perempuannya dan ayahnya, yang kemudian hanya berujung pada kabar menyedihkan lainnya. Pada tahun 2007, ia mendapati keluarga yang dia cari-cari itu telah dirawat di rumah sakit karena trauma mental yang dialami selama bertahun-tahun di pusat tersebut.

    Walau begitu, tidak seorang pun pernah dimintai pertanggungjawaban atas kematian para korban jiwa yang diperkirakan mencapai 500 orang. Tak ada juga dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi.

    Park pun cuma dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara, dengan alasan penggelapan subsidi negara. Ia meninggal karena usia pada tahun 2016.

    Dua tahun kemudian, jaksa yang memimpin penyelidikan awal terhadap Hyungje Bokjiwon mengakui bahwa ada tekanan eksternal oleh pemerintah militer untuk menghentikan penyelidikan. Bahkan, pihak tersebut menuntut hukuman yang lebih ringan bagi Park.

    Pada tahun yang sama, jaksa agung saat itu, Moon Moo-il secara resmi meminta maaf atas kegagalan awal dan meminta Mahkamah Agung meninjau putusan terhadap Park.

    Han sendiri tidak pernah putus asa akan penyelidikan yang seharusnya. Ia berunjuk rasa di depan majelis nasional Korea Selatan sejak tahun 2012, menuntut penyelidikan negara terhadap Hyungje Bokjiwon. Choi bergabung dengannya pada tahun 2013.

    Choi masih menghadiri sesi psikoterapi secara teratur.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Netflix Rilis Poster Squid Game 3 yang Bakal Tayang Tahun Ini”
    [Gambas:Video 20detik]
    (ask/ask)

  • PAN minta publik tak berpolemik terkait pemecatan Shin Tae-yong

    PAN minta publik tak berpolemik terkait pemecatan Shin Tae-yong

    Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay. ANTARA/Dokumen pribadi/am.

    PAN minta publik tak berpolemik terkait pemecatan Shin Tae-yong
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 07 Januari 2025 – 13:07 WIB

    Elshinta.com – Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay meminta publik tidak berpolemik terkait dengan keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia.

    “Tidak perlu berpolemik terkait dengan pemberhentian STY ini. Di balik keputusan ini diharapkan akan ada perbaikan kualitas timnas secara keseluruhan,” kata Saleh dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Sebaliknya, dia berharap pubik dapat menghormati keputusan PSSI yang memberhentikan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Keputusan itu diyakini sudah didasari atas evaluasi dan penilaian objektif demi perbaikan kualitas timnas ke depan.

    “Pemberhentian STY bukan karena tidak suka, melainkan lebih pada upaya perbaikan soliditas timnas dan kekompakan antara pelatih, pemain, ofisial, dan PSSI,” tuturnya.

    Meski demikian, dia tak memungkiri kesedihan pencinta sepak bola di Tanah Air berpisah dengan Shin Tae-yong. Bersamaan itu fakta yang tak terbantah pula bila STY mencatatkan sejumlah prestasi selama memimpin Timnas Indonesia.

    “Mengingat capaian tersebut, publik dan pencinta sepak bola banyak yang menaruh sayang pada STY. Mereka tentu akan bersedih dengan keputusan ini. Dalam dialektika dan perdebatan, ada banyak elemen yang masih ingin mempertahankan STY,” ucapnya.

    Perdebatan itu, di antaranya STY berhasil mendongkrak peringkat FIFA Garuda dari 174 menjadi 127, mengantarkan timnas lolos ke 16 besar Piala Asia untuk pertama kalinya, hingga mengantarkan Timnas U-23 jadi semifinalis Piala Asia 2024.

    “Garuda Muda juga nyaris menembus olimpiade, dan yang tidak kalah pentingnya dia mampu membawa Indonesia masuk pada putaran ketiga Piala Dunia 2026 zona Asia. Capaian tersebut tergolong sangat baik dan membanggakan mengingat STY menjadi pelatih timnas tidak lebih dari 5 tahun,” katanya.

    Menyoal keputusan yang telah diambil PSSI itu, dia berharap sosok pengganti Shin Tae-yong jauh lebih baik demi mengantarkan mimpi agar Timnas Indonesia berjaya di Piala Dunia.

    “Sebelum itu, kita harus berterima kasih pada STY. Dia diharapkan akan tetap menjadi bagian dari timnas. Paling tidak, saran dan masukkannya masih tetap diperlukan dan dinantikan,” ucap dia.

    Sebelumnya, Senin (6/1), Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Untuk kandidat pelatih baru, Ketua Umum PSSI Erick Thohir belum menyebutkan namanya. Namun, dia membocorkan kandidat pelatih baru yang akan memenuhi target menuju Piala Dunia 2026 adalah juru taktik asal Belanda.

    “Beberapa nama yang sudah punya nama di dunia sepak bola tentu tak hanya mencari pekerjaan, mereka juga pasti ingin punya legasi untuk menjadi bagian sejarah Indonesia menuju Piala Dunia 2026,” kata Erick pada jumpa pers dalam tajuk Rencana Baru Terkait dengan Perkembangan Timnas Indonesia di Jakarta.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Shin Tae-yong Dipecat, Sufmi Dasco: PSSI Punya Evaluasi Sendiri – Page 3

    Shin Tae-yong Dipecat, Sufmi Dasco: PSSI Punya Evaluasi Sendiri – Page 3

    Meski demikian, Saleh menyebut wajar apabila para pencinta sepak bola di tanah air juga pasti sedih berpisah dengan STY. Sebab ada fakta yang tidak dapat dibantah bahwa STY telah mencatat sejumlah prestasi selama memimpin timnas Indonesia.

    “Misalnya, dia berhasil mendongkrak peringkat FIFA Garuda dari 174 menjadi 127, mengantarkan timnas lolos ke 16 besar Piala Asia untuk pertama kalinya, mengantarkan timnas U-23 jadi semifinalis Piala Asia 2024, Garuda muda juga nyaris menembus olimpiade, dan yang tidak kalah pentingnya dia mampu membawa Indonesia masuk pada putaran ketiga piala dunia 2026 zona asia,” kata dia.

    Menurut Saleh, capaian tersebut sangat baik dan membanggakan mengingat STY menjadi pelatih timnas tidak lebih dari 5 tahun.

    “Mengingat capaian tersebut, publik dan pencinta sepak bola banyak yang menaruh sayang pada STY. Mereka tentu akan bersedih dengan keputusan ini. Dalam dialektika dan perdebatan, ada banyak elemen yang masih ingin mempertahankan STY,” kata dia.

    Namun, lanjutnya, keputusan telah diambil. Saleh berharap penggantinya jauh lebih baik. Sebab semua bermimpi agar timnas Indonesia dapat berjaya di piala dunia.

  • Jay Idzes Beri Perpisahan Menyentuh untuk Shin Tae-yong, Singgung Perjuangan dan Kerasnya Dunia

    Jay Idzes Beri Perpisahan Menyentuh untuk Shin Tae-yong, Singgung Perjuangan dan Kerasnya Dunia

    Jay Idzes Beri Perpisahan Menyentuh untuk Shin Tae-yong, Singgung Perjuangan dan Kerasnya Dunia

    TRIBUNJATENG.COM – Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, menyampaikan salam perpisahan kepada Shin Tae-yong, Senin (6/1/2025).

    Melalui unggahan Insta-Story, Jay menuliskan pesan menyentuh kepada mantan pelatihnya itu.

    Diketahui, PSSI baru saja memutus hubungan kerja Shin Tae-yong.

    Pidato Penuh Semangat Jay Idzes Menyatukan Suporter Timnas Indonesia: Kami Bermain untuk Kalian! (Instagram Timnas Indonesia)

    Setelah hampir lima tahun melatih Timnas Indonesia, kini kerjasama PSSI dan Shin Tae-yong kini resmi berakhir.

    Menanggapi kabar mengejutkan tersebut, Jay Idzes langsung memberikan salam perpisahan kepada STY.

    Jay sangat berterimakasih kepada Shin Tae-yong atas segala kenangan baik yang sudah diciptakan bersama.

    Pemain Venezia itu juga menyinggung setiap momen dan sejarah yang diciptakan selama bertarung bersama STY di lapangan.

    Lebih lanjut, Jay menilai PSSI memiliki pertimbangan terbaik untuk negara, meski harus mengakhiri kerjasama dengan Shin Tae-yong.

    Terakhir, Jay Idzes juga mengajak Shin Tae-yong untuk terus berjuang mengejar impian.

    “Coach, thank you for the memories that we made with Timnas. We wrote history together and I cherish every single moment that we had.”

    “Although it’s a hard world, I believe that the federation will always make decisions based on what’s considered best for the country.”

    “Let’s all stick together and fight for our dreams. Kita Garuda,” tulis Jay Idzes.

    Ini Alasan Erick Thohir Pecat Shin Tae-yong

    PSSI resmi memutus hubungan kerja Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia, Senin (6/1/2024).

    Melalui konferensi pers yang digelar, Ketua PSSI, Erick Thohir, menyampaikan secara langsung keputusan berat ini.

    Diketahui sebelumnya, kabar PHK Shin Tae-yong sudah bocok ke publik.

    BREAKING NEWS: Resmi Erick Tohir Pecat Shin Tae Yong, Siapa Sosok Penggantinya? (tribunnews.com)

    Di media sosial, para pecinta sepak bola Timnas Indonesia terbelah menjadi dua kubu, yang pro dan kontra terhadap pemecatan Shin Tae-yong.

    Namun kini PSSI sudah mantap menentukan keputusannya berdasarkan evaluasi yang dilakukan.

    “Pak Sumardji sudah bertemu Shin Tae-yong tadi pagi dan Shin Tae-yong sudah menerima surat menyuratnya,” ucap Erick Thohir di depan awak media.

    “Nanti tentu ada proses yang berikutnya mengenai hubungan kita yang sudah berakhir dan saya mengucapkan sekali lagi terima kasih,” imbuhnya.

    PSSI juga sudah memiliki calon pengganti Shin Tae-yong sebagai juru taktik.

    Mereka akan segera mengumumkannya dalam waktu dekat.

    “Kami sudah mendapatkan calonnya nanti nanti kita undang semua media pada tanggal 12,” kata Erick Thohir.

    Pergantian pelatih ini menurut PSSI adalah hal yang wajar dan diambil semata-mata demi target Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

    “Target utamanya Piala Dunia, dan keputusan ini bukan karena Timnas ini milik siapa-siapa, tapi milik Indonesia,” ujar Erick Thohir.

    Deretan Prestasi Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia

    Kedatangan Shin Tae-yong memang mengubah perwajahan sepak bola Indonesia.

    Shin Tae-yong tercatat menjadi pelatih skuad Garuda semenjak Desember 2019. 

    PSSI menunjuk pelatih Shin Tae-yong untuk menggantikan Simon McMenemny. 

    Shin datang kurang dari dua tahun setelah menukangi timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018. 

    Shin awalnya menukangi timnas Indonesia U20 yang tadinya disiapkan turun untuk Piala Dunia U20 2021. 

    Setelah itu, ia menangani timnas u23 dan juga timnas senior. 

    Laga pertama Shin menangani timnas U20 adalah pada laga persahabatan kontra Bulgaria pada September 2020 di tengah pandemi. 

    Beberapa pemain yang ketika itu sudah menjadi bagian skuadnya adalah Rizky Ridho dan Pratama Arhan, dua pilar yang sampai sekarang masih jadi bagian timnas senior. 

    Kemenangan pertama Shin di level apapun bagi timnas Garuda datang kala Tim U20 mengalahkan Qatar 2-1 masih dalam rangkaian laga persiapan jelang turnamen Piala Dunia U20. 

    Brylian Aldama dan Supriadi menjadi pencetak gol-gol Garuda Muda pada laga yang berlangsung pada 17 September 2020 tersebut. 

    Sementara, debut Shin di timnas senior adalah pertandingan persahabatan kontra Oman pada Mei 2021 yang berakhir dengan kekalahan 1-3. 

    Gol pertama Timnas senior di bawah asuhan STY datang dari upaya Evan Dimas pada laga tersebut. 

    Pertandingan kompetitif pertama Timnas senior di bawah Shin datang kala Garuda bermain imbang 2-2 lawan Thailand di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Juni 2021. 

    Kemenangan pertama Shin bersama Garuda adalah hasil 2-1 melawan Taiwan pada Oktober 2021 yang menjadi laga kualifikasi pertama Piala Asia 2022. 

    Ramai Rumakiek dan Evan Dimas menjadi pencetak gol Garuda hari itu. 

    Shin secara total menangani timnas Indonesia senior sebanyak 57 kali. 

    Ia juga tercatat menukangi timnas U23 sebanyak 21 kali, timnas U19 sebanyak 18 kali, dan timnas U20 sebanyak 14 kali. 

    Beberapa pencapaian Shin adalah berhasil membawa Timnas Indonesia lolos dari fase grup Piala Asia, untuk kali pertama sepanjang sejarah Garuda melenggang ke babak knockout turnamen. 

    STY juga membawa Timnas U23 lolos untuk kali pertama ke semifinal Piala Asia U23 di mana ia menyingkirkan negara asalnya, Korea Selatan. 

    Timnas U23 Indonesia bahkan hanya terpaut satu kemenangan dari tampil di Olimpiade Paris 2024. 

    Di bawah asuhannya, Garuda juga bermain untuk kali pertama di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

    Prestasi Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia: 

    Runners up Piala AFF 2020 

    Medali perunggu SEA Games 2021 

    Runners Up Piala AFF U23 2023 

    Babak 16 besar Piala Asia 2023 

    Fase grup Piala Asia U20 2023 

    Semifinalis Piala Asia U23 2024 

    Lolos ke Piala Asia 2027 

    Lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

    (*)

  • Shin Tae-yong Pernah Dapat Mobil Mewah Berkat Prestasinya Latih Timnas Indonesia

    Shin Tae-yong Pernah Dapat Mobil Mewah Berkat Prestasinya Latih Timnas Indonesia

    Jakarta

    Shin Tae-yong diberhentikan PSSI. Sekadar kilas balik, Shin Tae-yong pernah mendapat hadiah mobil berkat kiprahnya melatih Timnas Indonesia.

    Shin Tae-yong tak lagi menakhodai Timnas Indonesia. Ketum PSSI Erick Thohir mengumumkan, STY dipecat dan tak lagi melatih Timnas Indonesia. Keputusan itu diambil tak lepas dari evaluasi PSSI terhadap kinerja STY.

    “Kita melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang tentu disepakati oleh para pemain, komunikasi yang lebih baik, dan implementasi program yang lebih baik untuk Timnas Indonesia,” kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dikutip detikSport.

    Erick menyebut PSSI telah mendapatkan calon pelatih baru Timnas Indonesia. Sosok tersebut rencananya diperkenalkan kepada publik, Minggu (12/1). Erick tidak menyebut nama pelatih Timnas Indonesia yang baru. Beberapa laporan yang beredar mengklaim juru taktik tersebut berasal dari Eropa.

    Selama menakhodai Timnas Indonesia, STY sudah mencatatkan berbagai pencapaian. Dia mengantarkan Timnas Indonesia lolos ke 16 besar Piala Asia untuk pertama kalinya dalam sejarah.

    STY juga mengantarkan Timnas Indonesia U-23 jadi semifinalis Piala Asia 2024. Garuda Muda bahkan nyaris menembus Olimpiade, tapi kalah dari Guinea dalam babak akhir play-off.

    Prestasi terbaiknya sejauh ini yakni membawa Indonesia menembus putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Hal itu otomatis membawa Rizky Ridho cs mengunci tempat di putaran final Piala Asia 2027.

    STY Pernah Dapat Hadiah Mobil Mewah

    Atas prestasinya di Timnas, STY pernah mendapatkan hadiah mobil mewah. Hadiah mobil mewah itu diberikan PT Hyundai Motors Indonesia. Pada Mei 2024, Woojune Cha yang kala itu menjabat sebagai Presiden Direktur PT HMID mengatakan, Shin Tae-yong telah berjasa mengantarkan Timnas Indonesia muda ke babak empat besar AFC U-23. Itulah mengapa, juru taktik asal Korea Selatan itu layak mendapat apresiasi berupa kendaraan baru yang mewah. Mobil mewah yang diberikan kala itu adalah Genesis G80 Electrified.

    “Shin Tae-yong telah berkontribusi membawa timnas Indonesia ke posisi 4 besar di ajang AFC U-23. Penyerahan Ini merupakan bentuk apresiasi Hyundai kepada Shin Tae-yong, serta memperkuat komitmen Hyundai dalam mendukung sepak bola Tanah Air,” ujar Woojune Cha.

    Lebih jauh, Woojune Cha berharap, mobil listrik mewah Genesis Electrified G80 bisa memberikan kenyamanan ekstra kepada Shin Tae-yong saat bepergian dari satu tempat ke tempat lain.

    Sebelum mendapat Genesis, Hyundai juga sempat memberikan STY satu unit Palisade dan satu unit Staria. Penyerahan dua mobil Hyundai kepada STY itu merupakan bentuk apresiasi HMID atas dedikasi Shin Tae-yong dan tim pelatih juga prestasi yang diraih Timnas Indonesia yang membawa Timnas Indonesia jadi runner-up AFF 2020 pada awal Januari 2022 lalu.

    (dry/rgr)