Event: Ibadah Haji

  • 339 Jemaah Haji Magetan Kloter 51 Menuju Tanah Suci

    339 Jemaah Haji Magetan Kloter 51 Menuju Tanah Suci

    Magetan (beritajatim.com) – Sebanyak 339 jemaah calon haji asal Kabupaten Magetan resmi diberangkatkan dalam Kloter 51 oleh Penjabat (Pj.) Bupati Magetan, Nizhamul, pada Jumat (16/5/2025). Acara pelepasan di Pendopo Surya Graha dan dihadiri para pejabat daerah serta keluarga jemaah.

    Dalam sambutannya, Nizhamul menyampaikan doa dan harapan bagi seluruh jemaah yang akan menjalankan rukun Islam kelima di tanah suci. Ia menggarisbawahi pentingnya perjalanan ini sebagai momen spiritual yang membawa perubahan mendalam dalam kehidupan setiap jemaah.

    “Hari ini adalah hari yang penuh berkah dan kebahagiaan, kita semua mengantarkan saudara-saudara kita yang telah dipilih Allah untuk memenuhi panggilannya ke Baitullah. Keberangkatan ini bukanlah sekedar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang akan membawa perubahan dalam hidup setiap Jemaah,” ungkap Nizhamul.

    Ia juga mengingatkan pentingnya memanfaatkan waktu 40 hari di tanah suci untuk memperbanyak ibadah, dzikir, doa, tawakal, dan shodaqoh demi meraih ridho Allah SWT.

    “Gunakanlah waktu selama 40 hari ini untuk memperbanyak ibadah seperti berdzikir, berdoa, bertawakal, bersedekah, kesemuanya ini bertujuan untuk meraih ridho dan rahmat dari Allah SWT, yakni menjadi haji yang mabrur dan mabrur dan sekembalinya dari tanah suci diharapkan Bapak/Ibu dan saudara semuanya akan benar-benar dapat menerapkan kebiasaan ibadah untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari,” pesannya.

    Pj. Bupati juga berharap para jemaah dan petugas diberikan kelancaran dalam menunaikan ibadah dan menjalankan tugas. “Semoga saudara-saudara baik para jemaah calon haji maupun petugas mendapatkan kemudahan dalam menjalankan ibadah dan tugasnya. Sekembalinya ke tanah air nanti akan menjadi muslim yang lebih sempurna.” harap Nizhamul.

    Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magetan, Taufiqurrohman, turut memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Magetan atas dukungan yang diberikan kepada jemaah. “Kami berharap semoga semua jemaah calon haji Kabupaten Magetan senantiasa diberi kesehatan, kekuatan lahir batin untuk menjalankan ibadah haji.” lanjut Taufiqurrohman. [fiq/kun]

  • Pesan Tegas Wabup Tuban kepada ASN yang Akan Berangkat Haji

    Pesan Tegas Wabup Tuban kepada ASN yang Akan Berangkat Haji

    Tuban (beritajatim.com) – Wakil Bupati (Wabup) Tuban, Drs. Joko Sarwono memberikan pesan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Tuban yang hendak menunaikan ibadah haji tahun 2025. Jumat (16/05/2026).

    Diketahui, pemberangkatan haji rencana akan berangkat pada tanggal 21 Mei 2025 dan sebanyak 67 ASN asal Kabupaten Tuban menunaikan ibadah haji tahun ini.

    Joko Sarwono sapaan Wabup Tuban mengatakan bahwa dari 67 ASN jemaah calon haji tersebut terdiri dari 47 jemaah putri dan 20 jemaah putra.

    “Saya mengajak seluruh jemaah, khususnya para ASN, untuk menjadikan ibadah haji ini sebagai sarana meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,” ujar Joko Sarwono.

    Selain para ASN, pihaknya juga mengapresiasi dan mendoakan kepada para seluruh jemaah calon haji yang tahun ini hendak berangkat.

    “Kami mengajak seluruh jemaah, khususnya ASN, untuk menjadikan ibadah haji sebagai momentum peningkatan iman, takwa, dan integritas diri,” imbuhnya.

    Sehingga, sesampainya di tanah suci, diharapkan seluruh jemaah dapat beribadah dengan khusyuk dan berkualitas. “Jaga kondisi spiritual dan fisik selama disana, serta memperkuat solidaritas antarjemaah,” pesannya kepada ASN.

    Menurutnya, kekompakan dan kepedulian menjadi kunci utama dalam menjaga kelancaran dan keselamatan bersama di tanah suci, sehingga harus dipersiapkan dengan baik.

    “Sebagai bagian dari aparatur negara, kami harap mampu menjadi teladan atau contoh dalam beribadah dan bersikap,” tegas Wabup.

    Tidak hanya saat beribadah di tanah suci, akan tetapi sikap teladan juga diperlukan sehari-hari pasca melaksankan ibadah haji. Karena bagaimanapun, usai ke Mekkah, ASN diharapkan ada peningkatan spiritualitas yang akan berdampak positif pada kualitas pelayanan publik.

    “ASN harus menjadi contoh dalam lingkungan masing-masing, baik dalam kehidupan beragama maupun dalam peningkatan profesionalisme kerja,” kata dia.

    Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Agama Kabupaten Tuban dalam meningkatkan kualitas pelayanan ibadah haji. “Ini adalah bentuk tanggung jawab kami dalam mendukung kelancaran dan kenyamanan pelaksanaan ibadah haji,” pungkasnya. [ayu/aje]

     

  • 713 Jemaah Haji Asal Banyuwangi Masuk Kategori Berisiko, Mayoritas Hipertensi

    713 Jemaah Haji Asal Banyuwangi Masuk Kategori Berisiko, Mayoritas Hipertensi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebanyak 713 dari total 1.143 jemaah haji asal Banyuwangi yang telah diberangkatkan ke Tanah Suci tergolong sebagai jemaah berisiko. Kategori ini ditetapkan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Kesehatan Banyuwangi terhadap 1.168 orang yang terdiri dari jemaah dan petugas haji.

    Pemeriksaan tersebut mengungkapkan bahwa sebagian besar jemaah mengalami kondisi medis tertentu yang dapat memengaruhi kelancaran ibadah. Dari total peserta yang diperiksa, terdiri atas 537 laki-laki dan 630 perempuan, hipertensi menjadi penyakit terbanyak yang diderita.

    “Enam penyakit terbanyak, yang pertama hipertensi 321 orang, kedua penyakit metabolik 293 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, melalui Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Hadi Sutoyo, Kamis (15/5/2025).

    Selain hipertensi dan penyakit metabolik, penyakit lain yang umum diidap oleh jemaah haji Banyuwangi meliputi diabetes melitus sebanyak 173 orang, penyakit jantung 89 orang, anemia aplastic 24 orang, dan gastritis 18 orang.

    Dari total 713 jemaah yang dikategorikan berisiko, 23 orang dinyatakan istitha’ah atau mampu menunaikan ibadah haji dengan syarat mendapatkan pendampingan dari keluarga karena keterbatasan aktivitas fisik. Sementara 690 jemaah lainnya tetap dapat menjalankan ibadah haji namun harus membawa obat-obatan pribadi dari tanah air dan berada dalam pengawasan serta pendampingan petugas haji.

    “Sebanyak 23 orang harus didampingi dari keluarga karena keterbatasan aktivitas, sementara 690 orang karena penyakit komorbid harus membawa obat dari tanah air selain didampingi petugas haji,” jelas Hadi.

    Sebagai langkah preventif, Dinas Kesehatan juga memberikan vaksinasi kepada jemaah haji. Berdasarkan data terakhir, sebanyak 97,6 persen jemaah telah menerima vaksin meningitis, sementara 96,6 persen telah menerima vaksin polio.

    “Upaya ini diharapkan dapat meminimalkan risiko penularan penyakit selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini,” pungkasnya. [alr/beq]

  • Pemberangkatan Jemaah Haji Kota Mojokerto 2025, Wali Kota: Jembarno Dodo, Nglegakno Ati

    Pemberangkatan Jemaah Haji Kota Mojokerto 2025, Wali Kota: Jembarno Dodo, Nglegakno Ati

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemberangkatan jemaah haji asal Kota Mojokerto tahun 2025 berlangsung dengan nuansa berbeda. Untuk pertama kalinya, 129 jemaah dibagi ke dalam dua kelompok terbang (kloter), yakni Kloter 47 sebanyak 61 orang dan Kloter 49 sebanyak 68 orang.

    Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengajak para jemaah untuk tetap menjaga kekhusyukan meski harus berangkat dalam waktu berbeda. Pesan tersebut disampaikan saat acara pelepasan jemaah haji di Pendapa Sabha Krida Tama, Balai Kota Mojokerto, Rabu (14/5/2025).

    “Tapi perbedaan kloter ini jangan sampai menjadi alasan berkecil hati. Jangan sampai mengurangi kekhusyukan dan tumakninah panjenengan dalam menjalankan ibadah haji,” ujar Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.

    Ia mengingatkan pentingnya berprasangka baik kepada Allah SWT dan menerima segala kondisi dengan ikhlas. Ning Ita juga menitipkan pesan agar jemaah berangkat dengan hati lapang, saling menguatkan satu sama lain.

    “InsyaAllah akan ada pertolongan selama panjenengan berada di tanah suci. Kalau memang sudah janjian, insyaAllah nanti ada jalan. Bisa bertukar tempat, bisa ijol-ijolan. Sebelum berangkat, saya titip panjenengan. Jembarno dodo, nglegakno ati. Apapun kondisinya panjenengan terami rumiyin,” pesannya.

    Tahun ini, jemaah haji asal Kota Mojokerto terdiri dari 56 laki-laki dan 73 perempuan. Mereka juga didampingi dua petugas haji daerah dan satu pembimbing dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).

    Adapun jemaah tertua adalah Bambang Riaman Kaboel Al Bardi (85 tahun), dan yang termuda adalah Dianisa Safithri (20 tahun). [tin/beq]

  • SIG Fasilitasi Keberangkatan 278 Jemaah Haji dari Tiga Wilayah Operasional

    SIG Fasilitasi Keberangkatan 278 Jemaah Haji dari Tiga Wilayah Operasional

    Jakarta (beritajatim.com) – Sebagai wujud kepedulian sosial perusahaan, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) memfasilitasi keberangkatan 278 jemaah haji pada musim haji 2025. Para jemaah tersebut berasal dari tiga wilayah operasional perusahaan, yakni Gresik (Jawa Timur), Padang (Sumatra Barat), dan Pangkep (Sulawesi Selatan). Pelepasan jemaah dilakukan secara bertahap mulai Rabu (30/4/2025) hingga Sabtu (3/5/2025).

    Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyampaikan bahwa fasilitas yang diberikan mencakup transportasi menuju asrama haji, bimbingan manasik haji, perlengkapan ibadah, serta pendampingan dari pembimbing profesional. “Kami mendoakan seluruh jemaah agar diberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran selama di Haramain, sehingga dapat melaksanakan setiap tahapan ibadah haji dengan khusyuk, hingga kembali ke Tanah Air dalam kondisi sehat dan selamat sebagai haji yang mabrur,” ujarnya.

    Fasilitas ini ditujukan kepada karyawan dan keluarga, pensiunan, serta masyarakat umum di sekitar wilayah operasional SIG. Rachmad Dwi Santoso (51), jemaah asal Kelurahan Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Gresik, mengungkapkan rasa syukurnya bisa berangkat haji setelah menanti selama 13 tahun. “Saya betul-betul merasa terbantu karena pelayanan dari rekan-rekan kelompok bimbingan yang baik dan responsif. Terima kasih SIG, semoga ke depannya dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat,” katanya.

    Hal serupa disampaikan Kheisya Aziva Naftalia (18), jemaah termuda dari Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Gresik. Ia berangkat menggantikan almarhumah ibunya. “Saya pribadi akan memanfaatkan setiap momen ibadah ini sebaik mungkin. Semoga SIG selalu sukses sehingga bisa memfasilitasi pemberangkatan haji setiap tahunnya,” ujarnya.

    Di Gresik, SIG melepas 199 jemaah dalam kloter 10 embarkasi Surabaya pada Sabtu (3/5/2025) di Wisma A. Yani SIG. Sementara di Tuban, SIG menyelenggarakan manasik haji pada 9 Februari 2025 di Desa Sumurgung yang diikuti 1.252 jemaah dari berbagai wilayah di kabupaten tersebut.

    PT Semen Padang melepas 48 jemaah haji dari karyawan aktif, keluarga, dan pensiunan di Kantor Pusat Padang pada Rabu (30/4/2025). Di hari yang sama, PT Semen Tonasa memberangkatkan 31 jemaah dari keluarga besar perusahaan di Kantor Pusat Pangkep, Sulawesi Selatan. [beq]

  • Tiap Dapur Katering Haji Berkapasitas 3.500 sampai 5.000 Porsi/Hari

    Tiap Dapur Katering Haji Berkapasitas 3.500 sampai 5.000 Porsi/Hari

    Makkah (beritajatim.com) – Bagaimana kebutuhan konsumsi jemaah haji Indonesia 2025 diolah dan disediakan untuk jemaah? Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan 55 dapur untuk konsumsi jemaah haji Indonesia tahun ini.

    Mengutip Kemenag.go.id, tiap dapur bisa memproduksi antara 3.500 hingga 5.000 porsi dengan menu khas Nusantara. Ragheeb, salah satu penyedia katering yang terletak di daerah Shauqiah, Makkah, memiliki tingkat higienitas tinggi, standar gizi, dan standar kesehatan sesuai dengan ketentuan KKHI.

    Konsultan Tenaga Ahli Konsumsi PPIH Arab Saudi, Agung Ilham, mengatakan, PPIH menyediakan 55 dapur katering untuk konsumsi jemaah.

    Setiap 11 dapur memiliki satu tenaga ahli. Sehingga ada lima tenaga ahli untuk dapur di Makkah, sedang di Madinah ada dua tenaga ahli. Bahan-bahan makanan didatangkan dari Indonesia dan disamakan untuk semua dapur. Khusus bumbu masakan, tak kurang 400 ton dikirimkan ke Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi jemaah haji Indonesia. Makanan disajikan dalam dua jenis, yaitu siap saji atau prasmanan.

    Untuk memastikan standar kualitas dan gizi, setiap dapur wajib mengirimkan dua sampel makanan ke Daker dan dua sampel ke KKHI. Sampel makanan itu dicek gramasi, rasa, dan kualitas makanan.

    Tingkat kapasitas produksi tiap dapur sebanyak 3.500 hingga 5.000 porsi setiap sesi makan. Dalam sehari ada tiga sesi makan, yakni makan pagi, siang, dan malam.

    “Saat ini kita baru produksi sekitar 500 porsi sehari. Dan akan terus bertambah hingga puncak haji nanti,” jelasnya.

    Proses produksi konsumsi ini memakan waktu sekitar 2 – 3 jam. Untuk makan malam misalnya, bahan-bahan diracik dan diolah mulai pukul 12.00 WAS. Setelah dipacking dan ditaruh di hotbox, pukul 16.00 sudah siap diantarkan ke hotel jemaah. “Jam 18.00 WAS sudah sampai di hotel dan siap dikonsumsi jemaah,” kata Agung.

    Juru masak pun diambil dari Indonesia. Setiap dapur diwajibkan memiliki dua juru masak yang sudah berpengalaman dan berkompeten. [air]

  • Sekda Pergi Haji, Wali Kota Blitar Tunjuk Widodo Saptono Johannes Jadi Plh

    Sekda Pergi Haji, Wali Kota Blitar Tunjuk Widodo Saptono Johannes Jadi Plh

    Blitar (beritajatim.com) – Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin menunjuk Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Widodo Saptono Johannes menjadi Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Blitar. Ini lantaran Sekda Priyo Suhartono pergi ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah haji.

    “Saya kira beliau (Widodo Sapto Johannes) memiliki kompetensi yang bagus di dalam tata kelola pemerintahan,” ucap Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, Rabu (14/5/2025).

    Widodo pun akan menjalankan tugas Sekda Kota Blitar selama Priyo Suhartono menjalankan ibadah haji di tanah suci. Wali Kota Blitar percaya bahwa Widodo bisa menjalankan tugas Sekda Kota Blitar dengan baik selama tinggal oleh Priyo Suhartono.

    “Memang kerja-kerja pemerintahan kita agak berat ya, dan saya memang kepala daerah yang masih muda, ibaratnya lari pinginnya tentunya kencang. mudah-mudahan beliau bisa mengikuti,” tegasnya.

    Pria yang akrab disapa Mas Ibin ini menegaskan bahwa penunjukan Plh Sekda ini murni berdasarkan kualitas kompetensi, tidak ada tendensi apapun. Memang Kepala BPKAD itu dipandang memiliki kompetensi yang mumpuni untuk menjabat sebagai Plh Sekda.

    “Ya kompetensi dong, tentunya,” tegas Ibin.

    Priyo Suhartono sendiri memang sudah berangkat ke tanah suci Makkah. Sekda Kota Blitar itu berangkat ke tanah suci pada hari ini, bersama rombongan calon jemaah haji lain asal Kota Blitar. [owi/beq]

  • Sosok Inspiratif: Nenek di Lamongan Berangkat Haji dari Hasil Jualan Keliling

    Sosok Inspiratif: Nenek di Lamongan Berangkat Haji dari Hasil Jualan Keliling

    Lamongan (beritajatim.com) – Usianya boleh saja sudah menyentuh angka 80, tapi semangat hidup dan keyakinan Nenek Lasinah seakan tak pernah menua. Warga Desa Bogo Harjo, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan ini membuktikan bahwa impian besar bisa terwujud dengan kesabaran dan ketulusan.

    Perjalanan Nenek Lasinah sampai mendapat kesempatan bernagkat haji tahun ini, begitu menginspirasi. Bukan hanya karena usianya yang sudah senja, tapi juga kerja keras, ketelatenan, kesabaran dan tekad yang kuat untuk mewujudkan impiannya menunaikan rukun Islam yang kelima.

    Setiap hari, Nenek Lasinah jalan kaki berkeliling dari dusun ke dusun, menjajakan beragam jajanan tradisional dan bumbu dapur, untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Penghasilannya disisihkan sedikit demi sedikit untuk mewujudkan impiannya berangkat ke Tanah Suci.

    Nenek Lasinah memulai aktivitasnya sejak pagi buta. Mulai membuat jajanan tradisional, lalu pergi ke pasar untuk kulakan bumbu dapur, kemudian dilanjutkan berkeliling untuk menjajakan dagangannya.

    “Uangnya ya dari jualan. Menambung sendiri ndak minta anak. Takut malah anaknya kepikiran,” kata Nenek Lasinah.

    Saking lamanya menabung, nenek yang telah dikaruniai tiga anak dan sembilan cucu ini sampai lupa berapa lama mengumpulkan uang untuk keperluan ibadah haji.

    “Ndak tahu (berapa lama), ndak pasti,” ucapnya.

    Nenek Lasinah mengaku sudah lama ingin menunaikan ibadah haji. Tekad untuk pergi ke Tanah Suci pun dibulatkan dan mendaftar bersama sang suami. Sayangnya, suami tercinta lebih dulu meninggal dunia.

    Di mata tetangganya, nenek Lasinah adalah sosok yang baik dan murah hati. Meskipun mengumpulkan uang dengan susah payah, tapi tak pelit untuk meminjamkan uangnya kepada tetangga yang membutuhkan.

    “Beliau itu setiap hari Jumat ikut ngaji, dan setiap Jumat Wage itu dia juga menyisihkan uangnya untuk disumbangkan ke masjid. Sebesar 500 ribu,” kata Abu Naim, salah satu tetangga nenek Lasinah asinah.

    Nenek Lasinah juga dikenal sebagai sosok yang mandiri, tidak mau membebani anak-anaknya yang sudah berkeluarga. Dia memilih tetap bekerja dengan berjualan keliling, untuk memenuhi kebutuhan dan tabungan haji.

    “Masya Allah. Luar biasa semangat untuk bekerja, dia tidak mau istirahat. Katanya kalau berhenti tidak berjualan, badanya itu malah pegel-pegel, malah capek katanya. Beliau tidak bergantung dan tidak mau mengganggu anaknya sama sekali. Inilah mbah Lasinah. Luar biasa memang,” ucap Naim. [fak/aje]

  • Kisah Haru Satumi: Nenek 94 Tahun Asal Pasuruan, Berangkat Haji Tanpa Disangka

    Kisah Haru Satumi: Nenek 94 Tahun Asal Pasuruan, Berangkat Haji Tanpa Disangka

    Pasuruan (beritajatim.com) – Keberangkatan ke tanah suci menjadi kejutan membahagiakan bagi Satumi (94), warga Dusun Juri, Desa Tejowangi, Kecamatan Purwosari. Nenek 22 cucu ini tidak menyangka akan menunaikan ibadah haji di usia senja.

    Satumi baru mengetahui bahwa dirinya telah didaftarkan naik haji oleh anaknya pada tahun 2018 lalu. Kabar tersebut baru ia terima awal 2025, ketika surat pelunasan dari Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan datang.

    “Saya tidak tahu apa yang telah didaftarkan anak saya, dulu diajak ke sana ke mari, ternyata untuk daftar haji,” ujar Satumi, Rabu (14/5/2025).

    Kebahagiaan terpancar dari wajah Satumi karena impian berhaji kini menjadi kenyataan. Ia hanya bisa memanjatkan doa bagi keluarganya yang telah membantunya mewujudkan impian tersebut.

    “Saya doakan semua keluarga sehat, bahagia, dan rezekinya lancar,” ucapnya penuh haru. Ia berharap diberi kekuatan untuk melaksanakan semua rangkaian ibadah haji.

    Sarman, anak kelima Satumi yang juga akan mendampingi sang ibu, mengatakan awalnya ia mendaftar haji bersama istri dan ibunya. Namun karena faktor usia, ibunya mendapat prioritas dan ia akhirnya menjadi pendamping.

    “Awalnya saya daftar bertiga, tapi karena ibu masuk prioritas lansia, saya yang mendampingi. Istri saya masih masuk daftar tunggu,” terang Sarman.

    Menjelang keberangkatan pada Selasa (27/5) pagi, kondisi Satumi membaik dan tampak lebih bersemangat. Sebelumnya, kesehatannya sempat menurun, namun kabar keberangkatan membuatnya kembali kuat.

    “Ibu sudah cukup tua dan kami khawatir, tapi setelah tahu dipanggil ke tanah suci, semangatnya luar biasa. Semoga tetap sehat sampai pulang nanti,” kata Sarman.

    Sebagai bentuk rasa syukur, keluarga besar Satumi akan menggelar tasyakuran malam ini. Acara itu akan dihadiri keluarga dan tetangga untuk mendoakan kelancaran ibadah haji Satumi.

    “Kita nanti malam tasyakuran, haji ini panggilan yang tidak bisa ditunda. Semoga ibu sehat dan hajinya mabrur,” pungkas Sarman. [ada/aje]

  • Bupati Ipuk Kembali Lepas Jamaah Haji Banyuwangi, CJH Tertua Loper Koran Berusia 88 Tahun

    Bupati Ipuk Kembali Lepas Jamaah Haji Banyuwangi, CJH Tertua Loper Koran Berusia 88 Tahun

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Rombongan keberangkatan 391 jamaah haji Banyuwangi dari kelompok terbang (kloter) 44 dan 49 dilepas keberangkatan oleh Bupati Ipuk Fiestiandani. Puluhan jemaah7 menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Prosesi pelepasan berlangsung di halaman Kantor Bupati, Selasa (13/5/2024).

    Rombongan diberangkatkan menggunakan 9 unit bus sekitar pukul 09.00 WIB. Dengan pelepasan tersebut maka semua calon jamaah haji asal Banyuwangi dengan jumlah total 1.143 telah resmi berangkat untuk melaksanakan ibadah haji di tahun 2025.

    “Kami kembali meminta pada para jamaah haji untuk terus mendoakan Banyuwangi. Doakan agar Banyuwangi selalu diberi keberkahan dan masyarakatnya semakin sejahtera,” pinta Ipuk saat menyampaikan sambutannya.

    Ipuk juga mengingatkan agar para jamaah menjaga kesehatan dan memelihara niat tulus dalam beribadah.
    “Kami semua mendoakan agar seluruh jemaah dapat menjalankan ibadah dengan penuh kekhusyukan dan kembali pulang menjadi haji yang mabrur,” ujar Ipuk.

    Pemberangkatan kali ini, terdapat salah satu jemaah lansia yang berusia 88 tahun bernama Dulhari. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ipuk turut mengucapkan selamat dan meminta pria yang berprofesi sebagai loper koran itu untuk tetap semanbat dan sehat hingga pulang ke tanah air.

    “Kami doakan Pak Dulhari selalu sehat, bisa menjalankan ibadah haji dengan penuh kelancaran dan kemudahan hingga kembali ke Banyuwangi dengan selamat dan menjadi haji yang mabrur,” kata Ipuk.

    Diketahui, Dulhari adalah seorang loper koran yang setiap harinya berjualan demi menabung agar bisa menunaikan ibadah haji tahun ini. Meski memiliki gaji yanh pas-pasan namun pria yang sudah puluhan tahun menjajakan koran itu tidak menyerah demi ingin menjalankam ibadah haji.

    Hingga saat ini, Dulhari mengaku telah menjalani pekerjaan sebagai loper koran selama 15 tahun. Setiap hari dia mangkal di perempatan jalan dekat Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi (MAB) untuk menjajakan koran kepada pengendara yang melintasi lokasi tersebut.

    “Dari keuntungan jual koran yang tidak seberapa, alhamdulillah diijinkan bisa datang kerumah allah. Pekerjaan ini saya jalani dengan ikhlas. Uang dari jualan koran saya tabung untuk pergi haji,” ujar Dulhari.

    Setiap pagi, Dulhari tak pernah absen menjajakan koran di pinggir jalan. Dari penghasilan yang pas-pasan, dia menabung sedikit demi sedikit. Tak disangka pada tahun 2019, uang tabungan sudah terkumpul Rp 49 juta. Hingga akhirnya di usianya yang genap 82 tahun, Dulhari bisa mendaftar haji.

    Setelah penantian selama enam tahun Dulhari akhirnya resmi diberangkatkan haji tahun ini. “Alhamdulillah sekarang bisa berangkat. Masih diberi kesehatan dan kekuatan untuk datang kesana,” tandasnya. [kun]