Event: MotoGP Malaysia

  • Siapakah GOAT MotoGP Sesungguhnya? Rossi atau Marquez?

    Siapakah GOAT MotoGP Sesungguhnya? Rossi atau Marquez?

    Jakarta

    Greatest of all time (GOAT) atau yang terhebat sepanjang masa selalu menjadi bahan perdebatan di berbagai cabang olahraga. Kalau di sepakbola ada nama Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang diperdebatkan. Maka di olahraga otomotif MotoGP, ada nama Valentino Rossi dan Marc Marquez yang selalu dibanding-bandingkan. Jadi siapakah rider yang pantas menyandang gelar GOAT di MotoGP?

    Pebalap Pertamina VR46, Franco Morbidelli, ikut menanggapi perdebatan ini. Menurut dia, faktor yang membedakan Rossi dengan Marquez adalah, dampak besar yang Rossi berikan terhadap perkembangan MotoGP di dunia.

    Rossi punya catatan karier yang impresif. Ia mengoleksi sembilan gelar juara dunia, tujuh di antaranya di kelas utama, dengan total 115 kemenangan Grand Prix. Lebih dari sekadar angka, Rossi juga berperan besar dalam mengangkat popularitas MotoGP ke level global. Tak heran, banyak yang menempatkannya sebagai ikon sekaligus kandidat terkuat GOAT.

    Tapi Marquez juga tak bisa dipandang sebelah mata. Pada musim 2025 ini, Marquez berpeluang menyamai rekor sembilan gelar Rossi. Saat ini, pebalap asal Spanyol itu telah mengantongi delapan gelar dunia dan 72 kemenangan di kelas utama, hanya terpaut dari rekor Rossi yang mencatat 89 kemenangan. Bagi sebagian penggemar, pencapaian tersebut sudah cukup untuk menobatkannya sebagai GOAT.

    Sebagai anak didik Rossi, Morbidelli tentunya memiliki pandangan yang subjektif dan dipastikan dia akan memilih mentornya sebagai satu-satunya pebalap yang layak diberi gelar GOAT MotoGP. Tapi di sisi lain, dia tetap menganggap Marquez sebagai salah satu yang terhebat dalam sejarah MotoGP.

    Rossi diduga tendang Marquez di MotoGP Malaysia 2015. Foto: Motogp.com

    “Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menjawab Anda, dan saya akan mengesampingkan persahabatan saya dengan Valentino untuk melakukannya,” katanya tentang perdebatan ini dalam wawancara dengan AS baru-baru ini.

    “Saat ini, Marc memiliki delapan gelar, dan ketika dia memenangkan kejuaraan dunia ini, dia akan punya sembilan gelar, seperti Vale. Angka-angkanya sama, dan saya pikir Valentino dan Marc dapat dianggap sebagai tiga atau lima yang terhebat dalam sejarah,” tambahnya.

    Meski demikian, Morbidelli menyebut ada satu momen yang membuatnya ragu pada karier Marquez, yakni kontroversi tahun 2015. Saat itu Valentino Rossi menuduh Marquez berkonspirasi untuk menggagalkan peluangnya meraih gelar juara dunia, isu yang masih sering dibicarakan hingga kini.

    Ketika diminta memilih lebih tegas, Morbidelli menegaskan Rossi tetap berada di atas Marquez. “Karena cara dia (Rossi) dalam melakukan perlakukan pendekatan terhadap olahraga ini dan sentuhan yang dia bawa, yang membawanya ke dimensi lain. Marc brutal dan fantastis, tapi dia belum mencapai (level) ini,” tukas Morbidelli.

    (lua/dry)

  • Begini Awal Mula Rossi-Marquez Musuhan, Bukan di Sepang 2015

    Begini Awal Mula Rossi-Marquez Musuhan, Bukan di Sepang 2015

    Jakarta

    Ada satu momen unik saat MotoGP Austria 2025, pekan lalu. Ketika itu, kamera TV menangkap detik-detik Marc Marquez dan Valentino Rossi saling berpapasan di area paddock. Namun, keduanya sama-sama cuek dan tak bertegur sapa.

    Kondisi itu makin menguatkan dugaan publik soal hubungan Marquez-Rossi yang belum juga membaik. Padahal, Rossi sudah pensiun atau gantung helm empat tahun lalu.

    Meski rivalitas Marquez dan Rossi sudah mahsyur di penjuru dunia, namun belum banyak yang tahu akar permusuhan keduanya. Selain itu, tak sedikit yang menduga-duga, keduanya mulai berjarak sejak MotoGP Malaysia di musim 2015.

    Rossi-Marquez saling papasan Foto: X MotoGP

    Menariknya, perseteruan The Doctor dan The Baby Alien sudah dimulai sebelum itu. Setidaknya, hal tersebut yang disampaikan Rossi pada siniar yang tayang di akun YouTube Mig Babol, tahun lalu. Bagaimana kisah lengkapnya?

    Awal Mula Rivalitas Rossi Vs Marquez

    Pada siniar tersebut, Rossi bercerita, hubungannya dengan Marquez sudah retak sejak MotoGP Argentina 2015. Ketika itu, mantan pebalap asal Italia tersebut berpeluang menggenapi gelar juaranya menjadi 10.

    “Tibalah pada tahun 2015, saya dalam kondisi baik dan saya tahu bahwa rival terberat saya untuk memenangi kejuaraan adalah Marquez dan Lorenzo juga. Pada balapan pertama di Qatar, Marquez langsung melaju kencang di tikungan pertama, lalu saya berkata ‘baiklah, kami melakukannya dengan baik’,” ujar Rossi, dikutip Selasa (19/8).

    “Balapan berjalan dengan baik dan saya menang di Qatar. Kemudian di Argentina berlawanan dengan Marquez lagi, di sinilah perseteruan kami dimulai, semuanya dimulai dari Argentina,” lanjutnya.

    Valentino Rossi. Foto: Pertamina Enduro VR46 Racing Team

    Rossi kemudian bercerita awal mula konflik pecah. Ketika di Argentina, Rossi ada di belakang Marquez namun catatan waktunya lebih cepat. Dengan demikian Rossi berhasil mendekati Marquez dan berhasil menyalipnya. Setelah menyalip, Rossi mengira pertarungan di balapan itu sudah berakhir.

    “Kami tiba di tikungan kanan, saya sudah berada di depan. Dia berada di belakang, dan bukannya mengikuti di belakang dia justru menyenggol saya. Dia melakukan itu dengan tujuan untuk membuat saya jatuh karena dia tidak ingin kalah. Saya mengikuti garis saya tapi kami malah bersenggolan. Tapi jika dia melakukan itu ke saya, maka saya harus membalasnya hingga dia terjatuh. Setelah itu, dia masih terus berpura-pura akrab, bergaul dengan saya semacam itu, lah,” tuturnya.

    Rupanya aksi salip menyalip antara keduanya masih terus berlanjut di Assen. Baik Rossi dan Marquez saling menempel satu sama lain. Namun, di tikungan akhir Sirkuit Assen, Marquez ‘mendorong’ Rossi hingga ke luar lintasan.

    “Saya merasa dia datang ke arah saya dan saya tidak punya banyak pilihan, saya tetap melaju. Saya memotong ‘S’ (tikungan di sirkuit Assen) dan menang. Di parc ferme dia mendatangi saya dan berkata ‘mudah untuk menang seperti ini’. Tapi apa yang Anda inginkan dari saya?” ungkapnya.

    “Setelah itu kami pergi menemuinya dan saya berkata kepadanya, ‘menurut Anda apa yang harus saya lakukan?’ Setelah itu saya mendengar tim berkeliaran di sekitar paddock, terutama Alzamora dan mengatakan ‘oke, kita tidak bisa bersaing untuk kejuaraan dunia lagi, tapi dia juga tidak bisa menang’. Rumor itu menyebar di Spanyol, dan beberapa teman saya dari Spanyol datang dan mengatakan untuk berhati-hati dan selalu waspada,” lanjutnya.

    Hingga akhirnya tiba seri Sepang yang membuat hubungan keduanya kian memanas. Insiden di Sepang mungkin menjadi momen yang tak akan dilupakan penggemar balap motor sedunia. Ketika itu, Rossi diduga menendang Marquez hingga membuatnya dijatuhi sanksi start terbelakang di seri pamungkas.

    “Di Malaysia, dia menyakiti saya dan mengganggu saya sepanjang balapan. Setelah itu di sisi kanan saya semakin dekat dengannya karena ia benar-benar ingin bertahan bertarung dengan saya. Dia mencoba membuat saya terjatuh dalam tiga atau empat lap,” urainya.

    “Saya mendekatinya dan melihat wajahnya seolah-olah mengatakan ‘cukup, cukup, apa yang kamu lakukan?’ dan setelah itu kami bersenggolan. Dalam hal ini saya memiliki banyak keraguan tentang kontak antara kami berdua, karena dia tidak pernah jatuh tapi pada saat itu, saya tidak ingin menjatuhkannya tetapi dia jatuh, dan hal itu membuat saya kehilangan gelar juara dunia,” kata Rossi menambahkan.

    Pada akhirnya, Rossi harus terima dinyatakan bersalah. Dia juga harus rela kehilangan gelar juara dunianya. Kisah tersebut sudah berlalu 10 tahun, namun kenangannya tetap membekas hingga hari ini.

    “Reaksi pertama saya adalah melihat ke arah Marquez dan Marquez melihat ke arah Alzamora dan menganggukan kepalanya sambil tersenyum. Rasanya dia seperti mengatakan ‘kita berhasil’,” kata Rossi.

    (sfn/din)

  • Penyesalan Terbesar Rossi yang Susah Dilupakan: Gagal Juara 2015

    Penyesalan Terbesar Rossi yang Susah Dilupakan: Gagal Juara 2015

    Jakarta

    Valentino Rossi nyaris menggenapkan mahkota juara pada musim 2015. Ini jadi penyesalan terbesar bagi pebalap yang pernah berkarier selama 26 tahun di kejuaraan dunia balap motor.

    Di sepanjang kariernya, Rossi telah merengkuh sembilan gelar juara termasuk tujuh titel juara dunia di kelas premier. Sebuah rekor yang membuat Rossi menjadi legenda MotoGP.

    Namun Rossi masih menyimpan rasa sesal pada MotoGP 2015. Menilik kisah lalu musim tersebut, setelah Phillip Island, balapan MotoGP memang dibumbui drama Rossi-Marquez-Lorenzo. Itu semua diawali dari tuduhan Rossi terhadap Marquez. Dia menilai Marquez sengaja membantu Lorenzo. Pada akhirnya, Rossi sendiri finis di urutan keempat di Phillip Island.

    Semua tudingan itu diungkapkan Rossi dalam sesi konferensi pers jelang MotoGP Malaysia. Tuduhan Rossi itu pun menjadi bumbu yang kian memanaskan balapan di Sirkuit Sepang. Apalagi pada akhirnya Rossi dan Marquez terlibat duel sengit di atas lintasan, insiden yang berujung hukuman untuk si rider Yamaha itu.

    Hasil di Malaysia membuat keunggulan poin Rossi atas Lorenzo terpangkas menjadi cuma tinggal tujuh poin saja. Ditambah hukuman harus start dari posisi paling belakang di Valencia, kans Rossi untuk menjadi juara dunia seketika menipis jika tidak bisa dibilang lenyap.

    Di Valencia, Rossi tampil habis-habisan untuk terus merangsek ke depan. Dia akhirnya bisa melewati 22 pebalap dan finis di urutan keempat. Tapi itu tidak cukup untuk membendung langkah Lorenzo menuju tangga juara karena rekan setimnya itu finis terdepan di Valencia. Lorenzo mengumpulkan 330 poin, unggul lima angka dari Rossi.

    “Balapan terakhir Kejuaraan Dunia 2015 adalah penyesalan terbesar dalam karier saya. Saya bisa saja memenangkan gelar itu,” ujar Rossi dikutip dari Mundo Deportivo, Senin (16/5/2025).

    Dalam wawancara yang sama, Rossi juga masih ingat momen penentu lainnya dalam kariernya:Grand Prix Valencia 2006.Tahun itu, Rossi memasuki babak final dengan keunggulan delapan poin atas Nicky Hayden dan menjadi favorit untuk meraih gelar juara dunia.

    Namun,kecelakaan tak terduga pada lap pembuka mengubah kondisi kejuaraan. Meskipun pebalap bernomor 46 itu berhasil kembali ke balapan dan mencetak beberapa poin, gelar juara tetap berada di tangan Hayden.

    “Saya ingin mengulang Grand Prix Valencia 2006, saat saya mengalami kecelakaan dan kehilangan gelar juara dunia. Saya ingin melakukannya lagi karena saya bisa; saya harus keluar dari situasi itu dengan cara yang berbeda,” ujar Rossi.

    (riar/din)

  • Quartararo Merasa Motor Yamaha Makin Kuat, Awali Musim Lebih Baik

    Quartararo Merasa Motor Yamaha Makin Kuat, Awali Musim Lebih Baik

    Jakarta

    Fabio Quartararo memiliki kesan positif usai menjajal YZR M1 terbaru untuk musim 2025. Kemajuan perkembangan motor Yamaha sudah terasa sejak sesi tes pramusim, ini yang bikin El Diablo makin percaya diri.

    Seri pertama MotoGP 2025 akan digelar di Sirkuit Buriram, yang berlangsung pada Jumat (28/2) sampai Minggu (2/3). Quartararo tiba dengan modal bagus menyusul hasil tes pramusim yang meyakinkan.

    Fabio Quartararo menjalani sesi tes pramusim di Sirkuit Buriram dengan posisi ke delapan. Waktu terbaiknya 1 menit 29,586 detik.

    Kemudian pada sesi tes MotoGP Malaysia 2025, Fabio Quartararo menempati posisi tiga pebalap tercepat. Hasil ini menunjukkan Yamaha mengalami kemajuan meski sepenuhnya belum kompetitif.

    “Jadi, mari kita lihat dalam mode balapan apa yang bisa kita lakukan. Tapi pertama-tama saya pikir kami lebih baik dari tahun lalu,” kata Quartararo dikutip dari Crash, Kamis (27/2/2025).

    “Tes tahun lalu saya finis di urutan ke-11 dan ke-14, tahun ini ketiga dan kedelapan. Jadi, kita sudah mulai dengan basis yang lebih baik dan kemudian kita akan melihat bagaimana kita menyelesaikannya,” tambah dia.

    Quartararo menghuni posisi 13 klasemen MotoGP 2024 dengan raihan 113 poin. Hasil terbaik main race El Diablo adalah finis ke-7 saat GP Portugal. El Diablo kesulitan untuk tembus 10 besar.

    Rekan setimnya, Alex Rins tidak pernah finis 10 besar. Dia berada di posisi 20 klasemen akhir MotoGP.

    Mengingat hasil tes yang sudah jauh berkembang, Quartararo bilang belum punya target muluk-muluk.

    “Tapi aku tidak ingin menetapkan tujuan sekarang karena, sejujurnya, aku tidak punya tujuan apa pun,” sambung Quartararo lagi.

    Peningkatan Yamaha terjadi disebut-sebut karena YZR-M1 mulai mengaplikasikan teknologi dari motor-motor Eropa seperti Ducati dan KTM.
    Dari sisi desain misalnya, bagian buritan YZR-M1 kini semakin mirip motor Ducati Desmosedici, dengan bentuk yang mengotak. Hal ini wajar, mengingat sejak musim lalu Yamaha sudah mempekerjakan eks insinyur Ducati, Max Bartolini, sebagai direktur teknik.

    Selain itu ada atribut baru lain dari motor mereka yang muncul ke permukaan dalam beberapa hari terakhir. Menurut pengamatan reporter dan jurnalis Dorna Sports, Jack Appleyard, motor MotoGP Yamaha kini menggunakan sistem kopling seperti yang digunakan motor MotoGP KTM RC16.

    (riar/din)

  • Marc Marquez Ogah Ribut dengan Rossi: Aku Ini Pebalap Aktif…

    Marc Marquez Ogah Ribut dengan Rossi: Aku Ini Pebalap Aktif…

    Jakarta

    Marc Marquez merespons pernyataan Valentino Rossi yang mengenang tragedi ‘sepang clash’ pada 2015. The Baby Aliens hanya ingin fokus balapan, dia tak ingin memulai pertengkaran lagi.

    “Harus banyak pertimbangkan pernyataan ketika saya berbicara tentang dia atau dia berbicara tentang saya, karena kata-kata kecil dapat membuat kekacauan,” ujar Marquez dikutip dari Corsedimoto, Minggu (1/12/2024).

    “Aku tidak peduli dengan perang apa pun sekarang. Saya seorang pebalap aktif yang fokus pada balapan. Saya tidak berpikir dia sedang mencari perang. Dan jika dia mencarinya, dia tidak akan menemukannya bersamaku, karena dua tidak bertengkar jika satu tidak mau. Dan sekarang aku tidak mau,” kata Marquez.

    Sebelumnya Valentino Rossi melontarkan pernyataan bahwa dia ingat betul momen bertemu dengan Marquez pasca finis di MotoGP Malaysia 2015.

    Seperti diketahui, Rossi pernah terlibat konflik dengan pebalap Repsol Honda, Marc Marquez saat melakoni balapan di Sepang, Malaysia 2015 silam. Insiden tersebut kemudian familiar disebut ‘Sepang Clash’.

    Kala itu Rossi tengah bersaing ketat dengan Lorenzo untuk menjadi juara dunia MotoGP 2015. Tapi, Rossi merasa telah diusik oleh Marc Marquez saat membalap di Sirkuit Sepang, Malaysia.

    Rossi merasa Marquez selalu menguntit di belakangnya dengan jarak yang amat mepet. Rossi akhirnya benar-benar bersenggolan dengan Marquez di sebuah tikungan, sehingga membuat Marquez jatuh dan tidak bisa melanjutkan balapan.

    Rossi lalu dijatuhi hukuman start dari posisi terakhir di seri MotoGP Valencia. Rossi ingat mimik wajah Marquez usai race director menjatuhi hukuman tersebut.

    “Setelah balapan Sepang, mereka memanggil saya ke race direction, di sana ada Mike Webb (Race Director), Carmelo Ezpeleta (CEO Dorna Sports), Marquez, dan (Emilio) Alzamora (Manajer Marc Marquez),” kata Rossi dalam wawancara podcast Mig Babol.

    “Saya tidak mengerti kenapa Emilio ada di sana, kami mulai berdebat. Dia bersama manajernya. Saya ditemani Meregalli, tapi dia sangat pendiam terkait hal ini.”

    “Pada akhirnya Webb bilang mereka sudah memutuskan untuk mulai balapan dari posisi terakhir di Valencia. Itu belum pernah terjadi sebelumnya.”

    “Saya mulai dari terakhir di Valencia, mereka seperti memotong kaki saya. Ketika Webb memberikan info tersebut, darah saya membeku, saya melihat Marc (Marquez) mengangkat kepalanya dan tersenyum pada Alzamora,” ceplos Rossi.

    “(Ekspreksi itu) seolah-olah kita berhasil menjadikannya (kalah dalam kejuaraan),” tambah Rossi.

    Kendati start dari posisi 26, Rossi bisa merangsek hingga posisi depan dan berhasil finis di posisi keempat. Capaian Rossi itu belum cukup untuk mengunci gelar juara dunia, karena Lorenzo berhasil menjuarai seri balap di Sirkuit Valencia ini, dan membuatnya memuncaki klasemen akhir MotoGP 2015, dengan selisih 15 poin.

    Rossi gagal menggenapkan gelar, sebab Jorge Lorenzo yang keluar sebagai juara. Hingga pensiun Rossi pun gagal menambah gelar juara dunia.

    “Marquez adalah seorang juara dan selalu agresif, tapi pada 2015 dia sudah melewati batas,” kata Rossi.

    “Begitu banyak pebalap yang bermain dengan praktik kotor karena mereka ingin menang, mereka ingin unggul, tapi tidak pernah ada pebalap kelas dunia di motorsport yang kotor untuk (menjegal) orang lain,” ujarnya lagi.

    (riar/lua)

  • Martin Juara Gara-gara Ada Sprint Race

    Martin Juara Gara-gara Ada Sprint Race

    Jakarta

    Luca Marini menilai gelar juara dunia 2024 yang diraih Jorge Martin berkat keuntungan dari gelaran sprint race.

    Francesco Bagnaia terlihat superior dengan 11 kemenangan balapan utama sepanjang seri MotoGP 2024. Jumlah kemenangan itu lebih banyak ketimbang Jorge Martin yang cuma menang di tiga seri.

    Namun soal sprint race, Jorge Martin setara dengan Bagnaia. Tercatat dia tujuh kali memenangkan balapan sprint. Sebagai pembanding, Bagnaia juga menang dengan jumlah yang sama.

    Satu hal yang bikin Bagnaia mulai keteteran adalah lebih sering crash. Bagnaia tiga kali terjatuh saat balapan utama seri MotoGP Portugal, Emilia Romagna, dan Aragon. Ditambah lima kali terjatuh saat sprint race. Secara total, murid Valentino Rossi ini terjatuh sebanyak 8 kali sepanjang musim 2024.

    “Sayang sekali Bagnaia karena dia menang banyak. Sebenarnya pada Sprint di Barcelona pada bulan Mei lalu, seandainya dia tidak jatuh, dia bisa memenangkan kejuaraan dunia,” kata Marini dikutip dari GPone, Senin (18/11/2024).

    “Ini adalah waktu yang buruk baginya, karena meski dia berhasil memenangkan 11 grand prix, orang-orang hanya akan mengingat kesuksesan Jorge (Martin),” kata Marini.

    Yang paling pelik bagi Bagnaia adalah terjatuh saat sprint race MotoGP Malaysia. Ini merupakan poin krusial yang harusnya bisa dimaksimalkan. Tapi yang terjadi dia gagal finis saat sprint race, namun berhasil keluar sebagai pemenang MotoGP Malaysia 2024.

    “Jika (Sprint Race) tidak ada, Pecco akan menjadi lebih baik. Mereka yang berhasil memanfaatkan balapan di hari Sabtu bisa banyak membawa poin dan Martin mungkin yang terbaik, sangat kuat dalam kualifikasi dan berhasil melakukannya sejak lap pertama. Sprint race sudah mengubah dan Anda harus beradaptasi,” kata Marini.

    (riar/dry)

  • Thailand Seri Pembuka, Mandalika Kebagian Bulan Oktober

    Thailand Seri Pembuka, Mandalika Kebagian Bulan Oktober

    Jakarta

    Dorna Sports telah merilis kalender balapan untuk tahun 2025. Pada MotoGP 2025, Sirkuit Buriram, Thailand, menjadi seri pembuka. Sementara itu Sirkuit Mandalika Lombok akan menggelar balapan pada bulan Oktober.

    MotoGP 2025 rencananya diselenggarakan sebanyak 22 seri, dengan 1 seri cadangan, yakni seri MotoGP India. MotoGP Thailand yang biasanya menyelenggarakan balapan di akhir tahun, pada 2025 akan menjadi seri pembuka. MotoGP Thailand berlangsung pada 28 Februari hingga 2 Maret.

    MotoGP Thailand jadi seri pembuka MotoGP 2025 Foto: Doc. MotoGP.

    Pada MotoGP 2025, ada dua nama sirkuit yang kembali menggelar MotoGP, yakni Sirkuit Termas de Rio Hondo Argentina dan Sirkuit Brno Ceko. Pada musim 2024, Argentina batal menggelar balapan lantaran faktor krisis ekonomi di negara Amerika Latin tersebut.

    Sementara itu MotoGP Ceko sudah empat tahun absen menggelar balapan. Sirkuit Brno terakhir kali menggelar balap pada tahun 2020. Selanjutnya pada tahun 2021 hingga tahun 2024, sirkuit tersebut ‘libur’ menggelar balapan lantaran mengalami krisis finansial.

    Selain Termas de Rio Hondo dan Brno, Sirkuit Balaton Park di Hungaria juga menjadi tuan rumah baru di MotoGP 2025. Sirkuit Balaton Park pernah menggelar balapan tahun 1990-an dan baru kembali menggelar balapan pada tahun depan. Sirkuit ini pun telah direnovasi untuk memenuhi homologasi FIM dan Dorna.

    Sedangkan MotoGP Mandalika 2025 akan diselenggarakan pada bulan Oktober, bersama dengan MotoGP Australia dan MotoGP Malaysia yang juga diselenggarakan pada bulan ke-10 itu.

    Kalender MotoGP 2025

    1. MotoGP Thailand (Buriram): 28 Februari-2 Maret
    2. MotoGP Argentina (Termas de Rio Hondo): 14 Maret-16 Maret
    3. MotoGP Amerika (COTA): 28 Maret-30 Maret
    4. MotoGP Qatar (Lusail): 11 April-13 April
    5. MotoGP Spanyol (Jerez): 25 April-27 April
    6. MotoGP Prancis (Le Mans): 9 Mei-11 Mei
    7. MotoGP Inggris (Silverstone): 23 Mei-25 Mei
    8. MotoGP Aragon (MotorLand): 6 Juni-8 Juni
    9. MotoGP Italia (Mugello): 20 Juni-22 Juni
    10. MotoGP Belanda (Assen): 27 Juni-29 Juni
    11. MotoGP Jerman (Sachsenring): 11 Juli-13 Juli
    12. MotoGP Ceko (Brno): 18 Juli-20 Juli
    13. MotoGP Austria (Red Bull Ring): 15 Agustus-17 Agustus
    14. MotoGP Hungaria (Balaton Park): 22 Agustus-24 Agustus
    15. MotoGP Catalunya (Barcelona): 5 September-7 September
    16. MotoGP San Marino (Misano): 12 September-14 September
    17. MotoGP Jepang (Motegi): 26 September-28 September
    18. MotoGP Indonesia (Mandalika): 3 Oktober-5 Oktober
    19. MotoGP Australia (Phillip Island): 17 Oktober-19 Oktober
    20. MotoGP Malaysia (Sepang): 24 Oktober-26 Oktober
    21. MotoGP Portugal (Portimao): 7 November-9 November
    22. MotoGP Valencia (Ricardo Tormo): 14 November-16 November

    Cadangan: MotoGP India (Buddh)

    (lua/rgr)

  • Penyesalan Bagnaia, Menang Saja Tidak Cukup…

    Penyesalan Bagnaia, Menang Saja Tidak Cukup…

    Jakarta

    Kegagalan juara dunia MotoGP 2024 membuat Francesco Bagnaia menyimpan sesal. Bagnaia merasa tidak cekatan mengambil keputusan terkait penggunaan perangkat baru Ducati di awal-awal seri.

    “Hal yang paling mengganggu pikiran saya adalah terlalu banyak waktu untuk cari tahu tidak memakai swingarm dan fork baru di awal musim,” kata Bagnaia dikutip dari GPone, Senin (18/11/2024).

    Bagnaia tiga kali terjatuh saat balapan utama seri MotoGP Portugal, Emilia Romagna, dan Aragon. Ditambah lima kali terjatuh saat sprint race. Murid Valentino Rossi ini terjatuh sebanyak 8 kali sepanjang musim 2024.

    Memulai awal 2024 Bagnaia memang terlihat begitu superior, dia keluar sebagai pemenang MotoGP Qatar. Namun Bagnaia gagal finis di Portugal, bahkan seri berikutnya melorot di tempat kelima saat MotoGP Amerika Serikat.

    “Saya bisa menang di Qatar, tetapi di Portimao (Portugal) dan Jerez saya tidak secepat biasanya, di Austin juga begitu,” tambahnya lagi.

    Hanya saja Jorge Martin lebih jarang crash ketimbang Bagnaia. Totalnya Martin cuma crash tiga kali, di antaranya dua saat balapan utama di Jerman dan Spanyol, plus satu kali saat sprint race di MotoGP Italia.

    “Jorge lebih konsisten,” kata Bagnaia.

    Sebelas kemenangan balapan utama diraih Francesco Bagnaia sepanjang seri MotoGP 2024. Lebih banyak ketimbang Jorge Martin yang cuma menang di tiga seri.

    Namun soal sprint race, Jorge Martin setara dengan Bagnaia. Tercatat dia tujuh kali memenangkan balapan sprint. Sebagai pembanding, Bagnaia juga menang dengan jumlah yang sama.

    Yang paling pelik bagi Bagnaia adalah terjatuh saat sprint race MotoGP Malaysia. Ini merupakan poin krusial yang sejatinya tidak bisa disia-siakan. Dia gagal finis saat sprint race, namun berhasil keluar sebagai pemenang MotoGP Malaysia 2024.

    “Yang paling sulit diterima adalah saat sprint race Malaysia, saya tidak melakukan kesalahan apa pun,” jelas Bagnaia.

    Kini Bagnaia harus berlapang dada, pasalnya Jorge Martin keluar sebagai juara dunia dengan unggul 10 poin darinya.

    “Saya anggap ini bukan kekalahan, karena saya orang yang mau belajar dari kesalahan, dan saya tahu saya kehilangan gelar ini karena kesalahan sendiri. Bahkan Marquez menang dua gelar MotoGP, setelahnya kalah pada 2015, lalu menang empat lagi berturut-turut,” jelas Bagnaia.

    Hasil Bagnaia MotoGP 2024:

    MotoGP Qatar
    Main Race: P1
    Sprint Race: P4

    MotoGP Portugal
    Main Race: Not Finished
    Sprint Race: P4

    MotoGP Amerika Serikat
    Main Race: P5
    Sprint Race: P8

    MotoGP Spanyol
    Main Race: P1
    Sprint Race: Not Finished

    MotoGP Prancis
    Main Race: P3
    Sprint Race: Not Finished

    MotoGP Catalunya
    Main Race: P1
    Sprint Race: Not Finished

    MotoGP Italia
    Main Race: P1
    Sprint Race: P1

    MotoGP Belanda
    Main Race: P1
    Sprint Race: P1

    MotoGP Jerman
    Main Race: P1
    Sprint Race: P3

    MotoGP Inggris
    Main Race: P3
    Sprint Race: Not Finished

    MotoGP Austria
    Main Race: P1
    Sprint Race: P1

    MotoGP Aragon
    Main Race: Not Finished
    Sprint Race: P9

    MotoGP San Marino
    Main Race: P2
    Sprint Race: P2

    MotoGP Emilia Romagna
    Main Race: Not Finished
    Sprint Race: P1

    MotoGP Indonesia
    Main Race: P3
    Sprint Race: P1

    MotoGP Jepang
    Main Race: P1
    Sprint Race: P1

    MotoGP Australia
    Main Race: P3
    Sprint Race: P4

    MotoGP Thailand
    Main Race: P1
    Sprint Race: P3

    MotoGP Malaysia
    Main Race: P1
    Sprint Race: Not Finished

    MotoGP Barcelona
    Main Race: P1
    Sprint Race: P1

    (riar/rgr)

  • Bukan Bagnaia, Ini Pebalap yang Paling Ditakuti Martin saat MotoGP Malaysia

    Bukan Bagnaia, Ini Pebalap yang Paling Ditakuti Martin saat MotoGP Malaysia

    Jakarta

    Jorge Martin mengatakan ada satu pebalap yang paling ditakutinya saat MotoGP Malaysia 2024, akhir pekan lalu. Bukan Francesco Bagnaia atau Enea Bastianini, pebalap yang paling ditakuti oleh Martin adalah Marc Marquez!

    Pada perhelatan MotoGP Malaysia 2024, Bagnaia sukses keluar sebagai pemenangnya, diikuti Martin di tempat kedua dan Bastianini di urutan ketiga. Saat balapan berlangsung Marquez sempat membuntuti Martin di urutan ketiga, namun Marquez mengalami crash.

    Marc Marquez Foto: dok.Federal Oil

    “Itu adalah balapan yang menyenangkan, saya sangat menikmatinya. Pertarungan yang bagus dengan Pecco. Saya mencoba mengikutinya dari dekat, tetapi itu berarti banyak risiko yang harus saya ambil, jadi saya putuskan, oke Jorge, biarkan dia (Pecco) pergi (sendirian di depan),” kata Martin dikutip dari Motosan.

    Martin pun mengungkapkan ketakutannya terhadap Marquez sepanjang balapan di Sirkuit Sepang. Sebelum Marquez terjatuh, jarak dia dengan Martin memang sangat dekat, dan dalam beberapa lap selanjutnya, Marquez bisa saja meng-overtake Martin seperti yang terjadi di MotoGP Australia 2024.

    “Ketika ada Marquez di belakang saya, saya sangat takut. Karena artinya ada sebuah risiko besar (saya bisa disalip). Dan ketika dia terjatuh saya merasa jauh lebih lega,” ujar pebalap asal Spanyol itu.

    Martín menceritakan strateginya setelah menyelesaikan duel hebat dengan Bagnaia dan menempati posisi kedua. “Saya mulai menekan, tapi mengambil sedikit risiko,” ungkap calon juara dunia MotoGP 2024 itu.

    Martin kini hanya membutuhkan 12 poin lagi untuk mengunci gelar juara dunia MotoGP 2024. Andai di MotoGP Catalunya 2024 akhir pekan depan Martin bisa menjuarai balap sprint, maka dia bisa menjuarai balapan tahun ini.

    (lua/rgr)

  • Martin Juara Gara-gara Ada Sprint Race

    Motor Honda Bikin Luka Bakar di Kaki

    Jakarta

    Luca Marini mengalami penderitaan selama balapan MotoGP Malaysia 2024. Adik tiri Valentino Rossi ini mendapatkan luka bakar gara-gara hawa panas yang muncul dari motor RC213V.

    Rider kelahiran 1997 itu finis ke-15 setelah melahap 19 putaran Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (3/11/2024). Artinya Marini berhasil mencuri satu poin, secara total dia sudah mengemas 14 poin dari 19 seri MotoGP yang sudah digelar.

    Marini bilang balapan MotoGP Malaysia digelar di bawah cuaca menyengat. Hal ini berimbas pada suhu mesin di motor Honda.

    “Kami harus mencoba memperbaiki cara pembuangan panas dari motor, karena saya mengalami luka bakar di kaki,” kata Marini dikutip dari Diario AS, Selasa (5/11/2024).

    “Kami perlu meningkatkannya pada balapan pertama tahun depan di Thailand, karena kalau cuaca panas seperti ini, akan sulit,” tambah dia.

    “Lintasan ini sangat licin dengan suhu seperti ini dan dengan motor kami, kami semakin kesulitan.”

    “Pada awalnya, sepertinya semua orang terlalu memaksakan diri, dan saya kehilangan beberapa torsi, beberapa performa mesin dengan suhu panas ini,” tambah Marini.

    Marini menambah satu poin di Malaysia. Tapi memperbaiki performa jelek Honda di atas lintasan lebih utama.

    “Kami mengalami getaran seperti biasa, saya pikir di sini banyak rider yang kesulitan dengan getaran di tikungan 5 dan tikungan 12, tapi bagi kami sangat sulit untuk mengendarai motor di tikungan tersebut,” jelas Marini.

    “Kami kehilangan sekitar dua persepuluh detik di setiap tikungan setiap lap, karena kami tidak bisa miring (saat belokan), jadi saya pikir ini adalah salah satu masalah terbesar kami saat ini. Dan kemudian selalu ada cengkeraman.

    “Namun selama balapan, manajemen ban kami juga tidak terlalu buruk. Hanya saja kami start dari posisi yang sangat jauh di belakang, dan mustahil untuk menyalip, karena wing, karena temperatur, cengkeraman belakang, dan semuanya.”

    Rekan setimnya, Joan Mir, gagal finis karena masalah pada rem belakang yang membuatnya terjatuh.

    Honda belum menunjukkan perbaikan yang signifikan. Jika dibandingkan dengan Yamaha, performa pabrikan garpu tala masih lebih baik. Fabio Quartararo rajin finis 10 besar, dia berada diperingkat 13 dengan torehan 108 poin.

    Pebalap terbaik Honda saat ini justru datang dari tim satelit, Johann Zarco berada di peringkat 17. Rider Prancis itu mengemas 53 poin.

    (riar/rgr)