Event: Isra Miraj

  • Nostalgia Warga Usai Terakhir ke Ragunan Tahun ’80-an

    Nostalgia Warga Usai Terakhir ke Ragunan Tahun ’80-an

    Jakarta

    Puluhan ribu orang dari berbagai daerah menikmati masa libur Isra Miraj dan Imlek 2025 di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. Beragam cara wisatawan menikmati Ragunan, salah satunya mengenang dari masa tahun 1980-an.

    Contohnya, Hadi Wijaya (48), warga Cakung, Jakarta Timur, memboyong keluargannya berwisata ke Taman Ragunan. Hadi mengaku pertama kali ke Ragunan saat masih duduk di sekolah dasar (SD).

    “Saya pertama kali (ke Ragunana) masih kecil nih, sekarang baru ke sini lagi udah punya anak. Saya dulu tuh lagi kecil tuh SD sekitar tahun 80-an,” kata saat ditemui di TM Ragunan, Senin (27/1/2024).

    Hadi menceritakan kala itu dia diajak ayah dan ibunya berjalan-jalan ke Ragunan. Dia menyebut banyak perubahan Ragunan yang dilihatnya dulu dengan saat ini.

    “Jadi dulu ke sini tuh naik vespa sama ibu, sama bapak, sama kakak saya gitu. Jadi keinget lagi gitu, kenangan lagi gitu,” cerita Hadi.

    “Banyak perubahan, makannya bingung juga ke sini. Kayak binatang-binatangnya juga lebih banyak bervariasi gitu lah. Terus kemudian parkiran, fasilitasnya sekarang lebih banyak sekarang, lebih bagus,” terangnya.

    Selain bernostalgia, Hadi memutuskan untuk kembali ke Ragunan karena ajakan sang anak yang memang ingin tahu tentang satwa.

    “Kebetulan ada libur panjang, yaudah kita putusin ke sini kan lebih deket ya, lebih kumpul lebih enak,” ucap Hadi.

    “Anak-anak dari tadi (minta lihat) gajah terus, kemudian burung. Anak saya yang satu, yang cowok itu seneng sama burung dia, tadi udah ke tempat burung, seneng banget dia,” jelasnya.

    Hadi senang berwisata ke Ragunan. Hanya saja menurutnya ketersediaan sarana beribadah sangat terbatas, terlebih dibandingkan dengan luas wilayah Ragunan sendiri.

    “Mungkin sarana ibadah ya agak susah juga ini walaupun ada Masjid dan ada petunjuknya, tapi cukup jauh,” pungkas Hadi.

    Tumpah Ruah Pengunjung Padati Ragunan

    Warga Jaktim bernama Hadi mengunjungi Taman Margasatwa Ragunan. (Ondang/detikcom)

    Sebanyak 28.277 orang tumpah ruah mengunjungi Taman Ragunan, Senin (27/1) siang. Jumlah itu diprediksi meningkat mencapai 35 ribu pengunjung hingga penutupan sore.

    “Tercatat sebanyak 28.277 pengunjung per pukul 12.00 WIB. Hari ini (prediksinya) sekitar 35 ribu (pengunjung) ya. Cuaca kayaknya nggak begitu cerah. Kalau kemarin cerah tuh, 42 ribu (pengunjung) nembus ya,” kata Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang kepada wartawan, Senin (27/1).

    Bambang melakukan sejumlah persiapan menyambut libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025. Salah satunya, kata dia, melakukan penyisiran pohon agar tak menganggu kenyamanan pengunjung yang piknik.

    “Kalau istilah kami ada bandring ya, bandring itu lempar pakai tali ke ranting kering yang membahayakan, langsung kita potong dengan tali tersebut,” ungkap Bambang.

    “Terus untuk pohon-pohon yang sudah kering dan tua langsung kita tebang. Jadi sejauh ini tidak ada kejadian yang berarti, tidak ada kecelakaan karena pohon, dan dalam pantauan kami aman saat ini,” sambungnya.

    Bambang mengimbau para pengunjung untuk taat aturan yang ada di Ragunan. Terutama, dia mengingatkan pengunjung tidak memberi makan satwa dan menganggu kenyamaman satwa.

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • DKI kemarin, penghematan anggaran hingga tantangan atasi kebakaran

    DKI kemarin, penghematan anggaran hingga tantangan atasi kebakaran

    Para wisatawan ini datang untuk menikmati masa libur panjang, dengan mengunjungi berbagai tempat wisata yang ada di Kepulauan Seribu

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar DKI Jakarta pada Senin (27/1) masih layak untuk disimak hari ini, mulai dari Pemprov DKI siap jalankan Instruksi Presiden (Inpres) tentang Efisiensi Belanja hingga BPBD DKI menghadapi beberapa tantangan dalam mengatasi kebakaran yang akhir-akhir ini banyak terjadi di Jakarta.

    Berikut lima pemberitaan DKI Jakarta kemarin yang masih dapat dinikmati para pembaca untuk mengawali pagi hari ini:

    1. Pemprov DKI siap jalankan Inpres soal penghematan anggaran daerah

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap menjalankan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor: 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.

    Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi menjelaskan, turunan inpres tersebut telah disiapkan dan saat ini tengah dirancang dalam bentuk draf instruksi gubernur (ingub).

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Fokus pembersihan, evakuasi korban kebakaran Glodok berhenti sementara

    Pencarian dan evakuasi korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1), dihentikan sementara karena petugas fokus tahap pembersihan tempat kejadian perkara (TKP).

    “Untuk sementara ini arahan dari Kapolsek (Jakarta Barat) dihentikan sampai menunggu arahan polisi,” kata Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohammad Yohan di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. Libur Imlek, Terminal Kalideres sediakan pemeriksaan kesehatan gratis

    Pengelola Terminal Kalideres, Jakarta Barat menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi penumpang selama libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2025.

    Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen di Jakarta Senin, mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat dan Puskesmas Kalideres untuk memberikan layanan kesehatan gratis tersebut.

    Berita selengkapnya klik di sini

    4. Libur panjang, ribuan wisatawan kunjungi Kepulauan Seribu

    Ribuan orang mengunjungi kawasan Kepulauan Seribu saat libur panjang Isra Miraj dan Hari Raya Imlek 2025.

    “Para wisatawan ini datang untuk menikmati masa libur panjang, dengan mengunjungi berbagai tempat wisata yang ada di Kepulauan Seribu,” kata Kepala Seksi Industri Pariwisata Sudin Parekraf Kepulauan Seribu, Dedy Rustam Simanjuntak di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. BPBD DKI ungkap tantangan dalam atasi meningkatnya kasus kebakaran

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta menghadapi beberapa tantangan dalam mengatasi kebakaran yang akhir-akhir ini banyak terjadi di Jakarta.

    Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD DKI Jakarta Mohammad Yohan menjelaskan, tantangan yang mereka hadapi salah satunya adalah keterbatasan infrastruktur yang memadai untuk menjangkau lokasi-lokasi sulit.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: M. Tohamaksun
    Copyright © ANTARA 2025

  • Libur Panjang, Penumpang Kereta Cepat Whoosh Naik hingga 29 Persen

    Libur Panjang, Penumpang Kereta Cepat Whoosh Naik hingga 29 Persen

    JAKARTA – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat, jumlah penumpang kereta cepat Whoosh meningkat hingga 29 persen per hari selama periode libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025.

    Pada 24-26 Januari 2025, jumlah penumpang Whoosh mencapai 66.000 orang atau rata-rata 22.000 penumpang per hari, naik 29 persen jika dibandingkan hari biasa yang sebanyak 17.000 penumpang per hari.

    General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, meski telah memasuki hari keempat libur panjang, angka ini menunjukkan antusiasme masyarakat untuk menggunakan Whoosh tetap tinggi.

    “Peningkatan jumlah penumpang hingga 29 persen menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap Whoosh sebagai moda transportasi cepat dan andal,” ujar Eva dalam keterangan tertulisnya, Senin, 27 Januari.

    Sampai dengan saat ini, puncak perjalanan terjadi pada Minggu kemarin, 26 Januari, yakni sebanyak 22.800 penumpang.

    Penumpang paling banyak naik dari Stasiun Halim, yakni mencapai 80 persen dari total keseluruhan penumpang.

    Kemudian, sisanya adalah penumpang dengan tujuan Halim–Tegalluar Summarecon dan Halim–Karawang.

    Adapun untuk keberangkatan hari ini, Senin, 27 Januari, tiket yang sudah terjual sampai dengan pagi hari sudah mencapai 19.000 tiket.

    Diprediksi volume penumpang masih akan mencapai lebih dari 21.000. Sebab, pemesanan penjualan tiket masih dibuka hingga perjalanan terakhir Whoosh malam nanti.

    “KCIC terus berkomitmen untuk memberikan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman dan berkesan bagi seluruh penumpang,” kata Eva.

    Saat ini penjualan tiket untuk keberangkatan pada 24-29 Januari telah mencapai 105.000 tiket.

  • Margasatwa Ragunan ingatkan pengunjung tak piknik dekat kandang

    Margasatwa Ragunan ingatkan pengunjung tak piknik dekat kandang

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan mengingatkan para pengunjung untuk tidak piknik dekat dengan kandang satwa untuk memastikan kawasan wisata tersebut kondusif.

    “Piknik boleh-boleh aja, yang penting pertama tidak dekat dengan kandang,” kata Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Bambang menjelaskan pengunjung tidak boleh mengganggu satwa mulai dari memberi makanan, membunyikan suara keras, hingga melewati batas kandang.

    “Kejadian beberapa waktu lalu, pengunjung ditarik ponselnya karena melewati batas ya karena primata itu kan kadang tangannya cepet banget ya, itu juga banyak kejadian,” ujarnya.

    Jika ditemukan, maka pihak Taman Margasatwa Ragunan akan bertindak tegas dengan langsung menegur pengunjung tersebut.

    Bambang menganjurkan pengunjung sebaiknya piknik di ruang terbuka, seperti di taman ataupun lapangan di Ragunan yang tersedia.

    Kemudian, diimbau pula kepada pengunjung untuk tidak merokok demi mengejar target Ragunan sebagai kawasan tanpa rokok.

    “Kawasan Ragunan itu sudah hampir kawasan tanpa rokok, ini masih sosialisasi dengan memasang rambu,” ujarnya.

    Taman Margasatwa Ragunan pun terbuka menerima masukan dan siap merespon aspirasi warga, terutama mewujudkan kawasan tanpa rokok.

    Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan membidik sebanyak 100.000 pengunjung memadati kawasan wisata itu selama masa liburan Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.

    Dibandingkan tahun sebelumnya, total sebanyak 108.000 pengunjung telah memasuki Ragunan pada hari libur nasional Isra Miraj dan Imlek 2024.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Margasatwa Ragunan bidik 100.000 pengunjung selama liburan Imlek

    Margasatwa Ragunan bidik 100.000 pengunjung selama liburan Imlek

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan membidik sebanyak 100.000 pengunjung memadati kawasan wisata itu selama masa liburan Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.

    “Kalau kita boleh katakan sekitar 100.000 pengunjung selama lima hari, hari ini saja sudah 35.000 pengunjung,” kata Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Bambang berharap prediksi itu tidak meleset mengingat cuaca di Jakarta Selatan sering hujan.

    Dibandingkan tahun sebelumnya, sebanyak 108.000 pengunjung telah memasuki Ragunan pada hari libur nasional Isra Miraj dan Imlek 2024.

    Kendati demikian, pihaknya optimistis bisa mengejar angka itu lantaran mengingat momen liburan Imlek menjadi andalan warga untuk mendatangi Taman Margasatwa Ragunan.

    “Terbukti hari Minggu kemarin sampai 42 ribuan, di long weekend sebelumnya enggak sampai, paling 20.000-30.000 orang,” kata Bambang.

    Para pengunjung pun masih didominasi warga Jabodetabek dibandingkan dari luar Jakarta dan sekitarnya.

    “Pengunjung mayoritas dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Bambang mengingatkan agar pengunjung tak hanya menjaga anak-anaknya yang masih di bawah umur, namun juga orang tua yang sudah lanjut usia (lansia) karena dinilai rentan terpisah.

    “Lansia juga jadi rentan ya, karena memang dari fisik ini lemah, kadang kalau keramaian kadang-kadang tertinggal atau terpisah. Kemudian daya ingat dari para lansia ini juga terbatas. Maka, para lansia harus mendapat perhatian khusus ketika berada di keramaian,” tuturnya.

    Bambang juga mengingatkan kepada para pengunjung untuk membawa payung, jas hujan maupun obat-obatan karena di Jakarta sedang musim hujan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Libur Imlek, Terminal Kalideres sediakan pemeriksaan kesehatan gratis

    Libur Imlek, Terminal Kalideres sediakan pemeriksaan kesehatan gratis

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Terminal Kalideres, Jakarta Barat menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi penumpang selama libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2025.

    Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen di Jakarta, Senin, mengatakan, bahwa pihaknya bekerja sama dengan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat dan Puskesmas Kalideres untuk memberikan layanan kesehatan gratis tersebut.

    “Jadi, bisa pemeriksaan kesehatannya di terminal. Kita dibantu dari Sudin Kesehatan Jakarta Barat dan Puskesmas Kalideres,” katanya.

    Revi juga meminta agar para penumpang memastikan kesehatan terlebih dahulu sebelum berangkat liburan untuk menghindari terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam perjalanan.

    Dia mengimbau calon penumpang agar memastikan kondisi kesehatannya sebelum melakukan perjalanan.

    “Pastikan dalam kondisi sehat. Jangan memaksakan diri berangkat dalam kondisi sakit. Di terminal kan kita sudah menyiapkan sarana pemeriksaan kesehatan,” ujarnya.

    Para penumpang pun diminta untuk naik bus di dalam area terminal agar lebih aman dan nyaman.

    “Saya harapkan kepada penumpang itu naiknya dari terminal, supaya dipastikan menunggu dengan aman. Karena petugasnya juga lengkap, ada sarana yang sudah disiapkan,” kata dia,

    Begitu pun saat kembali dari libur panjang juga bisa turun di area Terminal Kalideres.

    “Saat kembali dari liburan agar turunnya juga di terminal. Kebanyakan para penumpang tibanya itu pada dini hari. Jadi, sangat membahayakan keselamatannya bila turun di pinggir jalan,” kata Revi.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Monkey Forest Bali Jadi Tujuan Wisata Utama, Pengunjung Capai 2.500 Per Hari

    Monkey Forest Bali Jadi Tujuan Wisata Utama, Pengunjung Capai 2.500 Per Hari

    Gianyar, Beritasatu.com – Pada momen libur panjang Isra Mikraj atau Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2025, Bali semakin dipadati oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Salah satu lokasi wisata yang banyak dikunjungi adalah Monkey Forest yang terletak di Ubud, Gianyar, Bali. 

    Tempat wisata satu ini juga dikenal dengan nama Mandala Suci Wenara Wana, yang merupakan kawasan cagar alam sekaligus kompleks candi.

    General Manager Monkey Forest Anak Agung Bhaskara mengatakan, jumlah wisatawan baik domestik maupun asing, mengalami peningkatan pada liburan panjang kali ini. 

    Menurutnya, peningkatan wisatawan ini lebih signifikan dibandingkan dengan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) lalu. 

    Sejumlah wisatawan domestik maupun mancanegara mengunjungi Monkey Forest Bali pada momen libur panjang. Senin 27 Januari 2025. – (Beritasatu.com/Sopian Hadi)

    “Liburan panjang kali ini kami mengalami lonjakan yang cukup signifikan, terutama untuk wisatawan domestik dan asal China, yang lebih tinggi dibandingkan Nataru kemarin,” ujar Anak Agung Bhaskara katanya kepada Beritasatu.com, Senin (27/1/2025).

    Ia menjelaskan, lonjakan pengunjung terjadi pada Jumat, (24/1/2025). Saat ini, Monkey Forest menerima sekitar 2.500 pengunjung setiap hari yang datang untuk menikmati suasana alam, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

    Pihak pengelola Monkey Forest juga menawarkan pengalaman baru bagi pengunjung. Salah satunya adalah layanan foto keliling yang dinamakan Jungle Snap. Dengan layanan ini, pengunjung dapat mengabadikan momen liburan mereka di dalam kawasan hutan.

    “Ini adalah inovasi terbaru kami yang disebut Jungle Snap. Pengunjung bisa langsung mendapatkan foto ketika berkeliling di dalam hutan di Monkey Forest Bali,” tambah Anak Agung Bhaskara.

    Monkey Forest menawarkan keindahan alam yang dapat dinikmati dengan berkeliling di tengah hutan yang luasnya mencapai 27 hektare. Hutan ini dihuni lebih dari 115 spesies tumbuhan serta berbagai jenis satwa, termasuk monyet, yang membuat suasana semakin menarik bagi para wisatawan.

    Kenyamanan pengunjung juga sangat diperhatikan. Salah satu pengunjung dari  Jawa Tengah, Irfan asal Wonogiri, Jawa Tengah mengungkapkan, dirinya sengaja datang berlibur bersama keluarga pada momen libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2025. 

    Wisatawan mancanegara berinteraksi dengan monyet di Monkey Forest Bali. Senin 27 Januari 2025. – (Beritasatu.com/Sopian Hadi)

    “Tempatnya bagus, nyaman, dan enak untuk berkeliling. Pelayanannya juga ramah,” katanya.

    Kenyamanan yang sama juga dirasakan oleh wisatawan asing asal Malaysia, Emili. Ia mengaku senang liburan di Bali dan Monkey Forest menjadi salah satu tujuan destinasi wisatanya saat liburan ke Indonesia.

    “Kami sudah enam hari di Bali, suka dengan makanannya, tempatnya nyaman, dan orang-orangnya sangat ramah,” ungkap Emili.

    Selain berkeliling menikmati keindahan hutan, pengunjung juga bisa berswafoto dengan latar belakang pura yang ada di tengah kawasan Monkey Forest. Salah satu daya tarik unik adalah sesi foto bersama monyet. 

    Dengan membayar Rp 50.000, pengunjung dapat berfoto selfie dengan monyet yang duduk di pangkuan mereka. Petugas akan memberikan makan jagung untuk menarik perhatian monyet agar berpose, seolah-olah monyet tersebut sedang memegang ponsel dan berfoto bersama pengunjung.

    Untuk masuk ke kawasan Monkey Forest, pengunjung  membayar tiket dengan tarif yang bervariasi. Untuk wisatawan asing, tiket masuk pada Sabtu dan Minggu adalah Rp 120.000, sementara pada Senin hingga Jumat dibanderol Rp 100.000. 

    Untuk wisatawan domestik yang datang ke Monkey Forest Bali, tiket masuk adalah Rp 100.000 pada akhir pekan dan Rp 80.000 pada hari kerja.

  • Libur Panjang, 130 Ribu Orang Menyeberang dari Pulau Jawa ke Sumatera Selama 24-26 Januari 2025 – Halaman all

    Libur Panjang, 130 Ribu Orang Menyeberang dari Pulau Jawa ke Sumatera Selama 24-26 Januari 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat adanya kenaikan trafik yang signifikan di lintasan Merak-Bakauheni saat libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025.

    Di lintasan Merak-Bakauheni selama periode 24-26 Januari 2025, total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera sebanyak 130.021 orang.

    Jumlah tersebut naik 78 persen dibandingkan periode sama pada tahun lalu sebanyak 73.078 orang.

    Total kendaraan yang menyeberang tercatat 33.484 unit, naik 71 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 19.551 unit.

    Data harian pada Minggu (26/1/2025) mencatat realisasi penumpang yang menyeberang dari Merak menuju Bakauheni mencapai 41.657 orang atau naik 55 persen dibanding tahun lalu sebanyak 26.815.

    Pada hari tersebut, total kendaraan mencapai 10.814 unit atau naik 53 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 7.057 unit.

    Sebaliknya, total penumpang yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa pada periode yang sama mencapai 102.719 orang, naik 72 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 59.472 orang.

    Sementara itu, total kendaraan yang menyeberang tercatat 25.285 unit, naik 42 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 17.631 unit.

    Data harian pada Minggu tercatat realisasi penumpang dari Sumatera ke Jawa mencapai 33.608 orang atau naik 61 persen dari periode sama tahun lalu sebanyak 20.935 orang.

    Total kendaraan mencapai 7.979 unit atau naik 33 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 6.020 unit.

    Dengan trafik penumpang yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya, Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mewanti-wanti penumpang terkait dengan kesehatan mereka di tengah kondisi cuaca ekstrem.

    “Kami mohon kepada pengguna jasa agar tetap menjaga stamina kesehatan dan kendaraan agar tetap prima, mengingat sejak akhir tahun lalu BMKG telah memprediksikan potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia, hingga bulan Maret mendatang,” kata Shelvy dalam keterangan tertulis, Senin (27/1/2025).

    ASDP disebut telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi potensi terjadinya antrean menuju pelabuhan.

    Salah satu upaya yang dilakukan adalah berkoordinasi aktif dengan KSOP, BPTD selaku regulator yang menetapkan operasional dan jadwal kapal serta mitra terkait di pelabuhan dalam peningkatan pelayanan bagi pengguna jasa dan masyarakat.

  • Antisipasi Macet, Jalur Menuju Puncak Ditutup

    Antisipasi Macet, Jalur Menuju Puncak Ditutup

    JABAR EKSPRES – Jalur utama menuju Cipanas dan Puncak ditutup Pihak Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat, mulai dari Bundaran Lampu Gentur, By Pass Cianjur, pada Senin (21/1) untuk mengantisipasi kemacetan parah yang disebabkan oleh antrean panjang kendaraan di jalur Puncak.

    KBO Lantas Polres Cianjur, Inspektur Polisi Satu Muchtaromi, menjelaskan bahwa antrean kendaraan sudah terlihat sejak siang hari di jalur utama Puncak. Untuk mengatasi masalah ini, petugas melakukan rekayasa arus lalu lintas dengan menerapkan sistem satu arah serta menutup jalur menuju Puncak.

    “Kendaraan yang menuju Puncak dari Cianjur kami alihkan melalui jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi untuk mencegah terjadinya kemacetan total, mengingat tingginya volume kendaraan dari kedua arah,” ungkapnya dikutip dari ANTARA.

    BACA JUGA: Hari Ketiga Long Weekend, Polisi Sebut Volume Kendaraan ke Puncak alami Penurunan

    Rekayasa arus lalu lintas dilakukan karena antrean panjang di wilayah Gunung Mas, Puncak, yang terus memanjang meskipun sistem satu arah menuju Bogor dari Puncak-Cianjur sudah diterapkan.

    Muchtaromi juga menjelaskan bahwa volume kendaraan di jalur Puncak, terutama selama libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025, mengalami peningkatan signifikan. Untuk itu, pihak kepolisian melaksanakan rekayasa lalu lintas guna menghindari kemacetan parah.

    “Penutupan akan bersifat situasional. Jalur akan dibuka kembali normal ketika antrean mulai mencair, namun akan ditutup lagi jika antrean kembali terjadi, seperti yang kami lakukan pada Minggu (26/1) sore,” tambahnya.

    Seiring tingginya volume kendaraan, pihak kepolisian mengimbau pengendara yang menuju Bogor atau sebaliknya untuk menggunakan jalur alternatif guna menghindari kemacetan di sepanjang jalur Puncak.

    Pihak kepolisian memprediksi volume kendaraan akan terus meningkat menuju tempat wisata di sepanjang jalur Puncak-Cipanas hingga Rabu (29/1).

    “Pengendara yang menuju Cianjur dari Bogor atau sebaliknya bisa menggunakan jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi untuk menghindari antrean panjang selama libur panjang ini,” ujar Muchtaromi.

    Pantauan ANTARA, selama jalur menuju Puncak ditutup, antrean kendaraan terlihat mencapai satu kilometer dari arah Bandung dan sebaliknya dari kota Cianjur. Banyak pengendara yang memilih jalur alternatif melalui Jonggol dan Sukabumi.

  • Di Balik Macet Puncak Bogor, Ada Berkah bagi Pedagang Asongan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        27 Januari 2025

    Di Balik Macet Puncak Bogor, Ada Berkah bagi Pedagang Asongan Bandung 27 Januari 2025

    Di Balik Macet Puncak Bogor, Ada Berkah bagi Pedagang Asongan
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Kemacetan di jalur wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang Isra Miraj dan Imlek akhir Januari 2025, ternyata membawa berkah tersendiri bagi para
    pedagang asongan
    .
    Mereka tampak bersemangat, menyemarakkan keriuhan kendaraan yang memasuki kawasan wisata Puncak Bogor-Cianjur.
    Mulyanto
    (54), seorang pedagang asongan, terlihat sibuk menggendong dan memilah dagangannya, yang terdiri dari tahu, telur puyuh, dan buah manisan.
    Besi yang dililit bungkus makanan menjadi alat tempurnya untuk mencari nafkah keluarga.
    Setiap hari, pria yang akrab disapa Mul ini menempuh perjalanan berkilo-kilo meter dengan berjalan kaki dari arah Gadog, Ciawi menuju area perkebunan teh dekat Atta’wun atau Puncak Pass.
    Dengan semangat tinggi, Mul berangkat pagi-pagi dan segera menghadapi antrean kendaraan yang menuju Puncak.
    Ia cekatan mengusung barang dagangannya dan menyelip melewati mobil-mobil yang terjebak dalam antrean.
    Usahanya tak sia-sia; pengendara mobil mulai memanggil untuk membeli tahu dan telur puyuh yang ia tawarkan.
    “Kalau saya jualan itu cari titik-titik macet lewat maps, jadi disamperin. Ngejar macet sampai Atta’wun sana. Ya kadang nebeng mobil pickup.”
    “Kalau pakai motor nanti susah, risikonya kan motor ditinggal nanti hilang. Enakan nebeng. Tapi ada juga teman yang pakai motor,” ungkapnya saat diwawancarai Kompas.com.
    Mul bersyukur karena kemacetan di jalur wisata ini memberikan peluang baginya untuk mendapatkan uang ratusan ribu rupiah.
    Dalam satu hari, ia mengaku mampu mengantongi keuntungan hingga Rp 150.000, dan selama libur panjang, pendapatannya bisa mencapai Rp 400.000.
    Daya beli masyarakat yang meningkat turut berkontribusi pada keberuntungannya.
    “Hanya satu jam saja, saya bisa mendapatkan Rp 80.000. Bahkan, bisa lebih dari jumlah itu. Sebab, tak jarang ada pengendara baik yang memberi uang secara cuma-cuma atau tak mau menerima kembalian dari saya,” ujar Mul.
    Pendapatan tersebut cukup untuk menghidupi tiga anaknya, bahkan salah satu anaknya sudah lulus kuliah dan bekerja.
    Meskipun demikian, ia tetap berjuang menghadapi tantangan cuaca yang kadang panas dan hujan.
    “(Macet membawa berkah) Alhamdulillah ya ada aja, daripada hari biasa, itu sepi. Saya meskipun dagang begini, anak bisa saya kuliahin. Ya mudah-mudahan orang termotivasi, kalau kita keadaan nggak mampu, jangan sampai anak kita susah.”
    “Jangan sampai anak saya jadi pedagang asongan kayak saya. Jangan putus asa, yang penting kerja halal,” harapnya.
    Di balik kesuksesannya, Mul menyimpan banyak cerita suka dan duka sebagai pedagang asongan.
    Ia harus hati-hati agar tidak terjaring razia petugas Satpol-PP dan menghadapi risiko keselamatan saat menghindari mobil yang tidak memberi jalan.
    “Kita pengennya macet, kan ada harapan kalau macet, penjualan jadi naik. Kalau lancar, harapannya tipis. Udah nggak dapat apa-apa. Ada juga kesenggol mobil.”
    “Libur panjang ini sudah berapa kali kesenggol, ya biasa aja, gimana lagi, diem aja kita, pasrah,” katanya dengan penuh rasa syukur.
    Tak hanya Mul, Eni (43), seorang pedagang kopi kemasan, juga merasa bahwa kemacetan adalah berkah tersendiri baginya.
    Menurutnya, banyak pedagang asongan yang ketiban rezeki dari kemacetan di jalur wisata Puncak Bogor.
    Namun, ia juga mencatat bahwa kemacetan membuat beberapa orang merasa terjebak dan tidak nyaman.
    “Ada macet alhamdulillah, kalau nggak ada, ya nggak papa. Kan kadang kasihan juga sama mereka kalau kelamaan terjebak macet one way,” ujarnya, sembari menggendong termos kopi yang dililit di punggungnya.
    Eni berkeliling menawarkan dagangannya, mengenakan topi panjang untuk melindungi dirinya dari terik matahari.
    Namun, bagi Eni, kemacetan tidak selalu menjamin peningkatan pendapatan.
    Ia merasa tak ada perbedaan yang signifikan antara hari libur dan hari biasa.
    “Saya jualan dari siang sampai sore, khususnya saat penutupan one way di Jalan Ciawi. Dulu, saat ramai-ramainya, saya bisa menghabiskan sampai 10 termos dalam sehari. Sekarang, satu termos saja sudah syukur,” ungkapnya.
    Eni menduga penurunan penjualan ini disebabkan oleh pengendara yang lebih memilih membawa bekal dari rumah.
    “Sekarang, habis setermos juga alhamdulillah. Setermos ya 80 ribu, itu juga kotor karena harus setor ke bosnya,” tambahnya.
    Dari cerita Mul dan Eni, tampak bahwa meskipun kemacetan membawa tantangan, bagi mereka juga membuka peluang dan harapan dalam menjalani kehidupan yang lebih baik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.