Event: KTT ASEAN

  • Mendag Respons Volume Impor dari China Melesat, Imbas Tarif Trump?

    Mendag Respons Volume Impor dari China Melesat, Imbas Tarif Trump?

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menanggapi laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait meningkatnya impor non-migas dari China pada April 2025.

    Pria yang akrab disapa Busan ini mengatakan bahwa neraca perdagangan Indonesia dengan China bersifat fluktuatif dan tidak menentu.

    “Memang perdagangan kita dengan China itu kan cukup besar ya. Ekspor kita terbesar juga ke China. Misalnya tahun lalu itu ekspor kita US$ 60 miliar, tetapi impor kita US$ 70 miliar,” ujar Busan di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (4/6/2025).

    Ia menyebut, pada beberapa tahun sebelumnya Indonesia sempat mencatat surplus perdagangan dengan China sebesar US$ 2 miliar. Namun, belakangan kembali mencatat defisit akibat tingginya angka impor.

    Menanggapi kemungkinan lonjakan impor sebagai dampak dari kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) terhadap negara mitra dagang, Busan menilai hal tersebut belum terbukti secara konkret.

    “Kalau indikasi (transhipment) itu belum ada ya. Karena begini, indikasi transhipment bisa kita kontrol melalui SKA (surat keterangan asal) kita. Jadi itu belum ada indikasi seperti itu,” tegasnya.

    Sebagaimana diketahui, AS telah memberlakukan kebijakan tarif resiprokal yang tinggi kepada beberapa negara, termasuk China. Kondisi ini mendorong produsen dari Negeri Tirai Bambu mencari pasar alternatif di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

    Terkait menyusutnya surplus neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 yang tercatat sebagai yang terendah dalam 60 bulan terakhir, Busan menjelaskan beberapa penyebabnya.

    “Jadi ekspor Januari-April dibanding tahun lalu kan naik memang ya 6,65% tetapi Maret-April mengalami penurunan,” ujarnya.

    Menurutnya, penurunan tersebut dipengaruhi oleh libur panjang Idulfitri yang menghambat aktivitas ekspor. Selain itu, ketidakpastian akibat kebijakan tarif dari AS turut membuat pelaku pasar bersikap hati-hati.

    “Setelah kita analisa, yang pertama kemarin kan awal April itu masih libur Lebaran ya. Jadi masih banyak libur sehingga ekspor juga berkurang,” sambung Busan.

    Ia menambahkan, fenomena serupa juga terjadi di negara-negara tetangga. Dalam pertemuan dengan para menteri perdagangan ASEAN di Kuala Lumpur saat KTT ASEAN, mereka menyampaikan bahwa penyusutan surplus perdagangan turut dialami oleh Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

    “Kemarin waktu kami ketemu teman-teman mendag di Kuala Lumpur waktu KTT ASEAN. Ya kita juga ngobrol, ternyata pengaruhnya bagi masing-masing sangat besar. Bahkan banyak eksportir yang cenderung masih menunggu,” pungkasnya.

  • Mendag Ungkap Penyebab Surplus Neraca Perdagangan pada April Terendah Sejak 2020 – Page 3

    Mendag Ungkap Penyebab Surplus Neraca Perdagangan pada April Terendah Sejak 2020 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan penyebab utama di balik melambatnya surplus neraca perdagangan Indonesia yang hanya mencapai USD 160 juta pada April 2025. Angka ini merupakan yang terendah sejak Mei 2020, meskipun Indonesia tetap mencatatkan surplus selama 60 bulan berturut-turut.

    Menurut Budi, secara kumulatif ekspor Indonesia pada Januari hingga April 2025 memang meningkat 6,65% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, penurunan signifikan terjadi pada Maret dan April.

    “Jadi, kita ekspor Januari-April dibanding tahun lalu naik memang ya 6,65%. Tetapi Maret-April mengalami penurunan. Jadi setelah kami cek juga di beberapa negara Seperti di Malaysia, Filipina, Vietnam, kita analisa yang pertama kemarin awal April itu masih libur Lebaran ya Jadi masih banyak karena libur sehingga ekspor juga berkurang,”  kata Mendag saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (4/6/2025).

    Selain faktor domestik, kondisi global juga turut memengaruhi performa ekspor Indonesia. Budi menjelaskan kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintahan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump turut memberikan dampak yang luas, termasuk bagi negara-negara ASEAN.

    “Terkait kebijakan Trump. Ya apalagi kemarin waktu kami ketemu teman-teman Mendag di Kuala Lumpur waktu KTT ASEAN, kita juga ngobrol ternyata pengaruhnya bagi masing-masing sangat besar bahkan banyak eksportir yang cenderung masih menunggu,” jelasnya.

    Ia menambahkan, bukan hanya ekspor ke Amerika Serikat yang terdampak, melainkan ekspor ke negara lain pun ikut melambat karena efek domino dari ketidakpastian global tersebut. 

    “Jadi, tidak hanya sekedar ekspor ke Amerikanya tetapi ekspor ke negara lain pun juga saling menunggu. Apalagi sekarang sepertinya belum ada kejelasan lagi begitu Kita juga masih menunggu untuk dijadwalkan negosiasi yang kedua,” ungkapnya.

     

  • Update Bantuan Subsidi Upah (BSU) Juni 2025: Jadwal, Nominal, Syarat Penerima, dan Cara Ceknya

    Update Bantuan Subsidi Upah (BSU) Juni 2025: Jadwal, Nominal, Syarat Penerima, dan Cara Ceknya

    Bisnis.com, JAKARTA – Ada beberapa hal tentang Bantuan Subsidi Upah (BSU) Juni 2025 yang perlu Anda ketahui.

    Siap-siap untuk pekerja yang memenuhi syarat, sebab bantuan subsidi upah dari pemerintah akan mulai cair pada bulan Juni 2025 ini.

    Kapan Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 Cair?

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa BSU akan difinalisasi pada 5 Juni 2025.

    “BSU, kemudian ada bantuan-bantuan untuk menunjang daya beli, itu sedang dipersiapkan. Nanti akan diberlakukan per 5 Juni,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (24/5), dikutip dari Antaranews.

    Airlangga pun mengatakan bahwa BSU sudah sudah dianggarkan dalam APBN 2025. Kemudian terkait mekanismenya akan segera diumumkan dalam waktu dekat.

    Berapa Besaran BSU?

    Airlangga menjelaskan bahwa pihaknya akan membahas teknis penyaluran BSU dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

    Dia menjawab berapa bantuan BSU 2025 dengan menjelaskan bahwa pemerintah menyiapkan sekitar Rp150.000 per orang per bulan.

    “Itu kira-kira Rp150.000 per bulan. Dua bulan, dua bulan saja,” ujar Airlangga di sela-sela KTT Asean di Hotel Grand Hyatt.

    Jumlah bantuan: Rp150.000 setiap bulan
    Durasi pemberian: Dua bulan, dengan total bantuan sebesar Rp300.000
    Waktu pencairan: Dimulai pada 5 Juni 2025 dan berlangsung hingga Juli 2025
    Metode penyaluran: Ditransfer langsung ke rekening penerima yang telah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan

    Syarat dan Cara Cek Penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) Juni 2025…

  • Rekap Agenda Prabowo Mei 2025: Terima Gelar Kehormatan Brunei, Ajak Macron ke Borobudur

    Rekap Agenda Prabowo Mei 2025: Terima Gelar Kehormatan Brunei, Ajak Macron ke Borobudur

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto diketahui menerima berbagai tamu negara hingga melakukan sejumlah lawatan ke luar negeri sepanjang Mei 2025.

    Beberapa di antaranya mencakup menerima gelar Bintang Kebesaran Tertinggi Brunei Darussalam, hingga menerima kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Indonesia. 

    Untuk diketahui, jadwal kegiatan diplomasi Prabowo dengan negara-negara sahabat cukup padat. Setidaknya, pada Mei 2025, Kepala Negara melakukan lawatan ke Brunei Darussalam dalam rangka menerima gelar kehormatan, pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Thailand, serta kehadiran perdana sebagai pemimpin delegasi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean di Malaysia. 

    Berikut rekap kegiatan Presiden Prabowo Subianto selama Mei 2025

    1. Prabowo Terima Gelar Kehormatan dari Sultan Brunei 

    Di Brunei, Prabowo dianugerahi Bintang Kebesaran Negara Brunei Darussalam “Darjah Kerabat Laila Utama Yang Amat Dihormati’ pada 14 Mei 2025.  

    Ketua Umum Partai Gerindra itu menjadi Presiden keempat yang menerima gelar tersebut, setelah Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo (Jokowi). 

    2. Kuker ke Thailand 

    Kepala Negara juga sempat bertandang ke Thailand untuk di antaranya bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra pada 19 Mei 2025.

    Pertemuan kedua pemimpin negara itu juga menyepakati untuk meningkatkan sejumlah kerja sama bilateral, termasuk dengan Danantara. Indonesia dan Thailand diketahui memiliki nilai perdagangan sebesar US$18 miliar. 

    “Kami telah mencapai perdagangan bilateral sampai dengan US$18 miliar, tapi kami tentunya ingin meningkatkan lagi,” ujar Prabowo di Bangkok. 

    3. KTT Asean Malaysia 

    Setelah itu, Prabowo menghadiri KTT Asean ke-6 dan turut bertemu dengan pemimpin negara-negara kawasan Asia Tenggara itu. Pada kehadiran perdananya di forum tersebut sebagai Presiden RI, dia menyoroti berbagai hal mulai dari dukungan kepada Timor Leste dan Papua Nugini untuk ikut bergabung ke Asean, serta ketidakpastian ekonomi akibat persaingan negara-negara besar. 

    Kendati lawatan ke luar negeri cukup padat, pada bulan ini Prabowo lebih banyak menerima kunjungan tamu-tamu negara ke Indonesia. Sejak awal Mei, politisi-politisi dari negara lain berkunjung menemui Prabowo dimulai dari mantan PM Jepang Fumio Kishida serta Presiden Senat Kamboja, yang juga pernah menjabat PM, Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen. 

    Presiden Prabowo Subianto hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia–Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia pada Selasa, 27 Mei 2025. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

    4. Sambut PM Australia

    Selanjutnya, dalam tiga pekan berturut-turut, Prabowo menerima kunjungan PM Australia Anthony Albanese, PM China Li Qiang serta ditutup dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. 

    Kunjungan Prabowo ke luar negeri maupun kegiatannya menerima kedatangan pemimpin-pemimpin negara lain turut diikuti dengan berbagai potensi kerja sama bilateral untuk berbagai sektor. Mulai dari kesehatan, ekonomi hingga pertahanan. 

    Pada pertemuan dengan Albanese misalnya, kedua pemimpin negara mendiskusikan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

    Pria yang kembali terpilih sebagai PM Australia itu menyebut pertemuan dengan Prabowo menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan kedua negara terkait dengan ekonomi, pendidikan, perubahan dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik. 

    Prabowo pun menyampaikan terima kasih kepada Albanese yang menjadikan Indonesia negara pertama yang dikunjunginya setelah kembali memenangkan Pemilu. Keduanya sempat membahas kerja sama ekonomi hingga pertahanan. 

    “Kerja sama ini sangat penting di tengah ketidakpastian ekonomi global. Hubungan kita semakin penting dan membawa manfaat bagi rakyat kedua negara,” kata Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/5/2025). 

    5. Kunjungan PM China

    Kunjungan kenegaraan ke Indonesia lalu dilanjutkan sembilan hari setelahnya dengan tibanya PM China Li Qiang. Dia turut membawa puluhan grup perusahaan besar di China untuk bertemu dengan pebisnis Indonesia guna business matching. 

    Kerja sama meliputi sejumlah nota kesepahaman kerja sama bilateral Indonesia-China, sekaligus kerja sama business-to-business yang juga melibatkan swasta kedua negara. Kerja sama kedua negara turut ditandatangani oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Ekonomi Nasional serta Menko Bidang Perekonomian. 

    Dari sisi swasta, Kadin Indonesia Komite Tiongkok serta Kadin China juga menandatangani sejumlah kerja sama utamanya di 8 bidang strategis. Salah satunya terkait dengan hilirisasi energi dan pengembangan baterai mobil listrik. 

    Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie juga menandatangani MoU dengan Kadin China untuk bantuan dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kadin China disebut akan ikut membantu Kadin Indonesia dalam membangun sekitar 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG. 

    “Ini dengan Kadin China akan diskalakan mereka akan menentukan berapa jumlah yang mereka ingin bangun. Tentu kalau pemerintah itu fokus 30.000, dari Kadin mencoba bertahap tapi targetnya kalau bisa 1.000. Jadi di dalam angka tersebut lah dari China itu ingin berpartisipasi,” ungkap Anindya, Sabtu (24/5/2025). 

    Prabowo pun sesumbar atas hubungan diplomatik dan ekonomi Indonesia dan China. Dia menyebut kerja sama dengan Negeri Tirai Bambu itu menjanjikan. 

    “Karena saya memandang hubungan antara Indonesia dan China adalah suatu hubungan bilateral yang sangat strategis, sangat penting, dan sangat menjanjikan, serta dapat menentukan keadaan perdamaian dan stabilitas di kawasan kita,” ujar Prabowo di depan Perdana Menteri (PM) China Li Qiang pada acara yang diselenggarakan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (24/5/2025). 

    6. Ajak Macron ke Borobudur

    Kunjugan Presiden Macron menutup kunjungan negara-negara sahabat ke Indonesia pada Mei 2025 ini. Berbeda dengan Albanese maupun Li Qiang, Macron sempat diajak Prabowo ke Candi Borobudur hingga ke Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. 

    Kedatangan Macron ke Indonesia dalam rangka perayaan hubungan diplomatik RI-Prancis yang berusia 75 tahun. Setibanya di Indonesia pada 27 Mei 2025, Macron menjadi pemimpin negara Uni Eropa pertama yang mendatangi Indonesia sejak pelantikan Prabowo 20 Oktober lalu. 

    Kedua negara menandatangani berbagai joint declaration, MoU, Letter of Intent (LoI), Delcaration of Intent, Cooperation Agreement serta Investment Agreement.

    Deretan kerja sama itu meliputi antarpemerintah atau government-to-government (G2G) maupun antarswasta atau business-to-business (B2B).

    Sebagai balasannya, Macron telah mengundang Prabowo untuk hadir sebagai tamu kehormatan pada Bastille Day, di Prancis pada 14 Juli 2025 mendatang. 

     “Kunjungan Presiden Macron dan Ibu [Brigitte Macron] juga memiliki arti khusus karena memang saya secara pribadi dan keluarga saya punya hubungan khusus dengan Prancis,” terang Prabowo. 

  • Video: Sultan Brunei Dirawat di RS Kuala Lumpur Saat KTT ASEAN

    Video: Sultan Brunei Dirawat di RS Kuala Lumpur Saat KTT ASEAN

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sultan Brunei Darussalam, Hassanah Bolkiah dirawat di rumah sakit di Kuala Lumpur Malaysia, Selasa (27/05/2025) kemarin. Beliau masuk rumah sakit di tengah gelaran KTT ASEAN.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Rabu, 28/05/2025) berikut ini.

  • Nego Tarif AS, Negara-Negara Asean Sepakat Tak Saling Senggol Antar Anggota

    Nego Tarif AS, Negara-Negara Asean Sepakat Tak Saling Senggol Antar Anggota

    Bisnis.com, JAKARTA – Para pemimpin Asia Tenggara menyepakati bahwa setiap perjanjian bilateral yang mungkin mereka buat dengan Amerika Serikat terkait tarif perdagangan tidak akan merugikan ekonomi sesama anggota. 

    Melansir Reuters pada Rabu (28/5/2025), Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan terjadi konsensus selama KTT Asean di Kuala Lumpur bahwa setiap kesepakatan yang dinegosiasikan dengan Washington akan memastikan kepentingan kawasan secara keseluruhan terlindungi.

    “Selama melanjutkan negosiasi bilateral …, konsensus meningkat untuk memiliki semacam kesepahaman dengan Asean bahwa keputusan tidak boleh merugikan negara lain,” kata Anwar.

    Sebelumnya, Anwar juga mengatakan bahwa dirinya telah menulis surat kepada Presiden AS, Donald Trump untuk meminta pertemuan Asean-AS mengenai tarif tersebut.

    “Jadi, kita harus melindungi wilayah kekuasaan 650 atau 660 juta orang,” katanya tentang Asean. 

    Adapun, Asean merupakan kawasan dengan gabungan produk domestik bruto lebih dari US$3,8 triliun. Kawasan tersebut berada dalam posisi yang genting dalam kaitannya dengan Amerika Serikat, yang merupakan pasar terbesar untuk ekspor kawasan tersebut, pendorong utama pertumbuhannya. 

    Blok yang beranggotakan 10 negara itu juga telah merilis rencana strategis lima tahun untuk mengintegrasikan ekonominya dengan lebih baik, dengan menyebutkan tantangan yang berarti melanjutkan bisnis seperti biasa tidak akan cukup.

    Pertemuan Asean diadakan di tengah volatilitas pasar global dan pertumbuhan ekonomi yang melambat, dan di tengah ketidakpastian atas perang dagang yang terjadi sejak pengumuman tarif “Hari Pembebasan” oleh Presiden AS Donald Trump.

    Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang paling terpukul oleh tarif tersebut, dengan enam negaranya menghadapi pengenaan tarif antara 32% dan 49% pada bulan Juli jika negosiasi pengurangan tarif gagal.

    Pertemuan pada Selasa juga mencakup pertemuan ekonomi para pemimpin Asean, negara-negara Teluk, dan China, yang diwakili oleh Perdana Menteri Li Qiang.

    Salah satu yang tidak hadir adalah penguasa Brunei berusia 78 tahun, Sultan Hassanal Bolkiah, yang dirawat di rumah sakit Kuala Lumpur setelah merasa lelah, tetapi menurut kantornya kesehatannya baik.

    Dalam acara makan malam pada Selasa, Li mendesak negara-negara Teluk dan Asean untuk menghapus hambatan perdagangan dan memperluas liberalisasi dalam menghadapi meningkatnya proteksionisme dan unilateralisme.

    “Kita semua perlu mempertahankan sistem perdagangan multilateral dengan Organisasi Perdagangan Dunia sebagai intinya, dan mendorong terciptanya lingkungan pasar internasional yang stabil dan teratur,” katanya.

    Memperluas Gencatan Senjata

    Para pemimpin Asean juga menyerukan agar gencatan senjata sementara di Myanmar yang diperintah militer diperluas ke seluruh negeri, untuk memungkinkan pihak yang bertikai membangun kepercayaan dan berupaya untuk mengadakan dialog.

    “Kami selanjutnya menyerukan perpanjangan berkelanjutan dan perluasan gencatan senjata di seluruh negara di Myanmar, sebagai langkah awal menuju penghentian kekerasan,” kata para pemimpin Asean dalam sebuah pernyataan.

    Selain itu, para pemimpin Asean mendorong semua pemangku kepentingan terkait di Myanmar untuk membangun kepercayaan guna menyelenggarakan dialog nasional yang inklusif.

    Sementara itu, Anwar memuji langkah-langkah keterlibatan yang signifikan di Myanmar setelah bulan lalu mengadakan pertemuan tertutup di Bangkok dengan kepala junta Min Aung Hlaing dan pembicaraan virtual dengan Pemerintah Persatuan Nasional bayangan yang berpihak pada pemberontak.

    Anwar mengatakan para pemimpin Asean telah sepakat bahwa jalan ke depan adalah melibatkan semua pihak di Myanmar.

    “Sekarang kita telah sampai pada tahap di mana kedua belah pihak kini sedang berkonsultasi, meskipun pada tingkat yang lebih rendah,” katanya.

    Myanmar telah mengalami krisis sejak militernya menggulingkan pemerintahan sipil terpilih pada tahun 2021, yang memicu protes pro-demokrasi yang berubah menjadi pemberontakan yang meluas, dengan lebih dari 3,5 juta orang mengungsi.

    Gempa bumi dahsyat pada bulan Maret yang menewaskan lebih dari 3.800 orang menyebabkan serangkaian gencatan senjata sementara di daerah-daerah yang terkena dampak di Myanmar, tetapi pemerintah militer terus melakukan serangan udara dan serangan artileri.

  • Presiden Prabowo hadiri KTT Ke-2 ASEAN-GCC perkuat kemitraan dagang

    Presiden Prabowo hadiri KTT Ke-2 ASEAN-GCC perkuat kemitraan dagang

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Presiden Prabowo hadiri KTT Ke-2 ASEAN-GCC perkuat kemitraan dagang
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 27 Mei 2025 – 16:49 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-2 ASEAN dan Dewan Kerja Sama Negara-negara Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) guna memperkuat kemitraan dagang di kawasan tersebut.

    Ini merupakan pertemuan kedua antara negara kawasan Asia Tenggara dan negara teluk setelah pertemuan perdana berlangsung pada tahun 2023 di Riyadh, Arab Saudi, di bawah Keketuaan Indonesia di ASEAN.

    “KTT ini berakar dari fondasi yang telah dibangun sejak KTT perdana di Riyadh pada tahun 2023. Kehadiran para pemimpin hari ini mencerminkan komitmen bersama untuk mempererat ikatan yang kuat,” kata Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim selaku Ketua KTT ASEAN-GCC, berdasarkan keterangan resmi diterima di Jakarta, Selasa.

    KTT Ke-2 ASEAN merupakan bagian dari rangkaian acara KTT ke-46 ASEAN yang diselenggarakan di Kuala Kumpur, Malaysia, Selasa.

    Secara khusus, PM Anwar menyambut Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Kuwait Sheikh Sabah Al Khalid Al Sarra yang turut menjadi ketua bersama dalam pertemuan ini.

    PM Anwar menekankan bahwa tema keketuaan ASEAN tahun ini, yakni inklusivitas dan keberlanjutan selaras dengan arah kerja sama ASEAN-GCC yang dituangkan dalam kerangka kerja sama ASEAN-GCC 2024–2028.

    Lebih lanjut, PM Malaysia menggarisbawahi pentingnya hubungan ekonomi antarkedua kawasan karena GCC merupakan mitra dagang terbesar ketujuh ASEAN pada tahun 2023, dengan nilai 130,7 miliar dolar AS.

    “Meningkatnya investasi ini mencerminkan kepercayaan terhadap GCC dan ASEAN. Seperti yang saya sebutkan tadi malam, ASEAN, merupakan kawasan yang paling damai dan ekonominya sangat dinamis,” kata Anwar.

    Menurut PM Anwar, GCC telah mengalami transformasi besar menjadi kekuatan ekonomi modern yang menjanjikan dengan kemajuan di bidang teknologi.

    Oleh karena itu, kemitraan ASEAN-GCC diyakini akan memainkan peran kunci dalam mendorong kolaborasi antarkawasan, memperkuat ketahanan, serta menjamin kemakmuran yang berkelanjutan.

    “Saya berharap pada pertemuan ini ada pertukaran pandangan yang bermakna sekaligus membuka jalan bagi inisiatif-inisiatif nyata dalam kemitraan kita yang terus berkembang dan berkelanjutan,” kata PM Anwar.

    Menutup sambutannya, PM Malaysia menyampaikan kebanggaan atas penyelenggaraan KTT yang berhasil mempertemukan para pemimpin ASEAN dan GCC. PM Anwar pun meyakini pertemuan ini berlangsung dalam semangat kerja sama yang berasaskan kepercayaan dan persahabatan.

    “Dengan ini, saya nyatakan KTT Ke-2 ASEAN-GCC resmi dibuka,” ujar PM Anwar.

    Sumber : Antara

  • Di KTT ASEAN-GCC, Prabowo tegaskan Indonesia siap dukung Palestina

    Di KTT ASEAN-GCC, Prabowo tegaskan Indonesia siap dukung Palestina

    ANTARA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan kesiapan Indonesia dalam mendukung kemerdekaan rakyat Palestina dengan mengirimkan pasukan penjaga perdamaian hingga tenaga medis. Hal tersebut disampaikan saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-GCC di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (27/5).
    (Suci Nurhaliza/Soni Namura/I Gusti Agung Ayu N)

  • Jadwal Pencairan BSU 2025 untuk Pekerja dengan Gaji di Bawah Rp3,5 Juta

    Jadwal Pencairan BSU 2025 untuk Pekerja dengan Gaji di Bawah Rp3,5 Juta

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Indonesia kembali menghadirkan program bantuan Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 yang ditujukan bagi para pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan.

    Langkah ini diumumkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, usai menghadiri rapat terbatas bersama jajaran kementerian dan lembaga terkait pada Jumat, 24 Mei 2025.

    Baca juga : Siap-siap Bantuan Subsidi Upah Akan Kembali Digulirkan Mulai Juni 2025

    BSU tahun 2025 ini merupakan bagian dari enam paket insentif ekonomi yang telah dirancang pemerintah untuk menopang pertumbuhan pada kuartal II dan kuartal III tahun ini.

    Kebijakan ini dirancang untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang menantang, serta mendukung stabilitas konsumsi rumah tangga sebagai salah satu pendorong utama ekonomi nasional.

    Berbeda dengan program serupa yang pernah diberikan saat masa pandemi Covid-19, tahun ini BSU memiliki skema baru yang lebih terbatas.

    Jika sebelumnya nilai bantuan mencapai Rp600 ribu per penerima, kali ini jumlahnya lebih kecil.

    Jadwal Pencairan dan Besaran BSU 2025

    Menurut keterangan Airlangga, pemerintah menargetkan program ini mulai diberlakukan per 5 Juni 2025, dan saat ini proses finalisasi sedang berlangsung.

    Ia juga memastikan bahwa alokasi anggaran untuk BSU telah masuk dalam APBN 2025.

    “BSU dan bantuan-bantuan lain yang dirancang untuk menjaga daya beli masyarakat sedang kami siapkan. Pemberlakuannya akan dimulai 5 Juni,” ujar Airlangga saat memberikan keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (24/5).

    Lebih lanjut, Airlangga juga mengungkapkan bahwa nilai bantuan BSU tahun ini ditetapkan sebesar Rp150.000 per bulan, dan akan diberikan selama dua bulan berturut-turut, sehingga total yang diterima oleh pekerja adalah Rp300.000.

    “Kisaran bantuannya Rp150.000 per bulan, untuk dua bulan,” jelasnya dalam pertemuan KTT ASEAN yang berlangsung di Hotel Grand Hyatt, Kuala Lumpur, Senin (26/5/2025).

    Syarat dan Kriteria Penerima BSU

    Walaupun pemerintah belum secara resmi mengumumkan syarat-syarat penerima BSU tahun ini, publik dapat merujuk pada ketentuan yang berlaku di periode sebelumnya, yaitu saat pandemi Covid-19.

    Adapun kriteria yang kemungkinan besar masih digunakan adalah sebagai berikut:

  • ASEAN Perkuat Relasi dengan China dan Negara-negara Teluk

    ASEAN Perkuat Relasi dengan China dan Negara-negara Teluk

    Jakarta

    Para pemimpin Asia Tenggara berkumpul di Kuala Lumpur, Malaysia, berdialog bersama Perdana Menteri Cina Li Qiang serta para pejabat tinggi negara-negara Teluk pada hari Selasa (27/05). Mereka membahas gelombang ketidakpastian geopolitik yang menggerus ekonomi dunia, termasuk di kawasan Asia Tenggara.

    Pada bulan April, Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara tiba-tiba meruntuhkan norma-norma perdagangan global, dengan mengumumkan serangkaian tarif pasar yang menyasar negara-negara di seluruh dunia, termasuk sekutu dekatnya sendiri.

    Walau kemudian diberlakukan jeda 90 hari untuk sebagian besar negara, kejadian tersebut telah menggerakkan ASEAN untuk mempercepat diversifikasi jejaring perdagangan mereka.

    “Transisi dalam tatanan geopolitik tengah berlangsung,” ujar Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada hari Senin (26/05). Setelah menikmati santap malam gala yang mewah pada malam sebelumnya, pertemuan puncak perdana antara ASEAN, Cina, dan Dewan Kerjasama Teluk (GCC)—yang terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab—dilaksanakan.

    ASEAN, selama ini berperan sebagai “semacam perantara” antara ekonomi maju seperti Amerika Serikat dan Cina, demikian menurut pengamatan Chong Ja Ian dari Universitas Nasional Singapura.

    Namun dengan Washington yang semakin sulit diandalkan, negara-negara anggota ASEAN berusaha merengkuh diversifikasi. “Memfasilitasi pertukaran antara negara-negara Teluk dan Republik Rakyat Cina adalah bagian penting dari strategi ini.”

    Malaysia, yang kini memegang jabatan ketua bergilir ASEAN dan menjadi tuan rumah pertemuan ke-46 blok tersebut, tampil sebagai kekuatan penggerak utama.

    Beijing, yang turut menanggung beban tarif dari kebijakan Trump, juga gencar menopang pasar-pasar lain. Kementerian Luar Negeri Cina menyampaikan harapan mereka untuk “memperkuat kerja sama” dengan ASEAN dan GCC.

    Cina atau ‘Amrik’?

    Hubungan dagang antara Cina dan ASEAN sudah sedemikian erat, bahkan ekspor Cina ke Thailand, Indonesia, dan Vietnam melonjak dua digit pada bulan April—didorong oleh pergeseran jalur barang yang biasanya menuju Amerika Serikat.

    Keikutsertaan Perdana Menteri Li disebut “tepat waktu dan penuh perhitungan,” demikian menurut Khoo Ying Hooi dari Universitas Malaya. “Cina melihat peluang untuk memperkuat citranya sebagai mitra ekonomi yang dapat diandalkan, terutama saat menghadapi upaya pemisahan dari Barat.”

    Memang, Beijing dan Washington terlibat dalam perang tarif yang berkelanjutan hingga pertemuan di Swiss menghasilkan kesepakatan pengurangan dan penundaan tarif sementara. Meski demikian, produk-produk Cina masih harus menanggung tarif yang lebih tinggi dibanding mayoritas barang lain.

    Dalam rancangan pernyataan yang diperoleh kantor berita AFP, ASEAN menyampaikan “kekhawatiran yang mendalam atas penerapan tindakan tarif sepihak.” Namun, pada awal tahun ini ASEAN memutuskan untuk tidak mengenakan bea balasan.

    Sebagai sebuah entitas, ASEAN cenderung menghindari pilihan antara Amerika Serikat dan Cina. Cina hanya menjadi sumber investasi asing langsung keempat terbesar di Asia Tenggara, setelah Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa, tandas Chong.

    Anwar menyebutkan bahwa ia telah mengirim surat untuk mengajukan pertemuan puncak ASEAN-AS tahun ini. Namun Menteri Luar Negeri Malaysia itu menyatakan bahwa Amerika Serikat belum menanggapi. Namun, mendekatkan diri ke Beijing membawa tantangan tersendiri, walau Anwar menegaskan, “apa pun yang dikatakan, kami hadir di sini sebagai teman Cina.”

    Sengketa Laut Cina Selatan yang tak kunjung usai

    Pada hari Senin (26/05), Presiden Filipina Ferdinand Marcos mengungkapkan “kebutuhan mendesak” untuk mengadopsi kode etik yang mengikat secara hukum di Laut Cina Selatan.

    Sengketa wilayah antara Beijing dan lima negara anggota ASEAN di kawasan itu masih memanas, dengan ketegangan antara Cina dan Filipina yang berlangsung berbulan-bulan.

    Anwar sempat mengangkat isu Laut Cina Selatan dalam pertemuan dengan Li, dan menegaskan bahwa ASEAN “menghargai dedikasi Cina terhadap kolaborasi regional,” dengan fokus pembahasan sebagian besar terpaku pada isu perdagangan.

    Menurut Chong, “pihak-pihak yang bersengketa mungkin membiarkan Filipina menanggung beban tekanan,” sehingga isu ini tidak akan surut ke latar belakang, berbeda dengan negara-negara Asia Tenggara lain yang ingin mengutamakan fokus pada persoalan ekonomi, pungkasnya.

    Editor: Hendra Pasuhuk

    Tonton juga “PM Malaysia Anwar Ibrahim Buka KTT ASEAN-GCC” di sini:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini