Prabowo Ingin Efisienkan Penerbangan demi Turunkan Biaya Haji Tahun Depan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden
Prabowo Subianto
akan mengurangi lagi
biaya ibadah haji
untuk tahun 2026 mendatang.
Dia menyebut, penerbangan akan diefisienkan supaya biaya haji bisa lebih ditekan.
“Kita berjuang dengan semua pihak, Menag, Kepala Badan Haji, kita mencari yang paling mungkin turunin lagi, turunin lagi,” ujar Prabowo di
Bandara Soekarno-Hatta
, Tangerang, Minggu (4/5/2025).
“Dan nanti penerbangan juga dibikin efisien semuanya. Di mana bisa kurangi biaya akan dilakukan,” sambungnya.
Prabowo mengatakan, dirinya pun akan terbang ke Arab Saudi dalam rangka membangun perkampungan Indonesia di Tanah Suci.
Dia mengeklaim sudah meminta waktu dengan pemimpin Arab Saudi untuk berkunjung.
Sementara itu, Prabowo puas dengan fasilitas-fasilitas Terminal 2F Khusus Haji dan Umrah Bandara Soetta yang baru saja diresmikan.
“Saya kira sangat baik, luar biasa, ini bersejarah. Dan kita lihat dulu jemaah kita di luar, di tenda panas-panas, banyak sudah lansia, banyak di kursi roda. Sekarang kita berbuat lebih manusiawi, nyaman, aman. Ini prestasi,” imbuh Prabowo.
Sementara itu, Wakil Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji Dahnil Anzar Simanjuntak akan mencari
cost
yang masih bisa diefisiensikan, tanpa perlu mengurangi kualitas pelayanannya.
“Itu memang yang salah satu disampaikan Presiden sejak awal, makanya istilah Presiden telusuri komponen cost mulai dari transportasi, mulai dari konsumsi, akomodasi,” ujar Dahnil di Terminal Khusus Haji dan Umrah Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu.
“Tentu tugas berat kami di 2026 adalah telusuri cost pembentuk biaya haji, supaya bisa dikurangi, terutama yang menyebabkan inefisiensi, tetapi tidak mengurangi pelayanan,” sambungnya.
Dahnil membeberkan, biaya katering dan transportasi sebenarnya masih bisa ditekan lagi. Apalagi, pesawat yang dicarter untuk mengantarkan jemaah haji ke Tanah Suci bakal pulang dalam keadaan kosong alias tanpa penumpang.
“Jadi itu
cost
dibiayai jemaah. Maka kita mau dorong skema supaya misalnya pulangnya, misalnya Garuda atau Saudi Airlines, pulangnya tidak kosong. Salah satunya kerja sama dengan sektor pariwisata di Saudi, karena warga setempat biasanya ketika musim haji mereka keluar, mereka berwisata. Skema-skema itu yang kita bicarakan supaya bisa menekan biaya pesawat,” imbuh Dahnil.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Event: Ibadah Haji
-
/data/photo/2025/05/04/681719b11b6ba.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Prabowo Ingin Efisienkan Penerbangan demi Turunkan Biaya Haji Tahun Depan
-

Pangkas Ongkos Jemaah, BP Haji Siapkan Skema Efisiensi Biaya
Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Kepala Badan Pengelola Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan pihaknya tengah menyiapkan sejumlah skema efisiensi guna menekan ongkos haji di masa mendatang.
Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, kata Dahnil, Salah satu fokus utama penghematan berada pada sektor transportasi yang menyerap sekitar 30 persen dari total biaya penyelenggaraan ibadah haji.
“Memang itu salah satu yang disampaikan presiden sejak awal. Makanya istilah presiden, telusuri komponen cost, mulai dari transportasi, konsumsi, akomodasi. Tentu tugas berat kami pada 2026 adalah telusuri cost pembentuk biaya haji supaya bisa dikurangi, terutama yang menyebabkan inefisiensi tetapi tidak mengurangi pelayanan,” ujarnya kepada wartawan di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (4/5/2-25).
Menurut Dahnil, skema transportasi saat ini masih tergolong boros karena sistem carter pesawat pulang-pergi. Biaya tinggi muncul karena pesawat yang disewa untuk mengantar jemaah Indonesia ke Tanah Suci harus kembali dalam keadaan kosong.
“Transportasi itu yang paling besar, 30 persen biaya haji ada di transportasi karena pesawat kita carter. Jadi berangkat dan pulang itu jemaah bayar 4 tiket karena carter, pulangnya kosong. Jadi itu cost dibiayai jemaah,” jelasnya.
Untuk menekan pengeluaran ini, BP Haji sedang mengkaji skema kerja sama dengan sektor pariwisata di Arab Saudi. Salah satu idenya adalah memanfaatkan kursi pesawat kosong untuk mengangkut wisatawan lokal yang ingin keluar negeri saat musim haji.
“Maka kita mau dorong skema supaya misalnya pulangnya Garuda atau Saudi Airlines tidak kosong. Salah satunya kerja sama dengan sektor pariwisata di Saudi karena warga setempat biasanya ketika musim haji mereka keluar, mereka berwisata. Skema-skema itu yang kita bicarakan supaya bisa menekan biaya pesawat,” lanjut Dahnil.
Selain sektor transportasi, penghematan juga akan difokuskan pada layanan konsumsi atau katering. Meski begitu, BP Haji menegaskan bahwa efisiensi tidak akan mengorbankan kualitas pelayanan bagi jemaah.
Di sisi lain, Dahnil juga menyampaikan bahwa pembahasan mengenai rencana pembangunan kampung haji di Arab Saudi masih berada di tingkat tertinggi, yakni antara Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS).
“Paling pembicaraan tingkat tinggi antara presiden dengan pangeran MBS, tahapannya di tahap itu. Setelah itu baru kami nanti menerima perintah teknis dari presiden,” ujar Dahnil.
Terkait penambahan maskapai penerbangan untuk haji, dia menyebut sudah ada kemajuan. Tahun ini, maskapai Lion Air akan melayani dua embarkasi baru. Ia membuka peluang kerja sama lebih luas melalui mekanisme tender.
“Bisa ya, tahun ini nambah Lion di dua daerah, di dua embarkasi, kemungkinan kita buka lagi bisa jadi,” katanya.
Namun, dia menambahkan bahwa regulasi yang berlaku mewajibkan 50 persen penerbangan dilakukan oleh maskapai asal Saudi, yang membuat fleksibilitas Indonesia dalam mengatur maskapai haji agak terbatas.
“Ya karena aturannya 50 persen itu dari Saudi. Jadi sulitnya sektor perhajian ini, kita terikat dari pemerintah Saudi sebagai tempat sasaran kita,” jelasnya.
Terkait agenda Presiden Prabowo Subianto dengan pimpinan Arab Saudi yang kemungkinan akan membahas kampung haji, Dahnil menyatakan belum mendapatkan informasi pasti.
“Belum, saya belum dapat,” ucapnya. “Bisa jadi [dilakukan] pasca musim haji atau saat musim haji ini, tapi belum dapat updatenya,” pungkas Dahnil.
-

Menag Nasaruddin: Biaya Haji Bisa Turun Lagi, Asalkan
Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mengkaji berbagai cara untuk kembali menurunkan biaya perjalanan ibadah haji di masa mendatang.
Pernyataan itu disampaikan sebagai respons atas permintaan Presiden Prabowo Subianto agar ongkos haji bisa ditekan lebih murah saat meresmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah Terminal 2F, Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Minggu (4/5/2025).
“Ya, permintaan Bapak Presiden itu minta supaya nanti akan datang biaya jemaah haji itu lebih diturunkan lagi, dan itu (biaya saat ini) terlalu besar karena banyak faktor yang membuat kita itu mahal,” ujar Nasaruddin.
Salah satu penyebab tingginya biaya haji, menurutnya, adalah lamanya masa tinggal jemaah Indonesia di Arab Saudi. Dia memaparkan bahwa biaya per hari di Arab Saudi sangat besar dan memberikan contoh potensi penghematan jika masa tinggal bisa dipangkas.
“Pertama, lamanya kita berada di Saudi Arabia, satu hari itu bisa menghabiskan dana berapa yang bisa sampai Rp50 miliaran, kalau kita bisa menghemat lima hari, empat kali lima, Rp200 miliar. Belum lagi yang lain,” jelasnya.
Menag juga menjelaskan bahwa secara umum biaya haji tahun ini sudah jauh lebih murah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Penurunan biaya mencapai sekitar Rp4 juta per jemaah, meski di tengah tekanan kenaikan pajak di Arab Saudi dan pengurangan bantuan dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
“Ini pun juga kalau kita lihat bandingkan dengan tahun-tahun yang lalu, ini sudah jauh lebih murah. Setiap jemaah haji itu berkurang sekitar empat juta rupiah,” katanya.
Tak hanya itu, dia menegaskan bahwa penghematan tersebut terjadi karena efisiensi di berbagai sektor. Ke depan, komponen yang bisa ditekan lebih lanjut mencakup negosiasi harga hotel, transportasi bus, dan penerbangan.
“Komponen antara lainnya penghematan misalnya tawar-menawar hotel, tawar-menawar bus, tawar-menawar termasuk pesawat juga kita bisa negosiasi,” tuturnya.
Dia juga mengakui bahwa masa tinggal jemaah sangat bergantung pada ketersediaan slot penerbangan di bandara Arab Saudi. Kepadatan lalu lintas udara selama musim haji menjadi faktor yang membuat jemaah dari berbagai negara, termasuk Indonesia, harus menunggu lebih lama.
“Tergantung bandaranya yang membuat kita lama itu sebetulnya bukan karena pinginnya orang Indonesia lama-lama di sana, tapi karena begitu padatnya pesawat menjemput seluruh dunia,” jelasnya.
Namun dia optimistis, jika Indonesia memiliki alternatif skema logistik dan jadwal penerbangan yang lebih baik di masa depan, maka penghematan lebih besar bisa dicapai.
“Insyaallah ke depan kalau nanti kita punya alternatif lain, maka itulah nanti akan menjadi faktor penghemat,” pungkas Nasaruddin.
-

Prabowo Ingin Tekan Biaya Haji Lebih Murah dari Malaysia
Bisnis.com, TANGERANG – Presiden Prabowo Subianto menyatakan belum puas meskipun pemerintah berhasil menurunkan biaya haji hingga Rp4 juta pada tahun ini.
Orang nomor satu di Indonesia itu menekankan menargetkan penurunan lebih lanjut agar ongkos ibadah haji Indonesia bisa lebih murah dari negara tetangga, seperti Malaysia. Tugas ini pun dia dorong agar bisa diselesaikan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Kepala Badan Penyelenggara Haji Muhammad Yusuf Irfan.
“Sekarang alhamdulillah kita bisa turunkan Rp4 juta, tapi saya belum puas. Saya minta dikurangi lagi, kalau bisa lebih murah dari Malaysia,” ujarnya saat meresmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu (4/5/2025).
Dalam sesi doorstop usai acara, Kepala Negara pun kembali menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya menekan biaya haji melalui berbagai cara, termasuk efisiensi di sektor transportasi dan kerja sama dengan pemerintah Arab Saudi.
“Kami berjuang dengan semua pihak, Menag, Kepala Badan Haji. Kita mencari yang paling mungkin turunin lagi, turunin lagi,” katanya.
Terkait upaya menurunkan ongkos ibadah haji, Prabowo mengatakan pemerintah akan meminta Garuda Indonesia melakukan efisiensi terhadap hal-hal yang tidak diperlukan.
Termasuk pemerintahannya juga akan kembali melakukan diskusi kepada pemerintahan Arab Saudi terkait dengan memangkas biaya haji tersebut.
“Kami akan berangkat ke Arab Saudi, kami sudah minta waktu dengan pemimpin Arab Saudi. Kami juga mau bangun perkampungan Indonesia. Dan nanti penerbangan juga dibikin efisien. Di mana bisa kurangi biaya akan dilakukan,” ucapnya
Di sisi lain, Prabowo juga menyampaikan kesannya terhadap hasil peninjauan fasilitas haji terbaru. Dia menilai layanan yang kini diberikan jauh lebih manusiawi dibandingkan sebelumnya.
“Saya kira sangat baik, luar biasa. Ini bersejarah. Kita lihat dulu jemaah kita di luar, di tenda panas-panas, banyak sudah lansia, banyak di kursi roda. Sekarang kita berbuat lebih manusiawi, nyaman, aman. Ini prestasi,” pungkas Prabowo.
-

Prabowo Soroti Layanan Buat Jemaah Haji Lansia RI
Bisnis.com, TANGERANG – Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya pelayanan optimal bagi jemaah haji asal Indonesia, terutama para jemaah lanjut usia.
Hal ini dia sampaikan saat meresmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu (4/5/2025).
Dalam sambutannya, Prabowo mengklaim bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah jemaah haji dan umrah terbanyak di dunia, mencapai 2 juta hingga 2,2 juta orang setiap tahunnya. Bahkan, dalam masa puncaknya, jumlah keberangkatan bisa mencapai 12.000 orang per hari.
“Ini sesuatu yang sangat besar. Mungkin kita yang terbesar di dunia dari seluruh umat Islam, mungkin Republik Indonesia yang paling besar rombongan haji dan umrah,” ujarnya dalam forum tersebut.
Dengan besarnya jumlah jemaah tersebut, Prabowo menekankan bahwa pelayanan harus diberikan secara maksimal, terlebih karena banyak jemaah yang berusia lanjut. Dia meminta seluruh jajaran pemerintah untuk benar-benar mengurus jemaah dengan baik.
“Pemerintah ingin memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah kita. Kita paham bahwa banyak dari mereka adalah jemaah lanjut usia, jadi harus benar-benar diurus,” katanya.
Lebih lanjut, Kepala Negara juga menegaskan komitmennya untuk menurunkan biaya ibadah haji selama masa kepemimpinannya. Menurutnya, banyak calon jemaah yang telah menabung dan menunggu bertahun-tahun untuk bisa berangkat haji.
“Kita tahu jemaah haji kita menabung lama, menunggu lama. Maka pemerintah di bawah kepemimpinan saya akan berusaha keras memberi pelayanan terbaik, sekaligus menurunkan biaya haji semurah-murahnya,” tegasnya.
Dalam upaya efisiensi biaya, Prabowo menyatakan telah meminta maskapai Garuda Indonesia untuk memangkas pengeluaran yang tidak perlu. Langkah ini diyakini bisa membantu menurunkan ongkos haji lebih jauh.
“Penerbangan harus efisien. Garuda saya minta lakukan efisiensi, hilangkan hal-hal yang tidak perlu. Efisiensi bisa turunkan biaya dan itu yang harus kita capai,” ujarnya.
Tahun ini, pemerintah disebut telah berhasil menurunkan biaya haji hingga Rp4 juta. Namun, Prabowo menargetkan biaya tersebut bisa lebih murah lagi ke depannya, bahkan lebih rendah dari negara tetangga seperti Malaysia.
“Sekarang alhamdulillah kita bisa turunkan Rp4 juta. Tapi saya belum puas. Saya minta dikurangi lagi. Kalau bisa, lebih murah dari Malaysia,” katanya sambil melirik Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Kepala Badan Penyelenggara Haji, Muhammad Yusuf Irfan.
-

Biaya Haji Turun Rp 4 Juta, Prabowo Ingin Turunkan Lagi: Kita Harus yang Termurah – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Presiden RI Prabowo Subianto mengaku belum puas dengan penurunan biaya ibadah haji sebesar Rp4 juta yang telah ditetapkan di masa pemerintahannya. Ia akan berjuang keras untuk membuat biaya haji lebih murah dan lebih terjangkau lagi bagi semua umat Islam.
“Pemerintah kita, khususnya di bawah kepemimpinan saya akan berusaha sekeras tenaga memberi pelayanan terbaik. Juga kita berjuang keras untuk menurunkan biaya haji semurah-murah yang kita mampu,” kata Prabowo saat meresmikan Terminal 2F Khusus Haji dan Umrah di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (4/5).
“Alhamdulillah kita bisa menurunkan biaya haji Rp 4 juta yang sudah dirasakan oleh jemaah haji tahun ini, 203 ribu (jemaah). Tapi Rp 4 juta saya minta dikurangi lagi, saya belum puas, kita harus yang termurah yang bisa kita capai, kalau bisa lebih murah dari Malaysia.
Prabowo telah meminta Menteri Agama Nasaruddin Umar, Kepala Badan Penyelenggara Haji Moch Irfan Yusuf, hingga Penasihat Khusus Presiden untuk Urusan Haji Muhadjir Effendy untuk berkoordinasi dan bersama-sama mencari solusi penurunan biaya haji.
Ia juga mengaku akan mengupayakan penurunan biaya haji lewat jalur diplomasi dengan Kerajaan Arab Saudi.
“Saya sudah minta waktu untuk ketemu pimpinan negara Saudi, Kerajaan Arab Saudi. Di situ saya akan membahas upaya kita permintaan Indonesia,” tuturnya.
Selain itu, Prabowo meminta Garuda yang selama ini jadi maskapai penerbangan haji jemaah Indonesia untuk melakukan efisiensi. Menurutnya, Garuda bisa menghilangkan hal-hal yang tak perlu, sehingga biaya haji jadi bisa lebih murah.
“Garuda juga saya minta efisien dilakukan untuk menghilangkan hal-hal yang tidak perlu. Efisiensi bisa menurunkan biaya,” ujarnya.
Prabowo menjelaskan sejauh ini dia sudah berbicara dengan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) tentang niatnya membangun perkampungan RI di Saudi dan ditanggapi secara positif.
Menurut Prabowo, jemaah haji dan umrah asal Indonesia bisa mencapai 2,2 juta dalam satu tahun. Pada waktu puncak, jemaah asal Indonesia mencapaii 12.000 orang per hari.
“Ini sesuatu yang sangat besar, mungkin kita yang terbesar di dunia. Paling besar rombongan haji dan umrah. Dengan demikian tentunya pemerintah ingin memberi pelayanan terbaik kepada jemaah kita. Juga kita mengerti banyak jemaah kita sudah lanjut usianya,” jelas dia.
-

Prabowo Tegaskan Biaya Haji Harus Lebih Murah lagi, Minta Garuda Efisien
Bisnis.com, TANGERANG – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinannya tak hanya fokus memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji, tetapi juga berupaya menekan ongkos ibadah haji agar semakin terjangkau. Prabowo meminta maskapai penerbangan Garuda Indonesia lebih efisien.
Hal tersebut disampaikan Prabowo saat meresmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Minggu (4/5/2025).
“Saudara-saudara kita paham dan mengerti bahwa bahwa jemaah haji kita telah menabung cukup lama, bahkan juga menunggu cukup lama sehingga pemerintah kita khususnya di bawah kepemimpinan saya akan berusaha sekeras tenaga beri pelayanan terbaik juga kita berjuang keras turunkan biaya haji semurah-murah yang kita mampu,” katanya dalam forum itu.
Dalam rangka menurunkan biaya haji, Prabowo menyebut bahwa efisiensi di sektor penerbangan menjadi salah satu langkah penting. Ia pun meminta maskapai Garuda Indonesia untuk menghilangkan pembiayaan yang tidak perlu demi menekan biaya.
“Kita akan bikin efisien, penerbangan, Garuda juga saya minta efisien dilakukan semua upaya untuk menghilangkan hal-hal yang tidak perlu, efisiensi bisa turunkan biaya dan itu yang kita harus capai,” ujarnya.
Prabowo juga mengungkapkan bahwa pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025, pemerintah telah berhasil memangkas biaya haji hingga Rp4 juta. Meski begitu, ia belum merasa puas dan menargetkan agar biaya haji ke depan bisa lebih rendah lagi.
“Sekarang alhamdulillah kita bisa turunkan biaya haji Rp4 juta yang sudah dirasakan oleh jemaah tahun ini 203.000, tetapi Rp4 juta saya minta dikurangi lagi, saya belum puas. Kita harus termurah yang bisa kita capai, kalau bisa lebih murah dari Malaysia,” katanya.
Orang nomor satu di Indonesia itu pun meminta agar pekerjaan rumah ini bisa diselesaikan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Kepala Badan Penyelenggara Haji Muhammad Yusuf Irfan.
“Saya kira bisa kira-kira Kepala Badan? Menag? Insyaallah ini ditonton lho ini,” pungkas Prabowo.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5206933/original/021282300_1746176861-IMG-20250502-WA0026.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Elpiji 3 Kilogram Susah Didapatkan, Masyarakat Tuban Minta Kepastian
Liputan6.com, Tuban – Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melalui Sales Area untuk klaster Kabupaten Tuban telah melakukan pengecekan lapangan, termasuk agen dan pangkalan di wilayah Soko, Kabupaten Tuban. Hal tersebut merespons keluhan masyarakat yang merasa resah lantaran kesulitan mendapatkan tabung elpiji 3 kilogram dalam 3 minggu terakhir ini.
Hasil pengecekan itu diklaim pihak Pertamina bahwa keberadaan stok elpiji di wilayah setempat aman alias tersedia. Namun, sampai saat ini masyarakat masih mengeluh terkait sulitnya mendapatkan tabung gas melon baik di toko kelontong maupun pengencer.
“Turunnya di mana (Pertamina Patra Niaga, red), karena sampai sekarang masyarakat masih kesulitan mendapatkan elpiji. Di toko kelontong atau pengecer juga tidak ada,” ungkap Faun, salah satu warga Desa Klumpit, Kecamatan Soko, Tuban, ditulis Liputan6.com pada Jumat, (2/5/2025).
Ia pun ragu jika tim Pertamina Patra Niaga telah turun ke bawah karena kondisi elpiji subsidi masih sulit didapatkan. Termasuk, dirinya juga mempertanyakan nama atau lokasi pangkalan elpiji di Desa Klumpit, Wadung, dan Tluwe. “Di sana agen dan pangkalannya siapa. Biar masyarakat bisa langsung beli di lokasi,” tegas Faun.
Pihak Pertamina Patra Niaga ketika dikonfirmasi terkait identitas nama agen dan pangkalan tabung gas elpiji di wilayah setempat tersebut juga belum memberikan penjelasan. Pihaknya mengklaim stok tabung gas elpiji 3 kilogram masih tersedia. “Terkait stok sendiri, Pertamina sudah melakukan pengecekan pangkalan di titik yang dikeluhkan dan hasilnya stok LPG 3 kg masih tersedia,” ujar Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Jatimbalinus.
Selanjutnya Ahad menambahkan, dari hasil penelusuran, pasca Ramadan terdapat peningkatan aktivitas UMKM dan peningkatan penggunaan LPG 3 kg untuk tasyakuran ibadah haji yang mengakibatkan adanya peningkatan pembelian LPG 3 kg lebih dari sebelumnya. Di sisi lain pangkalan lebih mendahulukan pembelian ke konsumen langsung dibandingkan kepada pengecer. “Agar situasi tetap kondusif dan lebih baik lagi, pada tanggal 1 Mei 2025 telah dilaksanakan penyaluran fakultatif sebanyak lebih dari 48 ribu tabung,” jelasnya.
Pemberitaan sebelumnya, masyarakat Kabupaten Tuban dibuat resah dengan kondisi stok tabung gas elpiji 3 kilogram. Pasalnya, warga mengeluh sudah hampir 3 minggu merasa kesulitan mencari tabung gas melon tersebut di wilayah Kecamatan Soko. Meliputi Desa Klumpit, Wadung, dan Tluwe, Selasa (28/4/2025).
Masyarakat berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan pasokan gas agar kelangkaan ini segera teratasi. Merespons hal itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Tuban, Drs. Agus Wijaya, melakukan pengecekan untuk mengetahui kondisi kelangkaan tabung gas elpiji tersebut.
/data/photo/2025/05/04/6817551f555d9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
