Event: Olimpiade

  • Bakal Digelar September Mendatang, Pemda Jabar Mulai Persiapkan Lokasi West Java Paragliding World Championship 2025

    Bakal Digelar September Mendatang, Pemda Jabar Mulai Persiapkan Lokasi West Java Paragliding World Championship 2025

    Dilansir Liputan6, paralayang atau paragliding adalah olahraga yang menitikberatkan pada kemampuan mengendalikan parasut untuk terbang. Olahraga rekreasi ini, sebenarnya sudah lama dikenal di Indonesia.

    Paralayang tidak menggunakan alat atau mesin sebagai sumber tenaga. Karena itu kemampuan angin sangatlah penting. Untuk itu, olahrga ekstrem ini, biasanya dimulai dari ketinggian sebagai jalur lepas landas.

    Kabar baik kini dirasakan atlet maupun penggemar Paralayang. Ini setelah Paralayang masuk dalam cabang olahraga yang akan diikutsertakan di Asian Games 2018.

    Hal ini sesuai keputusan Sidang Umum OCA (Dewan Olimpiade Asia) di Danang, Vietnam, 25 September lalu. Di Asian Games 2018 nanti, ada dua kategori paralayang yang akan dipertandingkan, yaitu cross country dan akrobatik.

    Akrobatik paralayang adalah disiplin gaya bebas dengan segala macam trik yang spektakuler di langit. Biasanya sayap didesain secara khusus agar menghasilkan gerakan dinamis.

    Sedangkan, cross country adalah teknik terbang yang berkaitan dengan lamanya berada di udara untuk menempuh jarak yang jauh dengan hanya mengandalkan angin dan matahari.

    Paralayang melengkapi 8 cabang non-Olimpiade dan 32 cabang Olimpiade yang dilombakan di Jakarta dan Palembang, Agustus 2018. Sekitar 13 ribu atlet, pelatih dan pembina dari 45 negara diperkirakan hadir di Asian Games 2018.

    Paralayang ke Asian Games 2018, diharapkan dapat membuka peluang mengikuti Olimpiade 2024. Pasalnya, pada Olimpiade Tokio 2020, Paralayang tersingkir cabang Sepatu Roda dan Selancar (Surfing).

    “Bukan tidak mungkin Paralayang ikut Olimpiade, karena sudah berhasil masuk Asian Beach Games, SEA Games dan Asian Games,” kata Ketua Persatuan Gantolle dan Paralayang Indonesia (PGPI), Djoko Bisowarno.

    Di ajang Asean Games nanti, Paralayang dibebani target 3 medali emas. Djoko menyebut peluang Indonesia ada di nomor beregu putri dan putri. “Tinggal kejar nomor perorangan,” jelasnya.

    Sementara itu, lawan kuat yang harus diwaspadai Indonesia di nomor lintas alam terbatas, adalah; Nepal, Jepang dan Korea. Sedangkan di nomor ketepatan mendarat; Thailand, Jepang, Korea dan Tiongkok.

    Di antara atlet pelatnas Paralayang saat ini terselip nama Rika Wijayanti. Rika berkembang menjadi salah satu atlet wanita terbaik di dunia paralayang.

    Di tahun 2017 lalu, Rika berhasil menjadi juara dunia di nomor ketepatan mendarat. Di tahun ini, Rika memulai seri Paragliding Accuracy World Championship (PGWAC) 2018 dengan baik. Berbekal parasut SkyWalk, ia menjuarai seri pertama di Cyprus, Turki.

    Ia pun menargetkan hasil maksimal di Asian Games 2018 mendatang. Atlet yang saat ini berada di peringkat tiga dunia itu, yakin bisa ikut membawa harum nama Indonesia, lewat cabang yang pertama kalinya ditandingkan di Asian Games 2018. “Kalau tahun ini target saya emas Asian Games 2018 di nomor ketepatan mendarat perorangan,” kata Rika.

  • Mantan Wakapolri laporkan dugaan pencemaran nama baik

    Mantan Wakapolri laporkan dugaan pencemaran nama baik

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya membenarkan adanya laporan mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno terkait pencemaran nama baik yang diduga dilakukan oleh Sekretariat Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Wijaya Mithuna Noeradi.

    “Kami membenarkan bahwa ada LP nomor 2922/V/2025, pelapornya adalah saudara Drs O, kemudian, terlapornya adalah saudara WMN,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Kamis.

    Ade Ary menjelaskan, peristiwa yang dilaporkan oleh pelapor selaku korban adalah kejadian pada bulan Juni 2023.

    “Setelah korban membuat pernyataan di media online, kemudian korban diminta untuk klarifikasi dari Komite Olimpiade Indonesia dan sudah dilakukan,” katanya.

    Sekjen Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Wijaya Mithuna Noeradi (baju putih) saat ditemui di Jakarta, Kamis (3/7/2025) (ANTARA/Ilham Kausar)

    Ia menambahkan, pada 23 Agustus 2023, korban menerima surat pemberhentian sementara sebagai keanggotaan Pengurus Pusat Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PPPTMSI).

    “Lalu berlanjut tanggal 8 Maret 2024, korban menerima surat pemberhentian tetap sebagai anggota Komite Olimpiade Indonesia yang ditandatangani Ketua Komite Olimpiade Indonesia,” kata Ade Ary.

    Ade Ary menambahkan, berdasarkan pengakuan korban, yang bersangkutan tidak pernah diberitahukan terkait pelanggaran yang dilakukan.

    “Sehingga korban merasa dirugikan dan merasa dicemarkan nama baiknya dan akhirnya membuat laporan di Polda Metro Jaya,” katanya.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Kamis (3/7/2025) (ANTARA/Ilham Kausar)

    Ade Ary menyebutkan, rangkaian peristiwa yang disampaikan pelapor inilah yang selanjutnya sedang dilakukan pendalaman oleh Polda Metro Jaya.

    Sekjen KOI Wijaya Mithuna Noeradi memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait adanya laporan pencemaran nama baik oleh eks Wakapolri Komjen Polisi (Purn) Oegroseno.

    “Terus terang secara pribadi tidak tahu apa yang mau dilaporkan. Dari laporan yang saya terima itu adalah adanya dugaan pencemaran nama baik,” katanya saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis.

    Wijaya menduga laporan tersebut adalah masalah sengketa keolahragaan atau masalah organisasi.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sekjen KOI penuhi panggilan polisi terkait pencemaran nama baik

    Sekjen KOI penuhi panggilan polisi terkait pencemaran nama baik

    Jakarta (ANTARA) – Sekjen Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Wijaya Mithuna Noeradi memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait adanya laporan pencemaran nama baik oleh eks Wakapolri Komjen Polisi (Purn) Oegroseno.

    “Terus terang secara pribadi tidak tahu apa yang mau dilaporkan. Dari laporan yang saya terima itu adalah adanya dugaan pencemaran nama baik,” katanya saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis.

    Wijaya menduga laporan tersebut adalah masalah sengketa keolahragaan atau masalah organisasi.

    “Kalau itu memang terkait dikeluarkannya Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PPPTMSI) dari KOI, itu sudah melalui prosedur yang ada di dalam AD/ART kita,” katanya.

    Ia juga menambahkan jika yang bersangkutan tidak menerima keputusan tersebut penyelesaiannya ada di Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI).

    Wijaya yang didampingi kuasa hukumnya juga membawa sejumlah berkas kepada penyidik termasuk MoU atau nota kesepahaman dengan Kemenpora RI.

    KOI mengeluarkan PP PTMSI dari keanggotaan KOI melalui Kongres Luar Biasa (KLB) yang berlangsung di Jakarta.

    “Dengan berat hati tadi sudah kami putuskan dan disetujui bersama oleh anggota terkait pemberhentian atau pemecatan PP PTMSI dari keanggotaan KOI,” kata Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari usai acara Rapat Anggota dan KLB KOI 2024 di Jakarta, Jumat (8/3/2024).

    Keputusan itu mempertimbangkan adanya pelanggaran Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta tidak terbatas terhadap tindakan yang melanggar prinsip nilai “Olympism” dan Gerakan Olimpiade.

    Hal itu merujuk pernyataan Ketua Umum PP PTMSI Oegroseno di media daring yang mendiskreditkan dan bertendensi fitnah terhadap lembaga serta institusi olahraga yang dinilai bertentangan dengan AD/ART dan Piagam Olimpiade (Olympic Charter).

    Oegroseno sempat melayangkan pembelaan atas persoalan tersebut namun ditolak oleh peserta kongres.

    Usai keputusan tersebut, Oktohari kembali mengingatkan kepada semua anggota dan pengurus cabang olahraga untuk tetap patuh dan taat pada prinsip-prinsip tata kelola yang telah diatur dalam Piagam Olimpiade.

    Selain pemberhentian PP PTMSI dari keanggotaan, KLB tersebut juga menghasilkan beberapa keputusan penting lain seperti penyelesaian nomenklatur dalam AD/ART untuk nama-nama komisi.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Xinjiang-China dan Indonesia menurut kacamata seorang jurnalis

    Xinjiang-China dan Indonesia menurut kacamata seorang jurnalis

    Surabaya (ANTARA) – Melihat fakta secara langsung (faktual) adalah keunggulan media massa. Akurasi tetap menjadi keunggulan jurnalis yang terjun ke lapangan, termasuk keunggulan dalam etika dan rekam jejak yang tidak bisa sirna secara digital.

    Buku bertajuk “Di Balik Kontroversi Xinjiang (Catatan Perjalanan Wartawan Indonesia Mengungkap Fakta di Lorong Gelap Kamp Vokasi Uighur)” di antara sajian fakta yang ditulis dan dibukukan jurnalis M Irfan Ilmie (2025) yang pernah menjadi Kepala LKBN ANTARA Biro Beijing (2016-2023).

    M Irfan Ilmie yang berlatar belakang santri itu mendapatkan beberapa kali kesempatan untuk melihat secara langsung geliat pembangunan dan dinamika kehidupan sosial masyarakat etnis minoritas muslim Uighur yang membentuk populasi mayoritas di Wilayah Otonomi Xinjiang.

    Seiring menguatnya pengaruh China di berbagai belahan dunia, maka kamp-kamp vokasi di Xinjiang pun menyita perhatian masyarakat internasional yang mengaitkan dengan dugaan pelanggaran HAM, terutama oleh AS dan sekutunya. Apalagi Xinjiang memiliki nilai jual tinggi dalam pariwisata, industri, sumber daya alam dan sumber daya manusia (hal. ix).

    Bagi Indonesia, isu Xinjiang sudah selesai di tataran diplomasi dan hubungan bilateral Indonesia-China. Namun, di tataran publik Indonesia masih menjadi batu sandungan karena mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam belum terinformasikan secara gamblang mengenai perlakuan Beijing terhadap etnis minoritas muslim Uighur sebagai penduduk asli Xinjiang.

    Dalam buku setebal 360 halaman dengan genre “Social Science” itu, diungkapkan bahwa isu Uighur di Xinjiang menjadi perbincangan hangat masyarakat internasional dalam satu dekade terakhir karena kerap kali diekspose dalam tinta dan lensa pemberitaan media secara spektakuler, menggemparkan, dan kontroversial.

    Di satu sisi, ekspose itu dinilai menyuguhkan narasi-narasi diskriminatif, eksploitatif, dan genosida yang digambarkan sebagai pelanggaran atas hak asasi manusia yang dilakukan otoritas China terhadap etnis minoritas muslim Uighur.

    Di sisi lain, wilayah Xinjiang justru dimodernisasi dan terus dibangun oleh otoritas China agar setara dengan provinsi-provinsi lainnya di negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

    Di sinilah Xinjiang menjadi topik perdebatan antara fakta dan propaganda, khususnya dalam konteks rivalitas pengaruh geopolitik Amerika Serikat dan China.

    Oleh karena itu, informasi yang gamblang dan faktual mengenai perlakuan Beijing terhadap etnis minoritas muslim Uighur sebagai penduduk asli Xinjiang, menjadi “kata kunci” dalam literasi di era digital yang hanya “maju” secara teknologi digital, tapi “tidak maju” secara manusia.

    “Catatan perjalanan ke Xinjiang, saya tulis secara faktual dan informatif, sesuai kode etik jurnalistik, bukan provokatif,” kata Irfan tentang bukunya yang memiliki empat bagian yakni historis, isu kontroversial, tradisi/peradaban Islam, dan politisasi (hal. xv).

    Dalam bagian pertama (historis), Irfan mengulas tentang sensasi Gurun Gobi, jalur sutra nan rupawan, asal-usul Uighur, bukan Agama Leluhur, jejak Uighur di Bukit Yarghul, serupa tapi tak sama, dan gudang atlet dan artis.

    Secara historis, Xinjiang sejak dulu kala telah menjadi rumah bagi berbagai jenis kelompok etnis dengan budaya dan agama yang berbeda (hal.14). Di akhir abad ke-19 terdapat 13 kelompok etnis yakni Uighur, Han, Kazakh, Mongol, Hui, Kirgiz, Manchu, Xibe, Tajik, Daur, Uzbek, Tatar dan Rusia (hal.17).

    Buku Di Balik Kontroversi Xinjiang (HO-M Irfan Ilmie)

    Rivalitas dan masalah internal

    Terkait agama, pada zaman primitif hingga sebelum abad ke-4, warga Xinjiang menganut agama kuno dari ajaran Shamanisme. Mulai abad ke-4 hingga ke-10, Buddha mengalami masa puncak. Pada abad ke-5, Taoisme juga mulai diperkenalkan. Pada akhir abad ke-9 hingga awal abad ke-10, Islam pun mulai diperkenalkan hingga awal abad ke-16, Islam mulai dominan, namun hidup rukun dengan agama lain, meski sempat ada perang antara Kerajaan Karahan/Islam dengan Kerajaan Yutian/Hindu (hal.19).

    Dari beragam etnis dan agama itu, sumber daya manusia di Xinjiang sangat unggul. Jika tahun 1955, Xinjiang hanya memiliki 425 lapangan dan satu perpustakaan, maka pada 2017 sudah ada 112 perpustakaan, 173 museum/monumen, 57 galeri seni, 119 gedung pertunjukan seni, 12.158 sanggar seni, 302 stasiun radio/TV, 29.600 lapangan/gedung olahraga, 126 koran, dan 223 penerbitan.

    Tahun 2016-2017, klub bola basket Xinjiang berlabel Xinjiang Flying Tigers menjadi juara musim kompetisi Asosiasi Bola Basket China (CBA) dan menjuarai FIBA Asia Champions Cup Tahun 2016, lalu menduduki peringkat kedua CBA pada musim kompetisi saat COVID-19 pada tahun 2019-2020. Di dunia hiburan, Xinjiang juga punya artis papan atas, seperti Gulnezer Bextiyar, Madina Memet, dan Dilraba Dilmurat.

    Dalam bagian kedua (isu kontroversial), diuraikan secara tuntas tentang benih separatisme, perangi terorisme, antara kamp dan BLK, mengeja Hanzi, menyusuri Lorong Gelap, anak yang terpisah, peristiwa horor, tak butuh jawaban, mencurigakan, kerja paksa dan genosida, boikot, saya tidak idiot, dan sang nenek 40 cucu.

    Terkait benih separatisme dan terorisme, sudah bersemi di Xinjiang sejak awal abad ke-20 hingga akhir tahun 1940-an. Mereka hendak mendirikan Republik Islam Turkistan Timur pada 12 November 1933. Tapi hanya bertahan 3 bulan, karena ditolak mayoritas etnik di Xinjiang. Lalu muncul lagi pada 1944, tapi hanya bertahan 1 tahun.

    Gerakan Turkistan Timur ini tumbuh lagi pada 2001 seiring 11 September 2001 di AS, lalu ada pengeboman di bus pada 1992 yang menewaskan tiga penumpang bus dan melukai 23 orang penumpang bus di Kota Urumqi. Tahun 1997 juga muncul pengeboman di bus yang menewaskan sembilan orang dan melukai 68 orang di Kota Urumqi. Terulang lagi di Kota Kashgar (2011 dan 2012), Kota Urumqi (2014), dan Aksu (2015). (Hal.50-530

    Menyikapi separatisme dan terorisme itu, Pemerintah Daerah Otonom Xinjiang sejak 2014 telah menumpas 1.588 geng teroris, menangkap 12.995 pelaku teroris, menyita 2.052 jenis bahan peledak, namun perlakuan tegas terhadap bukan berarti Islam menjadi sumber teroris, meski kebijakan kontraterorisme berupa kamp vokasi dan pusat pelatihan itu dinilai berpotensi melanggar HAM, karena peserta hanya dari satu etnis (Uighur). (hal.57)

    Untuk menjawab tuduhan itu, Pemerintah Daerah Otonom Xinjiang membangun gedung pameran Urumqi pada 2014 yang menampilkan foto korban kekerasan selama 1992-2015, rekaman CCTV, senjata api, senjata tajam, senjata rakitan, serta bom rakitan. (hal.93). Foto dan video kekerasan itu bukan hanya radikalisme/terorisme yang terjadi di Xinjiang saja, namun juga di Kunning-Yunan dan Kota Terlarang Beijing. (hal.95).

    “Anda lihat sendiri ada imam masjid beserta keluarganya dan juga beberapa petugas kepolisian yang menjadi korban serangkaian serangan terorisme di Xinjiang. Semua bentuk terorisme adalah kejahatan yang tidak memilih sasaran dari etnis dan agama tertentu,” kata Deputi Dirjen Publikasi Partai Komunis China, Komite Regional Xinjiang, Shi Lei (hal.95).

    Dalam bagian ketiga (tradisi/peradaban Islam), buku itu mengupas tentang iktikaf, kamera dimana-mana, masjid dibongkar, pengaruh Timur Tengah, sapaan Hubbul Wathan, Al-Qur’an dan Hadits, geliat Islami, tak lagi tabu, carter pesawat ke Mekkah, puasa di tengah pandemi, Maghrib masih lama, bebas makan dan minum, larangan atau pilihan?, mendadak fitri, dan kafilah para imam.

    Artikel pada bagian ini merupakan klarifikasi atas berbagai isu, seperti Direktur Komisi Urusan Etnis Daerah Otonomi Xinjiang, Mehmut Usman, yang membantah rumor pembongkaran masjid (hal 154-155), karena hanya bersifat renovasi dan CCTV juga ada dimana-mana, termasuk di masjid, yang bisa mengklarifikasi rumor yang tidak benar. Apalagi, geliat Islam dan tradisi keagamaan juga marak. (hal 178).

    Dalam bagian keempat (politisasi), tulisan dalam buku ini menyoroti tentang merembet hingga gelanggang olimpiade, rivalitas semu, sinifikasi, islamofobia, lembaran baru Beijing-Taliban, janji yang terserak, ganti Gubernur, Ozil mencuit-Dilraba ngambek, dan batu sandungan.

    Pada bagian terakhir buku ini, sampai pada klarifikasi bahwa isu minoritas muslim Uighur akan terus ada selama ada rivalitas China dengan negara-negara sekutu AS (hal.248).

    Di mata Indonesia, isu Xinjiang sudah selesai di tataran diplomasi dan hubungan bilateral Indonesia-China bahwa Xinjiang adalah urusan dalam negeri China, sehingga pihak eksternal tidak boleh mencampuri, seperti halnya masalah Papua bagi Indonesia (hal.316).

    Namun, di tataran publik Indonesia masih menjadi batu sandungan karena muslim Indonesia itu belum semuanya menerima literasi tentang perlakuan Beijing terhadap etnis minoritas Muslim Uighur sebagai penduduk asli Xinjiang. Literasi yang beredar justru framing digital. “Ya, isu Xinjiang itu mirip isu komunisme bagi Indonesia,” kata putri mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Taufik Hidayat Jawab Polemik Psikolog di Pelatnas PBSI

    Taufik Hidayat Jawab Polemik Psikolog di Pelatnas PBSI

    JAKARTA – Wakil Ketua Umum I PBSI, Taufik Hidayat, menegaskan masalah psikolog bukanlah satu-satunya persoalan yang menghambat perjalanan atlet nasional.

    Taufik memberikan penjelasan terkait masalah psikolog ini setelah tunggal putri Komang Ayu Cahya Dewi mengaku harus mencari psikolog di luar Pelatnas PBSI untuk mengatasi masalah mental.

    “Yakin cuman butuh psikolog doang? Tidak hanya psikolog, tetapi butuh sinergi yang lain. Saat ini apa pun yang disampaikan oleh PBSI selalu salah,” ujar Taufik di Jakarta.

    Peraih medali emas Olimpiade 2004 itu lebih lanjut mengakui bahwa bantuan psikolog merupakan aspek penting dalam membantu menjaga mental atlet di tengah tekanan untuk mendapat prestasi.

    Akan tetapi, itu bukan satu-satunya yang harus dibenahi oleh semua atlet. Dia menekankan, psikolog yang mumpuni harus juga dibarengi dengan latihan dan fisik yang bagus dari masing-masing atlet.

    Taufik mengatakan bahwa psikolog sebenarnya sudah disiapkan oleh PBSI, tetapi memang tidak mudah untuk bisa cocok dengan atlet. Untuk itu, persoalan ini termasuk dari beberapa aspek yang akan dievaluasi federasi.

    “Psikolog ada yang bisa personal, ada yang bisa general di hal-hal besar. Tidak gampang mengurus atlet. Pernah ada psikolog, tetapi tidak cocok sehingga ganti lagi. Hal itu karena atlet yang merasakan.”

    “Makanya, yang menjadi pertanyaan ialah apakah yakin benar-benar psikolog saja. Atlet juga harus berkaca. Bagaimana teknik mereka, bagaimana fisik mereka,” kata dia.

    PBSI rencananya akan menggelar evaluasi besar pada Kamis, 26 Juni 2025. Meski demikian, detail apa yang akan dibahas dalam kegiatan tersebut belum diketahui dengan pasti.

  • Mimpi Mewujud Putri Anak Pedagang Asongan, Bisa Kuliah di UGM dengan Beasiswa
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        26 Juni 2025

    Mimpi Mewujud Putri Anak Pedagang Asongan, Bisa Kuliah di UGM dengan Beasiswa Yogyakarta 26 Juni 2025

    Mimpi Mewujud Putri Anak Pedagang Asongan, Bisa Kuliah di UGM dengan Beasiswa
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Keinginan
    Putri Khasanah
    (18), seorang warga Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, akhirnya terwujud.
    Ia diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM), sebuah pencapaian yang sempat dianggapnya hanya mimpi.
    “Rasanya ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan,” ungkap Putri Khasanah dalam keterangan tertulis Humas UGM, Kamis (26/06/2025).
    Kini, Putri resmi menjadi mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Sekolah Vokasi
    UGM
    melalui Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).
    Selain diterima di UGM, Putri juga berhasil mendapatkan
    beasiswa UKT
    Pendidikan Unggul Bersubsidi dengan subsidi 100 persen, sehingga ia tidak perlu membayar uang kuliah.
    Pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras dan semangat pantang menyerah yang dimiliki Putri.
    Meskipun berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, Putri tidak pernah membiarkan kondisi tersebut menghalanginya untuk berprestasi.
    Sejak SMP, ia aktif mengikuti berbagai lomba di bidang
    matematika
    , baik tingkat regional maupun nasional.
    “Saya mulai ikut lomba dari SMP, saat itu saya lomba di bidang
    Matematika
    ,” ujarnya.
    Prestasi demi prestasi pun berhasil diraihnya.
    Di antaranya, Putri meraih medali perunggu dalam ajang Science GO bidang Matematika pada tahun 2020, piagam medali emas dalam Pekan Olimpiade Sains Nasional (POSN) bidang Matematika tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Yayasan Pusat Prestasi Indonesia, serta menjadi semifinalis Olimpiade Matematika UIN Sunan Kalijaga (OMSUKA) pada tahun 2022.

    Putri mengaku sangat menyukai pelajaran matematika.
    Menurutnya, matematika merupakan dasar dari berbagai ilmu pengetahuan.
    “Saya suka pelajaran Matematika karena itu adalah dasar dari segala ilmu, dan guru Matematika saya membuat mapel ini lebih menyenangkan,” tuturnya.
    Selama menempuh pendidikan di SMA, Putri berusaha untuk belajar mandiri tanpa membebani orang tuanya.
    Keterbatasan ekonomi membuatnya tidak bisa mendaftar bimbingan belajar seperti teman-temannya.
    Namun, hal itu tidak menghalanginya.
    Ia memanfaatkan media pembelajaran gratis di internet, seperti video edukasi di YouTube dan latihan soal yang tersedia secara gratis.
    “Biasanya, aku belajar lewat YouTube sebagai tambahan materi. Sebelum ikut lomba, aku juga mengerjakan latihan soal yang ada di internet,” jelasnya.
    Dengan diterimanya di Sekolah Vokasi UGM tanpa biaya kuliah, Putri bertekad untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.
    Ia bercita-cita untuk berkarier di Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan berharap kelak bisa mengangkat derajat keluarganya.
    “Saya ingin membanggakan orang tua saya kelak,” ungkapnya.
    Ayah Putri, Adil (48), sehari-hari bekerja sebagai penjual asongan keliling, sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.
    Penghasilan Adil dari berjualan asongan keliling sangat tidak menentu, rata-rata hanya Rp 500 ribu per bulan.
    Mendengar kabar bahwa anaknya diterima tanpa tes di UGM, Adil merasa sangat bersyukur dan bahagia.
    Putri akan menjadi yang pertama dari keluarganya yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, mengingat ayah, ibu, dan kakaknya hanya lulusan SLTA sederajat.
    “Bersyukur, Putri bisa mendapatkan subsidi UKT dari UGM,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
    Adil, yang merupakan ayah dari tiga anak, tidak pernah mengira putrinya akan memiliki kesempatan untuk kuliah di perguruan tinggi, terlebih di kampus ternama seperti UGM. “Ini pertama kalinya, Putri akan menjadi sarjana pertama di keluarga kami,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jaringan WiFi Publik Bisa Dipakai Retas HP Kamu, Waspada!

    Jaringan WiFi Publik Bisa Dipakai Retas HP Kamu, Waspada!

    Jakarta

    Kehadiran jaringan internet lewat WiFi publik, apalagi yang gratis, mungkin bisa menjadi keuntungan untuk banyak orang. Namun ada bahaya yang mengancam dari penggunaan WiFi publik seperti ini.

    Peneliti keamanan Kaspersky menyebut sudah banyak penjahat siber yang sengaja membuat jaringan WiFi palsu, atau malah menyusup ke jaringan yang sudah ada, untuk mencari korbannya.

    Aksi semacam ini salah satunya dilakukan dengan membuat jaringan WiFi dengan nama menyerupai dengan jaringan yang asli, tujuannya untuk memancing pengguna masuk ke dalam jaringan tersebut.

    Saat korban sudah masuk ke jaringan WiFi palsu itu, informasi pribadi seperti rkedensial media sosial, data perbankan, dan alamat email mereka terancam bisa dicuri dan kemudian disalahgunakan.

    Misalnya pada akhir Juli 2024 lalu, saat Global Research and Analysis Team (GReAT) memetakan dan menilai keamanan pada jaringan WiFi publik yang mungkin akan ditemui pengunjung Paris, menjelang gelaran Olimpiade Musim Panas 2024 yang akan digelar di koa itu.

    Mereka menganalisis 47 ribu rekaman sinyal di lokasi populer, dan kemudian mengidentifikasi hampir 25 ribu titik WiFi gratis di Paris.

    Area yang dianalisis oleh Kaspersky ini meliputi Arc de Triomphe, Avenue des Champs-Élysées, Museum Louvre, Menara Eiffel, Katedral Notre dame, Sungai Seine, Trocadéro, Stade de France.

    Dari analisis tersebut Kaspersky menemukan 25% di antaranya adalah jaringan WiFi yang memiliki kelemahan keamanan yang serius, seperti enkripsi yang lemah atau tidak ada sama sekali. WiFi ini rentan terhadap intersepsi, dekripsi, atau serangan peretasan.

    Selain itu, hampir satu dari lima (20%) masih menggunakan standar keamanan WPS, sebuah algoritma yang ketinggalan zaman dan mudah disusupi, sehingga menjadikannya sangat rentan terhadap serangan WPS yang berpotensi menyebabkan hilangnya data. Hanya enam persen dari jaringan yang dianalisis menggunakan protokol keamanan WPA3 terbaru.

    Tips Aman Menggunakan Jaringan WiFi PublikHindari Transaksi Sensitif: Jangan mengakses perbankan atau akun sensitif lainnya saat menggunakan Wi-Fi publik.Verifikasi Jaringan: Pastikan jaringan tersebut sah dengan melakukan konfirmasi kepada perusahaan yang menawarkannya.Aktifkan Firewall: Pastikan firewall perangkat Anda aktif untuk memblokir akses tidak sah.Gunakan Kata Sandi yang Kuat: Selalu gunakan kata sandi yang kuat dan unik serta aktifkan autentikasi dua faktor untuk keamanan ekstra.Terus Perbarui Perangkat Lunak: Perbarui sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak antivirus Anda secara rutin untuk melindungi dari ancaman terbaru.Nonaktifkan Berbagi File: Matikan berbagi file dan AirDrop di perangkat Anda untuk mencegah akses tidak sah.

    (asj/asj)

  • Perbati Resmi Menjadi Anggota World Boxing, Siap Tampil di Kejuaraan Dunia

    Perbati Resmi Menjadi Anggota World Boxing, Siap Tampil di Kejuaraan Dunia

    JAKARTA – Pengurus Besar Tinju Indonesia (Perbati) resmi menjadi anggota dari World Boxing. Keputusan ini membuat Indonesia kini dapat mengirimkan atlet ke setiap penyelenggaraan Kejuaraan Dunia di bawah World Boxing.

    Perbati termasuk salah satu dari lima anggota baru yang mendapat persetujuan dari Dewan Eksekutif World Boxing bersama Bosnia-Herzegovina, Georgia, Rumania, serta Trinidad and Tobago.

    “Kami sangat senang menyambut lima federasi nasional baru ke dalam keanggotaan kami yang terus berkembang,” kata Boris van der Vorst selaku Presiden World Boxing dalam keterangan yang diterima.

    Penambahan lima anggota baru membuat total jumlah anggota World Boxing pada saat ini sudah mencapai 111 negara.

    Negara-negara sudah memenuhi syarat menjadi anggota akan mengikuti World Boxing Championships perdana pada September 2025, World Boxing Cup Finals, dan Kongres III pada November 2025.

    “Ini merupakan bukti tambahan dari momentum positif yang dimiliki World Boxing menjelang berbagai tonggak penting dalam perjalanan organisasi ini,” kata Boris.

    Masuknya Perbati menjadi anggota World Boxing merupakan bagian dari langkah strategis yang dilakukan NOC Indonesia agar Indonesia tetap berada di komunitas dan lingkungan tinju dunia.

    Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia, Josephine Tampubolon, mengatakan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, menegaskan bahwa setiap langkah yang diambil berdasar pada kepentingan Merah-Putih.

    “Langkah yang diambil Ketua Umum NOC Indonesia tidak lain untuk menjaga eksistensi Merah-Putih di dunia,” tutur Josephine.

    World Boxing merupakan federasi internasional tinju yang diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC). Semua anggota badan ini yang dibolehkan tampil di Olimpiade.

  • Mykhailo Mudryk Terancam Skors 4 Tahun karena Doping Meldonium, Zat Apa Itu?

    Mykhailo Mudryk Terancam Skors 4 Tahun karena Doping Meldonium, Zat Apa Itu?

    Jakarta

    Mykhailo Mudryk resmi didakwa pelanggaran doping oleh Asosiasi Sepakbola Inggris (FA). Pemilik nomor punggung 10 di Chelsea tersebut terancam larangan bertanding selama empat tahun.

    Mudryk sudah diskors sejak Desember 2024 lalu, ini karena sample urinnya (sampel A) positif zat meldonium. Hukuman itu terus berlanjut sembari menunggu hasil sampel B.

    Lalu, apa itu meldonium yang menjadi biang kerok di balik ancaman hukuman pemain Ukraina tersebut?

    Dikutip dari Medical News Today, meldonium awalnya dirancang untuk digunakan pada hewan, yaknk meningkatkan performa seksual dan motilitas sperma babi hutan. Obat ini diproduksi oleh perusahaan di Latvia bermana Grindeks.

    Meldonium diketahui dapat mengobat beberapa masalah kesehatan seperti gangguan pada jantung, seperti gagak jantung, serangan jantung, hingga stroke iskemik.

    Namun, sejak 2016, Badan Antidoping Dunia (WADA) melarang obat ini digunakan dalam cabang Olimpiade karena dapat meningkatkan performa atletik. Mereka menggolongkan meldonium sebagai modulator metabolik dalam golongan yang sama dengan insulin.

    Menurut perancang obat tersebut, Ivar Kalvins meldonium diciptakan untuk meningkatkan kapasitas tubuh dalam membawa oksigen. Sebelumnya, meldonium digunakan oleh tentara Soviet di Afganistan antara tahun 1979 dan 1989.

    Meldonium dikonsumsi para tentara Soviet untuk meningkatkan daya tahan mereka di udara yang kekurangan oksigen sambil membawa ransel besar karena harus melewati daerah pegunungan di Afganistan

    (dpy/kna)

  • Mykhailo Mudryk Terancam Skors 4 Tahun karena Doping Meldonium, Zat Apa Itu?

    Mykhailo Mudryk Terancam Skors 4 Tahun karena Doping Meldonium, Zat Apa Itu?

    Jakarta

    Mykhailo Mudryk resmi didakwa pelanggaran doping oleh Asosiasi Sepakbola Inggris (FA). Pemilik nomor punggung 10 di Chelsea tersebut terancam larangan bertanding selama empat tahun.

    Mudryk sudah diskors sejak Desember 2024 lalu, ini karena sample urinnya (sampel A) positif zat meldonium. Hukuman itu terus berlanjut sembari menunggu hasil sampel B.

    Lalu, apa itu meldonium yang menjadi biang kerok di balik ancaman hukuman pemain Ukraina tersebut?

    Dikutip dari Medical News Today, meldonium awalnya dirancang untuk digunakan pada hewan, yaknk meningkatkan performa seksual dan motilitas sperma babi hutan. Obat ini diproduksi oleh perusahaan di Latvia bermana Grindeks.

    Meldonium diketahui dapat mengobat beberapa masalah kesehatan seperti gangguan pada jantung, seperti gagak jantung, serangan jantung, hingga stroke iskemik.

    Namun, sejak 2016, Badan Antidoping Dunia (WADA) melarang obat ini digunakan dalam cabang Olimpiade karena dapat meningkatkan performa atletik. Mereka menggolongkan meldonium sebagai modulator metabolik dalam golongan yang sama dengan insulin.

    Menurut perancang obat tersebut, Ivar Kalvins meldonium diciptakan untuk meningkatkan kapasitas tubuh dalam membawa oksigen. Sebelumnya, meldonium digunakan oleh tentara Soviet di Afganistan antara tahun 1979 dan 1989.

    Meldonium dikonsumsi para tentara Soviet untuk meningkatkan daya tahan mereka di udara yang kekurangan oksigen sambil membawa ransel besar karena harus melewati daerah pegunungan di Afganistan

    (dpy/kna)