Event: Ibadah Haji

  • 8.826 Jemaah Haji Telah Tiba Kembali di Indonesia

    8.826 Jemaah Haji Telah Tiba Kembali di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Operasional haji 2025 telah memasuki fase pemulangan. Hingga Jumat (13/6/2025), sebanyak 8.826 jemaah haji telah tiba kembali di Indonesia. Hari ini, 18 kelompok terbang dengan total 7.115 jemaah dan petugas dijadwalkan pulang ke Indonesia.

    Dalam fase pemulangan ini, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah untuk tidak membawa tas ransel Armuzna ke dalam kabin atau bagasi pesawat.

    “Tas ini hanya untuk keperluan di Tanah Suci, bukan sebagai tas bawaan ke Tanah Air. Apabila  ingin dibawa, tas Armuzna bisa dilipat dan dimasukkan kembali ke koper,” terang Kepala Seksi Media Center Haji (MCH) Makkah, Dodo Murtado, Jumat (13/6/2025).

    Dodo mengingatkan, tas atau koper yang boleh dibawa oleh jemaah ke kabin pesawat hanya koper kabin, dan tas paspor yang berisi dokumen penting. Selain itu, tidak diperkenankan.

    Untuk mendukung fase pemulangan ini, sebanyak 14 asrama haji di Indonesia telah disiapkan. Asrama tersebut berada di Aceh, Medan, Padang, Batam, Palembang, Jakarta Pondok Gede, Bekasi, Indramayu, Solo, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Lombok, dan Makassar.

    Setelah tiba di Tanah Air, jemaah akan menerima pelayanan mulai dari penjelasan masa berlaku kartu kesehatan, penyerahan paspor, hingga pembagian air zamzam.

    “Setiap jemaah memperoleh lima liter air zamzam yang diberikan secara langsung kepada jemaah haji atau panitia haji dari daerah,” ujar Dodo.

    Bagi jemaah yang belum dijemput keluarga, asrama haji juga menyediakan fasilitas menginap satu malam. Fasilitas transportasi seperti bus dari bandara ke asrama, ambulans, minibus untuk lansia atau jemaah sakit, hingga truk pengangkut koper juga telah disiapkan.

    Asrama haji juga menyediakan layanan kesehatan lengkap, seperti pemeriksaan kesehatan, layanan rawat jalan dan darurat, laboratorium, rujukan ke rumah sakit, serta layanan karantina.

  • Kuota Haji Batal Dipotong, Komisi VIII DPR: Harus Dijawab dengan Persiapan Matang

    Kuota Haji Batal Dipotong, Komisi VIII DPR: Harus Dijawab dengan Persiapan Matang

    Kuota Haji Batal Dipotong, Komisi VIII DPR: Harus Dijawab dengan Persiapan Matang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI
    Singgih Januratmoko
    menyambut baik keputusan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang membatalkan rencana pengurangan
    kuota haji
    sebesar 50 persen bagi jemaah asal Indonesia.
    Namun, Singgih meminta pemerintah Indonesia harus merespons ini dengan menyiapkan pemberangkatan ibadah haji yang lebih matang dan optimal.
    “Ini adalah amanah besar yang harus dijawab dengan persiapan yang lebih matang dan optimal. Kita tidak boleh menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan,” kata Singgih dalam keterangannya, Jumat (13/6/2025).
    Sebab, wacana pengurangan kuota ini berawal dari hasil evaluasi atas pelaksanaan ibadah haji 1446 Hijriah/2025 Masehi yang dinilai buruk.
    Oleh karenanya, Singgih menekankan bahwa penyelenggaraan haji tahun ini harus menjadi bahan evaluasi menyeluruh guna menyambut 2026 dengan lebih siap.
    “Beberapa kendala yang terjadi tahun ini harus menjadi pelajaran. Target kita adalah menghadirkan pelayanan haji yang semakin prima, aman, nyaman, dan berkesan bagi seluruh jemaah,” ucap dia.
    Politikus Partai Golkar ini memberikan catatan terkait sejumlah hal yang perlu ditingkatkan untuk ibadah haji tahun 2026.
    Pertama, peningkatan koordinasi dan distribusi layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, termasuk fasilitas tenda, sanitasi, dan pergerakan jemaah.
    Kedua, penjaminan standar hotel dan kelancaran transportasi dari penginapan ke lokasi ibadah serta antar-masyair.
    Ketiga, peningkatan kualitas serta ketepatan waktu distribusi makanan sesuai kebutuhan dan preferensi gizi jemaah.
    “Komisi VIII DPR RI, khususnya Fraksi Partai Golkar, berkomitmen penuh untuk mendukung dan mengawasi upaya perbaikan ini. Ibadah haji harus menjadi perjalanan spiritual yang lancar dan penuh keberkahan bagi seluruh jemaah Indonesia,” tegas Singgih.
    Bagi Komisi VIII DPR RI, pembatalan pengurangan kuota itu menjadi angin segar sekaligus menepis kekhawatiran masyarakat terhadap kemungkinan bertambahnya antrean jemaah.
    “Kami sangat bersyukur dan menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kerajaan Arab Saudi atas kebijakan yang sangat responsif ini. Ini bukti nyata dari eratnya hubungan bilateral dan kerja sama keagamaan antara Indonesia dan Arab Saudi,” lanjutnya.
    Sebelumnya, Wakil Kepala
    Badan Penyelenggara Haji
    (BP Haji) RI Dahnil Anzar memastikan wacana pengurangan kuota haji hingga 50 persen pada musim
    haji 2026
    , batal.
    Dahnil menuturkan, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menyampaikan keyakinannya terhadap komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan perbaikan dalam tata kelola haji dengan dibentuknya BP Haji.
    “Wacana tersebut berhenti menjadi wacana dan kami yakinkan itu tidak akan terjadi,” tegas Dahnil di Kantor BP Haji Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025) malam.
    Dahnil mengatakan, wacana pemangkasan kuota jemaah haji Indonesia hanya sebagai peringatan dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi kepada Kementerian Agama RI yang menjadi penyelenggara haji pada tahun ini.
    “Karena mereka ingin memberikan semacam peringatan. Mereka menilai pelaksanaan haji tahun ini dari Indonesia belum optimal,” tuturnya.
    Oleh sebab itu, wacana tersebut muncul.
    Namun, Dahnil yakin dari hasil diskusi antara BP Haji dengan otoritas Arab Saudi menyatakan bahwa wacana tersebut tidak akan terjadi.
    “Mereka masih punya kepercayaan kepada Indonesia karena Presiden sudah membentuk manajemen baru pengelolaan haji yaitu Badan Penyelenggara Haji,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pasha Ungu Soroti Masalah Haji 2025, Siap Diskusi dengan Kemenag

    Pasha Ungu Soroti Masalah Haji 2025, Siap Diskusi dengan Kemenag

    Jakarta, Beritasatu.com — Anggota DPR Sigit Purnomo Said atau Pasha Ungu mencatat berbagai keluhan dari jemaah haji 2025. Ia mendesak Komisi VIII DPR membawa permasalahan tersebut ke dalam Rapat Panitia Kerja (Panja) dengan menghadirkan Kementerian Agama, khususnya Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), untuk memberikan penjelasan secara menyeluruh.

    “Kami siap berdiskusi dan memanggil pihak terkait, seperti Kementerian Agama, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, serta para petugas haji guna menindaklanjuti berbagai temuan, mulai dari masalah pemondokan, transportasi, konsumsi, hingga distribusi kartu Nusuk dalam Panja,” kata Pasha dalam keterangannya, Jumat (13/6/2025).

    Sebagai anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji 2025, Pasha menyoroti kelalaian Syarikah Haji dalam memberikan layanan kepada jemaah, terutama saat puncak ibadah haji. Banyak jemaah yang dilaporkan tidak mendapatkan tenda atau transportasi memadai, sehingga menimbulkan kekecewaan.

    “Permasalahan ini tidak bisa dianggap sepele. Kita ingin tahu apa sebenarnya kendala di lapangan, dan mengapa bisa terjadi seperti ini,” tegas Pasha.

    Saat ini, Pasha masih berada di Arab Saudi untuk melakukan pemantauan langsung di Daerah Kerja (Daker) Madinah. Ia ingin memastikan bahwa pelayanan terhadap jemaah, khususnya lansia dan penyandang disabilitas, dapat ditingkatkan.

    “Kami melaksanakan kunjungan kerja ke Daker Madinah untuk memberikan masukan dan berdiskusi agar kelalaian pelayanan yang terjadi di Makkah tidak terulang di Madinah. Fokusnya pada penyambutan, penempatan hotel, katering, fasilitas bagi jemaah lansia dan disabilitas, serta sistem akses Nusuk ke Raudhah,” pungkasnya.

  • Jemaah Haji Mulai Tiba di Solo, Suhu Tubuh Dicek Ketat Antisipasi MERS-CoV
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Juni 2025

    Jemaah Haji Mulai Tiba di Solo, Suhu Tubuh Dicek Ketat Antisipasi MERS-CoV Regional 13 Juni 2025

    Jemaah Haji Mulai Tiba di Solo, Suhu Tubuh Dicek Ketat Antisipasi MERS-CoV
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com –
    Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo, Jawa Tengah memberlakukan pengecekan suhu tubuh kepada jemaah haji setibanya di Tanah Air.
    Pengecekan suhu tubuh dilakukan menggunakan thermal scanner. Alat itu terpasang dipintu masuk Gedung Muzdalifah Asrama Haji Donohudan.
    Begitu jemaah haji masuk gedung, suhu tubuh mereka langsung dapat terlihat melalui alat tersebut.
    Kasubbag Humas PPIH Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi, mengatakan parameter tahun ini suhu tubuh jemaah haji saat dicek adalah 37,5 derajat celsius.
    “Pada saat lebih (suhu tubuhnya) maka langsung dipandu oleh petugas kesehatan yang ada di Embarkasi untuk diobservasi di Poliklinik,” kata Gentur di Embarkasi Solo, Jumat (13/6/2025).
    Pengetatan suhu tubuh jemaah haji dari sebelumnya 38 derajat celsius menjadi 37,5 derajat celsius ini karena adanya Virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (
    MERS
    -CoV) yang kembali merebak di
    Arab Saudi
    .
    “Jadi menurut surat edaran dari Kementerian Kesehatan standar minimal untuk suhu tubuh di 37,5 derajat Celsius. Dan ini diterapkan petugas kesehatan di Embarkasi,” ungkap Gentur.
    Diketahui, jemaah haji dari Embarkasi Solo tiba di Tanah Air mulai hari ini, Jumat. Jemaah haji kloter pertama berasal dari Kabupaten Purbalingga.
    Mereka menumpangi pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 6401. Tiba di Bandara Adi Soemarmo, jemaah haji berjumlah 358 orang ini sebagian di antaranya melakukan sujud syukur.
    Seorang jemaah haji, Abdul Sobir, mengaku senang bisa kembali lagi ke Tanah Air setelah melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.
    “Alhamdulillah, senang sanget. Alhamdulillah minta doanya semoga bisa mabrur. Sangat senang bisa kembali ke Tanah Air, Indonesia dengan sehat, bugar dan selamat,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satu Jemaah Haji Asal Kota Tangerang Meninggal, Pemkot Ungkapkan Rasa Duka – Page 3

    Satu Jemaah Haji Asal Kota Tangerang Meninggal, Pemkot Ungkapkan Rasa Duka – Page 3

    Pada kesempatan itu, Pemkot Tangerang juga memberikan apresiasi kepada seluruh petugas haji yang telah memberikan pelayanan maksimal kepada para jemaah.

    “Kita semua memahami bahwa ibadah haji adalah perjalanan suci yang memerlukan kerja sama banyak pihak. Oleh karena itu, Pemkot Tangerang akan terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan agar pelayanan kepada jemaah haji semakin baik di masa yang akan datang,” ujarnya.

    Sebagai penutup, Sachrudin berharap agar para jemaah yang baru pulang dari Tanah Suci dapat mempertahankan semangat spiritual yang telah terbangun selama menjalankan ibadah haji.

    “Jadilah teladan di lingkungan masing-masing, baik dalam beribadah, berakhlak, maupun dalam memberikan kontribusi sosial kepada masyarakat,” pungkas Wali Kota.

  • Empat Jemaah Haji Tulungagung Tertunda Pulang, Terkendala Sakit dan Administrasi

    Empat Jemaah Haji Tulungagung Tertunda Pulang, Terkendala Sakit dan Administrasi

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sebanyak empat jemaah haji asal Kabupaten Tulungagung yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 2 belum dapat kembali ke tanah air bersama rombongan lainnya. Keempat jemaah tersebut harus menunda kepulangan karena mengalami kendala kesehatan dan administrasi di Arab Saudi.

    Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Pemkab Tulungagung, Makrus Manan, mengatakan bahwa dari total 376 jemaah yang tergabung dalam kloter 2, sebagian besar telah kembali dan tiba dengan selamat di Tulungagung.

    Namun empat orang jemaah terpaksa belum bisa ikut pulang bersama rombongan. “Masih ada 4 jemaah haji yang tertunda kepulangannya, saat ini mereka masih berada di Arab Saudi,” ujar Makrus, Jumat (13/6/2025).

    Ia menjelaskan bahwa dari empat jemaah tersebut, satu orang sedang dalam kondisi sakit dan saat ini masih menjalani perawatan di Arab Saudi. Istri dari jemaah yang sakit tersebut memilih untuk tetap tinggal dan tidak ikut pulang bersama rombongan kloter 2, demi menemani suaminya yang sedang dalam proses pemulihan.

    “Jadi ada 1 jemaah masih sakit, istrinya memutuskan menunggu hingga kondisinya sembuh, terus ada 2 jemaah yang terkendala administrasi,” tuturnya.

    Dua jemaah lainnya, menurut Makrus, mengalami kendala administrasi sehingga tidak memungkinkan untuk pulang bersama kloter 2. Keempat jemaah tersebut direncanakan akan kembali ke Indonesia bersama kloter lain setelah seluruh urusan mereka selesai.

    Secara keseluruhan, jemaah haji asal Tulungagung tergabung dalam kloter 1, 2, dan 3 debarkasi Surabaya. Saat ini sebagian besar dari mereka telah kembali ke tanah air dan langsung dijemput oleh keluarga masing-masing di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang menaungi.

    Makrus juga menyampaikan bahwa pada musim haji tahun ini, terdapat satu jemaah asal Tulungagung yang meninggal dunia. Namun ia tidak merinci lebih lanjut mengenai identitas dan penyebab wafatnya jemaah tersebut.

    Situasi ini menyoroti dinamika yang kerap terjadi dalam proses pemulangan jemaah haji, terutama saat menghadapi kendala non-teknis seperti kesehatan dan dokumen. Pihak pemerintah daerah bersama panitia haji terus melakukan koordinasi untuk memastikan kepulangan seluruh jemaah berjalan lancar. [nm/suf]

  • 8.826 Jemaah Haji Telah Tiba Kembali di Indonesia

    1 Jemaah Haji Lansia Asal Trenggalek Tertinggal di Arab Saudi

    Surabaya, Beritasatu.com – Seorang jemaah haji kloter empat asal Trenggalek, Jawa Timur belum diizinkan kembali ke Tanah Air karena masih menjalani perawatan di rumah sakit di Arab Saudi. 

    Sedangkan 379 jemaah jemaah lain dari kloter itu beserta petugas pendamping sudah tiba di Debarkasi Surabaya, Jumat (13/6/2025) pagi. 

    “Dari kloter ini ada satu orang jemaah yang masih sakit di Arab Saudi. Jemaah tersebut berasal dari Trenggalek. Kalau sudah sembuh dan layak terbang, nanti dicarikan kloter yang kursinya kosong untuk dipulangkan ke Tanah Air,” kata Plt Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya Sugiyo.

    Menurutnya, jemaah haji yang belum diizinkan pulang dari Arab Saudi itu sudah berusia lanjut dan mengalami sesak napas. Petugas medis Saudi menyatakan jemaah itu belum layak terbang.

    Sebanyak 379 jemaah haji beserta petugas pendampingnya dari kloter empat Debarkasi Surabaya sudah dipulangkan dari Tanah Suci Makkah setelah selesai menyempurnakan seluruh proses ibadah haji. Mereka segera pulang ke kampung halamannya masing-masing. 

    Sementara itu, pada Jumat (13/6/2025) malam nanti dijadwalkan ada dua kloter jemaah haji lagi yang akan tiba di Asrama Haji Surabaya. 

  • 8.826 Jemaah Haji Telah Tiba Kembali di Indonesia

    1 Jemaah Haji Lansia Asal Trenggalek Tertinggal di Arab Saudi

    Surabaya, Beritasatu.com – Seorang jemaah haji kloter empat asal Trenggalek, Jawa Timur belum diizinkan kembali ke Tanah Air karena masih menjalani perawatan di rumah sakit di Arab Saudi. 

    Sedangkan 379 jemaah jemaah lain dari kloter itu beserta petugas pendamping sudah tiba di Debarkasi Surabaya, Jumat (13/6/2025) pagi. 

    “Dari kloter ini ada satu orang jemaah yang masih sakit di Arab Saudi. Jemaah tersebut berasal dari Trenggalek. Kalau sudah sembuh dan layak terbang, nanti dicarikan kloter yang kursinya kosong untuk dipulangkan ke Tanah Air,” kata Plt Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya Sugiyo.

    Menurutnya, jemaah haji yang belum diizinkan pulang dari Arab Saudi itu sudah berusia lanjut dan mengalami sesak napas. Petugas medis Saudi menyatakan jemaah itu belum layak terbang.

    Sebanyak 379 jemaah haji beserta petugas pendampingnya dari kloter empat Debarkasi Surabaya sudah dipulangkan dari Tanah Suci Makkah setelah selesai menyempurnakan seluruh proses ibadah haji. Mereka segera pulang ke kampung halamannya masing-masing. 

    Sementara itu, pada Jumat (13/6/2025) malam nanti dijadwalkan ada dua kloter jemaah haji lagi yang akan tiba di Asrama Haji Surabaya. 

  • Jemaah Haji Pengguna SPLP Diimbau Lapor Petugas di Bandara

    Jemaah Haji Pengguna SPLP Diimbau Lapor Petugas di Bandara

    Bisnis.com, JEDDAH — Jemaah haji Indonesia yang akan pulang ke Tanah Air dengan menggunakan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) diimbau untuk melapor kepada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di bandara. Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara, Abdul Basir, meminta sikap proaktif jemaah untuk melapor kepada petugas baik di Bandara Madinah maupun Jeddah.

    “SPLP adalah dokumen perjalanan pengganti paspor yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam keadaan tertentu. Kami minta jemaah haji yang menggunakan SPLP agar proaktif melapor kepada petugas haji di bandara Jeddah dan Madinah,” ujar Basir di Jeddah, Jumat (13/6/2025).

    Menurut Basir, pelaporan ini penting agar proses pemeriksaan keimigrasian jemaah haji pengguna SPLP dapat berjalan lancar dan sesuai prosedur.

    “SPLP harus kami mintakan pengesahan dari Kementerian Haji Arab Saudi di Bandara. Nanti petugas kami akan membantu memfasilitasi proses tersebut, agar prosesnya lebih cepat,” jelasnya.

    Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa SPLP adalah dokumen perjalanan yang berlaku hanya untuk satu kali perjalanan pulang ke Indonesia. Dokumen ini umumnya diterbitkan untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang kehilangan paspor, paspornya dicabut, atau menghadapi kendala administratif sehingga tidak memungkinkan memperoleh paspor dalam waktu singkat.

    “Misalnya, ada jemaah haji yang kehilangan paspor saat di Tanah Suci maka KJRI Jeddah akan menerbitkan SPLP setelah ada permohonan dari PPIH,” imbuh Basir.

    Dia juga menegaskan bahwa SPLP tidak dapat digunakan untuk perjalanan internasional lain, melainkan hanya sebagai dokumen pengganti agar jemaah haji bisa kembali ke Indonesia.

    “Kami mohon kerja sama dari jemaah agar segera melapor jika menggunakan SPLP. Ini demi kelancaran proses di bandara dan agar tidak terjadi kendala saat pemeriksaan imigrasi dan proses boarding,” ujarnya.

  • Jemaah Haji yang Tak Dapat Makan Usai Armuzna Terima Uang Kompensasi

    Jemaah Haji yang Tak Dapat Makan Usai Armuzna Terima Uang Kompensasi

    Bisnis.com, MAKKAH — Jemaah haji yang tidak mendapat katering makanan di hotel Makkah usai puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), mendapatkan kompensasi uang dari BPKH Limited, anak usaha Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Arab Saudi yang mengurusi konsumsi jemaah. Sekitar 20.000 jemaah menerima kompensasi uang tunai yang mulai diserahkan di Hotel 614 Makkah, Kamis (12/6/2025).

    Kompensasi yang diberikan senilai 10 riyal Arab Saudi untuk sarapan, 15 riyal untuk makan siang dan 15 riyal untuk makan malam. Jemaah di Hotel 614 mendapat kompensasi karena tidak mendapat makan malam pada 14 Dzulhijah 1446 Hijriah yang bertepatan dengan 10 Juni 2025 atau usai puncak haji.

    Direktur BPKH Limited Imam Nikmatullah menyampaikan permintaan maafnya kepada jemaah sekaligus menjanjikan semua jemaah yang terdampak keterlambatan tersebut akan mendapat ganti rugi.

    “Kami akan bertahap kepada hotel-hotel lain kami akan bagikan langsung kepada jemaah. Namun apabila jemaah tidak ada waktu dan bersiap untuk pulang kami insyaallah akan kirimkan melalui rekening masing-masing,” ujar Imam.

    Imam menyebut BPKH Limited telah berupaya menyalurkan makanan siap saji ke jemaah pada 14 dan 15 Dzulhijah. Pihaknya juga menambah dapur lain sehingga masalah keterlambatan makanan bisa diatasi.

    “Kami sudah melakukan langkah-langkah. Pertama, kami sudah menambah dapur reguler kemarin, sehingga di hari kedua lebih cepat dan tertib,” ujarnya.

    Dia juga menegaskan BPKH Limited akan mengambil langkah hukum terhadap dapur yang bermasalah. Iman pun menyebut ada dua hingga empat dapur yang akan dimintai tanggung jawab dan bakal masuk daftar hitam BPKH Limited. Adapun, total kompensasi yang disiapkan berjumlah sekitar 900.000 riyal hingga 1,5 juta riyal.

    “Tentu akan kami black list kami akan berikan surat peringatan dan juga akan kami minta tangung jawab atas wanprestasi,” ujarnya.

    Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH 2025, Ali Machzumi, mengatakan pemberian kompensasi ini dilakukan sesuai perintah Menteri Agama Nasaruddin Umar. Dia menjamin hak-hak jemaah akan dipenuhi.

    “Ini sesuai dengan arahan Bapak Menteri Agama, Bapak Dirjan PHU untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji kita. Kita juga mengapresiasi kepada BPKH Limited yang berkomitmen memberi kompensasi kepada jemaah haji kita,” ucapnya.