Event: MotoGP

  • Jebolan AHRS Melesat di Mandalika

    Jebolan AHRS Melesat di Mandalika

    Jakarta

    Astra Honda Racing School (AHRS) jadi kawah candradimuka dalam mencetak bibit-bibit pebalap muda Indonesia. Sejumlah pebalap binaan AHRS melesat di level internasional pada ajang Asian Talent Cup dan berbagi panggung dengan kejuaraan balap dunia MotoGP seri Mandalika.

    Idemitsu Asian Talent Cup 2025 seri Mandalika berlangsung di Pertamina Mandalika International Circuit pada 4-5 Oktober 2025. Lima pebalap binaan Astra Honda Racing School (AHRS) tampil pada balapan tersebut.

    Mereka adalah Davino Britani, Nelson Cairolli, Alvaro Hetta, Badly Ayatullah, dan Bintang Pranata yang merupakan pebalap wildcard pada seri tersebut. Sayang Badly mengalami crash pada saat kualifikasi hari pertama sehingga harus absen pada kedua race karena kondisi unfit.

    Para pebalap berusaha melesat kencang memberikan yang terbaik di level internasional. Davino tampil menjanjikan di race pertama dengan finis keempat, Alvaro performanya membaik dengan berada di urutan ke-10, Nelson mengakhiri balapan di posisi ke-12, dan Bintang sebagai wildcard finis ke-17 usai sempat terkena long lap penalty.

    Pada race kedua, start bagus jadi kunci Davino meraih hasil apik di race. Sayang Davino dan Alvaro gagal finis dikarenakan mengalami crash. Meski begitu, Nelson bisa finis ke-10 dan Bintang yang jadi debutan di urutan ke-12.

    “Kesalahan pada race kedua membuat poin saya jadi turun dan di Sepang nanti semoga saya bisa tampil lebih baik untuk meraih poin dan menutup musim ini,” ujar Davino dalam wawancara setelah balapan di seri Mandalika yang merupakan tahun pertamanya menjadi pebalap regular di ajang IATC.

    Pebalap binaan Astra Honda Racing School (AHRS) Davino Britani bertarung di ajang Asia Talent Cup. Foto: Putra Rusdi Kurniawan

    Sementara Bintang yang menjadi pebalap wildcard mengungkapkan kegembiraannya berlaga pertama kalinya di ajang IATC. Ia berterima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk bisa membalap di Mandalika dan bersaing dengan pebalap muda lainnya dari berbagai negara di Asia.

    “Saya senang sekali dapat turun menjadi pebalap wildcard di ajang IATC Mandalika, ini merupakan pengalaman yang sangat berkesan. Meskipun hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan, tapi ini menjadi bekal untuk saya bersaing di lintasan di kemudian hari. Terima kasih buat Astra Honda Motor atas kesempatan ini,” jelas Bintang.

    AHRS menegaskan komitmennya dalam pembinaan jangka panjang bibit-bibit muda pebalap. Andy Wijaya, General Manager Marketing Planning & Analysis Astra Honda Motor bangga dengan keberanian pebalap binaan AHRS di Mandalika dengan dukungan penuh komunitas Honda di sirkuit.

    “Selain hasil balapnya, pembinaan yang kita lakukan juga menyeluruh, termasuk aspek mental dan semangat daya juangnya. Apalagi dengan dukungan ribuan masyarakat dan komunitas Honda di tribun menjadi energi tambahan bagi para pebalap muda untuk berjuang lebih kuat, ” ujar Andy.

    Dukungan komunitas Honda Asosiasi Lombok (HALo) di tribune Sirkuit Mandalika Foto: Dok. AHMBinaan AHRS di Pentas MotoGP

    PT Astra Honda Motor (AHM) turut menurunkan dua pebalap binaannya yang juga merupakan alumni AHRS untuk berlaga di MotoGP Mandalika 2025, yaitu Fadillah Arbi Aditama yang menjadi riders pengganti Tatchakorn Buasri di kejuaraan kelas Moto3 dan Mario Suryo Aji yang memang merupakan pebalap regular di kelas Moto2 bersama Idemitsu Honda Team Asia.

    Adaptasi masih jadi tantangan utama Arbi di Moto3. Pada seri Mandalika, Arbi finish di urutan ke-19. Arbi merupakan lulusan AHRS tahun 2018 yang telah tampil di berbagai kejuaraan balap di level internasional, salah satunya ARRC dan pernah turun di ajang JuniorGP.

    “AHRS sudah seperti paket komplet dalam mewujudkan mimpi berjenjang menuju world championship. Latihan teknik hingga fisik diberi dengan takaran yang baik,” jelas Arbi.

    Alumni AHRS lain yang tampil di MotoGP adalah Mario Aji di kelas Moto2. Pada race di Mandalika, Mario belum berhasil menemukan performa terbaiknya dikarenakan sempat mengalami cedera parah di awal musim. Meski begitu, lulusan AHRS tahun 2016 ini berhasil finis di peringkat ke-20 di depan pebalap Jorge Navarro.

    Mario Aji Foto: Putra Rusdi Kurniawan

    Mario mengungkap kerja keras adalah hal yang paling penting di level internasional. Ia memberikan saran untuk para pebalap Indonesia untuk fokus penuh dan memberikan segalanya untuk bisa meraih mimpi berlaga di MotoGP.

    “Semua berawal dari hobi pasti tapi ketika Mario sudah menyentuh ajang yang lebih tinggi itu sudah jadi pekerjaan. Untuk pebalap muda yang ingin bersaing di kejuaraan kelas dunia saat ini pesan Mario cuma satu disiplin dan fokus,” pesan Mario buat para pebalap muda di Indonesia.

    (pur/rgr)

  • Mimpi Rossi Antar Pebalap Indonesia ke MotoGP

    Mimpi Rossi Antar Pebalap Indonesia ke MotoGP

    Jakarta

    Valentino Rossi berharap bisa ikut mengantar pebalap dari Indonesia untuk mentas di balapan MotoGP. Begini katanya.

    Kerja sama antara PT Pertamina Lubricants dan VR46 Racing Team tak sebatas menjadi sponsor. Pertamina Lubricants juga diketahui mengikat kerja sama dengan akademi balap milik Valentino Rossi, VR46 Academy. Berkat kemitraan itu, pebalap Indonesia bisa berlatih sekaligus menimba ilmu di kampung halaman Rossi di Tavullia.

    Sebagai permulaan, ada lima pebalap muda asal Indonesia yang dikirim ke VR46 Academy. Mereka berlatih dengan murid Rossi lain di akademi seperti Francesco Bagnaia, Marco Bezzecchi, hingga Luca Marini.

    “Bekerja sama dengan Pertamina itu tidak seperti hubungan biasa tapi seperti tim nasional Indonesia. Dan kami sangat bangga dengan ini. Kami bisa melakukan banyak hal seperti akademi kami di Italia, berusaha untuk mengantar pebalap Italia ke MotoGP. Kami juga berharap pengalaman ini bisa dengan Pertamina untuk masa depan, mengantar pebalap Indonesia ke kancah MotoGP,” ungkap Rossi saat kunjungan ke Jakarta beberapa waktu lalu.

    Adapun lima pebalap yang dikirim ke akademi milik The Doctor itu adalah:

    Adytya Fauzi: Peraih Juara 3 Race 1 Asia Road Racing Championship (ARRC) 2025 di JepangHafizd Fahril Rasyadan: Peraih Juara 2, Race 2 Oneprix Championship 2022 di TasikmalayaMuhammad Rama Putra Septiawan: Peraih Juara 1 Race 1 Mandalika Racing Series (MRS) 2024 di LombokDecksa Almer Alfarezel: Peraih Juara 1 Race 2 Yamaha Sunday Race (YRS) 2025 di LombokArgiya Farrel Ramadhan: Peraih Juara 2 Race 2 Kelas Novice Kejurnas Motoprix Sumatera 2022.

    “Tahun ini lima pebalap muda Indonesia datang berlatih ke Tavullia, di Ranch, ke gym, dan menjajal trek di Misano. Kami berusaha memberikan dukungan seperti Franco (Morbidelli) ke kelas MotoGP. Saya harus mengatakan bahwa kami menikmatinya karena mereka memiliki hasrat membalap yang fantastis dan sangat berusaha. Mungkin di masa depan, kami bisa membawa pebalap Indonesia ke MotoGP,” sambungnya lagi.

    (dry/rgr)

  • Belum Pernah Finis di Indonesia

    Belum Pernah Finis di Indonesia

    Jakarta

    Marc Marquez lagi-lagi gagal finis di balapan utama MotoGP Mandalika. Tampaknya Sirkuit Mandalika belum bersahabat buat juara dunia MotoGP 2025 tersebut.

    Di MotoGP Mandalika 2025 akhir pekan kemarin, Marquez terjatuh usai ditabrak Marco Bezzecchi dari belakang. Dia tersungkur dan terguling di atas kerikil.

    Juara dunia MotoGP 2025 itu terlihat masih bisa bangun. Namun ia memegang bahu kanannya. Marquez lalu dibawa ke ruang medis Sirkuit Mandalika. Dikonfirmasi, Marquez lagi-lagi mengalami cedera.

    “Tidak (sakit). Aku bisa merasakannya, tapi tidak (sakit),” kata Marquez saat berbincang dengan General Manager Ducati Gigi Dall’Igna dan Manajer Tim Ducati Davide Tardozzi dalam video yang diunggah Instagram MotoGP.

    Marquez mengatakan, kemungkinan cederanya dipicu saat ia menghantam gravel. Dia juga menyayangkan catatan kelam di Mandalika. Ia belum pernah finis di balapan utama MotoGP Mandalika.

    “Kami sudah memulai akhir pekan dengan buruk. Aku masih belum menyelesaikan balapan di Indonesia,” katanya.

    Ini menjadi kali keempat Marquez gagal finis di balapan utama MotoGP Mandalika. Marquez hanya pernah juara tiga di sesi Sprint Race MotoGP Mandalika 2024 dan finis keenam di Sprint Race MotoGP Mandalika 2025. Di balapan utama atau Race, Marquez belum pernah menyentuh garis finis.

    Pada MotoGP Mandalika 2022, Marquez terjatuh di sesi pemanasan jelang balapan utama. Dia mengalami gegar otak ringan yang membuatnya tak bisa melanjutkan balapan.

    Pada tahun 2023, Marquez terjatuh di sesi balapan utama pada pertengahan lap. Sebelumnya, dia juga gagal di sesi Sprint Race karena terjatuh saat belum menyelesaikan satu putaran.

    Tahun lalu, ketika sudah bergabung dengan tim Gresini Ducati, Marquez juga gagal finis. Saat balapan baru berjalan 12 lap ketika itu, tiba-tiba motor Ducati Desmosedici mengeluarkan asap. Setelah itu motor Marquez mengeluarkan api dari bagian mesinnya. Marquez kemudian menepi dan melihat kondisi motornya. Tak lama kemudian dia menjatuhkan motornya dan meminta kru marshal untuk menyemprotnya dengan alat pemadam api ringan.

    Kutukan Mandalika kembali berlanjut tahun ini. Marquez kecelakaan setelah ditabrak Marco Bezzecchi dan mengalami cedera.

    (rgr/dry)

  • Marc Marquez Absen di Malaysia-Australia, Siapa Penggantinya?

    Marc Marquez Absen di Malaysia-Australia, Siapa Penggantinya?

    Jakarta

    Patah tulang belikat dan cedera ligamen bahu kanan memaksa Marc Marquez absen di MotoGP Australia dan Malaysia. Siapa penggantinya?

    MotoGP Mandalika masih angker buat juara dunia sembilan kali Marc Marquez. Untuk keempat kalinya sejak tahun 2022, Marquez masih belum bisa menyentuh garis finis pada balapan utama di Sirkuit Mandalika. Tahun ini dia bahkan mengalami patah tulang di tulang belikat dan cedera ligamen bahu kanan usai disundul Marco Bezzecchi pada lap pertama balapan utama MotoGP Mandalika.

    Akibatnya, The Baby Aliens harus istirahat total selama satu bulan penuh. Itu berarti Marquez bakalan absen di seri Australia dan juga Malaysia. Tak sedikit mungkin yang bertanya-tanya siapa yang bakal menggantikan posisi Marquez hingga musim 2025 berakhir?

    Ducati hingga saat ini belum mengumumkan pengganti Marquez. Diduga kuat, Marquez bakal digantikan oleh Michele Pirro. Tapi bisa juga Ducati mempertimbangkan untuk menggunakan jasa pebalap World Superbike untuk menggantikan posisi Marquez dalam dua seri.

    Dilansir Crash, dengan status konsensi ‘A’, Ducati tak mendapat jatah untuk rider wildcard. Ini membuat rekor Pirro sebagai pebalap tes pabrikan yang selalu tampil setidaknya satu kali di MotoGP sejak 2012 kini terancam. Setelah melakukan 50 penampilan wildcard dan menjadi pebalap pengganti Ducati antara 2013 dan 2023, Pirro absen hingga putaran terakhir pada musim lalu. Dalam buku aturan MotoGP disyaratkan bahwa tim harus melakukan upaya yang wajar untuk menyediakan pebalap pengganti yang berkualifikasi untuk memenuhi kewajiban partisipasi mereka dalam 10 hari setelah penarikan diri.

    Di sisi lain, Ducati sudah memastikan gelar untuk pebalap, tim, dan juga konstruktor untuk musim 2025. Pabrikan Borgo Panigale itu tak berada di bawah tekanan untuk mendapat hasil balapan baik. Adapun bila Pirro menggantikan, kemungkinan Ducati hanya melakukan pengumpulan data untuk musim 2026.

    Selain Pirro, nama lain yang muncul adalah rider Ducati dari WSBK Nicolo Bulega. Sebab, pada gelaran MotoGP Australia bertepatan dengan seri WSBK. Ini juga membuka kesempatan Ducati memanggil bintang WSBK itu ke Malaysia. Ini bukan kali pertama Ducati melakukan rotasi untuk pebalap pengganti.

    Nama lain yang muncul adalah Andrea Iannone. Dia pernah menjadi pebalap pengganti pada seri Sepang musim lalu. Nama mantan rider MotoGP Alvaro Bautista juga masuk daftar calon pebalap pengganti Ducati. Namun peluang Bautista tampaknya kecil seiring dengan kepindahan Danilo Petrucci ke tim pabrikan BMW pada musim 2026.

    (dry/din)

  • Titik Terendah Bagnaia di MotoGP

    Titik Terendah Bagnaia di MotoGP

    Jakarta

    Manajer tim Ducati Davide Tardozzi mengaku pihaknya masih bingung dengan buruknya performa Francesco Bagnaia di MotoGP Mandalika 2025 akhir pekan lalu. Hasil yang didapat ‘Pecco’ Bagnaia di Mandalika merupakan yang paling buruk sepanjang musim ini. Jadi titik terendah Bagnaia.

    Akhir pekan di Lombok menjadi mimpi buruk bagi rider Ducati Lenovo Francesco Bagnaia. Dia harus start dari posisi ke-16, kemudian finis paling belakang di sprint race dan gagal menyelesaikan balapan utama setelah terjatuh dari posisi belakang.

    Yang membuatnya makin aneh, performa buruk itu datang hanya sepekan setelah Bagnaia tampil sempurna di Jepang, di mana ia memenangi balap sprint dan balap utama dari posisi terdepan menggunakan motor GP25 versi terbaru.

    Francesco Bagnaia Foto: Loic Venance / AFP

    Ducati menyebut motor yang digunakan di Jepang dan Indonesia adalah paket yang sama. Namun, performanya benar-benar kontras. “Pecco menghadapi akhir pekan yang sangat sulit setelah akhir pekan yang luar biasa di Jepang,” kata Tardozzi kepada MotoGP.com.

    “Kami benar-benar memikirkan apa yang terjadi, dan Gigi (Dall’Igna), serta para teknisi sudah fokus pada masalah ini. Kami percaya pada kecepatan Pecco, dan kami harus mencari tahu mengapa bencana ini terjadi akhir pekan ini,” sambungnya.

    Tardozzi menambahkan, Ducati belum mengetahui persis apa yang terjadi pada motor Ducati Desmosedici Bagnaia selama gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia. Tetapi kata dia, pihaknya akan berusaha menyelesaikan masalah ini sebelum gelaran MotoGP Australia 2025 pekan depan.

    “Tentu saja belum (tahu masalahnya), karena kalau kita tahu apa yang terjadi, kita pasti sudah menyelesaikannya. Kita belum menyelesaikannya dan kita fokus menuntaskan masalah itu sebelum Phillip Island (MotoGP Australia 2025),” tegas Tardozzi.

    “Bagi kami masalah ini terasa aneh, kurangnya feeling dari Pecco di arena balap ini, tapi itu memang terjadi. Kami tahu bahwa kami harus fokus pada motor Pecco dan feeling Pecco, karena seharusnya motor Ducati tidak seburuk itu pada akhir pekan (di Mandalika),” tambahnya.

    Meski menjalani akhir pekan yang buruk, Tardozzi tetap yakin sang pebalap Italia itu akan bangkit. “Saya tak khawatir karena saya sepenuhnya percaya pada Pecco dan saya percaya pada teknisi kami. Saya masih yakin kecepatan Pecco masih ada, dan saya percaya para teknisi kami akan menemukan solusinya,” tukasnya.

    (lua/din)

  • Ketika Penonton Eropa Dibuat Terpukau MotoGP Mandalika

    Ketika Penonton Eropa Dibuat Terpukau MotoGP Mandalika

    Jakarta

    Kesuksesan MotoGP Mandalika 2025 tak hanya dirasakan penonton-penonton lokal, melainkan juga turis asal Eropa. Bahkan, perlombaan tersebut menyisakan kenangan indah untuk mereka.

    Turis wanita asal Spanyol, Angela merupakan salah satu penonton mancanegara yang ‘susah move on’ dari MotoGP Mandalika. Dia yang datang bersama rombongan supermodel memuji habis keberhasilan balapan yang digelar pekan lalu tersebut.

    “Grand Prix Indonesia tahun ini sangat spesial bagi kami. Kami datang dalam grup besar dan ini pengalaman yang luar biasa. Pemandangan Lombok luar biasa indah, dan orang-orang Indonesia sangat ramah,” ujar Angela, dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (7/10).

    Suasana MotoGP Indonesia 2025 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/10/2025), berlangsung penuh adrenalin dan sorak sorai penonton. Para pembalap saling bersaing ketat, memacu kecepatan maksimal di lintasan sepanjang sirkuit yang menantang. Foto: Agung Pambudhy

    Angela mengaku sudah dua kali menonton balapan langsung di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Meski demikian, dia selalu takjub dengan atmosfer di lintasan.

    “Saya penggemar [Marc] Marquez, juga Pedro Acosta karena kami sama-sama dari Murcia. Tapi yang paling saya suka di sini bukan hanya balapannya, tapi juga makanannya. Ada sate ayam, nasi goreng, mie goreng, semuanya enak sekali! Tahun depan saya pasti akan datang lagi,” kata Angela antusias.

    Hal senada disampaikan Luca Moretti, wisatawan asal Italia yang datang langsung dari negaranya. Dia menilai balapan di Sirkuit Mandalika merupakan salah satu seri dengan pemandangan paling indah di kalender MotoGP.

    “Saya sudah menonton banyak balapan di Eropa, tapi Mandalika punya sesuatu yang berbeda. Ada kombinasi laut biru, bukit hijau, dan suasana tropis yang menakjubkan. Orang-orangnya juga sangat bersahabat,” kata Luca.

    Luca menganggap, keberhasilan Indonesia menggelar MotoGP bukan hanya sekadar olahraga, melainkan juga promosi destinasi wisata.

    “Setelah ini, saya yakin banyak orang Eropa yang akan ingin datang ke Lombok, bukan hanya untuk menonton balapan, tapi juga menikmati pantai dan budayanya,” kata dia.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Olahraga atau Menpora RI, Erick Thohir mengklaim, ada 140 ribuan penonton yang datang langsung ke Sirkuit Mandalika. Nominal itu menjadi yang terbanyak selama MotoGP digelar di lintasan tepi laut tersebut.

    “Luar biasa. Pecah telur. Ada 140 ribu (orang) yang nonton,” kata Erick kepada awak media seusai memberikan trofi kepada pemenang MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika.

    “Ini prestasi, kita bisa melihat pemerintah, industri semua, ada Pertamina, Menteri Pariwisata, pemerintah daerah, kami solid bekerja sama memastikan event MotoGP ini makin bagian penting promosi Indonesia,” sambungnya.

    (sfn/dry)

  • Balapan di Mandalika Bikin Alex Rins Mengenang Suzuki

    Balapan di Mandalika Bikin Alex Rins Mengenang Suzuki

    Jakarta

    Balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika akhir pekan lalu bikin Alex Rins terkenang dengan mantan timnya, Suzuki. Pebalap dari tim Monster Energy Yamaha itu mengaku sangat menikmati balapan di sirkuit yang berlokasi di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, itu. Kata Rins, vibes-nya seperti ketika dia membalap buat tim Suzuki dulu.

    Rins memang tampil cukup kuat di Sirkuit Mandalika. Pebalap Yamaha itu harus memakai ban belakang kompon lunak untuk balapan 27 lap, lantaran para rider M1 kesulitan mendapatkan performa maksimal dari ban medium.

    Alex Rins Foto: Getty Images/Gold & Goose Photography

    Start dari posisi keempat, hasil kualifikasi terbaiknya sejak 2023, Rins sempat menembus posisi kedua dan ikut bersaing di grup podium. Sayangnya ia kehilangan grip di ban belakang pada fase akhir balapan, hingga harus puas finis di urutan ke-10. Meski begitu, hasil ini tetap jadi yang terbaik baginya sejak GP Jerman dan menjadi finis 10 besar keduanya musim ini.

    “Itu cukup sulit bagi saya,” buka Rins dikutip dari Crash.

    “Saya sangat senang, bukan karena balapannya, tetapi karena akhir pekan ini, mengingatkan saya sedikit pada masa lalu, bersama Suzuki, menikmatinya. Saya berkendara dengan cukup baik, saya mempertahankan posisi, saya menyalip. Kami menjalani akhir pekan yang hebat,” seru Rins.

    “Sayang sekali. Kami tahu sebelum balapan dimulai bahwa dengan ban belakang kompon lunak, kami akan kesulitan. Saya berharap penurunan itu terjadi lebih awal, tetapi pada akhirnya itu terjadi pada lima putaran terakhir. Saya memberikan yang terbaik, saya mencoba mengendalikan ban belakang, dan sampai lima lap terakhir saya berhasil,” sambung pebalap asal Spanyol itu.

    Alex Rins saat masih membela Suzuki Foto: DeFodi Images via Getty Images/DeFodi Images

    Hasil di Mandalika ini menjadi titik terang bagi Rins di tengah masa sulit. Sejak cedera patah kaki parah usai menang bersama LCR Honda 2023 lalu, performanya impresifnya belum benar-benar kembali. Kini, dengan selisih 107 poin dari Fabio Quartararo di klasemen, masa depannya di Yamaha pabrikan pun jadi sorotan.

    “Saya tak pernah berhenti percaya pada diri saya sendiri, meski ada beberapa orang di sekitar yang berhenti percaya pada saya,” ujarnya. Meski sempat diragukan, Rins tetap optimistis menatap seri berikutnya di Phillip Island, Australia.

    “Sekarang kita akan ke Australia. Kita lihat saja nanti. Saya akan berusaha sebaik mungkin,” tukas dia.

    (lua/rgr)

  • Abangnya Cedera, Alex Marquez Soroti Manuver Bezzecchi di Mandalika

    Abangnya Cedera, Alex Marquez Soroti Manuver Bezzecchi di Mandalika

    Jakarta

    Alex Marquez melihat langsung insiden kecelakaan Marc Marquez dan Marco Bezzecchi di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Alex dengan tegas menyalahkan manuver bahaya Bezzecchi.

    Kebahagiaan Alex Marquez yang berhasil masuk podium di Sirkuit Mandalika sedikit ternoda oleh cedera yang dialami kakaknya, Marc. Alex menyaksikan langsung insiden lap pertama, saat Marco Bezzecchi menabrak bagian belakang motor Ducati pabrikan milik Marc di tikungan tujuh.

    “Sejujurnya, saya tidak sepenuhnya bahagia karena saya melihat Marc terjatuh, dan saya tahu kondisinya tidak terlalu baik. Begitulah hidup, tapi kadang sulit untuk menerimanya,” kata Alex Marquez dikutip dari Crash, Selasa (7/10/2025).

    “Insidennya jelas. Maksud saya, Marco (Bezzecchi) membuat kesalahan. Ia terlalu optimistis untuk menyalip, terutama di titik itu–sangat cepat dan mustahil untuk melakukan manuver di sana,” ceplos Alex.

    Alex menegaskan tidak ingin menyalahkan Bezzecchi sepenuhnya. Ia menilai apa yang terjadi adalah bagian dari dinamika balapan, apalagi di penghujung musim ketika kondisi pembalap tidak lagi 100 persen.

    “Tapi saya tidak ingin mengkritik Bezzecchi, karena pada akhirnya itu hal yang normal. Kami memiliki 44 balapan dalam satu musim dengan sprint. Persentase kemungkinan melakukan kesalahan sangat tinggi. Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan selama musim ini; hampir mustahil untuk tidak melakukannya di satu balapan pun,” kata dia.

    “Jadi itu benar-benar normal. Saya juga seorang pebalap. Kami sudah berada di penghujung musim, secara fisik dan mental sudah lelah… ini sesuatu yang perlu dipikirkan untuk masa depan,” kata Alex.

    Marc Marquez, mengalami cedera cukup serius setelah terlibat kecelakaan di Sirkuit Mandalika. Juara dunia MotoGP 2025 ini didiagnosis mengalami patah tulang di tulang belikat dan cedera ligamen bahu kanan. Marc tidak memerlukan tindakan operasi, namun dia wajib istirahat total selama satu bulan penuh.

    Tim dokter memilih penanganan yang mengharuskan Marquez untuk istirahat dan imobilisasi total pada bahu yang cedera hingga pulih sepenuhnya Juara dunia 9 kali itu akan absen di GP Australia dan GP Malaysia.

    (riar/rgr)

  • Kala Pebalap MotoGP Pakai Motor Harian di Sirkuit Mandalika

    Kala Pebalap MotoGP Pakai Motor Harian di Sirkuit Mandalika

    Kala Pebalap MotoGP Pakai Motor Harian di Sirkuit Mandalika

  • Tiap Tahun Lahir Juara Baru, Ini 4 Pemenang MotoGP Mandalika

    Tiap Tahun Lahir Juara Baru, Ini 4 Pemenang MotoGP Mandalika

    Jakarta

    MotoGP Indonesia yang berlangsung di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) melahirkan juara baru setiap tahunnya. Tahun ini, giliran rider Gresini Racing, Fermin Aldeguer, yang menjadi juara MotoGP Mandalika.

    Sirkuit Pertamina Mandlika memiliki karakter tersendiri. Pemenang di lintasan balap yang ada di pinggir pantai itu tak terprediksi.

    “Sirkuit Mandalika ini sulit ditaklukkan pembalap, dan ajang MotoGP Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika ini menghasilkan juara baru,” kata Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandi Satria seperti dikutip Antara.

    Menurutnya, prediksi juara di Sirkuit Mandalika selalu meleset atau sulit ditebak. Bahkan, pebalap yang pernah menang di Mandalika justru tidak bisa menang.

    “Seperti pembalap A diprediksi bisa juara, saat race ternyata tidak. Justru balapan di Sirkuit Mandalika ini melahirkan juara baru,” katanya.

    Sirkuit Pertamina Mandalika pertama kali menggelar MotoGP pada tahun 2022. Ketika itu, balapan digelar dalam kondisi lintasan basah. Miguel Oliveira yang masih menjadi rider KTM menang di balapan basah tersebut.

    Setahun kemudian, giliran Francesco Bagnaia yang menjadi pemenang MotoGP Mandalika 2023. Ketika itu, Bagnaia sedang berebut gelar juara dunia bersama Jorge Martin. Nahas, Martin yang sedang memimpin balapan justru terjatuh. Bagnaia akhirnya menjadi juara di MotoGP Mandalika 2023.

    Lalu di tahun 2024, giliran Jorge Martin yang balas dendam. Jorge Martin menjadi juara saat bersama Tim Pramac Ducati.

    Tahun ini, MotoGP Mandalika 2025 melahirkan juara baru. Rookie MotoGP yang masih sangat muda tersebut meraih kemenangan pertamanya di kelas primer di Mandalika. Aldeguer naik podium tertinggi, diikuti pebalap KTM Pedro Acosta di urutan kedua dan Alex Marquez di tempat ketiga.

    (rgr/dry)