Event: Liga Champions

  • La Vecchia Signora Wajib Menang demi Jaga Peluang Liga Champions

    La Vecchia Signora Wajib Menang demi Jaga Peluang Liga Champions

    JAKARTA – Setelah terlempar dari empat besar klasemen Serie A, Juventus akan berjuang keras menghidupkan kembali harapan mereka untuk lolos ke Liga Champions saat menjamu Monza pada  Minggu, 27 April. Bagi tim tamu, kekalahan di Turin bisa memastikan mereka terdegradasi dari kasta tertinggi sepak bola Italia.

    Pertandingan Juventus kontra Parma yang dijadwalkan pada Senin Paskah harus ditunda karena wafatnya Paus Fransiskus, dan baru digelar ulang pada Rabu, 23 April. Sayangnya, di laga tersebut, Juventus tampil mengecewakan dan kalah 1-0 dari Parma di Stadio Tardini. Lebih buruk lagi, mereka gagal melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran di babak pertama, dan meski melakukan serangan di akhir laga, mereka tetap gagal mencetak gol penyeimbang.

    Cedera striker andalan Dusan Vlahovic yang harus ditarik keluar saat jeda juga memperparah situasi. Sementara itu, kemenangan Bologna dan Lazio membuat persaingan untuk dua tiket terakhir ke Liga Champions kian ketat, dengan enam tim kini bersaing ketat di klasemen.

    Pelatih sementara Juventus, Igor Tudor, yang menggantikan Thiago Motta bulan lalu, baru saja menelan kekalahan pertamanya setelah sebelumnya meraih dua kemenangan dan satu hasil imbang. Kekalahan tambahan bisa berdampak fatal, bukan hanya secara prestasi, tetapi juga finansial, mengingat kegagalan masuk empat besar bisa menyeret Juventus ke dalam krisis keuangan.

    Tekanan kini membebani Tudor untuk memastikan kemenangan atas Monza, tim juru kunci Serie A yang musim ini performanya terjun bebas. Juventus sendiri berhasil mengalahkan Monza 2-1 pada pertemuan pertama musim ini.

    Di sisi lain, Monza, yang sempat mengalahkan Juventus dua kali di musim debut mereka di Serie A, kini tampak tak berdaya. Setelah ditinggal pelatih inspiratif Raffaele Palladino ke Fiorentina, performa Monza anjlok drastis di musim 2024-25.

    Hingga pekan ini, Monza hanya menang dua kali dan sudah kalah 22 kali, terpaut 11 poin dari zona aman. Praktis, peluang bertahan di Serie A nyaris tidak ada.

    Pelatih Alessandro Nesta, yang sempat dipecat lalu dipanggil kembali, gagal membalikkan keadaan. Dalam sembilan pertandingan sejak pertengahan Februari, Monza menelan tujuh kekalahan, termasuk empat kekalahan beruntun terakhir, dengan yang terbaru adalah kekalahan 1-0 dari Napoli setelah sempat menahan imbang sang calon juara hingga menit ke-72.

    Jika Monza kembali kalah akhir pekan ini dan pesaing mereka di papan bawah meraih poin, nasib degradasi Monza akan resmi dipastikan dengan empat laga tersisa.

    Juventus mendapat pukulan telak setelah Dusan Vlahovic mengalami cedera paha saat melawan Parma dan diragukan tampil. Sebelumnya, ia dipasangkan dengan Randal Kolo Muani di lini depan, namun duet ini belum menunjukkan hasil maksimal.

    Kenan Yildiz yang baru pulih dari cedera sudah tampil sebagai pemain pengganti di laga terakhir dan berpeluang tampil sebagai starter. Namun Teun Koopmeiners masih belum pulih dari masalah Achilles. Selain itu, Federico Gatti (cedera kaki) dan Samuel Mbangula (cedera paha) dipastikan absen, sementara Juan Cabal, Arkadiusz Milik, dan Bremer juga masih dalam daftar cedera jangka panjang.

    Di kubu Monza, absennya Keita Balde, Danilo D’Ambrosio, Armando Izzo, dan kapten Matteo Pessina membuat situasi kian sulit. Dalam kondisi ini, Silvere Ganvoula atau Gianluca Caprari kemungkinan akan mendampingi Dany Mota di lini serang Monza yang rata-rata hanya mencetak 0,76 gol per pertandingan musim ini.

    Perkiraan Susunan Pemain

    Juventus:
    Di Gregorio; Kalulu, Veiga, Kelly; McKennie, Locatelli, Thuram, Cambiaso; Gonzalez, Yildiz; Kolo Muani

    Monza:
    Turati; Pereira, Caldirola, Carboni; Birindelli, Castrovilli, Bianco, Akpa Akpro, Kyriakopoulos; Mota, Caprari

  • Berbekal Euforia Derby, Rossoneri Siap Gas di Stadio Penzo

    Berbekal Euforia Derby, Rossoneri Siap Gas di Stadio Penzo

    JAKARTA – AC Milan tengah berada dalam euforia tinggi usai kemenangan sensasional di Derby della Madonnina tengah pekan lalu. Kini, Rossoneri mengalihkan fokus mereka ke Serie A dengan bertandang ke markas Venezia, Minggu  27 April, dalam upaya menjaga momentum positif mereka jelang final Coppa Italia.

    Milan sukses memastikan satu tempat di partai puncak Coppa Italia setelah mengalahkan rival sekota Inter Milan dengan agregat meyakinkan 4-1. Setelah bermain imbang di leg pertama, pasukan Sergio Conceicao tampil luar biasa di leg kedua, membungkam Nerazzurri dengan skor telak 3-0 di San Siro. Luka Jovic menjadi pahlawan lewat penampilan inspiratifnya, sementara Tijjani Reijnders kembali mencatatkan namanya di papan skor.

    Meski melaju ke final, perjalanan Milan di Serie A musim ini masih jauh dari kata memuaskan. Kekalahan dari Atalanta pekan lalu membuat peluang mereka menembus zona Liga Champions hampir tertutup. Kini, Rossoneri tertahan di peringkat kesembilan, terpaut lima poin dari Fiorentina di posisi kedelapan, serta menghadapi persaingan ketat dari beberapa tim lain untuk sekadar mendapatkan tiket ke kompetisi Eropa musim depan.

    Kemenangan Coppa Italia menjadi satu-satunya jalan realistis Milan untuk kembali ke kancah Eropa, terlebih mengingat spekulasi yang kian kencang mengenai masa depan Conceicao yang mungkin akan berakhir pada bulan Juni.

    Di sisi lain, Venezia juga sedang bertarung untuk nasib mereka sendiri. Setelah sempat terlihat nyaris pasti terdegradasi pada Februari lalu, tim asuhan Eusebio Di Francesco menunjukkan semangat juang luar biasa dengan hanya sekali kalah dalam delapan pertandingan terakhir mereka. Meski begitu, enam dari delapan laga itu berakhir imbang, termasuk saat melawan Empoli pekan lalu ketika kemenangan yang sudah di depan mata sirna setelah kebobolan di menit akhir.

    Venezia kini hanya berjarak satu poin dari zona aman, dan lima laga sisa akan menjadi pertaruhan besar untuk bertahan di kasta tertinggi. Namun, menghadapi Milan bukanlah tugas mudah bagi tim asal Venesia ini. Dalam empat pertemuan terakhir, mereka selalu kalah dan kebobolan total 13 gol, termasuk kekalahan 0-4 di San Siro pada bulan September lalu.

    Di kubu Milan, Sergio Conceicao diperkirakan tetap mempertahankan formasi 3-4-3 yang sukses di Derby della Madonnina. Namun ada kemungkinan beberapa perubahan pemain dilakukan. Matteo Gabbia yang mengalami cedera leher saat melawan Inter mungkin harus absen, membuka peluang bagi Malick Thiaw untuk tampil sebagai starter di lini belakang.

    Untuk lini depan, Luka Jovic yang baru saja menjadi pahlawan derby kemungkinan tetap menjadi pilihan utama, namun Tammy Abraham dan Santiago Gimenez juga siap jika dibutuhkan. Emerson Royal masih harus menepi, namun kabar baik datang dari Kyle Walker yang sudah kembali berlatih penuh usai operasi siku.

    Sementara itu, Venezia masih kehilangan kiper utama Filip Stankovic yang cedera, sehingga Andrei Radu akan kembali mengawal gawang mereka. Radu memiliki kisah menarik, pernah bermain untuk Inter dan menjadi bagian dari momen ketika Milan mencuri gelar Scudetto dari rival sekota mereka. Richie Sagrado dan Michael Svoboda juga masih absen karena cedera. Di lini depan, Daniel Fila kembali tersedia setelah menjalani skorsing dan akan bersaing dengan Christian Gytkjaer serta Mirko Maric untuk mengisi pos striker.

    Melihat performa dan motivasi kedua tim, AC Milan jelas menjadi favorit untuk meraih tiga poin. Venezia mungkin memberikan perlawanan sengit, namun dengan kualitas individu seperti Rafael Leao, Christian Pulisic, dan kepercayaan diri usai kemenangan derby, Rossoneri diyakini mampu membawa pulang kemenangan.

    Perkiraan Susunan Pemain

    Venezia:
    Radu; Schingtienne, Idzes, Cande; Zerbin, Perez, Nicolussi Caviglia, Busio, Ellertsson; Yeboah; Fila.

    AC Milan:
    Maignan; Tomori, Thiaw, Pavlovic; Jimenez, Fofana, Reijnders, Hernandez; Pulisic, Jovic, Leao.

    Prediksi skor: Venezia 0-2 AC Milan.

  • Singkirkan Empoli di Coppa Italia, Bologna Tantang AC Milan di Final

    Singkirkan Empoli di Coppa Italia, Bologna Tantang AC Milan di Final

    JAKARTA – Bologna menantang tim unggulan AC Milan di final Coppa Italia. Bologna memastikan tampil di laga puncak setelah mengalahkan Empoli 2-1 di semifinal kedua di Stadion Renato Dall’Ara, Jumat, 25 April 2025 dini hari WIB.

    Bologna tak kesulitan mengatasi Empoli yang menduduki peringkat 19 dan terancam turun kasta ke Serie B. Kemenangan 3-0 pada laga pertama semifinal menjadi modal berharga Bologna saat menjamu rivalnya.

    Meski Empoli sempat menyamakan kedudukan, Bologna akhirnya menutup laga dengan kemenangan 2-1. Hasil itu menjadikan Bologna unggul agregat 5-1.

    Keberhasilan itu menjadikan Rossoblu untuk kali pertama mencapai final sejak 1974. Tak hanya itu, Bologna juga menuntaskan target menjadi juara dengan mengalahkan Palermo 4-3 lewat adu penalti.

    Bologna pun harus menunggu 51 tahun untuk kembali melangkah ke final dan berharap mengakhirinya dengan tiutel

    Kini, tim asuhan Vincenzo Italiano membidik trofi ketiga. Hanya saja, mereka bertemu lawan tangguh AC Milan di laga final yang digelar di Stadion Olimpico, Roma, 14 Mei 2025 dini hari WIB.

    Milan sendiri menyingkirkan rival satu kota Inter Milan setelah menang 3-0 pada laga kedua. Di laga pertama dalam Derby della Madonnina tersebut, Milan bermain imbang 1-1.

    Milan terakhir kali memenangi Coppa Italia pada 2003. Di final pertama, Rossoneri menaklukkan AS Roma 4-1 di Olimpico dan kemudian bermain imbang 2-2.

    Di pertandingan melawan Empoli, Bologna yang bertindak sebagai tuan rumah langsung bermain ofensif. Hasilnya laga baru berjalan tujuh menit gelandang Giovanni Fabbian sukses membobol gawang lawan. Gol tercipta setelah sundulan Fabbian gagal diselamatkan kiper Jacobo Seghetti.

    Keunggulan 1-0 Bologna kian menyulitkan Empoli untuk mengejar defisit gol. Meski demikian, Empoli tetap berusaha keras mengimbangi permainan tuan rumah. Bahkan mereka akhirnya bisa menyamakan skor saat Viktor Kovalenko mencetak gol di menit 33.

    Gol berawal dari sepakan pemain depan Ola Solbakken yang masih bisa digagalkan kiper Federico Ravaglia. Hanya saja bola rebound yang langsung disambar Kovalenko sekaligus mengubah skor menjadi 1-1. Skor itu bertahan hingga babak pertama usai.

    Di babak kedua, Bologna tak lagi melakukan pressing tinggi. Sementara, Empoli juga hanya berusaha mengimbangi permainan lawan. Apalagi, Mattia De Sciglio dkk sudah sulit mengejar ketinggalan gol.

    Namun Bologna yang akhirnya berhasil menambah gol menjelang pertandingan usai. Kali ini, sundulan Thijs Dallinga yang menyambut bola silang berhasil menembus gawang lawan di menit 86. Skor berubah 2-1 untuk Bologna dan bertahan hingga laga usai.

    “Mencapai final memang sudah menjadi target kami. Ini menjadi mimpi dari kota dan klub ini,” kata Italiano menanggapi keberhasilan Bologna lolos ke final.

    “Kami mendapat kehormatan sejak mengawali kompetisi ini. Saat Anda mencapai final, maka semua tentu ingin memenanginya,” ujar dia lagi.

    Italiano mendedikasikan keberhasilan ke final untuk warga Bologna yang mendukungi tim di liga maupun Coppa Italia. Bahkan Bologna mendapat kesempatan bermain di Liga Champions musim depan bila mampu mempertahankan posisi di empat besar.

    Hanya persaingan memang tak mudah. Bologna yang saat ini menduduki peringkat empat memiliki poin 60. Mereka hanya unggul satu poin dengan Juventus dan Lazio.

    “Kami dedikasikan keberhasilan ke final untuk warga Bologna yang mendukung kami secara luar biasa,” kata dia lagi. Menurut Italiano sukses itu menjadikan pemain kian percaya diri menghadapi Milan di laga final.

    “Harga diri kami kian tinggi. Kami tahu menghadapi tim yang sudah sering juara. Tetapi kami akan menunjukkan kemampuan terbaik. Kami sudah tidak sabar bermain di Roma. Kami berharap 30 ribu suporter kami bisa memenuhi Olimpico.

  • Ditinggal Veteran hingga Juru Taktik jadi Warna Baru Bagi Madrid?

    Ditinggal Veteran hingga Juru Taktik jadi Warna Baru Bagi Madrid?

    JABAR EKSPRES – Musim panas ini tampaknya akan menjadi warna baru bagi Real Madrid, pasalnya sejumlah pemain dirumorkan akan hengkang dari skuad. Termasuk gelandang veteran Luka Modric.

    Menurut laporan terbaru AS Dario, pemain veteran seperti Luka Modric, David Alaba, Lucas Vazquez, dan Fran Garcia dikabarkan tak akan berada di Santiago Bernabeu musim depan.

    Kontrak gelandang asal Kroasia yang sudah menjalani 13 musim sebagai bintang lapangan bersama Madrid itu akan berakhir pada musim panas ini.

    Meskipun dapat diperpanjang beberapa minggu hingga memungkinkan pemain yang akan menginjak usia 40 tahun pada September mendatang itu bermain untuk terakhir kalinya di Piala Dunia Antarklub FIFA.

    BACA JUGA:Kesepakatan Rahasia Leverkusen Bisa Antar Alonso ke Real Madrid

    Namun, tampaknya tidak ada jaminan bahwa ia akan di Bernabeu, meski awal tahun ini, Ancelotti memerintahkan klub untuk memperpanjang kontrak sang pemain.

    Terlebih sang juru taktik, Carlo Ancelotti juga dipastikan hengkang setelah gagal memenuhi target Los Blancos melaju jauh di Liga Champions dan menjadi yang kedua di kompetisi La Liga di bawah Barcelona.

    Kabar hengkangnya Ancelotti diperkuat dengan Xabi Alonso yang kini tengah dikaitkan sebagai pengganti kekosongan kursi di Santiago Bernabeu, yang didatangkan dari Bayer Leverkusen.

    Nama veteran lain yang akan hengkang yaitu, Vazquez yang merupakan salah satu pemain yang kontraknya hampir berakhir. Pemain sayap kanan ini kemungkinan tidak akan dibutuhkan musim depan menyusul kedatangan Trent Alexander-Arnold dan kembalinya Dani Carvajal dari cedera.

    BACA JUGA:Gagal di Liga Champions, Bagaimana Nasib Ancelotti di Real Madrid?

    Dua nama terakhir adalah Alaba dan Garcia yang masih terikat kontrak hingga akhir musim ini, tetapi masih dianggap sebagai pemain yang berpotensi hengkang.

    Alaba merupakan pemain pertama yang mendapat gaji besar di tim ini, diperkirakan mencapai EUR 12 juta setelah pemotongan pajak tetapi belum menunjukkan penampilan terbaiknya sejak cedera ACL yang dialaminya sejak 2023 lalu.

    Sementara Garcia dibawa kembali ke Madrid ketika klausul pembelian kembali diaktifkan untuk mengontraknya kembali dari Rayo Vallecano pada tahun 2023 lalu. Namun, kontribusi pemain berusia 25 tahun itu tidak bisa diharapkan sepenuhnya untuk membela klub sebesar Madrid.

  • Singkirkan Inter Milan, Jovic dan Reijnder Bawa AC Milan ke Final Coppa Italia

    Singkirkan Inter Milan, Jovic dan Reijnder Bawa AC Milan ke Final Coppa Italia

    JAKARTA – Kejutan di semifinal Coppa Italia saat AC Milan sukses menyingkirkan rival satu kota, Inter Milan. Pada laga kedua Derby della Madonnina di Stadion Giuseppe Meazza, Kamis, 24 April 2025 dini hari WIB, Milan menang telak 3-0 lewat gol-gol Luka Jovic dan Tijjani Reijnders.

    Ambisi Inter mengulang kegemilangan dengan meraih treble pada 2010 pupus sudah. Inter gagal memenuhi target di Coppa Italia setelah kalah telak saat melawan Milan.

    Dalam Derbi di Milano yang tersaji di semifinal, Inter sesungguhnya melakukan start tak mengecewakan. Mereka mampu menahan Milan yang bertindak sebagai tuan rumah dengan skor 1-1 pada laga pertama. Ini menjadi modal berharga Nerazzurri saat menjamu Milan di laga kedua.

    Kenyataannya, Inter malah menelan kekalahan telak tiga gol. Ini menjadikan Milan unggul agregat 4-1 yang menjadikan mereka lolos ke final untuk menghadapi Bologna atau Empoli. Pada laga pertama, Bologna sudah unggul 3-0.

    Hasil itu menjadikan Inter belum pernah menang selama tiga laga terakhir di berbagai kompetisi. Sebelumnya, Inter bermain imbang 2-2 melawan Bayern Munchen di Liga Champions. Meski imbang, tim asuhan Simone Inzaghi tetap lolos ke semifinal untuk menghadapi Barcelona.

    Saat kembali berlaga di Serie A Italia, Inter menelan kekalahan 1-0 lawan Bologna. Kekalahan itu menjadikan poin Inter disamai Napoli sehingga perburuan Scudetto kian panas saat kompetisi domestik memasuki bagian akhir.

    Inter pun menjaga asa meraih treble. Namun harapan itu langsung pupus saat mengalami kekalahan di laga melawan Milan.

    Sementara, Milan membuka asa memenangi Coppa Italia. Bila mencapai target, maka pelatih Sergio Conceicao meraih sukses dengan memenangi dua trofi dalam debutnya menangani Milan. Sebelumnya, Conceicao membawa Milan meraih Supercoppa Italiana juga dengan mengalahkan Inter.

    Dalam derby tersebut, Milan sesungguhnya terlambat panas. Sebaliknya, Inter tampil dengan semangat tinggi. Gelandang Federico Dimarco nyaris membobol gawang Milan. Namun upaya dia yang meneruskan tendangan sepak pojok malah melambung.

    Tak lama berselang, giliran kapten Lautaro Martinez yang berpeluang mencetak gol. Hanya saja, Martinez juga gagal melakukannya

    Saat melakukan tekanan, Milan justru berhasil mencuri gol. Jovic memecah kebuntuan setelah menyambut umpan silang dari Alex Jimenez di menit 36. Skor 1-0 untuk Milan bertahan hingga babak pertama usai.

    Keunggulan di babak pertama menjadikan Milan bermain lebih agresif di babak kedua. Alhasil, Rossoneri berhasil menambah gol setelah Jovic mencetak brace. Gol kedua striker tim nasional Serbia ini tercipta di menit 49.

    Dalam posisi tertinggal 2-0, Inter meningkatkan tekanan. Hanya usaha mereka tak kunjung membuahkan hasil. Sebaliknya, Milan malah menambah gol saat Reijnders membobol gawang Josep Martinez di menit 85. Skor berubah 3-0 dan bertahan hingga laga usai.

    Reijnders berharap Milan menutup musim ini dengan meraih trofi. Terutama setelah Milan gagal di Liga Champions dan hanya menduduki peringkat sembilan di klasemen Serie A Italia.

    “Kami punya tugas memenanginya. Dan, kami yakin bisa juara,” ucap Reijnders.

  • Mikel Arteta Enggan Mengistirahatkan Bukayo Saka meski Trofi Liga Inggris Mustahil Digenggam

    Mikel Arteta Enggan Mengistirahatkan Bukayo Saka meski Trofi Liga Inggris Mustahil Digenggam

    JAKARTA – Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengisyaratkan bahwa ia tidak akan mengistirahatkan Bukayo Saka untuk pertandingan Liga Inggris mendatang saat mereka juga bersiap menghadapi semifinal Liga Champions melawan Paris Saint-Germain.

    Kemenangan agregat 5-1 klub London utara itu atas juara bertahan Real Madrid di perempat final Liga Champions telah meningkatkan harapan klub tersebut untuk memenangi turnamen Eropa tersebut untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.

    Namun, performa mereka di Eropa belum berlanjut ke kompetisi domestik, dengan tim asuhan Mikel Arteta tertinggal 13 poin dari pemuncak klasemen Liverpool saat tersisa lima pertandingan tersisa.

    Klub Merseyside itu bisa dinobatkan sebagai juara pada Kamis, 24 April 2025, jika Arsenal kalah dari Crystal Palace.

    Meskipun gelar Liga Inggris sudah di luar genggaman mereka, Arteta tetap enggan mengistirahatkan Saka, yang baru saja kembali dari cedera yang membuatnya absen selama tiga bulan.

    “Kami tidak bisa berpikir dalam hal itu, ketika para pemain fit dan siap serta ingin bermain, mereka harus bermain.”

    “Mereka dalam kondisi terbaik saat bermain. Mereka memiliki konsistensi dalam penampilan mereka.”

    “Secara fisik dan emosional, mereka bagus. Mereka memiliki ritme dan saat itulah mereka dalam kondisi terbaik.”

    “Jika mereka tidak tersedia, tidak ada diskusi. Jika mereka tidak dalam kondisi yang baik untuk tampil, kami tidak akan memainkan mereka.”

    “Hanya saja, jika mereka tersedia, kami akan memainkan mereka,” kata Arteta dalam konferensi pers jelang laga pada Selasa, 22 April 2025.

    Saka telah menyumbang 25 gol dalam 30 penampilan di semua ajang musim ini. Ia menjadi bintang dalam kemenangan 2-1 di Bernabeu minggu lalu dan tampil mengesankan dalam kemenangan 4-0 di kandang Ipswich Town pada akhir pekan.

    Di Portman Road, Saka menerima tekel keras dari Leif Davis di babak pertama yang membuat bek tersebut harus digantikan.

    Namun, Arteta telah mengesampingkan kekhawatiran soal cedera Saka.

    “Kami harus menunggu dan melihat sekarang bagaimana reaksinya setelah sesi (latihan), tetapi tidak ada yang terlalu serius.”

    “Jika kami ingin (memilihnya), saya pikir kami akan memiliki peluang bagus untuk bermain besok,” ujar Arteta ketika ditanya ketersediaan Saka untuk melawan Palace.

    Sementara itu, diagnosis keArteta pada Jorginho lebih suram. Pemain internasional Italia itu absen saat bermain imbang kontra Brentford awal bulan ini karena diduga mengalami cedera tulang rusuk.

    “Saya pikir Jorginho akan absen selama beberapa minggu. Saya harap begitu, tetapi saya tidak yakin (apakah dia akan bermain lagi musim ini).”

    “Kami harus melihat bagaimana perkembangannya dalam beberapa hari ke depan,” ujar pelatiha asal Spanyol itu.

  • Derby della Madonnina Penentu Treble: Inter Dihantui Rekor Buruk Lawan Milan

    Derby della Madonnina Penentu Treble: Inter Dihantui Rekor Buruk Lawan Milan

    Milan (beritajatim.com) – Inter Milan masih memiliki peluang besar untuk mencatatkan sejarah sebagai treble winners musim ini. Namun, tekanan mulai menghantui tim asuhan Simone Inzaghi, terutama setelah kekalahan 0-1 dari Bologna FC dalam lanjutan giornata ke-33 Serie A pada Sabtu (20/4/2025). Kekalahan itu membuat koleksi poin Inter disamai oleh rival terdekat SSC Napoli, yakni 71 poin.

    Padahal hanya tiga hari sebelumnya, Nerazzurri tampil impresif dengan memastikan tiket semifinal Liga Champions setelah menyingkirkan Bayern Munchen. Kini, fokus mereka tertuju pada laga krusial melawan AC Milan dalam second leg semifinal Coppa Italia yang akan berlangsung Kamis (24/4/2025) dini hari di Stadio Giuseppe Meazza, Milan. Agregat sementara masih imbang 1-1.

    Menjelang Derby della Madonnina edisi penentu ini, Inter justru inferior atas rival sekotanya. Dari empat pertemuan sebelumnya musim ini, Inter belum pernah menang melawan AC Milan. Dua pertandingan berakhir imbang dan dua lainnya kalah. Ini kontras dengan catatan musim-musim sebelumnya, di mana Inter sempat menyapu bersih enam pertemuan terakhir sebelum musim ini.

    “Kekalahan dari Bologna bakal jadi evaluasi berharga bagi kami untuk hasil terbaik di akhir musim,” ujar allenatore Inter Simone Inzaghi kepada La Gazzetta dello Sport, Selasa (22/4/2025).

    Sementara itu, AC Milan justru tengah berada dalam musim yang kurang menggembirakan. Rossoneri tersingkir dari Liga Champions lebih awal dan kini tertahan di peringkat sembilan klasemen Serie A. Coppa Italia menjadi satu-satunya harapan skuad asuhan Sergio Conceicao untuk meraih trofi musim ini.

    Namun, performa AC Milan kerap membaik saat berhadapan dengan Inter. Dengan motivasi besar merusak peluang treble rival sekota, Milan diprediksi akan tampil habis-habisan demi satu tiket ke final Copa Italia.

    Perkiraan susunan pemain:

    Inter Milan (3-5-2):
    1-Sommer (g); 31-Bisseck, 6-De Vrij, 95-Bastoni; 36-Darmian, 23-Barella, 20-Calhanoglu, 22-Mkhitaryan, 30-Augusto; 99-Taremi, 10-Lautaro (c)
    Pelatih: Simone Inzaghi

    AC Milan (3-4-3):
    16-Maignan (g) (c); 23-Tomori, 46-Gabbia, 31-Pavlovic; 20-Jimenez, 29-Fofana, 14-Reijnders, 19-Hernandez; 11-Pulisic, 90-Abraham, 10-Leao
    Pelatih: Sergio Conceicao

    [dio/beq]

  • Laga Kandang Bukan Jaminan Akan Mudah

    Laga Kandang Bukan Jaminan Akan Mudah

    JAKARTA – Pekan ke-33 Liga Inggris 2024/2025 akan menghadirkan laga antara Tottenham Hotspurs melawan Nottingham Forest Selasa, 22 April 2025, pukul 02.00 WIB di Stadion Tottenham Hotspurs. 

    Meski digelar di kandang sendiri, hal ini tak menjamin The Lilywhites menjalani laga dengan mudah. Pasalnya, pada bentrok kali ini, kedua tim memiliki misi yang berbeda dalam membidik tiga poin penuh. 

    Nottingham yang berstatus sebagai tim tamu tengah berusaha mengejar jarak demi bisa finis di zona Liga Champions. Saat ini Nottingham tertahan di peringkat keenam dengan koleksi 57 poin. 

    Pencapaian Nottingham ini sejatinya sama dengan koleksi poin milik Chelsea yang berada di jajaran lima besar yang unggul selisih gol. The Blues dipastikan sudah mengamankan tiket ke Liga Champions. 

    Di sisi lain, Tottenham yang berstatus tuan rumah sedang mengejar momen positif demi mendongkrak percaya diri jelang semifinal Liga Europa 2024/2025.  

    Sebab lain, Spurs tampil tak cukup baik sepanjang musim ini, khususnya di Liga Inggris.  

    Tuan rumah saat ini ada di posisi ke-16 dengan mengantongi 37 poin setelah melewati 32 laga. Posisi itu ingin dilewati Spurs agar bisa mengakhiri musim dengan aman dan tak terdegradasi. 

    Menjelang pertemuan dengan Nottingham Forest, Spurs juga dibayangi performa yang kurang meyakinkan karena hanya sekali menang dalam enam laga belakangan di Liga Inggris.

    Bukan cuma itu, mereka juga tercatat baru menang di laga kandang dua kali sejak terakhir kali terjadi pada Desember 2024. 

    Situasi juga kian pelik karena di laga ini tuan rumah tampil tanpa dua pemain kunci, yakni Son Heung-min dan Radu Dragusin yang absen karena cedera.

    Pelatih Ange Postecoglou pun dibuat pusing dengan kondisi ini, terutama terkait rotasi pemain. Ia harus berhati-hati karena pergantian pemain yang tidak tepat dapat berdampak negatif pada performa tim di lapangan.

    “Wajar untuk mengatakan bahwa ini merupakan tantangan, tetapi saya pikir bagian dari tantangan itu adalah rotasi dalam tim.”

    “Sejujurnya, hal yang sama akan terjadi saat kalah dari Wolverhampton Wanderers (2-4). Kami harus membuat lima atau enam perubahan pada tim karena kami ingin memastikan semua orang berada di posisi yang tepat,” ucap Postecoglou dikutip dari laman resmi klub.

    Meski jalannya terbilang sulit, Spurs tetap berhasrat untuk mengakhiri musim dengan gemilang.

    Mereka ingin tetap memetik tiga poin penuh dan naik beberapa peringkat di klasemen untuk memastikan tak terdegradasi.

  • Ancelotti Enggan Bahas Rumor Latih Timnas Brasil

    Ancelotti Enggan Bahas Rumor Latih Timnas Brasil

    JAKARTA – Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti enggan membahas rumor bakal melatih tim nasional Brasil.

    “Tidak ada yang bisa dikatakan tentang hal itu (tawaran melatih Brasil). Kami akan mendiskusikannya di akhir musim,” ujar Carlo Ancelotti dikutip dari laman Real Madrid, Sabtu.

    Sebelumnya Brasil memecat pelatih Dorival Junior yang dinilai gagal mengangkat performa tim Samba selama ajang kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Amerika Selatan.

    Manajemen tim Samba memang telah lama menargetkan tanda tangan dari Ancelotti untuk bisa mengisi kursi kepelatihan.

    Namun pelatih asal Italia itu enggan membahas mengenai tawaran tersebut dan ingin fokus untuk Real Madrid musim ini.

    Meski demikian, mantan pelatih AC Milan itu kini dikaitkan akan didepak dari kursi kepelatihan Real Madrid pasca gagal mengantarkan Los Blancos melaju ke babak semifinal Liga Champions.

    Menanggapi terkait rumor itu, Ancelotti mengaku masa depannya tak menentu dan segala kemungkinan bisa terjadi.

    “Apa saja bisa terjadi. Kami harus membuat penilaian dan evaluasi untuk masa depan pada akhir musim ini, atau kapan pun berakhir,” ujar Ancelotti.

    Sejumlah kabar melaporkan bahwa nama-nama seperti Santiago Solari dan Raul Gonzalez masuk dalam radar manajemen El Real untuk ditunjuk sebagai caretaker menggantikan Ancelotti.

    Selain itu sejumlah kabar telah melaporkan pihak manajemen Real Madrid telah bergerak memantau sejumlah pelatih yang dinilai cocok untuk diproyeksikan mengisi kursi kepelatihan pada musim depan.

    Nama mantan pelatih Liverpool Juergen Klopp dan pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso kini santer dikaitkan akan menuju Santiago Bernabeu menggantikan Ancelotti.

  • Mikel Arteta Mengisyaratkan Kesediaan untuk Perpanjang Kontrak Thomas Partey

    Mikel Arteta Mengisyaratkan Kesediaan untuk Perpanjang Kontrak Thomas Partey

    JAKARTA – Mikel Arteta telah mengisyaratkan Arsenal bersedia menawarkan kontrak baru kepada Thomas Partey dengan kontrak gelandang tersebut yang akan berakhir pada akhir musim ini.

    Partey, yang akan berusia 32 tahun pada Juni 2025, telah menikmati kembalinya performa terbaiknya dalam beberapa bulan terakhir setelah periode dipenuhi cedera yang menimbulkan keraguan atas masa depannya di Emirates.

    Pemain internasional Ghana tersebut sebelumnya dikaitkan dengan kepindahan ke Arab Saudi, sementara laporan di Spanyol minggu ini menunjukkan Atletico Madrid sedang menjajaki kesepakatan untuk mengontrak kembali Partey, yang meninggalkan Los Rojiblancos untuk bergabung Arsenal seharga 45 juta pound pada Oktober 2020.

    “Ya, ada kemajuan dengan semua pemain. Saya akan menyerahkannya kepada (Direktur Olahraga) Andrea (Berta) dan klub untuk memutuskan dan membicarakannya,” ujar Arteta ketika ditanya apakah ada kemajuan dalam pembicaraan mengenai kontrak baru.

    “Tujuannya sangat jelas. Saya serahkan pada Andrea dan klub untuk melangkah maju,” katanya.

    Kartu kuning Partey adalah satu-satunya hal negatif dari kemenangan Arsenal yang menakjubkan di tengah pekan atas Real Madrid, melengkapi kemenangan agregat 5-1 untuk menyingkirkan juara bertahan dan mencapai semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 2009.

    Ia akan diskors untuk pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions melawan Paris Saint-Germain, tetapi Arteta malu-malu tentang bagaimana timnya akan mengatasi masalah tersebut.

    “Kami memiliki beberapa opsi dan kami tidak akan memberikan apa pun. Itu adalah malam yang hebat bagi klub dan hanya itu.”

    “Kami semua memiliki ambisi besar dan tujuan besar. Kami berada di arah yang benar. Namun, langkah selanjutnya akan sulit dan kami harus melakukan yang terbaik,” tutur Arteta.

    Arsenal akan menghadapi Ipswich Town pada Minggu, 20 April 2025, dengan mengetahui kekalahan dapat memastikan gelar Liga Inggris untuk Liverpool. Ipswich juga bisa terdegradasi jika kalah di Portman Road.

    The Gunners akan bermain tanpa Jorginho (tulang rusuk) dan Riccardo Calafiori (lutut) karena cedera.

    Meski demikian, Calafiore ada kans siap menghadapi PSG pada 29 April 2025.