Event: MotoGP

  • Perbedaan Mencolok Rossi dan Marquez di Mata Legenda MotoGP

    Perbedaan Mencolok Rossi dan Marquez di Mata Legenda MotoGP

    Jakarta

    Legenda balap asal Italia, Giacomo Agostini bicara soal rivalitas Valentino Rossi dan Marc Marquez di MotoGP. Menurutnya, meski sama-sama hebat, mereka berdua punya keunikan masing-masing.

    Agostini mengatakan, Marquez merupakan pebalap yang mudah dicintai penonton. Selain itu, kata dia, The Baby Alien juga mampu menunjukkan aksi-aksi yang membuat perlombaan lebih menarik disaksikan.

    “Marc Marquez (punya sesuatu yang) menjadi kelemahan saya. Karena, saya pikir, dia bisa memberikan gairah ke publik dan membuat penonton senang menyaksikannya. Dia pebalap yang suka tampil memukau dan disukai banyak orang,” ujar Agostini, dikutip dari Crash, Selasa (17/12).

    Giacomo Agostini bicara soal Valentino Rossi vs Marc Marquez. Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

    Sementara Rossi, kata Agostini, tidak seberani Marquez. Namun, The Doctor merupakan pebalap cerdik dan punya bakat luar biasa.

    “Rossi di lain sisi merupakan pebalap yang hebat, pebalap yang cerdik. Sebagai peraih sembilan gelar juara, dia punya naluri yang kuat,” ungkapnya.

    Meski terlibat rivalitas sengit selama hampir 10 tahun, namun umur Rossi dan Marquez terpaut jauh. Sehingga, kata Agostini, ketika Marquez sedang moncer-moncernya, Rossi justru sudah berada di penghujung karier.

    “Mereka tidak seumuran. Ketika yang satu sudah mulai, yang lain belum menjadi pebalap. Ini bisa saja mempengaruhi hasil akhir, paham kan maksudnya?” kata dia.

    Marc Marquez vs Valentino Rossi. Foto: Capture Youtube MotoGP.

    Pada akhirnya, Agostini secara tak langsung lebih menghargai kelebihan-kelebihan yang ditawarkan Marquez. Menurutnya, secara penampilan, pebalap yang musim depan membela tim pabrikan Ducati tersebut lebih menghibur.

    “Meskipun saya mengakui Rossi bisa membangkitkan antusiasme, sebenarnya, kalau dipikir-pikir, bagi saya Marquez lebih nekat, tangguh dan berani. Dia petarung, dan orang-orang mungkin lebih menyukai ini. Marc tidak pernah menyerah, dia benar-benar subyek tontonan seru,” kata Agostini.

    (sfn/dry)

  • Replika Motor MotoGP Bagnaia-Martin Masuk RI, Tak Sembarang Orang Bisa Beli

    Replika Motor MotoGP Bagnaia-Martin Masuk RI, Tak Sembarang Orang Bisa Beli

    Jakarta

    Ducati meluncurkan lima motor Ducati Panigale replika balap dan juara dunia di Indonesia. Namun, motor ini tidak bisa dibeli secara sembarangan. Kelima motor Ducati replika motor balap tersebut sudah ada pemiliknya.

    Panigale Replika Balap ini turut merepresentasikan pencapaian, kemajuan teknologi modern dan seni dalam dunia otomotif. Kelima replika tersebut kini menjadi bagian dari koleksi prestisius milik Jimmy Budhijanto, seorang Top Ducatisti sekaligus CEO Ducati Indonesia. Menurutnya, ada kriteria tertentu untuk bisa memiliki motor edisi terbatas ini.

    “Sebagai penggemar dan pengguna Ducati, saya sangat bangga diberikan kesempatan untuk memiliki 5 Panigale Replika Balap yang terinspirasi dari motor-motor juara Ducati di berbagai kejuaraan dunia di mana hak eksklusif ini tidak untuk semua orang. Ada kriteria tertentu dari pabrikan Ducati di Italia yang harus dipenuhi untuk bisa memiliki koleksi terbatas ini. Bisa menghadirkannya di Indonesia merupakan sebuah prestasi tersendiri.” ucap Jimmy Budhijanto.

    Motor-motor replika Panigale 2023 ini pertama kali diluncurkan dalam acara perayaan “Campioni in Festa” untuk merayakan pencapaian Ducati pada musim 2023. Dalam sejarah balap motor, belum ada produsen yang berhasil meraih gelar juara dunia secara beruntun di MotoGP dan WorldSBK, serta WorldSSP dalam dua tahun berturut-turut (2022 & 2023).

    Pencapaian ini menjadi momen istimewa bagi Ducati, yang memilih untuk merayakannya dengan mempersembahkan lima motor replika edisi terbatas.

    Panigale replika spesial ini dirancang sebagai penghormatan kepada para pembalap yang membawa Ducati ke puncak. Adapun motor ini dibalut dengan livery khas motor balap tunggangan Francesco Bagnaia, Alvaro Bautista, Nicolo Bulega serta Jorge Martin, dan Marco Bezzecchi. Setiap motor edisi spesial ini hadir dalam seri terbatas dan bernomor yang semakin unik dengan adanya tanda tangan asli para pembalap yang ditempelkan pada tangki dan dilindungi lapisan pernis transparan.

    Panigale V4 Bagnaia 2023 World Champion Replica

    Motor replika pertama terinspirasi oleh livery paling eksklusif musim 2024, yaitu Ducati Yellow, yang digunakan oleh Desmosedici GP milik Tim Ducati Lenovo dalam balapan GP San Marino dan Riviera di Rimini di Misano. Desain ini menjadi simbol kesuksesan Francesco Bagnaia yang memenangi gelar juara dunia pada 2023. Produksi motor ini terbatas hanya 263 unit, menjadi salah satu model paling eksklusif di antara motor Ducati lainnya.

    Replika Motor Bagnaia-Martin Masuk Indonesia Foto: Dok. Ducati IndonesiaPanigale V4 Bautista 2023 World Champion Replica

    Replika kedua mengambil livery Ducati Yellow dari Panigale V4 R yang digunakan oleh Álvaro Bautista dalam balapan di Misano dan race 2 di Jerez de la Frontera. Replika motor ini terinspirasi dari Panigale V4 R, yang dilengkapi dengan berbagai fitur premium seperti tangki bahan bakar aluminium, winglet serat karbon, dan pelek aluminium tempa dari Marchesini. Motor ini hanya diproduksi sebanyak 219 unit, dengan performa tinggi dan desain yang elegan.

    Panigale V4 Martín 2023 Racing ReplicaReplika Motor Bagnaia-Martin Masuk Indonesia Foto: Dok. Ducati Indonesia

    Replika ketiga menampilkan warna resmi Desmosedici GP Tim Prima Pramac, yang semakin istimewa dengan hadirnya spakbor depan berbahan serat karbon. Motor ini dirancang dengan kecepatan dan daya tarik visual yang memiliki ciri khas gaya balap, memanjakan para penggemar Jorge Martín. Produksi motor ini terbatas hanya 189 unit, menjadi motor dengan edisi langka yang sangat diidamkan oleh kolektor dan penggemar Ducati.

    Panigale V4 Bezzecchi 2023 Racing Replica

    Replika keempat terinspirasi dari livery kuning/hitam Desmosedici GP milik tim Mooney VR46 yang digunakan oleh Marco Bezzecchi tahun lalu. Livery ini mencerminkan identitas kuat dari tim balap VR46, sekaligus menjadi pengingat akan pencapaian Bezzecchi pada musim 2023. Motor ini hanya diproduksi sebanyak 72 unit.

    Replika Motor Bagnaia-Martin Masuk Indonesia Foto: Dok. Ducati IndonesiaPanigale V2 Bulega 2023 World Champion Replica

    Motor replika terakhir didasarkan pada model Bayliss 1st Championship 20th Anniversary, dan mengusung livery merah/hitam dari Panigale V2 yang digunakan oleh Nicolò Bulega untuk memenangkan gelar juara dunia di WorldSSP. Replika ini mengingatkan akan prestasi Bulega dalam meraih gelar juara dunia, serta gaya dan desain khas Ducati yang kuat. Produksi motor ini terbatas hanya 111 unit.

    (rgr/rgr)

  • Geber Ducati Panigale, Jorge Martin Pamer Trofi MotoGP di Stadion Atletico Madrid

    Geber Ducati Panigale, Jorge Martin Pamer Trofi MotoGP di Stadion Atletico Madrid

    Jakarta

    Ada-ada saja gebrakan yang dilakukan Jorge Martin. Juara MotoGP 2024 tersebut merayakan gelar MotoGP pertamanya di kampung halamannya, Madrid, Spanyol. Menariknya, Martin melakukan perayaan di Stadion Riyadh Air Metropolitano yang merupakan kandang klub sepakbola Atletico Madrid. Martin menunggangi Ducati Panigale dan kemudian memamerkan trofi MotoGP.

    Dikutip dari Motosan, Martin diketahui memang penggemar berat klub sepakbola berjuluk Los Rojiblancos tersebut. Martin datang ke stadion menggunakan Ducati Panigale dan mengenakan jersey resmi Atletico Madrid yang disematkan namanya sendiri dengan nomor punggung 1.

    Martin juga dikatakan telah diberikan penghargaan, berupa jersey Atletico Madrid yang dibubuhi tandatangan seluruh skuad asuhan Diego Simeone. Martin pun dengan bangga memamerkan jersey tersebut kepada para penonton jelang laga Atletico Madrid vs Getafe.

    Tak hanya itu, di beberapa sudut tribun juga disematkan tulisan ‘Enhorabuena, Jorge Martin. Campeon del Mundo de MotoGP’ yang kurang lebih artinya ‘Selamat, Jorge Martin. Sang juara dunia MotoGP’. Martin yang mengendarai Ducati Panigale warna merah, berkeliling stadion bersama rombongan untuk mengapresiasi para penggemar.

    Selanjutnya Martin berjalan menuju tengah lapangan. Menggunakan setelan jersey Atletico Madrid, celana jeans, dan topi, Martin membawa trofi MotoGP yang dikenali sebagai Tower of Champions.

    Martin juga disebutkan memberikan beberapa pernyataan singkat, yang intinya mengucapkan terima kasih kepada timnya atas kesempatan yang diberikan. Ia juga mengucap rasa terima kasih kepada seluruh fans, dan menambahkan bahwa ia merasa sangat senang bisa hadir di sana untuk bersama-sama merayakan kemenangannya.

    Pada musim 2025, Martin akan berganti seragam dari Ducati ke Aprilia. Kemungkinan besar Martin akan menggunakan nomor satu di motor barunya.

    [Gambas:Instagram]

    (lua/dry)

  • Musim Balap 2025, Wajah Baru Binaan Astra Honda Tarung ke Arena Internasional

    Musim Balap 2025, Wajah Baru Binaan Astra Honda Tarung ke Arena Internasional

    JABAR EKSPRES – Pembinaan balap PT Astra Honda Motor, terus berlanjut di 2025. Dua pebalap muda Veda Ega Pratama dan M. Kiandra Ramadhipa, akan memulai tantangan barunya di Eropa. Veda Ega Pratama, akan balap di FIM JuniorGP 2025. Peraih gelar juara pada Asia Talent Cup 2023 ini akan menggunakan baju balap kebanggaan Astra Honda Racing Team saat bersaing dengan para pebalap muda dunia di ajang tersebut.

    Veda yang merupakan lulusan Astra Honda Racing School (AHRS) tahun 2019 memiliki talenta balap yang kerap mencuri perhatian di lintasan balap seiring dengan torehan prestasi yang ia capai. Hal inilah yang mengantarkan Veda menjadi pilihan AHM dan Dorna sports dalam ajang kejuaraan balap dengan jenjang yang lebih tinggi dan bergengsi yakni FIM JuniorGP. Dorna Sports merupakan penyelenggara balap World Grand Prix yang juga mewadahi talenta pebalap muda dari berbagai negara dalam berbagai kejuaraan internasional.

    Salah satu garapan Dorna Sports, FIM Junior GP saat ini menjadi pijakan kuat para pebalap berbakat manca negara sebelum melangkah ke jenjang balap yang lebih tinggi yaitu MotoGP. Dalam FIM Junior GP 2025, Veda merupakan pebalap binaan AHM yang menjadi bagian dari Junior Talent Team (JTT) bersama dengan pebalap dari negara lain seperti Jepang, Thailand, dan Inggris.

    “Senang sekali saya mendapat kesempatan luar biasa dari Astra Honda Motor. Balapan di JuniorGP memang salah satu mimpi yang saya kejar dan memenangkan kejuaraan ini. Meski JuniorGP menjadi balapan perdana saya di benua Eropa, saya bertekad untuk bisa memberikan penampilan terbaik untuk Indonesia,” ujar pebalap asal Gunung Kidul, Yogyakarta yang saat ini berusia 16 tahun.

    Persaingan di Eropa

    Dukungan AHM untuk pebalap muda berbakat Tanah Air diwujudkan secara kuat melalui berbagai ajang balap internasional yang kompetitif. Pebalap binaan AHM lainnya, yakni M Kiandra Ramadhipa juga memiliki kesempatan untuk bersaing di ajang balap bergengsi di benua Eropa, yakni European Talent Cup (ETC).

    Prestasi Ramadhipa sebagai rookie di ajang Asia Talent Cup musim ini cukup gemilang. Dia berhasil mengisi posisi lima besar dan memenangkan dua podium tertinggi di ajang ATC. Selain berprestasi di ATC 2024, pebalap usia 15 tahun jebolan AHRS tahun 2022 ini juga bersaing di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) 2024 kelas Asia Production (AP) 250 dan berhasil mengisi posisi ketiga dalam klasemen akhir.

  • KTM Krisis Keuangan, Pedro Accosta Ketar-ketir Nasibnya di MotoGP

    KTM Krisis Keuangan, Pedro Accosta Ketar-ketir Nasibnya di MotoGP

    Jakarta

    Keuangan KTM yang tidak sehat dikhawatirkan menghambat proyek MotoGP. Pedro Acosta yang baru naik ke tim pabrikan ketar-ketir dengan nasibnya sekarang.

    KTM dalam kondisi terpuruk lantaran beban utang sebesar 2,9 miliar euro atau sekitar Rp 48 triliun. Nasib KTM di MotoGP menjadi keraguan, sebab untuk balapan motor kelas wahid itu perlu biaya besar. Stidaknya kekhawatiran ini disampaikan

    “Untungnya, dari apa yang mereka katakan kepada kami, proyek akan berlanjut di MotoGP, jadi tidak berbahaya untuk memiliki sepeda motor untuk tahun depan, yang kami ingin tahu adalah dalam kondisi apa kami akan dapat bersaing,” kata Manajer Pedro Acosta, Alberta Velera dikutip dari Marca, Minggu (15/12/2024).

    Awalnya kontrak baru itu terasa menjanjikan bagi Acosta. Setelah debut besar di kategori utama dengan GasGas, Pedro Acosta memperbarui kontrak selama dua tahun dengan KTM. Anak nelayan itu didapuk jadi pebalap pabrikan.

    Melihat Pedro Accosta mengenakan pakaian oranye, tentunya bikin suasana lebih dekat untuk mencapai kemenangan. Namun situasi merek Austria yang terancam bangkrut secara tiba-tiba jadi mengkhawatirkan.

    “Tidak ada yang memperingatkan kami tentang kemungkinan ini ketika kami menandatangani kontrak pada bulan Mei, kami dijual bahwa KTM adalah raksasa dengan kekuatan finansial yang besar, bagi kami itu benar-benar mengejutkan,” kata Valera.

    “Pada bulan Mei kami menandatangani kontrak dengan proyek pemenang, dengan perusahaan yang baru saja menghasilkan puluhan juta keuntungan dan dengan pesan yang jelas bahwa mereka berada dalam posisi kekuatan untuk dapat melawan pemenang saat ini di MotoGP, yaitu Ducati, tetapi hari ini tidak terjadi,” kata dia.

    “Tiba-tiba, dalam enam bulan, semuanya telah berubah dan kami bertanya-tanya apa yang telah terjadi. Itu adalah sesuatu yang membuat kita khawatir dan menyangkal yang jelas akan tidak masuk akal. Saya pikir kita harus mengakuinya dan jujur, dan jelas, baik Pedro dan saya, serta keluarga dan lingkungannya, prihatin dengan situasi KTM saat ini,” jelasnya lagi.

    KTM mengalami krisis keuangan, lantaran mengalami kelebihan produksi dan penurunan penjualan yang signifikan. Selain itu, KTM juga gagal dalam proyek sepeda motor listriknya.

    Jika akhir Februari 2025 KTM tidak memperbaiki keuangan mereka akan berakibat pada dijualnya aset perusahaan untuk memuaskan kreditur.

    Mengutip Forbes, keterpurukan keuangan KTM lantaran turunnya penjualan sebanyak 27% dibandingkan dengan paruh pertama tahun 2023.

    KTM pun menanggung beban utang sebesar 2,9 miliar euro (Rp 48 triliun). Krisis itu tak hanya mengancam bisnis sepeda motor KTM, tapi juga mulai merembet ke partisipasi mereka di balap MotoGP.

    Tak hanya dibebani utang yang menumpuk, krisis yang menimpa KTM juga berujung kegagalan membayar gaji karyawan yang tertunggak di bulan Desember 2024.

    (riar/lua)

  • Padahal Jika Didengar, Saya Yakin Juara Dunia

    Padahal Jika Didengar, Saya Yakin Juara Dunia

    Jakarta

    Maverick Vinales mengenang masa-masa kurang asyik di Yamaha. Menurut Top Gun, Yamaha kerap mengabaikan permintaannya.

    Rider Spanyol itu menghabiskan lima setengah tahun bersama Yamaha sebelum hengkang di tengah musim 2021. Padahal, kontrak Vinales seharusnya baru akan habis pada akhir MotoGP 2022.

    Vinales dan Yamaha memulai hubungan pada 2017. Kala itu Vinales pindah dari Suzuki. Awalnya dia merasa nyetel dengan motor Yamaha. Apalagi tim tersebut punya satu tujuan, yakni menjadi juara dunia.

    “Saya ingat saat bergabung Yamaha, saya masuk sebagai sebuah misil. Dengan ide yang jelas dan tujuan yang sangat jelas dan itulah satu-satunya hal yang saya minta kepada Yamaha: ‘Saya ingin menjadi juara dunia, saya tidak tertarik pada hal lain.’ Saat pertama kali melakukannya, saya langsung jatuh cinta. Rasanya seperti ketika sesuatu baru saja terjadi pada saya, semuanya menjadi begitu mudah. Saya belum pernah mengendarai sepeda motor sebaik ini,” kenang Vinales dikutip dari Marca, Minggu (15/12/2024).

    “Jangan pernah menyentuhnya. Itu adalah sepeda motor yang ditinggalkan Jorge (Lorenzo). Saya berkata: Bawakan saya sepeda motor ini ke Qatar, dengan ini saya akan memenangkan Kejuaraan Dunia,” kata Vinales.

    Dua tahun berseragam Yamaha, tepatnya 2018, Vinales mulai merasa aneh dengan cara kerja Yamaha. Vinales merasa permintaannya tidak didengar.

    “Kita memasuki tahun 2018 dan saya berkata: ‘Saya ingin motor 2016, jangan bawakan saya apa-apa lagi.’ Di Jerez saya melakukan tes dengan motor 2016, yang dikendarai Zarco, dan itu lebih cepat setengah detik. Saya mengatakan kepada mereka: ‘Saya, Anda lihat saya tidak salah, itu saja?’ Mereka berkata: ‘Ya, ya’, tetapi kami tiba di tes Sepang dan motor baru lainnya dan motor 2018 tidak cocok untuk saya. Saya sama sekali tidak menyukainya. Saya berkata ini akan menjadi sangat sulit,” terang dia.

    “Kita memasuki tahun 2019 dan nampaknya mereka telah memetik pelajaran. Márquez dan Honda sangat kuat, namun motornya berjalan dengan sangat baik. Hanya kami yang mampu melawan Marc,” akunya.

    Musim 2020, Vinales ingin menggunakan motor 2019 dengan sedikit tambahan aerodinamis. Namun permintaan itu tidak diiyakan oleh Yamaha.

    Ada insiden rem blong di MotoGP Austria. Rem motor YZR-M1 miliknya mendadak blong, saat hendak memasuki Turn 1 di lap ke-16.

    Saat hendak berbelok, Vinales langsung melompat dari motornya. Tunggangannya sendiri tetap meluncur lurus, dan akhirnya menabrak pembatas sirkuit sampai terbakar.

    Maverick Vinales saat berseragam Yamaha (Photo by JOE KLAMAR / AFP) Foto: AFP/JOE KLAMAR

    “Saya kehilangan 40 poin, yang akan memberi saya gelar juara. Tahun termudah untuk memenangkan kejuaraan dunia dan tahun di mana kami paling gagal. Itu spektakuler. Tahun lain yang memberi banyak perhatian kepada saya, karena jika mereka telah mendengarkan saya, hari ini saya akan menjadi juara dunia. Saya yakin seratus persen,” katanya.

    Vinales lalu bercerita tentang musim terakhirnya bersama Yamaha. Bermula inkosistensi di awal musim, Vinales sangat marah kepada Yamaha usai finis paling belakang di Sachsenring. Di balapan selanjutnya Vinales finis runner-up di Assen tapi hubungan keduanya tidak mungkin lagi diperbaiki sehingga pada prosesnya mengumumkan perpisahan di akhir musim.

    “Pada tahun 2021 saya memulai balapan dengan kemenangan. Saya merasa tidak terkalahkan. Saya tidak tahu apa yang terjadi di sana, saya tidak mengerti apa pun yang terjadi, bahwa motor saya mengalami kemunduran,” kata Vinales.

    Vinales kemudian harus memulai balapan lagi dari pit karena motornya bermasalah saat warm up. Ketika balapan berakhir, Vinales finis posisi terbawah dan tak dianggap sah dalam perlombaan.

    Tim Yamaha kemudian melakukan investigasi internal dan diketahui kalau Vinales ternyata mengutak-atik setting-an motor YZR-M1 miliknya. Utak-atik Vinales ini dinilai ilegal oleh Yamaha sehingga membuat mesin motor menjadi rusak.

    ‘Saya tidak tahan lagi. Itu tergantung mereka atau saya,’ jelasnya.

    “Jika Anda melihat apa yang Anda masukkan ke dalam sepeda motor… Itu bukan untuk merusaknya, jauh dari itu, tetapi agar mereka mengerti bahwa saya tidak tahan lagi. Saya muak dengan situasi itu. katanya saya mencoba menyabotase atau merusak sepeda. Saya mematikan telepon saya dan saya berkata: ‘Saya tidak ingin tahu apa-apa. Saya tidak peduli sama sekali.’,” ceplos Vinales.

    Selama empat setengah tahun dengan bendera Monster Energy Yamaha, Vinales memberikan 8 kemenangan balapan, 24 podium, dan dua tempat ketiga di klasemen keseluruhan pembalap 2017 dan 2019.

    (riar/lua)

  • Di Ambang Kebangkrutan, KTM Tak Mampu Gaji Karyawan

    Di Ambang Kebangkrutan, KTM Tak Mampu Gaji Karyawan

    Jakarta

    Produsen motor asal Austria, KTM, sedang berada di ujung tanduk. Tak hanya dibebani utang yang menumpuk, krisis yang menimpa KTM juga berujung kegagalan membayar gaji karyawan yang tertunggak di bulan Desember 2024. Padahal karyawan mereka sangat membutuhkan uang menjelang perayaan Hari Natal.

    Mengutip laman Crash, sebelumnya pihak KTM berjanji akan memberikan sebesar 90% gaji kepada karyawan mereka. Namun pihak KTM mengingkari janji tersebut dan baru akan membayarkan gaji pada tahun 2025 nanti.

    “Sebelum Natal, KTM berjanji mentransfer uang muka sebesar 90%, dari upah dan gaji bulan Desember kepada para karyawan. Hal ini telah dijanjikan kepada para karyawan. Namun, tidak akan ada hasilnya sekarang,” ungkap President of the Upper Austrian Chamber of Labour, Andreas Stangl.

    Stangl pun merasa sangat kecewa dengan tindakan KTM tersebut. Dan rupanya, penunggakan gaji karyawan KTM sudah terjadi sejak bulan November 2024 lalu. “Perusahaan bangkrut, dari (markas KTM di) Mattighofen tampaknya tidak dapat melaksanakan transfer yang dijanjikan,” sambung Stangl.

    “Sekarang upah dan gaji November dan bonus Natal belum dibayarkan. Tak ada lagi kualitas dalam manajemen KTM. Kami sebagai Kamar Dagang dan Perburuhan pasti akan melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan bahwa karyawan menerima klaim yang belum dibayarkan melalui dana remunerasi kebangkrutan secepat mungkin,” tegasnya.

    Diberitakan sebelumnya, KTM mengalami krisis keuangan, lantaran mengalami kelebihan produksi dan penurunan penjualan yang signifikan. Selain itu, KTM juga gagal dalam proyek sepeda motor listriknya.

    KTM pun menanggung beban utang sebesar 2,9 miliar euro (Rp 48 triliun). Krisis itu tak hanya mengancam bisnis sepeda motor KTM, tapi juga mulai merembet ke partisipasi mereka di balap MotoGP.

    (lua/riar)

  • Penjelasan MGPA Pembayaran Hosting Fee MotoGP 2024 Sudah Tuntas

    Penjelasan MGPA Pembayaran Hosting Fee MotoGP 2024 Sudah Tuntas

    Jakarta

    Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menjelaskan pembayaran hosting fee MotoGP Mandalika 2024 sudah dibayarkan secara penuh.

    Priandhi Satria selaku Direktur Utama (Dirut) MGPA menjelaskan pembayaran hosting fee MotoGP dikerjakan oleh Injourney Tourism Development Corporation atau ITDC. MGPA hanya bertindak selaku pengelola Pertamina Mandalika International Circuit dan sebagai Event Organizer pelaksanaan ajang MotoGP 2024.

    “Kami di MGPA tidak berhubungan langsung dengan Dorna perihal hosting fee, di mana Dorna adalah selaku pemilik event MotoGP. Hubungan kami dengan Dorna adalah perihal teknis dan balap, baik di race maupun non-race,” kata Priandhi dalam keterangannya, Minggu (15/12/2024).

    “Hosting fee adalah ranahnya ITDC, selaku pihak yang sejak awal memiliki perjanjian dengan Dorna. Namun dalam waktu ke waktu, kami juga menemani ITDC untuk berdiskusi perihal ini. Kami sampaikan bahwa Hosting-Fee untuk ajang MotoGP 2024, telah dibayarkan penuh kepada Dorna. Tidak ada masalah sama sekali dan juga tidak perlu dibesar-besarkan,” ucap Priandhi.

    MGPA dan ITDC saat ini sedang mempersiapkan gelaran MotoGP Mandalika 2025. Indonesia masuk putaran ke-18 yang dijadwalkan berlangsung pada 3-5 Oktober tahun depan.

    “Malah kami di MGPA bersama dengan ITDC, telah mulai melakukan diskusi dengan Dorna perihal persiapan Indonesian MotoGP 2025,” tambah dia lagi.

    “Kita semua sebaiknya mulai memikirkan dan bahu-membahu untuk memastikan pelaksanaan ajang MotoGP 2025 akan lebih effisien dari sisi biaya pelaksanaan, akan lebih baik lagi dari sisi penyelenggaraan, tontonan, keramaian dan terutama akan memberikan manfaat ekonomi dan dampak ekonomi bagi berbagai masyarakat, pengusaha di Mandalika, Lombok, NTB dan Indonesia tentunya,” kata Priandhi.

    Sebelumnya, saat ditemui usai MotoGP Mandalika 2024, Troy Warokka selaku Chairman MotoGP Mandalika menegaskan, pembayaran hosting fee MotoGP Mandalika sudah diselesaikan. Bahkan, dia berharap, kejadian yang sama tak terulang kembali di tahun depan.

    “Hosting sudah selesai, pokoknya sudah selesai. Semua yang terkait hosting sudah beres dan tidak ada isu apa-apa,” ungkap Troy selepas balapan di Sirkuit Mandalika, September lalu.

    Troy mengurai bagaimana skema pembayaran tersebut. Dia menjelaskan, pihaknya menjalin kemitraan atau kerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah. Meski demikian, dia tak mengungkap besaran pembagiannya.

    “Sudah terbayarkan. Kan aman, kalau aman berarti sudah (dilunasi). Pastinya begitu (kerja sama dengan kementerian dan pemerintah daerah. Tahun depan insya Allah (MotoGP Mandalika digelar lagi),” kata dia lagi.

    (riar/din)

  • Marquez Berambisi Kejar Rekor Valentino Rossi

    Marquez Berambisi Kejar Rekor Valentino Rossi

    Jakarta

    Marc Marquez berambisi mengejar rekor gelar MotoGP milik Valentino Rossi. Saat ini Marquez hanya berjarak satu gelar dari The Doctor. Marc Marquez memiliki peluang besar menyamai perolehan gelar MotoGP Rossi dalam dua musim percobaan ke depan.

    Diketahui, saat ini Valentino Rossi menempati posisi kedua sebagai rider yang paling banyak mendapatkan gelar juara Grand Prix. Rossi memiliki 9 gelar juara Grand Prix yang di antaranya 7 gelar MotoGP pada 2001, 2002, 2003 bersama Honda dan pada 2004, 2005, 2008, 2009, bersama Yamaha. Gelar Rossi lainnya didapat di kelas balap 125 cc pada 1997 dan kelas balap 250 cc pada musim 1999. Saat itu Rossi masih membela Aprilia.

    Valentino Rossi Foto: Doc. Yamaha Racing

    Sementara Marquez memiliki 8 gelar Grand Prix yang diperolehnya saat membela Honda. Pebalap asal Spanyol itu meraih gelar MotoGP musim 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, serta 2019. Selanjutnya 2 gelar Marquez lainnya diperoleh pada 2010 kala dia masih membela Derbi di kelas 125 cc dan pada 2012 saat membela Suter di Moto2.

    Mengingat Rossi sudah pensiun dan Marquez masih aktif membalap, Marquez pun berambisi mengejar perolehan gelar MotoGP Rossi. Marquez mempunyai target menyamakan rekor Rossi pada tahun 2027.

    “Pada tahun 2027, saya akan mencoba untuk memiliki sembilan gelar (Grand Prix),” bilang Marquez dikutip dari Motosan. “Saya akan berusaha untuk mendapatkan satu Piala Dunia lagi, setiap tahun saya berusaha memperjuangkannya,” sambung pebalap asal Spanyol tersebut.

    Ambisi Marquez untuk menyamai rekor Rossi bisa saja diraihnya dalam dua musim ke depan. Apalagi sekarang Marquez berada di tim pabrikan Ducati Lenovo yang mempunyai motor paling sempurna dan paling kompetitif di MotoGP, Ducati Desmosedici.

    Ducati Desmosedici saat ini mendominasi ajang MotoGP dengan kemenangan selama 3 musim berturut-turut. Asal bisa tampil konsisten dan minim membuat kesalahan, maka Marquez memiliki peluang besar meraih gelar juara dunia kesembilannya.

    (lua/riar)

  • Absen 20 Tahun, Negara Ini Kembali Jadi Tuan Rumah MotoGP 2026

    Absen 20 Tahun, Negara Ini Kembali Jadi Tuan Rumah MotoGP 2026

    Jakarta

    Setelah lebih dari 20 tahun absen menggelar MotoGP, negara ini kembali menjadi tuan rumah balapan motor nomor wahid tersebut. Ya, negeri kelahiran pebalap Alex Barros ini resmi masuk kalender MotoGP 2026.

    Goiania International Racetrack Ayrton Senna, yang akan menjadi sirkuit di Brasil. Sirkuit ini pernah menyambut MotoGP pada 1987 sampai 1989 silam.

    Brasil lalu vakum tiga tahun menjadi tuan rumah MotoGP. Balapan motor itu kembali digelar di sirkuit Interlagos Sao Paulo pada tahun 1992.

    Selanjutnya balapan MotoGP berlangsung di Rio de Janeiro pada 2004 yang berlangsung akhir pekan tanggal 2-4 Juli di Autódromo Internacional Nelson Piquet. Makoto Tamada, Max Biaggi, dan Nicky Hayden keluar sebagai podium.

    Setelah itu Brazil tidak pernah menjadi rumah MotoGP lagi. Setelah berhenti menggelar MotoGP selama 22 tahun, Brazil kembali dengan kontrak penyelenggaraan 5 tahun. MotoGP Brazil akan dimulai pada 2026.

    “Kami sangat menantikan untuk kembali ke Brasil. Kami memiliki basis penggemar yang baik yang kami tahu sangat gembira dengan berita ini, sama seperti kami sangat ingin kembali membalap untuk mereka lagi, dan perjanjian baru ini juga menawarkan peluang fantastis untuk berekspansi di pasar utama bagi olahraga ini dan pabrikan kami. Brasil adalah pemain global dan kami selalu yakin bahwa Brasil layak mendapat tempat dalam kalender kami. Bekerja sama dengan pemerintah Goias dan Brasil Motorsport, yang memiliki rekam jejak mengesankan dan terbukti, adalah peluang yang sangat ingin kami ambil,” ujar Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna Sports, pemegang hak MotoGP.

    Pebalap Brazil yang ikonik adalah Alex Barros. Baru-baru ini Brazil juga punya rider muda Diogo Moreirea, dia didapuk sebagai rookie of the year Moto2 2024.

    (riar/din)