Event: Liga Champions

  • PSG vs. Inter Milan: Tuntaskan Dendam Kekalahan 2023

    PSG vs. Inter Milan: Tuntaskan Dendam Kekalahan 2023

    JAKARTA – Inter Milan dan Paris Saint-Germain pernah gagal pada final Liga Champions. Namun Inter memang termotivasi untuk menuntaskan dendam atas kekalahan pada final 2023.

    Final di Stadion Allianz Arena, Munich, Minggu, 1 Juni 2025 dini hari WIB, menjadi momen bagi Inter untuk menuntaskan dendam meski menghadapi awan yang berbeda. Pada final tersebut, Inter sesungguhnya mampu mengimbangi Manchester City sebelum kalah 1-0.

    Kini, materi pemain Inter tak jauh berbeda saat kembali mencapai final. Pelatih Simone Inzaghi berambisi menghapus bayang-bayang buruk di Istanbul saat menghadapi PSG di Munich.

    “Saya menyaksikan determinasi dan bukan obsesi yang memang seharusnya tidak memiliki tempat di sini,” kata Inzaghi.

    “Sebaliknya, pemain menunjukkan bagaimana mereka sepenuhnya berkonsentrasi dan memiliki determinasi. Kami tak perlu terobsesi tetapi kami memang harus membebaskan pikiran untuk melakukan persiapan sebaik mungkin,” ucapnya.

    Inzaghi optimistis skuad asuhannya sudah cukup berpengalaman dan meraih sukses sehingga mereka mampu bermain sesuai strategi yang sudah dirancang. Lautaro Martinez dkk pun sudah melupakan kegagalan dalam perebutan Scudetto.

    Inter mengakhiri kompetisi dengan serangkaian kegagalan di kompetisi domestik. Mereka gagal di Coppa Italia, Supercoppa Italiana dan terakhir harus mengakui keunggulan Napoli yang meraih Scudetto. Inter pun finis di urutan kedua musim ini.

    “Sisi psikologi memang sangat penting. Kami berusaha melakukan yang terbaik dan meninggalkan semua kekecewaan,” kata Inzaghi lagi.

    “Kami tahu bagaimana mempersiapkan pertandingan ini. Kami punya pemain yang menjadi juara dunia dan juara Eropa. Kami punya pengalamanan bagaimana mencapai final Liga Champions. Dan pertandingan di Liga Champions tidak kalah penting seperti halnya final di Piala Dunia maupun Piala Eropa,” tuturnya.

    Saat disinggung apa yang dibutuhkan I Nerazzurri agar bisa mengalahkan PSG, Inzaghi menuturkan tim harus bermain lebih agresif. Apalagi, tim asuhan Luis Enrique memang tak bisa diremehkan. Mereka nyaris selalu memenangkan trofi di kompetisi yang diikutinya.

    “Agresivitas dan sudah pasti butuh lebih banyak dari itu karena hanya dengan bermain sepeti itu bisa menang. Ini butuh segalanya, termasuk detil dari pertandingan dan sepenuhnya waspada,” ujar eks pelatih Lazio ini.

    “Pasalnya di hadapan kami adalah tim besar dan pantas berlaga di final seperti halnya Inter. Mereka tim yang kuat dengan pelatih besar,” ujar Inzaghi yang memberi apresiasi terhadap Enrique.

  • Kulminasi Menuju Treble atau Menghapus Kegagalan

    Kulminasi Menuju Treble atau Menghapus Kegagalan

    JAKARTA – Final Liga Champions yang mempertemukan Paris Saint-Germain dan Inter Milan, di Stadion Allianz Arena, Munich, Minggu, 1 Juni 2025 dini hari WIB, menjadi kulminasi dua tim terbaik Eropa memenuhi ambisi. PSG membidik treble dan Inter ingin menebus kegagalan 2023.

    Konklusi dari pertarungan tim-tim elite Eropa di kompetisi kasta tertinggi. Hanya kali ini tidak ada tim dari La Liga Spanyol atau Premier League Inggris yang begitu mendominasi selama 10 tahun terakhir.

    Klub-klub Spanyol dan Inggris yang selalu masuk final dan menjadi juara sejak 2014. Hanya Bayern Munchen dari Bundesliga Jerman yang merusak dominasi dua liga itu saat menjadi juara pada 2020 dengan mengalahkan PSG.

    Inter sendiri sebagai wakil dari Serie A Italia sempat menembus final pada 2023. Namun tim asuhan Simone Inzaghi gagal mengangkat trofi setelah dipaksa menyerah 1-0 oleh Manchester City.

    Tanpa kehadiran tim dari Spanyol maupun Inggris bukan berarti laga final kehilangan magnet. Keberhasilan Inter dan PSG tampil di laga puncak menunjukkan keduanya pantas memperebutkan trofi kuping lebar.

    Dalam perjalanan menuju final, Inter menyingkirkan tim unggulan, Bayern dan Barcelona. Bahkan I Nerazzurri menunjukkan performa terbaik saat menahan Barca 3-3 dan kemudian menang 4-3 lewat extra time.

    Kini, Lautaro Martinez dkk berharap menghapus kegagalan 2023 saat kembali melaju ke final. Apalagi, musim ini Inter gagal total di kompetisi domestik. Dalam perburuan Scudetto, Inter harus mengakui keunggulan Napoli dan mengakhiri kompetisi dengan menduduki peringkat dua.

    “Kami harus tampil sempurna,” kata Martinez saat disinggung peluang Inter memenangkan laga final seperti dikutip Football Italia.

    “Saya selalu katakan bahwa setiap pertandingan adalah final bagi kami. Kini kami ke final dan fokus menghadapi laga ini. Hanya satu tim yang akan mengangkat trofi. Kami sudah lama menunggu untuk melakukannya dan kami harus tampil sempurna,” ucapnya .

    Duel final ini bakal menampilkan gaya bermain yang berbeda dari kedua. Inter tampil dengan organisasi permainan yang rapi dan pertahanan solid. Tampil penuh disiplin dan efisien mampu membuat Bayern dan Barca frustrasi.

    Sebaliknya, PSG menunjukkan permainan yang agresif dan ini ditunjukkan dengan ketajaman Ousmane Dembele. Pelatih Luis Enrique berhasil mengubah PSG dari tim yang bergantung pad satu atau dua pemain bintang saat masih ada Kylian Mbappe.

    Kini, Enrique mengedepankan PSG sebagai sebuah tim. Tidak ada pemain yang menonjol dan Les Parisien menjelma menjadi tim yang bertumpu pada kolektivitas dengan permainan agresif.

    PSG tidak kalah optimistis meraih trofi Liga Champions untuk kali pertama. Dan bila memenuhi target itu, PSG pun bakal termasuk sedikit tim yang mampu meraih treble. Sebelumnya, Marquinhos dkk sudah memenangi Ligue 1 dan Piala Perancis. Kini, mereka berambisi melengkapi sukses itu dengan memenangi Liga Champions.

    “Kami tim yang sudah biasa tampil di final. Ini menjadikan kami sudah berpengalaman bermain di laga puncak. Saat bermain di sana yang terutama adalah motivasi. Dan itu sudah pasti ada pada kami,” kata Enrique.

    “Selain itu penting memiliki pengalaman. Tetapi itu juga relatif. Yang menjadikan kami makin kuat sebagai tim tak lain perjalanan kami menuju final yang tidak mudah. Namun kesulitan itu memberi keuntungan bagi kami. Ini yang menjdikan kami sudah sepenuhnya siap dan tidak takut,” ujarnya.

    PSG memang sedikit di atas angin karena tim sudah fokus lebih awal karena mereka memastikan meraih gelar juara saat kompetisi Ligue 1 belum berakhir.

    Sebaliknya, Inter masih harus berjibaku hingga laga pamungkas Serie A. Bahkan Inzaghi sampai harus merotasi pemain di laga terakhir melawan Como. Termasuk kiper Yann Sommer yang tidak dimainkan.

    Kini, Inzaghi bisa menurunkan skuad terbaik di laga final. Martinez yang absen di beberapa laga terakhir karena problem cedera juga bakal kembali menjadi starter.

    Prakiraan Susunan Pemain

    Paris Saint-Germain: Donnarumma; Hakimi, Marquinhos, Pacho, Nuno Mendes; Joao Neves, Vitinha, Fabian Ruiz; Doue, Dembele, Kvaratskhelia

    Inter Milan: Sommer; Bisseck, Acerbi, Bastoni; Dumfries, Barella, Calhanoglu, Mkhitaryan, Dimarco; Thuram, Martinez

  • Perombakan Luis Enrique Setelah Kepergian Kylian Mbappe

    Perombakan Luis Enrique Setelah Kepergian Kylian Mbappe

    JAKARTA – Pelatih Paris Saint-Germain Luis Enrique harus merombak tim dan mentalitas pemain setelah kepergian Kylian Mbappe. Hasilnya, PSG kembali menembus final Liga Champions dan langsung memburu treble saat menghadapi Inter Milan di Stadion Allianz Arena, Munich, Minggu, 1 Juni 2025 dini hari WIB.

    Bisa apa PSG tanpa Mbappe? Saat ditinggalkan para pemain bintang, PSG diprediksi tak lagi mampu mendominasi Ligue 1 Perancis. Saat itu, PSG ditinggalkan Sergio Ramos, Lionel Messi dan kemudian Neymar.

    Meski ditinggalkan Messi dkk, namun PSG tetap punya keyakinan tetap bisa bersaing di kompetisi domestik dan Liga Champions. Pasalnya masih ada sang ikon Kylian Mbappe.

    Namun saat Mbappe ikut pergi dengan status bebas transfer, PSG dinilai bakal kehilangan separuh dari kekuatan mereka. Bagaimana tidak, permainan tim berpusat pada Mbappe.

    Tanpa kapten tim nasional Perancis ini, PSG bakal kehilangan taji. Apalagi, Ousmane Dembele dan Bradley Barcola seperti hanya menjadi bayang-bayang Mbappe yang pindah ke Real Madrid.

    Hanya saja, Enrique mampu menjawab keraguan itu. Mantan pelatih Barcelona dan timnas Spanyol ini tak membuang waktu dan langsung membangun ulang Les Parisiens. Tim tak lagi berpusat pada pemain bintang seperti yang sudah lama terbangun.

    Enrique mengembangkan filosofi bermain yang sangat disiplin dan kolektif. Tidak ada lagi satu atau dua pemain yang menonjol di tim PSG. Bahkan kapten Marquinhos pun tetap menjadi bagian dari permainan tim.

    “Kami tidak lagi bermain seperti yang diinginkan Mbappe. Itu adalah filosofi lama (klub) yang pada akhirnya tak pernah memenangkan trofi besar,” ujar Enrique seperti dikutip RTE.

    “Kini, kultur klub sudah berubah,” kata dia lagi.

    Hal senada dikatakan Dembele yang dipindahkan Enrique dari posisi sayap dan kemudian ditempatkan sebagai centre forward. Hasilnya, Dembele yang nyaris frustrasi karena kehilangan kemampuan membobol gawang lawan akhirnya menjadi mesin gol andalan PSG.

    Musim ini, Dembele mampu mengemas 32 gol dari 40 pertandingan di berbagai kompetisi, termasuk 21 gol di Ligue 1. Torehan gol eks pemain Barcelona ini jauh lebih banyak dari total gol yang dicetaknya selama lima musim terakhir.

    “Ada perubahan mindset musim ini. Pelatih yang mengendalikan semuanya,” ucap Dembele.

    Enrique menunjukkan siapa bos sesungguhnya di tim. Semua pemain mendapat perlakuan sama dan tidak ada satupun yang diistimewakan.

    Hasilnya, PSG tetap menguasai Ligue 1 dan berhasil memenangi Piala Perancis. Kini, mereka berupaya meraih treble dengan membidik trofi pamungkas, Liga Champions.

    Pencapaian gemilang itu menjadikan Enrique tidak akan mengubah filosofinya. Bahkan dia memastikan tidak ada pemain yang bermain sendiri tanpa kendali dari pelatih.

    “Apakah saya akan melakukan lebih baik lagi musim depan? Tentu saja. Pasalnya tidak ada satu pun pemain yang ada di lapangan akan bermain di luar kendali saya. Musim depan, saya sepenuhnya mengontrol mereka,” ucap Enrique.

    Filosofi bermain Enrique memang membawa PSG kembali ke final Liga Champions menghadapi Inter.

    Sebaliknya, Mbappe harus gigit jari. Meski sudah pindah ke Madrid, dirinya tetap belum bisa memenuhi ambisi mengangkat trofi kuping lebar.

  • Inter Milan Akan Mengenakan Kostum Ketiga Saat Melawan PSG

    Inter Milan Akan Mengenakan Kostum Ketiga Saat Melawan PSG

    JAKARTA – Inter Milan akan mengenakan kostum ketiga, kostum kuning keemasan, pada final Liga Champions pada Minggu, 1 Juni 2025, dini hari WIB, saat mereka menghadapi Paris Saint-Germain di Munich.

    Inter telah bermain dalam enam final Liga Champions hingga saat ini–yang pertama pada 1964–dan sejauh ini belum pernah menggunakan kostum ketiga dalam pertandingan pemungkas tersebut.

    Karena Paris ditetapkan sebagai tim tuan rumah di final, mereka akan mengenakan kostum pilihan pertama mereka–celana pendek biru tua dan jersey dengan garis putih dan merah di bagian tengah. Jadi, Inter tidak dapat bermain dengan kostum bergaris hitam dan biru klasik mereka.

    Namun, klub Italia tersebut tidak memilih kostum kedua mereka–jersey putih dengan detail biru–malah memilih untuk mengenakan kostum ketiga sebagai gantinya, kemeja kuning keemasan dengan detail hitam dan celana hitam.

    Mungkin ada takhayul yang terlibat karena tim asuhan Simone Inzaghi memenangi kedua pertandingan di turnamen klub elite Eropa itu saat bermain dengan seragam kuning musim ini.

    Laga yang dimaksud ialah kemenangan 1-0 di Sparta Praha pada Januari 2025 dan kemenangan leg pertama babak 16 besar di markas Feyenoord pada Maret 2025.

    Satu-satunya kekalahan mereka di Liga Champions musim ini terjadi di kandang Bayer Leverkusen saat mereka mengenakan seragam putih pada Desember 2024.

  • Barcelona Pilih Marcus Rashord Ketimbang Luis Diaz

    Barcelona Pilih Marcus Rashord Ketimbang Luis Diaz

    JAKARTA – Barcelona kemungkinan memilih pemain sayap Manchester United Marcus Rashford meski Luis Diaz, pemain sayap Liverpool, menjadi target pembelian.

    Luis Diaz sesungguhnya menjadi pilihan pertama Barca yang ingin menambah daya gedor. Bahkan Barca sudah disebut-sebut melakukan pendekatan dengan Liverpool untuk pembelian Diaz.

    Hanya Diaz bakal bersaing dengan Rashford yang juga menjadi target raksasa La Liga Spanyol itu. Keduanya sama-sama bermain di sayap kiri. Mereka juga bisa bermain sebagai centre forward seperti yang menjadi harapan Barca.

    Pelatih Hansi Flick berharap mendapatkan pemain sayap yang juga bisa diposisikan sebagai ‘false nine’. Ini membuka peluang Fick memiliki banyak opsi untuk lini depan.

    Rashford, semula, hendak dipermanenkan Aston Villa. Terutama setelah pemain berusia 27 ini menunjukkan performa ciamik selama masa peminjaman sehingga Villa siap membelinya dengan harga 40 juta poundsterling.

    Hanya saja Villa gagal ke Liga Champions. Ironisnya kegagalan itu lebih disebabkan kekalahan 2-0 Villa saat menyambangi markas MU di laga terakhir kompetisi Premier League Inggris.

    Kekalahan yang di luar perkiraan karena MU baru saja gagal di final Liga Europa. Mereka juga sudah mengamankan posisi meski berada di papan bawah.

    Artinya, MU sudah tak punya motivasi apa pun saat bermain di Old Trafford. Namun pasukan Ruben Amorim tetap bermain dengan totalitas tinggi untuk mengalahkan Villa.

    Kekalahan itu menjadikan The Villans terlempar dari lima besar. Mereka akhirnya menduduki peringkat enam dan berkompetisi di Liga Europa.

    Gagal bermain di kasta tertinggi Eropa menjadikan Villa mengubah kebijakan transfer pemain, salah satunya membeli Rashford. Buntutnya, sang pemain pun kembali ke MU yang sudah merencanakan melepasnya.

    Situasi itu yang kemudian dimanfaatkan Barca untuk memboyong Rashford. Terutama bila Barca gagal mendatangkan Diaz. Meski menjadi target utama, namun Blaugrana keberatan dengan harga yang dipatok Liverpool.

    Ya, Liverpool hanya bersedia melepas pemain tim nasional Kolombia ini dengan harga 80 juta euro. Bahkan juara Liga Premier ini kemungkinan hanya akan menurunkan harga menjadi 70 juta euro atau 1,2 triliun rupiah saja. Meski sudah diturunkan, namun harga itu dinilai masih terlalu mahal bagi Barca.

    Deco Bertemu Agen Rashford 

    Ini yang menjadikan Barca akhirnya beralih pada Rashford. Menurut SPORT yang dikutip Teamtalk, Direktur Olahraga Barca Deco sudah melakukan pertemuan dengan agen Rashford.

    Dari pertemuan itu, Rashford menyatakan kesediaan bergabung dengan Barca. Dirinya pun tak keberatan gajinya bakal lebih rendah dari yang diterimanya di MU, yaitu sebesar 325 ribu poundsterling atau sekira 7,1 miliar rupiah setiap pekan.

    Barca juga sesungguhnya tak keberatan dengan harga 40 juta poundsterling atau 879 miliar rupiah yang diajukan MU untuk transfer Rashford. Pasalnya harga itu lebih rendah dari Diaz.

    Persoalannya, Barca menyiapkan skenario yang berbeda dengan harapan MU. Juara La Liga ini merencanakan meminjam Rashford selama satu musim. Selanjutnya, mereka akan mempermanenkan pemain tersebut.

    Skenario itu jelas tak memberi manfaat bagi The Red Devils yang butuh pemasukan setelah gagal tampil di Liga Champions musim depan. Pasalnya MU butuh dana yang cukup besar untuk merombak skuad menghadapi kompetisi musim depan.

    Kepindahan Rashford ke Barca pun terancam gagal karena tidak ada titik temu dari kedua klub. MU menolak opsi peminjaman karena target pemasukan menjadi tertunda.

  • Polisi Polandia Tangkap 28 Suporter yang Terlibat Bentrok di Final UEFA Conference League

    Polisi Polandia Tangkap 28 Suporter yang Terlibat Bentrok di Final UEFA Conference League

    JAKARTA – Polisi mengatakan mereka menangkap 28 orang setelah suporter Chelsea dan Real Betis bentrok beberapa kali sebelum sepak mula final UEFA Conference League pada Kamis, 29 Mei 2025, dini hari WIB, di Wroclaw, Polandia.

    Rekaman di media sosial menunjukkan para suporter di pusat kota saling melempar kursi dan botol kaca serta terlibat dalam perkelahian.

    Bentrokan antarsuporter tersebut sudah terjadi sejak sehari sebelum pertandingan. Polisi pun mengerahkan meriam air dan granat kejut untuk membubarkan kerumunan.

    Bahkan setelah pertandingan, hampir sepanjang hari, petugas polisi menjaga blokade di sekitar suporter Chelsea yang merayakan di alun-alun utama kota.

    “Terjadi peningkatan perilaku negatif dari kedua tim yang datang ke Wroclaw untuk pertandingan,” kata juru bicara kepolisian setempat, Lukasz Dutkowiak, dilansir ESPN.

    Pihak berwenang mengonfirmasi bahwa meriam air telah dikerahkan untuk membubarkan kelompok-kelompok tersebut. Selain itu, mereka yang terlibat dalam pelanggaran hukum telah diidentifikasi.

    Polisi Polandia sebelumnya mengatakan bahwa mereka berusaha mengidentifikasi para suporter yang terlibat dalam satu insiden dan telah menahan seorang warga negara Spanyol setelah perkelahian pada Selasa, 27 Mei 2025, malam waktu setempat, atau Rabu, 28 Mei 2025.

    Tiga warga Spanyol lainnya ditahan pada dini harinya setelah mereka menurunkan bendera UEFA.

    Betis and Chelsea fans in Wroclaw this evening #cfc

    pic.twitter.com/C3REvxhMGq

    — Football Away Days (@footyawayday) May 27, 2025

    “Tidak ada toleransi untuk kekerasan di jalan-jalan kami!”

    “Saya berterima kasih kepada polisi atas tindakan tegas mereka terhadap para perusuh berseragam Chelsea dan Betis di Wroclaw. Kami peringatkan Anda: jika perlu, polisi akan lebih kejam hari ini!” tulis Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, di X.

    Polisi Polandia mengatakan semua orang bisa merasa aman berkat kehadiran polisi dalam jumlah besar di area tertentu.

    Namun, beberapa jam sebelum pertandingan, di bawah hujan lebat, sebagian besar suporter menepis kekerasan tersebut.

    “Selalu ada orang jahat di antara 50.000 orang. Kami menikmati setiap detiknya, kami akan merayakannya setelahnya, dan kami berharap penggemar Chelsea akan menangis,” kata suporter Betis, Juan, di alun-alun kota tua Wroclaw, sebelum laga.

    “Kami tidak takut, kami sangat senang. Sebagian besar dari kami hanya ingin menikmati sepak bola dan pertandingan,” tutur Maria, suporter Betis lainnya.

    Chelsea, pemenang Liga Champions dua kali dan juara Liga Inggris enam kali, tiba di final UEFA Conference League setelah mengamankan posisi keempat di Liga Ingris pada Minggu, 25 Mei 2025, yang akan memberi mereka kesempatan bermain di Liga Champions musim depan.

    Sementara itu, para suporter Real Betis bersuka ria karena mencapai final Eropa untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.

    Sayangnya, mereka gagal mengalahkan rival lokal, Sevilla, dalam hal kesuksesan di kontinental lantaran takluk dari Chelsea 1-4.

  • Beban Inter Milan Lebih Berat dari SSC Napoli

    Beban Inter Milan Lebih Berat dari SSC Napoli

    Milan (beritajatim.com) – Kepastian pemilik scudetto Serie A musim ini bisa ditentukan pada giornata ke-37 dini hari nanti. Syaratnya, SSC Napoli mengalahkan Parma Calcio sedangkan di waktu bersamaan Inter Milan dikalahkan SS Lazio.

    Saat ini, Napoli sebagai capolista hanya unggul 1 poin dari Inter (78 poin berbanding 77 poin). Jika dini hari nanti Napoli yang kalah dan Inter menang, maka penentuan scudetto bakal terjadi di giornata pemungkas pekan depan.

    Intinya, Nerazzurri diharuskan sapu bersih di dua giornata ke depan sembari berharap Napoli terpeleset. Sebab, jika Inter yang terpeleset dan Napoli menang, maka scudetto akan kembali ke Naples seperti dua musim lalu.

    “Ada di jalur scudetto tentu melampaui target kami yang hanya ingin finis 4 besar untuk main Liga Champions musim depan. Tetapi karena kami ada di situasi seperti itu saat ini, maka kami harus mampu mengendalikan semuanya dengan baik,” papar allenatore Napoli Antonio Conte dilansir Football Italia.

    Langkah Inter back to back scudetto memang lebih berat dari Napoli. Sebab, mereka juga harus membagi fokus menyiapkan diri jelang final Liga Champions melawan Paris Saint-Germain 1 Juni mendatang.

    Apalagi, Lazio yang jadi lawan Inter dini hari nanti juga masih mengejar 4 besar. Saat ini, Lazio ada di posisi  5 dengan 64 poin. Mereka hanya diferensiasi gol dari Juventus yang ada di peringkat keempat meski memiliki poin sama 64 (+13 gol berbanding +20 gol).

    Tetapi, Parma yang akan dihadapi Napoli juga tengah berjuang lepas dari jurang degradasi. Saat ini, Gialloblu ada di posisi 16 dengan 32 poin. Mereka hanya unggul 4 poin dari US Lecce yang ada di posisi 18 sebagai batas degradasi ke Serie B. Kemenangan atas Napoli bakal mengamankan posisi Parma di Serie A.

    “Kami tentu saja akan menyiapkan skuad terbaik untuk final Liga Champions. Tetapi, kami juga tidak akan melepas Serie A begitu saja. Saya selalu bilang kepada para pemain agar fokus ke hasil sendiri (daripada memusingkan hasil Napoli, Red)” ujar allenatore Inter Simone Inzaghi. (dio/ted)

  • Prediksi dan Link Streaming Fiorentina vs Real Betis Leg 2 Semifinal UECL: Misi Remontada La Viola

    Prediksi dan Link Streaming Fiorentina vs Real Betis Leg 2 Semifinal UECL: Misi Remontada La Viola

    JABAR EKSPRES – Fiorentina dan Real Betis akan memperebutkan satu dari dua tiket babak final Liga Konferensi Eropa (UECL) 2024/2025 di leg 2 semifinal. Berikut ulasan prediksi dan link live streaming Fiorentina vs Real Betis yang akan berlangsung di Artemio Franchi, Jumat 9 Mei 2025 pukul 02:00 WIB.

     

    Kata remontada ‘naik daun’ akhir-akhir ini mengacu pada istilah untuk sebuah tim yang menang comeback dalam pertandingan saat sempat lebih dahulu tertinggal. Fiorentina pun akan mencoba mengusung misi remontada-nya dalam duel kontra Betis karena mereka di posisi tertinggal agregat.

     

    Real Betis berhasil memenangkan laga leg 1 semifinal UECL 2024/2025 pekan lalu via skor 2-1. Berbeda dengan sang wakil Spanyol minimal seri, kubu klub Italia punya misi lebih berat harus menang lebih dari 1-0 untuk merebut tiket final.

     

    Preview Fiorentina vs Real Betis

    La Viola tidak memiliki bekal positif untuk pertandingan ini. Tuan rumah takluk 1-0 dari AS Roma di Serie A dalam pertandingan terakhirnya.

     

    Hasil kontras dengan Betis yang memenangkan pertandingan terakhirnya di LaLiga. The Big Greens menang di markas Espanyol 2-1.

     

    BACA JUGA:Jadwal Final Liga Champions 2024-2025: Duel Set! PSG vs Inter di Munich

     

    Head-to-head dan statistik

    Selain pertemuan di leg pertama yang Real Betis menangkan, kedua tim tidak pernah bertemu. Tim ini kalah dua kali melawan tim Italia di kandang lawan, sedangkan David de Gea cs hanya memenangkan tiga dari 17 pertemuan dengan wakil Spanyol.

     

    Dalam laga kandang terakhirnya di Liga Konferensi Eropa, Fiorentina tidak pernah kalah. Dikutip dari Sportskeeda, hasil ini termasuk raihan sembilan kemenangan pada fase kualifikasi.

     

    Mereka juga menjadi tim tersubur kedua di kompetisi kasta ketiga Eropa tersebut dengan 28 gol. Hanya Chelsea yang lebih baik dari mereka (37 gol).

     

    Los Verdiblancos tanpa kekalahan dari delapan pertandingan tandang terakhirnya di semua ajang, lima di antaranya berakhir sebagai pemenang. Mereka juga tidak pernah kalah dalam lima laga UECL terakhirnya dan membukukan 11 gol.

  • Kehadiran Pedri Lebih Penting ketimbang Trisula Penyerang Barcelona

    Kehadiran Pedri Lebih Penting ketimbang Trisula Penyerang Barcelona

    JAKARTA – Mantan pemain Real Madrid, Toni Kroos, mengatakan Pedri adalah gelandang terbaik di dunia dan lebih penting bagi Barcelona ketimbang Lamine Yamal, Robert Lewandowski, dan Raphinha.

    Yamal, Lewandowski, dan Raphinha telah mengumpulkan 86 gol di semua ajang musim ini sehingga membuat Blaugrana tetap berpeluang meraih tiga gelar menjelang minggu-minggu terakhir musim ini.

    Namun, Kroos, yang pensiun musim panas lalu, yakin Pedri adalah kunci kesuksesan Barcelona di bawah asuhan Hansi Flick musim ini.

    “Bagi saya, pemain seperti Pedri lebih penting daripada Lamine Yamal, Raphinha, atau Lewandowski.”

    “Mereka (trisula penyerang) mungkin akan menentukan hasil pertandingan, tetapi untuk melakukan itu, Pedri saat ini adalah pemain terbaik di dunia di posisinya.”

    “Dia adalah pemain yang akan Anda rindukan saat dia tidak bermain, siapa pun lawan Anda. Dia tidak hanya mencetak gol atau memberikan assist, dia menawarkan solusi,” kata Kroos dalam podcast miliknya, Einfach mal Luppen.

    Pemain 22 tahun itu tampaknya telah pulih dari masalah cedera yang menimpanya dalam beberapa musim terakhir. Dia telah tampil sebanyak 54 kali musim ini, mencetak enam gol dan membuat tujuh assist.

    Barcelona akan kembali mengandalkannya pada Rabu, 7 Mei 2025, dini hari WIB, saat mereka bertandang ke markas Inter Milan pada leg kedua semifinal Liga Champions setelah bermain imbang 3-3 di Olympic Lluis Companys tengah minggu lalu.

    “Saya telah mengamati apa yang dilakukan Pedri musim ini. Di Liga Champions, dia lebih baik dari lawan-lawannya di setiap pertandingan.”

    “Di La Liga, perbedaan (antara dia dan lawan-lawannya) juga lebih ekstrem. Jika Anda kehilangan pemain seperti dia, Anda akan menyadarinya. Dia yang terbaik.”

    “Dia salah satu dari sedikit gelandang di posisinya yang memiliki kemampuan untuk melewati pemain lawan saat tidak ada ruang.”

    “Pemain seperti Pedri membantu Anda di setiap area permainan,” tutur Kroos lagi.

    Setelah Inter Milan, Barcelona menghadapi laga El Clasico yang berpotensi menentukan gelar melawan Real Madrid pada Minggu, 11 Mei 2025.

    Klub Catalan itu akan menghadapi Los Blancos dengan keunggulan empat poin di puncak klasemen La Liga.

    Kroos ingat betapa sulitnya menghentikan Pedri saat dia masih bermain di pertandingan tersebut.

    “Saya mengalaminya sendiri, khususnya sekali. Dia mengalahkan kami (Real Madrid) di kandang.”

    “Sekali atau dua kali saya pikir saya bisa mengalahkannya karena dia tidak terlihat begitu cepat, tetapi dia menggiring bola dengan sangat baik.”

    “Saya bahkan tidak bisa menghentikannya dengan pelanggaran. Dia tidak seperti Messi, yang kecepatan geraknya bisa Anda lihat.”

    “Pedri tidak tampak begitu cepat, tetapi sebenarnya dia cepat,” ujar Kroos.

  • Barca Dihajar Milan 3-4, Araujo Diamuk Yamal Dapat Puk-puk

    Barca Dihajar Milan 3-4, Araujo Diamuk Yamal Dapat Puk-puk

    Jakarta

    Laga sengit di leg kedua semifinal Liga Champions 2024/2025 antara Barcelona dan Inter Milan di Stadion San Siro berakhir dengan kekalahan dramatis Blaugrana 3-4. Inter Milan berhasil membalikkan keadaan setelah tertinggal di leg pertama yang berakhir imbang 3-3, memastikan tiket ke final Liga Champions. Namun, sorotan utama usai laga justru tertuju pada Ronald Araujo yang mendapat kritik pedas, sementara Lamine Yamal menuai pujian dan dukungan dari warganet.

    Pertandingan yang digelar Giuseppe Meazza, Rabu dini hari WIB berlangsung dengan tempo tinggi sejak menit awal. Inter Milan langsung menggebrak melalui gol cepat Lautaro Martinez dan Hakan Calhanoglu.

    Barca coba bangkit di babak kedua dan berhasil menyamakan kedudukan 2-2 berkat gol Eric Garcia serta Dani Olmo. Gol Raphinha di menit ke-87 membuat squad Hansi Flick ini memimpin.

    Namun gol injury time Franesco Acerbi seolah mulai mengubur mimpi Barca ke final Liga Champions. Akhirnya menjadi kenyataan setelah Frattesi mencetak gol di babak perpanjangan waktu. Dengan agregat 7-6, Inter melaju ke final untuk menghadapi pemenang laga antara Paris Saint-Germain vs Arsenal.

    Ronald Araujo, bek tengah Barcelona, menjadi bulan-bulanan usai laga. Penampilannya membuat warganet jengah dan berharap pemain asal Uruguay ini dijual saja. Saking banyak kritik yang diberikan netizen, dia sampai mengunci komentar di akun Instagramnya.

    Beda cerita dengan Lamine Yamal. Kekalahan Barca membuat warganet ramai-ramai memberikan puk-puk padanya agar tetap semangat berlaga di Liga Champions musim selanjutnya.

    Berikut rangkuman kicauan warganet:

    “araujo ini beneran menjijikan, ga sebagai pemain aja, ternyata dari segi manusia dia juga menjijikan bisa bisanya dia nyalahin si martin,” ucap @Gyokeress1.

    “Araujo musim depan wajib cabut, selama masih ada dia barca bakal susah menang UCL, kapten kerjaannya bikin blunder, defensenya sampah dimomen2 krusial gini, udah cukuplah sama araujo, fans barca pasti udh gk tahan sama dia,” kata @Autumnleaf1996.

    “Araujo jual aja pliss, gw muak liat dia gaada improv” nya sama sekali, ketika tim lagi bersemangat tadi eh pas dia masuk jadi beda anjirr ada aja kelakuan dia yang gabisa ditebak disaat match penting,” ujar @Noxrood kesal.

    “pengen puk puk dek yamal, gapapa yaa dek gapapa,” ungkap @sctrou.

    “Aduhhh gak bisa bgtt liat mukanya pedri, yamal sama raphinha jadi makin sedih,” ungkap @paperdoll861.

    “Ga bisa tidur gw gara² keinget terus tendangan yamal di block sama pemain ganteng dan gaji gede terus sama ARAUJO yang punya IQ +1000 setara Albert Einstein,” kata @sus1looo.

    “umur masih muda, masih banyak kesempatan, coba lagi di musim depan dik yamal,” ucap @dnysf89 menyemangati.

    (afr/afr)