Event: MotoGP

  • Rossi-Marquez Damai? Ah, Cuma Mimpi Siang Bolong!

    Rossi-Marquez Damai? Ah, Cuma Mimpi Siang Bolong!

    Jakarta

    Di MotoGP, ada rivalitas yang selesai di lintasan. Namun, Marc Marquez dan Valentino Rossi bukan salah satunya. Sejak memanas 10 tahun lalu, hubungan mereka tak pernah membaik. Waktu berjalan, karier berubah, tapi bara konflik tetap menyala–damai terasa nyaris mustahil.

    Dokter yang biasa menangani cedera pebalap, Dr Costa merupakan sosok yang tak percaya Marquez dan Rossi bisa benar-benar berdamai. Bahkan, menurutnya, kemungkinan tersebut seperti mimpi ‘siang bolong’.

    “Apakah akan ada perdamaian antara Marc dan Valentino? Sejujurnya, itu adalah impian setiap orang, termasuk saya, karena memaafkan merupakan latihan tertinggi jiwa manusia,” ujar Dr Costa, dikutip dari Motosan, Jumat (19/12).

    “Pengalaman saya sendiri mengatakan, saya percaya pada mukjizat, tetapi dalam hal ini, saya ragu. Saya berharap Marc dan Valentino sebagai dua legenda luar biasa dan tak tersentuh, suatu hari nanti dapat menyelesaikan masalah dan berdamai, namun saat ini itu hanyalah mimpi,” tambahnya.

    Marc Marquez vs Valentino Rossi. Foto: Capture Youtube MotoGP.

    Dr Acosta secara tak langsung menyimpulkan, Marquez dan Rossi sama-sama berwatak keras. Itulah mengapa, ada kemungkinan keduanya akan bermusuhan selamanya. Dia, sejujurnya, tak mau hal itu terjadi.

    “Saya rasa itu (berdamai) tak akan terjadi, atau setidaknya bukan dalam waktu dekat. Mereka memiliki waktu mereka sendiri, cara berpikir mereka sendiri, keunikan mereka sendiri dalam segala hal,” tuturnya.

    “Itu (Marquez-Rossi damai) adalah impian setiap orang, termasuk saya. Tapi untuk saat ini, itu hanyalah mimpi,” kata dia mengulang pernyataan pertama.

    Sebagai catatan, retaknya hubungan Marquez dan Rossi bermula di musim 2015. Ketika itu, keduanya beberapa kali terlibat gesekan. Situasinya memburuk saat MotoGP Sepang 10 tahun lalu. Ketika itu, Rossi diduga sengaja mengayunkan tendangan ke Motor Marquez.

    Namun, baru-baru ini, Marquez memberikan kode sudah memaafkan Rossi. The Baby Alien mengaku tak mau menyimpan dendam ke rival-rivalnya di masa lalu.

    “Salah satu hal yang saya pelajari selama karier olahraga saya adalah untuk menghormati para rival. Di lintasan, semua orang berusaha memberikan yang terbaik dan semua kecelakaan yang dialami pebalap pasti tak disengaja, karena kami semua berusaha sampai batas maksimal,” kata Marquez.

    (sfn/dry)

  • Bos Aprilia Blak-blakan Cegah Martin Pindah ke Honda

    Bos Aprilia Blak-blakan Cegah Martin Pindah ke Honda

    Jakarta

    CEO Aprilia Racing Massimo Rivola blak-blakan mengaku telah mencegah kepergian Jorge Martin ke Honda pada pertengahan musim MotoGP 2025. Diketahui Martin sempat berpikiran hengkang dari Aprilia setelah mengalami cedera panjang yang membuat dirinya absen di banyak seri MotoGP 2025.

    “Albert Valera (manajer Martin) datang kepada saya dan berkata, ‘Tahukah Anda, saya pikir kami bisa pergi, dan Honda cukup tertarik padanya, tawarannya sangat bagus’,” ungkap Rivola dalam sebuah film dokumenter MotoGP baru-baru ini, dikutip dari Crash.

    Rivola tak memiliki keinginan melepas Martin meski juara MotoGP 2024 itu banyak absen dalam balapan. Meski awalnya Martin bersikeras mau hengkang dari Aprilia di akhir musim 2025, Aprilia menolak keras keinginan tersebut.

    “Lalu saya berkata (kepada Valera), ‘Apakah kamu bercanda?’. Keesokan harinya, saya pergi ke Madrid, karena saya ingin menemuinya (Martin) untuk memastikan, apakah yang baru saja dikatakan Albert Valera itu benar,” jelasnya.

    “Lalu dia berkata, ‘Kurasa lebih baik aku pergi’, dan aku menjawab, ‘Maaf, tapi aku tidak akan membiarkanmu pergi’,” tegas Rivola.

    Di MotoGP Inggris 2025 ketika rekan setim Martin, Marco Bezzecchi, menjuarai balapan tersebut, Rivola juga mengirim pesan yang jelas kepada Martin. “Saya masih ingat ketika kami menang, saya mengirim pesan suara kepada Martin yang mengatakan, ‘Ayo! Kita bisa melakukannya. Kamu juga bisa melakukannya. Semoga cepat sembuh’,” bilang Rivola.

    Martin kemudian melunak dan secara terbuka menyatakan komitmennya untuk tetap bersama Aprilia pada tahun 2026 setelah kembali di Brno dan bisa meraih hasil terbaik keempat sebelum kembali absen karena cedera di Motegi (Jepang).

    (lua/din)

  • Ditanya Kapan Comeback ke MotoGP? Ini Jawaban Marc Marquez

    Ditanya Kapan Comeback ke MotoGP? Ini Jawaban Marc Marquez

    Jakarta

    Setelah mengalami kecelakaan hebat di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Marc Marquez mengalami cedera di bagian tulang belikat dan ligamen bahu kanan. Hingga sekarang, The Baby Alien masih fokus menjalani proses pemulihan. Kapan comeback ke lintasan?

    Marc Marquez mengatakan, proses pemulihan cederanya sudah hampir berjalan tiga bulan. Menurut informasi yang diterima dari tim dokter, kondisinya akan pulih sebentar lagi. Nah, jika tak ada masalah lanjutan, pekan depan dia diperbolehkan naik motor lagi.

    “Saya baru pulih dari cedera yang lain. Kami baru saja menyelesaikan kejuaraan dan karena pebalap lain menjegal saya, saya cedera lagi. Saya sudah menjalani pemulihan selama tiga bulan,” ujar Marquez, dikutip dari Motosan, Kamis (18/12).

    “Hari Minggu ini menandai tiga bulan. Ketika itu, mereka memberi tahu saya bahwa dalam tiga bulan tulang ini akan sembuh. Jadi, pekan depan saya akan mulai membiasakan diri menarik tuas gas (motor),” tambahnya.

    Marc Marquez comeback sebentar lagi. Foto: Dok. Ducati

    Dengan demikian, maka sebelum pergatian tahun, Marquez sudah bisa mengendarai motor lagi. Maka, artinya juga, pebalap 32 tahun itu tak akan melewatkan seri-seri pertama di kejuaraan musim depan.

    “Saya akan mulai menarik tuas gas pekan depan,” kata Marquez yang kembali memberikan penekanan.

    Pekan lalu, Marquez mengaku, bahunya sudah mulai terasa membaik. Ketika itu, dia menegaskan, cedera tak menyurutkan ambisinya mempertahankan gelar musim depan.

    “Bahuku sudah siap untuk berjuang. Sekarang, Anda belajar untuk hidup dengan ketidaknyamanan. Saya merupakan binatang dalam kandang, sekarang saya ada di dalamnya,” tuturnya.

    “Anda adalah seekor macan dan Anda keluar dengan semua yang Anda punya. Ada atlet yang lebih berani dan mempunyai keberanian lebih sedikit, tapi gairahnya sama,” kata dia menambahkan.

    (sfn/din)

  • Vinales Latihan Keras, Dibantu Jorge Lorenzo dan Ayahnya

    Vinales Latihan Keras, Dibantu Jorge Lorenzo dan Ayahnya

    Jakarta

    Maverick Vinales latihan keras untuk mempersiapkan fisiknya jelang MotoGP 2026. Tak tanggung-tanggung, Vinales dibantu langsung oleh legenda MotoGP, Jorge Lorenzo, untuk mengembalikan performanya usai menjalani pemulihan cedera.

    2025 menjadi musim yang kurang menyenangkan bagi Vinales. Rider asal Spanyol itu menderita cedera bahu kiri yang cukup panjang sejak kecelakaan di MotoGP Jerman bulan Juli lalu. Vinales pun hanya tampil sebanyak 14 kali di MotoGP 2025, mengemas 72 poin, dan hanya menempati urutan ke-18 di klasemen akhir.

    Usai pulih dari cedera, pebalap berjuluk Top Gun itu tak mau leha-leha di musim liburan setelah MotoGP 2025 selesai. Vinales kemudian menggunakan jasa Jorge Lorenzo sebagai pelatih performa. Vinales melakukan latihan di Austria dan Spanyol. Selama latihan privat ini, Lorenzo banyak memberikan masukan.

    Menariknya, ayah Jorge Lorenzo, Chicho Lorenzo, baru-baru ini bergabung dengan Vinales dan Lorenzo selama sesi latihan. Pengalaman Chicho dalam menggembleng Jorge Lorenzo menjadi juara dunia, tentunya sangat berguna untuk Vinales.

    Chicho Lorenzo bekerja sama dengan Vinales menggunakan pendekatan serupa, yakni berlatih mengendarai motor supersport di lintasan sempit berbentuk angka delapan selama sesi latihan di Albaida, dekat Valencia. Chicho menyebut latihan terpenting ini sebagai ‘Magic Eight’.

    Menarik menanti hasil latihan keras Vinales di MotoGP 2026 nanti. Terlebih Vinales akan mengendarai salah satu motor kompetitif di MotoGP, yakni KTM RC16. Vinales butuh hasil terbaik di musim depan karena kontraknya bersama tim satelit Tech3 KTM akan berakhir di tahun 2026.

    Kalau Vinales meraih hasil buruk, bisa saja kontraknya tidak diperpanjang oleh Tech3 KTM. Dan tentunya, sulit bagi Vinales untuk mencari tim lain selain KTM di MotoGP, jika dia tidak perform di lintasan balap.

    (lua/dry)

  • Toprak Sudah Ganti Gaya Balap Biar Cocok di MotoGP

    Toprak Sudah Ganti Gaya Balap Biar Cocok di MotoGP

    Jakarta

    Toprak Razgatlioglu mengganti gaya balapnya di MotoGP. Perkaranya bukan cuma motor yang berbeda, tapi termasuk pemasok ban yang digunakan MotoGP.

    MotoGP saat ini masih dipasok Michellin hingga tahun 2026. Toprak selama ini akrab dengan Pirelli saat berlaga di kelas World Superbike (WSBK). Nah, Pirelli akan menjadi pemasok MotoGP mulai 2027.

    Toprak berbicara hal itu saat acara FIM Awards (Penghargaan Federasi Balap Motor Internasional) yang diadakan akhir pekan lalu di Swiss. Rider asal Turki ini sudah mulai mengubah gaya balapnya untuk menyesuaikan diri dengan ban Michelin yang digunakan di MotoGP.

    Namun, ia harus kembali ke gaya balapnya yang normal di Superbike setelah ban Pirelli mulai digunakan di MotoGP pada 2027.

    “Saya tahu, motor ini (MotoGP) benar-benar berbeda dari Superbike. Dan saya mengubah gaya saya sedikit,” kata Toprak dikutip dari Crash, Selasa (16/12/2025).

    “Tapi, ini hanya untuk satu tahun, karena pada tahun 2027 Pirelli akan datang, dan mungkin saat itu saya perlu kembali ke gaya saya lagi. Tapi kita lihat saja. Saya pikir saya akan menemukan caranya,” tambah dia.

    Toprak tampil dengan performa yang mengesankan selama debut tes publiknya di Valencia bulan lalu.
    Sebagai rookie di kelas MotoGP, dia hanya terpaut sekitar 1,3 detik dari waktu tercepat secara keseluruhan.

    Sebagai informasi, Toprak naik kelas ke MotoGP dari tim WSBK BMW. Toprak menandatangi kontrak bersama tim satelit Pramac Yamaha selama dua musim.

    Peraih tiga gelar Juara Dunia World Superbike itu menjalani debut resmi dalam tes pasca-musim Valencia dengan skuad Pramac Yamaha. Toprak menyelesaikan 53 putaran dengan Yamaha YZR-M1 bermesin V4 terbaru.

    Bos Pramac, Gino Borsoi terkesan karena Toprak, yang dikenal dengan gaya pengeremannya yang agresif, sangat cepat beradaptasi dengan ban depan Michelin yang berbeda di MotoGP, padahal awalnya mereka khawatir dengan adaptasinya. Borsoi memuji kemampuan Toprak untuk mengubah gaya membalapnya dalam waktu singkat.

    “Kami memberinya beberapa, katakanlah, masukan, dan ia mampu belajar dengan sangat cepat,” ujar Borsoi.

    “Saya senang. Dia pria yang sangat baik, dia mudah diajak bicara. Bagi saya, saat ini, tidak sulit untuk berdiskusi, untuk bertukar sudut pandang. Dia terasa seperti teman lama.”

    “Dari kita semua di awal, kita menyadari gayanya, dan kita sudah mengatakan berkali-kali ‘tolong jangan mengerem terlalu keras, tolong coba pahami ban depan’ karena perbedaan bannya sangat besar,” jelasnya.

    (riar/dry)

  • Ducati Lewat, Ini Motor Terkencang di MotoGP 2025

    Ducati Lewat, Ini Motor Terkencang di MotoGP 2025

    Jakarta

    Meski mengantarkan Marc Marquez juara dunia musim lalu, namun Ducati bukan motor terkencang di MotoGP 2025. Lantas, motor apa yang ‘diam-diam’ mampu mengungguli kecepatan El Rosso di lintasan?

    Disitat dari Motosan, Rabu (17/12), kemenangan terbanyak yang diraih Marc Marquez dan Alex Marquez musim kemarin nyatanya tak cukup mengantarkan Ducati Desmosedici sebagai motor terkencang di MotoGP 2025. Bahkan, mereka hanya menempati urutan ketiga.

    Motor Ducati menghuni posisi ketiga sebagai motor terkencang dengan kecepatan rata-rata 332,82 km/jam. Nominal tersebut merupakan angka maksimum (top speed) rata-rata yang dihimpun dari seluruh balapan yang telah dijalani.

    Motor MotoGP paling kencang di musim 2025. Foto: Dok. Ducati

    Sementara peringkat pertama dihuni KTM dengan motor RC16-nya. Kombinasi empat pebalap mereka, yakni Brad Binder, Pedro Acosta, Enea Bastianini dan Maverick Vinales mampu mencatatkan rata-rata kecepatan puncak 333,62 km/jam sepanjang musim kemarin.

    Kemudian peringkat kedua ada Aprilia dengan top speed rata-rata 333,40 km/jam. Catatan tersebut sebenarnya cukup mengejutkan. Sebab, salah satu pebalap mereka, Jorge Martin, lebih sering absen karena cedera. Namun, beruntungnya, Marco Bezzecchi kerap tampil baik.

    Jika dilihat dari angkanya, sebenarnya selisih peringkat pertama ke posisi ketiga tak terlalu jauh. Hal tersebut membuktikan betapa kompetitifnya pabrikan Eropa di kejuaraan musim lalu.

    Sedangkan peringkat keempat, seperti yang telah diprediksi, ada Honda dengan rata-rata top speed 331,21 km/jam. Sumber yang sama menyebut, Luca Marini merupakan sosok paling berjasa dalam ‘mengukir’ angka tersebut.

    Sementara Yamaha hanya menempati urutan kelima dengan rata-rata kecepatan puncak 330,62 km/jam. Mereka mungkin akan memperbaiki angkanya musim depan dengan mesin baru V4 yang ditanamkan ke YZR-M1.

    (sfn/dry)

  • Tim Balap Rossi Rilis Livery Baru Tahun Depan, Catat Tanggalnya

    Tim Balap Rossi Rilis Livery Baru Tahun Depan, Catat Tanggalnya

    Jakarta

    Pertamina Enduro VR46 Racing Team bersiap membuka lembaran baru di MotoGP 2026. Tim asal Italia itu dijadwalkan meluncurkan livery terbaru Ducati Desmosedici GP pada 14 Januari 2026. Peluncuran akan digelar di Roma, sekaligus menjadi momen penting jelang dimulainya musim kelima tim yang bermarkas di Tavullia tersebut.

    Berdasarkan keterangan resmi, acara peluncuran akan berlangsung di Villa Miani, sebuah lokasi prestisius di Roma yang dikenal memiliki pemandangan langsung ke pusat ibu kota Italia. Pemilihan Roma juga memiliki makna tersendiri, lantaran kota tersebut merupakan tempat kelahiran dua pebalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team, yakni Fabio Di Giannantonio dan Franco Morbidelli.

    Musim 2026 akan jadi tantangan baru untuk tim milik Valentino Rossi tersebut. Setelah menjalani musim 2025 yang dinilai positif dan penuh progres, tim kini datang dengan optimisme tinggi. Pada MotoGP 2025, Pertamina Enduro VR46 Racing Team berhasil menyelesaikan musim di posisi keenam dan ketujuh, sebuah pencapaian penting di tengah ketatnya persaingan dalam balap MotoGP.

    Tak hanya konsisten, performa tim juga ditandai dengan raihan podium yang impresif. Sepanjang musim 2025, VR46 Racing Team mengoleksi enam podium Grand Prix dan tujuh podium Sprint Race. Hasil tersebut jadi modal kuat untuk kembali bersaing di papan atas pada musim 2026, terlebih dengan pengalaman yang terus bertambah serta dukungan teknis dari Ducati.

    Peluncuran tim ini sekaligus mengisyaratkan adanya warna dan grafis baru pada Ducati Desmosedici GP yang akan digunakan Diggia dan Morbidelli. Meski detail livery belum diungkap, Pertamina Enduro VR46 mengisyaratkan bakal ada elemen warna hitam yang disematkan di motor Ducati mereka untuk musim 2026.

    Dari sisi sponsor, Pertamina Lubricants dipastikan kembali menjadi mitra utama tim untuk tahun ketiga berturut-turut. Kolaborasi ini menjadi bagian penting dalam perjalanan VR46 Racing Team di MotoGP, sekaligus memperkuat eksistensi merek Indonesia di panggung balap motor dunia.

    Acara peluncuran akan dimulai pukul 12.00 waktu setempat (CET) dan dapat disaksikan secara langsung oleh penggemar di seluruh dunia lewat kanal YouTube Pertamina Enduro VR46 Racing Team, serta berbagai platform digital resmi lainnya.

    (lua/dry)

  • Ditanya Kapan Comeback ke MotoGP? Ini Jawaban Marc Marquez

    Marquez Bukan ‘Manusia’, Levelnya Sulit Ditiru Orang Normal

    Jakarta

    Mantan juara dunia Formula 1 yang saat ini membela tim Aston Martin, Fernando Alonso, memuji habis Marc Marquez yang baru saja memenangkan gelar kesembilan di MotoGP. Menurutnya, level The Baby Alien sulit dicapai manusia biasa.

    Alonso menjelaskan, ada banyak pebalap motor yang terlahir dengan bakat luar biasa. Namun, hanya sedikit yang punya mentalitas baja, gairah menang tinggi dan selalu mau disiplin.

    “Tidak ada orang ‘normal’ yang bisa seperti Marquez: melewati lima tahun tanpa meraih gelar, namun tidak kehilangan sedikit pun ketabahan, semangat kompetitif, dan tentu saja, bakat,” ujar Alonso dalam documenter yang sedang tayang di DAZN, dikutip Jumat (12/12) kemarin.

    Foto: Getty Images/Mark Thompson

    Sementara itu, kata Alonso, Marquez sudah memenuhi syarat sebagai ‘makhluk luar bumi’. Pebalap 32 tahun itu bukan hanya berbakat, melainkan punya daya juang tinggi, mentalitas juara dan selalu ingin berkembang.

    “Itulah mengapa saya pikir apa yang telah dilakukan Marc tahun ini hanya bisa dilakukan oleh sedikit orang,” ungkapnya.

    Serupa Marquez, Alonso juga sempat rehat, meski bukan karena cedera. Dia meninggalkan F1 pada akhir 2018 dan tak kembali hingga 2021. Itulah mengapa, dia mengerti betapa rumitnya kembali dan tampil lagi di lintasan.

    “Terkadang kami para pebalap saling memahami satu sama lain karena ketika Anda beristirahat, entah itu cuti panjang atau cedera besar seperti yang dia alami, saya pikir dalam balapan profesional bukan hanya tentang bakat atau kepekaan mengemudi,” tuturnya.

    “Tapi juga kepekaan pada kendaraan, atau kepekaan yang Anda miliki dengan ban saat berada di batas cengkeramannya. Kecepatan yang terjadi pada 350 km/jam sangat berbeda dengan kehidupan nyata. Tidak ada yang bisa Anda gunakan untuk berlatih atau melakukan simulasi,” tambahnya.

    Secara psikologi, kata Alonso, Marquez seharusnya sulit bangkit setelah mengalami cedera berkali-kali. Itulah mengapa, dia mengganggap pebalap asal Spanyol itu sebagai makhluk spesial.

    “Ketika Anda melewati periode yang sulit dan kemudian Anda menang lagi, Anda menyadari bahwa Anda harus terbiasa dengan itu. Dan kita melihatnya pada Marc di musim 2024, atau pada saya di musim 2023 dengan delapan podium. Itu hanya podium, saya tidak memenangi balapan apa pun, tetapi podium-podium itu punya ledakan kegembiraan,” kata dia.

    (sfn/lth)

  • Toprak Sudah Ganti Gaya Balap Biar Cocok di MotoGP

    Naik Kelas ke MotoGP, Toprak Razgatlioglu Grogi

    Jakarta

    Pebalap Pramac Yamaha Toprak Razgatlioglu akhirnya mengucapkan kata-kata pertamanya setelah naik kelas ke MotoGP. Pebalap asal Turki itu mengaku grogi karena banyak sorotan kamera di area paddock. Hal itu sangat berbeda jauh dengan kondisi balap di WSBK yang kalah populer dari MotoGP.

    Sebagai informasi, Toprak naik kelas ke MotoGP dari tim WSBK BMW. Toprak menandatangi kontrak bersama tim satelit Pramac Yamaha selama dua musim. Toprak juga telah mencoba langsung YZR-M1 V4 di Sirkuit Valencia bulan lalu.

    Toprak Razgatlioglu (kiri) Foto: Dok. Yamaha MotoGP

    Berbicara untuk pertama kalinya tentang pengalamannya menggeber M1 V4, Toprak mengaku sedikit gugup karena banyaknya sorotan kepadanya. “Awalnya semuanya benar-benar berbeda,” kata Toprak kepada Speedweek.

    “Bukan cuma motornya, semuanya, seluruh paddock-nya. Saya akui, terutama hari pertama di Valencia terasa aneh dengan segala hal yang terjadi. Banyaknya orang dan juga kamera membuat saya sedikit gugup pada perjalanan pertama,” tambah pebalap yang pernah juara bersama Yamaha dan BMW tersebut.

    Toprak juga menjelaskan perbedaan dari segi motornya. Kata Toprak, motor MotoGP dan motor WSBK memiliki perbedaan besar dari segi posisi berkendara. “Segala sesuatu di motor MotoGP sangat berbeda dari Superbike, tetapi perbedaan terbesarnya adalah posisi berkendara,” tambah rekan satu paddock Jack Miller tersebut.

    Pebalap berumur 29 itu pun mengaku harus mencari posisi berkendara terbaik di atas YZR-M1. Selain itu, kata Toprak, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dari motor YZR-M1, seperti pada bagian roda depan dan bagian pengereman.

    “Yamaha akan merilis setang jepit yang dimodifikasi agar sedikit lebih tinggi. Lalu ada hal-hal lain (seperti) rem, ban, dan akselerasi (yang diperbaiki). Singkatnya, semuanya terasa berbeda,” tukasnya.

    (lua/rgr)

  • Maling Modus Pakai Seragam Mekanik KTM, Curi Sepeda Jorge Martin

    Maling Modus Pakai Seragam Mekanik KTM, Curi Sepeda Jorge Martin

    Jakarta

    Kepolisian Spanyol menangkap seorang pria yang diduga mencuri sepeda dengan taksiran €20.000 atau sekitar Rp 388 jutaan milik Jorge Martin saat MotoGP Valencia. Maling tersebut masuk ke area paddock MotoGP dengan menyamar sebagai mekanik KTM.

    Yang bikin mengejutkan, betapa mudahnya pencuri itu bergerak di area yang seharusnya aman. Pria yang ditangkap itu berhasil masuk paddock, lalu ke area motorhome menggunakan taktik kamuflase, menyamar sebagai anggota salah satu tim balap KTM.

    Pencuri itu mengambil sepeda Pinarello edisi khusus yang telah disesuaikan. Sepeda tersebut ditaksir harganya berkisar antara 15 ribu hingga 20 ribu Euro.

    Menurut laporan dari media Spanyol, TodoCircuito, Guardia Civil (Kepolisian Sipil Spanyol) mengonfirmasi telah menangkap seorang pria berusia 44 tahun yang dicurigai sebagai pelaku pencurian. Polisi bisa melakukan penangkapan setelah melacak jejak pria tersebut melalui rekaman CCTV pada hari pencurian.

    Tersangka bisa memperoleh akses ke paddock MotoGP Valencia karena ia mengenakan perlengkapan (seragam) KTM. Dia menyamar sebagai seorang mekanik. Dia lalu berkeliaran di sekitar truk-truk tim tanpa menimbulkan kecurigaan sebelum akhirnya membobol barang-barang pribadi Jorge Martin.

    Seperti kebanyakan pebalap MotoGP, Martin menggunakan sepeda road bike sebagai bagian dari latihan peningkatan daya tahan kardiovaskular. Dia sering terlihat di media sosial bersepeda bersama Aleix Espargaró.

    Polisi bisa mengidentifikasi tersangka setelah menemukan rekaman CCTV pencuri tersebut berdiri di sebuah pom bensin terdekat. Pencuri itu masih mengenakan perlengkapan KTM dan membawa sepeda milik Jorge Martin.

    Dari sana, polisi menangkap tersangka berusia 44 tahun dan melacaknya. Pencuri itu kedapatan kembali ke rumahnya di Madrid, di mana penangkapan dilakukan di sana. Tersangka, yang belum disebutkan namanya, dilaporkan sudah memiliki catatan kriminal yang cukup banyak terkait pencurian, dan juga sedang diselidiki atas kasus pencurian mobil dari sebuah dealer.

    Pencuri ini ternyata residivis, dalam laporan disebutkan orang tersebut baru saja keluar dari penjara saat mencuri sepeda Martin.

    Lihat juga Video ‘Sempat-sempatnya Maling Ini Main dengan Anjing Sebelum Curi Sepeda’:

    (riar/rgr)