Event: MotoGP

  • Jadwal MotoGP Argentina 2025 Akhir Pekan Ini, Bisa Jadi Teman Sahur

    Jadwal MotoGP Argentina 2025 Akhir Pekan Ini, Bisa Jadi Teman Sahur

    Jakarta

    Seri kedua MotoGP 2025 diselenggarakan di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, akhir pekan ini. Menariknya, balap MotoGP Argentina 2025 diselenggarakan pada dini hari. Kabar baik buat umat muslim, karena artinya bisa menjadi teman bersantap sahur.

    MotoGP Argentina 2025 diselenggarakan pada 14 Maret hingga 17 Maret. Karena perbedaan waktu, MotoGP Argentina 2025 waktu Indonesia tayang pada dini hari. Sprint race dilaksanakan pada Minggu (16/3) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, sementara balap utama diselenggarakan pada Senin (17/3) dini hari pukul 01.00 WIB.

    Kilas balik ke tahun lalu, MotoGP Argentina dibatalkan karena faktor pemotongan anggaran yang dilakukan pemerintah Argentina saat itu. Sirkuit Termas de Rio Hondo sendiri memiliki kontrak penyelenggaraan MotoGP hingga 2025. Namun belum diketahui pasti apakah sirkuit tersebut akan memperpanjang kontraknya di musim selanjutnya.

    Terakhir kali MotoGP Argentina diselenggarakan pada 2023. Saat itu pebalap VR46 Marco Bezzecchi keluar sebagai pemenangnya, diikuti Johann Zarco, dan Alex Marquez. Nah untuk balap MotoGP Argentina tahun ini, pebalap-pebalap Ducati tetap difavoritkan menjadi juara di sirkuit ini. Apalagi Marc Marquez sudah pindah ke tim pabrikan Ducati.

    Rangkaian MotoGP Argentina 2025 dimulai hari Jumat (14/3) dengan menu latihan bebas pertama, kemudian di hari Sabtu (15/3) diselenggarakan sesi latihan bebas kedua dan kualifikasi MotoGP. Selanjutnya pada Minggu (16/3) dini hari diselenggarakan balap sprint MotoGP dan pada Senin (17/3) dini hari dipungkasi dengan balap utama MotoGP.

    Anda bisa menyaksikan siaran langsung MotoGP Argentina 2025 melalui stasiun televisi Trans 7 atau bisa juga melalui aplikasi berbayar seperti SPOTV dan Vision+.

    Jadwal MotoGP Argentina 2025

    Jumat (14/3/2025)

    1. 20:45-21:30 WIB: Latihan bebas I MotoGP

    Sabtu (15/3/2025)

    1. 20:10-20:40 WIB: Latihan bebas II MotoGP

    2. 20:50-21:05 WIB: Kualifikasi I MotoGP

    3. 21:15-21:30 WIB: Kualifikasi II MotoGP

    Minggu (16/3/2025)

    1. 01:00 WIB: Balap sprint MotoGP (12 lap)

    2. 20:40-20:50 WIB: Warm up MotoGP

    Senin (17/3/2025)

    1. 01:00 WIB: Balap utama MotoGP (25 lap)

    (lua/din)

  • Marquez Bersaudara ‘Kesetanan’ di MotoGP Pembuka, Begini Kata Ibunya

    Marquez Bersaudara ‘Kesetanan’ di MotoGP Pembuka, Begini Kata Ibunya

    Jakarta

    Marc Marquez dan Alex Marquez sama-sama tampil ‘kesetanan’ di MotoGP Thailand. Keduanya kompak menyudahi perlombaan di urutan terdepan. Lantas, apa kata ibunda mereka mengenai hasil membanggakan tersebut?

    Disitat dari Motosan, Marc Marquez finis pertama di Sprint Race dan balapan inti. Sementara adiknya, Alex Marquez menjadi runner up pada dua perlombaan tersebut. Hal itu tentu membuat orang tuanya bangga.

    “Melihat mereka di sana (finis terdepan) bersama-sama, setelah semua yang telah dilalui, rasanya luar biasa. Saya juga bangga dengan si kecil (Alex),” ujar ibunda Marquez bersaudara, Roser Alenta, dikutip Senin (11/3).

    Marc Marquez dan Alex Marquez di MotoGP Thailand. Foto: AP/Kittinun Rodsupan)

    Roser mengaku, selama balapan berlangsung, perasaannya campur aduk. Selain antusias, dia juga harap-harap cemas. Sebab, tak biasanya, kedua putranya sama-sama bersaing di urutan terdepan.

    “Saya merasa sangat menderita (selama perlombaan berlangsung) dan saya terlalu sering menangis,” ungkapnya.

    Lebih jauh, Roser telah mendengar banyak pujian untuk kedua anaknya, terutama Marc. Bahkan, meski baru seri pertama, pebalap berjuluk The Baby Alien tersebut sudah digadang-gadang menjadi juara dunia.

    Roser merasa kurang nyaman dengan pujian berlebihan tersebut. Sebab, hal itu bisa mempengaruhi mentalitas anak-anaknya selama kejuaraan berlangsung. Dia berharap, Alex dan Marc sama-sama bisa fokus hingga akhir musim.

    “Saya merasa sedikit takut, karena saya khawatir mereka akan terbawa suasana,” tuturnya.

    “Saya tidak suka fakta bahwa mereka telah mendeklarasikan Marc sebagai juara dunia. Di Thailand semuanya memang berjalan baik, tetapi mereka harus menanggapinya dengan santai dan terus bergerak maju,” kata dia menambahkan.

    (sfn/rgr)

  • Kalah dari Duo Marquez, Bos Ducati Harap Bagnaia Segera Berbenah

    Kalah dari Duo Marquez, Bos Ducati Harap Bagnaia Segera Berbenah

    Jakarta

    Bos Ducati Luigi Dall’Igna berharap Francesco Bagnaia bisa segera berbenah usai hanya menempati posisi ketiga pada balap sprint dan balap utama MotoGP Thailand. Bagnaia kalah saing dari rekan barunya, Marc Marquez, juga tak mampu bersaing dengan pebalap tim satelit Gresini Ducati Alex Marquez.

    “Balapan pertama memang selalu menjadi yang paling rumit karena Anda tidak pernah tahu level Anda dibandingkan dengan yang lain,” kata Dall’Igna kepada Sky Sport Italia dikutip Senin (10/3/2025).

    Luigi Dall’Igna Foto: SOPA Images/LightRocket via Gett/SOPA Images

    “Saya pikir Marc memegang kendali atas motornya dan dia sudah tahu apa yang harus dilakukan. Sementara Pecco (Francesco Bagnaia), karena berbagai alasan, masih punya ruang untuk berkembang dan saya berharap dia bisa menunjukkannya,” sambung pria yang akrab disapa Gigi itu.

    Gigi menambahkan, Marquez menjalani tes pramusim yang mudah dan bisa cepat beradaptasi dengan setelan motor Ducati Desmosedici buat MotoGP 2025. Sedang Bagnaia mengalami sedikit keterlambatan dalam persiapan untuk balapan. Alhasil, pebalap didikan Valentino Rossi itu pun telat panas.

    Secara spesifikasi, baik Marquez maupun Bagnaia di tim pabrikan, sama-sama menggunakan Desmosedici GP24 seperti yang digunakan pebalap di tim satelit Gresini dan juga Pertamina Enduro VR46. Namun meski basisnya sama, GP24 yang digunakan Marquez dan Bagnaia tentunya levelnya sudah ditingkatkan sesuai spesifikasi pabrikan.

    “Sudah ada perbedaan antara motor pabrikan dan (motor) Ducati lainnya (di tim satelit), dalam tes Jerez (28 April nanti) kami akan mencoba pengembangan lainnya,” terang Dall’Igna. Saat ini pebalap-pebalap Ducati tetap difavoritkan sebagai kandidat kuat juara MotoGP 2025 disaat para pesaingnya belum bisa menampilkan performa konsisten.

    (lua/dry)

  • Jack Miller Masih Percaya dengan Mesin 4 Inline Yamaha, Begini Katanya

    Jack Miller Masih Percaya dengan Mesin 4 Inline Yamaha, Begini Katanya

    Jakarta

    Pebalap Pramac Yamaha, Jack Miller, masih percaya dengan taji mesin 4 silinder inline (Yamaha). Kata Miller, mesin 4 silinder inline merupakan mesin yang sudah teruji, serta belum lama ini menjuarai MotoGP 2020 (Suzuki) dan 2021 (Yamaha).

    Musim ini Miller membuka lembaran baru dengan bergabung ke tim satelit Yamaha yang baru dibentuk bersama tim Pramac Racing. Miller yang sebelumnya terbiasa bergelut dengan mesin V4 kala membela Ducati dan KTM, kini harus beradaptasi dengan mesin 4 silinder inline racikan pabrikan Iwata, Jepang.

    Pada kampanye pertama MotoGP 2025, Miller berhasil menjadi pebalap terbaik Yamaha. Pebalap asal Australia itu finis di urutan ke-11 pada race utama MotoGP Thailand 2025. Miller pun yakin mesin 4 silinder Yamaha masih memiliki potensi.

    “Tim (dengan mesin) inline-four (Suzuki-Yamaha) menjadi juara dunia pada tahun 2020 dan 2021, jadi tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa mereka tidak kuat,” ungkap Miller dikutip dari Crash. Miller pun mengungkapkan kekurangan dan kelebihan mesin 4 silinder inline Yamaha.

    “Setelah mengendarai mesin empat silinder segaris, Anda memahami kelebihan dan kekurangannya, menurut saya pusat gravitasinya adalah sesuatu yang fantastis, tentu saja lebarnya mungkin menjadi salah satu masalah. Tetapi dengan konfigurasi mesin ini, posisi tangki bahan bakar menjadi lebih rendah (itu adalah hal yang bagus),” sambungnya.

    “Tentu saja ada cara berbeda untuk mengatasi berbagai hal, dan saya masih percaya ada lebih banyak hal yang bisa dihasilkan dari mesin empat silinder segaris dibanding apa yang kita dapatkan saat ini,” kata Miller lagi.

    Jack Miller saat masih membela KTM Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

    Miller pun optimis Yamaha masih bisa mengembangkan mesin 4 silinder inline menjadi lebih baik lagi dan bisa bersaing di papan atas. Apalagi Yamaha telah melakukan banyak perubahan dan investasi besar-besaran.

    “Saya rasa mereka sudah mengerjakan proyek ini begitu lama, mereka punya banyak pengetahuan tentang mesin empat silinder segaris. Mereka sudah punya semua kepingan puzzle, mereka hanya butuh waktu untuk menyusun semuanya,” ujar Miller.

    “Saya rasa mereka (Yamaha) saat ini melakukan hal yang benar dan ini menunjukkan komitmen penuh mereka untuk meningkatkan proyek dan posisi mereka (di MotoGP),” tukasnya.

    (lua/din)

  • Ibas Dukung Perjuangan Mario Aji di Moto2: Kibarkan Merah Putih hingga Finis – Page 3

    Ibas Dukung Perjuangan Mario Aji di Moto2: Kibarkan Merah Putih hingga Finis – Page 3

    Ibas menyoroti, bukan tidak mungkin Magetan menjadi kota pebalap di kemudian hari, dengan lahirnya bibit muda seperti Mario Aji yang mampu menembus panggung Moto3, Moto2 hingga MotoGP. Jika terwujud, maka Magetan layak disebut sebagai Kampung Balap Moto.

    “Seperti di Ponorogo ada Kampung Reog, Kampung Silat di Madiun, kalau di Magetan bisa dikenal jadi Kampung Balap, kan keren juga gitu, ya kan ?!” lanjutnya. Tidak hanya kampung sapi atau kampung susu. Jadi, ini juga salah satu cara ya untuk menginspirasi anak muda ke hal-hal yang positif dan prestasi,” Ibas optimis.

    Menutup pertemuan, Ibas memberi cindera mata sebuah helm sebagai tanda semangat dan safety (doa selamat) untuk Mario Aji agar terus mengejar prestasi.

    “Sukses selalu, teruslah mengukir prestasi, mengharumkan Indonesia,” Ibas menandasi.

    Menyambut dukungan Ibas, Mario Aji mengaku sangat bahagia. Dia memohon doa agar dirinya bisa membawa harum nama bangsa. Tidak lupa, dia juga mengajak Ibas bisa menonton langsung salah satu pertandingannya di ajang Moto2.

    “Terima kasih banyak Mas Ibas (EBY) atas sambutannya, supportnya, dan doa baiknya selama ini kepada saya. Mas Ibas telah memberikan banyak dukungan, baik materil maupun moril. Semoga Mas Ibas, bisa menonton langsung di salah satu balapan saya di Moto2 besok. Kami tunggu kedatangannya Mas,” pungkas Mario Aji.

    Sebagai informasi, Mario Aji bersama sang Kakak, Risto yangmenjabat sebagai Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Magetan turut bersyukur atas dukungan Ibas. Dia menyatakan, pebalap dari Magetan tidak hanya Mario Aji, nantinya akan ada 5 atlet balap lain yang akan berpartisipasi dalam PON Jatim 2025.

    “Mohon dukungan dan mari kita wujudkan Magetan kampung balap tersebut Mas,” kata Risto.

    Diketahui, Mario Aji saat ini berkiprah di Moto2 bersama tim Idemitsu Honda Team Asia. Mario Aji memulai karier Moto2 tahun 2024 setelah menghabiskan tiga musim di Moto3 pada 2021-2023. Selama Moto3, ia mengumpulkan 9 poin dari 41 seri balapan.

  • MotoGP Pakai Ban Pirelli Mulai 2027, Ini Tanggapan Michelin

    MotoGP Pakai Ban Pirelli Mulai 2027, Ini Tanggapan Michelin

    Jakarta

    MotoGP resmi menunjuk Pirelli sebagai pemasok ban tunggal untuk semua kelas balap mulai musim 2027. Keputusan ini membuat Michelin harus angkat kaki dari kelas balap motor utama setelah hampir satu dekade memasok ban di ajang balap roda dua terpopuler di dunia itu. Lantas gimana tanggapan produsen ban asal Prancis itu?

    Bos Motorsport Michelin, Piero Taramasso, mengungkapkan, keputusan MotoGP untuk menggunakan pemasok ban tunggal di semua kelas balapan tidak sesuai dengan strategi Michelin. Sebab Michelin hanya mau fokus menjadi pemasok ban di kelas MotoGP dan MotoE.

    “Sayangnya, pengaturan ini bukan pilihan bagi Michelin, yang selalu memprioritaskan MotoGP dan MotoE,” bilang Taramasso dalam pernyataan resmi dikutip dari Crash, Jumat (7/3/2025).

    Sebagai informasi, Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP ingin memastikan seluruh kelas mulai dari Moto3, Moto2, MotoGP, hingga MotoE menggunakan ban satu merek. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kesinambungan bagi pebalap yang naik kelas.

    Meski tak lagi menjadi pemasok ban MotoGP setelah kontraknya habis di 2026, Michelin menegaskan akan tetap berkomitmen penuh untuk dua musim ke depan. “Kami akan terus berinovasi dan bekerja sama dengan mitra kami di MotoGP dan MotoE hingga akhir 2026,” tambah Taramasso.

    Sementara itu, Pirelli kini semakin mengukuhkan posisinya di ajang balap motor. Setelah mengambil alih posisi Dunlop di Moto2 dan Moto3 pada 2023, merek asal Italia ini kini menguasai semua kelas di MotoGP.

    Pirelli juga masih menjadi pemasok ban untuk kejuaraan dunia World Superbike (WSBK) hingga akhir 2026 serta Formula 1 hingga 2027. Bagaimana strategi mereka ke depan masih menjadi tanda tanya, terutama terkait dampaknya terhadap WSBK dan F1.

    (lua/dry)

  • Gantikan Michelin, Pirelli Resmi Menjadi Pemasok Ban MotoGP Mulai 2027

    Gantikan Michelin, Pirelli Resmi Menjadi Pemasok Ban MotoGP Mulai 2027

    Jakarta

    MotoGP resmi mengumumkan Pirelli akan menjadi pemasok ban tunggal untuk kejuaraan dunia mulai musim 2027. Pirelli menggantikan Michelin yang telah memasok ban MotoGP sejak 2016.

    Kabar ini mengakhiri spekulasi mengenai masa depan Michelin di MotoGP, terutama setelah Pirelli masuk sebagai pemasok ban untuk Moto2 dan Moto3 tahun lalu. Keputusan ini diresmikan pada Kamis (6/3/2025), di mana kontrak baru dengan Pirelli akan berlangsung selama lima tahun hingga 2031.

    “Pirelli akan menjadi pemasok ban resmi untuk MotoGP mulai tahun 2027. Kontrak ini akan bertepatan dengan era baru regulasi teknis MotoGP yang dimulai pada tahun yang sama,” bunyi pernyataan resmi MotoGP.

    Ban Michelin untuk MotoGP Foto: Michelin

    Perubahan ini bertujuan untuk memberikan keberlanjutan bagi pebalap yang naik kelas dari Moto3 dan Moto2 ke MotoGP dengan tetap menggunakan ban Pirelli. Tak hanya itu, Pirelli juga akan menjadi pemasok ban untuk kejuaraan dunia MotoE, memastikan teknologi yang digunakan tetap konsisten di semua kategori balap.

    Sementara itu Michelin akan tetap menjadi pemasok eksklusif hingga akhir musim 2026, memastikan performa dan keselamatan balapan tetap terjaga. Selama dua musim ke depan, Michelin akan terus menyediakan teknologi terbaiknya sebelum akhirnya menyerahkan tongkat estafet kepada Pirelli.

    “Selama dua musim ke depan, Michelin akan terus menyediakan dukungan teknis, produk, juga teknologi kelas dunia, guna memastikan keselamatan, performa, dan balapan yang menjadikan MotoGP olahraga paling menarik di dunia,” tambah pernyataan MotoGP.

    Menariknya, pergantian pemasok ban ini juga bertepatan dengan perubahan besar regulasi di MotoGP, termasuk peralihan ke mesin kapasitas 850 cc. Dengan demikian, Pirelli akan memainkan peran penting dalam era baru MotoGP yang akan membawa tantangan teknis baru bagi tim dan pebalap.

    Selain MotoGP, Pirelli juga menjadi pemasok utama ban di ajang Formula 1 hingga akhir 2027 dan memasok ban untuk kejuaraan dunia Superbike (WSBK) hingga tahun 2026. Dengan keterlibatan ini, Pirelli semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin di dunia balap motor global.

    Selain performa, aspek keberlanjutan juga menjadi fokus Pirelli. Mereka berkomitmen menghadirkan ban dengan material lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, sejalan tren industri otomotif yang semakin memperhatikan dampak lingkungan.

    (lua/din)

  • Alex Rins Kecewa Yamaha YZR-M1 Loyo di MotoGP Thailand 2025

    Alex Rins Kecewa Yamaha YZR-M1 Loyo di MotoGP Thailand 2025

    Jakarta

    Pebalap Monster Energy Yamaha Alex Rins merasa sangat kecewa dengan hasil yang diraih Yamaha di seri pembuka MotoGP 2025 di Thailand, akhir pekan lalu. Rins kecewa lantaran para pebalap Yamaha gagal bersaing di barisan terdepan, bahkan untuk masuk posisi 10 besar pun sangat sulit.

    Jack Miller (Pramac Yamaha) menjadi pebalap Yamaha terbaik di MotoGP Thailand 2025 dengan menempati urutan ke-11, sementara rekannya Miguel Oliveira hanya mampu finis di urutan ke-14. Sedangkan pebalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo finis ke-15 dan Alex Rins finis ke-17 alias gagal mencetak poin.

    Yamaha YZR-M1 yang dikendarai Quartararo dan kawan-kawan itu nampaknya mengalami masalah parah. Balapan di tengah-tengah kondisi cuaca yang terik, motor Yamaha M1 memiliki traksi atau daya cengkeram ban yang sangat lemah.

    Alex Rins Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

    “Melihat performanya, sejujurnya kami telah membuat satu langkah maju kecil. Saya bisa mengurangi kecepatan motor, saya mampu memasuki tikungan lebih baik dibanding kemarin (Sabtu saat balapan sprint],” ungkap Rins dikutip dari Crash.

    “Tetapi yang pasti saya berada pada kondisi 100% di setiap putaran. Jadi, empat putaran terakhir di tikungan keempat, saya kehilangan kendali sepenuhnya dan sejak saat itu hingga akhir balapan, semuanya menjadi kacau,” kesal pebalap asal Spanyol itu.

    “Itu benar-benar sulit bagi saya, saya kehilangan kendali di bagian ban depan dan belakang. Konsekuensi dari melaju 100% di setiap putaran. Yang pasti ini bukan hasil yang diinginkan para pebalap Yamaha. Jack finis di urutan ke-11, Fabio ke-15, Miguel ke-14, dan saya sendiri di urutan ke-17,” keluh Rins.

    Rins pun berharap hasil di MotoGP Thailand 2025, bisa menjadi bahan pembelajaran buat Yamaha. Rins mengatakan, Yamaha memang sudah banyak melakukan perubahan. Tapi dari segi hasil di lintasan, masih belum terlalu kelihatan.

    “Di (tes) Sepang, hasilnya cukup bagus, kami melakukan tes dengan cukup baik. Di tes ini, Fabio cukup cepat, tapi akhir pekan ini (di MotoGP Thailand) dia tak menunjukkan potensi seperti yang dia tunjukkan di tes Sepang,” kata Rins lagi.

    “Jadi, itulah yang saya katakan: kami mengalami peningkatan dari tahun lalu, tetapi sangat rendah. Jadi, kami harus terus bekerja keras dan terus mencari hal-hal yang perlu ditingkatkan,” tukas pebalap berambut keriting itu.

    (lua/dry)

  • Saking Jagonya, Marquez-Rossi Dibilang Makhluk dari Luar Galaksi!

    Saking Jagonya, Marquez-Rossi Dibilang Makhluk dari Luar Galaksi!

    Jakarta

    Mantan Direktur Olahraga LCR Honda sekaligus pengamat MotoGP, Oscar Haro menganggap, Marc Marquez dan Valentino Rossi bukan makhluk bumi. Bahkan, saking hebatnya, dia menyebut keduanya berasal dari planet di luar galaksi!

    Disitat dari Motosan, Oscar Haro bicara dalam konteks memberikan nasihat kepada Pedro Acosta yang berstatus sebagai pebalap muda. Dia mengingatkan, Acosta dan pebalap muda lain, tak boleh menantang Marquez dan Rossi secara terbuka.

    “Ketika kamu harus menghadapi pebalap seperti Valentino atau Marquez, yang merupakan (makhluk) dari luar galaksi, kamu tidak bisa menantangnya. Kamu tidak bisa sok-sokan melawannya,” ujar Oscar Haro, dikutip Kamis (6/3).

    “Jangan menunjukkan personalitasmu. Pada kasus ini, buat saya, Pedrosa patut dicontoh. Pedrosa bisa menjadi bos berikutnya di antara dua pebalap tersebut,” tambahnya.

    Valentino Rossi dan Marc Marquez. Foto: David Klein/REUTERS

    Haro menjelaskan, pebalap hebat atau juara dunia rata-rata punya satu kesamaan, yakni kerap dibenci banyak orang. Menurutnya, mereka yang mengidolakan Marquez dan Rossi tentu banyak, namun pembencinya juga tak sedikit.

    “Buat saya, juara dunia sesungguhnya, seperti Valentino, Lorenzo, Marquez, Dovizioso, Stoner dan generasi lainnya, punya personalitas yang sama,” ungkapnya.

    Sementara di saat yang sama, ada pebalap seperti Pedrosa, yang tetap dicintai publik meski berstatus sebagai rider hebat. Haro menilai, mantan pebalap asal Spanyol itu mirip Pedro Acosta di era sekarang.

    “Dia merupakan Dani Pedrosa di masa kini. Dia punya kepribadian yang sama,” tuturnya.

    “Saya rasa Pedro tak senang karena dia tahu betul kualitas luar biasa yang dimilikinya, tetapi dia tak berada di tim yang tepat dan itu normal, sekarang pilihannya ‘membela Ducati atau membela tim yang salah’, karena itulah kenyataannya. Dia tak puas karena tak mampu menunjukkan potensinya,” kata Haro menambahkan.

    (sfn/dry)

  • Thailand Setop Gelar Balapan MotoGP Setelah 2026?

    Thailand Setop Gelar Balapan MotoGP Setelah 2026?

    Jakarta

    Sirkuit Buriram dikabarkan tak lagi menjadi tuan rumah MotoGP setelah tahun 2026. Apa sebabnya?

    Thailand baru saja menjadi tuan rumah seri pembuka MotoGP musim 2025. Namun kabarnya tahun depan menjadi musim terakhir Thailand menggelar balap motor kelas premier tersebut.

    Menurut pemberitaan media Thailand, Ketua Sirkuit Internasional Chang di Buriram, Newin Chidchob, ia telah diberitahu oleh Otoritas Olahraga Thailand bahwa 2026 akan menjadi ajang terakhir yang diadakan di Negeri Gajah Putih tersebut. Sebab, pemerintah telah memutuskan untuk tak memperpanjang kontrak.

    “Saya sangat menyesalkan keputusan ini, karena pemerintah harus berinvestasi 500 juta baht setahun sementara sponsor swasta akan menyumbangkan 300 juta baht per tahun. Sementara acara ini menghasilkan pendapatan 5 miliar baht untuk negara,” tulis Newin di akun Facebook dilansir Crash.

    MotoGP Thailand sudah diselenggarakan sebanyak enam kali. Thailand perdana menggelar MotoGP pada tahun 2018 dan terbilang sukses. Setiap tahunnya, tiket selalu terjual habis. Pun pada gelaran tahun 2025, ada 223.634 penonton yang datang. Khusus hari Minggu, penonton mencapai 99.778 unit.

    Di sisi lain, Thailand juga memiliki jagoan lokal di kelas MotoGP yaitu Somkiat Chantra. Somkiat baru saja naik kelas dari Moto2 dan mulai tahun 2025 jasanya digunakan tim LCR Honda di kelas MotoGP.

    Dalam unggahan terpisah, Newin muncul untuk mengkonfirmasi bahwa Thailand justru tertarik menjadi tuan rumah balapan Formula 1. Ini juga yang menjadi alasan Thailand mengurangi dukungannya terhadap MotoGP.

    Di lain pihak, Gubernur Otoritas Olahraga Thailand, Kongsak Yodmanee, menegaskan bahwa hingga saat ini keputusan kelanjutan menggelar MotoGP belum bulat. Negosiasi antara pihaknya dengan Dorna Sports masih berlangsung dan ada kemungkinan perpanjangan kontrak MotoGP terus berlanjut.

    Sebelum menjadi pembuka musim 2025, Buriram juga dipilih sebagai tempat peluncuran pramusim pertama MotoGP. Buriram juga menggelar sesi tes pramusim terakhir sepekan sebelum balapan perdana MotoGP tahun ini digelar. Kalau tak ada perubahan, Sirkuit Buriram akan kembali menjadi tuan pembuka musim 2026.

    (dry/din)