Event: Olimpiade

  • Bayar Bonus Atlet Peraih Medali Emas SEA Games 2025, Prabowo Rogoh Kocek Segini

    Bayar Bonus Atlet Peraih Medali Emas SEA Games 2025, Prabowo Rogoh Kocek Segini

    Liputan6.com, Jakarta – Ajang SEA Games 2025 Thailand resmi berakhir setelah rangkaian upacara penutupan digelar di Stadion Rajamangala, Bangkok, pada Sabtu (20/12/2025). Perhelatan olahraga multicabang Asia Tenggara yang berlangsung sejak 9 Desember itu menorehkan catatan manis bagi kontingen Indonesia.

    Indonesia menutup SEA Games 2025 sebagai runner-up dengan raihan total 333 medali, terdiri dari 91 emas, 112 perak, dan 130 perunggu. Capaian 91 medali emas ini bukan hanya melampaui target awal sebanyak 80 emas, tetapi juga menjadi prestasi bersejarah setelah 32 tahun.

    Jumlah tersebut tercatat sebagai koleksi emas terbanyak ketiga yang pernah diraih Indonesia di SEA Games saat tidak berstatus sebagai tuan rumah sejak pertama kali berpartisipasi pada 1977.

    Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian Tim Indonesia. Menurutnya, prestasi di SEA Games 2025 bukan sekadar kemenangan di arena olahraga. “Ini bukan hanya kemenangan di arena pertandingan, tetapi kemenangan bagi seluruh bangsa Indonesia,” kata Okto dikutip Minggu (21/12/2025).

    Ia menegaskan, setiap medali emas yang diraih para atlet mengandung makna lebih dalam sebagai simbol persatuan, semangat juang, dan kebanggaan nasional yang dirasakan seluruh rakyat Indonesia.

     

  • Melihat Profil Maria Natalia Londa yang Sumbang Medali Emas ke-27 Indonesia di Ajang SEA Games 2025

    Melihat Profil Maria Natalia Londa yang Sumbang Medali Emas ke-27 Indonesia di Ajang SEA Games 2025

    YOGYAKARTA – Maria Natalia Londa, atlet lompat jauh andalan Indonesia, berhasil mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas pada ajang SEA Games Thailand 2025. Simak profil Maria Natalia Londa dalam artikel di bawah ini.

    Menyadur Antara, Maria Londa mendapatkan medali emas dari nomor lompat jangkit putri. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Suphachalasai, Bangkok, Sabtu, 13 Desember 2025, Maria membukukan lompatan sejauh 13,85 meter pada percobaannya yang pertama.

    Pada percobaan yang kedua, Maria melakukan foul sehingga tidak mendapatkan hitungan. Pada percobaan ketiga, Maria melakukan lompatan sejauh 13,31 meter. Sementara pada percobaan keempat, Maria Londa mencatatkan hasil 13,60 meter.

    Lompatan pertama Maria sejauh 13,85 meter tercatat sebagai lompatan terbaik dalam pertandingan final. Dengan capaian itu, Maria Londa berhak membawa pulang medali emas nomor lompat jangkit putri SEA Games 2025.

    Hasil ini sekaligus menjadi medali emas ke-27 bagi kontingen Indonesia di ajang SEA Games 2025.

    Profil Maria Natalia Londa

    Berdasarkan informasi yang dihimpun VOI, profil Maria Natalia Londa adalah atlet atletik profesional Indonesia yang jadi andalan di nomor lompat jauh dan lompat jangkit putri.

    Lahir di Denpasar, 29 Oktober 1990, Maria sudah mencintai olahraga atletik dan lompat jauh sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD).

    Kecintaannya pada cabang olahraga itu ternyata berbuah prestasi, ia berhasil meraih peringkat tiga pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik Usia Dini di Jakarta. Bahkan ketika SMP, Maria menduduki peringkat pertama Kejurnas Atletik Remaja Junior.

    Demi mengejar cita-cita sebagai atlet nasional, Maria telah tinggal di asrama sejak usia muda dengan dukungan penuh dari sang ayah. Namun, pada tahun 2011, Maria harus kehilangan ayah tercinta yang selama ini menjadi sumber semangat terbesarnya.

    Sejak saat itu, Maria menjadi tulang punggung keluarga bagi ibu dan adiknya. Meski memikul tanggung jawab besar, ia menjalaninya dengan ikhlas tanpa menjadikan kondisi tersebut sebagai beban dalam kariernya.

    Maria dikenal sebagai atlet yang konsisten meraih medali di ajang SEA Games. Kerja keras dan mental pantang menyerah membawanya mengoleksi berbagai medali, mulai dari perunggu hingga emas.

    Puncak prestasinya terjadi pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Maria berhasil mencetak sejarah dengan meraih medali emas nomor lompat jauh putri. Prestasi ini menjadi medali emas pertama Indonesia dari nomor lompat jauh di Asian Games, sekaligus menjadikannya atlet atletik Indonesia pertama yang meraih emas sejak 1998.

    Selain itu, Maria juga meraih dua medali emas di Pesta Olahraga Asia Tenggara 2013 dan dua medali emas Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015, dikutip dari laman NOC Indonesia.

    Sayangnya, keberhasilan tersebut belum terulang di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Maria harus tersingkir di babak kualifikasi setelah mencatatkan lompatan sejauh 6,29 meter dan berada di peringkat ke-25 secara keseluruhan.

    Meski demikian, pada SEA Games Malaysia 2017, Maria tetap menunjukkan semangat juang tinggi. Dalam kondisi belum sepenuhnya pulih dari cedera, ia berhasil menyumbangkan dua medali perak dari nomor lompat jauh dan lompat jangkit.

    Terbaru, Maria berhasil meraih medali emas pada SEA Games Thailand 2025 setelah melakukan lompatan sejauh 13,85 meter di nomor lompat jangkit putri. Ini menjadi medali emas lompat jangkit ketiga Maria di tingkat SEA Games setelah ia memenanginya pada tahun 2013 di Naypyidaw, Myanmar, serta 2015 di Singapura, dikutip dari Antara.

    Selain itu, hasil ini juga menjadi medali emas ketujuh level SEA Games yang sudah ia kumpulkan. Selain tiga medali emas dari nomor lompat jangkit, dia juga pernah meraih emas di nomor lompat jauh putri pada SEA Games 2013, 2014, 2019 dan 2023.

    Demikian informasi tentang profil Maria Natalia Londa. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.

  • 10
                    
                        Mulai 2026 ITB Tiadakan Seleksi Mandiri untuk Calon Mahasiswa Baru
                        Edukasi

    10 Mulai 2026 ITB Tiadakan Seleksi Mandiri untuk Calon Mahasiswa Baru Edukasi

    Mulai 2026 ITB Tiadakan Seleksi Mandiri untuk Calon Mahasiswa Baru
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Institut Teknologi Bandung (ITB) resmi tidak mengadakan Seleksi Mandiri pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2026.
    Pihak ITB mengganti Seleksi Mandiri dengan Seleksi Siswa Unggul atau SSU untuk menjaring talenta-talenta terbaik di Indonesia. Selain itu, jalur SSU juga menekankan pencarian talenta secara lebih inklusif, mencakup keunggulan akademik maupun non-akademik.
    “SSU menekankan pada penjaringan siswa dengan potensi dan talenta unggul. Ini jalur prestasi, bukan jalur finansial. Kami ingin memberikan peluang bagi talenta dari seluruh Nusantara agar dapat berkembang melalui pendidikan ITB,” kata Direktur Penerimaan Mahasiswa ITB, Achmad Syarief dikutip dari laman resmi ITB, Senin (15/12/2025).
    Adapun nantinya SSU terbagi menjadi dua jenis seleksi, yakni seleksi non-tes yang ditujukkan bagi calon mahasiswa berprestasi akademik dan non akademik.
    Seperti peserta talenta nasional atau pernah ikut Olimpiade Sains Nasional (OSN), keunggulan seni, olahraga, budaya, keagamaan, dan afirmasi daerah Tertinggal,Terdepan dan, Terluar (3T).
    Selain itu juga ada jalur seleksi tes reguler menggunakan ITB AQ Test, dengan tambahan tes gambar bagi peminat Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) serta Arsitektur.
    Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Irwan Meilano menegaskan bahwa transformasi ini merupakan langkah strategis untuk menjaring putra-putri terbaik bangsa.
    Mengingat ITB selalu berkomitmen untuk menjaring talenta unggul dari berbagai daerah dan mencetak calon pemimpin bangsa di masa depan.
    “Penyempurnaan sistem penerimaan mahasiswa tahun 2026 dilakukan agar ITB memperoleh talenta terbaik yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kompetensi dan karakter yang kuat,” ujar Irwan.
    Walaupun Seleksi Mandiri berubah menjadi SSU, jalur lainnya seperti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tetap ada.
    Bahkan melalui SNBP, SNBT, Seleksi Siswa Unggul (SSU), serta jalur IUP, ITB telah membuka kesempatan seluas-luasnya bagi calon mahasiswa terbaik untuk bergabung.
    “Dengan membuka berbagai jalur penerimaan, ITB memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi calon mahasiswa untuk belajar serta berperan dalam membawa perubahan bagi bangsa,” jelas Irwan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        8 Ekstrakurikuler yang Bisa Jadi Jalan Masuk PTN Tanpa Ujian Lagi
                        Edukasi

    6 8 Ekstrakurikuler yang Bisa Jadi Jalan Masuk PTN Tanpa Ujian Lagi Edukasi

    8 Ekstrakurikuler yang Bisa Jadi Jalan Masuk PTN Tanpa Ujian Lagi
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Siswa yang ingin masuk perguruan tinggi negeri (PTN) bisa mencoba peruntungan dengan mendaftar jalur tanpa tes selain dari Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
    Salah satu jalur yang bisa dicoba adalah mendaftar jalur
    ekstrakurikuler
    (Ekskul). Biasanya, beberapa PTN menyediakan jalur khusus atau golden ticket bagi
    siswa
    yang ikut ekskul tertentu.
    Kampus yang menyediakan jalur ekskul antara lain Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Gadja Mada (UGM), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
    Meski ada jalur tanpa tes, perlu diketahui bahwa tidak semua ekskul bisa diikuti sertakan pada jalur golden ticket tersebut.
    Berikut
    Kompas.com
    rangkuman beberapa ekskul yang bisa digunakan untuk meningkatkan daftar jalur tanpa tes:
    Ekskul tersebut termasuk ekskul yang banyak disediakan PTN untuk jalur tanpa tes. Namun yang diperkenankan ikut hanya siswa yang pernah menjadi ketua atau sekretaris.
    Kampus yang menyediakan jalur ini antara lain IPB University, UNJ, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Lampung (Unila).
    Peserta Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di
    sekolah
    juga termasuk ekskul yang bisa ikut serta mendaftar jalur masuk PTN tanpa tes.
    Kampus yang menyediakan jalur ini antara lain Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Negeri Malang (UM), UNS, UPN Veteran Jawa Timur.
    Siswa yang ikut olimpiade juga bisa ikut mendaftar jalur tanpa tes di PTN. Ekskul tersebut dulu sering disebut sebagai Karya Ilmiah Remaja (KIR) atau ekskul Olimpiade Penelitian Sains Indonesia (OPSI).
    Melalui ekskul tersebut siswa bisa ikut banyak olimpiade secara nasional atau internasional. Prestasi dalam Olimpiade tersebut yang bisa digunakan untuk masuk PTN dan PTS impian.
    PTN yang menerima siswa dengan bakat di bidang Olimpiade misalnya Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Brawijaya (UB), UGM, Universitas Hasanuddin (Unhas), dan semua PTN yang membuka jalur mandiri prestasi.
    Ada beberapa kampus di Indonesia yang membuka jalur masuk PTN untuk para penghafal Al-Quran bagi siswa beragama Islam.
    Seperti UIN Maulana Malik Ibrahim, UIN Sunan Gudung Djati, UIN Syarif Hidayatullah, ada Unair, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Jambi (UNJ), dan masih banyak PTN menerima siswa yang mampu menghafal banyak juz Al-Quran.
    Tak hanya yang beragama Islam, siswa yang berprestasi bidang agama lain seperti Katolik, Kristen, Budha dan Hindu juga bisa memanfaatkan ekskul ini untuk masuk kampus impian.
    Selain prestasi di bidang keagamaan, siswa juga bisa mencoba peruntungan untuk daftar PTN impiannya lewat jalur prestasi non-akademik seperti olahraga.
    Namun, sebaiknya harus banyak mengumpulkan prestasi pada bidang olahraga yang diikuti pada ekskul tersebut sehingga peluang untuk diterima kampus impian semakin luas.
    Paling tidak minimal pernah mengikuti dan mendapatkan medali minimal tingkat provinsi.
    Hampir sama dengan olahraga, bagi siswa yang ikut ekskul di bidang kesenian juga sebaiknya memperbanyak diri untuk ikut berbagai macam kompetisi.
    Ekskul seni antara lain adalah musik, tari, drama, melukis, dan fotografi.
    Siswa ikut Organisasi Siswa Intira Sekolah (OSIS) juga bisa menggunakan kesempatan masuk PTN impian tanpa tes. Selain bisa masuk PTN, kamu bisa mendapatkan beasiswa melalui bukti kepesertaan OSIS.
    Siswa yang menjadi anggota PMR juga bisa menggunakan bukti keanggotaannya untuk masuk PTN impian seperti Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).
    Serta beberapa PTN lain yang memiliki jalur leadership atau kepemimpinan bagi mantan ketua PMR.


    Demikian informasi mengenai 9 ekskul di sekolah yang bisa dimanfaatkan untuk masuk PTN tanpa tes. Semoga berhasil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bonus 1 Miliar Menanti Atlet yang Raih Medali Emas di Sea Games 2025

    Bonus 1 Miliar Menanti Atlet yang Raih Medali Emas di Sea Games 2025

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pemerintah menyatakan komitmennya untuk atlet dari kontingen Indonesia yang saat ini berlaga di ajang Sea Games 2025.

    Lewat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Erick Thohir, Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmennya.

    Komitmen ini terkait kenaikan bonus yang didapatkan para atlet dari Rp 500 juta menjadi Rp 1 Miliar bagi peraih medali emas SEA Games 2025 Thailand

    Presiden Prabowo sebelumnya mengatakan pemerintah akan memberikan bonus senilai Rp 1 miliar kepada atlet yang meraih medali emas.

    Hal itu disampaikan Prabowo saat acara pelepasan atlet kontingen Indonesia menuju SEA Games 2025 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (5/12) lalu. 

    Presiden Prabowo berpesan kepada para atlet agar berjuang memberikan sumbangsih untuk bangsa.

    “Yang dapat medali emas, Saudara, tapi mereka didorong oleh cinta Tanah Air, mereka ingin mendengar lagu kebangsaan Indonesia dihormati oleh bangsa-bangsa lain. Jadi, anak-anak muda, putera-puteri bangsa Indonesia yang saya hormati, saya hanya bisa pesan berbuatlah yang terbaik yang bisa kau perbuat. Berikan yang terbaik, berikan segala yang bisa kau berikan,” pesan Prabowo kepada para atlet.

    Terkait ini, Menpora Erick punya harapan besar bagi atlet yang berlaga agar berusaha memberikan yang terbaik untuk mendapatkan pretasi yang terbaik tentunya.

    SEA Games tahun ini adalah ajang evaluasi untuk menentukan masa depan olahraga Indonesia. Mulai dari regenerasi atlet, peningkatan sport science hingga evaluasi yang transparan. Semua ini dilakukan sesuai harapan Presiden Prabowo bahwa target utamanya adalah Olimpiade. 

  • Lebih Mudah SNBP atau Mandiri? Begini Cara Menentukan Peluang PTN

    Lebih Mudah SNBP atau Mandiri? Begini Cara Menentukan Peluang PTN

    Jakarta, Beritasatu.com – Setiap tahun, ribuan siswa sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat bersaing untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui berbagai jalur seleksi.

    Dua jalur yang paling populer adalah seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) dan jalur mandiri. Banyak siswa dan orang tua sering bertanya, jalur mana yang sebenarnya memberikan peluang lebih besar untuk lolos?

    Namun kenyataannya, peluang diterima tidak dapat ditentukan secara sederhana. Setiap siswa memiliki kondisi akademik, kemampuan, serta strategi yang berbeda.

    Agar siswa dapat memanfaatkan peluang sebaik mungkin, penting memahami karakter kedua jalur tersebut sekaligus menyusun strategi pemilihan jurusan yang tepat untuk SNBP.

    Memahami SNBP 2026 dan Peluangnya

    SNBP 2026 merupakan jalur seleksi yang menilai prestasi akademik dari kelas 10 hingga 12. Pada jalur ini, nilai rapor menjadi komponen utama seleksi. Hanya siswa dengan prestasi stabil dan memenuhi peringkat eligible dari sekolah yang dapat mengikuti SNBP.

    SNBP dipandang sebagai jalur yang sangat menguntungkan karena tidak memerlukan tes tambahan, memberikan kesempatan kepada siswa dengan prestasi konsisten, serta menilai kemampuan akademik secara lebih komprehensif dibanding tes satu kali. Namun peluang lolos SNBP 2026 tidak hanya ditentukan oleh nilai rapor.

    Faktor yang Memengaruhi Peluang Lolos SNBP 2026

    Setiap program studi memiliki tingkat persaingan yang berbeda. Siswa dengan rapor tinggi tetap bisa gagal jika memilih prodi dengan peminat ekstrem. Selain itu, pemeringkatan dilakukan secara nasional, sehingga siswa bersaing dengan peserta dari seluruh Indonesia.

    Faktor lain yang memengaruhi peluang, kesesuaian nilai rapor dengan jurusan yang dipilih, prestasi non-akademik relevan yang diunggah, rekam prestasi sekolah pada prodi tertentu, serta pemilihan prodi dengan persaingan realistis atau terlalu ketat.

    Karena faktor-faktor tersebut, SNBP 2026 tetap menjadi jalur yang sangat kompetitif meskipun tidak melibatkan tes tertulis.

    Karakter Jalur Mandiri PTN

    Berbeda dengan SNBP 2026, jalur mandiri sepenuhnya diatur masing-masing PTN. Metode seleksi bisa menggunakan nilai ujian tulis berbasis komputer (UTBK), tes mandiri, portofolio atau wawancara, serta kombinasi beberapa metode.

    Beberapa kampus bahkan membuka kuota cukup besar pada jalur mandiri, sehingga jalur ini menjadi alternatif penting bagi siswa yang tidak lolos SNBP maupun SNBT.

    Namun jalur mandiri tidak selalu lebih mudah. Persaingan prodi favorit tetap tinggi, dan biaya pendaftaran serta potensi uang pangkal lebih besar harus dipertimbangkan.

    SNBP 2026 vs Jalur Mandiri

    SNBP 2026 sangat ideal bagi siswa dengan prestasi akademik konsisten sejak kelas 10. Jalur mandiri lebih cocok bagi siswa yang siap berkompetisi lewat tes tambahan atau memiliki portofolio kuat.

    Banyak siswa akhirnya diterima di PTN melalui kombinasi beberapa jalur, mereka mengikuti SNBP jika eligible, lalu tetap mempersiapkan diri untuk SNBT dan jalur mandiri sebagai cadangan.

    Namun terutama untuk SNBP 2026, peluang diterima sangat ditentukan oleh strategi memilih jurusan. Itu sebabnya strategi pemilihan prodi menjadi hal yang tidak bisa diabaikan.

    Strategi Memilih Jurusan Berdasarkan Peluang SNBP 2026

    Agar peluang lolos lebih besar, siswa perlu memilih jurusan dengan mempertimbangkan konsistensi rapor, tingkat persaingan, dan data peminat. Berikut ini strategi lengkapnya dalam format listikal tanpa poin bulat.

    1. Memahami pola pemeringkatan SNBP 2026

    Pemeringkatan SNBP dilakukan berdasarkan nilai rapor mata pelajaran relevan, konsistensi nilai dari semester awal hingga akhir. prestasi tambahan yang relevan, serta kualitas sekolah dalam rekam jejak penerimaan. Pemahaman pola ini membantu menilai apakah pilihan jurusan realistis atau berisiko tinggi.

    2. Menganalisis kekuatan dan konsistensi rapor

    Evaluasi rapor Anda dengan melihat nilai stabil atau meningkat, mata pelajaran yang dominan, dan nilai turun drastis pada semester tertentu. Analisis ini membantu menentukan jurusan yang sesuai kemampuan akademik dan mendukung peluang SNBP 2026.

    3. Mempelajari daya tampung dan peminat SNBP 2026

    Tingkat persaingan tiap prodi sangat berbeda. Prodi populer, seperti kedokteran, manajemen, psikologi, dan teknik informatika memiliki persaingan ekstrem. Memeriksa data daya tampung dan peminat tahun sebelumnya dapat membantu memperkirakan peluang SNBP 2026.

    4. Menggunakan track record sekolah sebagai pertimbangan

    Jika sekolah Anda pernah meloloskan siswa ke prodi tertentu, peluang SNBP 2026 Anda bisa meningkat untuk prodi tersebut. Jika belum pernah, risikonya lebih tinggi dan perlu dipertimbangkan dalam memilih.

    5. Menyusun kombinasi pilihan 1 dan pilihan 2 secara strategis

    Agar peluang lebih ideal pilihan 1 sebaiknya jurusan utama yang Anda inginkan dan masih masuk kategori realistis. Sementara, pilihan 2 sebaiknya jurusan yang satu rumpun tetapi persaingannya lebih longgar.

    Contoh pola kombinasi aman:

    Pilihan 1 pendidikan dokter – pilihan 2 gizi/keperawatan/kesehatan masyarakat.Pilihan 1 teknik informatika – pilihan 2 sistem informasi/teknologi informasi.Pilihan 1 manajemen – pilihan 2 administrasi bisnis/ekonomi pembangunan.

    6. Menghindari pilihan yang tidak sesuai rapor

    Relevansi nilai rapor sangat penting dalam SNBP 2026. Kesalahan yang sering dilakukan nilai biologi rendah tetapi memilih kedokteran, nilai Matematika tidak stabil tetapi memilih teknik, dan nilai IPS turun tetapi memilih manajemen. Jika jurusan impian tidak relevan dengan rapor, lebih aman mengejarnya di SNBT atau mandiri.

    7. Mengunggah prestasi non-akademik yang relevan

    Prestasi tambahan dapat menjadi nilai plus. Rekomendasi prestasi untuk diunggah, yakni olimpiade mata pelajaran, lomba tingkat kota/provinsi/nasional, serta portofolio desain, seni, penelitian, atau karya lain. Prestasi relevan meningkatkan kekuatan profil di SNBP 2026.

    8. Melakukan riset kurikulum dan profil prodi

    Setiap jurusan memiliki fokus keilmuan yang berbeda. Melakukan riset mendalam mengenai kurikulum, jenis tugas, proyek, dan peluang karier memberikan gambaran apakah prodi tersebut benar-benar cocok. Semakin cocok dengan kemampuan akademik, semakin besar peluang lolos SNBP.

    9. Menggunakan tiga indikator penentu peluang SNBP 2026

    Penentuan jurusan terbaik didasarkan pada kesesuaian rapor, tingkat persaingan prodi, serta rekam jejak sekolah. Ketiga indikator ini memberikan gambaran nyata apakah pilihan prodi realistis atau terlalu berisiko.

    10. Menyiapkan jalur SNBT dan mandiri sebagai cadangan

    Meski fokus ke SNBP 2026, jangan melupakan persaingan tetap sangat ketat. Menyiapkan diri untuk SNBT dan jalur mandiri meningkatkan peluang diterima di PTN secara keseluruhan.

    Baik SNBP 2026 maupun jalur mandiri menawarkan peluang masing-masing. Namun keberhasilan ditentukan oleh konsistensi belajar, strategi memilih jurusan, riset prodi, dan kesiapan menghadapi berbagai jalur seleksi.

  • Pelatih Harap Tunggal Putri Indonesia Bisa Mengimbangi Thailand.

    Pelatih Harap Tunggal Putri Indonesia Bisa Mengimbangi Thailand.

    JAKARTA – Pelatih tunggal putri Indonesia, Imam Tohari, ingin anak-anak asuhnya bisa mengimbangi pemain-pemain tuan rumah Thailand saat bersua dalam partai final beregu cabang olahraga (cabor) bulu tangkis SEA Games 2025.

    Skuad bulu tangkis putri Indonesia dan Thailand akan bentrok untuk perebutan medali emas di Thamasat Rangsit Gym 4, Bangkok, pada Rabu, 10 Desember 2025. Pertandingan kedua negara dimulai pada pukul 10.00 WIB.

    Imam mengatakan bahwa dia sudah melakukan evaluasi dari pertandingan babak semifinal melawan Malaysia. Dia pun berharap anak asuhnya bisa memperbaiki kekurangan.

    “(Thailand) cukup kuat, tetapi ‘kan ini pertandingan beregu. Jadi, saya berharap tunggal pertama dan tunggal kedua ini, siapa pun yang diturunkan bisa mengambil poin buat tim,” kata dia dalam keterangan yang diterima.

    Dalam pertandingan melawan Malaysia, tunggal putri Indonesia memainkan Putri Kusuma Wardani, Gregoria Mariska Tunjung, dan Mutiara Ayu Puspitasari. Dari ketiga nama itu, hanya Gregoria yang merasakan kekalahan.

    Peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 itu dipasang melawan Wong Ling Ching. Dia menelan kekalahan setelah berjuang dalam pertandingan yang berlangsung rubber game.

    “Untuk Gregoria, sayang memang terlepas di gim pertama. Fokus dan konsentrasinya buyar, belum bisa kembali ketika di situasi seperti itu,” ujar Imam.

    Dia lebih lanjut mengatakan bahwa ketiga tunggal putri andalan itu Indonesia sudah sangat siap untuk laga menentukan besok. Ia ingin mereka bisa mengeluarkan semua kemampuan di situasi krusial.

    “Dari kesiapan mereka, hari ini setelah latihan, saya rasa bagus sekali. Kondisinya oke. Nanti kami juga ada kumpul lagi untuk diskusi siapa yang siap diturunkan. Dia yang mentalnya memang harus siap, harus berani,” katanya.

    Bentrok tim putri Indonesia dan Thailand merupakan pertandingan ulang dari final SEA Games 2023 di Kamboja. Ketika itu, Indonesia harus puas mendapat medali perak setalah kalah telak 0-3.

  • Olimpiade Matematika SD/MI di Bojonegoro Ricuh, Dindik: Pelaksanaan Tanpa Izin

    Olimpiade Matematika SD/MI di Bojonegoro Ricuh, Dindik: Pelaksanaan Tanpa Izin

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah olimpiade matematika untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Bojonegoro berakhir ricuh dan harus dihentikan paksa oleh kepolisian. Kerusuhan ini terekam dalam sejumlah video yang viral di media sosial Facebook.

    Kejadian berlangsung di Gedung Serbaguna Jalan KH Mansyur, Kelurahan Ledokwetan, Kabupaten Bojonegoro. Video yang beredar memperlihatkan kepanikan massal, dimana puluhan orang tua, guru, dan siswa saling berdesakan.

    Situasi cepat menjadi tidak terkendali, memicu tangis sejumlah anak yang kebingungan mencari orang tua mereka. “Ada beberapa kericuhan dari pihak panitia dan walimurid, pihak keamanan kurang, akses masuk di dalam maupun luar gedung buntu,” tulis pemilik akun Facebook, Fi** dalam unggahannya.

    Akibat situasi yang semakin kacau dan membahayakan, pihak kepolisian turun tangan dan menghentikan kegiatan olimpiade tersebut secara paksa. Kegiatan pun bubar tanpa bisa dilanjutkan.

    Menanggapi insiden ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, M Anwar Mukhtadlo, menegaskan bahwa kegiatan tersebut sama sekali tidak terkoordinasi dengan instansinya.

    “Kegiatan itu tidak ada izin maupun koordinasi dengan dinas pendidikan. Tidak ada laporan maupun surat pemberitahuan,” ujar Anwar Mukhtadlo, Minggu (7/12/2025).

    Anwar mengaku, pihaknya tidak tahu siapa yang menyelenggarakan olimpiade matematika tersebut. Namun, karena mendapat laporan adanya kericuhan tersebut, pihaknya kemudian memerintahkan tim untuk turun ke lokasi guna melakukan klarifikasi dan penyelidikan lebih lanjut terkait penyelenggara acara. [lus/aje]

  • Olimpiade Matematika Tingkat SD/MI di Bojonegoro Dibubarkan, Situasi Ricuh dan Tak Terkendali

    Olimpiade Matematika Tingkat SD/MI di Bojonegoro Dibubarkan, Situasi Ricuh dan Tak Terkendali

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kepolisian Sektor (Polsek) Bojonegoro Kota terpaksa membubarkan secara paksa kegiatan Olimpiade Matematika untuk tingkat SD/MI di Gedung Serbaguna Jalan KH Mansyur, Kelurahan Ledokwetan, Minggu (7/12/2025).

    Kapolsek Bojonegoro Kota, AKP Agus Elfauzi mengatakan, tindakan tegas diambil menyusul situasi di lokasi yang sudah tidak kondusif dan berpotensi membahayakan keselamatan ratusan peserta yang didominasi anak-anak.

    Selain itu, karena ada ketidaksesuaian antara proposal pengajuan izin dengan pelaksanaan di lapangan. Panitia penyelenggara dari Management SR Tuban sebelumnya melaporkan peserta sebanyak 1.500 orang yang dibagi dalam tiga sesi.

    “Faktanya di lapangan tidak sesuai. Kondisi menjadi tidak terkendali, terjadi kepanikan dan kericuhan antara panitia dengan wali murid,” ujar Kapolsek Bojonegoro Kota, AKP Agus Elfauzi.

    Pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap panitia penyelenggara dan mediasi dengan perwakilan wali murid. Mediasi menghasilkan kesepakatan bahwa panitia bersedia mengembalikan seluruh uang pendaftaran kepada orang tua peserta melalui pihak sekolah masing-masing.

    “Tuntutan pengembalian biaya pendaftaran dari wali murid telah disetujui panitia melalui sekolah masing-masing,” tambah Kapolsek.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, M Anwar Mukhtadlo, secara terpisah menyatakan kegiatan tersebut sama sekali tidak memiliki izin maupun koordinasi dengan instansinya. Pihaknya baru mengetahui acara tersebut setelah mendapat laporan kericuhan.

    “Tidak ada izin, tidak ada pemberitahuan. Kami langsung turun tim untuk melakukan klarifikasi dan penyelidikan lebih lanjut terkait penyelenggara acara ini,” pungkas Anwar.

    Video-video yang memperlihatkan kepanikan massal, orang tua dan anak yang berdesakan, serta tangisan peserta telah viral di media sosial, memantik perhatian publik atas pentingnya prosedur perizinan dan manajemen acara yang melibatkan massa dalam jumlah besar. [lus/aje]

     

  • Janji Rp 1 Miliar dan Target Besar dari Prabowo untuk Atlet SEA Games
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        6 Desember 2025

    Janji Rp 1 Miliar dan Target Besar dari Prabowo untuk Atlet SEA Games Nasional 6 Desember 2025

    Janji Rp 1 Miliar dan Target Besar dari Prabowo untuk Atlet SEA Games
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto menjanjikan bonus miliaran saat melepas kontingen Indonesia untuk SEA Games 2025 Thailand, di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (5/12/2025).
    Adapun ajang olahraga itu bakal digelar pada 9-20 Desember 2025.
    Pelepasan
    atlet
    ini dilakukan secara simbolis dengan penyerahan bendera Merah Putih dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)
    Erick Thohir
    kepada Ketua Kontingen SEA Games Raja Sapta Oktohari.
    Total ada 1.021 orang atlet dari 48 cabang olahraga yang tergabung dalam kontingen Indonesia untuk
    SEA Games 2025
    .
    Di hadapan ratusan perwakilan atlet, Prabowo menitipkan pesan agar mereka memberikan yang terbaik selama berlaga dalam ajang olahraga antar negara-negara Asia Tenggara tersebut.
    “Saya hanya bisa pesan, berikanlah yang terbaik yang kau bisa berikan. Berikan yang terbaik, berikan segalanya yang bisa kau berikan. Karena ini adalah membela kehormatan seluruh bangsa Indonesia,” kata Prabowo dalam pidatonya di hadapan Kontingen Indonesia di Istana Negara.
    Menurut Prabowo, kontingen ini merupakan wakil dari lebih dari 280 juta masyarakat Indonesia.
    Ia lantas meminta para atlet untuk berjuang agar lagu Indonesia Raya dapat dikumandangkan di SEA Games 2025.
    “Kumandangkan, kumandangkan Indonesia baik-baik saja. Tidak ringan, saya mengerti. Tidak ringan,” kata Prabowo.
    Kepala Negara juga berjanji akan memberikan bonus untuk atlet peraih medali emas dalam ajang SEA Games ke-33 di Thailand.
    Awalnya, Prabowo bertanya kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir soal insentif atau bonus yang akan diberikan tersebut.
    “Kita akan dorong, saudara-saudara, Menpora bagaimana? Yang dapat medali emas akan kita kasih insentif?” tanya Prabowo.
    Merespons Prabowo, Erick menyampaikan bahwa anggaran yang disediakan untuk bonus mencapai Rp 500 juta per orang.
    “Anggarannya Rp 500 (juta),” ucap Erick.
    Prabowo lalu kembali menanyakan apakah anggaran tersebut bisa dinaikkan menjadi Rp 1 miliar per orang.
    “Anggarannya Rp 500 (juta)? Bisa dinaikkan jadi Rp 1 miliar? Bisa. Bisa kan?” tanya Prabowo, yang disambut dengan gestur siap dari Erick Thohir.
    Tak lama berselang, sekitar 200 atlet yang hadir di Istana Negara bertepuk tangan gembira.
    Lebih lanjut, Prabowo juga memberikan arahan serupa kepada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi yang berada di samping Erick Thohir.
    Mendengar arahan itu, Mensesneg menyatakan siap untuk menaikkan anggaran.
    “Mensesneg bisa?” tanya Prabowo, yang kembali menerima kesiapan Mensesneg.
    “Alhamdulillah,” ucap Prabowo, disambut riuh tepuk tangan.
    Bagi Prabowo, bertanding adalah hal yang tidak mudah.
    Ia memandang ikut serta ajang olahraga internasional merupakan salah satu cara membela kehormatan dan nama baik bangsa.
    “Kita akan selalu menghargai. Jadi, saya yakin saudara bertanding tidak semata-mata karena uang. Tapi dari muka saudara-saudara kelihatan kalau mendapat penghargaan seperti itu akan sangat membantu karier kamu. Benar atau tidak? Jadi ini bukan kita, semua dinilai dengan materi. Tidak. Tidak bisa, tapi kau harus yakin bangsa kita bangsa yang besar, bangsa kita mengerti menghormati jasa-jasa para pahlawannya,” tandas Prabowo.
    Selain itu, Presiden Prabowo juga menyampaikan rencananya membangun pusat olahgara seluas 500 hektare.
    “Saya sudah merencanakan kita akan bangun pusat olahraga yang besar, saya minta sekitar minimal 500 hektare pusat (olahraga) itu. Enggak ada pusat olahraga yang 5 hektar, 8 hektar, tidak,” kata Prabowo.
    Prabowo mengatakan, rencana pembangunan pusat olahraga itu merupakan bentuk tekad pemerintah dalam pembinaan olahraga jangka panjang.
    Menurut rencana, pusat olahraga tersebut akan menggembleng para calon atlet sejak berusia 8 tahun.
    “Saya sudah bicara ke Menpora kita akan bertekad untuk mengadakan pembinaan olahraga jangka panjang. Kita akan kirim anak-anak kita ke mana saja untuk belajar, kita akan datangkan pelatih-pelatih terbaik dan kita akan bina dari usia dini,” ucap Prabowo.
    Ketua Umum Partai Gerindra ini optimistis, pembinaan tersebut bakal melahirkan banyak atlet berbakat.
    Terlebih, Indonesia kini mengalami bonus demografi dengan jumlah penduduk hampir 300 juta orang.
    “Sekarang SEA Games, nanti Asian Games, ya Olimpiade. Tetapi kita juga berpikir lebih jauh, jangka panjang, saya percaya. Dengan pembinaan seperti ini, 300 juta pasti melahirkan banyak pendekar-pendekar, pahlawan-pahlawan muda yang akan mengangkat nama, angkat nama harum bangsa Indonesia,” kata dia.
    Sementara itu, Menpora Erick Thohir menargetkan kontingen Indonesia meraih 80 emas dan finis di posisi tiga besar dalam klasemen akhir SEA Games 2025 di Thailand.
    Erick optimis dengan target tersebut mengingat pengalaman-pegngalaman pertandingan sebelumnya.
    “Kita memang kan waktu Kamboja kemarin (target) 87 emas tetapi kita kehilangan hampir 41 emas yang tidak dipertandingkan. Jadi kembali sekarang kita coba target di (peringkat) 3 itu yang saya dapat dari KOI dan chief Indonesia dengan total emas 80 emas,” kata Erick di Istana.
    Ia menyampaikan, Indonesia mengirim atlet pada 48 cabang olahraga dari total 51 cabang olahraga yang dipertandingkan dan 3 cabang eksebisi.
    Erick juga meminta para atlet memberikan hasil yang terbaik, meski tidak memerinci target dari setiap cabang olahraga.
    “Targetnya tetap (peringkat) 3. Pokoknya kasih yang terbaik aja,” ucap Erick.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.