Event: Ibadah Haji

  • Hajj Media Hub 2025, Teknologi Canggih dan Layanan Informasi Haji

    Hajj Media Hub 2025, Teknologi Canggih dan Layanan Informasi Haji

    Jakarta: Haji tak hanya soal ibadah, tapi juga informasi. Untuk kedua kalinya, Kementerian Media Arab Saudi menggelar Hajj Media Hub pada 1-4 Juni 2025. 
     
    Ajang ini menjadi pusat ekosistem media terintegrasi yang dirancang khusus untuk mendukung peliputan musim haji oleh para jurnalis lokal maupun internasional.
     
    Setelah sukses tahun lalu, Hajj Media Hub kembali hadir dengan skala yang lebih besar dan teknologi yang makin canggih. 

    Tujuannya, untuk mendukung peliputan haji secara akurat, cepat, dan interaktif, sekaligus memudahkan masyarakat dan jamaah haji mendapatkan informasi terkini.

    Dukung jurnalis dengan teknologi terkini
    Dalam laporan Metro TV yang dikutip pada Rabu, 4 Juni 2025, Hajj Media Hub menghadirkan fasilitas super lengkap bagi para pekerja media. Mulai dari pameran interaktif, studio siaran profesional, pusat media komprehensif, hingga virtual press center yang bisa diakses 24 jam. 
    Semua ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman liputan yang nyaman dan efisien, baik secara daring maupun luring.
     

    Tercatat, sekitar 5.000 profesional media dari lebih dari 150 media lokal dan internasional ikut ambil bagian dalam acara ini.  Mereka mendapat dukungan dari lebih dari 15 entitas sektor publik dan swasta di Arab Saudi.
    Ekosistem media terpadu dalam satu lokasi
    Yang membuat Hajj Media Hub istimewa adalah konsep integrasi berbagai sektor dalam satu lokasi. Bukan hanya untuk kerja jurnalistik, pusat informasi ini juga menjadi simbol komitmen Arab Saudi dalam menghadirkan layanan terbaik untuk jamaah haji dari seluruh dunia.
     
    Dengan kolaborasi antara pemerintah, media, dan sektor swasta, Hajj Media Hub menjadi pionir inovasi dalam peliputan ibadah haji.
    Tak hanya untuk wartawan, tapi juga untuk jamaah
    Tak hanya menjadi ‘markas’ wartawan, Hajj Media Hub juga menyediakan platform informasi real-time yang bisa diakses jamaah dan masyarakat umum. 
     
    Fitur-fitur seperti live update, liputan video, dan layanan daring lainnya bisa membantu jamaah untuk tetap mendapatkan informasi penting terkait kegiatan haji selama di Tanah Suci.
     
    Hajj Media Hub bukan hanya proyek media, tetapi misi global. Kolaborasi antara berbagai media dan lembaga dari seluruh dunia membuat peliputan haji tahun ini makin mendunia dan inklusif. 
    Jurnalis dari berbagai negara bisa berbagi konten, wawasan, dan pengalaman dalam satu sistem yang saling terhubung.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Layanan 911 Arab Saudi Siaga Penuh untuk Jamaah Haji

    Layanan 911 Arab Saudi Siaga Penuh untuk Jamaah Haji

    Jakarta: Menjelang puncak ibadah haji 2025, Arab Saudi meningkatkan sistem keamanannya secara maksimal, bukan cuma dengan patroli jalanan saja. 

    Di balik layar, ada tim khusus yang siaga 24 jam di pusat komando layanan darurat 911. Ini adalah pusat kendali canggih yang jadi ujung tombak dalam menangani segala panggilan darurat dari masyarakat maupun jamaah haji.
    Layanan darurat super canggih
    Jangan bayangkan pusat layanan 911 Arab Saudi seperti call center biasa. Merangkum liputan Metro TV, Rabu, 4 Juni 2025 di ruang kendali modern ini, ratusan petugas berjaga di depan monitor raksasa, mengawasi ribuan kamera pengawas (CCTV) yang tersebar di seluruh Kota Makkah.

    Mulai dari lalu lintas, pergerakan orang, kondisi bangunan, hingga titik-titik rawan, semuanya dipantau secara real-time. Ketika ada panggilan masuk, sistem langsung merespons dalam hitungan detik, dan mengirim informasi ke petugas lapangan yang paling dekat dari lokasi kejadian.
     

    Terkoordinasi dengan tim lapangan dan petugas jalan
    Layanan 911 ini nggak bekerja sendiri. Mereka terhubung langsung dengan sejumlah unit penting seperti:

    – Patroli keamanan jalan
    – Polisi lalu lintas
    – Pemadam kebakaran
    – Layanan keamanan tol serta ruang publik lainnya.
    Jamaah haji tersesat? tinggal telepon 911
    Yang menarik, layanan ini bukan cuma buat kasus besar seperti terorisme atau kejahatan berat. Jamaah haji yang tersesat, kehilangan barang, atau mengalami kejadian darurat kecil pun bisa langsung menghubungi 911.

    Petugas akan langsung merespons dan membantu jamaah menemukan arah kembali, bahkan mengembalikan barang yang tertinggal, jika memungkinkan. Ini adalah salah satu bentuk komitmen Arab Saudi untuk memberikan pengalaman ibadah haji yang aman dan nyaman bagi jutaan tamu Allah dari seluruh dunia.
    Teknologi dan kemanusiaan dalam satu sistem
    Selain itu, yang membuat sistem ini luar biasa adalah kombinasi antara teknologi super canggih dan sentuhan kemanusiaan. 

    Petugas yang bekerja di pusat layanan 911 telah dilatih untuk menangani segala jenis kondisi, dari yang genting hingga yang personal dengan cepat dan empati tinggi.

    Jakarta: Menjelang puncak ibadah haji 2025, Arab Saudi meningkatkan sistem keamanannya secara maksimal, bukan cuma dengan patroli jalanan saja. 
     
    Di balik layar, ada tim khusus yang siaga 24 jam di pusat komando layanan darurat 911. Ini adalah pusat kendali canggih yang jadi ujung tombak dalam menangani segala panggilan darurat dari masyarakat maupun jamaah haji.
    Layanan darurat super canggih
    Jangan bayangkan pusat layanan 911 Arab Saudi seperti call center biasa. Merangkum liputan Metro TV, Rabu, 4 Juni 2025 di ruang kendali modern ini, ratusan petugas berjaga di depan monitor raksasa, mengawasi ribuan kamera pengawas (CCTV) yang tersebar di seluruh Kota Makkah.
     
    Mulai dari lalu lintas, pergerakan orang, kondisi bangunan, hingga titik-titik rawan, semuanya dipantau secara real-time. Ketika ada panggilan masuk, sistem langsung merespons dalam hitungan detik, dan mengirim informasi ke petugas lapangan yang paling dekat dari lokasi kejadian.
     

    Terkoordinasi dengan tim lapangan dan petugas jalan
    Layanan 911 ini nggak bekerja sendiri. Mereka terhubung langsung dengan sejumlah unit penting seperti:

    – Patroli keamanan jalan
    – Polisi lalu lintas
    – Pemadam kebakaran
    – Layanan keamanan tol serta ruang publik lainnya.

    Jamaah haji tersesat? tinggal telepon 911
    Yang menarik, layanan ini bukan cuma buat kasus besar seperti terorisme atau kejahatan berat. Jamaah haji yang tersesat, kehilangan barang, atau mengalami kejadian darurat kecil pun bisa langsung menghubungi 911.
     
    Petugas akan langsung merespons dan membantu jamaah menemukan arah kembali, bahkan mengembalikan barang yang tertinggal, jika memungkinkan. Ini adalah salah satu bentuk komitmen Arab Saudi untuk memberikan pengalaman ibadah haji yang aman dan nyaman bagi jutaan tamu Allah dari seluruh dunia.
    Teknologi dan kemanusiaan dalam satu sistem
    Selain itu, yang membuat sistem ini luar biasa adalah kombinasi antara teknologi super canggih dan sentuhan kemanusiaan. 
     
    Petugas yang bekerja di pusat layanan 911 telah dilatih untuk menangani segala jenis kondisi, dari yang genting hingga yang personal dengan cepat dan empati tinggi.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Cuaca di Makkah Cukup Bersahabat Jelang Puncak Ibadah Haji

    Cuaca di Makkah Cukup Bersahabat Jelang Puncak Ibadah Haji

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji 1446 H/2025 M, kondisi cuaca di Makkah cukup bersahabat. Suhu udara pada siang hari diperkirakan berkisar 41 derajat Celsius, masih dalam batas yang bisa ditoleransi oleh para jemaah.

    “Cuaca hari ini cukup bersahabat, tidak terlalu ekstrem. Ini cukup membantu jemaah agar tidak terlalu cepat lelah,” ujar Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) asal Bojonegoro, Retno Mei Nur Ika, Rabu (4/6/2025).

    Pada pelaksanaan puncak ibadah haji 1446 H/2025 M, rangkaian ibadah cukup padat mulai Kamis (5/6/2025) besok. Diawali dengan wukuf di Padang Arafah, dilanjutkan mabit (bermalam) di Muzdalifah, melontar jumrah di Mina, thawaf ifadah di Kakbah, sa’i di antara Shafa dan Marwah, hingga ditutup dengan thawaf wada’ sebagai penanda berakhirnya seluruh rangkaian haji.

    Retno menambahkan, meskipun kondisi cuaca masih mendukung, pihaknya tetap mengimbau jemaah haji asal Bojonegoro untuk menjaga kebugaran tubuh. Oleh karena itu, seluruh jemaah diimbau untuk menghindari aktivitas fisik berlebihan di luar hotel.

    “Jemaah tidak boleh banyak beraktivitas di luar. Mereka perlu menyimpan energi agar kuat saat puncak haji besok,” imbuhnya.

    Retno yang juga perawat di RS Aisyiyah Bojonegoro menambahkan, tidak ada pemeriksaan kesehatan menyeluruh menjelang puncak ibadah. Namun, pemantauan intensif tetap dilakukan khusus bagi jemaah dengan risiko tinggi (risti).

    “Pemantauan dilakukan secara berkala untuk jemaah risti. Sementara yang lain cukup dipantau secara umum,” ungkapnya.

    Ia menyebutkan bahwa secara umum kondisi kesehatan jemaah haji asal Bojonegoro berada dalam keadaan baik. Keluhan yang muncul pun bersifat ringan, seperti batuk dan pilek. “Alhamdulillah, sebagian besar jemaah dalam kondisi sehat. Kalau pun ada keluhan, jemaah datang sendiri ke ruang kesehatan untuk periksa dan ambil obat,” pungkas Retno. [lus/aje]

  • Ribuan Visa Haji Furoda Batal Terbit, DPR Minta Biro Travel Tanggung Jawab

    Ribuan Visa Haji Furoda Batal Terbit, DPR Minta Biro Travel Tanggung Jawab

    Jakarta (beritajatim.com) – Lebih 2.000 calon jemaah haji visa furoda dipastikan gagal berangkat. Hal ini disebabkan, pemerintah Arab Saudi pada tahun ini tidak menerbitkan visa haji nonkuota atau visa haji furoda bagi calon jemaah dari seluruh dunia.

    Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanul Haq meminta biro travel bertanggung jawab memastikan pengembalian dana kepada seluruh calon jemaah yang gagal berangkat.

    “Kami memahami bahwa beberapa biaya mungkin sudah dikeluarkan untuk keperluan akomodasi dan transportasi. Namun, pengembalian dana, khususnya terkait pembelian visa, harus tetap dilakukan,” tegasnya.

    Dia juga menekankan pentingnya transparansi dalam proses pengembalian dana. “Jangan sampai ada yang menerima, ada yang tidak. Semua jemaah yang batal berangkat melalui visa furoda berhak atas pengembalian dana secara penuh dan adil,” kata Kiai Maman.

    Dia mengingatkan, batalnya penerbitan visa furoda tahun ini harus menjadi momentum bagi pemerintah untuk menata ulang regulasi dan pengawasan terhadap penjualan visa nonkuota tersebut. Selain itu, masyarakat juga diimbau lebih cermat dan berhati-hati dalam memilih jalur keberangkatan haji agar tidak terjebak praktik penjualan visa ilegal yang mengatasnamakan visa furoda.

    Kiai Maman pun mendesak pemerintah untuk mengawal proses pengembalian dana yang telah disetorkan oleh para calon jemaah kepada pihak travel penyelenggara.

    “Kami prihatin atas nasib calon jemaah haji visa furoda yang gagal berangkat karena visa tidak diterbitkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Pemerintah harus hadir mengawal proses pengembalian dana yang sudah dibayarkan para jemaah kepada biro atau travel haji,” paparnya.

    Dia menjelaskan, jika mengacu pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PIHU), pemerintah hanya bertanggung jawab atas jemaah haji dengan kuota resmi, yakni 98 persen untuk haji reguler dan 8 persen untuk haji khusus. Adapun visa furoda merupakan jalur khusus yang tidak termasuk dalam kuota nasional dan diterbitkan langsung oleh Pemerintah Arab Saudi.

    “Meski visa furoda bukan bagian dari tanggung jawab pemerintah, masyarakat tetap membutuhkan pengawasan dan perlindungan hukum sebagai konsumen. Mereka berhak atas pengembalian dana yang telah dibayarkan,” tegasnya. [hen/aje]

  • Gaspol! Pemerintah Target 30 Ribu Koperasi Berbadan Hukum Minggu Depan – Page 3

    Gaspol! Pemerintah Target 30 Ribu Koperasi Berbadan Hukum Minggu Depan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, menyampaikan pelaksanaan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) yang telah mencapai angka 78.600 di seluruh Indonesia. 

    Ferry optimis bahwa jumlah ini akan menyentuh angka 80.000 dalam pekan ini. Ia menjelaskan, Musdesus ini merupakan tahap awal pembentukan koperasi di tingkat desa dan kelurahan dalam program Koperasi Merah Putih.

    “Pelaksanaan musyawarah desa khusus di seluruh Indonesia sudah terlaksana sebanyak 78.600 di seluruh Indonesia. Jadi, kami dengan angka tersebut yakin optimis bahwa dalam minggu ini bisa mencapai 80.000 pelaksanaan musyawarah desa khusus yang sudah dilakukan di seluruh Indonesia,” kata Ferry dalam konferensi pers Rakortas soal Kopdes Merah Putih, di Kantor Kemenko Bidang Pangan, Jakarta, Rabu (4/6/2025).

    Adapun rakortas tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dari berbagai kementerian, termasuk Wakil Menteri BUMN, Wakil Menteri Hukum dan HAM, Wakil Menteri Dalam Negeri (melalui Zoom), serta Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan.

    Lebih lanjut, dalam rapat tersebut, Ferry juga menyampaikan bahwa proses percepatan pembentukan badan hukum koperasi tengah berlangsung pesat. Hingga saat ini, sebanyak 17.000 koperasi telah memiliki akta pendirian. 

    “Hari ini kita sudah mencapai angka masuk ke 17.000 akte badan hukumnya. Dan kita tadi juga sudah formulasikan bagaimana proses percepatannya,” ujarnya.

    Target selanjutnya adalah mencapai 30.000 koperasi berbadan hukum pada minggu depan, setelah Ketua Satgas Nasional, yang juga Menko Pangan, Zulkifli Hasan kembali dari ibadah haji. 

    Adapun Pemerintah menetapkan akhir Juni sebagai batas waktu finalisasi pembentukan badan hukum koperasi tersebut.

    “Nanti minggu depan rapat ketika Pak Ketua Satgas, Pak Menko Pangan pulang dari haji, itu kita bisa sampai ke angka 30.000-an. Dan kalau proses pembentukan badan hukum itu kan di akhir Juni memang kita berikan waktunya,” ujarnya.

     

         

  • Ini Sapi Kurban Milik Presiden Prabowo, Gubernur Khofifah, dan Wagub Emil

    Ini Sapi Kurban Milik Presiden Prabowo, Gubernur Khofifah, dan Wagub Emil

    Surabaya (beritajatim.com) – Pada pelaksanaan Hari Raya Iduladha 1446 H, Presiden RI Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak akan mengurbankan sapi untuk masyarakat Jatim. Ketiganya kompak memilih jenis Sapi Lokal Peranakan Ongole (PO).

    Secara khusus, ternak Banmas Presiden yang terdapat di Jawa Timur berjumlah 39 ekor, yang terdiri dari 38 ekor ternak untuk kabupaten kota dan 1 ekor ternak untuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

    Untuk hewan kurban dari Banmas Presiden Prabowo berjenis Sapi Lokal Peranakan Ongole (PO) yang berasal dari peternak Teguh di Desa takeran Kec. Solokuro Kabupaten Lamongan. Dengan kondisi tinggi badan 153 cm, panjang badan 170 cm, lingkar dada 219 cm, poel 4 pasang, dan bobot badannya mencapai 1.020 kg atau 1,020 ton.

    Untuk Gubernur Khofifah berkurban satu ekor Sapi Lokal Peranakan Ongole (PO) seberat 960 kg. Yang mana, berasal dari peternak Gani di Desa Takeran, Kec. Solokuro, Kabupaten Lamongan dengan tinggi badan 151 cm, panjang badan 156 cm, lingkar dada 219 cm dan poel 4 pasang.

    Sementara untuk hewan kurban Wagub Jatim berasal dari peternak Abdul di Desa takeran Kec. Solokuro Kab. Lamongan merupakan jenis Sapi Lokal Peranakan Ongole (PO). Bobot badan sapi ini mencapai 900 kg, dengan tinggi badan 151 cm, panjang badan 156 cm, lingkar dada 219 cm, poel 4 pasang.

    “Tahun ini perayaan Idul Adha jatuh pada tanggal 6 Juni. Meski saat ini sedang melaksanakan Ibadah Haji, Insya Allah ibadah kurban tetap dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya dengan kurban satu ekor sapi di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya,” kata Khofifah.

    Khofifah menyebut, kurban tersebut diniatkan untuk kemaslahatan Jawa Timur. Terlebih saat ini ditengah gejolak ekonomi dunia yang sedang lesu, ia berharap, Allah senantiasa memberikan keberkahan dan kemakmuran bagi masyarakat Jawa Timur secara umum.

    “Nantinya sapi kurban akan disembelih 10-13 Dzulhijjah atau 6-9 Juni 2025 oleh tim panitia Idul Adha Masjid Nasional Akbar Surabaya. Semoga membawa keberkahan dan kebermanfaatan,” imbuhnya.

    “Kesemua sapi yang akan dikurbankan tersebut untuk masyarakat Jatim. Sapi Bantuan ini telah diperiksa oleh Dokter Hewan dan dinyatakan dalam kondisi sehat serta sudah divaksin PMK dan LSD. Bismillah, semoga semua kurban baik dari Bapak Presiden, saya, Pak Wagub, dan semua masyarakat Jatim diterima Allah,” imbuhnya.

    Khofifah menjelaskan, sapi Peranakan Ongole dikenal sebagai ras unggulan lokal di Indonesia. Bahkan, Presiden Jokowi dan Presiden Prabowo juga membeli sapi jenis tersebut untuk dijadikan hewan kurban.

    “Ras sapi Ongole jadi ras nomor satu dikalangan peternak. Makanya, Presiden pun juga melirik sapi unggulan jenis ini,” tukasnya.

    Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga memastikan ketersediaan ternak kurban baik sapi, kambing, maupun domba di wilayah Jawa Timur dalam kondisi aman, stoknya cukup, serta sehat dari penyakit.

    Dia menjelaskan, sebagai salah satu sentra peternakan terbesar di Indonesia, Jawa Timur memiliki populasi ternak yang sangat potensial. Jatim telah surplus ternak kurban.

    Berdasarkan data Dinas Peternakan Jatim, total potensi ketersediaan ternak kurban tahun 2025 antara lain 526.985 ekor sapi, 872.195 ekor kambing, 292.251 ekor domba dan 1.730 ekor Kerbau.

    “Dari jumlah tersebut, sebagian besar telah melewati pemeriksaan kesehatan oleh dokter hewan dan petugas teknis di lapangan untuk memastikan ternak dalam kondisi sehat, layak, dan sesuai syariat Islam untuk dijadikan hewan kurban,” kata Gubernur Khofifah, di sela-sela kegiatannya menjalankan Ibadah Haji, Rabu (4/6/2025).

    Lebih lanjut disampaikan Khofifah, hewan kurban di Jatim telah mendapatkan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD). Ini sebagai bentuk pencegahan dan pengendalian penyakit hewan menular yang berpotensi mengganggu kelayakan kurban.

    Untuk memastikan kesehatan dan kelayakan hewan yang dijual di lapak-lapak penjualan, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur telah menurunkan tim ke seluruh kabupaten/kota.

    Tim ini terdiri dari dokter hewan, paramedik veteriner, Petugas Pengawas Mutu Pakan dan Pengawas Mutu Bibit, selain itu juga melibatkan perguruan tinggi (Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Peternakan), organisasi profesi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Perkumpulan Insinyur dan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) dan Perhimpunan Paramedik Veteriner Indonesia (PAVETI) yang secara aktif melakukan pemeriksaan langsung di lapangan.

    “Pemeriksaan ini meliputi aspek kesehatan hewan,dan penerapan animal welfare, kebersihan kandang sementara, kecukupan pakan dan Kecukupan air minum. Berdasarkan laporan dari kabupaten kota di Jawa Timur pada tahun 2025, terdapat 198 pasar hewan dan 2.831 lapak penjualan ternak kurban,” jelasnya.

    Guna menjamin keamanan dan kesehatan hewan kurban yang ada di Provinsi Jawa Timur, juga tersedia petugas pemeriksa hewan kurban Provinsi Jawa Timur diantaranya Dokter Hewan (Medik Veteriner) sebanyak 950 orang, Paramedik Veteriner sebanyak 1.500 orang, Pengawas Bibit Ternak sebanyak 94 orang, Pengawas Mutu Pakan sebanyak 58 orang, dan Juru Sembelih Halal Bersertifikat sebanyak 3.254 orang.

    “Juru Sembelih Halal (JULEHA) akan di perbantukan melakukan pemotongan ternak kurban di RPH dan di tempat-tempat pemotongan ternak kurban di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur,” katanya.

    Dengan langkah-langkah ini, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa pemprov melalui Dinas Peternakan Jatim memberikan jaminan bahwa hewan kurban yang tersedia di pasaran aman, sehat, dan memenuhi standar.

    “Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk membeli hewan kurban dari lapak resmi yang telah mendapatkan tanda pemeriksaan dari petugas untuk memastikan kualitas dan keamanan hewan yang dikurbankan dan memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan,” jelasnya.

    “Ketersediaan ternak kurban Jatim cukup dan kondisinya sehat, jadi masyarakat masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan hewan kurban. Dinas Peternakan bersama instansi terkait terus memantau dan memastikan pasokan tetap stabil, harga dalam batas wajar, serta aspek kesehatan hewan tetap terjaga,” pungkasnya. [tok/beq]

  • Panas Ekstrem Intai Jemaah Haji di Makkah, Suhu Tembus 40 Derajat C

    Panas Ekstrem Intai Jemaah Haji di Makkah, Suhu Tembus 40 Derajat C

    Jakarta, CNBC Indonesia – Arab Saudi dilanda cuaca panas. Hal ini terjadi saat lebih dari satu juta Umat Islam berkumpul di negara itu untuk mengikuti rangkaian ibadah haji.

    Mengutip AFP, Rabu (4/6/2025), dengan suhu yang diperkirakan mencapai lebih dari 40 derajat Celsius, para jamaah perlahan mengelilingi Ka’bah yang berada di dalam Masjidil Haram, Mekkah. Agar ibadah berjalan lancar, pihak berwenang telah meningkatkan langkah-langkah perlindungan dari panas seperti tempat berteduh tambahan serta memobilisasi lebih dari 40 lembaga pemerintah dan 250.000 pejabat.

    “Area yang teduh telah diperluas hingga 50.000 meter persegi, ribuan petugas medis tambahan akan bersiaga dan lebih dari 400 unit pendingin akan dikerahkan,” kata Menteri Haji Tawfiq Al Rabiah.

    Teknologi kecerdasan buatan juga disiapkan agar akan dapat memproses sejumlah data untuk mengelola kerumunan besar dengan lebih baik. Tahun ini, Riyadh juga menindak tegas para jamaah yang tidak terdaftar.

    Langkah-langkah perlindungan dari panas seperti ini dilakukan untuk menghindari terulangnya kejadian tahun lalu, ketika 1.301 orang meninggal karena suhu mencapai 51,8C. Pihak berwenang mengatakan sebagian besar kematian tahun lalu terjadi di antara jamaah haji yang tidak terdaftar yang tidak memiliki akses ke tenda dan bus ber-AC.

    Kerumunan besar jemaah haji terbukti berbahaya di masa lalu, terutama pada tahun 2015 ketika terjadi penyerbuan selama ritual lempar jumrah di Mina yang menewaskan hingga 2.300 orang dalam bencana haji paling mematikan.

    Rasa Bahagia

    Para jamaah yang tiba dengan bus sudah mulai berdatangan ke Mina pada Selasa sore. Mereka kemudian disambut oleh staf yang menawarkan kopi dan kurma. Lalu, pada hari Rabu, para peziarah akan melakukan tawaf, berjalan mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali, yang menjadi arah sembahyang umat Muslim setiap hari.

    Sebelum memasuki Mekkah, para jamaah laki-laki diwajibkan mengenakan kain kafan putih tanpa jahitan yang dikenal dengan sebutan Ihram. Para wanita, sebaliknya, mengenakan gaun longgar, juga putih, yang hanya memperlihatkan wajah dan tangan mereka.

    Meski harus menghadapi cuaca panas dan sejumlah aturan tertentu, para jamaah mengaku bahagia bisa melihat Ka’bah dan menjalankan kegiatan yang menjadi rukun Islam kelima itu. 

    “Saya sangat senang, ini adalah perasaan yang luar biasa,” kata Reem al-Shogre, seorang warga Saudi berusia 35 tahun yang menunaikan ibadah haji untuk pertama kalinya.

    (tps)

  • Ketua DPR minta Komisi VIII kawal soal haji furoda gagal berangkat

    Ketua DPR minta Komisi VIII kawal soal haji furoda gagal berangkat

    Segala bentuk penyesuaian harus dievaluasi secara mendalam pascapelaksanaan haji tahun ini

    Jakarta (ANTARA) – Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan DPR RI melalui Komisi VIII akan mengawal penyelesaian persoalan ribuan calon jemaah haji furoda yang gagal berangkat ke Tanah Suci lantaran visanya tidak terbit.

    “Kami akan meminta Komisi terkait yakni Komisi VIII DPR untuk mengawal persoalan ini. Kami akan memastikan semua pihak mendapat perlindungan, baik dari jemaah dan pengusaha travel yang dirugikan,” kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Puan mengatakan penerbitan visa memang menjadi hak prerogatif Arab Saudi, meski demikian Puan menyatakan DPR RI akan terus mengawal persoalan tersebut dan berkomitmen untuk memastikan penyelenggaraan ibadah haji semakin berkualitas, akuntabel, dan berpihak pada jemaah.

    “Soal haji furoda memang sudah merupakan hak prerogatif dari kerajaan Arab Saudi,” ujarnya. Puan.

    Dalam pelaksanaan ibadah haji, DPR juga telah mengirimkan Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR guna memastikan pelayanan bagi jemaah Indonesia berjalan dengan baik.

    “Berbagai evaluasi juga telah diberikan Timwas Haji DPR sebagai antisipasi hambatan selama proses pelaksanaan ibadah haji. DPR berkomitmen memastikan seluruh jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan sebaik-baiknya,” terang Puan.

    Di sisi lain, Puan memandang penerapan sistem multi syarikah adalah tantangan sekaligus peluang untuk memperbaiki kualitas layanan ibadah haji.

    “Segala bentuk penyesuaian harus dievaluasi secara mendalam pascapelaksanaan haji tahun ini,” tuturnya.

    DPR disebut akan meminta laporan lengkap dari Kementerian Agama dan mitra terkait, termasuk dari unsur PPIH dan petugas lapangan, sebagai dasar dalam menyusun kebijakan haji ke depan.

    Kepada seluruh jemaah haji Indonesia yang berada di Tanah Suci, Puan berpesan untuk selalu waspada, menjaga kesehatan serta beribadah dengan aman dan nyaman.

    “Semoga seluruh jemaah haji Indonesia dapat menjalani puncak ibadah haji dengan khusyuk, sehat, dan aman. Kami mendoakan agar semua ibadah diterima oleh Allah SWT dan para jemaah kembali ke tanah air dalam keadaan mabrur dan selamat,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bertepatan pada Tahun Ini, Berapa Tahun Sekali Haji Akbar?

    Bertepatan pada Tahun Ini, Berapa Tahun Sekali Haji Akbar?

    Jakarta, Beritasatu.com – Haji akbar menjadi istilah yang ramai diperbincangkan, terutama ketika pelaksanaan wukuf di Arafah bertepatan dengan hari Jumat.

    Tahun 2025 menjadi salah satu momen istimewa tersebut. Namun, sebenarnya haji akbar berapa tahun sekali? Mari kita bahas lebih dalam tentang fenomena langka ini.

    Apa Itu Haji Akbar?

    Secara harfiah, istilah haji akbar merujuk pada hari pelaksanaan ibadah haji yang sangat agung. Hal ini merujuk pada Surah At-Taubah ayat (3), yang menyebutkan hari haji akbar sebagai hari diumumkannya pelepasan hubungan dengan kaum musyrik oleh Rasulullah SAW.

    وَأَذَانٌ مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ ۚ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولُهُ ۚ

    Artinya: “Dan ini adalah suatu pengumuman dari Allah dan Rasul-Nya kepada manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik” (QS At-Taubah: 3).

    Dalam praktik saat ini, haji akbar sering dimaknai sebagai ibadah haji ketika wukuf di Arafah jatuh pada hari Jumat.

    Momentum ini sangat istimewa karena mempertemukan dua hari agung dalam Islam, yakni: Hari arafah dan hari Jumat, yang disebut sebagai penghulu segala hari (sayyidul ayyam). Oleh karena itu, banyak umat Islam yang memaknai haji akbar sebagai waktu yang penuh keberkahan.

    Haji Akbar Berapa Tahun Sekali?

    Tidak ada pola tetap atau perhitungan matematis baku mengenai frekuensi haji akbar. Berdasarkan catatan historis, momen ini terjadi pada tahun 1987, 1996, 2006, 2014, dan 2025 (6/6/2025).

    Diperkirakan haji akbar akan kembali terjadi pada 2031, 2036, dan 2042. Ini menunjukkan bahwa haji akbar bisa terjadi setiap 8 hingga 11 tahun sekali, tergantung pergerakan kalender Hijriah dan kesesuaiannya dengan hari Jumat.

    Ragam Pandangan Ulama

    Menariknya, ulama memiliki beragam pandangan tentang apa yang dimaksud dengan haji akbar. Imam Abu Hanifah dan Imam Syafii menyebutkan hari Arafah sebagai haji akbar. Sementara itu, Imam Malik dan Imam Bukhari lebih condong pada hari Nahar (10 Zulhijah) sebagai haji akbar.

    Ulama kontemporer seperti Quraish Shihab menjelaskan bahwa selama ibadah haji mencakup wukuf dan kurban, maka bisa disebut haji akbar. Jadi, meskipun pemahamannya beragam, yang pasti momen ini tetap dianggap istimewa dan membawa keutamaan besar.

    Keistimewaan Haji Akbar Tahun 2025

    Tahun 2025 menjadi spesial karena wukuf di Arafah jatuh tepat pada hari Jumat, 6 Juni 2025. Menteri Agama Nasaruddin Umar, menyebutkan bahwa haji akbar memiliki keutamaan hingga 70 kali lipat dibanding haji biasa, berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW.

    “Haji akbar itu dalam hadis Nabi memiliki keutamaan 70 kali lebih utama dibandingkan haji biasa. Jadi kalau Bapak-Ibu haji tahun ini, sama dengan 70 kali haji,” jelas Nasaruddin Umar.

    Selain itu, bertemunya dua waktu utama, yaitu hari Arafah dan hari Jumat, diyakini sebagai momen terbaik untuk berdoa, memohon ampunan, dan meraih keberkahan.

    Fenomena haji akbar memang tidak terjadi setiap tahun. Bisa 8 tahun, 11 tahun, atau bahkan lebih. Namun, yang terpenting bukan hanya menanti momen langka ini, tapi bagaimana kita mempersiapkan diri secara spiritual dan fisik untuk meraih haji yang mabrur.

  • Ketua Timwas Haji soroti persoalan Kartu Nusuk jelang puncak haji

    Ketua Timwas Haji soroti persoalan Kartu Nusuk jelang puncak haji

    Dari sejak kedatangan, jemaah sudah menghadapi berbagai persoalan. Bahkan hingga saat ini masih banyak yang belum menerima Kartu Nusuk, padahal puncak haji semakin dekat dan masih ada sejumlah masalah yang belum selesai

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti persoalan keterlambatan distribusi kartu haji (Kartu Nusuk) menjelang puncak ibadah haji 1446 Hijriah/2025 Masehi.

    “Dari sejak kedatangan, jemaah sudah menghadapi berbagai persoalan. Bahkan hingga saat ini masih banyak yang belum menerima Kartu Nusuk, padahal puncak haji semakin dekat dan masih ada sejumlah masalah yang belum selesai,” kata Cucun dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

    Hal itu disampaikannya saat melakukan peninjauan langsung ke pemondokan jamaah haji Indonesia di Sektor 7, Makkah, Arab Saudi, Selasa (3/6), untuk mendengarkan keluhan dan aspirasi para jamaah.

    Dia menyebut keluhan yang masih menjadi perhatian serius lainnya ialah persoalan koordinasi antar penanggung jawab di lapangan.

    Menurut dia, terdapat kesenjangan informasi antara pengambil kebijakan di tingkat pusat dengan pelaksana teknis di lapangan, seperti kepala daerah kerja (daker), kepala sektor, hingga ketua kloter.

    “Ada missed koordinasi antara keputusan tingkat pusat dan pelaksana di lapangan. Bahkan informasi penting belum sepenuhnya terdistribusi ke para kepala sektor dan ketua kloter,” ujar Wakil Ketua DPR RI itu.

    Dia lantas menyoroti peran perusahaan penyedia layanan hotel (syarikah) yang menjadi penanggung jawab pemondokan jemaah. Menurut dia, pengawasan terhadap kinerja syarikah perlu ditingkatkan dan seluruh keluhan jemaah harus segera ditindaklanjuti.

    “Saya tidak ingin keluhan jemaah hanya dicatat. Saya minta semua ditindaklanjuti. Kalau kepala sektor tidak bisa, harus diteruskan ke kepala daker. Kalau daker tak mampu, harus bicara ke direktur haji luar negeri,” tuturnya.

    Dia lantas berkata, “Kalau semua tidak mampu menyelesaikan, lalu untuk apa mereka berada di PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji)?”

    Dia pun menyampaikan kunjungan itu menjadi bagian dari komitmen DPR RI untuk mengawal kualitas pelayanan haji tahun ini, terlebih di tengah proses transisi sistem pelayanan haji yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi.

    “Semua anggota DPR yang hadir menemui konstituennya di dapil masing-masing, tapi fokus kita bukan semata-mata pada dapil. Seluruh jemaah haji Indonesia menyampaikan berbagai problematika, khususnya terkait transisi sistem yang terjadi di pemerintahan Saudi,” katanya.

    Dia menegaskan pula bahwa semangat utama dari pengawasan ini adalah memastikan pelayanan jemaah oleh PPIH berjalan dengan prinsip aman, nyaman, serta mendukung kekhusyukan ibadah.

    “Kunjungan ini diharapkan menjadi pemicu perbaikan koordinasi lintas sektor agar puncak pelaksanaan ibadah haji dapat berlangsung dengan lancar, serta seluruh jamaah dapat beribadah dengan tenang dan tertib,” ucap dia.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.